Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Aku dijadikan objek seksual untuk para pekerja kasar

anggisilvy

Adik Semprot
Daftar
9 Sep 2012
Post
107
Like diterima
167
Bimabet
Namaku Anggi, saat ini usiaku baru memasuki 23 tahun. Aku sudah beberapa kali menceritakan beberapa pengalamanku sebelumnya. Kali ini aku mau bercerita mengenai pengalamanku di kota lain. Saat ini aku bekerja di salah satu perusahaan di Jakarta. Aku cukup aktif dan giat dalam bekerja, bahkan hingga larut malam. Bulan ini aku akan mengunjungi kota Surabaya untuk kunjungan kerja. Di sana aku akan menemui rekan kerja bernama Raymond. Ini pertama kali aku mengenal dia. Orangnya cukup rapi dan kelihatannya sangat memperhatikan penampilan. Dalam hati aku sangat bersyukur karena dalam 5 hari di Surabaya ini aku akan ditemani oleh dia, karena kelihatannya dia berasal dari keluarga kaya.

Raymond merupakan seorang pengusaha supplier barang-barang interior, selama di Surabaya kami mendiskusikan mengenai proyek yang sedang kami garap bersama. Dia juga mengajakku ke beberapa tempat yang merupakan proyeknya dulu. Dari yang sudah jadi sampai yang masih dalam proses pengerjaan. Di sana aku juga dikenalkan dengan beberapa temannya yang juga bekerja di bisnis yang sama.

Suatu hari aku dikenalkan dengan rekannya bernama Fendy. Penampilannya juga rapi meskipun kelihatannya agak sedikit nakal. Fendy merupakan keturunan chinese. Kami berbincang sembari makan siang dan membahas mengenai produk yang ia tawarkan untuk kugunakan pada setiap proyekku. Sambil berbincang ia terus menatapku dan sesekali melihat payudara dan pahaku. Saat itu aku memang menggunakan atasan berwarna putih dengan tanktop hitam di dalamnya dan rok berwarna hitam selutut. Sembari ia sesekali berbisik dengan Raymond dengan bahasa mereka yang aku kurang mengerti. Kulihat terkadang mereka senyum menyeringai seperti ada sesuatu yang disembunyikan.

Selesai makan siang, aku dan Raymond diajak ke gudang dan workshop milik Fendy. Cukup besar juga tempatnya dan pegawainya juga banyak. Terlihat beberapa tukang mebel yang hampir seluruhnya adalah laki-laki. Di sini yang wanita mungkin Cuma aku dan beberapa pegawai yang bertugas mencatat bahan dan material saja. Hari pun sudah mulai gelap, beberapa pegawai ada yang pulang dan ada pula yang masih tetap bekerja.

Dalam perjalanan pulang, Fendy dan Raymond kembali berbicara dengan bahasa mereka dan tiba-tiba menawariku untuk mencoba membantu menawarkan produk milik Fendy ke sebuah proyek dengan alasan karena aku wanita, jadi lumayan menarik untuk memasarkannya. Karena kupikir mudah saja, jadi kuiyakan saja. Setelah itu, mereka membawaku ke suatu tempat seperti gudang yang jauh dari pusat kota, di sepanjang jalan menuju tempat itu merupakan lapangan yang ditumbuhi rumput ilalang. Aku mulai kebingungan karena tidak mengenali tempat ini. Tetapi meskipun begitu, di dalamnya ternyata masih banyak orang yang merupakan pekerja di sana. Fendy turun dari mobil dan berbicara dengan penjaga tempat tersebut, sedangkan aku dan Raymond menunggu di dalam mobil. Setelah berbincang selama 10 menit, Fendy pun masuk ke mobil dan berbicara denganku. “Anggi kamu masuk ke dalam sana ya, ke gudang itu temui yang namanya Anton. Aku tunggu di luar saja” katanya, awalnya aku risih karena ini sudah jam 8 malam dan lagi aku juga tidak tau apa yang harus dibicarakan dengan Anton. Tetapi Fendy bilang kalau Anton sudah tau apa tujuannya.

Sebelum turun, aku merapikan pakaianku dan rambutku. Kemudia turun dengan membawa sebuah map dan beberapa brosur. Begitu masuk ke dalam gudang, aku cukup terkejut karena di dalamnya ternyata ramai sekali. Ada sekitar 20an orang yang semuanya laki-laki dan semuanya menatapku seperti baru pertama kali melihat cewek saja. Tanpa basa basi aku mencoba mencari yang bernama Anton. Kutanya ke beberapa orang, “Pak bisa saya bertemu dengan bapak Anton?” mereka terkadang sambil menjawab bercanda dan beberapa malah tidak serius. Hingga akhirnya aku bertemu Anton yang berbadan besar sekali. Tingginya kurang lebih 185 cm dengan badan cukup gempal. Sambil menyeringai ia mengajakku berbicarra. Wajahya tampak menggodaku, aku mulai risih dan langsung ke tujuanku menemui dia. Setelah berbicara sesuai arahan Fendy, Anton meminta beberapa data lagi yang ternyata tidak ada di mapku, jadi mau tidak mau aku harus mengambilnya ke mobil.

Setelah masuk ke mobil, aku terkejut karena Raymond sudah tidak ada dan yang ada hanya Fendy dan dua orang lainnya yang aku tidak kenal. Fendy tersenyum sambil mengancamku, ternyata ini cara licik dia dengan memanfaatkan aku. Aku mau marah tetapi mereka membentakku hingga akhirnya aku menurut ketakutan. Kedua orang yang tidak kukenal itu memaksaku melepas pakaianku hingga tersisa bra dan celana dalam saja. Fendy pun melotot ke arahku memakasaku juga. Akhirnya akupun melepas semua pakaianku, sambil sesekali mereka meraba toketku ini. Aku menangis ketakutan. Mereka menyuruhku untuk mengikat rambutku supaya leherku yang putih ini terlihat jelas. Dan kemudian mereka menggiringku untuk masuk ke dalam gudang yang berisi puluhan laki-laki itu lagi. Aku meronta-ronta tidak mau sampai aku ditarik dan didorong agar masuk ke dalam gudang itu dan mereka mengunci pintunya. Aku yang didorong bersimpuh di lantai dan menahan nangis serta rasa takut karena beberapa laki-laki itu menatapku dengan buas. Bayangkan saja, aku bagaikan seekor rusa di padang rumput yang dikelilingi singa buas kelaparan. Mereka menghampiriku sambil menggodaku. Aku sudah bisa meramalkan kalau aku bakal diperkosa masal malam ini. Mereka membawaku ke tengah ruangan sambil tertawa girang. Aku menahan rasa malu yang teramat besar. Mukaku memerah, ditambah aku hanya menggunakan pakaian dalam saja. Tiba-tiba ada yang memelukku dari belakang sambil meremas-remas toketku tanpa basa-basi. Aku berpikir bahwa aku memang sengaja dijadikan umpan disini. Buktinya mereka tanpa basa-basi sudah tahu bahwa ini akan terjadi. “tenang aja neng, nanti juga enak kok” sahut mereka. Pakaian dalamku dilucuti seperti membuka baju anak kecil karena aku tanpa penolakan. Setelah mereka sukses menelanjangiku, aku reflek jongkok sambil menutupi toketku dengan wajah ketakutan sementara mereka berdiri mengelilingiku. Mereka berusaha mengajakku untuk bermain, dan akupun yang ketakutan mengiyakannya. Tanganku diraih dan disuruh untuk mencoli-kan mereka silih berganti. Selain itu, kontol-kontol mereka pun disodorkan ke wajahku. Aku berusaha menyanggupinya sambil melakukan beberapa pekerjaan yang dilakukan tanganku. Memek dan toketku tak luput dari mereka. Ada yang nenen, ada yang korek memek pakai jari, dan gilanya mereka kompak untuk bergantian meskipun sesekali berebutan. “neng, bapak nenen sebelah kiri ya” sahut seorang bapak tua yang langsung mencaplok toket kiriku. Aku menatapanya sedih hampir nangis sambil mulutku mengemut kontol dan tanganku terus mengocok kontol lainnya.

Setelah itu, aku diberdirikan dan ditunggingkan. Mereka tanpa dosa dan tanpa seizinku mengorek memekku dari belakang dan memasukan kontolnya. Akupun memejamkan mata dan teriak tanpa mengeluarkan suara karena mulutku dipenuhi kontol. “aah asik kerja lembur gini dapet memek anak gadis” kata seorang bapak. “wah neng, udah sering ngentot ya, nih udah gak perawan lagi” kata bapak lainnya, “yaudah kan udah sering ngewe ini, gausah takut neng, nikmatin aja” sahut yang lainnya lagi. Setelah lama aku digoyang dalam posisi nungging dan tanganku dipegang ke belakang sementara mulutku sibuk sepongin kontol, tiba-tiba dari rahimku terasa hangat. “ahhh aaah ahh....” ternyata seorang bapak mengeluarkan pejunya di rahimku. “ahh mantep nih memeknya rapet” sambil menarik napas terengah engah. Tanpa menunggu lama, seorang lainnya mengambil air dan menyiram ke memekku. “ah si otong, gue mau ngewe ni memek udah belepotan peju, bersihin dong abis dipake” katanya dan langsung menyodokkan lagi kontolnya ke memekku. Aku terus bertahan agar tidak tumbang meski sesekali hampir terjatuh tapi ditopang oleh mereka.

30 menit berlalu, aku sudah berkeringat dikerumuni oleh orang-orang ini. Mereka memperlakukanku macam-macam seperti boneka saja aku. “neng, buka mulutnya. Bapak mau kasih peju ke neng nih” dan benar langsung saja croott... muncrat semua kedalam tenggorokanku. Lengket dan sulit dijelaskan rasanya. “ah legaaa..” kata bapak itu setelah menyemburkan pejunya ke mulutku. Sementara itu, kontol silih berganti masuk ke memekku, sampai aku tiba-tiba orgasme dan runtuh ke lantai. Sambil terkapar menghela napas, masih saja bapak-bapak itu mengerjaiku, menjepit kontolnya di toketkulah, menyodorkan kontolnya ke mulut dan tangan agar diservis. Dan ada pula yang masih menuju lubang memekku. Wajahku sudah memerah, selain rasa malu aku juga mulai menikmati pemerkosaan ini.

Setelah semua puas menikmati memekku dan sudah merasakan berbagai servisku, aku tergelatak lunglai di lantai bersimbuh keringat , ludah dan sperma. Di leher dan toketku terlihat bekas cupangan. Setelah itu, tiba-tiba Fendy dan Raymond masuk ke ruangan tersebut. Ternyata dari tadi Fendy merekam kejadian yang baru terjadi barusan. Dan mengancamku agar tidak melapor ke polisi atau kemanapun kalu tidak video tersebut akan disebar. Aku yang merasa kesal karena baru mengetahui kalau ternyata Raymond melakukan ini untuk membayar hutang kepada Anton dan Fendy yang memiliki niatan buruk ini dengan menyuruh Raymond menggunakan aku. Aku yang mendengarkan sambil terkapar itu perlahan meneteskan airmata dan mukaku semakin memerah. Selang beberapa menit, tiba-tiba seorang bapak datang menghampiriku yang tergeletak di lantai, sambil setengah berjongkok ia mengocok kontolnya dan membuang pejunya ke badanku. Setelah itu barulah teman-temannnya juga mulai ikutan. Ada yang menyemprotkan ke mukaku, ada yang sengaja ke mulut, toket, memek, bokong, ketiak, hidung dan semuanya. Bahkan kurang ajarnya si Anton mengencingi tubuhku yang sudah dipenuhi peju. Mereka semua tertawa melihatku. Sementara Raymond yang merasa kasihan kepadaku menyuruh mereka untuk menghentikan perlakuan mereka dan setelah itu aku dibawa ke kamar mandi untuk bersih-bersih dan langsung dibawa masuk ke mobil oleh Raymond, akupun langsung tertidur karena lelah sementara Raymond masih berbincang dengan Anton dan Fendy. Setelah itu aku dibawa pulang oleh Raymond

Keesokan paginya, aku bangun dan bbertanya-tanya sedang dimana, ditambah aku juga dalam keadaan bugil. Setelah kuperhatikan sekeliling, ternyata aku ada di kamar Raymond. Entah apa yang ia lakukan lagi kepadaku semalam. Yang jelas, aku bingung menjelaskan perasaan yang aku rasakan sekarang ini....s
 
Cun bbman yu
Daritadi gw send gatau kekirim ato kaga
Pin gw 7D0FF10D
Gw penasaran ama lu
No wa gw dah ada di yg lu
 
Cun, lu kan dah sering di gb knapa ga buat crita dari pngalaman lu aja?, ym gw bales dong cun
 
Gi, ni saya yang gi ngasi pin, saya sebenarnya terhibur dengan ceritu nya, tapi ada merasa kasihan ke anggi dengan pengalaman yang suram gitu, di kerjain lagi.
Gak kesal apa gi?
 
Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd