Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG AKU INGIN ISTRIKU PUAS

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
ninggalin jejak Hu.
ane juga punya cita2 punya istri jilbabers setia yang mau dientot sama kontol gede orang laen.
req mulustrasinya kalo boleh hu.
 
Huuu, entah ini sesuai kenyataan suhu atau engga. Tapi ceritanya bis dibuat, kalau istri suhu ditutup matanya, dan suhu berpura2 masukin kontol suhu, padahal yang masukin si tito suhu. Jadi istri suhu ga pernah merasa ngentot sama orang lain huuu
 
Wwokey....semoga progres disegerakan eksekusi.....hahaha
 
mantap suhu, yang panjang aja sekalian.
peler ane dah luber nich :semangat:
 
Lanjuut suhuu.....


Hari berganti hari, dari siang dan terus menjelang malam, sudah hampir dua minggu ini aku tak pernah mendapatkan kabar dari Tito. “ apakah dia tak bisa meluluskan tawaranku”, pikirku coba menerawang. Jujur saja... saat itu rasanya aku sudah putus asa, dan mencoba mengubur dalam – dalam semua niat yang inginkan. “ Biarlah semua berjalan apa adanya...”, ratapku dengan pandangan kosong.

OMMM Titooo.....!!!! terdengar suara teriakan anak-anakku dari arah teras rumahku. “ apaa..Tito...” hatiku berkecamuk dengan perasaan tak menentu dan segera kulangkahkan kaki menuju teras rumahku. Dan benar saja saat itu sosok yang kulihat adalah Tito yg memang sedang kuharapkan kehadirannya.

“ Heeiii.... apa khabar ganteng...”, godaku padanya seketika saat melihat dia menuruni motornya.

“ Ahhh... bisa aja mass...., maaf baru bisa kesini sedang sibuk banget”, jelasnya padaku.

“ Owhh... tidak apa-apa... woles...”, gayaku mengikuti gaya anak muda jaman sekarang.

Kebetulan sekali ssat itu istriku tidak sedang dirumah, ia sedang ada urusan dengan kerabatnya dan menginap dua malam disana.

“ ayoo duduk...., mau minum apa niehh?”, tanyaku

“ Ahh... tidak usah repot-repot mas, santai aja...., ngomong-ngomong mana mbak yayu?”.

“ Mbak yayu sedang menginap di tempat kerabatnya....” jawabku


SKIP

Maaf suhu, untuk menghemat tenaga saya akan langsung masuk ke dalam intinya


Aku: “ Oke... sekarang khan kamu sudah datang kesini, bagaimana jawaban kamu tentang permintaan saya waktu lalu”.

Tito: “ hmmm... begini mass, mohon maaf sebelumnya... bukan saya menolak..., bagaimana nanti jika mbak yayu tidak mau”.

Aku: “ tenang... itu sudah kuatur... yang penting kamu bersedia khan?”, tegasku.

Tito: “ Hmm.. iy..iyaa mass... saya bersedia”. Jawab tito.

Aku: “ nahhh... begitu dong....” hatiku senang mendengar jawaannya.

Aku: “ sekarang aku ingin kamu melakukan sesuatu sebelum semua itu kita lakukan, aku ingin kamu memasang kamera kecil di setiap sudut kamarku, serta microfon super sensitif namun harus kecil juga agar tak nampak, bisa khan?”,

Tito: “ Untuk apa mas...”, jawab tito bingung.

Aku: “ akhh... Masa kamu tidak tau sih tujuanku..., sudahlah yang penting bisa kahn kamu lakukan itu?”, tegasku.

Aku: “ Ok... Malam ini kita lakukan, dan jangan lupa buat kamera itu terhubung dengan laptop milik saya”.

Tito: “ Owhhh... Ok mas, saya paham”.

Aku: “ tapi ingat yah Too... saat nanti kamu berhubungan badan dengan mbak yayu, saya harap kamu tidak bermain kasar karena ia tidak suka, dia suka yang slow... walau kadang dia sendiri acap kali tidak terkendali saat sedang sangat bergairah”. Terangku pada Tito.

Sesaat kulirik selangkangannya tampak sedikit mengembung menandakan batang kontolnya bereaksi saat kuterangkan pola permainan istriku.” Ha..Ha..Ha... baru segitu udah ngaceng dia, bagaimana nanti dia lihat istriku nungging”, tawaku dalam hati.

Tito: “ Owhh... iya mas, saya paham”, Tito mengangguk tanda paham dengan apa yang kujelaskan.


Akhirnya malam itu kami berdua mempersiapkan semua perlengkapan yang dibutuhkan, memasang semua kamera pada setiap sudut kamarku, bahkan kamar mandikupun tak luput kupasangi kamera. Hingga 24 jam persis kami bedua bekerja dan hingga akhirnya kami selesai.

Bersama Tito kucoba test hasil gambar dari kamera yang terpasang, bahkan pada kondisi mati lampu aku mencobanya, dan hasilnya sangat memuaskan, hasil gambar pada kondisi gelappun masih terbilang sangat jelas bahkan suara kecilpun terdengan sangat jelas. “ mantaaapp...”, uajarku pada tito yang disambutnya dengan senyum saja.

Alat sudah terpasang, baik kamera maupun microfon, kini aku beritahukan bagaimana siasat kami untuk melakukan eksekusi terhadap istriku. Namun tak kusadari saat itu niat untuk memberikan kepuasan terhadap istriku sepertinya lebih kecil ketimbang niatku untuk melihat istriku disetubuhi oleh pria lain. Siasat kami rancang berdua, dengan harapan tidak ada kegagalan dalam eksekusi ini. Dan hasilnya kami sudah mendapatkan siasat yang jitu menurut kami. “ Mass... aku pakai kondom tidak?”, tiba-tiba Tito bertanya sesuatu yang memang menurutku sangtlah penting. “ Kalau masalah itu sepertinya kamu jangan pakai kondom karena mbak yayu tidak suka rasanya”, jelasku. “ Tapii... bagaimana kalau nanti keluar di dalam memek mass...?”, menegaskan. “ saya rasa kamu sudah cukup mampu menahannya dan buang diluar khan, bukannya kamu jg sudah berpengalaman”. Jawabku dibalas dengan anggukan Tito.

Dua hari sudah berlalu sejak kepergian istriku dan sebetar lagi sepertinya ia akan kembali pulang, dan Tito memang masih menginap dirumahku karena dia mengambil cuti selama 3 hari.

“ Assalamu alaikum....” tiba-tiba suara istriku terdengar.

“ Wa alaikum salam...”, jawabku serentak bersamaan dengan Tito.

“ Ehh.. ada kamu Too..., sudah lama?”, sapa istriku pada Tito sambil meraih tanganku dan melakukan salam.

“ Sudah dua hari mbak....” jawab tito.

“ Owhhh... tumben...”, jawab istriku sedikit heran, dan kulihat ada seraut gari s wajah mencurigakan darinya.

“ Iya mbak... lagi bete aja dirumah....” jelas Tito sedikit salah tingkah.

“ owhhh... yowis dilanjutt...”, ucap istriku dan berlalu meninggalkan kami berdua.

Selepas istriku pergi meninggalkan kami, aku berbisik pada Tito, “ ntar kalau mbak yayu mandi kita coba kamera yang terpasang di kamar mandi,Ok!”, bisikku pada Tito yang dibalasnya dengan wajah terkejut lucu menurutku.

Benar saja tak lama kemudian kulihat istriku memasuki kamar mandi, dan kami bergegas mamasuki kamar anak-anak dan menyalahkan laptop untuk menghubungkan kamera yang terpasang pada kamar mandi. Seketika tampak pada layar monitor laptopku, istriku sedang membuka satu-persatu pakainnya hingga akhirnya pakaian terakhirnya, yaitu celana dalam dan penutup payudaranya. Kulihat Tito sangat tertegun dengan pemandangan yang ia lihat, ia tampak begitu fokus memperhatikan layar dan meng ekpose semua lekak lekuk tubuh istriku.

“ Bagaimana... mantap tidak?”, ucapanku membuatnya terkejut dan malu.

“ Mantaap mass...., jujur baru kali ini saya melihat tubuh indah seperti ini”, ucapnya tanpa sadar.

“ bagaimana dengan Rini mantan istrimu?”, tanyaku ingin tau.

“ wahhh... jauh mass... jauhh...”, jawabnya membandingkan.

Padahal yang kutau mantan istrinya juga lumayan cantik dan sexy, dan juga masih sangat menginginkan untuk Tito kembali rujuk padanya. Namun entah kenapa Tito tidak menghendaki rujuk kembali padanya.

“ Hmmm... udah ngaceng aja tuhh si otong...”, ledekku.

“ Ihhh... iya mass... habis mbak yayu begitu menggoda”, jawabnya malu-malu.

“ Anggap aja ini pemanasan yahh...” lamjutku.


Kemudian dengan seksama kami berdua memperhatikan istriku mandi hingga selesai. Tak ada yang aneh pada saat istriku mandi, dan ia tidak melakukan hal yang macam-macam semua berjalan normal seperti biasanya orang lain melakukan mandi. Berbeda sekali dengan dugaanku yang selama ini kukira istriku suka melakukan masturbasi dalam kamar mandi, dan ternyata itu salah.

Kulihat istriku akan segera keluar dari kamar mandi, maka kami berdua segera keluar dari kamar anak-anakku karena takut ketahuan oleh istriku dengan sebelumnya mematikan semua perangkat yang ada. Kembali kami duduk-duduk santai di ruang televisi dan bersikap seolah-olah tidak terjadi apapun.

Saatnya kami makan malam bersama penuh riang dan gurauan-gurauan ringan, dan Tito sesekali bercanada dengan anak-anakku. “ Ibu lama amat sihh perginya... khan ayah kangen”, ledekku disela-sela kami sedang makan malam. “ Kenapa sih yahh... khan hanya dua hari saja, kecuali satu bulan aku pergi, baru ayah boleh deh ngomel..”, jawab istriku kembali meledek.

“ Ahh ibuu..., ntar kalau adik ayah kangen bagaimana?”, jawabku sambil melirik ke arah selangkanganku.

“ Khan masih ada hand body...”, jawab istriku dan membuat kami bertiga menjadi tertawa riang.

Selasai bersantap malam kami semua bersantai di ruang keluarga dan saling bercengkrama, saling bercerita tentang pengalaman kami, dan bersenda gurau hingga menimbulkan gelak tawa diantara kami.

Tak tersa hari sudah semakin malam, waktu sudah menunjukkan pikul 22:00, seketika aku mengajak istriku untuk beristirahat untuk tidur di kamar kami. Masing – masing dari kami akhirnya pergi beranjak melangkah ke kamar kami. Tito menuju ke kamar tamu yang sudah kami sediakan, sedangkan aku dan istriku melangkah menuju kamar kami.

Saat kami hendak menuju kamar kami masing-masing sempat ku berikan sinyal pada Tito berupa tanda oke dengan jariku yang bertanda malam ini siap melakukan eksekusi terhadap istriku. Tito membalasnya dengan sedikit menganggukkan kepala sembari berjalan menuju kamarnya.


Dilanjut lagi nanti ya para suhu... lelah jari ini rasanya...
 
Tega nian suhu ninggalin sensasi yang ditunggu2...

But.. Keep spirit suhu, semoga jarinya semakin kuat untuk melanjutkan edisi yang tertunda...
 
mantap Suhu, tapi ahh nanggung hehehe. tetap kita apresiasi, thx udah mau sharing.
kalo berkenan juga jangan lupa mulustrasinya, hehehe ;)
 
Bimabet
Malam yg liarrrr siap-siap butjaatt sepertinya hahaha
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd