Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG AKU INGIN ISTRIKU PUAS

Status
Please reply by conversation.
mantaapp ceritanya... bakal panjang banget nih..
di tunggu updatenya...
 
Wih mantap suhu moga nanti ada foto yang di upload Dari camera cctv yang terpasang lanjut hu....
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
update ...

Aku berpapasan dengan Tito saat aku akan memasuki kamarku, kulihat wajah Tito tertunduk sedikit lesu, entah apa yang ia rasakan saat itu. Kurebahkan diriku dipembaringanku saat aku telah tiba di dalam kamarku. Kucoba memeluk istriku dari arah belakangnya, karena memang saat itu ia menghadap ke arah kanan dan otomatis membelakangiku saat itu. Perlahan kurangkulkan tanganku mencoba memeluk istriku, dan kudengar suaranya sangat samar terdengar sesegukan menangis namun aku mencoba tak menghiraukannya dan kubisikkan ditelinganya, “ bagaimana sayang…. Puas tidak?”,
Cukup lama istriku tak menjawab hingga akhirnya ia berkata,” puass ayah.. makasih..”,
Cukup senang aku mendengarnya dan membuatku semakin penasaran dengan perasaannya, padahal ia tau bahwa tadi yang menyetubuhinya bukanlah aku tapi Tito, namun entah mengapa ia bisa bersikap solah-olah tidak terjadi apa-apa. Istriku juga tau kalau dari luar sana aku menyaksikan persetubuhan mereka, hanya saja ia tak tau kalau sesungguhnya aku mendengar semua percakapannya. Ia mencoba menerima disetubuhi oleh Tito dan bersandiwara seolah – olah yang menyetubuhinya tadi adalah aku. Apa sebenarnya yang ia harapkan dari kepura-puraannya itu, apakah memang hanya sebatas mencoba memberikan atau mengabulkan apa yang menjadi fantasyku atau apa…. Enatahlah aku juga tdk tau….
“ Tumben ayah hot banget mainnya tadi…”, Tanya istriku padaku dan memandangku penuh Tanya.
“ Hmmm… enak tidak..?”, balasku dengan pertanyaan.
“ Nikmat ayah… nikmat…, kontol ayah terasa banget tadi di dalam, apalagi pas sperma ayah keluar banyak sekali tadi terasa banget panasnya…”,terang istriku
“ mantap khan sayang…. Syukurlah kalau memang kamu puas”, ucapku tersenyum.
“ Tapi ayahhh…., kenapa ayah bias keluar tadi, bukannya kalau pakai kondom itu ayah tidak merasakan apa-apa pada kontol ayah”, Tanya istriku dan membuatku merasa terjebak.
“ Ahh… khan jepitan kamu juga makin kuat sayang… jadi terasa juga sedotannya sayang…”, jawabku sedikit melantur karena aku bingung mau jawab apa.
“ truss kenapa tadi pas sperma ayah keluar kok aku ngerasa seperti benar-benar tersembur di dalam…”, pertanyaan istriku makin menjebak sepertinya.
“ masa sih sayang….”, jawabku bingung.
“ Ya iyalah ayahhh…. Kahan aku yang ngerasain, emang kondomnya bolong yahh..?”, Tanya istriku mengejar.
“ eh.. eh.. iya kayaknyam sayang…”,jawabku sekenanya.
Tiba-tiba istriku bangkit dari pembaringannya dan melangkah menuju lemari pakaian kami, ia mengambil sebuah benda yang kusimpan disana. Aku terkejut saat kulihat tiba-tiba istriku mengeluarkan kondom silicon yang memang kusimpan disana.
Lampu kamar tiba-tiba menyala terang, dan kulihat istriku memperhatikan kondom silicon yang saat ini tergenggam ditangannya dan sambil berucap,” kondomnya tidak basah dan kotor ayah…, dan juga pada ujung kepalanya tidak bolong ayah…, apa artinya ini ayah..?”, ucapnya menerangkan dan menatapku dengan tajam.
Sulit sekali aku mau berkata saat itu, aku bingung harus bicara apa, kulihat istriku masih menatapku dan menanti jawaban dariku. “ haduuhh… harus ngomong apa ini…., sepertinya ia sengaja membuatku untuk menjelaskan apa yang telah terjadi sesungguhnya”.
“ ayah harap kamu tidak marah sayang…., semua kulakukan semata-mata untuk kebaikan kita”, kumulai mencoba menjelaskan.
“ aku meununggu penjelasan ayah…, lanjutkan ayah..”,ucap istriku tegas.
Maka kuceritakan semua rencana yang kubuat bersama Tito terhadap istriku, dengan mata berkaca-kaca istriku mencoba mendengarkan semua yang kukatakan.
“ maaf sayang… kalau hal ini membuat kamu menjadi sakit hati, salahkan ayah jangan kau salahkan orang lain, ayah yang salah karena tak dapat menjaga kesucian dirimu, dan tak dapat menghargai pengorbananmu”, tanpa sadar dengan derai air mata aku berkata, dan memeluk istriku erat.
Tangis sesegukkan istriku yang kini lebih terdengar dari sebelumnya membasahi bahuku, kupeluk erat istriku, “ Maaf sayang… maaf….” Hanya kalimat itu yang mampu ku ucapkan. Kubiarkan istriku menguasai dirinya dan meluapkan emosinya.
“ teganya ayah berbuat seperti itu…”, tiba-tiba istriku berucap.
“ maaf sayang… maaf…”, hanya itu yang mampu ku katakan.
Hening kemudian, dan hanya suara sesegukkan istriku saja yang masih terdengar. Kupeluk erat-erat dirinya menyesali semua yang telah terjadi,” maafkan aku sayang…. Maafkan aku yang telah menyakitimu, sungguh aku seorang suami yang sangat berdosa, maaf telah menzolimi dirimu…”, bathinku berkata.

“ aku juga minta maaf ayah… karena seharusnya aku bisa saja tidak membiarkan semua ini terjadi, tapi aku tidak mau merusak kesenangan ayah, dan tidak mau juga merusak fantasy ayah, dan memang selama ini juga aku merasakan kalau dalam setiap permainan sex kita aku jarang sekali merasakan kepuasan, maaf kalau aku tak jujur…, mungkin itulah yang membuat semua ini terjadi ”, jelas istriku.
“ sudahkah kau merasakan puas tadi sayang….” Tanyaku.
“ kalau boleh jujur aku memang terbawa suasana tadi, dan iya… aku puas ayah…”, jawabnya jujur
Aku tersenyum mendengarnya karena memang benar yang istriku katakana,ia terlihat begitu bergairah saat sedang bersetubuh dengan Tito, dan kuhargai kejujurannya.
“ kalau seandainya kamu bersetubuh dengan Tito lagi mau tidak saying..?”, tanyaku ingin tau.
Lama tak ia jawab, matanya tajam menatapku lalu berkata “ apa ayah memang rela diriku ini dijamah oleh laki-laki lain?”,
Sebuah pertanyaan yang memang berat sekali untuk kujawab, namun lagi-lagi karena desakan fantasy-fantasy gilaku, serta gairah yang kurasakan saat kulihat istriku sedang disetubuhi oleh pria lain membuatku kehilangan akal sehat. “ ayah rela, kalau memang ibu bisa mendapatkan kepuasan dengan cara seperti ini..”, jawabku.
Kulihat istriku menarik nafasnya dalam-dalam kemudian ia berkata, “ yahh… terserah ayah saja, kalau memang itu bisa membuat ayah juga puas dengan fantasy ayah…”, jawab istriku dan membuatku merasa terpojok.
Selanjutnya aku dan istriku masuk dalam diskusi yang lebih serius mengenai hal ini. Dalam kesepakatan yang kami buat, istriku tak mau menggunakan kondom karena akan terasa sakit baginya, dan jika memang terjadi hal-hal yang tidak di inginkan seperti terjadinya kehamilan atas istriku, ia tak mau dipersalahkan an aku harus menanggungnya tak perduli dari benih siapa kehamilan itu terjadi, dan kemudian saat istriku sedang disetubuhi oleh pria lain, ia minta agar aku juga berada dikamar yang sama bersama mereka. Itulah beberapa kesepakatan yang kami buat, termasuk tidak boleh istriku bersetubuh dengan pria lain tanpa se-ijin dan se-pengetahuanku.
“ aku harap ayah berfikir ulang yahh… apa ayah sungguh – sungguh ikhlas…”, ucap istriku setelah kami membuat kesepakatan-kesepakatan itu.
“ ayah ikhlas saying…. Ayah ingin kamu juga merasakan kepuasan”, jawabku menegaskan.
Kulihat istriku menatapku dengan datar dan sinar mata kosong entah apa yang ia pikirkan. “ apakah kamu sudah merasa segar sayang…”, tanyaku
“ kenapa memang…”, jawabnya
“ kalau kamu sudah segar, bolehkah kita lakukan sekali lagi, waktu juga masih menunjukkan pukul 00:00, mau sayang…”,
“apa tidak besok-besok lagi sayang…..”, jawab istriku.
“ kalau besok takutnya Tito tidak sempat lagi sayang…”, jawabku.
“ lohh.. kok sama Tito sihh…, bukannya sama ayah….”, kagetnya.
“ ayah masih ingin melihat kamu dengan Tito sayang…, mau yahh…”, rayuku.
“ TERSERAHH…..”, jawabnya sedikit sebal.

Aku yang mendapatkan lampu hijau dari istriku kemudian sedikit berlari keluar kamarku, kulihat diruang depan tak Nampak Tito, kucari ke teras juga tidak ada, hingga akhirnya aku ingat dan kumasuk kedalam kamar anak-anakku, benar saja kulihat disana Tito sedang terduduk diam dan menatap layar laptopku mungkin turut menyimak semua yang terjadi.
“ Too.. kamu sudah dengar semua khan”, tanyaku padanya.
“ Sudah mass…. Tapii….”,
“ Sudahlah jangan pakai Tapi-tapi…. Sekarang saya minta kamu ikut saya ke kamar saya cepet”, ucapku tegas.
Akhirnya Tito mau mengikutiku untuk kembali ke kamarku. Kulihat Tito sudah mengenakan celana boxer miliknya dan mengikutiku dari belakang. Sesampainya kami dikamarku, kulihat istriku telah berbaring dan menutupi tubuhnya dengan kain selimut. Bedanya saat itu cahaya dikamarku menyala dengan terangnya sehingga kami masing –masing terlihat jelas. “ kamu duduk disamping mbak yayu situ…”, perintahku pada Tito. Dan dengan rasa canggung ia kemudian perlahan duduk tepat dipinggir Kasur disamping istriku. Tak terkecuali istriku juga terlihat canggung.
“ Tito… saya minta kamu bisa berikan mbak yayu kepuasan saat ini, dan kamu sayang… jangan ragu untuk meraih yang kamu inginkan, sungguh ayah ingin sekali melihat kamu benar-benar merasakan kepuasan itu..”, ucapanku pada mereka, namun masih saja kulihat mereka hanya diam mematung tanpa kata serta tak melakukan apapun, hingga akhirnya aku putuskan untuk keluar dulu dari kamarku.
“ayah keluar dulu sebentar mau minum…”, ucapku sambil melangkahkan kaki keluar kamar.

******
Lama sengaja aku mengulur waktu untuk mereka, hingga 15 menit kemudian aku perlahan masuk kedalam kamarku, dengan amat perlahan aku masuk dan duduk disebuah kursi yang memang terdapat didalam kamarku. Istriku dan Tito nampaknya masih belum menyadari kehadiranku saat itu, kulihat mereka saat itu sudah memulai aksinya. Saat itu Tito yang sudah ada diatas istriku dan sedang mengcup lembut leher istriku hingga istriku terdengar mendesah lembut, serta tangan Tito yang bermain di kedua buah payudara istriku yang sudah terbuka lebar hingga selimut yang mulanya menutupi seluruh tubuh istriku kini telah terlipat sebatas pinggang istriku. Masih dengan kakunya istriku menanggapi semua yang dilakukan Tito, mungkin perasaannya masih belum lepas saat itu.
“ hmmm… akhhh… Ssshhh….”, perlahan desah istriku mulai terdengar, kecupan-kecupan Tito yang semula hanya sebatas leher istriku kini mulai merambat secara perlahan mengecup lembur bibir istriku. Hmmmm.. akhmmm…. Suara kecupan-kecupan bibir mereka serta aliran nafas yang mulai tak teratur. Semakin lama istriku mulai mengikuti permainan Tito, yang semula hanya diam pasrah kini mulai membalas setiap pagutan bibir Tito pada bibirnya. Kulihat bibir mereka kini sudah mulai bermain makin ganas, lidah mereka mulai saling menjulur dan menghisap satu sama lain, sedangkan remasan-remasan Tito pada payudara istriku semakin gencar dan keras, “ Oukkhhh… akkhhh…. Iyahhh… Ouukkkhhhhh….!!!”, Desah istriku mulai terbawa suasana permainan Tito.
Kedua tangan istriku mulai tak tentu arah, tak jelas ingin menggapai apa, kadang ia peluk kepala Tito, kadang mengusap lembut punggung Tito, dan terkadang meremas ketat seprei Kasur untuk melampiaskan gejolak yang ada.
Rangsangan yang kurasakan tak kalah dengan yang mereka rasakan, detak jantungku semakin keras, aliran darahku semakin tak menentu menyaksikan semuanya itu. “ Ouukkkhhh…. Iyyahh mbakk… iyyahh…”, tba – tiba desahan Tito keluar saat kulihat tangan istriku masuk kedalam boxer yang Tito kenakan dan menggenggam lembut serta mengocok batang kontol Tito. “ Iyahhh.. mbak… oufhhh enak mbak, kocok terus mbak…”, tampak wajah Tito mengadah ke atas menikmati yang istriku perbuat kepadanya. Tatapan istriku kulihat begitu bergairah, wajahnya terlihat binal sekali saat mengocok batang kontol Tito, dan tajam matanya seperti ingin melumatkan Tito dengan siksaan kenikmatan darinya.
Sepertinya Tito memang menyimpan hasrat terhadap istriku, terlihat dari caranya ia memperlakukan istriku, kecupan-kecupan yang ia daratkan pada leher, pipi, hingga sedotan-sedotan lembut pada kedua payudara istriku ia lakukan dengan penuh perasaan dan penghayatan. “ Akkhh… iyaahhh… yang kuatthhh…”, desah istriku saat Tito menghisap kedua putting susu istriku secara bergantian. Kini tangan Tito mulai merambat turun secara perlahan masuk kedalam lipatan selimut bagian pinggul istriku. “ Oukkhhh…. Iyyahhhh… akkhhh….”, desah istriku makin keras dan kedua kakinya terlihat menekuk keatas dan membentang sedikit melebar, serta tangannya menjambak rambut Tito yang masih saja sibuk menghisap kedua putingnya.
Lihai dan sangat berpengalaman yang kulihat dari apa yang dilakukan oleh Tito. Aku yakin kini jari-jari tangan Tito sudah mulai bermain di area selangkangan istriku, usapan-usapan lembut pada klitoris istriku, semakin membuat istriku Nampak makin lupa dengan siapa saat itu ia bersetubuh. Ouukkhhh… iyaahhh…. Terusss…. Iyaahh…
Terusssss.. Toooo… terusss…. Aakkhhhh….
Aakkkhhh…. Tittoooo…. Akkkhhhh…..
Tanpa sadar kini kain yang semula menutupi tubuh istriku kini sudah terbuka lebar, hingga praktis tubuh istriku tak tertutupi sehelai benangpun, dan jari-jari tangan Tito kini Nampak jelas kulihat sedang bermain di lubang memek istriku. Nampak jari tengah itu keluar masuk dalam lubang memek istriku, membuat istriku semakin terengah-engah dalam nikmat.
Cukup lama posisi Tito menimpa istriku, hingga akhirnya kulihat mereka merubah posisi. Kini Tito berdiri tegak dengan kedua lututnya menghadap istriku dan kemudian perlahan mulai membuka celana boxer yang selama ini masih ia kenakan. Wooww….. bukan hanya istriku yang Nampak takjub dengan apa yang keluar dari dalam celana Tito, namun aku juga merasa iri melihatnya. Kulihat kini Nampak batang kontol Tito telah tegak menantang dengan gagahnya, panjangnya yang 17cm serta diameter 5cm makin menambah angker tampilannya.
“ Hisap mbak….”, ucap Tito sesaat setelah batang kontolnya telah keluar dari sarangnya. Sempat kulihat mata istriku menatap padaku saat ia menyadari bahwa aku sudah berada bersama mereka. Kulihat ada perasaan bersalah dari raut wajahnya, “ ayoo sayang…. Puaskan dirimu…. Ayooo lakukanlah..”, ucapku untuk menghilangkan keraguan istriku.
Perlahan kulihat istriku mulai mendekati batang kontol Tito yang tegak dengan gagahnya, tangannya sebelah kiri mulai ia arahkan untuk menggenggam batang kontol itu, “ Ahhh….”, desah istriku takjub, karena baru ini dia melihat dengan jelas betapa gagahnya batang kontol milik Tito itu. Perlahan istriku mulai mengocok lembut kontol itu, “ Akkhhh… iyahhh mbak…. Iyahh…, hisap mbak… hisap…”, desah Tito menahan rangsangan dari istriku. “ Ouffhhhh…. Akkhhh…. Mabaaakkk… akkhhh…”, suara desah Tito makin keras saat istriku mulai memsukkan batang kontolnya kedalam mulutnya dan mulai mengulum lembut dengan hispan-hisapan kuat bagai sedang mengemut permen lollipop, aku tau itu….., karena aku sendiri selalu dibuatnya menggigil saat menikmati hisapan-hisapan mulutnya pada kontolku.
Terus… dan terus, hisapan mulut istriku semakin liar dan kuat pada batang kontol Tito. “Akkhhh…. Mabakkk…. Akkhhh…. “, desah Tito menikmatinya. Kulihat istriku mencoba untuk menelan semua batang kontol Tito, namun ia selalu tersedak karena batang kontol Tito terlalu panjang untuk mulut mungilnya.
“ Udahhh mbak… saya udah gak kuatthhh….”, ucap Tito disela-sela desahannya.
“ Kamu udah mau keluar Too…”, Tanya istriku sesaat menghentikan isapannya.
“ Belum mbak…. Akhh.., saya udah gak kuat mau masukin ke memek mbak..”, jawabnya.
“ Owwhhh…..”, hanya itu yang istriku ucapkan seraya melepaskan genggaman tangannya dari batang kontol Tito dan mulai merebahkan dirinya serta membuka lebar-lebar kakinya sehingga Nampak lubang memek istriku terbuka lebar merah merekah, dan menanti sesuatu yang akan menghujam dalam lubang itu. Sesaat sempat mata istriku kembali memandang diriku, tanpa kata namun dari sorot matanya aku tau bahwa dirinya meminta restu dariku, dan hanya dengan anggukan kepalaku aku membalas tatapan matanya yang berarti “ lakukan sayang”.
Yang dilakukan Tito juga tak jauh berbeda, iapun menatapku tajam dan memiliki makna yang sama dengan istriku. Kembali dengan anggukan kepala aku jawab tatapan mata itu.
Restu sudah mereka dapatkan, seketika kulihat Tito mulai mendekatkan mulutnya pada selangkangan istriku dan mulai menjilat lembut klitoris istriku serta labia mayora yang sudah mulai terlihat menggelambir sedikit pada lubang memek istriku. “akkkhhhh…. Ouukkhhh…. Ssshhhhh….”, desah istriku dan menjambak rambut Tito yang kini kepalanya sedang tenggelam dalam selangkangannya. “ Oukkhhh… Tooo… ngiluuuu…. Akkhhh.. nikmattt… akkhhhh….”, desah istriku parau menahan gejolaknya.
“ Udahhh Ttooo… akkhhhh… ayyoooo…., mbak udahh gak khuattt…. Ayyoooo… akkhhhh…”,
Kulihat Tito mulai menghentikan kegiatannya dan mulai mengatur posisi ditengah-tengah selangkangan istriku. Dengan tatapan sayu istriku menatap Tito dengan perasaan yang tak menentu serta menahan desiran-desiran gairah yang mendera dirinya.
Perlahan Tito mulai mendekatkan pinggulnya, batang kontolnya ia genggam dengan tangan kirinya dan tangan kanannya memegang lutut kiri istriku dan menekannya agar lebih terbentang lebar. “ SShhhh… aakhhh…”, desah istriku saat kulihat kepala batang kontol Tito mulai menyentuh bagian sensitive pada lubang memeknya. Setelah Tito merasa kepala kontolnya tepat berada pada gerbang masuk lubang memek istriku, perlahan Tito mulai menekan turun pinggulnya dan BLESSSS…. CLEEBBB….. sangat mudah kulihat kepala kontol Tito menembus masuk dalam memek istriku, itu karena memang bentuk kontol Tito yang kecil pada bagian kepalanya hingga dengan mudah menembus memek istriku, namun ketika pada bagian batangnya mulai menekan masuk, “ akkhhhhh…. Oukhhh… pelaannn… akhhh sakiit…”, jerit istriku dan kedua tangannya mencoba menahan laju pinggul Tito untuk tidak menekan lebih jauh.
Tito menahan gerak laju kontolnya pada memek istriku sesat dan memberikan waktu istriku untuk menyesuaikannya. Saat itu hanya baru sebatas 1/3 batang kontol Tito yang masuk dalam lubang memek istriku, namun rasanya istriku sudah merasakan sensasinya, “ Oukkhhh… tahan sebentar Tooo…” ucap istriku dengan tubuh bergetar. Sambil menunggu istriku siap menerima hujaman kontolnya lagi, Tito mencoba memberikan rangsangan pada istriku dengan hisapan-hisapan lembut pada payudara istriku dan remasan-remasan lembut lembut tangannya.
Oukkkhhh… akkhhh… Sssshhhh…. Aaahhhh…., desah istriku menikmati rangsangan-rangsangan yang diberikan oleh Tito. Aku yang menyaksikan semua itupun mersakan adrenalinku semakin meninggi, dan batang kontolku turut tegak berdiri. Dengan tanganku kucoba mengocok batang kontolku dan menyaksikan keseruan istriku yang saat itu sedang disetubuhi oleh Tito.
“Akkkhhhhh….. Oouuikkkhhh… Heekkhhh… Ttooooo….”, teriak istriku tiba-tiba terdengar sperti orang tersedak ketika kulihat pinggul Tito menekan kuat pinggulnya hingga membuat batang kontolnya menghujam lebih dalam memasuki lubang memek istriku. “ Akkhhh… mbakkk… sshhhh….”, desah Tito turut menikmati menyatunya kelamin mereka.
Sesaat Tito membiarkan batang kontolnya terendam dalam lubang memek istriku, mungkin menikmati kehangatan jepitan lubang memek istriku. Tampak pula tubuh istriku seperti orang mengigil,dan mulutnya mengigit bibir bawahnya, serta gerakan pinggul yang Nampak bukan sedang memutar melainkan berkedut-kedut saat menerima hujaman batang kontol Tito pada lubang memeknya.
Kulihat, walau batang kontol itu telah menghujam masuk dalam memek istriku dan sepertinya sudah mentok hingga ke dasarnya, namun masih kulihat kira-kira masih ada 3cm lagi yang belum sepenuhnya masuk karena saking panjangnya kontol Tito itu. Dan memang seperti yang pernah aku baca pada sebuah artikel, untuk kedalaman lubang memek orang asia itu hanya sebatas 12cm, namun pada saat menerima rangsangan penuh, maka leher Rahim atau mulut Rahim akan semakin dalam hingga lubang memek akan semakin bertambah dalam hingga 14cm. pantas saja batang kontol Tito dengan panjang 17cm tidak dapat masuk sepenuhnya ke dalam lubang memek istriku.
Oukkhhhh… akkhhhh…. Iyahhhh…. Terus Tooo… akkhhh…., desah istriku mulai terdengar seiring permainan mereka yang semakin panas.
Akkkkhhh… oyaaahh.. mbak… iyahhh…. Goyang mbakkk…, desah Tito tak kalah garang mengiringi hujaman-hujaman kontolnya pada lubang memek istriku yang mulai ia gerakkan naik turun hingga batang kontol itu keluar masuk menghujam lubang memek istriku. Terlihat bibir memek istriku ikut tertarik keluar saat batang kontol Tito bergerak keluar dari memeknya, dan ikut melesak kedalam saat batang kontol Tito menghujam masuk kedalam memeknya.
Grakan-gerakan yang semula terlihat lambat dan lembut kini semakin kencang, goyangan pinggul istriku turut menyambut batang kontol Tito saat tenggelam dalam lubang memeknya, “ Akkhhh… iyahhh… mentok Tooo… akkhhh….”, desahnya dan melipatkan kakinya pada pinggul Tito, serta diangkat dan diputar-putar untuk memberikan rasa nikmat pada Tito.
“ iyahhh mbakkk… ouffhhh… iyahhh…, goyang mbakkk…”, desah tito menikmati goyangan pinggul istriku yang ia rasakan seolah melumat batang kontolnya.
Cukup lama mereka dengan posisi misionaris hingga akhirnya Tito meminta merubah posisi dengan istriku berada diatasnya. Cllop… sesaat terengar suara tercabutnya batang kontol Tito dari dalam jepitan lubang memek istriku. Tito merebahkan dirinya disamping istriku, yang kemudian istriku bangkit dan menempatkan pantatnya diatas pinggul Tito. Dengan tangan kirinya istriku menggenggam batang kontol Tito dan mengarahkan kepala kontol itu tepat pada gerbang masuk memeknya, dan Blessss…. Clebbb…., Akkkhhhhh… Ouukkhhhh….. , desah mereka bersamaan mengiringi menyatunya kembali kelamin mereka.
Tanpa membuang waktu istriku mulai menggenjot pinggulnya naik turun dengan irama cepat, “ Oukkhhh… akkhhhh…”, desah istriku mengejar kenikmatannya. Memang posisi WOT adalah posisi favorite istriku karena ia akan lebih menguasai permainan dan dapat mengatur sendiri rasa nikmat yang ia inginkan. “Oukkhhh…. Iyah mbakkk… oukhhh…”, desah Tito menikmati goyangan-goyangan pinggul istriku.
5 menit sudah istriku menggoyang pinggulnya, dan nampaknya ia mulai mersakan lelah dan peluh pada dirinya. Tito yang melihat itu tiba-tiba mengangat pinggul istriku hingga batang kontolnya terlepas dari jepitan memek istriku. “ akkhhh… kenapa Tooo…”, Tanya istriku.
“ Nungging mbak…”, jawabnya.
Dengan tubuh yang mulai lelah istriku memposisikan dirinya untuk Dogy style, indah sekali kulihat pinggulnya itu. Sesaat sebelum Tito akan menghujamkan batang kontolnya kembali ke dalam lubang memek istriku, aku merasakan orgasmeku akan segera dating, kurasakan aliran sperma pada batang kontolku yang akan membuncah keluar. Maka dengan cepat aku aku hampiri istriku yang memang sudah siap dengan posisi Dogy, “ Maaf sebentar Tooo… saya mau keluar…”,
Nampaknya Tito mengerti yang kumau dan mempersilahkan diriku untuk menghujamkan kontolku pada lubang memek istriku. “ sayang… ayah mau keluar…, ayah keluarin di memek ibu yahh…”, ucapku dengan mencoba mengarahkan batang kontolku tepat pada lubang memek istriku.
“ iyahhh.. ayahhh… semprot semuanya di dalam…, aku terima pejuh ayah, ayoo ayah…”, jawab istriku semakin membuatku ingin meledak.
OOUUKKKKHHHH…. AAKKKHHHH….., desahku dan istriku bersamaan saat kuhujamkan batang kontolku masuk dalam lubang memeknya yang kini semakin terasa lebar. Langsung kugerakkan dengan kencang keluar masuk batang kontolku pada lubang memeknya hingga tak berselang lama, Creettt…. Crettt… Creettt…., kutekan habis kontolku menghujam memasuki lubang memek istriku dan beberapa kali kontolku menyemburkan sperma yang kental mengisi relung dalam lubang memek istrku.
Aakhhhh… iyahh ayahhh… akkhhhh… hmmm…, desah istriku saat kuhujamkan keras batang kontolku dan terasa olehnya kedutan-kedutan batang kontolku pada lubang memeknya. Perlahan setelah smprotan terakhir sperma yang keluar dari batang kontolku, aku mulai menarik kontolku dari jepitan lubang memek istriku, dan terlihatlah lelehan sperma yang keluar dari dalam lubang memek istriku, mengalir hingga ke pahanya dan membasahi seprei Kasur.
 
Bimabet
Asiiiikk.... Sudah update..
Thanks suhu....
Tetap semangat untuk update hingga selesai...:semangat:
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd