Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Aku & Kontrakan Cowok

Status
Please reply by conversation.
"1. Fasilitas hanya boleh di gunakan di dalam kamar masing-masing.

2. Dilarang memaksa fasilitas untuk masuk ke dalam kamar dengan alasan apapun

3. Dilarang merusak penampilan.

4. Dilarang menyemburkan sperma di dalam vagina fasilitas.

5. Peraturan dapat berubah dan segala bentuk pelanggaran akan di tindak tegas"

"Gimana cil? Setuju ga?"
Tanya rido.

"Setuju kok do, terserah kamu aja aku mah"
Jawabku sambil mengembalikan kertas.

Kertas yang baru aja rido tunjukin adalah kertas peraturan bagi penghuni kontrakan yang ingin menggunakan tubuhku sebagai salah satu fasilitas dari kontrakan ini. Setelah dapat persetujuanku, rido berjalan ke arah kamar bang amat dan bang joni yang dari semalem belum juga keluar.

Setelah semalem aku akhirnya bilang ampun, bang joni dan bang amat langsung kembali mengenjot dua lubang ku, entah berapa kali mereka nyemburin spermanya, setelah rido datang dan membawaku kembali kekamarnya, rido malah lanjut mengenjot tubuhku..yang pasti semalam adalah pengalaman yang bener-bener seru buatku.

Aku sekarang lagi tiduran di sofa ruang tamu sambil mainin hp. Hari ini adalah hari sabtu, itulah kenapa semua penghuni kontrakan ga ada yang kuliah. Aku mulai ngerasa ngantuk, mungkin karena rasa lelah yang masih aku rasakan setelah semalaman di genjot sama bang amat dan bang joni. Ga terasa akhirnya aku tertidur.

"Oi...tidur mulu lu cil"

Sebuah suara memangunkanku, ternyata bang joni udah duduk disampingku..tangannya juga udah ngeremesin pantat aku yang saat ini cuman menggunakan celana pendek ketat berwarna putih..

"Ih..bang joni ganggu aja sihh"
Ucapku kesal gak ngehirauin tangan bang joni yang masih terus ngeremes pantat aku

"Haha...kamar yuk cil, pengen ngentotin lu lagi gua"
Ucap bang joni.

"Bang joni pengen nyiksa aku kayak kemarin lagi yah?"
Balasku sambil meraih tangan bang joni yang lagi meremas pantat aku..

"Iyaa, seru kan digituin? Haha"
Jawab bang joni

"Seru sih, tapi abang cupu ah..masa kalah sama aku"
Aku menjawab sambil mengelus-elus tangan bang joni.

"Ya mangkanya ayo lanjutin, biar makin gua siksa lu"
Balasnya.

"Ga ah, aku masih capekk..kapan-kapan ajah"
Jawabku sambil melepas elusanku.

"Ah..kalo bukan karena peraturan mah udah gua entotin sekarang lu cil"
Jawab bang joni.

"Mauuu donggg di entottin"
Aku malah ngeledek.

Kayaknya bang joni inget sama peraturan dan ga berani buat maksa aku. Akhirnya aku malah lanjut main hp sementara bang joni masih aja terus ngeremesin pantatku.

"Oi bang..kalo mau coli di kamar lah"
Ucap rido yang baru aja masuk ke dalam kontrakan..aku ngeliat bang rido, ternyata bener dia udah mainin penisnya sendiri sambil ngeremesin pantat aku..

"Ohiye sorry do"
Balas bang joni trus buru-buru masukin penisnya ke dalam celana.

"Nih cil pesanan lu"
Rido memberikanku dua buah plastik, yang satu berisikan sebungkus makanan.

Aku berjalan ke meja makan untuk mengisi perutku, setelah selesai makan aku masuk ke kamar. Di kamar, rido lagi-lagi ngegenjotin aku, setelah rido puas aku malah jalan ke kamarnya bang joni dan bang amat dalam ke adaan telanjang.

"Banggggggg...entotin cecil yukkk"
Ucapku pas masuk ke kamar mereka, tentu aja mereka langsung menyerang tubuhku, entah berapa lama mereka akhirnya puas. Aku yang udah lemes pelan-pelan bangun lalu berjalan kembali ke kamarnya rido dan lagi-lagi rido mengenjotku, hingga akhirnya ia puas ..

"Hah...hah...hah..enak banget kalo tiap hari di entotin gini"
Ucapku dalam hati sebelum akhirnya tertidur..



Siang ini aku lagi ada di kampus, setelah semua kelas selesai, aku langsung pulang ke kontrakan sama rido.

"Cil, cobain yang kemaren yok"
Ajak rido pas kita baru aja masuk ke dalam kontrakan.

"Yakin?"
Tanyaku.

"Iya cil"

Mendengar ucapan rido, aku langsung masuk ke dalam kamar. Ga lama rido pun menyusul, pas rido masuk, aku langsung meluk dia dari belakang, aku nyiumin leher belakangnya dia, tanganku ngelus-ngelus penisnya dari luar celana.

"Fantasi kamu aneh juga yah do"
Ucapku, tangan kananku masih terus ngeremesin penisnya rido.

"Ahh..iya cil"
Desah rido.

"Bentar do"
Ucapku sambil ngelepasin badannya dia, aku ngebuka lemariku, aku ambil sebuah kotak yang berisi borgol, borgol yang beberapa hari lalu aku pesen ke rido.

"Ke belakangin do tangannya"
Ucapku sambil jalan ke belakangnya rido, rido nurut, aku langasung borgol ke dua tangannya.

"Tiduran di kasur do"
Suruhku.

Rido berjalan dan tiduran di kasur menindih tangannya yang aku borgol ke belakang. Aku membuka celana jeansku lalu naik ke atas kasur.

Aku berdiri diatas kasur dengan posisi wajahnya rido ada di antara ke dua kakiku.

"Diem ya do"
Ucapku sambil nurunin badan dan berjongkok ngedudukin wajahnya rido..aku bisa ngerasain rido berusaha bernafas tapi ketutupan sama selangkanganku.

Aku memutarkan badanku menghadap ke arah kakinya rido, aku nurunin badan untuk ngeraih penisnya rido yang masih tertutup celana.

"Jilatin do"
Suruhku sambil ngeremes penisnya rido dan mengangkat pantatku sedikit ke atas. Lidahnya rido langsung jilatin vaginaku..

"Kencengan lagi do"
Suruhku sambil ngeremas kuat penisnya rido, badannya rido sempet sedikit goyang karena penisnya aku remes kenceng, tapi lidahnya malah nurut dan terus jilatin vaginaku..

"Nahh..gituu terusss do...enakk"
Ucapku menikmati jilatan rido sementara tanganku terus ngeremesin penisnya.

"Aaaah.....terusss dooo terrrussss"
Teriakku saat berhasil mendapatkan orgasme karena jilatannya rido. Aku ngegerakin pantatku sehingga kini aku duduk di dadanya rido, aku ngeliat ke belakang, wajahnya rido basah terkena cairan orgasme ku.

"Masih mau diterusin do?"
Tanyaku

"Hah...iya cil terusin aja"
Jawab rido sambil ngos-ngosan.

Aku kembali naro pantatku diatas wajahnya rido, kali ini aku malah bener-bener duduk diwajahnya dia, nafasnya yang ngos-ngosan bener-bener terasa di selangkanganku.

Aku ngelepas celananya rido, penisnya yang udah tegang langsung melompat keluar dari dalam cdnya.

Lagi-lagi aku lanjut ngeremesin batang penisnya, tanganku ga aku gerakin ke atas ke bawah, aku bener-bener cuman ngeremes penisnya kayak lagi mijitin.
Sambil tanganku masih remes batang penisnya, aku ngedeketin wajahku ke lubang kencingnya rido, aku ngejilatin bagian atas penisnya rido.

Beberapa lama aku terus jilatin ujung penisnya rido, sampe aku ngerasa badannya dia kayak geter, otot pahanya juga mengencang, aku tau dia pengen muncrat tapi aku malah ngeremes penisnya bener-bener kuat..

"Emhhhhhhh..heemmmmff"
Suara rido kaya teriak tapi ketahan sama pantatku. Aku bisa ngerasain ada sedikit sperma yang keluar dari penisnya rido, tapi bener-bener cuman dikit banget mungkin cuma beberapa tetes.

"Ahhh cill...udahh udahh"
Ucap rido pas aku sedikit mengangkat pantatku.

"Ga ah do, masih asik hihi"
Jawabku malah kembali dudukin wajahnya rido, aku lanjut ngejilatin ujung penisya dia sambil tangan kabanku ngeremesin batangnya.

Aku bahkan nyelipin tangan kiriku ke bawah badannya rido yang sedikit terangkat karena menindih tangannya sendiri yang terborgol ke belakang..

Tanpa aba-aba aku langsung masukin 1 jari tangan kiriku ke dalam lubang anusnya rido, badannya bergetar hebat, kakiknya mengencang kayak orang kejang, wajahnya juga bergerak kayak mencoba meyingkirkan pantatku, tapi aku malah ngedorong pantatku kebawah menahab rontakannya rido.

Aku terus melakukan aksiku, tangan kananku ngeremes kenceng batang penis rido, mulutku ngejilatin lobang kencingnya, tangan kiriku asik mengobok-ngobok lubang anus rido..
Sampe akhirnya badan rido kembali bergetar, batang penisnya berkedut, aku tau rido pengen muncrat, aku sedikit mengangkat pantatku.

"Ciillll udahhhh cilllll aaaaaaaaahh"
Rido teriak. Aku lepasin remesanku, aku masukin penisnya rido ke dalam mulutku, spermanya rido langsung membanjiri mulutku.
Aku mengeluarkan penis rido dari dalam mulutku, aku muterin badan menghadap ke rido dan duduk di atas perutnya.

Wajah rido masih keliatan nahan rasa sakit, aku malah deketin wajahku ke wajahnya rido dengan mulut yang masih menyimpan spermanya. Rido sadar dan langsung menutup mulutnya kencang-kencang. Aku ngelephin spermanya rido tepat di bibirnya, rido ngelawan menghindari bibirku, hingga spermanya berceceran dari pipi hingga ke lehernya.

"Cil udah cil ah, ga gini juga"
Protes rido, wajahnya masih menghadap ke samping menghindari wajahku.

"Hihi..bentar do"
Jawabku sambil ketawa lalu malah ngejilatin spermanya rido yang ada di pipi dan lehernya. Rido sempet diem seperti nikmatin jilatanku.

"Udah cil ah, lepasin pliss"
Ucap rido memohon

"Hihi...iyaiya"
Jawabku sambil bangkit dari badannya rido

Rido langsung memiringkan badannya membelakangiku, aku membuka borgolnya tapi langsung memeluk rido dari belakang.

"Jangan marah ya do"
Ucapku di kupingnya rido

"Engga kok cil"
Ucap rido. Tangannya masih berada di belakang tepat di selangkanku, dia malah ngeraba-raba vaginaku.

"Ehmm..rido mau entotin aku?"
Ucapku merasakan tangannya rido

"Entar aja ah cil, ngilu banget kontol gua"
Jawab rido

"Yaudah tapi ngadep sini dong do"
Pintaku

Rido langsung muterin badannya dan mencium bibirku, kami pun lanjut berciuman sambil tangannya rido terus mainin vaginaku.
 
partamax...wooooow rido dijolok :p
fasilitas yang bikin enak
 
Hancuurrr dah tuh memek
Sisanya biar tak ketengin hu di perempatan depan hahahaah
 
Aku masih dikasur berpelukan sama rido, tapi rido pelan-pelan malah tertidur, mungkin dia ngantuk karena capek sempet aku tahan muncratanya.

Ternyata rido suka banget kalo badannya di mainin sama cewek, sementara bang joni malah kebalikannya, dia seneng banget bikin cewek menderita.. sedangkan bang amat? Aku jadi penasaran sama fantasinya bang amat..

Aku bangun dari kasur, aku menaruh kembali borgol ke dalam lemari, aku sempat melihat ada sebuah jersey bola punya rido, aku mengganti baju menggunakan jersey itu, jersenya cukup panjang bahkan bisa menutupi area selangkanganku.

Aku keluar kamar tanpa menggunakan apapun dibagian bawahku. Aku ngeliat bang amat dan bang joni lagi duduk di sofa.

"Sini dong cil"
Teriak salah satu dari mereka.

"Ah ahh..takut"
Jawabku bercanda tapi terus jalan ninggalin mereka untuk menaruh celana jeansku di mesin cucian.

Aku kembali keruang tamu, lalu berjalan ke belakang mereka, aku meletakan tangaku ke pundaknya bang amat yang masih duduk menonton tv.

"Kenapa cil? Pengen di entotin?"
Tanya bang amat saat sadar bahwa aku sudah ada di belakang dia.

"Ga ah, ntar aja"
Jawabku tapi malah nurunin tangan dan mulai ngelus-ngelus dadanya bang amat.

Beberapa saat kami cuman diem-dieman. Bang joni duduk selonjoran kaki ke meja sambil mainin hp, bang amat duduk tapi kepalanya nyender ke dadaku sambil tangannya ikut ngelus-ngelus tanganku, sementara aku berdiri di belakang bang amat.

Tiba-tiba bang joni berdiri dari sofa berjalan keluar kontrakan, dia keliatannya lagi ada urusan. Aku lalu duduk disamping bang amat.

"Ini bajunya rido ya cil?"
Tanya bang amat sambil memegang pinggangku.

"Iya, mau nyobain aja pake baju ke gedean gini"
Jawabku.

"Ah tapi sexian kalo pake baju kayak biasa cil, ketat-ketat gimana gitu"
Protes bang amat.

"Ah? Yakin bang?"
Jawabku sambil narik bagian bawah baju ke atas, nunjukin bahwa aku udah ga make apa-apa lagi.

"Oalah, kalo gini juga sexi sih..ngentot yuk cil"
Ajak bang amat, tangannya pindah jadi megangin vaginaku.

"Ah, aku bosen sama bang amat mah, ngentotnya gitu-gitu doang"

"Yeh, masalahnya si joni ga demen cil sama fantasi gelap gua, dia mah enak cuman demen nyiksa-nyiksa doang"
Balas bang amat

Aku merinding penasaran, perilaku sex bang joni yang kasar banget aja dia bilang 'cuma'.

"Ehm..emang bang amat sukanya apasih?"
Tanyaku penasaran sambil sedikit mendesah karena bang amat terus ngelus vaginaku.

"Lu yakin pengen nyobain cil?"

"Iyah bang"

"Tapi jangan bilang ke siapa-siapa ya?"

"Ehmm..aduhh iyaaiya"
Jawabku sambil sedikit terpekik karena bang amat tiba-tiba malah ngeremes vaginaku.

"Yaudah sini"

Bang amat berdiri dan menarik tanganku, aku nurut dan ngikutin dia, tapi dia ga jalan ke kamar, dia malah ngajak aku masuk kamar mandi.

"Bentar ya cil"
Ucap bang amat ninggalin aku.

Ga lama bang amat pun kembali ke dalam kamar mandi, kali ini dia ngebawa sebuah kain.

"Sini"
Suruh bang amat, aku mendekat lalu dia ngiketin kain tadi menutupi mataku.

"Ehmmmhh bangg"
Aku mendesah pas ngerasain jari tangannya langsung menusuk vaginaku.

"Lu inget kan pas lu muntah gara-gara di siksa joni?"
Suara bang amat berbisik ditelingaku

"Iyahh bang ah"
Jawabku sambil terus mendesah.

"Gua demen banget ngeliat lu kotor, lu ga lebih dari tempat pembuangan kotoran"
Suara bang amat langsung ngebuat aku merinding, tapi vaginaku justru langsung basah banget ngebayangin apa yang bakal dia lakuin.

"Emmmhh...yaudah bang, kotorin aku aja ga apa-apa kok"
Jawabku pasrah.

"Oke, buka dulu bajunya"
Ucap bang amat, dia langsung narik bajuku ke atas, aku ikut menaikan tanganku membantu dia.

"Ehmm..errrrgggg..eeughhhh"
Tiba-tiba aku ngerasain tangannya bang amat masuk ke mulutku, dia malah gerakin jarinya menyentuh kerongkonganku, badan ku geter, perutku sakit karena berasa isinya ditarik keluar.

"Ueeeeerggggghh..."
Aku muntah, tangan bang amat yang ada di dalam mulutku kini malah kayak mendekap mulutku, aku terpaksa muntah ke tangannya bang amat.

"Bakal gua bikin jadi manusia paling najis lu cil"
Suara bang amat.

Aku masih terus muntah, tangan bang amat tiba-tiba malah ngegerayangin selangkanganku, selangkanganku jadi kayak basah tapi juga lengket-lengket gitu

"Eghhh...aah...aku mau liat bang"
Pintaku setelah muntahin isi perutku...tangan kanan bang amat narik penutup mataku, ternyata bang amat lagi ngeratain muntahan di selangkanganku sendiri.

"Ehmmmhh banggg"
Desahku pas bang amat masukin jarinya yang masih berselimut muntahan ke dalam vaginaku..tangan bang amat yang tadi ngelepas penutup mataku kini ikut ngerataain muntahan yang ada di dagu dan dadaku.

"Kalo kita sampe ketauan main disini, bilangnya elu yang maksa gua yah cil"
Ucap bang amat.

"Ehmmhh..engga ah kalo cuman gini doang mahh"
Jawabku malah menantang.

"Baru pembukaan kok cil, sekarang tiduran dong"
Balas bang amat, aku nurut dan tiduran telentang di atas lantai kamar mandi, badan bagian belakangku langsung terasa dingin, sementara badan bagian depanku justru terasa hangat karena muntahanku sendiri.

Bang amat lalu ngebuka semua pakaiannya hingga bugil, ia lalu jongkok dan ngarahin penisnya ke vaginaku.

Blesss...penisnya langsung masuk ke dalam vaginaku.

"Ehm, ga pernah bosen gua ngentotin lu cil"
Ucapnya lalu mulai ngegoyangin pinggulnya

"Ahhh...iyahh bang..aku juga ga pernah bosenn di entotin bang amatt"
Ucapku sambil mendesah ke enakan di sodok penis bang amat.

Lagi-lagi bang amat masukin tangannya yang udah berlumuran muntahan ke mulutku, aku muntah lagi, dia nampung muntahanku ke tangannya lalu di olesin ke seluruh wajahku, malah ada sedikit muntahan yang masuk ke dalam hidungku..

"Najis banget lu cil"
Ucapnya sambil terus ngegenjot vaginaku

"Ueghhhh...aahh..iyaaah najissssinn cecilll lagihh...teruss"
Racauku sempat sedikit kembali muntah hingga aku bisa ngerasain muntahanku turun dari pipi ke leherku.
Aku anehnya malah kaya menciduk muntahanku yang ada di leher. Aku sempet ngeliat cairan muntahanku yang berwarna kuning itu, tapi tiba-tiba tanganku di dorong sama bang amat ke mulutku sendiri

"Rasain cil..nikmatin muntahan lu sendiri"
Ucap bang amat

Muntahan dari tangnku langsung tumpah ke dalam mulutku, asem banget rasanya, tapi aku malah sampe ngejilatin telapak tanganku sendiri ngebersihin sisa sisa muntah yang masih nempel.

"Enak kan cil?"
Tanya bang amat tapi malah berhenti gerakin pinggulnya.

"Iyahh, enakk banggg.. genjott lagiihh"
Jawabku sambil meminta dia mengenjot lagi.

"Bentar, sekarang lu jilatin nih bool gua"
Ucap bang amat sambil bergerak mendekat, dia jongkok mengangkangiku, lubang pantatnya percis ada didepan mulutku. Aku malah nafsu, aku mulai jilatin area luar lubang pantatnya, lalu aku masukin lidah ku dalam lobangnya, rasanya asin dan bau banget..

"Gimana cil? Enak kan bool gua?"
Tanya bang amat, dia juga mulai masukin jarinya ke dalam vaginaku

"Ehmmmmf...eemmmh"
Suaraku ke tahan pantat bang amat aku malah ngelus-ngelus tanganny dia yang lagi menyodok-nyodok vaginaku.

Entah berapa lama aku diginiin sama dia, tiba-tiba bang amat malah berdiri, mulutku yang masih menganga langsung dimasukin sama penisnya dia..penisnya berkedut seperti ingin muncrat.

"Cilll...tampung tai gua nih"
Ucap bang amat, aku langsung bisa ngerasain sesuatu hangat di dadaku. Aku raih dan ternyata benar ada benda sedikit keras yang keluar dari lubang pantat bang amat.

"Minum nih cil, minum kencing gua"
Ucap bang amat, tiba-tiba ada cairan yang keluar dari penis bang amat langsung mengalir ke kerongkonganku. Pesing dan amis banget rasanya, tapi aku malah ga mikir apa-apa justru tanganku meraih lubang pantatnya bang amat dan ngelebarin lubang anusnya sehingga makin banyak kotoran yang tumpah di dadaku.

Setelah tainya bener-bener keluar, bang amat langsung berdiri, penisnya yang masih ngeluarin air seni langsung mengucur ke wajahku, aku justru ngebuka mulut lu lebar-lebar berusaha menampung air kencingnya ke dalam mulutku.

"Cantik sihh, tapi sayangnya toilet haha"
Hina bang amat, dia kembali ke bawahku, mengarahkan penisnya ke vaginaku lalu langsung di sodok keras.

"Emmmhff ahhh ahhhhh"
Desahku ke enakan bener-bener nikmatin sensasi di bikin najis sama bang amat.

"Enak kan cil? Enak kan jadi toilet?"
Tanya bang amat sambil terus genjot vaginaku.

"Iyah..enak..ahh..bangg, tainya akuu cobaiinn yahh"
Aku malah penasaran dan menciduk cairan kotoran bang amat yang ada di dadaku

"Bentaarrr..taroo mulutt tapi jangann di telenn dulu"
Ucap bang amat, aku dengan bernafsu langsung menumpahkan cairan kotoran bang amat ke dalam mulutku, aku ga telen tapi karena aku terus mendesah cairan tai itu sedikit masuk ke dalam perutku.

"Sabarrr cill, dikit lagii gua nyempee"
Ucap bang amat

"Aghhh....gggghhhhhh"
Aku mendesah tapi tetap menahan agar tai bang amat tidak tertelan.

"Nihhhh cilll"
Bang amat ngelepasin penisnya lalu menunpahkan spermanya ke dalam mulutku.

"Nah sekarang telen"
Ucap bang amat sambil tersenyum dan tangan kananya mengelus rambutku yang udah basah kuyup kena air kencingnya dia.

Glekkk.

"Ueeeegghhhhhhh"
Rasanya bener bener aneh, aku sampe ga kuat dan malah muntah lagi. Tapi pas muntahanku pengen keluar bang amat langsung mendekap mulutku pake tangan kirinya. Mulutku terasa penuh dengan cairan kotoran, sperma dan muntahanku sendiri.

"Telen cil telen!"
Ucap bang amat.

Aku pasrah mejemin mata, aku coba telan pelan-pelan semua cairan yang ada di mulutku...Pait, asin, asem, semuanya nyatu. Pelan-pelan cairan itu mulai mengalir ke dalam tenggorokanku, hingga akhirnya hampir semuanya habis aku telan.

"Gimana cil? Enak ga?"
Tanya bang amat.

"Hah..bang amat...jorok banget"
Ucapku ngos-ngosan, perutku masih sakit karena entah berapa kali muntah akibat permainan bang amat.

Badanku udah bener-bener kotor. Tiduran di lantai kamar mandi, vagina dan perutku penuh dengan muntahanku sendiri, di dada ku masih banyak banget kotorannya bang amat, sementara wajahku udah ga karuan, muntahan, kencing, kotoran, semuanya belepotan di wajahku.

Bang amat berdiri, menciduk air menggunakan gayung lalu menyirami tangan dan pahanya ngebersihin bekas permainan tadi.

"Makasih ya cil..jangan lama-lama tiduran di lantai, ntar masuk angin hehe"
Ucap bang amat santai lalu pergi keluar kamar mandi..

Aku bentar tetep tiduran di lantai, aku malah terus pelan-pelan menelan semua cairan yang ada di mulutku.

"Bang amat aneh banget, tapi kok juga aneh ya malah mau aja" gumamku dalam hati sambil pelan berdiri, aku mandi membersihkan badan hingga semua sisa kotoran bener-bener hilang dari tubuhku, aku kumur-kumur, gosok gigi, sampoan, sabunan.

Setelah selesai aku baru sadar kalo aku ga bawa handuk, akhirnya aku mutusin buat langsung make jerseynya rido tadi lalu berlari ke kamar.

"Dari mana lu cil? Kok basah banget gitu? Loh itu jersey gua kan cil. "
Tanya rido yang ternyata udah bangun namun masih tiduran di kasur.

"Abis mandi do, tapi aku lupa bawa handuk, iya tadi aku iseng mau nyoba. Gapapa kan?"
Balasku sambil memilih baju didalam lemari

"Ga apa-apa kok, malah lebih sexi lu kalo make baju kegedean begini"
Jawab rido yang rupanya langsung meluk aku dari belakang..dan akhirnya aku di genjot lagi deh sama rido.
 
Terakhir diubah:
Haishh 3 orang aja udh macem2 fantasinya. Masih ada brapa kamar kosong?
 
Jadi raka atau amat hu? Rada bingung
.
Btw ceritanya seru, lanjut hu
 
Keren cerita nya....
Agak santai dikit hu update nya....
Biar gak maraton n x aja dapet inspirasi lanjutan
 
liar banget om ts

sekalian tambah lagi cowonya..tukang cilok,tukang sol sepatu, tukan kebersihan yg lewat2 depan kostan
 
Nunggu kelanjutannya. Punya potensi bagus asal gak macet
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd