Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Aku yang Beralih Profesi

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Part 3



Aku yang beralih profesi



Setelah kejadian dengan pak rojak di hotel, hubunganku dengannya semakin dekat dan kita selalu mengulangi perbuatan mesum itu setiap ada kesempatan.

Tak jarang pak rojak mengajak ku ceck in di hotel bahkan kadang melakukan hal mesum di ruangan pak rojak walau hanya sekedar berciuman atau aku di suruhnya untuk mengisap kontolnya sampai memuntahkan sperma hangat dan kentalnya di mulutku tak jarang pak rojak meminta ku berpose dengan memperlihatkan mulut penuh dengan spermanya dan pak rojak memfoto ku.



Seperti saat ini aku sedang sedang di ruangan pak rojak, bukan untuk membicarakan tentang murid atau pelajaran melainkan aku sedang berlutut di hadapnnya dengan masih berpakain lengkap dengan hijab ku namun baju kemejaku selurihbkancingnya sudah terbuka dan BH ku pun sudah terbuka ( karena BH ku memiliki pengait di bagian depan bukan di belakang sehingga saat pengat terlepas dada ku pun terbuka langsung terlihat ) sambil mengocok kontolnya menggunakan dada ku, ya kali ini pak rojak meminta sesuatu yang berbeda dari biasanya yang hanya di hisap kontolnya oleh ku.



Aku : emmhh sshhh enaakk yaa kontolnya di jepit gini emhhh dasar kontol nakal udah lunya istri malah minta di enakin istri orang lain ccuuuhhj cuuuiihhh ( sambil ku meludahi kontolnya agar terasa lebih licin di jepitan dada ku)



Pak rojak : emhhh sshhhh sshhhh ahhhhh



Aku : emmhhh enak sayang emhhhh sshhh suka yaa hihihi emhhh ayo kluarin pejunya yang banyak shhhhh aaahhh hihihi



Aku terus berkata manja kepada pak rojak dan memberikan senyum semanis mungkin karena saat ini pak rojak sambil merekam video menggunakn hp nya



Namun di balik kegiatan ku saat ini yang penuh gairah dan senyuman kebahagiaan sesungguhnya hati ku merasa tidak nyaman aku merasakan ada sesuatu atau seseorang yang memperhatikan perbuatan kita dari balik lubang exhous atau lubang fentilasi yang mengarah langsung ke jalan sempit samping sekolah yang jarang di lalui orang. Tapi setiap aku menoleh ke arah fentilasi itu terlihat seperti bayangan yang langsung bersembunyi.



Semoga saja tidak ada yang mengintip mengingat saat ini adalah jam istrihat sehingga banyak guru atau murid yang berlalu lalang di sekitar sekolah, biasanya pak rojak mengajak melakukan perbuatan mesumnya bila sedang jam pelajaran atau saat bubar sekolah karena jam-jam itu suasana sekolah sudah sepi tidak seperti saat ini.



Pak rojak : aahhhhha ahhhhh ahhhh sshhhhhjh ooohhhjh



Crooot crooot croooott croott.. beberapa kali semburan sperma hangat pak rojak menyembur ke dada dan hijab bagian bawah sebagian mengenai bibirku



Aku : aahh hihihi emhhh banyak banget terus evi suka peju yang banyak emhhh sluuurpp emhh enak sshhhhh emhh kena hijab evi deh ah nakal kontol nya harus di gigit nih nakal ( sambil ku berkata seperti itu sambil tersenyum genit ke arah kamera pak hp pak rojak lalu ku gigit ujung kepala kontolnya menggunakan bibir ku bukan menggunakan gigi ku sambil ku jilat-jilat lubang kencingnya sampai spermanya habis.)



Pak rojak : ahhh bu devi makin hari makin hot aja saya semakin puas hahahaha ( sambil mematikan rekaman video di HP nya)



Setelah itu aku membersihkan sisa-sisa sperma yang menempel pada tubuhku dengan mengelap menggunakan jariku dan menjilatnya tanpa mencucinya, lalu aku kembali merapikan bajuku dan berpamit untuk kembali ke ruang guru.



Aku : pak aku kembali ke ruang guru ya ga enak kalo ada yang tau dari tadi aku di sini



Pak rojak : iya bu makasih ya enak banget kalo tiap jam istrihat kaya gini hahahha



Aku : ih mau nya hihihi lain kali ga mau ah kalo jam istirahat takut ketauan orang lain ( sambil ku berlalu munuju pintu dan membukanya)



Pak rojak : hahahaha kan seru bu sensasinya sambil degdegan ( pllaaakk pak rojak ternyata mengikutiku sampai pintu dan menepok pantatku di saat pintu sudah terbuka, membuat ku sangat kaget)



Aku : awwhh iihh kebiasaan tangannya hihihihi asalamualaikum



Pak rojak : hahahah walaikumsalam



Saat aku keluar ruangan pak rojak ternyata takt terasa jam istirahat telah usai, hufft untuk saja sudah sepi coba kalau rame pasti ada yang liat kelaukan pak rojak tadi nepok pantat ku, begitulah batin ku sambil menutup pintu ruangan pak rojak dan saat hendak berjalan aku di kagetkan oleh sesosok murid yang ternyata sedang duduk di dekat ruangan pak rojak dan sedang memperhatikan ku.

Dia adalah aldo teman sekelas anak ku doni. Saat aku menatapnya dia tersenyum sambil menganggukan kepalanya kepada ku.



Aku : ehh aldo bikin kaget aja kirain ga ada orang, lagi ngapain kamu kenapa ga masuk kelas



Aldo : iya bu ini tadi saya abis dari toilet sakit perut tadinya mau balik ke kelas cuma takut mules lagi jadi saya duduk dulu di sini ( sambil tersenyum dan pandangannya terus menatap ke arah dada ku)



Aku : oh gitu ya udah ke UKS aja kamu minta obat aakit perut sana jangan diem di situ ya ( sambil ku membalikan badan dan berlalu menuju ruang guru)



Aldo : iya bu.. sexy ( namun kata sexynya di buat pelan)



Aku : haah apa do? Sambil menoleh ke arah nya



Aldo : apa bu?



Aku : tadi kamu bilang apa?



Aldo : ga bilang apa-apa cuma bilang iya bu devi gitu aja hehhee ( sambil dia tersenyum)



Aku : oohh kirain ( aku pun meninggalkannya)



Tapi tadi aku jelas sekali mendengar dia berkata sexy namun pelan apa aku salah dengar ya.. sexi...devi..sexi..devi.. akhiran ‘i’ sekilas terdengar mirip,mungkin aku salah dengar. Ku coba menolh lagi ke arah dia apakah masih di sana atau sudah ke UKS, namun saat aku menoleh ku lihat aldo seperti sedang meremas kontolnya dari luar celana Sekolahnya, aku kaget melihatnya namun dia tersenyum ke arahku dan aku pun membalas senyumannya lalu masuk ke ruang guru.



Di ruang guru aku berfikir apa yang aku dengar tadi apa aldo berkata sexi atau benar berkata devi dan kenapa saat aku menoleh ke arahnya dia seperti sedang meremas-remas kontolnya sambil memperhatikan aku, atau hanya kebetulan saja mungkin dia gatal di bagian kontolnya tapi kalau pun gatal pasti dia akan berhenti menggaruknya saat aku melihatnya secara aku gurunya dia wajib berprilaku sopan terhadapku, dan kenapa aku jadi degdegan saat dia tersenyum pada ku, dan juga kenapa perasaan ini aku merasa sangat senang saat aldo menatapku, aku menjadi teringat kata-kata hendra dulu, pasti banyak laki-laki yang ingin memuaskan ku, apa semuanitu sekarang sudah terbukti, bahkan aldo yang masih remaja pun masih tertarik pada ku. Aku senyum-senyum sendiri memikirkannya sampai ku tersadar saat melihat jadwal mengajarku yang ku selipkan di bawah kaca meja ku.



Kulihat hari ini jam mengajarku sudah habis setelah jam istirahat tidak ada kelas yang harus ku ajar lagi. Sehingga ku putuskan untuk pulang saja dari pada berfikir yang tidak-tidak.



Saat aku sampai di parkiran motor aku baru ingat kalau aku tidak bawa motor karena tadi pagi saat berangkat ke sekolah aku di bonceng oleh anakku doni, sedang kan sekarang doni masih ada pelajaran di kelas.



Ya sudah ku putuskan untuk ojek online saja karena bila ku minta bantuan kang kodir untuk menjemputku takutnya dia lama atau sedang ada yang di antar juga.

Sungguh sangat ke betulan atau semua ini sudah di atur, karena saat aku keluar gerbang sekolah ku lihat kang kodir sedang duduk di atas motronya yang terparkir tepat di dekat gerbang sekolah.



Aku : log kok kang kodir lagi apa?



Kang kodir : eh ted devi udah mau pulang ya? Ini saya pengen diem di sini aja sekalian ngadem abis nganter penumpang tadi ke daerah sini terus soalnya di pangkalan sepi



Aku : oh gitu kebetulan dong kang hihihi kalo ga ada penumpang anter saya pulang yu soalnya saya ga bawa motor terus doni juga masih di kelas



Kang kodir : siap teh ayo berangkat ( kang kodir begitu semangat sambil memberikan helm kepadaku)



Aku : ih sampe semangat gitu hihihi ( sambil ku memakai helm)



Kang kodir : pasti semangat lah nganter biduan semok gini hehehehe



Aku : ihh jangan kenceng-kenceng nanti kedengeran orang lain hihihi ( sambil ku naik di boncengan motornya dan ku tepuk pundaknya)



Kang kodir : eh maksudny nganter bu guru heheheh



Motor pun melajut meninggalkan sekolah di perjalanan kang kodir mengajak ku ngobrol membahas soal aku yang menjadi biduan, aku ceritakan semuanya asal mula ku menjadi biduan, intinya ku ceritakan kalau rekan guru yang menawarkan ku untuk menjadi biduan aku menyetujuinya dengan alasan cari uang tambahan tambahan, namun aku tidak pernah menceritakan soal suami ku selingkuh atau aku yang selingkuh dengan hendra dan pak rojak.



Kang kodir : teh maaf nih waktu jadi biduan ko kaya seneng gitu ya banyak yang colek-colek sama pegang-pegang teteh heheh



Aku : namanya juga penghibur kang harus seneng aja tetep senyum biar yang lainnya juga seneng kang hihihi



Kang kodir : oh gita ya tapi bener juga kan tujuannya buat ngehibur ya jadi ya harus bikin seneng yang nonton ya heheh



Aku : iya betul, kang kodir kuga senengkan bisa pegang-pegang saya hihihi



Kang kodir : hehhee iya senang lah teh pegang-pegang biduan semok, tapi sebelumnya mohon maaf teh itu karena saya lagi mabuk



Aku : hihihi iya ga apa-apa ko ( sambil entah kenapa secara spontan aku berkata seperti itu sambil merapatkan duduk ku ke tubuh kang kodir dan sambil memeluknya pinggangnya sehingga menempel tubuhku dan tubuh kang kodir yang mengakibatkan dadaku terrekan oleh punggung kang kodir)



Ko aku jadi agresif gini ya heran deh sama kelakuanku akhir-akhir ini, secara alami seperti ada dorongan salam diri untuk melakukan hal-hal yang tidak pernah ku lakukan sebelumnya.



Perlakuanku seperti ini di balas kang kodir dengan tangan kirinya meremas-remas pahaku ya meremas seperti memijit.

Sampai tak terasa aku sudah sampai di depan rumah.



Aku : kang boleh minta tolong sekali lagi nanti ongkosnya biar sekalian



Kang kodir : apa teh jemput si dede ya (anak ku yang bungsu)



Aku : ihh tau aja kang kodir ,iya bisa kan kang tolong jemput dera ya nanti ongkosnya di bayar pas pulang ya terus sekalian nanti kang kodir makan siang di sini aja ya



Kang kodir : oh gampang lah teh kalo soal ongkos, ya udah saya langsung pergi ya takut si dede keburu bubaran sekolahnya nanti dia lama nunggu lagi



Aku : iya kang ato-ati ya jangan ngebut hhihihi



Memang biasanya anakku yang bungsu selalu di jemput oleh ku bila aku membawa motor atau di jemput doni dan kadang bila kami berdua tidak dapat menjemputnya kang kodir lah yang ku suruh untuk menjemput anak ku yang bungsu.



Aku pun masuk ke dalam rumah langsung berganti pakaian santai.

Sesantainya pakaian ku di rumah masih sebatas wajar seperti celana pendek selutut atau baju kaos tangan pendek yang biasa saja, terlebih bila ada orang luar yang berkunjung ke rumahku pasti aku selalu menggunakan hijab. Berbeda saat ini aku ingin menggunakan pakaian yang tidak biasa, ku ingin menggunakan celana yang begitu pendek namun aku tidak punya, sehingga gunting celana legging yang biasa di gunakan saat zumba yang sudah lama tak terpakai, namun setelah ku potong celana itu sepertinya terlalu pendek sehingga saat ku pakai panjang celana itu hanya sampai lipatan pantat bagian bawah saja bisa di katakan panjang celana itu hanya satu jengkal orang dewasa, tampak dari depan pun panjangnya sejajar dengan batas memek ku, ini nampak seperti celana dalam saja dan lagi celana ini sangat ketat.



Tapi biar saja lah kepalang tanggung ku gunakan saja dan ku padukan dengan tengtop yang lingkar lehernya begitu rendah segingga hampir setengah bagian atasbuah dada ku nampak terlihat dengan jelas tanpa penghalang.



Ku mematut diri di hadapan cermin sambil tersenyum sendiri, apa benar ini diri ku atau sebenarnya diriku seperti ini, kenapa aku menjadi sangat ingin memamerkan ke indhan tubuhku kepada orang lain, ini adalah suatu pembuktian terakhir bila kang kodir menggodaku berarti semua perkataan hendra intu terbukti benar.



Setelah itu aku keluar kamar menuju dapur untuk melanjutkan memasak.

Saat tengah memasak tersengar suara motor di halaman rumah ku dan tak lama terdengar teriakan anak ku dera



Dera : asalamualaikum...



Aku : walaikumsalam..



Dera : ih mama ko masak ga pake baju ( sambil tiba-tiba muncul di dapur dan mengulurkan tangannya untuk salam kepada ku)



Aku : ini kan baju emang di kira mama telanjang hihihi



Dera : tumben aja pake baju kaya gini mam



Aku : abisnya gerah banget tau kamu emang ga ngerasain gerah ( walaupun sebenarnya tidak begitu gerah tapi nampak tubuhku berkeringat terlebih di bagian leher hingga dada yang menyebabkan tengtop ku pun terlihat basah)



Dera : ga ko biasa aja.. oh iya tuh kang kodir di depan nungguin ongkosnya belum katanya



Aku : oh iya lupa ya udah sana kamu ganti baju ini masakanny sebentar lagi juga beres nanti makan sekalian abs itu istirahat ya( sambil ku berlalu menuju depan intuk menghampiri kang kodir )



Dera : iyaa.. eeh ehh mam ko ga ganti baju dulu itu kan ada kang kodir



Aku : emangnya kenapa udah kamu aja yang ganti baju sana kan mama bilang tadi gerah hihihi

FoX5k05D_o.jpeg

Ilustrasi pakaian yang di pakai Bu Devi



Aku pun berlalu menuju pintu depan dan anak ku pun terlihat telah memasuki kamarnya, dan saat sampi di depan ku memanggil kang kodir di ambang pintu yang terlihatbkamg kodir sedang meroko sambil duduk di motornya



Aku : kang... masuk yuu.....

























Bersambung dulu ya....
Mantul thank ya suhu👍
 
Part 3



Aku yang beralih profesi



Setelah kejadian dengan pak rojak di hotel, hubunganku dengannya semakin dekat dan kita selalu mengulangi perbuatan mesum itu setiap ada kesempatan.

Tak jarang pak rojak mengajak ku ceck in di hotel bahkan kadang melakukan hal mesum di ruangan pak rojak walau hanya sekedar berciuman atau aku di suruhnya untuk mengisap kontolnya sampai memuntahkan sperma hangat dan kentalnya di mulutku tak jarang pak rojak meminta ku berpose dengan memperlihatkan mulut penuh dengan spermanya dan pak rojak memfoto ku.



Seperti saat ini aku sedang sedang di ruangan pak rojak, bukan untuk membicarakan tentang murid atau pelajaran melainkan aku sedang berlutut di hadapnnya dengan masih berpakain lengkap dengan hijab ku namun baju kemejaku selurihbkancingnya sudah terbuka dan BH ku pun sudah terbuka ( karena BH ku memiliki pengait di bagian depan bukan di belakang sehingga saat pengat terlepas dada ku pun terbuka langsung terlihat ) sambil mengocok kontolnya menggunakan dada ku, ya kali ini pak rojak meminta sesuatu yang berbeda dari biasanya yang hanya di hisap kontolnya oleh ku.



Aku : emmhh sshhh enaakk yaa kontolnya di jepit gini emhhh dasar kontol nakal udah lunya istri malah minta di enakin istri orang lain ccuuuhhj cuuuiihhh ( sambil ku meludahi kontolnya agar terasa lebih licin di jepitan dada ku)



Pak rojak : emhhh sshhhh sshhhh ahhhhh



Aku : emmhhh enak sayang emhhhh sshhh suka yaa hihihi emhhh ayo kluarin pejunya yang banyak shhhhh aaahhh hihihi



Aku terus berkata manja kepada pak rojak dan memberikan senyum semanis mungkin karena saat ini pak rojak sambil merekam video menggunakn hp nya



Namun di balik kegiatan ku saat ini yang penuh gairah dan senyuman kebahagiaan sesungguhnya hati ku merasa tidak nyaman aku merasakan ada sesuatu atau seseorang yang memperhatikan perbuatan kita dari balik lubang exhous atau lubang fentilasi yang mengarah langsung ke jalan sempit samping sekolah yang jarang di lalui orang. Tapi setiap aku menoleh ke arah fentilasi itu terlihat seperti bayangan yang langsung bersembunyi.



Semoga saja tidak ada yang mengintip mengingat saat ini adalah jam istrihat sehingga banyak guru atau murid yang berlalu lalang di sekitar sekolah, biasanya pak rojak mengajak melakukan perbuatan mesumnya bila sedang jam pelajaran atau saat bubar sekolah karena jam-jam itu suasana sekolah sudah sepi tidak seperti saat ini.



Pak rojak : aahhhhha ahhhhh ahhhh sshhhhhjh ooohhhjh



Crooot crooot croooott croott.. beberapa kali semburan sperma hangat pak rojak menyembur ke dada dan hijab bagian bawah sebagian mengenai bibirku



Aku : aahh hihihi emhhh banyak banget terus evi suka peju yang banyak emhhh sluuurpp emhh enak sshhhhh emhh kena hijab evi deh ah nakal kontol nya harus di gigit nih nakal ( sambil ku berkata seperti itu sambil tersenyum genit ke arah kamera pak hp pak rojak lalu ku gigit ujung kepala kontolnya menggunakan bibir ku bukan menggunakan gigi ku sambil ku jilat-jilat lubang kencingnya sampai spermanya habis.)



Pak rojak : ahhh bu devi makin hari makin hot aja saya semakin puas hahahaha ( sambil mematikan rekaman video di HP nya)



Setelah itu aku membersihkan sisa-sisa sperma yang menempel pada tubuhku dengan mengelap menggunakan jariku dan menjilatnya tanpa mencucinya, lalu aku kembali merapikan bajuku dan berpamit untuk kembali ke ruang guru.



Aku : pak aku kembali ke ruang guru ya ga enak kalo ada yang tau dari tadi aku di sini



Pak rojak : iya bu makasih ya enak banget kalo tiap jam istrihat kaya gini hahahha



Aku : ih mau nya hihihi lain kali ga mau ah kalo jam istirahat takut ketauan orang lain ( sambil ku berlalu munuju pintu dan membukanya)



Pak rojak : hahahaha kan seru bu sensasinya sambil degdegan ( pllaaakk pak rojak ternyata mengikutiku sampai pintu dan menepok pantatku di saat pintu sudah terbuka, membuat ku sangat kaget)



Aku : awwhh iihh kebiasaan tangannya hihihihi asalamualaikum



Pak rojak : hahahah walaikumsalam



Saat aku keluar ruangan pak rojak ternyata takt terasa jam istirahat telah usai, hufft untuk saja sudah sepi coba kalau rame pasti ada yang liat kelaukan pak rojak tadi nepok pantat ku, begitulah batin ku sambil menutup pintu ruangan pak rojak dan saat hendak berjalan aku di kagetkan oleh sesosok murid yang ternyata sedang duduk di dekat ruangan pak rojak dan sedang memperhatikan ku.

Dia adalah aldo teman sekelas anak ku doni. Saat aku menatapnya dia tersenyum sambil menganggukan kepalanya kepada ku.



Aku : ehh aldo bikin kaget aja kirain ga ada orang, lagi ngapain kamu kenapa ga masuk kelas



Aldo : iya bu ini tadi saya abis dari toilet sakit perut tadinya mau balik ke kelas cuma takut mules lagi jadi saya duduk dulu di sini ( sambil tersenyum dan pandangannya terus menatap ke arah dada ku)



Aku : oh gitu ya udah ke UKS aja kamu minta obat aakit perut sana jangan diem di situ ya ( sambil ku membalikan badan dan berlalu menuju ruang guru)



Aldo : iya bu.. sexy ( namun kata sexynya di buat pelan)



Aku : haah apa do? Sambil menoleh ke arah nya



Aldo : apa bu?



Aku : tadi kamu bilang apa?



Aldo : ga bilang apa-apa cuma bilang iya bu devi gitu aja hehhee ( sambil dia tersenyum)



Aku : oohh kirain ( aku pun meninggalkannya)



Tapi tadi aku jelas sekali mendengar dia berkata sexy namun pelan apa aku salah dengar ya.. sexi...devi..sexi..devi.. akhiran ‘i’ sekilas terdengar mirip,mungkin aku salah dengar. Ku coba menolh lagi ke arah dia apakah masih di sana atau sudah ke UKS, namun saat aku menoleh ku lihat aldo seperti sedang meremas kontolnya dari luar celana Sekolahnya, aku kaget melihatnya namun dia tersenyum ke arahku dan aku pun membalas senyumannya lalu masuk ke ruang guru.



Di ruang guru aku berfikir apa yang aku dengar tadi apa aldo berkata sexi atau benar berkata devi dan kenapa saat aku menoleh ke arahnya dia seperti sedang meremas-remas kontolnya sambil memperhatikan aku, atau hanya kebetulan saja mungkin dia gatal di bagian kontolnya tapi kalau pun gatal pasti dia akan berhenti menggaruknya saat aku melihatnya secara aku gurunya dia wajib berprilaku sopan terhadapku, dan kenapa aku jadi degdegan saat dia tersenyum pada ku, dan juga kenapa perasaan ini aku merasa sangat senang saat aldo menatapku, aku menjadi teringat kata-kata hendra dulu, pasti banyak laki-laki yang ingin memuaskan ku, apa semuanitu sekarang sudah terbukti, bahkan aldo yang masih remaja pun masih tertarik pada ku. Aku senyum-senyum sendiri memikirkannya sampai ku tersadar saat melihat jadwal mengajarku yang ku selipkan di bawah kaca meja ku.



Kulihat hari ini jam mengajarku sudah habis setelah jam istirahat tidak ada kelas yang harus ku ajar lagi. Sehingga ku putuskan untuk pulang saja dari pada berfikir yang tidak-tidak.



Saat aku sampai di parkiran motor aku baru ingat kalau aku tidak bawa motor karena tadi pagi saat berangkat ke sekolah aku di bonceng oleh anakku doni, sedang kan sekarang doni masih ada pelajaran di kelas.



Ya sudah ku putuskan untuk ojek online saja karena bila ku minta bantuan kang kodir untuk menjemputku takutnya dia lama atau sedang ada yang di antar juga.

Sungguh sangat ke betulan atau semua ini sudah di atur, karena saat aku keluar gerbang sekolah ku lihat kang kodir sedang duduk di atas motronya yang terparkir tepat di dekat gerbang sekolah.



Aku : log kok kang kodir lagi apa?



Kang kodir : eh ted devi udah mau pulang ya? Ini saya pengen diem di sini aja sekalian ngadem abis nganter penumpang tadi ke daerah sini terus soalnya di pangkalan sepi



Aku : oh gitu kebetulan dong kang hihihi kalo ga ada penumpang anter saya pulang yu soalnya saya ga bawa motor terus doni juga masih di kelas



Kang kodir : siap teh ayo berangkat ( kang kodir begitu semangat sambil memberikan helm kepadaku)



Aku : ih sampe semangat gitu hihihi ( sambil ku memakai helm)



Kang kodir : pasti semangat lah nganter biduan semok gini hehehehe



Aku : ihh jangan kenceng-kenceng nanti kedengeran orang lain hihihi ( sambil ku naik di boncengan motornya dan ku tepuk pundaknya)



Kang kodir : eh maksudny nganter bu guru heheheh



Motor pun melajut meninggalkan sekolah di perjalanan kang kodir mengajak ku ngobrol membahas soal aku yang menjadi biduan, aku ceritakan semuanya asal mula ku menjadi biduan, intinya ku ceritakan kalau rekan guru yang menawarkan ku untuk menjadi biduan aku menyetujuinya dengan alasan cari uang tambahan tambahan, namun aku tidak pernah menceritakan soal suami ku selingkuh atau aku yang selingkuh dengan hendra dan pak rojak.



Kang kodir : teh maaf nih waktu jadi biduan ko kaya seneng gitu ya banyak yang colek-colek sama pegang-pegang teteh heheh



Aku : namanya juga penghibur kang harus seneng aja tetep senyum biar yang lainnya juga seneng kang hihihi



Kang kodir : oh gita ya tapi bener juga kan tujuannya buat ngehibur ya jadi ya harus bikin seneng yang nonton ya heheh



Aku : iya betul, kang kodir kuga senengkan bisa pegang-pegang saya hihihi



Kang kodir : hehhee iya senang lah teh pegang-pegang biduan semok, tapi sebelumnya mohon maaf teh itu karena saya lagi mabuk



Aku : hihihi iya ga apa-apa ko ( sambil entah kenapa secara spontan aku berkata seperti itu sambil merapatkan duduk ku ke tubuh kang kodir dan sambil memeluknya pinggangnya sehingga menempel tubuhku dan tubuh kang kodir yang mengakibatkan dadaku terrekan oleh punggung kang kodir)



Ko aku jadi agresif gini ya heran deh sama kelakuanku akhir-akhir ini, secara alami seperti ada dorongan salam diri untuk melakukan hal-hal yang tidak pernah ku lakukan sebelumnya.



Perlakuanku seperti ini di balas kang kodir dengan tangan kirinya meremas-remas pahaku ya meremas seperti memijit.

Sampai tak terasa aku sudah sampai di depan rumah.



Aku : kang boleh minta tolong sekali lagi nanti ongkosnya biar sekalian



Kang kodir : apa teh jemput si dede ya (anak ku yang bungsu)



Aku : ihh tau aja kang kodir ,iya bisa kan kang tolong jemput dera ya nanti ongkosnya di bayar pas pulang ya terus sekalian nanti kang kodir makan siang di sini aja ya



Kang kodir : oh gampang lah teh kalo soal ongkos, ya udah saya langsung pergi ya takut si dede keburu bubaran sekolahnya nanti dia lama nunggu lagi



Aku : iya kang ato-ati ya jangan ngebut hhihihi



Memang biasanya anakku yang bungsu selalu di jemput oleh ku bila aku membawa motor atau di jemput doni dan kadang bila kami berdua tidak dapat menjemputnya kang kodir lah yang ku suruh untuk menjemput anak ku yang bungsu.



Aku pun masuk ke dalam rumah langsung berganti pakaian santai.

Sesantainya pakaian ku di rumah masih sebatas wajar seperti celana pendek selutut atau baju kaos tangan pendek yang biasa saja, terlebih bila ada orang luar yang berkunjung ke rumahku pasti aku selalu menggunakan hijab. Berbeda saat ini aku ingin menggunakan pakaian yang tidak biasa, ku ingin menggunakan celana yang begitu pendek namun aku tidak punya, sehingga gunting celana legging yang biasa di gunakan saat zumba yang sudah lama tak terpakai, namun setelah ku potong celana itu sepertinya terlalu pendek sehingga saat ku pakai panjang celana itu hanya sampai lipatan pantat bagian bawah saja bisa di katakan panjang celana itu hanya satu jengkal orang dewasa, tampak dari depan pun panjangnya sejajar dengan batas memek ku, ini nampak seperti celana dalam saja dan lagi celana ini sangat ketat.



Tapi biar saja lah kepalang tanggung ku gunakan saja dan ku padukan dengan tengtop yang lingkar lehernya begitu rendah segingga hampir setengah bagian atasbuah dada ku nampak terlihat dengan jelas tanpa penghalang.



Ku mematut diri di hadapan cermin sambil tersenyum sendiri, apa benar ini diri ku atau sebenarnya diriku seperti ini, kenapa aku menjadi sangat ingin memamerkan ke indhan tubuhku kepada orang lain, ini adalah suatu pembuktian terakhir bila kang kodir menggodaku berarti semua perkataan hendra intu terbukti benar.



Setelah itu aku keluar kamar menuju dapur untuk melanjutkan memasak.

Saat tengah memasak tersengar suara motor di halaman rumah ku dan tak lama terdengar teriakan anak ku dera



Dera : asalamualaikum...



Aku : walaikumsalam..



Dera : ih mama ko masak ga pake baju ( sambil tiba-tiba muncul di dapur dan mengulurkan tangannya untuk salam kepada ku)



Aku : ini kan baju emang di kira mama telanjang hihihi



Dera : tumben aja pake baju kaya gini mam



Aku : abisnya gerah banget tau kamu emang ga ngerasain gerah ( walaupun sebenarnya tidak begitu gerah tapi nampak tubuhku berkeringat terlebih di bagian leher hingga dada yang menyebabkan tengtop ku pun terlihat basah)



Dera : ga ko biasa aja.. oh iya tuh kang kodir di depan nungguin ongkosnya belum katanya



Aku : oh iya lupa ya udah sana kamu ganti baju ini masakanny sebentar lagi juga beres nanti makan sekalian abs itu istirahat ya( sambil ku berlalu menuju depan intuk menghampiri kang kodir )



Dera : iyaa.. eeh ehh mam ko ga ganti baju dulu itu kan ada kang kodir



Aku : emangnya kenapa udah kamu aja yang ganti baju sana kan mama bilang tadi gerah hihihi

FoX5k05D_o.jpeg

Ilustrasi pakaian yang di pakai Bu Devi



Aku pun berlalu menuju pintu depan dan anak ku pun terlihat telah memasuki kamarnya, dan saat sampi di depan ku memanggil kang kodir di ambang pintu yang terlihatbkamg kodir sedang meroko sambil duduk di motornya



Aku : kang... masuk yuu.....

























Bersambung dulu ya....
makasih update nya hu...
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd