Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Aku Yang Binal : Berpetualang Mencari Kepuasan

Part 2 :

“Massssss……..” aku mendesah-desah saat kedua tangan kekar Pria perkasa itu meremas-remas susu montokku yang sudah menyembul di balutan kain jarik yang ada di tubuhku

“Jangaaaan Massssss…….. “ aku mendesah-desah saat Pria perkasa itu mencium leherku sehingga aku menegadahkan kepalaku


“Kamu cantik Bu …seksi montok …..” desis Pria perkasa itu.

Aku hanya mendesah dan menggelinjang, entah aku benar-benar pasrah atau aku sudah terangsang kembali, yang jelas aku hanya diam saat jari-jari tangan Pria perkasa yang besar-besar itu menurunkan kain kebayaku yang ada di dada. Terbuka bebas akhirnya kedua susu montokku. Aku semakin meliuk liukan tubuhku saat susu montokku di remas remas, dipelintir pentil susuku dan ditarik manja pentil susuku.

“Ibu montok terangsang, kan? tanya Pria perkasa itu dan jari telunjuk dan ibu jari yang besar kasar itu memencet, memelintir sambil menarik narik kedua puting susuku.
“Masssss …….. aduuugghh … “ aku mendesah-desah karena begitu kuatnya jari telunjuk dan ibu jari yang besar kasar Pria perkasa itu memencet, memelintir sambil menarik narik kedua puting susu ku.

“Gimana Bu ?”
“Aduuugghh … aduuugghh … “ aku semakin merintih

“Aduh ….. tapi enak…? aku hanya mengaduh dan merintih lagi.

“Pentil susu Ibu tambah gede ….” bisik Pria perkasa itu dan aku lirik kedua pentil susu ku semakin mancung keras.

“Massss …….. “ aku mengerang saat jari-jari tangan pria perkasa itu yang besar-besar itu menyentil kedua puting susu ku layaknya orang tua menyentil telinga anak kecil yang nakal….

“Slurrrupppppp…….” Tiba tiba susuku di kenyot oleh Pria perkasa itu. Dihisap dan lidah Pria perkasa itu menjilati pentil susuku. Oh Gusti nikmat banget. Sudah lama aku tidak merasakan seperti ini.

Bibir Pria perkasa itu terus turun hingga mencapai perutku. Aku mengerang keenakan. Tangannya yang kokoh itu mencoba melepaskan celana G-String yang kupakai. Bukannya menolaknya, aku malah mengangkat tubuhku supaya celana dalamku mudah dilepas. Kini aku benar-benar telanjang bulat. Prianperkasa membuka kedua pahaku, lalu mengamati vaginaku yang ditumbuhi bulu-bulu yang agak lebat itu.

Rupanya memekku sudah sangat basah. Aku merasa malu sekali. Pria perkasa itu adalah orang pertama yang melihat memelku selain mantan suamiku sendiri. Tiba-tiba, kepala Pria perkasa masuk ke pangkal pahaku, lalu mencium dan menjilati memekku. “Aaakhhh…ssshhh” aku menjerit kecil sambil menggigit bibir.



Baru kali ini aku dioral. Bahkan Mantan suamiku pun belum pernah melakukannya sama sekali. Aku serasa terbang di awang-awang. Rasanya sungguh nikmat! Pria perkasa itu sepertinya tahu di mana titik-titik sensitif seorang wanita. Saat itu aku benar-benar tidak mempedulikan statusku lagi seorang guru sekolah favorit di kotaku. Aku di bawa ke langit ketujuh oleh Pria perkasa itu. Aku mengencangkan kedua pahaku hingga kepala Pria perkasa itu jadi agak terjepit.

Meski demikian, hal itu tidak menganggu aktivitasnya. Pria perkasa itu tetap mengoralku, sementara tangannya meremas-remas dadaku. Aku tidak bisa membayangkan, apa yang terjadi jika teman kerja atau keluargaku melihatku dalam kondisi seperti ini. Aku yang dalam keseharian sangat santun berkata dan bersikap, sekarang lagi menikmati oral dari pria yang tidak aku kenal.

Beberapa lama kemudian, Pria perkasa itu berhenti mengoralkum lalu melepas celana panjang dan celana dalamnya dengan cepat. Astaga kontol Pria perkasa itu panjang dan besar sekali! Tegak keras dan benar-benar terlihat kokoh, sangat serasi dengan tubuhnya yang kekar itu. Pria perkasa itu membangunkanku, lalu memaksaku untuk mengoralnya.

Aku pun menuruti kemauannya dengan setengah terpaksa. Lagi-lagi ini adalah pengalaman pertamaku. Aku mencium kontol Pria perkasa itu dengan canggung, lalu mulai mengoralnya. Rasanya asin. Pria perkasa itu sepertinya suka sekali dengan caraku mengoralnya. Tangannya meremas kepalaku, dan sesekali menyingkirkan rambutku yang sebahu itu dari mukaku. Tiba-tiba saja aku merasa hina. Aku adalah seorang yang berpendidikan , tapi sekarang malah mengoral kontol penjaga Gedung pernikahan, bahkan seorang yang tidak aku kenal sebelumnya.

Pria perkasa itu menarik kontol gedenya dari mulutku, lalu melumat bibirku. Aku membalas ciumannya itu dengan penuh gairah. Lidahku dan lidahnya saling terpagut. Aku tidak tahu apa yang terjadi denganku, semuanya berjalan begitu saja. Tanganku secara spontan merangkul kedua lehernya. Siapapun yang melihat kami pasti sepakat bahwa adegan itu bukan merupakan sebuah pemaksaan.

Pria perkasa itu menidurkanku, lalu membuka kedua pahaku yang sintal dan padat berisi itu. Memekku pun terbuka lebar. Bulu-bulu hitamnya tampak kontras dengan pahaku yang putih. Aku sudah benar-benar pasrah. Ia menjilati leher dan ketiakku, lalu perlahan-lahan mulai memasukkan kontol besarnya ke memek ku.

“Jangan… jangan… jangan….” di mulut aku menolak dan tubuhku meronta untuk menghindari disetubuhi olehnya, namun memekku terasa gatal sekali. Di satu sisi aku ingin segera menikmati kontol besar Pria perkasa yang nampak lebih perkasa dari milik Mantan suami aku, tapi di sisi lain hati nuraniku berkata untuk menjaga kesucianku sebagai seorang wanita yang berpendidikan tinggi.

“Aaaaaaah….” Aku menjerit kecil saat kontol gede Pria perkasa itu berhasil masuk ke liang peranakanku.

Aku mendongakkan kepalaku ke atas dan membusungkan dadaku. Nikmatnya sungguh tidak terkatakan! Selanjutnya Pria perkasa itu mulai menyetubuhiku. Aku mendesah-desah dengan penuh gairah saat Pria perkasa itu menggenjotku. Tubuhnya bersimbah peluh. Begitu pula dengan tubuhku. Aku meraba-raba dadanya yang bidang dan gagah itu. Saat itu pula aku sudah tidak bisa mendengarkan nuraniku lagi, aku pun larut dalam nikmatnya birahi.

Setelah beberapa lama, kami pun berganti posisi. Dia menyuruhku nungging, lalu mulai menggenjotku dari belakang. Tangannya mencengkeram kedua pinggangku. Aaah, Pria perkasa itu benar-benar pintar bercinta. Desahanku pun semakin keras saja. Aku tidak peduli bila sampai ada orang yang mendengarnya. Tubuhku meliuk-liuk tak beraturan. Setelah beberapa lama, kami berpindah posisi lagi. Kali ini aku kembali berada di bawah, sementara Pria perkasa itu menggenjotku dari atas sambil mengamati wajahku yang terlihat memerah karena keenakan. Aku merasa malu sekali dipandangi dalam keadaan seperti itu. Tapi, aku sudah tidak peduli lagi. Aku hampir keluar, dan Pria perkasa itu masih terus menggenjotku.

“Lebih cepat lagi, Mas… lebih cepat lagi….” Ujarku, lirih. “Tolong nanti dikeluarin di luar, Mas.” lanjutku lagi.

Tak disangka, Pria perkasa itu malah memperlambat genjotannya. Hal ini membuatku belingsatan.

“Ayo Mas, dicepetin lagi….” aku menatap Pria perkasa itu dengan pandangan sayu sambil memohon kepadanya, sungguh aku benar-benar merendahkan harga diriku sendiri.

“Aku mau ngeluarin di dalem. Boleh, kan? Aku mau menghamili kamu,” kata Pria perkasa itu sambil menyeringai.

Aku tersentak kaget. Ucapannya benar-benar kurang ajar.

“Jangan, Mas! Aku mohon, keluarin di luar aja,” ucapku, sambil berusaha menggoyang-goyangkan pinggulku sendiri, sebab genjotan Pria perkasa itu menjadi sangat lambat.

Pria perkasa itu diam saja, lalu benar-benar menghentikan genjotannya.

“Mas, ayo mas… plis….” aku benar-benar memohon kepadanya supaya dia melanjutkan genjotannya. Seperti ada sesuatu yang mau meledak di dalam memekku, tapi tertahan sehingga membuatku gelisah.

Pria perkasa itu masih diam. Aku sudah tidak tahan lagi, lalu berkata dengan lirih dan pasrah kepadanya, “Ya udah Mas, keluarin di dalem.”

“Apanya? Ngomong yang jelas!” seru Pria perkasa itu.

“Keluarin di dalem aja supaya aku hamil! Kamu boleh menghamilik, Mas! Ayo Mas, hamili aku!” aku setengah berteriak.

Aku kaget mendengar ucapanku sendiri. Rupanya aku benar-benar sudah dikuasai nafsu sehingga mengucapkan kata-kata yang tidak senonoh itu, betapa murahanya aku menyadari diriku menjadi seperti ini. Pria perkasa tersenyum penuh kemenangan, dan bertanya padaku. “Nama kamu siapa, Bu. Aku ingin memanggil nama kamu saat aku pejuhin kamu” ucap Pria perkasa itu.

“Kenapa harus tahu namaku” tanyaku. “Biar makin ngaceng saja akunya Bu. Ibu juga pasti lebih suka kan kontolku lebih keras lagi ngacengnya” jawab nya. Aghhhh memekku langsung berkedut ketika dia bilang kontolnya makin keras ngacengnya.”Panggil aku Yanti, Mas” jawabku. Seketika itu kontol pria perkasa itu yang tadi ada di lubang memekku lalu di sodok dengan keras menusuk memekku. Pria perkasa itukembali menggenjotku. Aku mendesah-desah tak karuan. Tanganku menggapai-gapai benda apa pun yang bisa kugenggam.

“Sedikit lagi… sedikit lagi… ayoo….” aku terus menyerocos. Aku mulai mendekati puncak kenikmatan. Belum pernah aku merasakan proses yang demikian hebat itu, sebab selama ini Mantan suamikupun tidak mampu mengimbangiku.

Sepertinya Pria perkasa itu juga mau keluar.Dia memelukku dari atas, lalu melumat bibirku. Aku membalas ciumannya dengan panas. Aku pun memeluk punggungnya dengan erat. Dadaku menempel dengan erat di dadanya yang kekar. Pria perkasa itu semakin mempercepat genjotannya. “ughhhh Yanti enak banget memek kamu. Sempit aghhhh. Susu kamu juga montok Yanti sayang” Pria perkasa itu memanggil namaku dengan menyodokkan kontol gede nya ke memek ku dengan kasar. Diremas remas susuku dengan kasar.

Desahanku semakin keras, tapi tidak terdengar jelas karena bibirku sedang dilumat oleh Pria perkasa itu. Beberapa detik kemudian….

“AAAaaahhhh!!!” aku menjerit sambil membusungkan dada.

Tubuhku melengkung ke atas. Pangkal pahaku bergetar hebat. Jari-jari tanganku mencengkeram punggung Pria perkasa itu dengan kuat. Aku merasakan kenikmatan yang luar biasa. Kenikmatan yang belum pernah aku rasakan. Aku benar-benar terbang ke puncak kenikmatan dunia. Tubuh Pria perkasa itu juga terasa bergetar. Rupanya kami orgasme bersama-bersama. Pejuh milik Pria perkasa itu memancar dengan kuat dan membanjiri liang kehormatanku. Aku telah membiarkan cairan lelakinya masuk ke dalam memekku.

Kami sama-sama diam, mungkin masih menghayati sisa-sisa kenikmatan yang ada. Napas kami terengah-engah. Tiba-tiba aku ingat bahwa aku sudah terlalu lama di tempat ini. Jam sudah menunjukan pukul 01.45 WIB dini hari. Berartti 3 Jam aku digenjot Pria perkasa itu. Aku pun segera bangkit dari kasur, menuju ke kamar mandi, lalu membersihkan diri. Aku keluar dari kamar mandi dengan hanya memakai handuk yang tadi aku ambil di pinggir ranjang tidur Pria perkasa itu. Setelah itu Pria perkasa itu memberikan kaos putih lengan pendek dan jaket kulitnya. Dia juga memberikan rok balon yang katanya punya adiknya yang biasa bermalam di rumah ini ketika Pria perkasa itu pulang kampung.

Setelah itu Pria perkasa itu yang membersihkan diri di kamar mandi. Setelah semuanya beres, aku diantar ke gerbang pagar Gedung Pernikahan. Tidak lama kemudian ada taksi yang lewat. Aku bergegas naik untuk pulang. Dalam perjalanan, aku hanya diam, sebab masih terpesona dengan kenikmatan luar biasa yang baru saja aku rasakan.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd