Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Bosenin nggak sih?

  • Nggak sih, ceritain sampai ke akarnya dan seluruh kejadiannya walau nggak banyak adegan panasnya

    Votes: 74 85,1%
  • Bosenin, kelamaan, langsung ke intinya aja.

    Votes: 13 14,9%

  • Total voters
    87
  • Poll closed .
Rejekimu banyak lho bro, driver ojol, punya tunangan kaya mahasiswi cantik dibayarin kredit hp, masih aja selingkuh, dan selingkuhannya juga suka lagi cantik lagi tajir lagi.
Ane bukan apa2 cuma yg namanya maen ceue ya, kalo niatnya masih mau petualangan ane pribadi gak mau meresmikan apa2, jadi bisa bebas ama siapapun, gk terikat dll, knp? Karena ane tau sakitnya dislingkuhi kek gimana hehe
Dan ane dh pensiun dari berpetualang sih, cuma menikmati kisah2 di forum ini aja skrng wkwkwk
 
Rejekimu banyak lho bro, driver ojol, punya tunangan kaya mahasiswi cantik dibayarin kredit hp, masih aja selingkuh, dan selingkuhannya juga suka lagi cantik lagi tajir lagi.
Ane bukan apa2 cuma yg namanya maen ceue ya, kalo niatnya masih mau petualangan ane pribadi gak mau meresmikan apa2, jadi bisa bebas ama siapapun, gk terikat dll, knp? Karena ane tau sakitnya dislingkuhi kek gimana hehe
Dan ane dh pensiun dari berpetualang sih, cuma menikmati kisah2 di forum ini aja skrng wkwkwk
niat nya emg ngga selingkuh hu, tapi terjerumus kearah sana, jadinya sama aja. 😔. dan meresmikan pun itu karena keGep papanya Elvina hu.
 
Bab 11
Si Jago Kandang


"pagi meme" sapaku seraya menepuk nepuk pelan pipi Alda.
jarum jam menunjukkan pukul setengah 7, "hmmmm... " jawabnya lirih sambil berbalik badan lalu melanjutkan tidurnya. aku tak habis pikir bagaimana Alda bisa tidur senyenyak ini tanpa selimut, padahal aku sering terbangun gara-gara menggigil kedinginan walau selimut dan jaket sudah kukenakan semua. tak lama seorang perawat datang membawakan troli makanan untuk Alda. lalu terlihat mengecek infus dan mengganti perban di tangan Alda. "Sus, kapan ya boleh pulang pasiennya?" tanyaku.
"Tunggu dokter saja mas kalau soal itu, karena tergantung sama keputusan dokternya" jawab perawat itu sambil mengukur tensi Alda. tak lama dia menulis di papan yang terletak di rangka dekat kaki kasur Alda, kemudian meninggalkan kami.
"me bangun, ayo sarapan" kataku sambil mengguncang badan Alda. "Apa sih mas, aku baru tidur" jawab Alda lirih. akupun membiarkannya lalu berniat untuk ngopi mcd (Mc Donald) didekat rumah sakit. "mau kemana?" tiba-tiba suara lirih Alda terdengar. " Mc.D" jawabku.
"beliin bucket mas" sambil menunjuk lembaran uang diatas meja lalu kembali tidur di posisinya.
Aku yang ingin segera merokok, cepat-cepat meninggalkan Alda.
berberapa meter aku berjalan kaki menuju McD lalu membelikan pesanan Alda "maaf mas McD nggak ada bucket" jawab seorang Reseptionisnya sambil menunjukkan menu lain. "yaudah yang itu" jawabku.
singkat cerita, setelah merokok dan menikmati americano ku, akupun kembali ke rumah sakit sambil membawa pesanan Alda yang nyeleneh itu. "pikirmu KFC apa bucket?" gumamku.

Tiba-tiba, terblesit bayangan Elvina di kepalaku ketika melewati ruang Hemodialisis. biasanya pada hari tertentu, Elvina kadang mengantar Kakeknya cuci darah. perasaan menyesal, rindu, tiba-tiba menyeruak. ingin sekali aku bertemu Elvina saat itu. tapi Apa daya, nasi sudah menjadi bubur. akibat kelakuan bejatku, semua telah rusak. aku hanya memikirkan nasibku dan terdiam disana. "lho vin, nganter orderan tha?" suara yang tak asing menyapaku. "lho Ai Yenni" jawabku. terlihat sosok tante Elvina sedang menggandeng Kakek Elvina menuju Hemodialis. "iya ai, lagi nunggu customernya katanya mau turun" akupun spontan berbohong menjawab pertanyaan Tante Yenni.
"kamu udah makan?" tanyanya. "udah ai tadi" jawabku lagi.
"bentar, ai mau anter engkong masuk dlu ya vin, tunggu sini ya" kata Tante Yenni.
melihat tante Yenni masuk ke ruang Hemodialis,akupun cepat-cepat segera menuju kamar Alda. terlihat Alda masih tidur meringkuk di kasurnya. melihat kesempatan itu, aku segera turun untuk menemui Tante Yenni.
"vin, kamu serius udah makan?" tanyanya memastikan.
"udah ai,serius" jawabku sambil tersenyum.
"Elvina kok tumben nggak nganter engkong ya ai? biasanya kan Elvina yang anter" tanyaku
"lho fenfen kan masuk rumah sakit kemarin, kamu nggak tau ta?" tanyanya.
mendengar itu akupun kaget.
"lho iya ta ai? sumpah dari kemarin fenfen nggak ada kabar, wa Elvin di block" kataku.
"asam lambung" jawabnya
DEG, akupun terdiam mendengar jawaban dari tante Yenni.
"kamu kesana gih sekarang, ini buat bensin" Suruh Tante Elvina sambil menyelipkan uang dua ratus ribuan kedalam kantung jaketku.
"Adi Husada Undaan vin " kata Tante Elvina
"kamsia ai" sambil berpamitan pergi.
akupun segera menuju rumah sakit yang lumayan jauh darisini dengan jantung berdegup kencang, teringat salah satu temanku meninggal karena Asam Lambung. dan itu membuatku sangat takut kehilangan Elvina.

"ngapain lu kesini? mau ngebunuh fenfen ta?" tanya Clarissa, sahabat Elvina di kampusnya.
"Diem lu, gausah bacot, mending lu mati kena korona aja" jawabku sinis sambil masuk kedalam kamarnya.
"gausah kesini lu, ngapain sih! semua ini gara-gara lu!" bentak Clarissa.
''bacot" jawabku lagi sambil meninggalkannya.
didalam, aku melihat Elvina terbaring lemas di ranjangnya,wajahnya pucat, terlihat benar-benar berbeda dari Elvina yang biasa ku lihat sebelumnya, dan aku benar-benar sedih saat itu.
"udah puas kan lu, sekarang pergi! fenfen gak mau lu disini!" bentak Clarissa sambil menarik kerah jaketku dan membawaku keluar.
"lu gak malu? kurang apa fenfen sama lu ha? semua udah dituruti, emang buaya cok" bentak Clarissa lagi.
mana anak masih SMA yang lu pacari, vin, vin" tambahnya.
hinaan demi hinaan Clarissa kuterima tanpa kujawab. aku sadar semua telah berubah kini. biasanya Clarissa sangat baik kepadaku tapi sekarang berubah, entah mungkin karena masalah ku dengan Elvina telah diketahuinya, dan pada akhirnya Clarissa pun ikut membenciku juga. akhirnya dengan terpaksa aku meninggalkan Elvina disana. padahal dalam hati, aku masih sangat ingin melihatnya.

akupun kembali ke rumah sakit tempat Alda dirawat. dari luar, terlihat Alda sedang menikmati ayam gorengnya. dengan lesu akupun memasuki kamarnya. "mas, abisin" kata Alda sambil menyodorkan Sekotak besar Ayam Goreng sambil tersenyum. " kamu itu lho,mbok ya dimakan sama nasi" kataku lagi sambil menyodorkan piring nasi yang ada di trolley makanan Alda.
"moh" jawabnya sambil menggelengkan kepala. melihat tingkah lucu Alda,akupun kembali tersenyum dan sementara melupakan Elvina.
tak lama, dokter masuk mengabarkan bahwa Alda besok sudah boleh pulang.
akhirnya, setelah seminggu lebih dirawat dirumah sakit, dia boleh pulang.
akupun turut bergembira mendengar kabar baik ini, tapi tidak dengan Alda.
dia tampak murung. "kata papa, aku harus pulang Purwodadi". mendengar perkataan Alda akupun terkejut. " lho kenapa?" tanyaku.
"papa nyuruh aku lanjut sekolah" jawabnya. mendengar hal itu, aku berusaha menyemangatinya.
"lho ya harus" jawabku.
"tapi nanti kita gabisa ketemu" jawab Alda.
"gak papa, kan nanti kalau kamu udah lulus, bisa kuliah di Surabaya, kan tinggal 2 tahun lagi. nanti kos disini" kataku sambil menyemangatinya. tetapi mulut dengan hati berbeda jauh, disatu sisi mulutku menyemangatinya, disisi lain, hatiku terpukul mendengarnya.

seminggu Berlalu, Alda telah kembali ke Purwodadi bersama orang tuanya. disisi lain juga kudengar kabar Elvina juga sudah membaik kondisinya, tetapi masih tetap dirawat di rumah sakit karena asam lambungnya yang kemarin naik ke tenggorokan sempat meninggalkan luka di kerongkongannya. dan sampai saat ini Elvina tetap tidak mau menemuiku sama sekali. tetapi kabar baiknya, aku sudah diperbolehkan pulang kembali ke rumah orang tua. walau dengan cacian dan makian soal masalah kemarin, tetapi aku bersyukur bisa kembali menikmati nyamannya kasur dan hangatnya selimut.

bersambung...
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd