Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT ANDERA

Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Idenya menjanjikan
Memantau dulu,
Semoga lancar jaya sampai tamat
:beer:
 
PART 1 ANDERA



Perjalanan cukup jauh dari bandara dan memakan waktu hampir 4 jam, andre yang duduk di kursi depan bersama papanya melihat sekeliling. Benar-benar sepi hanya beberapa mobil dan motor yang lewat.

“masih jauh pa?” Tanya andre terus melihat sekeliling yang ada hanya perpohonan dan jalan yang berkelak kelok.

“lumayan, satu kampong lagi sampai” mobil berbiluk ke jalan yang agak rusak karena hanya batu-batuan sebagai alasnya.

“buset si mama belum bangun dari tadi” gumam andre melihat mamanya duduk di kursi belakang.

“kecapean kali ndre,” hampir 30 menit mobil pun berhenti di halaman rumah yang bisa di bilang besar, dan rumah bertingkat di banding rumah-rumah sekelilingnya. Andre pun turun sambil terus melihat-lihat.

“mama gak di bangunin pa?”

“ia bentar lagi aja”

“ tok tok tok” ketukan pelan, andre terlihat santai karena sudah sering berpindah-pindah. Matanya kembali melihat-lihat rumahnya sambil menggendong tas yang penuh pakaian dan keperluan lainnya.

Tak lama pintu pun terbuka, seorang perempuan membuka pintu perlahan, wajahnya yang oval dan rambut yang diikat kuncir kuda dan juga tatapan begitu tajam kearah andre, seolah tak senang ia ada disini.

“hmm cari papa ya?” ucapnya tersenyum kea rah papa dan berbeda saat menatap andre.

“iahh, papa kamu ada?”

“masuk dulu, aku panggil papa dulu” ucapnya tersenyum terpaksa melihat andre, memperlihatkan gigi gingsulnya yang membuat tambah cantik, andre tanpa sadar memperhatikan terus kearahnya.

cakep jugaaaaa, tapi teposss” gumamnya dalam hati sambil tatapannya menjalar kearah dadanya, sadar perempuan itu di tatap dengan tatapan mesum dari andre ia langsung membuang mukanya. Andre pun masuk, sedangkan papa membangunkan mama.

“wah,, udah datang, silahkan duduk” pintanya om deni yang secara tak langsung adalah teman papanya.

“udah gede kamu ya ndre, ganteng kayak papa kamu haha” lanjutnya tertawa senang. Andre sendiri tak pernah bertemu dengan om deni sebelumnya.

“hehe, maaf ya om repotin” tawa cengesesan andre.

“Deniiiiii,!!!” teriak papa bersama mama.

“Royyyyyy!!” mereka pun berpelukan seolah sudah lama tak jumpa, tak lama si cewek tadi pun membawa minuman dingin.

“itu anak kamu?” angguk om deni,

“wahh udah besar ya, udah jadi perawan hahaa” tawanya sambil duduk.

“ada satu adiknya, oh ia terus kalian kapan pergi lagi?”

“gak lama lah, soalnya biasa jadwal padat langsung balik ke bandara”

“wahh cepat banget, padahal udah lama banget kita gak berbincang .. sayang banget ya”,

“ya gitulah, oh ia istri kamu mana raniii?” Tanya mama menoleh ke kiri dan kanan,

“ohh dia lagi anterin kue, biasalahhh”

“kamu mau liat kamar kamu andre? Anggukan pelan andre mengikuti om deni, papa dan mamanya pun mengikuti ke lantai atas.

Lantai atas tak terlalu luas hanya terdapat dua kamar dan satu balkon di ujung, lantainya terbuat dari kayu, setiap langkah selalu berdenyit pelan.

“ini kamar kamu gimana?” Tanya om deni memperlihatkan kamarnya yang cukup luas, satu tempat tidur, lemari dan satu meja. Terlihat sederhana berbeda sekali dengan selama ini andre tinggal,

“gpp kok om segini juga” nafas gilang lega karena terdapat AC walaupun di bagi dua ruangan. Dan pasti sebelahnya kamar tuh cewek, dan adiknya. Mereka semua kembali turun karena orang tua andre tak bisa berlama-lama.

“kamu jangan bikin ulah ya, mama sama papa pasti kesini pas liburan okeeeee” di ciumanya pipi andre.

“iah ma,”

“kalau gitu papa sama mama berangkat yah,” lambaian tangannya dengan tersenyum.

“dennn.. salam buat rani yah, sayang gak ketemu dia” ucap papa dari dalam mobil.

“iah pasti royyyy, hati hati di jalannn” om deni dan andre melambaikan tangannya, mobil pun semakin tak terlihat dan memilih masuk ke dalam kamarnya untuk beres-beres.

di inget-inget kayaknya bakalan bikin masalah tuh cewek tadi,” gumamnya sambil menatap langit-langit kamarnya dan mengingat kembali ketidaksukaannya secara tak langsung terhadap andre.

Andre pun bersiap mandi, ia membawa lengkap perkelengkapan mandinya karena di rumah ini hanya ada satu kamar mandi dan itu adanya di bawah. Sambil menyelendangkan handuk di lehernya ia segera keluar kamar.

Secara bersamaan perempuan itu keluar dari kamar sebelahnya, mereka kembali bertatapan. Andre hanya tersenyum kecil untuk menyapanya secara tak langsung. Dengan wajah datar perempuan itu tak menanggapinya dan berjalan begitu saja.

njir, baru kali ini gue liat cewek kayak gitu” gumam agak kesal andre melihat tingkah cewek itu.

“ndree” ucap om deni.

“ia pa”

“ia om” secara tak langsung mereka berdua menyahut bersamaan, andre pun menatap ke arah perempuan itu kenapa nama yang di panggil perempuan itu juga menjawab.

“upss, haha, papa lupa nama kamu sama andre mirip cuman beda di akhirnya” ucapnya tertawa,

“gak lucu pa… jangan pakai nama itu“ jawabnya langsung berjalan keluar rumah, andre pun mendekatinya.

“om. Namanya andre juga? Dia cowok?” tanya andre dengan wajah yang sedikit terkejut.

“iah. Haha, andre, jelasnya andrea. Miripkan, beda huruf a aja hahaha” tawanya lagi sambil menepuk bahunya, candaan om deni kepada andre seolah sudah mengenal andre.

“gak lucu om, andre mandi dulu ya” jawabnya langsung pergi ke kamar mandi.

“yah, kamu sama dera sama-sama kurang humoris ya” gerutunya sambil menggaruk kepalanya. merasa bercandanya teralalu berlebihan padahal baru bertemu.

***​

Bau makanan sudah tercium dari kamar andre yang langsung membuatnya keroncongan. Tetapi antara gengsi dan lapar, akhirnya andre pun pura-pura ke wc untuk melihat makanan apa yang di buat.

“andre,sini makan malam, “ andre tau wanita paruh di sampingnya adalah istri om deni yaitu tante rani terdengar suara langkah kaki menuruni tangga ternyata dua orang perempuan termasuk andrea turun.

“wahh sini kenalan dulu ada tamu” ajak om deni, untuk bersalaman.

“nesya, “

“andre” sambil berjabat tangan. Sambil tersenyum lebar.

“dera” ucap andrea mengacuhkan jabat tangannya,

“Yuuk di makan dulu” tante rani pun mencoba mencairkan ketegangan antara andre dan andrea atau dera. Andre melirik kearah nesya yang tak lain adiknya andrea. Tubuhnya tak tinggi seperti dera tetapi di lihat sekilas tubuh nesya lebih padat berisi dan terlihat dari kaos yang nesya pakai. Dan dera kutilang darat ( kurus, tinggi, langsing, dada rata).

“ om udah urusin berkas-berkas pindahan kamu andre, jadi 3 hari lagi kamu bisa sekolah disini” ucap om deni saat selesai makan.

“terima kasih banyak om, pasti ngerepotin banget yah” ucap andre merasa tak enak hati om deni mengurus semuanya.

“emanggggg” celetuk dera bangun dari tempat duduknya dan berjalan meninggalkan meja.

“jangan di ambil hati ya ndree, dera emang gituuu” tante rani memotong pembicaraan om deni.

“iah tantee gpp kok” senyum ray sedikit nyesek karena ini pertamanya ada orang yang tidak suka dengannya secara blak-blakan.

“masih ada 3 hari kamu jalan-jalan aja, hafalin daerah sini” anggukan andre merapihkan piring kotornya, ia merasa tak enak tante rani merapihkan bekas makannya.

***​

“kakak kok jutek amat sama kak andre?” tanya nesya tiba-tiba saat mereka mau tidur.

“ih tampang playboy gituuu, lagian agak sok gimana gitu, belagu gitu lahhh” jawab dera sambil menampar pelan pipi adiknya.

“tapi ganteng kakkkkkk, ” ucapnya membalas menampar pipinya.

“ia, ganteng kalau lo apa-apain gimana?” ucap dera coba menakuti.

“ha? Di apain gimana?” tanya sambil mengerutkan dahi.

“di giniin” dera langsung menindih tubuh nesya dan memegang kedua tangannya.

“ihh, mana mungkin, kan ada kakakku yang galakkk hahaha” tawanya sambil menggeliat berusaha melepaskan genggaman dera.

“hhuu… iah sih masih bocah harus di jagainnnnn” ledek dera tersenyum sinis ke adiknya.

“ihh aku udah mau SMA kali,, besok juga kita udah satu SMA,” balas nesya tak terima ledekan dera.

“iah udah gedee dahh, udah tau goyang hahaaha” dera menjulurkan lidahnya.

“ahh, kak dera mah, kan berdua aja gak ada yang tau kok . ohh ia kak pesanan kakak kapan sampai? “ ucapnya menaruh tangan dera ke dadanya dan membiarkannya di remas perlahan.

“yang apa?” dera langsung tiduran berhadapan dengan nesya.

“ihh yang berkepala dua, “ rengeknya sambil meremas buah dada dera yang tak terlalu besar dari nesya.

“ohhhh buat masuk ke sinii, ya ya” jawabnya meledek sambil memasukan tangannya kedalam celana nesya.

“aahhh, ih dasar huuuuu.. ahmm” gerutunya langsung mencium bibir dera.,

“hahaah dasar geniittt” mereka pun saling berciuman satu sama lain seolah mereka sepasang kekasih, tangan mereka berdua masing-masing meremas buah dada satu sama lain. dera dan nesya pun membuka pakaiannya satu persatu, dan kembali bercumbu.

“kalau kepalanya dua kan bisa naik turun gentian harus tanpa lepas “ ucap nesya menepuk pantat dera yang sedang menungging. Tangannya sambil mengeluar masukan dildo bergerigi dari vagina dera.

“ihh gak sabaran banget aahhhhh, sshhh, “ jawab dera sambil mendesah merasakan dildo yang keluar masuk dari vaginanya perlahan.

“hehee, gentian ah pegell” nesya langsung posisi menungging di samping dera,

“ihh belum keluar juga,” gerutu dera agak kesal karena ia hampir saja klimaks.

“ih ya udah 69 aja, aku di atas kak dera yang sekarang gantian yah” dera pun terlentang dan nesya merangkak mengangkangi kepalanya dera. Mereka pun saling menjilati vagina satu sama lain sambil mengeluarkan masukan dildo ke vaginanya.

***​

aaahhh panas banget, udah malam belum di nyalahin juga AC nya gilaaa bener dah tuh cewek” gerutu andre sambil berjalan membuka jendela di kamarnya.

“ademmmmmmm ahhh ” senyumnya sambil menikmati hembusan angin yang masuk ke dalam kamarnya.

“akhirnyaaa nyalah juga” andre pun segera ke tempat tidur melihat AC sudah menyala, dan kembali berusaha tidur, suara denyitan lantai membuat andre terjaga. Matanya tiba-tiba terbuka mendengar bunyi denyit lantai.

ah apa lagi ini bunyi berisik banget,” matanya kembali tak mau terlelap dan justru rasa haus muncul, dengan langkah pelan andre keluar kamarnya, dam terdengar kamar dera baru saja tertutup.

itu dia biang kerok yang bikin berisik” gerutunya kembali melangkah pelan menuju dapur.

“haii kak andree” sapa nesya pelan sambil melambai, andre sedikit terkejut melihat nesya ada di dapur, ia pun membalas lambaian sambil mendekatinya.

“kamu lom tidur?” tanyanya sambil duduk di depannya.

“belum, hehe kebangun gara-gara haus, kakak sendirinya?” tanya nya dengan wajah menatap kearahnya.

“ouhh, sama tiba-tiba haus, mau minum yang dingin” jawabnya mengarah ke dada nesya yang terlihat menonjol dari baju yang ia pakai, karena nesya memakai baju yang besar seperti daster tetapi terbuat dari bahan kaos.

“ouh, mau minum apa? Aku yang ambilin deh” jawabnya begitu semangat.

“apa ajah, asal dingin haha” nesya pun langsung menuju kulkas yang tak jauh dari meja makan. Nesya pun sedikit mengangkat kakinya mengambil sesuatu di atas kulkas yang cukup tinggi.

“gelgg” andre menelan ludah saat baju yang nesya pakai tersingkap, menonjolkan pantatnya yang bulat.

anjir gak pakai bawahan.,,” gumamnya di ikuti penisnya yang setengah terbangun melihat pemandangan sekilas. Andre pun bersikap ia tak melihat apa-apa. Nesya pun datang membawa satu box ice cream.

“nih kak, haha” jawabnya sambil membukanya dan memberi sendoknya,

“haha oke terima kasih, kamu gak mau?” tanya mencoba tak memikirkan hal yang tadi.

“gak ah, takut ndut, “ jawabnya sambil terus melihat kearah andre sesekali.

“aw gatell, tranggg” gumam andre di sela-sela melahap ice creamnya dan dengan sengaja ia menjatuhkan, ia pun menoleh kearah bawah nesya, andre melihat dengan jelas nesya tak memakai bawahan. Dan kakinya di buka memperlihatkan vaginanya yang samar-samar karena tak terlalu terang di bawah meja.

“baakkk” bunyi kepala andre terbentuk bawah meja, saat berusaha tak melihat lama-lama pemandangan bagus di kolong meja.

“kakak gpp?” tanya nesya dengan wajah polos, seakan tidak tau apa yang andre lihat di bawah.

“haha gpp kok, udahan ice creamnya besok lagi” andre langsung menutupnya dan menaruh lagi di kulkas.

“hehee, oh ia kak aku duluan yah ngantuk” ucapnya sambil mengangkat tangannya tinggi-tinggi, secara tak langsung menunjukan paha dan juga pantanya, kembali andre menelan ludahnya. Nesya pun langsung pergi menuju kamarnya sambil tertawa kecil.

anjir beda banget kakak sama adiknya, kecil-kecil udah genit gituuu parah, ” gumam andre dengan penis yang agak menegang dan terus terbayang tubuh nesya. Ia pun segera kekamarnya untuk melupakan sejenak.

***​

Andre bangun agak siang, karena masih terasa lelah di tambah selalu terbayang tubuh nesya, “haa jam 9?” matanya langsung terbuka lebar melihat jam di ponselnya.

“brrukkkk” tubuh jatuh dari tempat tidur,

“brak brak brak, woii bangun” teriakan serta gedoran pintu di kamarnya, andre sadar yang melakukannya adalah dera yang terlihat tak sabaran saat tak ada jawaban dari dalam kamarnya.

“tidur apa mati? Di tunggu papa gue di bawah” ucap ketus dera langsung melangkah pergi.

gila, galak amat” ia merasa benar-benar gerah melihat kelakuan dera, ia pun mengambil handuknya.

“udah bangun ndree? Gimana tidurnya nyenyak?” Tanya tante rani yang sudah membereskan meja makan,

“iah tante, nyenyak hehe, mandi dulu ya” andre sesekali melirik kea rah meja makan yang tak terlihat sarapan satu pun, ia melangkah pergi dengan pasrah dan berpikir sarapan apa nanti dan juga perutnya langsung terasa keroncongan.

Tercium bau harum dari arah dapur, membuatnya semakin keroncongan dan ternyata tante rani sedang membuat sesuatu.

“sarapan dulu andre, tante sengaja buatin nasi gorengnya setelah kamu bangun, sarapan pagi kamu di habisin dera” ucap tante rani dengan senyum hangatnya.

“gpp tante repotin lagi,” jawabnya langsung duduk di meja makan.

“anggap aja tante sama om orang tua kamu sendiri, jadi apa-apa harus ngomong ya, “ anggukan andre pelan dan langsung melahap habis nasi goreng buatan tante rani.

Rumah terlihat sangat sepi, padahal hari libur. Andre melihat ruang keluarga dan melihat wajah tante rani saat menikah tak beda jauh sama sekarang, dan mungkin tubuh nesya mengarah ke tante rani. Dan dera ke om deni.

“kamu gak keliling? Liat-liat daerah sini? Pantai gak jauh kok dari sini, kamu lihat dari lantai atas udah keliatan pantainya” ucap tante rani membuat andre berhenti memandangi foto om deni dan tante rani

“masa tante?? “ anggukan pelannya,

“terus om deni kemana?”

“biasa ngurus nelayan, hasil lautnya om deni yang ngurus semua” anggukan pelan andre mengetahui pekerjaan om deni seperti tengkulak.

“tapi kemana yang lainnya sepi banget?” Tanya lagi penasaran.

“ohh dera ada di kamarnya, nesya ikut sama om deni, paling demen main di pantai” andre kembali mengangguk pelan. Dari kejahuan terdengar langkah kaki menuruni tangga.

Dera turun sambil memakai earphone di telingannya, dan berpakaian kaos lengan panjang dan celana panjang,

“deraaa” ucap tante rani. Ia pun menoleh sambil mencabut earphonenya.

“kamu mau kemana?”

“cari angin ma, jam 12an balik kok” jawabnya datar tanpa menoleh ke andre.

“ouh,, ajak andre gih ke pantai, sekalian lihat sekolah kalian” tatapannya langsung menuju kearah andre,

“yaa” jawabnya singkat sambil memakai earphonenya kembali.

“ikut aja gpp kok, sana” dengan terpaksa andre mengikuti dera dari belakang, memang benar dera lebih cantik dari adiknya nesya. Kaos yang di pakainya secara tak lansung memperlihatkan lekuk tubuhnya yang proposional.

Andre sedikit menarik anfasnya karena jalan mengarah ke pantai naik turun seperti di pegunungan di tambah ia jalan kaki mengikuti dera dari belakang tanpa sepatah kata pun.


To Be Continue...
 
“gpp kok om segini juga” nafas gilang lega karena terdapat AC walaupun di bagi dua ruangan. Dan pasti sebelahnya kamar tuh cewek, dan adiknya. Mereka semua kembali turun karena orang tua andre tak bisa berlama-lama.

Gilang lagi :pandaketawa:
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd