Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Anisa, hijaber yang butuh sperma (awal, part1)

cer_pen_nis

Suka Semprot
Daftar
1 Dec 2014
Post
4
Like diterima
75
Bimabet
Ini hanya cerita fiksi karangan saya, maaf bila ada kesamaan nama, tempat ataupun kejadian

Perkenalkan nama saya Muklis (bukan nama asli)
Saya ingin bercerita ketika saya sedang kuliah dulu. Saya kuliah di salah satu universitas jakarta, saat itu saya berumur 18 tahun. Saya kuliah di fakultas sastra, di dekat fakultas saya, terdapat fakultas pendidikan, dimana kebanyakan adalah wanita berhijab.

Ada satu orang mahasiswa, belakangan saya ketahui namanya adalah anisa, dia di jurusan pendidikan biologi. Orangnya manis, putih, langsing dan terlebih dia berjilbab. Sudah dari semester 1 saya memperhatikannya, sepertinya saya tertarik padanya. Akhirnya saat awal semester 2, saya memberanikan diri mendekatinya, akhirnya saya dapatkan kontak PIN BBM nya. Kurang lebih setelah hampir satu tahun berteman dengannya, akhirnya ada juga kesempatan emas.

Pada saat itu, jurusan anisa akan mengadakan praktikum reproduksi, dimana bahan penelitiannya adalah sperma laki-laki. Anisa dengan sedikit malu bercerita tentang tugas praktikumnya tersebut, dimana dia membutuhkan sperma laki-laki. Dan dengan alasan tidak ada lagi yang dapat dimintai tolong karena 1 kelompoknya itu tidak ada yang memiliki pacar, maka anisa meminta bantuan pada saya untuk memberikan sperma saya padanya. Pada saatbitu hari jumat, pagi2 sekali dia mengirim pesan BBM.

Via BBM
"Klis, boleh ga aku minta sperma kamu untuk praktikum?" tanya anisa.
"Soalnya di kelompok aku ga ada yg punya pacar" sambungnya dalam chat BBM.
"Hmm, gimana yah nis." jawabku sambil berpikir keras agar dapat keuntungan.
"Tapi caranya gimana nis?" tanyaku sambil terus berpikir.
"Gini aja klis, aku kasih tabung nya ke kamu, besok kamu kasih ke aku lagi sambil udah ada spermanya." jawabnya enteng.
"Aku ga bisa nis, aku jarang onani, apalagi kaga ada yg di khayalin." berpura-pura jual mahal.
"Atau gini aja nis, kamu aja yang keluarin gimana?" dengan agak ragu saya berspekulasi.

Namun tidak ada jawaban hingga sore hari, setelah semua fakultas tidak ada lagi kegiatan kelas. Aku disadarkan dari lamunan jorok oleh notif HP ku. Pesan BBM, dari Anisa.

"Klis, maksudnya aku oral kamu gitu?" dengan sangat polos anisa bertanya.
"Hmm, iya gitu nis, berhubungan intim jg gpp. Bercanda niiiis." jurus ngetes perempuan pun aku lancarkan.
"Ah jijik ah, belum pernah, dan takut juga." tanggapannya tidak marah, berarti amaaan.
"Yaudah, berarti ga dapat sperma. Hehe. Lagian juga cuma oral aja, ga ngapa2in nis." terus berusaha memancing.
"Bener ga ngapa-ngapain? Cuma oral aja yah?" tanya nya memastikan.
"Iya, bener cuma oral aja deh. Kalo mao nanti kabarin aku nis, aku lagi makan dulu. Nanti di kostan aku aja." melempar umpan, dan umpannya sudah siap dimakan.
"Yaudah, aku kabarin orang rumah dulu yah klis." dengan polos dan tidak sadar akan ancaman di depan matanya.

Selang setengah jam, Anisa yang sangat manis dengan jilbabnya yang menggairahkan menepuk punggungku dari belakang. "Hai klis, jadi kan?" dengan muka senyum bercampur ragu. "Iya sebentar, aku ke parkiran dulu ambil motor yah." hatiku makin berdebar, karena akan di oral oleh cewek manis dan berprilaku sangat soban nan baik.

Sepanjang perjalanan ke kostan, anisa menempatkan tas nya diantara punggung dan dadanya, menyebalkan. Namun tidak lama, sampailah kami di kostan saya, dimana kamar saya terletak di dekat pintu masuk, jadi sedikit lebih mengurangi resiko terlihat orang. Kemudian langsung saya suruh masuk Anisa.

Di dalam kamar saya, anisa malah berdiri saja di dekat pintu, mungkin canggung dan risih, atau mungkin juga ketakutan.

Setelah melepas kemeja dan celana panjang, saya menghampiri anisa yang hanya diam mematung. "Hey, ayo nih, jadi ga nih?" sambil menarik tangannya dan menuntunnya ke kasur. "Iii iyya iya, sebentar" sambil melepas sepatunya.

Sejenak kami berdua berpandangan tanpa suara, saya yang sudah tidak tahan, mulai memajukan wajah saya ke wajah anisa, kemudian anisa malah menghindar. "Katanya cuma oral, sini aku oras klis, abis gitu pulang." mukanya memerah dan mulai menundukan wajah, pertanda malu.

Kemudian saya menurunkan celana dan sekalihus celana dalam saya, keluar lah jagoan saya sayng sedang tertidur. Anisa bengong melihat kemaluan saya yang tidak besar, namun juga tidak kecil, ukuran standar indonesia lah. Kemudian dia memegang kemaluan saya, dan mulai mengocok. Namun itu membuat saya tertawa.

"Kenapa ketawa klis?" tanyanya polos. "Kamu tuh yah, itu belum ereksi, liat aja belum tegang." jawabku atas pertanyaan polosnya. "Terus gimana biar ereksi?" mukanya mulai memerah. "Di kulum yah nis, biar cepet ereksinya. Jadi sekalian pelumas juga, biar licin." pintaku seraya merayu. "Ih ga mau ah, jijik, aku belum pernah sama sekali, pegang aja batu kali ini". Dia menolak dan memalingkan muka. "Yaudah kalo ga mau, mana bisa oral tanpa kulum nis". Aku menanggapinya sinis. Kemudian kami terdiam dengan posisi saya masih membuka celana.

Setelah terdiam cukup lama, akhirnya anisa pun memegang penis saya lagi, sambil mencoba membangunkan tanpa mengulum, namun tidak berhasil, karena saya mengalihkan fokus ke hal lain agar tidak ereksi. Hari sudah hampir malam, sudah pukul 6.30. Akhirnya anisa pun tanpa bicara, mulai menutup matanya dan membuka mulutnya. Dan kini penis saya sudah berada dalam mulutnya. Hangaaat sekali. "Nis, lidahnya dimainin dong, biar basah, jadi kocokinnya juga gampang." pintaku sambil membujuk. Dan dengan malu, lidahnya pun dimainkan memutar. Penisku pun menegang, dan dilepasnya kuluman nikmat tersebut.

Tangannya mulai mengocok penis saya. Tidak bodoh juga saya, yang dia butuh adalah sperma saya, jadi semakin lama keluar, semakin lama pula kocokannya berlangsung. Akhirnya saya berusaha mengalihkan fokus lagi. Dan berhasil, 15menit kocokan tangannya melemah. "Masih lama ga sih? Pegel nih." tanyanya dengan raut wajah bosan. "Nis, aku boleh masukin tangan aku ke dalam baju kamu ga? Biar aku terangsang, jadi cepet keluarnya". Namun dia diam sejenak. "Katanya ga lebih dari oral, yaudah deh terserah kamu, tapi cuma dimasukin aja, ga dibuka, dan cuma kali ini aja, ga ada lain kali". Jawabnya dengan nada kesal dan pasrah.

Surat Izin Menjamah sudah didapat, lalubtanpa buang waktu saya menarik kepalanya agar mengulum kembali, kemudian tangan saya menyelinap di sela kancing kemejanya yang dibuka 1 ,dan akhirnya menemukan bra nya yang halus polos tanpa renda. Sembari dikulum, saya pun meremas payudara anisa dari luar bra. Sungguh keadaan yang sangat menyenangkan. Dan kini anisa melanjutlan mengocok penis saya, sambil sesekali dia mendesah. Selang 10 menit, akhirnya saya pun merasa akan mencapai puncannya, saya tarik paksa kepala anisa, kemudian dia mengulum dan akhirnya muncratlah sperma saya di dalam mulut anisa. Kemudian dia memuntahkannya kedalam tabung yang ia bawa.

"Klis, pinjem kamar mandi bentar yah" dengan raut wajah jijik dia masuk ke kamar mandi di dalam kamar kost saya. Selagi dia di kamar mandi, saya punya ide untuk dapatkan lebih, berhubung baru jam 7 malam, dia batas dia pulang ke rumah adalah jam 9 malam, saya sangat tahu itu. Saya sembunyikan tabung berisi sperma tersebut.

Anisa pun keluar kamar mandi, mencari tabubg tersebut. "Tabungnya manaklis?" tanya nya. "Kamu enak udah pegang, udah liat aurat aku nis, ga adil dong, dapet sperma aku lagi." protesku. Sambil bendekatinya, saya menyatakan sesuatu, "aku sayang sama kamu nis, boleh yah aku cium kamu." tanpa perlawanan bibirku pun mengulum bibirnya, sambil ku bimbing tangannya melingkar di leherku dan dia menurut.

Lumayan lama kami berciuman, saya beranikan menggerayangi pantatnya dan sedikit meremas. Akhirnya anisa pun membalas ciuman saya, terasa sangat amatir. Mendapat respon yang lebih, tangan saya mulai berani bergerak ke arah depan, mencari gumpalan dada yang sedari tadi saya gerayangi. Tangan saya yang satunya membimbing tangan anisa kembali ke penis saya dan menyusupkan tangannya agar dapar mengocok kembali penis saya yang tegang. Kali ini agak lebih cepat, sambil berciuman dan di kocok, tidak sampai 5 menit, saya sepertu akan ejakulasi kembali. Dengan cepat, saya tarik kepala anisa ke selangkangan saya, dan dia pun mulai paham dan langsung mengulum. Sekali lagi, muncrat lah sperma saya di dalam mulutnya. Kemudian saya bangunkan anisa, sambil saya peluk pinggangnya, saya bisikan kepadanya, "Anisa, kamu mau ga jadi pacar aku? Kalo kamu mau, telan semua sperma aku". Tanpa berpikir lama, sperma saya langsung ditelan habis oleh anisa, dan saya pun bengong tidak percaya. Pelukan saya dilepasnya, dan saya masih terbengong heran. Namun ciumannya di pipi saya menyadarkannya. "Ayo klis, antar aku pulang yah". Sambil menggandeng tangan saya.

(Bersambung, nanti dilanjut yah gan)
Maaf yah suhu, segini dulu, ngantuk. Dan maaf, ini cerita buatan newbie yang pertama, dan berniat akan disambung.
 
Sambungan

Sepulang mengantar Anisa pulang.
"Aaaah, ga kebayang, serasa mimpi jadian sama Anisa" gumam dalam hati. "Malah dapet tester duluan sebelom jadian, memang dasar beruntung kamu klis" bicara sendiri sambil menatap cermin.

*ting* suara tersebut membuyarkan lamunan saya, notifikasi HP yang menunjukuan ada pesan BBM.

Ooh, anisa.
"Muklis, kita kan udah jadian, tapi tolong yah kejadian kayak tadi jangan keulang. Aku ga mau kita terjerumus lebih dalam lagi", isi pesan yang membuat jengkel.
"Nis, maaf yah tadi aku khilaf nis". Pura-pura baik, padahal otak udah siap merencanakan yang selanjutnya dan lebih lagi.
"Yaudah kamu tidur dulu aja nis, besok kan masih ada kelas pagi kamu". Sambung lagi, serigala pun bisa berbulu domba, karna vampir aja bisa jadi anak SMA. Hehehe.

Keesokan harinya, saya memang tidak ada kelas, tapi saya tetap datang ke kampus. Biasa, pasangan baru, kangennya tuh satu jam serasa seminggu. Saya menunggu anisa di tongkrongan tempat saya biasa berkumpul, namun kali ini sepi, maklum, hari sabtu hanya beberapa kelas yang masih ada jadwal.

Lama menunggu, saya pun melihat anisa melangkah keluar gedung, langsung saya hampiri.
"Nis, kita nonton yuk, ada film bagus deh kayaknya" date pertama, ajakannya masih standar.
"Boleh deh klis, kebetulan emang udah ga ada kelas nih." jawabnya menerima ajakan.

10 menit kami tiba di depan Mall tempat kami akan nonton film. Setelah saya parkirkan motor saya, saya pun merangkul pundam anisa, namun sepertinya dia risih, karna banyak orang sepertinya. No problem, saya hargai. Sesampainya di loket tiket, kami memesan tiket film, sepertinya agak ramai, hingga kami hanya kebagian di pinggir dekat tembok, namun tidak di kursi belakang. Okay, tiket sudah di tangan, tinggal menunggu saja.

Akhirnya, pintu teater sudah di buka, kali ini saya coba menggandeng tangannya, tanpa penolakan kali ini, bahlan digenggamnya jari saya. Beeuuuh, surgaaa brooo rasanya, bisa gandengan di tempat umum dengan wanita super manis idaman kaum Adam.

Kami pun duduk, penonton lain mulai menempati kursinya. Namun, kursi yang di sebelah kami malah kosong, hingga pertunjukan berlangsung sekitar 15 menit. Sepertinya penonton di sebelah kami tidak jadi menonton, atau sentan yang membeli tiketnya untuk mendukung aksi saya. Haha.

Selagi film diputar, saya pegang tangannya, saya cium tangannya dengan lembut, dia tidak menolak. Jenuh hanya mencium, saya beranikan meletakan tangannya diatas penis saya yang tertutup celana, namun ditarik tangannya tersebut, namun yang kedua kalinya, saya letakan tangannya di atas penis saya lagi, kali ini tidak menolah, namun juga tidak aktif tangannya. Nafasnya mulai memburu, terlihat dadanya menarik nafas tidak sewajarnya.

Bosan hanya diam, saya beranikan menjalarkan tangan saya kearah payudaranya, namun saya heran, kali ini mengapa tidak ada perlawanan. Bahkan, ketika saya membuka kancing kemejanya, dia malah menyandatkan kepalanya di bahu saya. Dalam hati, berasa lewat tol nih. Lalu saya susupkan tangan saya, melewati baju dalamannya, dan menerobos ke bra yang dipakainya. Beuh, kenyal broo. Semakin lama, semakin terasa nafasnya kian memburu, namun sayang, film yang diputar hampir selesai. Akhirnya dia merapihkan pakaiannya, dan kami pun keluar ruang teater karena film pun sudah selesai.

Di jalan menuju parkiran, saya bertanya.
"Nis, mau kemana lagi? Atau langsung pulang?" basa basi terlebih dahulu untuk meyakinkan bahwa pacar saya nyaman.
"Terserah kamu aja deh, aku ikut aja kemanapun, tapi jangan pulang". Jawab anisa yang sembari mulai menggandeng tangan saya tanpa malu lagi.
Dalam hati, ini pasti sudah pasrah dan mulai menikmati.

Akhirnya, saya kemudikan motor saya kearah kostan saya, dengan alasan mau ambil helm dulu, biar aman jalan-jalannya. Dia pun tidak protes ataupun curiga. Sesampainya di kostan, saya parkirkan motor saya, namun anisa tidak mau masuk kamar saya.

"Nis, bentar yah, aku mau kirim e-mail ke dosen dulu." alasan biar dia mau masuk kamar kost saya karena mungkin akan agak lama. Dan benar saja, anisa pun masuk ke dalam kamar saya, namun seperti sebelumnya, dia hanya berdiri depan pintu, melihat saya yang pura-pura sibuk gunakan laptop.

Setelah laptop saya matikan, saya hampiri anisa, saya belai pipinya yang tidak tertutup jilbab, dia diam saja. Dan langsung saja saya kecup bibirnya, tanpa perlawanan dan tanpa reaksi. Saya mulai peluk tubuhnya, dan tangan saya menjalar ke arah pahanya dan mulai meremas. Alhasil, dia membalas ciuman, dan kami berpagutan cukup mesra.

Sekarang serangan saya kembali ke arah payudaranya yang sedari tadi saya garam di bioskop. Saya buka kancing kemejanya satu persatu, dia tidak menolak, bahkan nafasnya kian memburu. Ketika terbuka semua, saya pun menanggalkan kemejanya, kemudian saya buka jilbabnya, berhasil. Akhirnya, saya dapat melihat seluruh wajahnya tanpa penutup. Ternyata dia tidak manis seperti yang saya bilang, tapi dia sangat amat manis, bahkan juga cantik, rambut panjang sepunggung dan agak bergelombang. Kemudian saya loloskan juga baju dalamnya melalui lehernya, hanya tinggal bra ungu di bagian atas tubuhnya. Dia seakan menutupi bagian yang terbuka dengan tangannya, namun saya hadang
"Kenapa harus ditutup? Ini sangat indah sayang." rayuan buaya amatir meyakinkan mangsanya.
Kemudian tangan saya memeluknya, dan mengarah ke pengait bra di belakang tubuhnya.
"Aku buka yah bra kamu?" tanpa penolakan namun juga tanpa jawaban, akhirnya terbuka dan memperlihatkan payudara yang kencang. Putingnya masih bersembunyi, tanda bahwa memang tidak pernah dijamah, 32B, itulah ukurannya. Area putingnya pun kecil dan berwarna cerah.
Kemudian, agar dia tidak merasa canggung, saya pun melepas kaos saya, kemudian memeluknya. Cukup lama, yang saya tau bahwa berpelukan adalah cara efektif untuk memberikan rasa nyaman. Yap, benar, anisa pun memeluk saya dengan erat tanpa canggung lagi walaupun tubuhnya yang biasa tertutup kini bersentuhan kulit dengan kulit. Dia seperti canggung, tanpa berkata apapun, dan saya pun sibuk menikmatinya, jadi saya pun yidak bersuara.

Tidak sampai disitu, saya mencoba membuka celana panjang yang dipakainya, berhasil, lolos tanpa perlawanan. Saya pun memberanikan tangan saya menyelinap ke dalam celana dalamnya, namun kali ini tangannya memegang tangan saya, namun tidak ditarik, melainkan hanya menahannya. Dan tangan saya pun berhasil menyentuh lembah yang sudah cukup lembab dengan bulu halus yang masih jarang. Basah, hangan dan lengket, itu yang saya rasakan. Dan saya pun mulai menggesekan jari saya disana sambil tetap berdiri, anisa pun menggelinjang, namun tetap memeluk saya, bahkan semakin erat.

Dan ketika saya rasa cukup, saya sudahi permainan jari saya di dalam sana. Namun ketika saya hendak menurunkan penutup terakhir dari tubuhnya, dia menolak dan hendak menjauh. Saya pun menghormatinya, saya tidak memaksa. Masih dalam keadaan berdiri, saya peluk kembali tubuhnya dan kami berpagutan kembali. Sekitar 12 menitan kami berciuman dan saya terus menjamah payudara dan bagian vaginanya tanpa melepas celana dalamnya. Lelah berdiri, saya tuntun anisa ke kasur saya, sambil bersandar, kami lanjutkan menciumnya kembali sambil melepas celana sekaligus celana dalam saya. Saya pun membimbibg tangan anisa untuk meremas penis saya. Sejurus kemudian, saya bimbing kepalanya untuk mengulum penis saya. Cukup lama, sekitar 5 menit dia mengulum sambil kepalanya saya maju mundurkan. Kemudian kami berciuman lagi sambil tangannya mengocok penis saya.

Kemudian saya coba lagi untuk membuka celana dalamnya tersebut. Dan, berhasil. Kami telanjang bulat tanpa halangan apapun. Saya lebarkan kedua kakinya, dan menempatkan tubuh saya di antara selangkangannya. Kemudian anisa berbisik,
"Kamu yakin? Apa bisa kamu bertanggung jawab bila terjadi yang diluar dugaan?" tanya anisa padaku dengan wajah pasrah.
"Diminta menikahi kamu bulan depan pun aku siap." saya pun mencoba meyakinkan anisa dambil menggesekan penis saya diantara lubang vaginanya.

Kemudian anisa memejamkan mata seraya penis saya menyeruah masuk, namun agak sulit, karena ada rasa tidak tega juga merenggut kegadisan anisa. Sempat ingin urungkan niat, namun anisa memegang tangan saya, seperti menahan saya.
"Nis, apa kamu percaya sama aku untuk hal ini?" pertanyaan bodoh yang seakan dapat bisikan dari malaikat.
"Sudah terlanjur, berhenti pun tak ada guna, karna semua sudah kita nikmati. Asalkan kamu yakin siap bersama aku untuk sampai menikah klis", jawabnya yang entah mengapa seperti sangat pasrah.

Aku pun mencoba lagi, kali ini sambil berciuman, dengan santai, perlahan kepala penis saya pun sudah masuk, terlihat raut wajah anisa menahan sesuatu dan tangannya mulai kaku memeluk tubuh saya. Perlahan sekali saya majukan penis saya, makin erat pelukan anisa. Sudah 3/4 penis saya masuk, namun kali ini saya diamkan. Hingga anisa memandang saya, melepaskan ciuman dan menggigit bibir, kemudian dia menganggukan kepalanya, pertanda sudah siap. Dengan sedikit tenaga tambahan, saya dorong penis saya hingga masuk seluruhnya. Kami pun berpelukan, serasa vagina anisa berkedut, air mata terlihat sedikit menetes, namun anisa kini mencium pipi saya. Dan saya pun mulai memaju mundurkan penis saya di dalam vagina anisa, darah segar pun tercium di dalam kamar kost saya. Anisa pun memberikan tanda untuk beristirahat sejenak. Dia pun melangkah ke kamar mandi di dalam kamar saya. Dan saya hanya termangu menatap langit-langit kamar saya, seakan tidak percaya.

Anisa pun kembali dari kamar mandi. Ya, tanpa busana. Dan dia tersenyum kepada saya, sambil mengelap penis saya yang ada bercak darah dengan tisu basah. Namun saya tetap terdiam. Kemudian, hal tak terduga terjadi, anisa menaiki tubuh saya, memposisikan penis saya di depan lubang vaginanya. Kemudian menganggukan kepalanya lagi. Entah setan apa yang kini masuk ke dalam pikiran saya, seperti sudah mahir, saya menggenjot vagina anisa dari bawah dengan tempo cepat dan konsisten. Anisa pun seperti tidak kuat menahan hingga ambruk memeluk tubuh saya, namun saya tetap menggenjot. Saya rasakan anisa memberi tanda untuk berhenti, lalu saya hentikan. Vaginanya berkedut, tangannya memeluk erat, dan seperti ada yang meleleh keluar. Aaaah, anisa pun melemas. Namun kini giliran saya yang mencari kenikmatan, saya ganti posisinya. Anisa saya paksa nungging dengan badannya yabg masih lemas, dan saya pun menggenjot kembali tubuhnya dengan gaya dogystyle. Yap, benar saja, tidak sampai 5 menit saya pun sampai, kami pun ambruk di atas kasur. Dan kami kembali berpelukan dan berciuman. Hingga saat penis saya tegang kembali, kami melanjutkannya hingga 3 ronde lagi, tapi tetap tanpa berbicara, hanya saling memberi tanda. Namun sayang, waktu tidak cukup, kini tak terasa waktu menunjukan pukur 20.00, waktunya mengantar anisa pulang.

Dan sepanjang perjalanan, anisa memeluk saya dengan sangat erat, seakan tidak ingin melepaskan saya, hingga saya merasa sedikit sesak. Namun sedikit ada yang aneh di punggung saya, namun konsentrasi saya harus tetap ke jalanan. Sesampainya di depan rumahnya yang memang kawasan sepi, anisa pun berdiri di hadapan saya, dan membuka beberapa kancing kemejanya, dan astagaa, dia tidak memakai kembali bra dan kaos dalamnya. Saya pun terkejut dan kemudian tersenyum. Anisa pun memasuki rumahnya.

Selesai
 
Terakhir diubah:
lanjuuuut bos, kalau bisa tambah tokoh lainnya biar tambah seru.
 
Bagus banget ceritanya.
kelihatannya ini bakal mengarah ke eksibisionis.

pasti seru banget.
tolong dilanjutin dong masbro.
penasaran nih sama kelanjutannya.
but,thanks anyway.
 
Masih ada updatenya suhu ?
 
assshhhuuuuuuuu! kentang suhu....lanjoottt :o
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd