Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Anna Series 3: Dasar Monica Nakal!

chachinku

Semprot Baru
Daftar
23 Jan 2014
Post
31
Like diterima
20
Lokasi
Medan
Bimabet
Lanjutan dari Pt. 2: https://www.semprot.com/threads/1036663?-Anna-Series-2-Solusi-Nikmat

Hanya ada erangan yang terdengar di rumah itu. Sepertinya Om Brata dan Shanti sedang berpesta.

===

Esok paginya, aku terbangun. Agak terkejut melihat sudah jam 10. Tidak pernah aku tidur sepulas ini. Sepertinya semalam aku benar-benar puas. Aku baru saja kehilangan keperawananku, tetapi aku malah senang. Aku hanya bisa tersenyum sembari mengelus vaginaku. Shanti benar, Om Brata memang pintar, dan aku pasti akan lengket dengannya.

Aku lalu sadar masih di rumah Om Brata. Aku cari Shanti

“Shaaan… Shantii”

“iya di kamar mandi” teriaknya.

Aku langsung bangun dan memasang lingerieku semalam seadanya. Aku ke kamar mandi untuk menemui Shanti. Dia sedang mandi, namun sepertinya dia sedang menikmati waktu sendiri di shower dengan mengelus vaginanya.

“Ya ampun Shantiii, lagi ngapain kamu”

“Hahaha, iya nih, tiba-tiba bangun langsung nafsu”

“Si Om mana?”

“Oh dia pergi, katanya masalah kamu nanti dia yang urus” Jelas Shanti.

Aku hanya bisa menarik nafas panjang, semoga apa yang dikatakan Shanti benar. Aku terdiam dan termenung beberapa saat. Tiba-tiba Shanti memanggil “Oi Na, ngelamun aja, bantuin aku dong”.

Aku hanya bisa tersenyum, aku masuk ke bilik shower dan mengecilkan air showernya. Aku mencium Shanti sambil meremas dadanya. Shanti membalas ciumanku sambil menjambak rambutku. Ciuman liar itu terjadi selama satu menit sampai akhirnya aku menurunkan bibirku ke lehernya. Shanti sangat menikmati cupanganku di lehernya. Kemudian aku turun dan mulai menyerbu payudara Shanti.

“memang dia ini beruntung sekali dengan payudara seindah ini” pikirku

Memang benar payudara Shantilah yang paling indah dari kami bertiga. Dengan bentuknya yang bulat dan putingnya yang runcing, tak heran Pak Brata tergila-gila dengan Shanti. Aku mulai memainkan putingnya dengan mulutku, dan sesekali menggigitnya.

“oooh…” hanya itu yang keluar dari mulut Shanti ketika aku memainkan lidahku di putingnya.

Kemudian aku turun ke bagian perutnya hingga akhirnya akupun sampai di vagina Shanti. Aku jilati vaginanya sambil jari-jariku keluar masuk.

“henak sayang… “ katanya Shanti sambil menjambak kecil rambutku.

Aku semakin liar memainkan lidahku dan Shantipun semakin ribut.

“terus…. terus… dikit lagi sayang… terus”

5 menit berlalu dan akupun semakin liar dengan jariku dan lidahkupun semakin cepat menjilati vaginanya

“udah… udah … udah Na, udah… “ katanya sambil menarik nafasnya

Aku melihat muka Shanti yang kecapaian namun terasa puas, dia hanya bisa tersenyum dan bilang “makasih sayang, your turn?”

Aku masih merasa capek “Nggak dulu deh Shan, kapan-kapan saja”

Pagi itu pun kami lalui dengan mandi bersama.



Senin pagi, saatnya ke kantor lagi. Aku masih tidak tahu status dari hutangku terhadap Pak Joko. Aku hanya bisa pasrah.

Sesampainya di kantor, aku tidak melihat Shanti, hanya Monica. Aneh juga karena biasanya Shanti yang paling cepat hadir.

“Mon, Shanti mana?”

“Gatau, katanya sih tadi ud berangkat duluan”

Aku buka komputerku dan memulai perkerjaanku. Aku buka email dan mulai membalas satu persatu. Tiba-tiba aku pundakku ditepuk dari belakang

“HAYOOOO!”

Ternyata itu adalah Shanti, aku terkejut bukan kepalang. Tapi yang membuat aku lebih terkejut lagi adalah orang di sebelahnya. Dia adalah Om Brata. Keduanya mendatangi mejaku sambil tersenyum.

“It’s all done” kata Shanti. Om Brata hanya bisa tertawa kecil melihat tingkah Shanti.

“ohh… “ aku tidak dapat berkata apa-apa lagi. Aku hanya bilang “Makasih Om, Shan, Anna ga tau lagi mau bilang apa”

“Hhahaha santai saja Anna, maaf Om harus buru-buru ya, ada flight yang harus dikejar”

“Oh kemana om” tanyaku

“Ke Singapore saja, 3 hari saja kok”

“oh ok Om, saya antar ke luar om”

“wah ngerepotin, ga usah ah” dia memaksa

“And you, Shanti, nanti Om pulang pasti kangen ama ini” katanya sambil memgang pantat Shanti yang montok. Untung tidak ada orang yang melihat karena kantor juga masih sepi. Sepertinya dia juga mau melakukan yang sama denganku namun dia masih ragu-ragu. Mungkin karena kami baru bertemu.

Om Brata pun keluar dengan agak tergesa-gesa. Dan sesaat kemudia, seperti yang telah kuduga, Monica datang dengan tawa kecilnya. Aku pun curiga kalau dia sudah tau solusi yang ditawarkan Anna.

“haha, beruntung kamu Anna”

“Kenapa, mon?”

“Udah selamat dari hutang, bisa maen ama Om Brata lagi, haha” katanya dengan agak lantang.

“sssssst!” kataku. Benar-benar Monica ini gila.

“Nah sekarang, sebagai pacar lebian kamu, aku mau detailnya!”

Akupun pasrah dan mulai menceritakan semua ke Monica. Dan sepertinya Monica mulai bernafsu. Kami hening selama beberapa menit. Aku tahu kalau Monica sudah membayangkan yang aneh-aneh di kepalanya. Dan kusentak dia “hayo… mikirin apa?”

“hahaha, tau aja” kata Monica. “Eh… Na… mmm… mau balas dendam ke Pak Joni gak?”

Akupun bingung. “Loh, Mon, Pak Joni salah apa….. dan balasnya juga bagaimana”

“Karena ud buat galau teman baik aku… aku ga rela pokoknya” kata Monica.

“Mon, jangan gila deh… aneh-aneh aja kamu ini”

“Hahaha ayolah, just for fun, mumpung belum rame, ntar ya, aku ke toilet”

Aku benar-benar heran dengan Monica. Orangnya sangat “kreatif” namun dalam hal yang tidak benar. Terkadang aku terkejut, namun kemudian tertawa. Aku kembali kerja dan tiba-tiba aku lihat ada email baru. Email Pak Joko yang menyuruh aku ke ruangannya, untuk menyelesaikan kasusku. Ada beberapa hal yang perlu ditandatangani, tulisnya di email itu. “hmm… sepertinya cocok ini dengan rencana Monic” dalam hatiku. Dan memang benar, dengan suasana kantor yang masih sangat sepi, sepertinya ide bagus juga untuk berbuat yang sedikit aneh.

Dan Monicapun datang. Aku tidak melihat yang aneh darinya. Dia masih memakai kemeja abu-abu dengan blazer hitam, dan rok yang memang pendek. “Mau ngapain sih Mon” kataku.

“udah yok” dan kami pun berjalan ke kantor Pak Joko.

“Permisi pak” sahutku sambil mengetuk kantor Pak Joko.

“oiya masuk, Na, duduk saja” sambut Pak Joko.

“Saya sama Monica gapapa pak?”

“oh gapapa” katanya sambil melihat Monica. Cukup lama dia melihat Monica duduk. Bahkan ketika kami berjalan masuk menuju ke kursi, pandangannya selalu ke Monica. Memang Monica mirip dengan model membuat Pak Joko tidak bergeming saat melihatnya masuk.

“Di sofa aja duduknya yuk, biar ga formal-formal banget” kata pak Joko.

“Baik pak” kata kami, dalam hati aku tahu kalau duduk di sofa, dia leluasa melihat paha kami, dan kalau beruntung, dalam rok kami yang mini ini.

“wah, panas pak… gapapa kalo saya buka blazer saya?” tanya Monic. Akupun tiba-tiba sadar apa pembalasan yang dimaksud Monica. Dia ingin menggoda Pak Joko.

“Boleh” kata Pak Joko

Monicapun membuka blazernya dan aku benar-benar terkejut. Jelas sekali kalau Monica tidak memakai BH. Putingnya tercetak di kemeja yang dia gunakan. “Dasar Monica gila” dalam hatiku.

“Jadi gini, saya sudah selesaikan perkara kamu…” pak Joko bercerita panjang lebar sambil mencuri-curi pandang pada paha kami. Setelah berdialog beberapa lama, akhirnya aku disodorkan surat pernyataan sebagai bukti aku telah mengganti kerugian kantor.

“Pak saya ambil kopi ya” kata Monica “bapak mau?”

“iya mau.. itu di sana ada kopi dan air panas”

Monica jalan ke meja kopi itu. “Gulanya di mana pak?”

“oh di laci bawah” kata Pak Joko

Monicapun membungkuk sehingga roknya naik. Dan benar saja, dengan rok ketat seperti itu, pantatnya terlihat seksi sekali. Dan pahanya yang putih juga jadi sangat menonjol. Pak Joko tidak mengalihkan pandangan sedikitpun dari Monica. Aku hanya bisa tersenyum.

Lalu Monica kembali dengan membawa kopi.

“Ini buat si Anna dulu ya pak, kesukaan dia” kata Monica. Dia membungkuk dan kemejanya agak turun. Dengan kancing kemeja yang terlepas satu, aku dapat melihat dengan jelas payudara Monica. Walau tidak sebesar Shanti, namun bulat dan indah. Monica tersenyum kecil ke aku. Hatiku berdegup dan aku tidak sabar melihat rekasi Pak Joko.

Dan tibalah saatnya dia mengantarkan kopi Pak Joko dan diapun membungkuk. Dan benar, Pak brata langsung terperangah dengan pemandangan di depannya. Monica dengan sengaja memperlama posisinya dengan mengaduk kopi Pak Joko. Dan tidak sedetikpun Pak Joko melepas pandangannya.

Aku hanya bisa tersenyum. “Jadi ini pembalasannya si Monica? Boleh juga dicoba”

Dan aku punya ide yang sangat cemerlang.

“Aduh tumpah” dengan sengaja aku menumpahkan kopi di kemejaku. Dan posisinya juga tepat bagian dada. Aku letakkan kopi di meja dan mulai mengelus-elus bagian dadaku. Dan pak Joko pun terperangah dengan caraku mengelus dadaku. Aku mengelusnya dengan agak pelan agar terlihat seksi.

“maaf pak saya pakai toiletnya bentar ya, mau coba pakai air dan sabun”

“Oh, ok” kata pak Joko.

Aku pun buru-buru masuk ke toilet, sengaja tidak kututup semua pintunya. aku mulai membuka bajuku dan sekarang aku hanya memakai rok dan BH, kombinasi yang sangat seksi sekali.

“Pak… di sini ada sikat gigi tidak terpakai?” Kataku

“Oh ada di laci bawah”

Sepertinya Pak Joko sadar pintunya tidak tertutup rapat. Dia kembali duduk di kursi kantor karena dari sanalah dia dapat melihat dengan jelas apa yang terjadi di kamar mandi. Akupun sadar akan hal itu dengan sengaja mempercepat gosokanku agar payudaraku ikut bergoyang. Sesekali aku memperbaiki posisi BHku untuk merangsangnya. Dan akupun tau Pak Joko benar-benar menikmatinya. Aku menoleh ke samping dan dia langsung membuang pandangannya, takut ketahuan sepertinya.

Rasanya sudah cukup godaan hari ini, akupun kembali mengenakan kemejaku. Dan sepertinya semakin ketat karena masih basah sedikit oleh air. Dan terbentuklah putingku.

“Pak, sudah selesai kan? Saya dan Monica permisi ya pak”

“oh ok ok” kata Pak Joko.

Dan begitu kami keluar dia langsung mengunci pintunya. Kami hanya bisa menebak apa yang terjadi dan tertawa kecil.

“Sayang, aku horny” bisik Monica

Akupun langsung menarik tangannya ke toilet wanita. Kamipun masuk ke bilik yang tidak terpakai. Aku langsung berlutut, dan Monica langsung duduk di dudukan toilet sambil membuka kakinya. Dia sudah tidak menggunakan celana dalam lagi. Aku mulai menjilati vaginanya dan tanganku mulai bermain-main di dadanya. Aku coba buka kemejanya satu-satu tapi sepertinya Monica tidak sabar. Dia paksa buka kemejanya sehingga kancingnya lepas.

“Ayo na, cubit” desaknya. Aku mulai memainkan jari-jariku di putingnya dan sesekali aku cubit kasar. “auu… pelan sayang” katanya.

Mulutku dengan liar memainkan vaginanya, dan tanganku ke payudaranya. Monica benar-benar menikmati posisi ini. Wajahnya sangat pasrah dengan posisi ini. Kemudian Monica menarik tanganku satu lagi dan mulai mengulum jari-jariku.

“slrrup.. oh” desahnya. “iya sayang, terusin sayang…” katanya sambil menjambak rambutku. Lidahnya bermain-main dengan jariku, seakan-akan itu adalah sebuah Penis. Ini benar-benar membuatku bernafsu. Bibirku naik ke atas dan mulai menjilati payudaranya, sambil jari-jariku turun ke bawah memainkan vaginanya. Aku tusuk sehingga semua jariku masuk dan sepertinya mengenai G-Spot Monica.

Lidahku bermain dengan payudaranya yang tidak begitu besar, namun sempurna bentuknya. Aku gigit kecil dan jilat lagi. Monica malah tertawa kecil. Spertinya dia menikmati sedikit kekerasan. Aku coba gigit lagi putingnya, dan benar saja, wajahnya malah menunjukkan rasa nikmat. Dia tidak protes sedikitpun. Aku coba hisap payudaranya, Monica malah berkata, “gigit sayang…”

“ohh… ooh.. iya di situ enak sayang” erang Monica. “ooh… oooh sayang” sambil menjambak rambutku. Aku percepat permainan lidah dan jariku hingga akhirnya badan Monica kejang sedikit. Ada cairan yang keluar dari vagina Monica. Dia sudah orgasme. Dia mencoba mengatur nafasnya sambil tersenyum kepadaku.

“Enak sayang… “ katanya sambil mengelus pipiku. Sialnya tiba-tiba ada orang masuk ke dalam toilet. Mereka mengobrol dan sepertinya akan lama. Akupun kesal, harusnya ini giliranku. Monica hanya bisa tersenyum. “Sial, padahal aku sudah nafsu sekali” kataku dalam hati. Kamipun diam-diam keluar dari bilik dan untungnya tidak ada yang curiga.

Benar-benar hari yang liar. Minggu lalu aku masih perawan sekarang aku sudah seperti pelacur bagi kedua teman baikku ini.

“Tenang sayang, nanti aku balas kebaikan kamu, cup” katanya sambil mengecup bibirku.


== To Be Continue ==

Mohon thanksnya ya agan-agan :) Biar kita lanjut ke nomor 4
 
LANJUT TERUUUUUUSSSS!!!!dijadikan satu thread aja bos...biar nanti dipindah ke cerbung...
 
Taro dicerbung aja om. Ceritanya seru banget!!!
Lanjutin yaaa.
Karakter Anna persis kayak gue :pandajahat:
 
Lancrootkan, sekedar saran agar alur cerita dapat dibuat secara detil
 
Dasar Bro Chachinku Nakal! =))

Btw, saya setuju dg sarannya bro djancuk untuk dijadikan satu thread. Kan ceritanya masih sangat berkaitan.

Lanjutan ceritanya saya tunggu..
 
Lanjutan dari Pt. 2: https://www.semprot.com/threads/1036663?-Anna-Series-2-Solusi-Nikmat

Hanya ada erangan yang terdengar di rumah itu. Sepertinya Om Brata dan Shanti sedang berpesta.

===

Esok paginya, aku terbangun. Agak terkejut melihat sudah jam 10. Tidak pernah aku tidur sepulas ini. Sepertinya semalam aku benar-benar puas. Aku baru saja kehilangan keperawananku, tetapi aku malah senang. Aku hanya bisa tersenyum sembari mengelus vaginaku. Shanti benar, Om Brata memang pintar, dan aku pasti akan lengket dengannya.

Aku lalu sadar masih di rumah Om Brata. Aku cari Shanti

Shaaan Shantii

iya di kamar mandi teriaknya.

Aku langsung bangun dan memasang lingerieku semalam seadanya. Aku ke kamar mandi untuk menemui Shanti. Dia sedang mandi, namun sepertinya dia sedang menikmati waktu sendiri di shower dengan mengelus vaginanya.

Ya ampun Shantiii, lagi ngapain kamu

Hahaha, iya nih, tiba-tiba bangun langsung nafsu

Si Om mana?

Oh dia pergi, katanya masalah kamu nanti dia yang urus Jelas Shanti.

Aku hanya bisa menarik nafas panjang, semoga apa yang dikatakan Shanti benar. Aku terdiam dan termenung beberapa saat. Tiba-tiba Shanti memanggil Oi Na, ngelamun aja, bantuin aku dong.

Aku hanya bisa tersenyum, aku masuk ke bilik shower dan mengecilkan air showernya. Aku mencium Shanti sambil meremas dadanya. Shanti membalas ciumanku sambil menjambak rambutku. Ciuman liar itu terjadi selama satu menit sampai akhirnya aku menurunkan bibirku ke lehernya. Shanti sangat menikmati cupanganku di lehernya. Kemudian aku turun dan mulai menyerbu payudara Shanti.

memang dia ini beruntung sekali dengan payudara seindah ini pikirku

Memang benar payudara Shantilah yang paling indah dari kami bertiga. Dengan bentuknya yang bulat dan putingnya yang runcing, tak heran Pak Brata tergila-gila dengan Shanti. Aku mulai memainkan putingnya dengan mulutku, dan sesekali menggigitnya.

oooh hanya itu yang keluar dari mulut Shanti ketika aku memainkan lidahku di putingnya.

Kemudian aku turun ke bagian perutnya hingga akhirnya akupun sampai di vagina Shanti. Aku jilati vaginanya sambil jari-jariku keluar masuk.

henak sayang katanya Shanti sambil menjambak kecil rambutku.

Aku semakin liar memainkan lidahku dan Shantipun semakin ribut.

terus. terus dikit lagi sayang terus

5 menit berlalu dan akupun semakin liar dengan jariku dan lidahkupun semakin cepat menjilati vaginanya

udah udah udah Na, udah katanya sambil menarik nafasnya

Aku melihat muka Shanti yang kecapaian namun terasa puas, dia hanya bisa tersenyum dan bilang makasih sayang, your turn?

Aku masih merasa capek Nggak dulu deh Shan, kapan-kapan saja

Pagi itu pun kami lalui dengan mandi bersama.



Senin pagi, saatnya ke kantor lagi. Aku masih tidak tahu status dari hutangku terhadap Pak Joko. Aku hanya bisa pasrah.

Sesampainya di kantor, aku tidak melihat Shanti, hanya Monica. Aneh juga karena biasanya Shanti yang paling cepat hadir.

Mon, Shanti mana?

Gatau, katanya sih tadi ud berangkat duluan

Aku buka komputerku dan memulai perkerjaanku. Aku buka email dan mulai membalas satu persatu. Tiba-tiba aku pundakku ditepuk dari belakang

HAYOOOO!

Ternyata itu adalah Shanti, aku terkejut bukan kepalang. Tapi yang membuat aku lebih terkejut lagi adalah orang di sebelahnya. Dia adalah Om Brata. Keduanya mendatangi mejaku sambil tersenyum.

Its all done kata Shanti. Om Brata hanya bisa tertawa kecil melihat tingkah Shanti.

ohh aku tidak dapat berkata apa-apa lagi. Aku hanya bilang Makasih Om, Shan, Anna ga tau lagi mau bilang apa

Hhahaha santai saja Anna, maaf Om harus buru-buru ya, ada flight yang harus dikejar

Oh kemana om tanyaku

Ke Singapore saja, 3 hari saja kok

oh ok Om, saya antar ke luar om

wah ngerepotin, ga usah ah dia memaksa

And you, Shanti, nanti Om pulang pasti kangen ama ini katanya sambil memgang pantat Shanti yang montok. Untung tidak ada orang yang melihat karena kantor juga masih sepi. Sepertinya dia juga mau melakukan yang sama denganku namun dia masih ragu-ragu. Mungkin karena kami baru bertemu.

Om Brata pun keluar dengan agak tergesa-gesa. Dan sesaat kemudia, seperti yang telah kuduga, Monica datang dengan tawa kecilnya. Aku pun curiga kalau dia sudah tau solusi yang ditawarkan Anna.

haha, beruntung kamu Anna

Kenapa, mon?

Udah selamat dari hutang, bisa maen ama Om Brata lagi, haha katanya dengan agak lantang.

sssssst! kataku. Benar-benar Monica ini gila.

Nah sekarang, sebagai pacar lebian kamu, aku mau detailnya!

Akupun pasrah dan mulai menceritakan semua ke Monica. Dan sepertinya Monica mulai bernafsu. Kami hening selama beberapa menit. Aku tahu kalau Monica sudah membayangkan yang aneh-aneh di kepalanya. Dan kusentak dia hayo mikirin apa?

hahaha, tau aja kata Monica. Eh Na mmm mau balas dendam ke Pak Joni gak?

Akupun bingung. Loh, Mon, Pak Joni salah apa.. dan balasnya juga bagaimana

Karena ud buat galau teman baik aku aku ga rela pokoknya kata Monica.

Mon, jangan gila deh aneh-aneh aja kamu ini

Hahaha ayolah, just for fun, mumpung belum rame, ntar ya, aku ke toilet

Aku benar-benar heran dengan Monica. Orangnya sangat kreatif namun dalam hal yang tidak benar. Terkadang aku terkejut, namun kemudian tertawa. Aku kembali kerja dan tiba-tiba aku lihat ada email baru. Email Pak Joko yang menyuruh aku ke ruangannya, untuk menyelesaikan kasusku. Ada beberapa hal yang perlu ditandatangani, tulisnya di email itu. hmm sepertinya cocok ini dengan rencana Monic dalam hatiku. Dan memang benar, dengan suasana kantor yang masih sangat sepi, sepertinya ide bagus juga untuk berbuat yang sedikit aneh.

Dan Monicapun datang. Aku tidak melihat yang aneh darinya. Dia masih memakai kemeja abu-abu dengan blazer hitam, dan rok yang memang pendek. Mau ngapain sih Mon kataku.

udah yok dan kami pun berjalan ke kantor Pak Joko.

Permisi pak sahutku sambil mengetuk kantor Pak Joko.

oiya masuk, Na, duduk saja sambut Pak Joko.

Saya sama Monica gapapa pak?

oh gapapa katanya sambil melihat Monica. Cukup lama dia melihat Monica duduk. Bahkan ketika kami berjalan masuk menuju ke kursi, pandangannya selalu ke Monica. Memang Monica mirip dengan model membuat Pak Joko tidak bergeming saat melihatnya masuk.

Di sofa aja duduknya yuk, biar ga formal-formal banget kata pak Joko.

Baik pak kata kami, dalam hati aku tahu kalau duduk di sofa, dia leluasa melihat paha kami, dan kalau beruntung, dalam rok kami yang mini ini.

wah, panas pak gapapa kalo saya buka blazer saya? tanya Monic. Akupun tiba-tiba sadar apa pembalasan yang dimaksud Monica. Dia ingin menggoda Pak Joko.

Boleh kata Pak Joko

Monicapun membuka blazernya dan aku benar-benar terkejut. Jelas sekali kalau Monica tidak memakai BH. Putingnya tercetak di kemeja yang dia gunakan. Dasar Monica gila dalam hatiku.

Jadi gini, saya sudah selesaikan perkara kamu pak Joko bercerita panjang lebar sambil mencuri-curi pandang pada paha kami. Setelah berdialog beberapa lama, akhirnya aku disodorkan surat pernyataan sebagai bukti aku telah mengganti kerugian kantor.

Pak saya ambil kopi ya kata Monica bapak mau?

iya mau.. itu di sana ada kopi dan air panas

Monica jalan ke meja kopi itu. Gulanya di mana pak?

oh di laci bawah kata Pak Joko

Monicapun membungkuk sehingga roknya naik. Dan benar saja, dengan rok ketat seperti itu, pantatnya terlihat seksi sekali. Dan pahanya yang putih juga jadi sangat menonjol. Pak Joko tidak mengalihkan pandangan sedikitpun dari Monica. Aku hanya bisa tersenyum.

Lalu Monica kembali dengan membawa kopi.

Ini buat si Anna dulu ya pak, kesukaan dia kata Monica. Dia membungkuk dan kemejanya agak turun. Dengan kancing kemeja yang terlepas satu, aku dapat melihat dengan jelas payudara Monica. Walau tidak sebesar Shanti, namun bulat dan indah. Monica tersenyum kecil ke aku. Hatiku berdegup dan aku tidak sabar melihat rekasi Pak Joko.

Dan tibalah saatnya dia mengantarkan kopi Pak Joko dan diapun membungkuk. Dan benar, Pak brata langsung terperangah dengan pemandangan di depannya. Monica dengan sengaja memperlama posisinya dengan mengaduk kopi Pak Joko. Dan tidak sedetikpun Pak Joko melepas pandangannya.

Aku hanya bisa tersenyum. Jadi ini pembalasannya si Monica? Boleh juga dicoba

Dan aku punya ide yang sangat cemerlang.

Aduh tumpah dengan sengaja aku menumpahkan kopi di kemejaku. Dan posisinya juga tepat bagian dada. Aku letakkan kopi di meja dan mulai mengelus-elus bagian dadaku. Dan pak Joko pun terperangah dengan caraku mengelus dadaku. Aku mengelusnya dengan agak pelan agar terlihat seksi.

maaf pak saya pakai toiletnya bentar ya, mau coba pakai air dan sabun

Oh, ok kata pak Joko.

Aku pun buru-buru masuk ke toilet, sengaja tidak kututup semua pintunya. aku mulai membuka bajuku dan sekarang aku hanya memakai rok dan BH, kombinasi yang sangat seksi sekali.

Pak di sini ada sikat gigi tidak terpakai? Kataku

Oh ada di laci bawah

Sepertinya Pak Joko sadar pintunya tidak tertutup rapat. Dia kembali duduk di kursi kantor karena dari sanalah dia dapat melihat dengan jelas apa yang terjadi di kamar mandi. Akupun sadar akan hal itu dengan sengaja mempercepat gosokanku agar payudaraku ikut bergoyang. Sesekali aku memperbaiki posisi BHku untuk merangsangnya. Dan akupun tau Pak Joko benar-benar menikmatinya. Aku menoleh ke samping dan dia langsung membuang pandangannya, takut ketahuan sepertinya.

Rasanya sudah cukup godaan hari ini, akupun kembali mengenakan kemejaku. Dan sepertinya semakin ketat karena masih basah sedikit oleh air. Dan terbentuklah putingku.

Pak, sudah selesai kan? Saya dan Monica permisi ya pak

oh ok ok kata Pak Joko.

Dan begitu kami keluar dia langsung mengunci pintunya. Kami hanya bisa menebak apa yang terjadi dan tertawa kecil.

Sayang, aku horny bisik Monica

Akupun langsung menarik tangannya ke toilet wanita. Kamipun masuk ke bilik yang tidak terpakai. Aku langsung berlutut, dan Monica langsung duduk di dudukan toilet sambil membuka kakinya. Dia sudah tidak menggunakan celana dalam lagi. Aku mulai menjilati vaginanya dan tanganku mulai bermain-main di dadanya. Aku coba buka kemejanya satu-satu tapi sepertinya Monica tidak sabar. Dia paksa buka kemejanya sehingga kancingnya lepas.

Ayo na, cubit desaknya. Aku mulai memainkan jari-jariku di putingnya dan sesekali aku cubit kasar. auu pelan sayang katanya.

Mulutku dengan liar memainkan vaginanya, dan tanganku ke payudaranya. Monica benar-benar menikmati posisi ini. Wajahnya sangat pasrah dengan posisi ini. Kemudian Monica menarik tanganku satu lagi dan mulai mengulum jari-jariku.

slrrup.. oh desahnya. iya sayang, terusin sayang katanya sambil menjambak rambutku. Lidahnya bermain-main dengan jariku, seakan-akan itu adalah sebuah Penis. Ini benar-benar membuatku bernafsu. Bibirku naik ke atas dan mulai menjilati payudaranya, sambil jari-jariku turun ke bawah memainkan vaginanya. Aku tusuk sehingga semua jariku masuk dan sepertinya mengenai G-Spot Monica.

Lidahku bermain dengan payudaranya yang tidak begitu besar, namun sempurna bentuknya. Aku gigit kecil dan jilat lagi. Monica malah tertawa kecil. Spertinya dia menikmati sedikit kekerasan. Aku coba gigit lagi putingnya, dan benar saja, wajahnya malah menunjukkan rasa nikmat. Dia tidak protes sedikitpun. Aku coba hisap payudaranya, Monica malah berkata, gigit sayang

ohh ooh.. iya di situ enak sayang erang Monica. ooh oooh sayang sambil menjambak rambutku. Aku percepat permainan lidah dan jariku hingga akhirnya badan Monica kejang sedikit. Ada cairan yang keluar dari vagina Monica. Dia sudah orgasme. Dia mencoba mengatur nafasnya sambil tersenyum kepadaku.

Enak sayang katanya sambil mengelus pipiku. Sialnya tiba-tiba ada orang masuk ke dalam toilet. Mereka mengobrol dan sepertinya akan lama. Akupun kesal, harusnya ini giliranku. Monica hanya bisa tersenyum. Sial, padahal aku sudah nafsu sekali kataku dalam hati. Kamipun diam-diam keluar dari bilik dan untungnya tidak ada yang curiga.

Benar-benar hari yang liar. Minggu lalu aku masih perawan sekarang aku sudah seperti pelacur bagi kedua teman baikku ini.

Tenang sayang, nanti aku balas kebaikan kamu, cup katanya sambil mengecup bibirku.


== To Be Continue ==

Mohon thanksnya ya agan-agan :) Biar kita lanjut ke nomor 4
Mantaaffffff.... Ceritanya juara banget... lanjut min...thanks
 
Hot hot hot. Like it. :genit:
Sayang ga ada yang ke 4 ni seriesnya Anna.
:dansa:
 
knp ga dibikin 1 trit aja bos pindah ke cerbung...lanjut
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd