Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

ANTARA AKU DAN MANTAN ISTRI KU

Bimabet
Aku kembali memasuki villa dengan rasa penasaran..

"Apakah itu Anissa? Apa yg ia lakukan di daerah sini? Apakah ia pindah ke daerah sini? Apakah dya sudah menikah dengan Satrio? Apakah dya baik baik saja?" Fikir ku dengan semua pertanyaan untuk Anissa mantan istri dan cinta pertama ku.

Perjalanan ini dan semua pertanyaan itu menguras sangat banyak stamina ku.

"Akan kah tadi ku kejar saja? Lalu kalau dya memang Anissa lalu apa? Bertanya tentang kabar nya? Apakah ia bahagia dengan kekasih nya?" Fikir ku..

Uh aku ini kenapa sih lagian kalau pun itu memang Anissa lalu knp. Mungkin skarang ia sudah bahagia dengan kekasih nya si Satrio itu.

Aku pun masuk lalu mandi, berharap air yg sejuk membersihkan fikiran ku dari seribu pertanyaan tentang dya (Anissa). Lagian aku bukan siapa siapa dan mungkin saja dya pun sudah melupakan kenangan saat menjadi istri ku dahulu yg memang tak ada yg dapat di kenang juga..

Selesai mandi aku pun bersiap untuk makan siang .. baru saja beberapa suap ku menikmati makanan ku. Tau tau hp ku ber dering.

"Den Reza... Gawat ini den Reza.." ucap pak Samsul di balik telefon dengan suara panik .
"Gawat... Gawat kenapa pak Samsul.. ada apa kenapa tampak panik sekali." Jawab ku serius.
"Ini den... Ada salah satu karyawan perkebunan kita yg tertangkap basah mencuri daun tembakau premium kita den.. dya mencoba mencuri 1 karung penuh... Ini saya dan beberapa karyawan perkebunan sedang mengamankan orang itu den.." jelas nya.
"Hah apa.. knp sampai ada karyawan yg berani mencuri di perkebunan yg ku miliki?? " Ucap ku.
"Untuk lebih jelas nya Aden bersiap saja . Sebentar lagi ada orang yg akan menjemput den Reza ke vila dan mengantarkan Aden ke kantor perkebunan " jelas pak Samsul .
"Baik pak saya akan menunggu" ucap ku lalu ku nantikan telefon itu dan mengambil jaket ku untuk bersiap menunggu di jemput.

Akhir nya orang yg menjemput ku pun datang, lalu kami bergegas menuju kantor perkebunan ku. Sesampai nya di sana aku langsung masuk untuk melihat siapa orang berani mencuri di hasil jerih payah ku di untuk perkebunan ini.

"Den silahkan masuk den... Itu orang nya den sudah kami aman kan bersama keamanan perkebunan kita de.." ucap pak Samsul sambil menunjuk seseorang di pojok ruangan yg tampak sudah di ikat dengan tali .

Aku pun berjalan mendekat, ku perhatikan wajah nya. Kenapa tampak tidak asing. Entah kenapa aku seperti pernah melihat nya di suatu tempat.

"Jadi kamu karyawan yg benari mencuri daun daun tembakau terbaik yg perkebunan ku miliki. Bukan yg biasa biasa tapi yg premium..!!! Siapa nama mu?" Ucap ku penuh amarah.
"Na na nama saya Sa Sa satrio pak ... Saya mohon maaf, sebenar nya saya sangat terpaksa melakukan ini pak .. Saya sedang di kejar kejar hutang.. saya gelap mata pak.. ampun pak jangan laporkan saya ke polisi" jawab orang itu dengan terbata bata.
"Saat ketangkap baru kamu berasalan terpaksa Krn ke pepet.. jikalau karyawan saya tidak menangkap basah kamu mencuri pasti kamu akan terus melakukan nya.. IA KAN!!"bentak ku.
"Ti tidak pak , saya sungguh sungguh, saya terpaksa pak Krn sudah di kejar kejar pembayaran hutang pak. Saja janji pak.. kalau bapak tidak melaporkan saya ke polisi saya janji pak saya akan berkerja lebih keras dari yg lain bahkan saya bersedia di bayar hanya setengah nya beberapa bulan ke depan.. saya janji pak "ucap orang itu memohon.

Saya pun duduk sejenak. Lalu memanggil pak Samsul. Saya bertanya perihal gaji karyawan dan buruh di perkebunan ini, serta bagai mana kesejahteraan mereka semua. Pak Samsul pun membawakan buku besar ke pada saya dan memberitahukan dengan rinci bagai mana seberapa kami memberi gaji, tunjangan apa saja, dan bahkan sampai uang kerajinan. Di tengah itu semua pak Samsul pun memberitahukan informasi tentang si Satrio bahwa ia adalah karyawan baru di sini. Tp ia sudah terkenal suka mabuk2 an dan gila judi.

Mendengar itu semua membuat ku membulatkan keputusan yang akan ku ambil saat ini.

Baru saja ku ingin menyuruh keamanan untuk menelepon polisi tiba tiba ada suara seorang wanita yg tau tau berusaha masuk ke dalam kantor.

"Tolong izin kan saya masuk ke dalam tolong.... Saya ingin bertemu suami saya... Tolong izin kan saya masuk" ucap wanita itu.

Tentu saja hanya suara nya yg terdengar dari dalam. Aku pun mengizinkan wanita itu masuk, sesaat di izin kan masuk wanita itu pun langsung berlari menuju ke arah pelaku itu lalu memeluk nya, sambil terisak ia menanyakan apakah dya (pelaku) baik baik saja. Setelah memeluk dan melihat ke adaan dari pria itu (pelaku) ia pun berbalik badan dan langsung bersujud di hadapan kami untuk meminta maaf dan meminta keringan atas kelakuan yg di lakukan oleh suami nya (pelaku itu). Ternyata wanita itu dan pelaku suami istri.

Sehabis ia bersujud lalu ia memberanikan diri mengangkat wajah nya dan kembali meminta maaf dan meminta kemurahan hati agar suami nya tidak di bawa ke kantor polisi.

"DEG"

sesaat wanita itu mengangkat wajah nya setelah ia bersujud meminta maaf tampak lah sesosok wajah yg tak mungkin ku lupakan, sesosok yang selalu berusaha ku lupakan selama ini. Ternyata wanita yg sedang meminta belas kasih dan ampunan untuk pelaku pencuri ini adalah Anissa. Yg tak lain adalah mantan istri ku.

Setelah aku melihat wajah entah kenapa hati ku terasa sangat sakit. Kenapa ia begitu membela pria itu ( suami nya saat ini) (pelaku pencurian ) sebegitu nya bahkan sampai sanggup bersujud dan memohon mohon. Kelebihan apa yg di miliki pria itu di bandingkan aku, apa yg bisa dya (Satrio) berikan ke Anissa selain rasa malu yg saat ini terjadi.

Terdiam ku untuk beberapa saat, hingga aku tersadarkan kembali oleh suara pak Samsul.

Lalu aku meminta pak Samsul dan keamanan untuk membawa orang itu (Satrio)(pelaku) ke dalam pos keamanan sementara. Dan aku meminta semua yg tidak berkepentingan untuk keluar dari ruangan ini kecuali wanita ini (Anissa), Perintah ku.

Setelah semua keluar aku pun duduk kembali di bangku ku dan menyuruh agar wanita itu pun juga mulai duduk di bangku yg ada di ruangan ini. Tampak nya ia belum sadar dengan wajah ku Krn syok mendengar suami nya di tangkap Krn melakukan pencurian.

" Silahkan duduk dulu Anissa, mari kita bicarakan dengan lebih nyaman" ucap ku.
"Ba ba baik pak... Tolong pak jangan laporkan suami ku ke polisi pak, tolong pak beri keringanan pak.."ucap nya kembali memohon.
"Anissa.. apakah kamu benar tidak mengenali aku?"tanya ku.
"Bapak boz dari tempat suami ku bekerja kan pak... Oh tidak....." Tiba tiba saja ia menutup mulut nya dengan kedua tangan nya. Kemungkinan dya sudah mengenali ku.

Aku pun kembali meminta dya untuk duduk dengan nyaman dan meminta dya (Anissa) untuk tenang lebih dahulu.

"Apakah kamu sudah mengenali ku? Apakah benar kamu sudah melupakan ku ?" Ucap ku dengan nada yg pelan.
"Ba ba bagaimana aku bisa lupa dengan mas.. walau pun kisah rumah kita berakhir singkat. Tp dalam kurun waktu itu mas memperlakukan ku dengan baik, bahkan tidak pernah berlaku kasar bahkan saat mengetahui seluruh cerita ku" ucap Anissa.
"Aku fikir saat aku ikhlas melepaskan mu waktu itu, kamu akan berbahagia dengan pria yg kamu sangat cintai.. tp apa ini apa yg ku saksikan ini? Kamu pindah ke desa terpencil, berjualan kue, dan memiliki suami pemabuk, penjudi bahkan pencuri ?? Apa ini? aku melepaskan mu berharap kamu bahagia tp ini yg kamu perlihatkan kepada ku? Kehidupan yg sperti ini?" Bertubi tubi pertanyaan ku dari semua rasa yg ku pendam.
"Mas benar.. begini lah kehidupan ku saat ini, susah, melarat, tp bagaimanapun aku bahagia bersama suami ku, walau saat ini dya berubah banyak akibat rasa rendah diri, malu dan frustasi akibat begitu sulit nya mencari pekerjaan di masa lalu hingga kami terpaksa menjual rumah kami dan pindah ke pedesaan seperti ini. Tadi nya mas Satrio tidak seperti ini. Dya begini akibat gagal bangkit dari keterpurukan nya, aku yakin suatu saat pasti mas Satrio akan kembali sperti dahulu" ucap nya panjang lebar yg membuat ku merasa cemburu.

Lalu aku pun bertanya apa yg akan kamu( Anissa ) lakukan untuk membuat ku mengurungkan niat untuk menjebloskan satrio ke dalam penjara. Ia pun kembali menangis dan berharap aku bisa melepaskan suami nya demi masa lalu kita (Anissa dan aku).

"Jangan bawa bawa masa lalu Anissa. Karena saat ini kita bukan lah siapa siapa bukan? Apa kah kamu serius ingin aku melepas suami mu dengan alasan sperti itu?" Ucap ku mencoba mendominasi.
"Lalu apa yg harus aku lakukan agar mas Reza mau memaafkan dan melepaskan suami ku (Satrio)? Aku harus apa?" Ucap nya dengan putus asa.
"Aku fikir kamu begitu benar benar mencintai nya, aku fikir kamu benar benar putus asa meminta pertolongan ku.. lantas tak ada kah yg terlintas di pikiran mu untuk mengubah keputusan ku" ucap ku mencoba memojokan Anissa.
"Lalu mas mau apa? Aku tidak punya apa apa, harta dan benda ku pun sudah tidak punya, yg Ter sisa hanya tubuh ku ini saja tak ada yg lain nya, apa yg harus aku berikan agar mas mau sedikit saja menerima permohonan ku?" Ucap nya putus asa.
"Apa kamu yakin ingin aku yg meminta sesuatu dari mu? Apa kamu tidak akan menyesal saat mendengar apa yg pantas kamu tukar dengan kehidupan bebas suami kamu?"ucap ku semakin mendesak nya.

Lalu aku pun membisikan sesuatu kepada Anissa. Ia tiba tiba terdiam. Pupil mata nya membesar, seraya tak ada kata kata apapun lagi yg keluar dari mulut nya. Tp satu yg pasti Anissa meng anggukkan kepalannya tanda ia setuju dengan permintaan ku. Sebelum aku mempersilahkan Anissa untuk keluar untuk menjemput suaminya aku pun memberitahu Anissa bahwa satrio akan aku pindahkan tugas untuk melakukan pengiriman luar kota selama masa percobaan 3 bulan tentu dengan pengawasan ketat orang orang ku.

Ia (Anissa) pun pamit keluar ruangan ku untuk menjemput suami nya pulang. Sesaat Anissa keluar ruangan aku pun menelepon pak Samsul untuk melepaskan Satrio dan tidak melaporkan nya ke polisi, aku pun memberitahu pak Samsul tentang tugas yg akan di lakukan Satrio selama 3 bulan ke depan.

Tampak tertatih ku lihat jalan Anissa , gontai tak bertenaga tampak jelas setiap langkah nya. Apakah permintaan ku terdengar sangat jahat di kuping nya. Lantas bagai mana dengan ku, dengan semua amarah dan pertanyaan yg selalu berputar di pikiran ku selama ini. Tentu saat ini aku ingin meminta nya membayar kembali. Baru 1 hari aku tiba di sini.. rasa penasaran ku, beribu pertanyaan tentang diri ku , apakah yg kurang dari ku, kenapa, bagai mana, terjawab tuntas dengan marah, sakit cemburu yg saat ini ku rasakan.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd