Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Antara Aku, Kamu dan Pemilik Kita

Bimabet
Demam,

Dua hari satu malam aku terkapar dikasur kosan, demam sedari kemarin, namun sudah sedikit enakan. luh sendiri sudah sembuh, dia hanya demam seharian, namun luh belum juga menemuiku, aku takut dia marah, aku takut dia membenciku.

tapi, walau luh tidak menemuiku, dia membelikanku makanan setiap hari, sarapan, makan siang, makan malam. tapi bukan luh yang mengantarnya, melainkan kak ida, tetangga kamar luh. mereka berdua adalah teman sangat dekat, sangat akrab.

setiap kali mengantar, kak ida hanya menaruhnya dikamarku lalu dia berlalu tanpa sepatah katapun.

tapi tidak dengan sore ini. dia mengantarkan sebungkus nasi lalu duduk bersila memperhatikanku sedari tadi. aku tidak tau apa maksudnya, tapi aku risih dari tadi dilihat tanpa ekspresi.

" kenapa kak ? " tanyaku
" tak apa, tidurlah " jawab kak ida sedikit ketus

kak ida masih memperhatikanku, aku benar-benar tidak nyaman. sepertinya memang ada sesuatu dengan luh, hingga sahabat dekatnya seperti ikut menghakimiku.

kak ida adalah mahasiswi seangkatan dan sejurusan dengan luh. denganku satu jurusan namun beda jenjang, aku sarjana1, luh dan kak ida diploma3. kak ida berasal dari keluarga yang berkecukupan, bahkan jauh lebih dari berkecukupan. dengan bantuan finansial yang lebih dia mampu menamatkan kuliah lebih dulu dari luh. kini dia hanya tinggal menunggu wisuda beberapa bulan lagi. kak ida sengaja tidak pulang kampung karena masih ingin bebas sebagai pengangguran menunggu ijazah.

perawakan kak ida, dia lebih tinggi dari luh, mungkin setinggi aku atau sedikit lebih tinggi, badan agak berisi, dada besar, dan pinggang yang juga tak kalah besar. pantat yang menyembul menantang dadanya yang menjorok ke arah lain.
kak ida memiliki rambut yang dipotong pendek, hanya sepundak saja, dia tidak berkerudung. wajah kak ida cukup cantik, bila cowok baru kenal pasti akan bilang kak ida lebih cantik dan menarik dibanding luh.

kak ida orangnya cukup cuek, jarang memulai pembicaraan atau menyapa terlebih dahulu. akupun hanya tau tentang kak ida dari rumor dan gosip pembicaraan antar penghuni kos.

kak ida memiliki seorang cowok yang kalau datang ke kos memakai motor yang cukup mahal, atau pakai mobil yang lumayan terkenal dengan harganya. menurut penghuni kos lain, sering terdengar rintihan dan desahan dari kamar kak ida ketika cowoknya datang.

lama kak ida duduk memperhatikanku tanpa ada pembicaraan, raut mukanya pun tak berubah dari tadi, wajah datar penuh teka-teki.

" kenapa kak? " tanyaku lagi, sambil aku bangun dari tiduranku, aku duduk bersila menghadap kak ida, bersandar tembok kamarku.
" tidak " jawab kak ida singkat dan datar
" kakak marah sama aku ? " tanyaku lagi
" hemmmm " jawabnya seperti mau berbicara namun tertahan

suasana kembali hening, tak ada suara lain yang ada, hanya suara nafas kami, juga suara detak jantungku yang kencang memburu ketakutan.

kak ida beranjak, berdiri berjalan pelan menuju pintu yang memang tidak tertutup sedari tadi.

" kabar kak luh gimana kak ?" tanyaku pelan
" sehat, dia demam cuma semalam " jawab kak ida
" syukurlah "

kak ida berhenti sejenak didepan pintu, selangkah lagi kakinya sudah menyeberang ke luar kamar. satu tangannya memegang daun pintu.

" apa yang sudah kalian lakukan ?" tanya kak ida lirih dan pelan

pandangan kak ida turun kebawah, seperti beban pikirannya begitu berat.

" kami cuma …. "
" ANJINGGG" potong kak ida

kak ida menatapku tajam, sorot matanya penuh penghakiman, "apa dia tau?", batinku. kak ida dan luh memang dekat, sangat dekat, jadi kalaupun luh cerita itu masuk akal, atau kak ida memaksa untuk tau pun masuk akal. persahaban mereka sudah melampaui hal tabu.

pelan kak ida menutup pintu, menguncinya dari dalam.

" aku tau semuanya, kanapa kau setega itu ?" kata kak ida
" akuu… maaf kak " jawabku
" kau tau kan luh, dia dari dunia yang berbeda dari kita, kasta dan adat melekat dipundaknya, kehidupan keluarga dan adik adiknya ada di pundaknya. kau tega ya, anjing kau tu "
" iya kak, aku tau, tapi aku juga baru tau setelah kejadian itu "
" ya, aku tau, dan kau masih berharap "
" salahkah berharap "
" salahlah ****** " bentak kak ida

suasana menjadi hening sejenak. aku tau aku dan luh berasal dari banyak perbedaan, tapi aku masih tidak tau kenapa kak ida begitu marahnya padaku.
kak ida memang ringan mulut, kata kasar sering terucap disetiap kalimatnya, tapi kali ini penuh penekanan dan makna, kalimat yang memang ditekankan untuk menyalahkan.

" tak ada yang bisa kau harap dari dia. juga luh, tak ada yang bisa dia harap dari kau. kalau kau butuh pelampiasan bejatmu, kau bisa cari yang lain, jangan usik luh lagi. dia sebentar lagi lulus, lalu kembali ke kehidupannya yang berat, jangan kau tambah beban dia, dia bisa hancur begitu hidupnya yang sesungguhnya dimulai "
" tidak kak, aku bukan pencari pelampiasan, aku tulus "
" TAIK. bukan pelampiasan? enak kan badan luh? enak kan lobangnya? mau lagi kan kau? ANJING "
" itu ….. "
" HAH, dasar anjing "

kak ida beranjak dari depan pintu, berjalan mendekatiku, hingga berdiri di depanku, mungkin hanya sedepa jarak kami.

" jangan ganggu dia lagi, mengerti ?"
" kenapa ?"
" si anjing masih nanya kenapa ?"
" kenapa ?"

kak ida menatapku tajam, akupun menatap wajahnya yang menakutkan.

" begini saja, jangan ganggu luh, sebagai gantinya, kau bebas pake aku asal aku lagi bisa "
" Haaaaa ?"
" kenapa, apa aku sejelek itu, sampai kontolmu tak bisa bangun lihat aku ?"

kak ida perlahan membuka jaketnya, dada besarnya tercetak di kaos ketat yang ia kenakan. kek ida terus membuka apapun yang ia kenakan, celana pendek, juga kaos luarannya. kak ida tinggal hanya memakai bh dan cawat. kak ida memiliki badan yang bagus, lebih tinggi dari luh, dada yang lebih besar, perut yang ramping, pantat yang melebar. sebagai cowok normal dan objektif pasti akan bilang kak ida lebih cantik dan badannya lebih menarik.

" kanapa ? kamu tidak percaya ? "

lalu kak ida perlahan membuka bh nya, dada besar itu keluar sarangnya, lebih besar dari milik luh, lebih bulat dan lebih lonjong, seperti pepaya matang dipohon. puting coklat tua sebesar ujung kelingking bayi lebih besar dan lebih panjang dari puting luh. dipadu lingkaran coklat lebih muda yang agak lebar melingkari putingnya. kak ida melanjutkan membuka cawatnya. belahan vaginanya tepat didepan mukaku, rambut vaginanya dicukur habis, tinggal menyisakan bekas tumbuhan yang terlihat cukup lebar.

" kenapa ? mau langsung pakai ? boleh. tapi ingat, jangan ganggu luh lagi. "

aku tidak terlalu mendengar apa yang kak ida ucapkan, aku terpesona dengan tubuh telanjang kedua dalam hidupku, indah, namun aku tidak merasa seindah ketika aku melihat tubuh luh tergeletak telanjang. ada yang kurang. tapi penisku tak bisa bohong, dia sudah tegak memberontak sedari tadi.

" eh si anjing diam saja, dikira aku ni lacur apa "
" eh, maaf kak "
" aku lain sama luh, banyak kontol sudah kucoba. asal aku mau aku lakukan, tapi aku bukan cewek murahan, cuma kau yang pernah aku tawari badanku, jadi pegang janjimu, jangan ganggu luh lagi, dan kamu bebas pake aku kapanpun kamu mau, asal aku lagi bisa pasti aku kasih "

aku berdiri, tinggiku sama dengan tinggi kak ida, selisih dikit anggap saja sama. kutatap wajah kak ida, cantik natural tanpa polesan. pandanganku turun, leher mulus dihiasi tahi lalat kecil disamping kirinya, sebuah kalung emas seperti rantai cukup besar melingkar indah disana. kalung emas dengan liontin cukup besar, liontin yang juga berbahan emas melekat di dadanya, diatas belahan payudaranya. liontin berbentuk ukiran seperti kayu rambat memanjang kebawah dengan sebuah ukiran yang sama namun lebih kecil dan lebih pendek menyilang dibagian tengah agak atas, liontin yang menampakkan identitasnya.

dibawahnya ada sepasang payudara besar, bulat penuh lonjong kebawah, putih mulus hingga urat darahnya terlihat berwarna biru menghiasi payudara kak ida. puting coklat tua terlihat menggoda dan sangat ingin dimainkan dengan lidah.

dibawah dada ada perut yang langsing, tidak ada lemak yang mengganggu pandangan, perut yang mengecil dengan pusar cekung kedalam. pinggang membesar dan bokong yang tak kalah besar dari dadanya.

kak ida memang canti, kontolku berkedut melihat vaginanya yang tembem, hanya terlihat seperti sebuah garis lurus. kontolku memberontak, memaksa otakku membuat vagina ini menjadi pengalaman keduaku.

kak ida tersenyum sinis melihatku terkesima dengan tubuhnya, dia membungkuk, berjongkok, kepalanya tepat didepan kontolku.

kak ida menurunkan celanaku, sekaligus dengan cd yang aku kanakan. kontolku langsung mengacung menantang kak ida.

tak butuh persetujuan, kak ida menggenggam kontolku, dikocoknya tiga kali, lalu dimasukkannya kedalam mulutnya. kontol setandarku langsung menghilang dimulutnya. lidahnya langsung menyapu kepala kontolku memutar.

" ahhhhh " desahku, enak sekali batinku

pandanganku memutih, hatiku tak terasa lagi, tapi ini lain, enak ini tidak seperti ketika aku bersama luh, enak ini justru akan membuatku sangat jauh dari luh, enak ini akan menjadi batasku dan luh.

kutarik kontolku, aku mundurkan badanku, kak ida terkejut kontolku langsung terlepas dari mulut dan tangannya. kubenahi lagi celanaku.

" kanapa ? tidak enak ? atau aku tidak menarik ? tidak cantik ?" tanya kak ida dengan gaya erotis

" tidak kak, maafkan aku, tapi aku tidak bisa kalau harus menjauhi luh karena ini "
" ANJING, BABI, TAIK. KAU KIRA AKU PEREK APA?"

kak ida langsung memungut kembali pakaiannya, memakai celana dan jaketnya saja, kaos dan dalamannya dia masukkan kantong jaket.

" AWAS KAU GANGGU LUH " ancam kak ida sambil membuka pintu lalu berlalu dan menghilang.

setelah kejadian itu kak ida tidak pernah datang lagi. begitu juga luh.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd