Chapter III
Bunga Tidur
POV Geni
"Tia, aku sayang kamu, mau gak jadi pacarku"
"maaf y Geni, tapi aku sudah punya pacar"
"ya udah kalo gitu, aku bakal nunggu sampai kamu putus dengan pacarmu"
"oi Geni"
"oid napa Ki?"
"awakmu lak sak kelas karo Tia toh, jogokno yo nek onok sing ganggu ngomongo aku"
"iyo, opo'o emange?"
"gakpopo, Tia wes dadi pacarku saiki"
"lho bukane Tia pacaran karo konco smpne"
"wis putus bulan lalu, wingi jek tas ae dadian karo aku"
"ooo ngono toh ok ok Ki, gampang wes ngkok nek onok opo opo tak kandani awakmu"
"ya ampun tia, kenapa aku bisa gak tau kalau kamu sudah putus sama pacarmu kog bisa-bisanya aku keduluan sama Kiki kakak kelas kita" batin Geni
"Tia kamu udah gak pacaran sama Kiki lagi kan?"
"nggak udah putus, kenapa emangnya Gen?"
"yesssss horeee, berarti sekarang kamu mau kan jadi pacarku?"
"aduuhh, gimana ya Gen, maaf tapi sekarang aku sudah pacaran dengan seniorku di Hotel tempatku magang"
"ooo ya udah kalau gitu, tapi ingat aku tetap nunggu kamu"
"Tia, untuk terakhir kalinya mau kah kamu jadi pacarku?"
"iya Gen aku mau, tapi aku gak mau kalau hubungan kita ini mengganggu pelajaran kita oke?"
"iya Non aku janji, aku sayang kamu gak sia sia aku nunggu kamu 3 tahun ini, terimakasih ya"
"iya sama-sama ya Geni, maaf kalau aku sudah membuatmu menunggu, eh tapi kamu panggil aku apa Non?"
"hahaha iya itu panggilan sayangku ke kamu, gak papa kan?"
"oooo iya gak papa kog, kalau gitu aku bakalan manggil kamu Mbul"
"lho kog Mbul sih?"
"soalny kamu kan gendut, jadi aku panggil kamu gembul hi hi hi"
"terserah kamu aja deh, i love u non"
"i love u too, mbulku"
"Cooookkk akhirnya penantianku berbuah manis terimakasih Tuhan usahaku gak sia-sia" teriak Geni diatas motor setelah mengantar Tia pulang kerumahnya.
2 bulan kemudian.
Di ruang kelas Boga 3 waktu istirahat kedua.
"kamu ini gimana sih mbul, bentar lagi UNAS lho, tapi nilai matematika mu waktu tryout malah segini nanti kalau g lulus gimana" kata Tia sambil emosi.
"iya Non maaf ya, kamu tau sendiri aku paling gak bisa matematika, makanya ajarin aku ya sayang jangan marah"
"ya udah mulai hari ini sepulang sekolah kamu belajar dirumahku, aku ajarin matematika"
"makasih ya sayangku muach" sambil mendekat untuk mengecup bibirnya
"heh di sekolah ini mbul, ketauan guru di keluarin kita"
"iya iya maaf habisnya kamu nggemesin kalau lagi marah"
Kriiingggg kriiingggg jam istirahat pun selesai para murid bersiap mengikuti pelajaran selanjutnya.
"woooyyy jam pelajaran terakhir kosong soalnya gurunya rapat kita di bebasin mau ngapain tapi gak boleh pulang" kata Alvin si ketua kelas.
"aelah pakai rapat segala itu guru-guru" kataku, lalu aku menghampiri Tia yang sedang ngobrol dengan teman-temannya. "Non ke lab perhotelan yukk"
"ngapain kesana, udah disini aja belajar"
"gak ah ngantuk nanti aja belajarnya di rumahmu, panas disini kalau di lab perhotelan kan enak ada ACnya"
"ya udah ayo, aku juga pengen ngobrol sama anak-anak perhotelan"
"woy Geni jangan mesum lho ya, jangan di apa-apain temenku ini" kata kawan-kawan sekelasku.
"bacod"
"ooo lemu jancok"
"hahahaha"
Akhirnya kami berdua menuju lab perhotelan
Tok... Tok... Tok.... "Misi Spada, lho kog pakai acara dikunci ini pintu lab"
Krieeeettt pintu pun terbuka terlihat anak-anak perhotelan seperti pindang di jemur karna tidur berjejer-jejer, "mau ngapain Gen?" kata Widya.
"nunut ngadem Wid, panas dikelas hehehe boleh kan?"
"iya boleh pokok gak macem-macem aja"
"hahaha makasih yo, gak macem-macem kog paling cuman semacem aja" lanjutku
Tia pun langsung mencubit pinggangku.
"aduh aduh sakit Non"
"yang keras ya" kata widya ke Tia "yudh masuk aja cari posisi sendiri yang lain dah pada tidur soalnya, aku tak kekantin dulu beli minum, jangan lupa kunci lagi pintunya dan jangan rame biar gak ketauan guru" lanjutnya.
"thankyou Widya cantik" alhasil pinggangku langsung di cubit oleh Tia lagi, Widya yang mendengar aku berkata seperti itu hanya tertawa.
Kami pun masuk dan mengunci pintu kembali sambil jalan berjingkat-jingkat menghindari kawan-kawanku yang sudah tertidur.
"tidur dimana mbul, udah penuh gini"
"tuh dipojokan kamu di atas kasur aja biar aku yang dilantai sambil bersandar di kasur"
Tia lalu berjalan mendekat ke kasur menempati tempat yang di tinggalkan widya tadi, aku cuman geleng-geleng kepala aja melihat kawan-kawan ku yang sudah tidur "emang kelas perhotelan ini paling banyak anaknya, sampai gak cukup ini lab hahaha" bisikku dalam hati.
Lalu aku pun menyusul Tia dan merebahkan diriku di lantai sambil bersandar di kasur, tak lama kemudian Tia berbisik.
"mbul, dah tidur tah?"
"hmm belum, kenapa non?"
"pingin cium" katany pelan
"banyak anak-anak ini lho, katanya tadi kalau di sekolah gak boleh"
"kan ketutup mbul, lagian anak-anak dah tidur juga"
"ya udah sini"
Cup.. Mmmuach.. Mmmuach cup serrr... lidah kami saling bertaut air liur kami bercampur jadi satu, Mmuaachh.. Sluuurrrpp.. Cupp..
Coookk bayangin aja kami berciuman dengan posisi seperti di film Spiderman yang adegan si Spidey nyium MJ pas hujan hujan, bedanya sekarang Tia yang diatas dan aku di bawah.
Mmmuuaacch... Slluurrpp.. Cupp... Nafas kami menggebu hasrat kami melonjak ingin rasanya melakukan yang lebih tapi tiba2 Tokkk.. Tokkk... Tokkk.. Coookkk sapa sih ganggu aja.. Aku tidak menghiraukan ketukan di pintu dan tetap berciuman dengan Tia.
Tokk.. Tokkk.. Tokkkk. "bukain dulu Mbul kasian itu tar mereka curiga lagi"
"ah biarin aja lagi asyik juga" kataku
"udah bukain aja ya tar dilanjut lagi dirumah"
"huft oke oke" kataku sambil bersungut-sungut.
Teeeet... Teeeeetttttt... Teeeeeetttttt...
Bel sekolah berbunyi menandakan jam sekolah telah usai, kami pun kembali ke kelas dan bersiap untuk pulang.
*********
Satu jam kemudian Aku dan Tia sudah berada dirumahnya untuk belajar.
"Bapak, Ibuk kemana Non, kog sepi?"
"Bapak paling masih kerja, kalau Ibuk paling di rumah kakak"
"ayo masuk Mbul, aku ganti baju dulu ya"
"oke"
Tak lama kemudian kami duduk beralaskan lantai di ruang tamu Tia.
"kalau soal yang ini rumusnya itu pakai yang ini sayang" terang Tia.
Aku menyimak soal yang diajarkan Tia hanya setengah-setengah pasalnya aku sedang asyik memandangi wajah kekasihku yang terlihat begitu menggemaskan, ketika menjelaskan pelajaran matematika yang rumit.
"coookkkk, pacarku cantik banget cooookkk,, ngemesin banget sih, mana pakai celana gemes lagi aduh itu paha mulusnya, sexy banget sih" batin Geni
"kamu paham gak mbul?"
"paham kog, ngerti aku"
"oke kalau gitu, coba kerjain soal nomor 4 pakai rumus yang aku ajarin tadi"
"eh,,, lho,,, kog,,, hehehehe gak bisa aku sayang"
"huuuu makany kalau orang lagi jelasin itu di denger bukan cuman di liatin aja dasar kamu ini!!!!" sambil memanyunkan bibirnya.
"hehehehe maaf ya sayang, abisnya kamu nggemesin banget kalau lagi serius, eh bentar deh sayang coba kamu agak mundur" seraya bangkit dan duduk di sofa belakang Tia.
"lho ngapain kamu duduk dibelakangku mbul?"
"nah kalau gini kan aku bisa ngelindungin kamu"
"hah maksudny gimana?"
"iya ngelindungin kamu dari meja" seraya menakupkan tangan ku ke sepasang payudara Tia "kalau gini kan susumu aman sayang, gak nempel di meja, kog enak banget itu meja ditempelin susunya pacarku" sambil pura-pura marah ke meja, melancarkan modusku.
"terus belajarnya gimana mbul???" sambil malu-malu karena kedua payudaranya di pegang olehku.
"udah ajarin aja kalau posisi gini aku bisa langsung lihat kamu nulis sambil dengerin kamu kog" kilahku
"Gembul ah... Bisa aja modusny, ya udah awas ya kalau gak konsen" sambil tersipu malu
"iya iya janji bakalan konsen"
5 menit kemudian
Aku tak hanya memegang payudara sekal Tia tapi juga sesekali meremas dan meraba payudaranya walau masih terhalang oleh baju dan BH Tia.
"Non"
"hmm?"
"susumu kog empuk banget sih, Non gemesin banget susumu" sambil menambah intensitas remasan.
Entah siapa yang memulai kami sudah berciuman sambil tanganku tetap meremas kedua susunya dari belakang.
Cuupp... Slurpp.. Muaaachhh.. Cuuuppppp.. Mmmmmhhhhh...
Tubuh Tia sedikit bergetar lembut kala tanganku menulusup masuk kebalik bajunya dan menaikkan BH nya, ku lepas ciuman kami, kuangkat tubuhnya dan ku balikkan menghadapku lalu kupangku, kini kami berhadap hadapan, kami sedikit menjauhkan bibir kami, ku lihat bibir Tia terbuka ada cairan liur disana ku dekati kuhisap dalam sambil menciumnya, ciuman kami berlanjut, semakin intens dan dalam, campuran antara nafsu dan cinta, lidah kami bertautan, saling menggigit lembut bibir satu sama lain.
Muaaaachhhh.. Sluurpppp... Cuuuupppp... Mmmhhhhh... Argghhhhh lenguhnya seraya melepaskan tautan bibir kami..
"mbul, basah"
Aku tidak menghiraukannya, penisku sudah menegang terasa sesak di balik celana sekolahku, kuangkat kaos yang sudah tidak karuan kutautkan di belakang lehernya, kunaikkan BHnya sampai ke bawah dagunya, terekspos sudah payudara bulat nan sekal terlihat puting coklatnya sudah menegang sempurna, aku meneguk liur "Glek" sembari menatap payudara yang sangat indah itu.
Jujur ini pengalaman pertamaku melakukan hal ini karna sebelumnya aku hanya sekedar berciuman dengan Tia, tapi entah kenapa otakku sangat mengerti apa yang harus kulakukan, mungkin karna aku sering nonton BF dan baca CeritaSex yang bertebaran di Forum yang ada di mbah Gugel. Kondisi rumah Tia yang sepi juga mendukung untuk melakukan hal ini.
Ku dekatkan wajahku ke puting Tia, ku hembuskan nafas di area putingnya, Tia mendesah dan badannya sedikit bergidik menanti apa yang akan aku lakukan selanjutny, "boleh aku hisap gak sayang?" tanyaku, Tia gak menjawab itu sudah cukup bagiku, langsung ku hisap puting coklat yang imut itu, ku gigit kecil perlahan sambil memutar2 kan lidahku yang kasar ke putingnya, Tia hanya melenguh sambil menjambaki rambutku.
"arghhhhh.. Mbul enak sayang, huuuuffttt fiiuuuuu.. Huffftt fiiuuuu" nafasnya gak beraturan menandakan birahinya yang meluap luap.
Aku terus menghisap puting Tia yang sebelah kanan sambil tangan kananku menahan badannya agar tidak jatuh dan tangan kiriku meremas dan memilin puting Tia sebelah kiri.
"grrrr.. Non susumu gemesin banget sih. Slurrrrppp.. Cluuurrppp" kataku di sela-sela menghisap dan mengigit kecil puting susunya.
Nafas Tia semakin tidak karuan, pinggulnya bergerak-gerak menggesekkan memeknya yang masih terbungkus celana pendek dan celana dalam ke penisku yang menegang, tak lama kemudian Tia berteriak "Aaarhhhh Mbuuuuuulllllllll aku dapet sayang, aku keluar" tubuhnya menggelinjang hebat, bergetar tak karuan naik turun kanan kiri seraya memelukku erat terasa kukunya menancap di kulitku meninggalkan rasa perih tapi tidak ku hiraukan.
Kudekap erat tubuh Tia, ku biarkan dia menikmati orgasmenya, lalu Tia melepaskan pelukannya seraya berdiri melepas celana pendek dan celana dalamnya sekaligus.
"lihat Mbul gara-gara kamu memekku sampai basah kayak gini" seraya mengusap memeknya dan memperlihatkan lendir yang menempel di jari manis dan jari tengahnya, "sekarang giliranku ya Mbul nyenengin kamu" sambil berjongkok di depanku, seraya melepas ikat pinggang dan menurunkan celana serta celana dalamku, aku langsung membantu Tia menaikkan sedikit pantatku yang menempel di sofa, penasaran dengan apa yang akan di lakukan oleh Tia, "iiiiihhh lucu Mbul Penismu, imut banget kayak kamu hihihihi" katanya sambil mengocok penisku.
Aku yang mendengar itu hanya bisa tersenyum kecut, ya ukuran penisku memang tidak terlalu besar tapi juga tidak terlalu kecil pas lah menurutku, ini di karenakan saat itu tubuhku Gemuk.
"aku emutin y Mbul?" langsung melahap penisku tanpa menunggu persetujuanku.
"Haaaapppp" akuu yang melihat Tia melahap penisku cuman bisa merem melek keenakan, "cuuuooookkk bibir tipisnya sampai monyong gitu mengikuti gerakan kepalanya maju mundur menikmati penisku, asuuuu gak ada sisa cooookkk penisku masuk semua ke dalam mulutnya, padahal panjang dan diameter penisku ini lumayan gak besar gak kecil, pengalaman banget kayaknya pacarku ini" bisikku dalam hati karna penasaran.
"aaarrgghhh.. Non enak banget emutanmu"
"kamooohh kooof gaghhh geluhar geluhar Mboooll" kata Tia sambil tetap mengulum penisku.
"hah, apa sayang?" kataku sambil meremas susunya.
"iiiihhhhh kamu lama amat sih keluarnya, capek mulutku Mbul dimasukin aja ya" kata Tia melepas penisku.
"eh yakin kamu Non? Aku belum pernah ML sebelumnya"
"udah kamu duduk aja ya, biar aku yang gerak, nanti kalau kamu udah mau keluar bilang ya jangan keluarin di dalam"
Lalu Tia berdiri dan memutar tubuhnya mengangkangiku sehingga kini pantatnya lah yang ada di depanku, perlahan tapi pasti Tia menurunkan pantatnya sehingga posisiny sedikit menungging, lalu Tia memegangi penisku dan mengarahkan memeknya menuju senjataku itu.
Jleeeebbb... Blessss..
Arghhh.. Erangku.
Mmmmmhhhhhhh... Lenguh Tia.
Tia lalu langsung memaju mundurkan pinggulnya, mmmmhhhhh "Mbul enak banget penismu pas di memekku"
"jancooookkkk, aku ngentot cooookkkk, gini toh rasanya ngentotin memek lebih enak dari pada waktu di emutin ama Tia, tapi kog langsung masuk ya. Brarti Tia udah gak ..... Ah tau lah dinikmati aja" batin Geni
"iya Non enak banget memekmu.... astaga"
Ploookkk. Plooookkk... Plooookkk.. Suara yang dihasilkan dari perpaduan pantat Tia dengan pahaku.
Cleeeppp... Sleeeppp.. Cleeeeepppp. Suara memek Tia menggenjot penisku..
Ku bantu Tia dengan ikut menaik turunkan pantatku, sambil meremas dan memilin puting Tia, memek Tia semakin terasa hangat dan basah, tak lama kemudian tubuhnya kembali meggelepar hebat sambil masih memaju mundurkan pantatnya gerakannya jadi semakin liar.
Seeeerrrrr.... Seeerrrrr.. Cruuuutttt...
"aaaahhhhh Mbullll, aku dapeeetttt, aku keluar sayaaanggggggg, teken yang dalemmm... haisshhhh" seraya menekan pantatnya semakin turun, dan aku menaikkan pantatku agar penisku semakin tertanam dalam di memeknya.
Kubiarkan Tia menikmati orgasmenya yang kedua, sambil menjilati daun telinga dan meremasi susunya. "enak sayang, mau lagi gak?" disela-sela kegiatanku.
"kamu belum keluar Mbul?"
"mau lagi gak cintaku?" sambil memainkan putingnya agar libidonya tidak hilang.
Tia mengangguk lemah, langsung ku majukan tubuh Tia agar dia bisa nungging dan bertumpu pada meja. Ploopp penisku terlepas dari sarangnya, ku lihat penisku mengkilap diselimuti oleh cairan orgasme milik Tia. Kuarahkan penisku menuju memeknya yang merah merekah.
jlebbbbbb blessssss, langsung ku genjot begitu cepat sambil sesekali menceples pantatnya yang semok.
Cleeeppp Cleeeppp.... Plakkkkk!!!! Cleeeppp.... Cleeeppp... Plaaaakkk!!!
"ahhhhh.. Mbulll enak bangeeeett... Terusss sayang entotin aku.. Ahhhhh..."
"argghhh Non aku mau keluar" sambil mempercepat tusukanku ke memeknya
"aaahhh.. Ahhhh.. Ohhhh... Iya Mbul.. Keluarin di susuku aja ya, biar susuku tambah gede"
"iya Non... Aku Keluaar argggghhhh grrr" sambil kucabut penisku dari memeknya, Tia langsung membalikkan badannya dan berjongkok di depan penisku sambil mengocoknya.
Crotttt 1x Crottt Crotttt 2x Croooottt 3x
Guuubbraaakkkk!!!! Jedugghhh!!!!
Geni terjatuh dari kasurnya, kepalanya terantuk meja disebelah kasurnya.
"Asuuuu, Jancoookkkk, aku mimpi basah cookkk" keluhnya, sambil mengusapi kepalanya yang terasa cenut cenut.
Disclaimer : untuk om admin, om momod serta para suhu dan kawan-kawan lainnya tenang kami ngelakuin itu waktu kami sudah umur 18 tahun lebih 6 bulan kog. Kan udah kelas 3 SMK. Jadi Treadnya Om Maja89 jangan di take down ya...
Bersambung...