Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

asiknya berbagi dgn yg baru... (1st posting)

veru167

Semprot Baru
Daftar
11 Nov 2014
Post
39
Like diterima
2
Bimabet
Suatu malam yang dingin... aku sendiri... Bang Johnny dan Kak wenda sedang berlibur ke Batu ( Malang ) bersama dengan Deasy dan Santi, sedang Winny adik Kak Wenda sedang tidur di rumah temannya, hari itu Sabtu malam Minggu, jam menunjukkan pukul 6.45 aku ke depan cari pak Pardi tukang becak yang biasa mangkal di dekat warung rokok. " Pak, tolong panggilin Bik Suti tukang pijit donk... badan saya lagi pada pegel... " kataku minta tolong.
Jam 7.20 kira-kira pintu depan diketok orang dan bergegas aku keluar... ternyata yang dateng Pak Pardi dengan cewec muda lumayan cakep bersih orangnya... bengong aku jadinya. " Dik Joss... ini anaknya Bik Suti... terpaksa saya bawa karena ibunya sedang pulang kampung beberapa hari... tapi dia bisa mijit kok... walaupun ngga' sepinter ibunya. " kata pak Pardi cepat sebelum aku tanya dan ngomel karena tidak sesuai dengan perintahku. " Ya udah langsung masuk aja " kataku mempersilahkan. " Saya balik dulu kepangkalan Dik " pamit pak Pardi.
Seperginya pak Pardi langsung tanpa banyak bicara aku berjalan ke kamarku dan anak Bik Surti langsung mengekor dari belakang. " Siapa nama kamu ? " tanyaku memecah keheningan. " Diah Mas " sahutnya pendek.
Sampai di kamar aku langsung buka kaos... dengan bertelanjang dada seperti biasa kalo dipijit sama Bik Suti... namun biasanya aku buka sarung tinggal CD saja... kali ini aku biarkan sarung tetep nempel pada posisinya karena tengsin aku sama cewec muda ini. " Massage creamnya ada di meja belajar " kataku sambil langsung tiduran tengkurap.
Tangannya mulai memegang telapak kakiku... terus kebetis... memijat sambil megurut... sama persis dengan apa yang dilakukan ibunya padaku. Bik Surti emang sudah langganan sama keluarga Bang Johnny... jadi aku juga sudah sering mijit sama dia. Tapi walaupun cara mijitnya sama, namun serasa berbeda... tangan ini lebih halus dan hangat rasanya. " Permisi Mas " katanya membuyarkan lamunanku yang baru mulai berkembang... sambil benyingkap sarungku lebih tinggi, hingga ke pangkal pahaku. Pijitannya sudah sampai pada paha... sesekali agak tinggi menyentuh pangkal pantatku... agak ke tengah... seerrrrr... rasanya ada ngreng... akupun terus saja memejamkan mata sambil menikmati pijatan danmembayangkan kalau terjadi hal-hal yang diinginkan. " Aduh... " aku setengah menahan sakit ( pada hal pura-pura ), soalnya biasanya Bik Suti kalo aku kesakitan malah dicari yang sakit dan dipijat lebih lama sehingga enakan... eh... betul juga dia melakukan hal yang sama... tapi karena test tadi aku ucapkan pada saat dia memijit belakang lututku... maka dia sekarang memijit lebih lama di sana. Wah bisa kalo gitu pikirku... lalu aku merancang yang lebih dari pilot project ini. " Jangan dipijit gitu... sakit diurut saja pake cream " kataku sambil tak lupa berpura-pura sakit. Dia ambil cream dan mulai mengurut serius di situ. Lama cukup dia mengurut di situ terus sekarang sudah mulai menjalar lagi... paha... betis... sampe telapak kaki... pas kembali ke paha dan kali ini agak terlalu dalem... aku langsung teriak tertahan... seakan kena bagian sakit lagi... " Mananya Mas ? " tanyanya. " Agak daleman dikit " kataku sambil memegang tangannya dan membimbing pada posisi yang aku mau... letaknya persis di pangkal paha tengah pas jadi kalo dipijit-pijit yang kena bijiku... sengaja aku mengarahkan ke depanan... biar makin pas... lama dia di situ... " Kasih cream donk... " pintaku... pada saat dia ambil cream... satu tanganku dengan cepat menyingkap CDku supaya meramku keluar dari CD dan bebas... benar juga pada saat tangannya mengoleskan crean sudah langsung ke bijiku... aku agak nungging sedikit supaya bijiku mangkin leluasa dan makin mudah dipijit... " Ati-ati jangan kena celananya... nanti kena cream semua... " kataku pura-pura bingung kalo CDku kena cream padahal mauku supaya dia membuka lebih lebar CDku... dengan tangannya... beberapa jenak kemudian dia bilang " Maaf Mas... CDnya dibuka aja... soalnya nanti kena cream... saya sudah coba menghindari tapi susah... Masnya pake sarung aja... " kata dia mengagetkanku... kaget karena ngga' nyangka dia bilang gitu. Akupun berdiri dan melepas CDku... kembali pada posisi semula aku tengkurap... lalu Diah menyingkap kembali sarungku... hingga ke pantat... aku menahan pada posisi agak nunging supaya makin luas bidang yang bisa dicapai tangan Diah. Benar juga lama dia mengurut... meemas bjiku... sampe aku sendiri sudah ngga' karuan rasanya konak banget... " Agak bawahan dikit... " pintaku... dia rogoh makin dalem sampe pangkal batangku kena pegang... diurutnya dengan agak susah karena dari pangkal batang sampe setengah diurut semua... " Mas kalo bisa balik badan... soalnya susah kalo gini " pintanya... dengan senang hati aku turuti. Aku berbalik badan dan meriamku masih tertutup kain sarung... dengan merogoh dia pegang lagi posisi yang sama. Diurut-urut... sepertinya aku merasa gayanya seperti setengah ngocok... tapi pikiran dia kayaknya lagi mijit... dengan matanya melihat sekeliling kamar... ngelamun kali... aku goyangkan pinggul sedikit supaya tanganya terpeleset ke atas... ternyata berhasil... dia lebih banyak ngurut meriamku... tiga empat menit berlalu dia kaya'nya ngga' sadar... tapi lama-lama aku merasa dia bukan mijit atau ngurut... melainkan benar-benar ngocok meriamku... walau tidak digenggam... tapi cukup mantap... Aku sengaja bergerak sambil sedikit menarik ke atas posisi sarungku... sehingga dapat terlihat sekarang tangannya yang sedang ngocok meriamku...* merasa tangannya tidak lagi tertutup sarung... dia lihat posisi tangannya dan saat itu seakan baru sadar dia melihat apa yang selama beberapa menit ini dipijitnya... tapi dia tidak berhenti... matanya mulai ngelirik ke aku. Denan tanpa expresi... dia teruskan mengocok... kali ini tangannya lebih mengenggam... jadi aku pastikan dia memang sengaja... jadi dengan sedikit ragu... aku letakkan pada pundaknya... saat memijit tadi... posisi dia berlutut di samping ranjang jadi kalo aku taruh tangan ke samping langsung jatuh di pundaknya dan langsung aku geser turun ke dadanya dan dia diam saja... aku remas dadanya... jadi aksi remas dan kocok berjalan terus beberapa menit... sampai tiba-tiba kepalanya ditundukkan rpanya tanpa basa basi lagi dia cium Kabagku... terus dilanjutkan dengan mengulumnya. Dia sadar bahwa dia dan aku telah sama-sama dikuasai nafsu.... maka tanpa perlu meminta ijin lebih jauh... aku coba untuk membuka baju atasnya... malah dia mambantunya... sehingga dia telah terbuka dadanya...* BHnyapun telah dia lepas dan dadanya yang besar disorongkan kearah mulutku... langsung aja aku hisap putingnya.... wow... hangat.... kelapanya lalu direbahkan pada pundakku... sehingga kami seperti setengah bergumul karena kakinya masih di bawah... kamipun berciuman hangat... lalu aku bangkt dan mengangkat tubuhnya menaiki ranjang.... " Kamu mijitnya lebih enak dari ibu kamu ya " kataku ngaco... setelah tau dia seperti itu. * " Ngga' tau Mas... terlanjur kebawa.... " dia tak melanjutkan kata-katanya. Aku asyik menciumi sekitar belakang telinga... samping leher... kadang mendenguskan nafas hangat ke telinganya. Dia sudah tampak merancu dengan desah dan erangannya yang makin membuatku di awang... Aku bangit dan memiringkan tubuhnya... kaki kirinya aku letakkan pada pundak kananku... denganposisi yang agak miring itu aku gesek Kabagku pada gerbang DuFannya ( Dunia Fantasi )... beberapa saat aku gesek dia mulai mengerang pelan... kemudian aku tata kepala meriamku pada gerbang DuFan... yang jelas sekali sudah sangat lembab dan sedikit basar... aku coba tekan... wah... kok sempit... tapi beberapa kali coba... akirnya berhasil juga mencapai setengah badan meriam amblas dalam lorong kegelapan... tampaknya di dalam agak kering... maklum tumitnya kurus kecil... tandanya kalu barangnya cenderung kering... Erangannya walau perlahan masih terus tanpa henti sedari tadi... menambah hangat suasana dan seakan irama lautan teduh... terus aja aku goyang sampe cukup lama sebelum aku akhirnya minta pindah posisi...
Sekarang kedua kakinya aku pangul di kedua sisi pundakku... ayunan makin ganas karena posisi yang lebih leluasa... dan lorong kegelapan makin licin... rupanya dia telah beberapa kali mengeluarkan pelumas... walau bukan orgasme... " Kamu sekarang nungging... " perintahku. Saat Diah nungging... aku tekan pundaknya ke kasur dan sisa pantatnya aja yang nungging... dengan sedikit rubah gerak... aku masukkan lagi meriam jagurku... kali ini lebih sensasional... aku pegangan pada pinggulnya yang cukup gede... dan ayunan makin bebas terkendali... beberapa kali hampir terlepas... tapi karena besarnya si Kabagku maka agak sulit juga terlepas secara keseluruhannya... lelah dengan gaya anjing... aku rebahan dan aku suruh dia menaikiku... dia naik dengan membelakangi aku...* pada saat amblasnya batangku kali ini diiringi dengan nafas tertahannya... kali ini mentok abis... Diah diam sesaat sambil merenungi nikmat yang terasa. Aku mulai ambil inisiatif untuk menggoyang... lalu Diahpun ikut bergoyang.... kali ini putarannya melingkar... enak sekali... yang aku rasakan... lobang yang sempit... hangat... dan cenderung kering... tiap kali dia berputar pinggul aku merasa ada sesuatu nabrak kepala meriamku... pasti mentok dan dia pasti ngga' akan lama untu mencapai titik orgasme demikian pikirku. Benar saja dugaanku... Diah tampak kejang keras sambil mengucapkan kata-kata yang tidak jelas apa maksudnya... cukup lama juga seperti itu... " Aaaa...duuuuuuu.......uuuuhhh Mas... lemes kakiku rasanya... aku ngga' kuat lagi gerak... " demikian katanya. Aku coba untuk bangun dan menunggingkannya... lalu aku hajar lobangnya dengan lebih keras... sampai panas rasanya meriamku... dan akhirnya aku sudah hampir nga' bisa lagi menahan.... lalu aku cabut dan bilang pada Diah " Diah... kamu menghadap ke sini... buka mulut kamu.... " dan rupanya Diah mengerti yang aku mau... dengan lemas dia berbalik badan dan membuka mulutnya. Karena ketakutan akan tidak keburu... maka aku segera saja memasukkan meriamku dalam mulutnya yang mungil itu dan aku goyang maju mundur... beberapa kali dan keluarlah... creeetttt.... creeeee.tttt....* creettt....
Aku jatuh kecapaian... di sampingnya... " Diah... gimana barusan ? " tanyaku memecah keheningan. " Enak sekali Mas... sampe lemes kaki saya... udah ngga' tau berapa kali keluar... kayaknya berendeng keluarnya " jawab Diah sambil males-malesan dalam pelukanku. Dan kamipun tiduran sejenak dalam penat nikmat yang tersisa. Sampai pada...
Aku terjaga saat merasakan paha kananku ada sesuatu yang merayap... aku coba walau males... 'tuk membuka mataku dan... benar-benar terbelalak jadinya... saat tau apa yang menyentuh pahaku. Dia Winny... adik ipar kakakku... Johnny... aku sangka dia ada di rumah temennya... dan yang lebih mengagetkan adalah... dia lihat aku mendekap cewec dan dalam keadaan bugil berdua.
" Joss... loe gila ya... beraninya ngga' ada orang masukin cewec... gue bilangin Bang John... " katanya dengan mata melotot. " Hei... Win... denger dulu... " kataku sambil mencoba bangkit dari tidurku... saat itu pula Diah bangun karena dengar suara orang lain di kamar itu... dia berusaha meraih kain seadanya untuk emutupi tubuh bugilnya sambil bertanya " Dia siapa Mas ? "
" Dia ini Winny... adik ipar kakakku " jawabku pendek. " Jangan gitu donk... masa loe ngga' kompak ama gue " jawabku mohon pengertiannya. " Iya boleh aja gue ngga' bilang Abang asal gue boleh lihat loe berdua main sekali lagi... gimana ? tanyanya. Ach ni anak pikirku pasti gampang dech kalo udah gini... paling banter ntar dia pasti ngga' kuat nahan nafsunya sendiri.... demikian pikirku." Okey... Diah... yuk kita tunjukkan pada Winny... apa yang kita baru kerjakan tadi... kita ulang lagi yuk " ajakku... " Mas malu saya nggak bisa... " aku rada bangun untuk mencium Diah... " Udah kamu merem aja dan anggap hanya kita berdua dalam kamar ini " kataku menenangkan. Dan akupun mulai merangsang Diah dengan ciuman lembut... sambil tanganku berusaha meraba bagian-bagian sensitifnya... beberapa saat berlalu Diah mulai terbawa... dan mendesar halus.... aku rasakan tangan Winny mencoba meraih batangku dan meremas-remasnya, sesekali mengocoknya hingga siap tempur.
Setelah segalanya siap... akupun mulai ambil ancang-ancang untuk memasuki Diah untuk sesi kedua... pada saat batangku amblas... Diah dan Winnypun seakan menahan nafas... rupanya Winny telah terlarut dalam pemandangan depan matanya. Permainanku dengan Diah berlangsung beberapa gaya... dan tanpa terasa waktu telah menunjukkan pukul 9.47, saat itu Winny telah telanjang di samping tubuh Diah yang sedang aku tindih... lalu tangan kirikupun mulai bergerilya ke dada Winny... wah enak sekali... aku pilin putingnya dan diapun mengerang. Sambil terus menggenjot Diah... aku cium juga bibir Winny dan pendek kata... pinggangku ke bawah menghabisi Diah sedang pinggangku ke atas menyerang Winny.... keduanyapun mengerang seru malam itu... makin keras erangan mereka berdua bersahutan makin nafsu aku dibuatnya... terakhir sudah tidak kuat lagi menahan gejolak... aku genjot makin keras si Diah dan diapun mengerang panjang sambil kejang mendekapku. Saat itu kami orgasme bersamaan... sedang Winny masih belum mencapai walau hampir... erangan kami berdua membakar nafsunya... segera saja Winny memerintahku untuk menghisap memeknya sampai keluar... demikian perintahnya. Akupun langsung memutar badanku untuk mencapai lobang Winny yang sudah sangat basah tadi.... tapi meriamku tetap tertanam dalam Diah. Kumainkan lidahku pada gua vertikalnya dan sesekali pada tombol di atas lobang tersebut sampe Winny mengejang kejang dan.... lemas puas.
Lima sepuluh menit kami masih rebahan tumpang tindih sampe aku bangkit dan mencuci peralatanku... lalu kukenakan pakaianku dan kusulut sebatang rokok sambil ngeloyor kejalanan... mencari pak Pardi. " Pak... anaknya Bik Suti ngga' usah ditunggu pulangnya... dan tolong bilangin orang rumahnya kalo dia nngga' pulang karena disuruh nemenin Winny " alasanku sengaja aku tidak sebut nama Diah supaya terkesan masih asing buatku. Setelah itu aku balik lagi ke rumah dan cuci kaki lalu join bobok bertiga... ntar malem coba aku gerayangi Winny ach... kali-kali aja dapet nyobain rasanya... pasti asyik dan berarti pula dalam rumah ini ada beberapa stok lobang yang bisa dipake bergantian... khan asyik kalo butuh ngga' nunggu lama-lama.
Ach... gara-gara anak tukang pijit jadi aku dapat modal buat tulis part 5 dan yang pasti ada cerita lain masalah Winny ( bukan Winny the Pooh ). He... he... he... makin asyik aja serial ini ya ?
Sekembaliku ke kamar di mana Diah dan Winny sedang tertidur pulas kelelahan, aku melihat sebagai dua mangsa yang siap dibantai ( disantap ) pada malam hingga pagi nanti. Abis cuci kaki aku tidur di tengah mereka dan tangan kananku memeluk Winny sedang tangan kiriku memeluk Diah, kelebihan tangan masih sempat dan dapat menggapai dada masing-masing di situ aku dapat menguasai total 4 buah dada sekaligus ( sepasang milik Winny dan sepasang milik Diah ), keduanya masih dalam keadaan telanjang bulat walau AC kamar masih menyala pada suhu di bawah 20 derajat Celcius seaka mereka tidak merasakan dinginnya udara dalam ruang tidur itu, bahkan menambah lelap tidur mereka setelah habis orgasme.
Aku coba pejamkan mata untuk mulai tidur, minimal istirahat sejenak untuk mengumpulkan tenaga guna perang seri berikutnya. Namun karena dua tanganku masih menggenggam dua pasang dada besar. Karena susah tidur maka aku remas-remas terus aja dada-dada dalam gemnggaman sampe suatu ketika sipemiliknya bangun nah... sipemilik ini emang yang aku nantikan untuk dicoba... dia Winny adik ipar Kak Johnny. " Joss... loe kok ngegerayang terus sich ? " tanyanya sambil rada males buka mata. " Loe masih kepingin ya ? " tanyanya lagi karena aku tidak jawab pertanyaannya yang pertama. Aku jawab aja pake ciuman hangat... satu dua detik pertama dia ngga' ngebales... tapi pada detik selanjutnya aku merasakan bibirku dikemotnya hangat sekali...
Lama kami berciuman sampe aku harus lepas pelukan tangan kiriku yang tadinya meluk Diah... dan aku biarkan Diah tidur sendiri sedang aku asyik melayani Winny, memeluk tengkuknya dan mulai menindihnya sambil mulut kami tetap berciuman... sedikit berguling-guling... karena hotnya ciuman kami dan saat itu aku merasakan Winny mulai naik ( konak ) kutau dari desahan nafasnya yang mulai sering. Aku mulai menggosok-gosokkan meriamku pada lobang vertikalnya ( karena saat tidur kita bugil semua jadi bisa langsung ) agak lama sampe aku mulai mo masukin... " Joss jangan aku masih perawan " katanya mencoba melawan... " Kalo gitu digosok aja ya... tapi sampe sama-sama keluar " kataku. " Boleh asal kamu janji jangan dimasukin ya " pinta Winny. Kamipun asyik adu kelamin... gosok sana gosok sini sampe setiap ada kesempatan aku dorong dikit... tarik lagi... aku sebenarnya merasakan pada dorongan terakhir kepala bagianku sudah masuk... tapi masih ragu... walau saat itu dia ngga' melawan atau memperingatkanku untuk berhenti... aku tarik dulu... rasanya ngga' pas waktunya... nunggu dia yang minta ach... demikian pikirku.
Aku tiduran di bawah dan Winny menduduki meriamku... vaginanya ditaruh pas pada batang meriamku yang telah merafdang dari tadi... dia gosok maju mundur seperti kalo orang lagi main beneran... diputar-putar persis seperti apa yang dilakukan Diah padaku tadi. Winny tetap menghadapku... sehingga dengan leluasa aku dapat meremas dan memilin dada serta putingnya... sampe saat dia berputar cepat dan makin ganas... aku coba untuk mengarahkan meriamku supaya dapat masuk sedikit... berhasil... kabagku sudah mengarah di lobangnya... aku juga ikut irama putaran winny... sambil kalo ada kesempatan aku dorong lagi dikit... " Joss... aku ngga' kuat rasanya mo keluar... punya kamu di mana... masukin dech Joss... tapi pelan-pelan ya... supaya ngga' sakit " pintanya setengah merengek. Tanpa tunggu perintah kedua... aku mulai mendorong... perlahan tapi pasti... setengah batangku sudah terbenam... " Sakit Win ? " tanyaku. Dijawab dengan gelengan kepala... rupanya dia sudah tinggi banget nafsunya... aku pastikan dia tidak akan merasakan kesakitan... maka aku tekan sekaligus sisanya... benar... dia ngga' protes atau menunjukkan kesakitan... berarti benar kata Naek L. Tobing... kalo cewecnya siap... pasti ngga' sakit... dan mudah masuknya. Setelah meriamku tertancap penuh aku mulai aksi goyang yang sebenarnya dan Winny juga makin gila... Erangan kami keras sekali saat itu sampe Diah terbangun dari tidurnya dan melihat kami sedang bergoyang... dia diem aja... ngga' ngeganggu juga ngga' ngikut joinan. Winny bergerak naik turun dengan liar dan dadanya dalam remasanku... aku pilin-pilin putingnya hal ini menambah deras nafsunya dan terakhir dengan jeritan tertahan dia mengejang... " Aaaaaaacccccchh....... aaaachhhh " suara itu saja yang keluar dari mulut Winny. Sedang Diah mulai duduk di sisiku, sambil mengelus pundak dan dada Winny.... " Diah abis gini kamu ya... " kataku.... Diah diem seribu basa... Winny ambruk di dadaku yang bidang setelah melewati masa orgasme yang melelahkan... ngga' lama kemudian dia cabut dan " Diah cepet kamu naik " perintahku pada Diah...
Diah mengambil posisi Winny dan aku masih saja tiduran dan belum dapat keluar... baru mungkin pelumasnya aja... Diah mulai dengan membimbing meriamku untuk memasuki lobangnya yang masih kering sekali... meriamku berlumuran sperma Winny saat dalam genggaman Diah... Masuk perlahan... dengan hati-hati Diah menurunkan badannya... sampe amblas semua meriamku dalam vaginanya. Dia membungkuk dan aku dapat menggoyang maju mundur dan Diah balas dengan memutar pantatnya.... dada besar Diah bergoyang menyapu dadaku... menambah seeeerrrr rasanya. Diah sekarang bergerak maju mundur... dan aku bergerak denganputaran pinggul... agak kudorong ke atas supaya mentok dan makin seru... " Mas... enak ya kaya' gini... kalo bisa sering-sering aja saya nginep sini biar bisa gini terus... " Kata Diah diantara goyangannya yang agak melambat temponya. Rupanya Diah sedang mengatur nafsunya karena ngga' pengen keluar lebih awal.
Aku melihat Winny yang sedang tiduran males di samping pertempuranku dengan Diah... entah apa yang sedang berkecamuk dalam pikirannya... masa bodo ach... EGP aja lah. Kini aku balik Diah supaya dia yang di bawah dengan demikian aku bisa lebih leluasa merajam lobangnya yang sangat hangat dan menjanjikan kenikmatan itu... pada saat aku banting Diah di ranjang... aku lihat dadanya yang memang besar... bergerak kenyal... walau kandisi kamar saat itu remang karena lampu dalam ruangan dimatikan hanya sinar yang berhasil menerobos tidak cukup banyak untuk menyinari seluruh tubuh bugil Diah... tapi cukuplah untuk membayangkan mana kepala mana kaki... sesekali danpat sinar yang pas jatuh di dada baru bisa lihat dada... goyanganku dengan kaki lurus ke belakang... aku ayun keras... persis orang push up... aku bertumpu pada kedua lenganku yang aku luruskan sedang yang naik turun hanya pinggulku saja... pompaan cukup panjang karena batang meriamku emang ngga' bisa dibilang pendek... ( kalo ngga' percaya tanya sama Sammy ). --- No Comment !!! At least he've a big dick head like a mushroom ( Sammy Zara ) --- Diah mulai menggeleng-gelengkan kepalanya sedang raut wajahnya seakan menahan sesuatu.... " Aaaaachhhh.... mmmmmhhhhhhhh....hhhh " Erang Diah... rupanya dia udah nyampe... Aku cabut batangku dari Diah dan aku lap sedikit dengan selimut yang ada dekatku saat itu... lalu aku merangkak ke atas tubuh Winny... kali ini dia langsung menyambut dengan kedua tangannya merangkul tengkukku... aku cium Winny... sebagai pembukaan ( anggap aja permisinya orang mo ngentot ) aku gosok-gosok dulu depan lobang Winny... aku tindih Winny... aku dekap dia habis-habisan... rasa saat itu aku sayang banget sama Winny... ( iya lah abis dikasi perawannya kok ). Winny asyik mencium pipi, leher... belakang telingaku yang menambah hangat suasana... sambil perlaha aku masukkan meriamku pada Winny... kami bergoyang perlahan... aku mesti ati-ati soalnya khan Winny masih sempit... tapi saat itu aku rasakan sisa sperma Winny yang tadi banyak keluar dan belum sempat dibersihkan sudah mulai mengering... buktinya susah juga geraknya. Aku gerak dengan saling medekap dengan Winny sukup lama... mesra sekali saat itu... dan yang menambah mesra malam itu adalah suara hujan di luar... kudengar Diah berjalan ke kamar mandi mau basuh kali... aku masih saja asyik dengan goyangan perlahan dengan sesekali meremas dada Winny... kenyal sekali dada putih Winny... yang jelas ngga' pernah diremas cowoc... setahuku.
Aku berusaha membungkukkan badanku supaya bisa tetap goyang dan aku bisa mengulum putingnya... dengan sedikit miring... aku berhasil nggapai puting kiri Winny... aku mainkan dengan lidah... Winny tampak mengerang... Tiba-tiba aku mendengar lagu perlahan diputar dari CD playerku oleh Diah... dan dia menyalakan lampu kecil dekat meja computerku. Lagu itu seakan tambah menghanyutkan permainan kami... " Diah kamu coba ambil di laci meja itu ada sesuatu yang kamu suka di sana " perintahku pada Diah tanpa menoleh... " Apa... mana... auuu... " kaget Diah saat tangannya mencapai apa yang aku maksud, langsung ditariknya keluar dan ditunjukkan padaku. " Ini yang Mas maksud ? "* "Iya... kamu suka khan ? " Barang itu adalah meriam dari karet dengan dua kepala... panjangnya sekitar 40 Cm... lalu dia bawa ke ranjang... " Wow... apa ini... asyik nich.... kok loe punya ginian buat apa Joss ? " tanya Winny saat mengetahui barang tersebut... dia mulai memasukkan barang tersebut dalam mulutnya... " Wah... seru " kata Diah... Diahpun merangkak dan bertumpuk pada lututnya dan mulai memasukkan ujung meriam satunya pada lobangnya.... " Sekarang kamu berdua main sendiri ya " kataku sambil mencabut batangku dari Winny. Dan mereka memasukkan masing-masing ujung pada milik mereka.... dan mulai bergoyang maju mundur... aku kangkangkan kakiku di atas dada Diah dan mulai memasukkan meriamku pada mulut Diah dan dia mengulumnya dengan hot sekali.
Lama permainan seperti itu dan detailnya aku sudah tidak terlalu jelas karena konsentrasiku terpecah antara Diah dan Winny. Yang aku ingat saat mereka berdua mencapai orgasme yang hampir bersamaan... aku cabut meriamku dari mulut Diah dan aku betot meriam karet dari vagina Winny yang telah duluan orgasme... lalu langsung aku masukkan meriamku... aku pompa keras sekali... karena takut Winny ngga' kuat lagi melayaniku sedang aku masih belum mencapai orgasme kedua malam itu.
Keras sekali aku hajar lobang kenikmatan Winny malam itu sampai goncangannya ngga' karuan lagi... pada saatnya kenikmatanku mencapai puncaknya... Winny keluar lagi untuk yang kesekan kalinya... bersamaan denganku kali ini... dia mendekapku keras sekali sambil menancapkan kukunya pada pungungku dan aku tidak perduli lagi... aku keluarkan semua muatan yang ada dalam vagina Winny... sampai pada semprotan terakhir aku masih tekan sekali lagi. Ku dekap lama sekali... ingin rasanya mengexpresikan rasa sayang terima kasih dan entah rasa apa lagi yang jelas puas banget dan kaya'nya suka banget aku sama Winny malem itu... dia tampak terkulai lemas.
Malam itu sampe pagi kami tertidur kelelahan... pagi hari saat aku bangun... ternyata Diah sudah ngga' ada di antara kita... sambil bermalas-malasan... aku keluar kamar untuk cuci muka... tiba-tiba... " Pagi Mas... capek ya semalem ? " sapa Diah sambil meletakkan sarapan pagi... " Eh kamu, kirain kamu kemana tadi " jawabku sambil tetap membasuh mukaku yang rasanya hangat dan tebal sekali... terus aku ambil sikat gigi sekalian gosok gigi. Abis gitu aku nongkrong di meja makan sambil ngopi dan ngrokok ditemenin Diah dan ngobrol kanan kiri... di situ baru tau kalo Diah itu baru lulus SMA tahun ini dan umurnya baru 18 tahun. Setelah ngobrol kemana-mana baru Winny bangun dan langsung gabung makan tanpa gosok gigi dulu...
Setelah sarapan kita bertiga mandi bareng dan pasti karena mandinya di shower, kita saling gosok badan teman yang lain dan buntutnya sudah pasti main lagi... ternyata Winny dan Diah emang doyan ngesek semua ketahuan Diah terus ngajakin main sedang Winny yang baru semalem kehilangan keperawanannya juga ngga' mo kalah... terima terus setiap ada kesempatan main... kami keluar kamar mandi sudah jam 10.30 berarti sekitar 2 jam kita main bertiga... sampe lemes badan rasanya. Untung mandinya pake air hangat... kalo ngga' mungkin udah beku kedinginan... mana pagi itu gerimis lagi...
Acara selanjutnya kami bertiga main di kamarku... Diah aku pasangin film dari Vivid Entertainment... judulnya Night Nurse... yang main Asia Carrera... doi mah cakep banget... dan doi salah satu bintang favoriteku... kalo ngisep asyik banget... gayanya minta banget... pokoknya buat kalian yang sering nonton filmnya Vivid pasti kenal... dan pasti setuju kalo aku bilang ngisepnya si Asia Carrera itu nafsuin. Sedangkan saat itu aku asik ngegumulin Winny sambil berdiri... dia lagi ganti baju... belum selesai pake bajunya aku ciumin dan gerayangin... rasanya ngga' bosen... gitu kali kalo pengantin baru... pas asyiknya ciumin Winny tiba-tiba pintu ada yang ngetuk dan belum sempet ngejawab udah... " Winn... kamu ada di rumah ? " terdengar teriakan dari luar rumah... " Joss... itu temenku yang semalem aku mo tidur rumahnya... si Nita " jawab Winny memberi penjelasan dan langsung dia ngeloyor keluar kamar tanpa menyelesaikan pake bajunya... jadi bajunya masih kebuka dadanya... ngga' pake BH lagi pagi itu.
Nita masuk dan langsung ikut nimbrung di kamar... " Wah lagi pada ngapain ni ? " sapa Nita. Nita ngintip film VCD yang sedang ditonton Diah di computerku... karena computerku pake monitor 17" layar datar... jadi makin seru aja nontonnya... " Pagi gini udah nonton film ginian " protes Nita. " Kenapa... khan pas... hari sedang hujan... dan kebetulan di rumah lagi sepi " jawabku. " Nah semaleman pasti abis ngapa-ngapain hayo... " goda Nita. " Salah kamu semalam kamu keluar sama cowoc kamu sampe jam berapa... aku capek nunggunya, makanya aku balik ke rumah aja... acaranya jadi makin seru... ngga' rugi aku pulang semaleman " jawab Winny. Aku baru tau kenapa Winny pulang dan ngga' jadi nginep di rumah Nita karena janjinya khan mo nginep sono. Ternyata Nita asyik pacaran... sampe Winny merasa nganggur sendirian pantes ditinggal pulang. " Sini Nit... nonton dari ranjang sini " ajakku pada Nita. Saat dia menghampiri dan mo duduk aku pegang jidatnya dan aku elus sepintas... pas dia duduk aku langsung rangkul... kaya' kalo ngerangkul adik aja. Sedang Winny duduk di sisi satunya... aku rangkul Winny juga...tapi Winny ngga' mo diem dia ciumin aku pelan-pelan... kadang ngelus... sesekali Nita menoleh ngeliat apa yang dikerjakan temennya. Sadar ngga' sadar rupanya Nita terpancing juga untuk ikut ngedusel... satunya karena suasana luar lagi hujan.... masang film blue... curtain masih tertutup... jadi suasana jadi tambah seru... dan rumah lagi sepi... semuanya itu makin meningkatkan libido Nita... juga mungkin yang lain. Akhirnya aku berhasil cium bibir Nita...ni temen Winny lama sudah aku kenal dia karena dia sering main ke rumah sini dan kadang dia ikut nginep... tapi selama ini aku hanya bisa menghayalkan bila dapat menciumnya... meremas dadanya yang perkiraanku minimal 36 B. Eh.... kali inin aku sudah dapat mencium bibirnya dan dia balas dengan hangat sekali... permulaan yang baik... dari bibir ke dada khan cuman sejengkal... dari dada ke pinggang khan cuman sejengkal... dari pinggang ke hutan khan juga sejengkal jadi kalo mo ngajak Nita main kira-kira tinggal 3 jengkal lagi... dengan hangatnya ciuman Nita... agak lama... aku coba pindahkan tanganku yang sedang merangkul Winny untuk pindah mulai pegang pundak dan langsung turun ke dada... ternyata Nita diam saja... aku remas-remas dadanya. Lalu aku lepas... aku padang wajah Nita dan dia hanya tersenyum lalu menundukkan wajahnya sambil bilang " Kenapa Joss... jangan ngeliat kaya' gitu ach... ".
" Iya ni... dari semalem Jossy gayanya nafsu mulu " jawab Winny.... yang aku balas dengan serangan ciuman pada Winny... dan kamipun bergumul di ranjang.
Pokoknya hari itu aku nambah lagi dengan Winny dua kali... Diah satu kali dan diiesep sama Nita sampe keluar dalam mulutnya satu kali... dan sebagai balasan untuk Nita aku jilatin dia ampe keluar dua kali... Emang kali ini aku ngga' main sama Nita... karena dia masih takut mengkhianati cowocnya... dia mo isep aku karena dia sendiri udah ngga' tahan ngelihat kami bermain.... Sore jam 4an baru kita selesai semua... dan kamipun mandi berempat... abis gitu Diah pamit pulang dan Nita masih di rumah sampe malam jam delapan pulang dianter sama Winny pada saat keluarga yang lain sudah dateng dari week end jam 7.30. Malam itu aku tidur sendiri lagi tapi kali ini dengan badan dan perasaan yang puas sekali... abis maraton ngerasain 3 cewec... mana badan ereka ngga' ada yang bisa dibilang jelek... rata-rata bagus dan menggairahkan... maklum mereka khan barang baru semua... usianya masih pada muda... toketnya juga rata-rata gede semua... ngga' tau kenapa kok bisa pas sama seleraku... toket gede... kenceng jadi ngeremesnya mantap Maannn.... dan anti selip....
Sekian dulu...
 
Gan kalau boleh ngasih saran tulisannya tolong dirapiin lagi, dibedakan tiap paragraf antara narasi sama percakapan :ampun: sudah itu aja selebihnya udah :mantap: kok :D

Maaf kalau nubi lancang :ampun:
Memang nubi pantas buat :tabok: :bata: :((
 
Gan kalau boleh ngasih saran tulisannya tolong dirapiin lagi, dibedakan tiap paragraf antara narasi sama percakapan :ampun: sudah itu aja selebihnya udah :mantap: kok :D

Maaf kalau nubi lancang :ampun:
Memang nubi pantas buat :tabok: :bata: :((

( ̄^ ̄)ゞ Siap bro, testing dulu... makasih
 
Gan maaf neh klo boleh jujur agak pusing bacanya.
Trus ada bagian yg gak ga bsa ngebayangin alurnya..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd