Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Asmara Rakyat Jelata

Part 3

Disuatu siang yang cukup panas di daerah pinggiran Cilincing Jakarta Utara.
Suara deru kendaraan yang lalu lalang dan debu debu beterbangan menjadi menu wajib masyarakat setempat.
Mbok Ratminah sibuk dengan kegiatannya di dapur.
Cuaca panas bukan halangan bagi si mbok untuk selalu bertatap muka dengan kompor dua tungku yang sudah berkarat.

Begitupun Dewi yang selalu ceria melayani pembeli. Meskipun tidak sedikit pembeli yang kurang ajar main colak colek, tapi Dewi tak ambil pusing. Karena tujuannya hanyalah bekerja membantu paman dan bibinya yang sudah banyak andil hingga Dewi bisa sampai lulus sekolah di SMK.

Pendek kata, Dewi menikmati pekerjaannya.
Apalagi Pamannya yang bernama Supardi semenjak terkena asam urat, lebih banyak istirahatnya. Makanya peran Dewi jadi sangat vital di warteg tersebut.
Supardi lebih banyak menghabiskan waktunya dengan mengisi TTS dan sesekali mencatat kalau ada kuli bangunan yang makan belum bayar alias karbon.

Sambil mengisi TTS, sesekali Supardi melempar pertanyaan.

"Empat kotak mendatar, siapa pasangannya Adam?" Tanya Supardi dengan intonasi guru SD.

"Inul" jawab si mbok dengan spontan dan penuh percaya diri.

Sontak Dewi yang mendengar langsung terpingkal-pingkal, sambil tertawa Dewi menimpali
"Hawa mbok... Bukan Inul, aduhhh mbok..Ampe sakit perutku gara gara si mbok" kata Dewi sambil memegangi perutnya.

Demikianlah keseharian mereka yang penuh kebahagiaan.
Disaat canda tawa mereka mulai mereda, datanglah Yono, kuli bangunan yang bekerja di proyek pembuatan ruko milik ko Abong.
"Kuki Bima anggur mbak Wi..lima, gorengannya harga 30ribu"(ucap Yono sambil matanya tertuju ke toket Dewi yang montok)
"Okay tunggu ya saya bungkus"(jawab Dewi)
"Ntar mbak wi aja yang anterin, saya ga bisa nunggu soalnya lagi ngaduk semen" ( ujar Yono memberikan alibi yang sangat meyakinkan)

Tanpa menunggu jawaban Dewi, Yono pun tersenyum sok manis sambil berlalu pergi.

Setelah selesai membungkus kuku bima anggur, Dewi memasukan ke kantong plastik item putih mirip Jersey Juventus, tak lupa dia memasukkan beberapa sedotan.
Sebelum memasukkan gorengan ke dalam plastik dia bungkus dulu menggunakan koran bekas 'Jakarta post' bertuliskan 'Megawati heran banyak ibu ibu suka menggoreng".

Setelah semuanya siap Dewi pun bersiap untuk mengantarkan pesanan.
Dengan pakaian yang sederhana, kaos oblong dipadu padankan dengan celana selutut. Terlihat betisnya yang ranum bak padi bunting.
Rambutnya dikuncir memperlihatkan tengkuknya yang cupangable dengan bulu halus seperti gelugut bambu membuat banyak pria yang melihatnya berubah menjadi pria gatal atau ngacengan.

Hanya butuh 3 menit berjalan, sampailah Dewi di lokasi proyek yang di kelilingi seng, sehingga aktivitas didalamnya tak terlihat dari luar. Hanya terdengar suara gerinda, bor dan palu bersahut-sahutan.

Dewi masuk melewati tumpukan pasir dan pecahan bata merah yang berserakan.

"Taruh dimana mas?" (Teriak Dewi Membuyarkan konsentrasi para pekerja)

Sontak semua menoleh ke sumber suara, tak terkecuali ko Abong.

To be KONTI nyu
 
Buset kentang balado kali bossssss kentang
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd