Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Asmara Seorang Istri

Malam hari pun tiba, hp pun berdering ada sms yang masuk, ternyata kulihat dari mas parno seorang montir di bengkel yang tadi siang aku temui, lama ku bersmsan dengan dia lama kelamaan aku timbul rasa suka dengan mas parno karna orangnya asyik dan perhatian,aku suka bersembunyi dengan suamiku ketika melakukan smsan dengan mas parno, mas parno mempunyai istri juga di kampung dan 8 orang anak.
Suatu ketika mas parno mengajak ku untuk berjalan-jalan dengan ku pada hari minggu, kebetulan suami berada dirumah jadi aku tak khawatir dengan anakku, ku mempunyai alasan untuk bertemu dengan teman lamaku yaa reunian padahal aku jalan-jalan dengan mas parno.

Aku mengendarai motorku menemui mas parno,aku sudah janjian dengannya karna aku takut jika ada orang yang melihatnya. dalam perjalanan menuju pantai untuk menyegarkan pikiran. Aku berangkat berdua bersama mas parno.
Setelah beberapa jam mengemudi, parno akhirnya meminta waktu untuk beristirahat sebentar, ia menghentikan motor di samping padang rumput yang sepi lalu tidur diatasnya. Terik matahari yang panas menyengat membuatnya melepaskan kaus singletnya hingga terlihatlah otot yang seksi itu, membuatku ingin menikmati tubuhnya, ketiaknya yang dipenuhi dengan bulu-bulu semakin membuatku terangsang.
Aku mendekatinya dan mencium aroma keringatnya yang sangat jantan, aku meraba-raba dadanya yang berkilat-kilat karena keringat. “kmu lagi ngapain?”, ia tampak kaget melihat aksiku, namun tidak berkata apa-apa. “Ga ada apa-apa kok pak, cuma pingin pegang aja”, jawabku. “Mau pegang apa emang? Pegang aja ga apa apa kok.” Kemudian ia mengarahkan tanganku ke dadanya yang kekar dan membimbingku untuk mengelus-ngelusnya, menuju putingnya yang hitam ke perutnya yang berotot. Kemudian memegang kepalaku dan mengarahkan mulutku ke bibirnya, ia sangat pandai melakukan french kiss. “mas, emang suka sama aku?”, “yaa mas kangrn banget sama istri mas di kampung, dan liat wajah kmu mas jadi nafsu, maklum udah lama ga coli, kamu mau ngga coliin mas?” Tanpa berpikir lebih lama lagi, aku membuka retsletingnya dan mengarahkan kontolnya keluar, kontolnya yang sudah setengah ngaceng itu terlihat sangat besar, kuusap-usap beberapa saat dengan ludahku, kemudian kontol itu ngaceng tegak sempurna, kontolnya panjang sekali, sekitar 20cm dengan diameter sekitar 5cm. “mbar mas dong..” pinta parno kepadaku, aku pun membuka mulutku dan mengulum kontolnya. Tanganku bergerilya di atas putingnya, ia hanya mengerang keenakan serta menjambak rambutku. Ia kemudian berdiri, lalu memaju mundurkan kontolnya ke mulutku seperti sedang mengentot sambil menjambak-jambak rambutku. Aku mengulum kontolnya seperti seekor anjing menjilat-jilat majikannya, dan ia mengentot mulutku dengan binalnya seperti ia mengentot istrinya. Keringat peluh membasahi tubuhnya, membuatnya sangat seksi. Setelah sekitar 10 menit bergerilya di mulutku, ia semakin cepat memasukkan kontolnya “ARGHHH AKU MAU KELUAR!!” CROOOOT CROTT CROOT CROTTT!! Pejunya banyak sekali hingga keluar dari mulutku karena aku tidak sanggup menelan semuanya, ia lalu mengusap-usapkan kontolnya yang masih bercampur peju di wajahku, akupun membersihkan sisa pejunya dengan lidahku.

Ia mengajakku masuk ke dalam gubuk tadi dekat situ, lalu mengunci rapat-rapat gubuk yang pengap itu sehingga udara semakin panas. Ia kemudian mendorongku ke kasur yang ada di gubuk itu dan melucuti pakaianku, tangan kanannya memainkan putingku, sementara tangan kirinya mengunci kedua tanganku, dan lidahnya menempel pada lidahku dengan birahinya. "mas akan buat kamu puas hingga ke langit ketujuh!” ia kemudian dengan kasarnya membuka seluruh pakaianku hingga aku telanjang bulat, sementara ia masih memakai baju lengkap. Bau keringatnya yang jantan memenuhi seluruh gubuk membuatku semakin terangsang, ia menyodorkan kontolnya yang mencuat dari retsleting jeansnya ke mulutku, kukulum kontolnya dengan semangat sementara ia mengikat kedua tanganku ke atas, kemudian ia menjilat-jilat ketiakku dengan bernafsu, menuju kedua putingku, ia memelintir kedua putingku dan menjilat kemudian menggigit-gigit kecil keduanya. Setelah beberapa saat dalam posisi itu, ia akhirnya melepaskan kembali kaus singletnya hingga ia hanya memakai celana jeansnya saja dengan kontolnya yang keluar dari retsletingnya. “mau ga dimasukin sama mas?” ia berkata sambil menepuk-nepuk pantatku “Mau banget mas masukin aja mas", setelah mendengar izin yang kuberikan, dia melumuri jarinya dengan ludahnya, lalu berusaha memasukkan jari-jarinya yang kasar ke memekku. “Auh sakit mas, pelan-pelan mas!” pintaku yang sebenarnya keenakan karena memeku yang sudah lama tak dientot ingin segera dipuaskan. Kemudian ia melepaskan kulumanku terhadap kontolnya, kontolnya yang basah itu ia arahkan dan gesek-gesekkan ke lubang memekku. “mas masukkin ya” belum selesai ku berkata iya, ia sudah dengan bersemangat memasukkan kontolnya yang gede itu ke dalam lubangku. “ARGHH! KONTOL MAS BESAR SEKALI!! ENAK SEKALI MASS!!” teriakku karena rasa sakit dan enak yang bercampur jadi satu. “Gila lubangmu sempit amat mbar! Lebih sempit daripada memek istriku! Mas akan membuatmu nikmat! Santai saja!” ia berada di atasku menghadap wajahku, dengan semangatnya ia mengentotku sambil mencium dan menjilat lidahku serta putingku “mas seneng sekali sama kamu! Kamu lebih enak daripada istri mas, mas ingin kau jadi istri mas” sambil mengentotku. Ia menjilat-jilat ketiakku dan menggigit-gigit putingku hingga berbekas, semangatnya membuatku kewalahan, keringatnya yang segede jagung kujilat-jilat, rasanya asin tapi sangat jantan. Setelah beberapa saat dalam posisi itu, ia melepaskan kontolnya yang basah, kemudian berbaring dan menyuruhku duduk di atas kontolnya.

kontolnya yang basah, kemudian berbaring dan menyuruhku duduk di atas kontolnya. Kumasukkan kontolnya yang basah ke lubang memekku, lalu naik turun di atas pinggangnya berpegangan ke perutnya. “argh terus syabg.. Memek kamu sempit banget.. enak sekali!!”, ia menarik tanganku hingga aku berpegangan pada tembok, lalu mulai menghisap-hisap putingku “oh putingmu lebih enak daripada istriku!!” aku hanya mengerang keenakan karena kontolnya yang gede panjang itu menyodok-nyodok setiap inci lubang memekku dengan kerasnya. Puas menyodok lubang memekku dengan posisi itu, ia menyuruhku untuk berputar menghadap tembok, lalu menarik tubuhku hingga tubuhku yang basah berkeringat menempel pada tubuhnya yang juga basah oleh keringat jantan. Ia semakin bersemangat mengentotku, mulutnya semakin liar menggigit-gigit putingku, lalu menuju mulutku dan ke telingaku “argh sempit benerr, masss ga tahan.. Mas suka banget sama kamu.. kamu lebih enak daripada istri mas!!, mas ingin kau mengandung anak dari mas ”, kemudian entotannya semakin keras, ia menggerakkan pinggulnya seperti orang kesetanan, lalu dengan rakusnya melahap lidahku sambil kedua tangannya yang kasar memelintir dan memainkan kedua puting susuku. “AAARGH MAS MAU KELUAR LAGI!!” “AKU JUGA MAU KELUAR MAS!! KELUARIN AJA DI DALAM MAS!” CROTT! CROOOT! cairan memekku keluar terlebih dahulu, ejakulasiku membuat lubang memekku semakin basah dan menghimpit kontolnya yang ada di dalam memekku, “AAAARGH MAS MAU KELUAR!” CROOT CROTT CROOOOT CROOT ! Semburan pejunya di dalam Rahimku terasa panas. Ia menyemprotkan banyak sekali peju ke dalam memekku tanpa ampun. “kamu bener sempit banget, enak banget ngentot sama kamu ,lebih enak daripada istri mas. makasih ya sayang..” ia menciumku lalu menutup mata dan terlelap sementara kontolnya masih di memekku, aku puas karena telah mendapat kehangatan pejunya di mulut dan memekku , kami tidur hingga sore menjelang dan meneruskan perjalanan kami pulang...
 
sudah di update, mohon maaf klo ada typo atau ejaannya yg salah...

selamat membaca..
 
Malam hari menjelang, aku baru sampai rumah dari kencan dengan seorang montir perkasa yaitu mas parno,sungguh sangat lelah diriku ini, aku langsung membersihkan badannya bekas persetubuhan ku dengannya sungguh aku menikmati sekali dan puas sekali dengan mas parno, ku bersihkan sisanya sprema yang mulai mengering dibagian memek ku.

Tanpa basa basi aku langsung tidur karna badannya ku lelah sekali, suami mengajakku untuk berhubungan suami istri tapi aku menolaknya dengan keadaan lelah sekali.
Aku selalu merasakan lubang memekku menjadi gatal setiap kali membayangkan parno telanjang di hadapannya dengan kontolnya yang terayun-ayun siap menyetubuhinya. Aku menduga kontol parno yang hitam dan panjang itu pasti liar dan ganas jika sedang bertugas, yang pasti kontol itu berpejuh subur karena sudah menghasilkan delapan orang anak.

Setelah itu, aku acapkali mengundang parno datang ke rumahku untuk sekedar minum-minum atau bersantai menonton DVD/VCD dan bermain dengan anakku,anakku juga ku kenalkan pada mas parno dan dia cukup akrab dengannya, Namun aku menolak ketika suaminya menawarkan seorang pembantu untuk tinggal bersamanya dan mengurus keperluan rumah. Aku merasa lebih leluasa tinggal seorang diri dan mengurus segalanya sendiri. Terlebih-lebih aku tidak ingin pembantunya curiga jika suatu saat aku pulang membawa pria bermalam.

Suatu malam suamiku sedang dinas seminggu aku menyuruh mas parno untuk menemaniku, ketika aku dan mas parno sedang menonton teve sambil minum kopi dan cemilan, tiba-tiba Mas parno menggenggam tanganku dengan lembut. Lalu katanya..

"Wah lentik sekali jari-jarimu! Belum pernah aku melihat cewe dengan jari-jari selentik ini." Meskipun terkejut atas tindakan parno, aku hanya tertawa, kemudian ujarnya..
"Baru minum kopi kok sudah ngsntuk sih Mas? Mas pasti ngantuk sampe ngelantur kayak gitu." parno tidak mempedulikan kata-kataku, dia justru meremas-remas tanganku sambil berkata..
"Jari-jari selentik ini pantasnya diberi ciuman." Dan dia benar-benar menciumi jari-jariku.

Bagai tersengat aliran listrik yang dahsyat, aku menarik tangannya. Parno seperti tersadar dari perbuatannya yang tak wajar. Dia menatap wajahku dengan pandangan sayu dan berkata lirih..
"Istriku hamil lagi."
"Wah! Selamat ya Mas! Mestinya Mas berbahagia dengan kehamilan ini dong! Mengapa wajah Mas muram begitu?"
"Kamu khan tahu usia kehamilannya yang masih dini membuatnya tak dapat menunaikan tugasnya sebagai seorang istri. Sudah sebulan ini aku tidak ngeseks dengan istriku," keluh parno.

Aku merasa iba mendengar penuturan parno. Rasa iba, itu ditambah perbuatan parno sebelumnya, membuatku kemudian memberanikan diri membelai-belai wajah mas parno. Mas parno membiarkan jemari lentikku membelai-belai wajahnya. Dia justru menikmati sentuhan-sentuhan tersebut. Aku bertindak lebih berani lagi dengan mendaratkan kecupan di dahi dan hidung mas parno. Aku ragu-ragu untuk mencium bibir mas parno, namun justru kepala mas parnolah yang bergerak maju mencium bibirku.
Detik berikutnya kami sudah asyik berciuman. Mas parno melumat bibirku dan menjulurkan lidahnya yang basah menjelajahi mulutku. Antara percaya dan tidak, aku pasrah menerima perlakuan demikian dari pria yang sudah lama diidam-idamkannya itu. aku menikmati ciuman mas parno sedemikian rupa sehingga mendesah panjang..

"Aah Mas!" Lalu mas parno berbisik lembut kepadaku..
"Aku paling suka cewe yg bertumbuh tambun dan imut-imut kayak kamu. Aku sayang kamu. Mau nggak kamu jadi kekasihku?"
"Mau Mas! Oh, mau sekali aku jadi kekasihmu! Sudah lama aku mengimpikan suatu hari menjadi kekasih Mas dan bermesraan dengan Mas seperti ini."
"Aku rela mempersembahkan milikku yang paling berharga itu kepada Mas, kepada pria yang kucintai."
Mereka kembali berciuman. Lalu aku
berkata..

Mereka kembali berciuman. Lalu aku berkata..
"Tetapi aku tidak mau kalau Mas hanya mengentot diriku. Aku mau kita bermain cinta seperti layaknya sepasang kekasih, didahului cumbu rayu yang menggairahkan." mas parno hanya tertawa mendengar kata-kataku.
"Tentu saja sayang! Kita akan bermain cinta, bukan sekedar ngentot. Kalau kau mau kau panggil aku 'Papi' dan aku akan memanggilmu 'Mami' jadi kita persis suami istri." Betapa girangnya hatiku mendengar kata-kata mas parno
"Kita ke kamarku saja Mas!" ujarku.

aku bangkit hendak berjalan menuju kamarnya, ketika tiba-tiba aku merasakan tubuhku terangkat. Rupanya mas parno menggendongnya.
"Aku merasa bagaikan pengantin baru hendak menghadapi malam pertama dengan suami tercinta, Mas," kataku sambil menyenderkan kepalanya di dada mas parno.
"Anggap saja malam ini adalah malam pertama kita," jawab mas parno sambil membopong tubuhku menuju kamarnya. Mereka terus berciuman sepanjang perjalanan.
Sesampainya di kamar, mas parno menurunkanku dari gendongannya. Aku hendak berbaring di ranjangnya ketika mas parno memanggilnya lembut..

"Sayang, masak suamimu kaubiarkan mencopoti kemejanya sendiri, bantu Papi dong sayang!"
"Oh, iya, lupa kalau sekarang aku sudah bersuami," aku terkikik geli dengan ucapannya sendiri.
Satu demi satu dilepaskannya kancing kemejanya, Setiap kali melepaskan satu kancing, mereka berciuman sehingga agak lama baru mas parno dapat mencopot kemejanya. Sekarang mas parno berdiri bertelanjang dada di hadapan ku. Bagai dalam mimpi ku mengulurkan tangannya meraba-raba dan membelai-belai dada mas parno yang sedikit berbulu itu.

Aku tidak lagi dapat menahan diriku. Segera aku menciumi dada mas parno, dijulurkannya lidahnya untuk menjilati keringat yang membasahi tubuh mas parno. Aroma tubuh mas parni terasa sangat khas pria: jantan, tajam, dan kuat. mas parno memejamkan matanya menikmati perlakuan "istri baru"nya pada tubuhnya sambil sesekali terdengar suara lenguhan berat keluar dari mulutnya.
Lidahku terus bergerak menjilati setiap jengkal tubuh mas parno. Kini dia beranjak turun menjilati perut mas parno yang meski tebal namun rata. Di pulas-pulasnya daerah di sekitar pusar mas parno yang berbulu sambil sesekali lidahnya menjulur masuk ke lubang pusar mas parno. Mas parno mengerang hebat setiap kali ini terjadi.

Aku berlutut di hadapan mas parno dan membenamkan wajahnya pada daerah kemaluan mas parno. Ditelusurinya batang kontol mas parno yang tersembul dan tercetak pada celana yang ketat. mas parno berusaha melepaskan ikat pinggangnya namun aku mencegahnya dan berkata..
"Biar aku saja yang melakukannya Mas. Ini tugas seorang istri."
aku melepaskan ikat pinggang mas parno dan membuka kancing serta restleting celananya. Terlihatlah celana dalam mas parni yang berwarna putih dan tampak menggembung oleh kontol yang menonjol di baliknya. Mas parno membantuku memerosotkan sedikit celana dan celana dalamnya sehingga kini batang kontolnya tersembur keluar. Terayun-ayun dalam keadaan semi ngaceng di depan wajaahku.penampilan kontol mas parno tampak sama berwibawanya dengan pemiliknya. Bagian pangkalnya ditumbuhi lebat oleh bulu-bulu hitam keriting. Aroma yang keluar dari sana membuatku mabuk kepayang.

Dijulurkannya lidahku menjilati bagian kepala kontol mas parno yang bersunat dan berwarna keunguan. Disapu-sapukannya lidahku pada lubang kencing di ujung kepala kontol itu. Terus dijilatinya batang pelir itu sampai ke bagian pangkalnya. Diciuminya rerimbunan bulu jembut mas parno lama-lama seolah hendak menghirup habis aroma kejantanannya.
Kemudian digenggamnya kontol itu dan diangkatnya sedikit sehingga kini biji pelir mas parno yang sebesar bola tenis terlihat di hadapannya. Dibukanya mulutnya lebar-lebar seolah hendak ditelannya keseluruhan biji pelir mas parno. Namun selebar apapun aku membuka mulutnya, biji pelir itu tetap terlalu besar untuk dapat masuk ke dalam mulutku seluruhnya. Akhirnya aku hanya menjilatinya sambil dikocok-kocoknya kontol yang berada dalam genggaman tangannya.

mas parno hanya melenguh dan mengerang dengan suara berat selama ini. Kini tiba-tiba dia menjadi beringas. Di pegangnya kepalaku agar tetap di tempat, kemudian perlahan namun pasti didorongnya masuk batang kontolnya ke dalam mulutku . Tampaknya mustahil jika keseluruhan batang kontol yang besar dan panjang itu dapat masuk ke dalam mulutku, tetapi itulah yang terjadi. Mas parno membiarkan aku sejenak agar dapat membiasakan diri dengan kontolnya dalam mulutkh, lalu perlahan-lahan pinggulnya bergerak maju dan mundur sehingga batang kontolnya keluar masuk dalam mulutku. Aku harus membuka mulutku lebar-lebar agar dapat mengakomodasi seluruh batang kontol mas parno jika aku tidak mau tersedak.
Mas parno mulai mempercepat gerakan pinggulnya mengentot mulutkj. Maju-mundur, keluar-masuk, kadang-kadang diputarnya pinggulnya sehingga kontolnya turut berputar dalam mulut ku. Biji pelirnya menghantam daguku setiap kali batangnya menghunjam masuk. Lidah dan langit-langitku tergilas habis oleh kontol mas parno bahkan sampai hampir menyentuh dinding kerongkongannya.

Semakin lama gerakan mas parno semakin cepat. Bahkan kadang-kadang kepala aku ikut digerakkannya maju dan mundur seolah-olah hendak mendapatkan semua kenikmatan yang dapat diperolehnya dengan mengentoti mulut kekasihnya itu.
Sampai suatu saat aku memuntahkan kontol mas parno dari dalam mulutnya. Aku tidak sanggup lagi menelannya. Otot-otot pipi dan mulutnya sampai terasa sakit karena harus bekerja keras. Aku menduga kini mulutku menjadi lebih lebar beberapa centimeter akibat dientot oleh pria idamannya itu.
mas parno tersenyum manis dan membimbing aku bangkit. Dihadiahinya mulutnya dengan ciuman yang hangat. Kemudian dia berbisik lembut di telingaku.

"Isap tetekku ya, Sayang."
Tanpa harus diminta dua kali aku mendekatkan wajahnya ke dada mas parno dan menghisap-hisap putingnya sebelah kiri yang mencuat tegang itu. Warnanya yang kecoklatan segar membuat aku semakin bernafsu menghisapnya. Dengan kuat dihisapnya tetek kiri mas parno, sementara tangannya memilin-milin tetek satunya lagi. Dengan lembut mas parno berbisik lagi kepadaku..
"Cubit sayang, cubit yang keras," pintanya.
"Aah!" jerit mas parno tertahan ketika aku benar-benar mencubit teteknya.
Sekarang ganti putingnya sebelah kanan yang menjadi sasaran mulutku. Kali ini aku tidak menghisapnya melainkan hanya menjilati dan memulas-mulas tetek kanan mas parno sambil sesekali menggigit-gigit kecil. Kedua pentil mas parno menjadi lebih besar, keras, dan merah setelah aku selesai menggarapnya. Mas parno kembali menghadiahiku dengan kecupan lembut di bibir.

Akhirnya karena tak tahan lagi mas parnk mendorong tubuh ku sehingga jatuh ke ranjang. Dengan ganas diterkamnya dan disobeknya dasterku,BHku,dan CDku yang aku kenakan sehingga kini aku terbaring telanjang tanpa selembar benang pun melekat di tubuhku. Wajahnya merona merah menyadari diriku telanjang di hadapan pria idamannya. mas parno sendiri segera mencopot celananya. Kini dia juga telanjang polos di hadapan ku.
Tubuh mas parno yang besar menindih tubuh montok ku. Mereka bercium-ciuman bertukar lidah dan ludah. Mas parno merayap turun menciumi dan menjilati kedua pahaku yg putih. aku membelai kepala mas parno. Setelah puas menikmati pahaku, tubuh mas parno beringsut naik kembali lalu menciumi bibir dan pipi ku.

"Mas, aku ingin mengatakan sesuatu tapi aku malu," kata ku tiba-tiba.
"Katakan saja Sayang, mengapa harus malu?" mas parno berkata sambil terus menciumi pipi kekasihnya.
"Emm.. Begini Mas. kupersembahkan kepadamu payudaraku yg besar ini, cepat hisap mas," ujar ku malu-malu. Mas parno tertawa kecil mendengar kata-kata ku.
"Tentu saja Sayang" Lalu dengan lembut dikulumnya puting-puting susu ku yang kini masih keluar asi , Mataku sampai terpejam-pejam karena nikmatnya sensasi yang dialaminya. Dia merasa seperti seorang istri yang sedang mempersembahkan miliknya yang paling indah kepada suami tercinta.

"Ehmm.. Nikmat sekali netek di dada Mami seperti ini masih ada susunya," puji mas parno. aku mengusap kemudian mencium kepala mas parno mendengar pujian itu. Lidah mas parno yang tebal, hangat, dan basah terasa lembut membuai puting-puting payudaraku.
"Eeh hmmm... Papiku sayang," aku mendesah berkepanjangan. Dia merasakan puting-puting susuku mengeras dan lebih besar dari semula.
"Berbaringlah telungkup Sayang," kata mas parno kemudian. Aku menurut.
Mas parno menciumi leher dan bagian belakang telingaku kemudian bergerak turun menciumi punggungku. Tubuhku menggelinjang mendapat perlakuan sedemikian rupa. Ketika sampai pada bagian memekku, mas parno meraba-raba dan meremas-remas terlebih dahulu kedua bongkahan pantat ku sebelum menciuminya.

"Tunggingkan sedikit pantatmu Sayang!" perintah mas parno. Aku menurut.
Dicium dan digigitinya kedua bongkahan pantat ku. Jari-jarinya menyusuri belahan memekku. aku memekik kecil ketika jari-jari mas parno menusuk-nusuk memekku.
"enak yaa Sayang? Ditahan ya!"
Dimasukkannya lagi jari-jarinya ke dalam lubang memekku. Pantat Kevin bergoyang-goyang menahan rasa melayang dan nikmat yang datang bersamaan. Mas parno terus memainkan jari-jarinya dalam memekku. Sesekali dijilatnya jari-jarinya.
"Emm.. Gurih," gumamnya.
Kemudian mas parno mementang kedua bungkahan pahaku sehingga belahan memekkuterbuka. Lubangku yang berwarna merah muda. Dijulurkannya lidahnya menjilati dinding dan lubang memekku kekasihnya. Cairan memekku membanjir keluar dari dalam lubang memekku. mas parno menghisap habis cairan tersebut.

"Emm.. Nikmatnya rasa cairan memekmu nikmatmu sayang," ucap mas parno tanpa sedetik pun menghentikan perbuatannya menjilati memekku. Aku tidak dapat menjawab kecuali dengan menggoyang-goyangkan pantat tanda dia menikmati perlakuan ini.
Setelah puas menjilati memekku, Tiang menggenggam dan mengocok-ngocok batang kontolnya sendiri. Dia melumasinya dengan cairan precum yang membasahi lubang kencingnya. Diposisikannya kontolnya pada belahan memekku. Sebelum dia melanjutkan perbuatannya mas parno membisikkan kata-kata di telingaku

"Sekarang Sayang, aku hendak menunaikan tugasku sebagai seorang suami. Siapkah kamu?" aku mengangguk dan menjawab..
"Kuserahkan memekuku padamu Mas, ambillah! Aku siap menunaikan tugasku sebagai seorang istri."
Mas parno mengarahkan kontolnya pada mulut lubang memekku, kemudian dengan perlahan namun pasti dihentakkannya pinggulnya sehingga seluruh batang kontol itu melesak masuk, amblas ke dalam memeku
Bles!
"Auff!!" jerit aku menahan sakit.
Batang kontol mas parno yang menembus pertahanan lubang memmekku seperti hendak membelahnya menjadi dua. nikmat sekali memang. mas parno membiarkan aku membiasakan diri dengan keberadaan kontolnya dalam memekku. Dia tidak melakukan apa-apa selain menciumi pipi Ku dan menghiburnya..

"Tahan ya Sayang! Memang sakit pada awalnya, tapi lama-lama kau akan terbiasa bahkan menyukainya."
Dan memang berangsur-angsur rasa nyeri itu mereda. mas parno memegang pinggulku dan mulai menggerakkan pinggulnya sendiri maju-mundur. Batang pelernya bergerak keluar-masuk memekkh. Gesekan antara kontol mas parno dan dinding memekku menimbulkan sensasi kenikmatan yang tiada tara, gerakan keluar-masuk kontol mas parno dalam memekku agak tersendat-sendat lantaran dinding-dindingnya menjepit kuat kontol mas parno. Namun justru hal itulah yang menimbulkan rasa nikmat.
"Hgghh! Sempit sekali lubangmu Sayang! Aku Sayang kamu," mas parno mengentot sambil meracau..
"Mau rasanya aku mengentoti memekmu selamanya."

Gerakan pinggul mas parno semakin cepat, dia juga melakukan gerakan berputar sehingga kontolnya dalam memekku ikut berputar. Bunyi kecipak timbul karena cairan memeku dan precum dari kontol mas parno membasahi dinding-dinding menekku yang tergesek-gesek.
Mas parno mengentot sambil meraba dan meremas bungkahan pantatku. Sesekali ditaboknya bungkahan pantat itu agar aku mengetatkan otot-otot dalam pantatku. Bunyinya pukulan itu terdengar nyaring. Tar! Tar! Kadang-kadang diangkatnya kedua tangannya sehingga hanya pinggulnya yang bergerak maju-mundur persis seperti koboi sedang menunggangi kudanya. Jika sedang begini mas parno akan berteriak, "Yeehaw!"

aku sendiri tidak berkata apa-apa selama itu. Aku tidak ingin berkata apa-apa. Aku hanya memejamkan matanya menikmati persetubuhan itu. Inilah persetubuhan keduanya. Berbagai perasaan dan emosi campur aduk dalam batinku. Mengira aku merasakan orgasme yg keberapa kalinya, mas parno memperlambat gerakannya dan lalu bersikap lembut padanya. Direbahkannya tubuh mereka berdua. Diciuminya pipi dan bibirku dari belakang.
"Kau menikmatinya Sayang?"
"Ya Mas!"
Mas parno mencabut kontolnya dari memekku. Aku sempat merasa kecewa karena mengira mas parno hendak menyudahi permainan cinta mereka. Tetapi rupanya mas parno hanya ingin berganti posisi. Diperintahkannya aku agar berbaring telentang, kemudian diangkatnya kedua kakiku ke atas pundaknya dan kembali diposisikannya kontolnya pada mulut memekku dan didorongnya masuk. Bles! Kali ini lebih lancar daripada tadi, namun begitu aku tetap merasakan sakit meski tidak senyeri tadi.

Setelah hilang rasa sakitnya, mas parno kembali mengocok-ngocok kontolnya dalam memekku. Kali ini mereka bersetubuh berhadapan muka dengan muka. Mereka saling cium, saling raba, dan saling cubit. mas parno mengentotku sedemikian rupa sehingga tubuhku terguncang-guncang. Keringat mengalir deras di tubuh kami namun mereka tidak mempedulikannya.
Kepala ku terangguk-angguk ke kiri dan ke kanan mengikuti irama persetubuhan kami. Lidahnya sedikit terjulur keluar, matanya membelalak sehingga bagian hitamnya hampir hilang. Dari mulutnya terdengar kata-katanya meracau..
"Hggh! Hggh! Habisi saja aku Mas! Kawini Mami, kawini istrimu ini!" mas parno bertambah semangat mendengarkannya. Dihisapnya lagi puting-puting payudaraku.
"Aww Papi! Kawini Mami, Papi sayang! Bikin Mami hamil dengan kontol Papi yang besar!"
mas parno melakukan gerakan memompanya semakin cepat. Aku merasa dirinya bagaikan seorang gadis yang tengah diperkosa oleh seroang pria bertubuh kekar. Sampai suatu ketika gerakan kontol mas parno dalam memekku terasa tersendat-sendat.
"Aargh Papi mau keluar sayang!" ujar mas parno terbata-bata.
"Keluarkan di dalam saja Papi! Tanamkanlah benih-benihmu dalam rahimku. Hamili aku Papi!"

Crrtt!! Menyemburlah pejuh kental dari ujung kontol mas parno bagaikan gunung berapi memuntahkan lahar. Rasanya hangat dan lengket memenuhi lubang memekku. Bersamaan dengan itu aku pun mengalami orgasme. Cairan putih meleleh keluar dari memek
mas parno mencabut kontolnya dari memekku. Pejuhnya mengalir keluar berceceran dari memek ku. Dia merebahkan tubuhnya di atas tubuhku, nafasnya tersengal-sengal. Aku terbaring membayangkan sel-sel sperma mas parno berenang-renang memasuki tubuhku. apakah benihnya akan menjadi anak? Kini Aku dapat merasakan beratnya tugas seorang istri dalam melayani suami. apalagi jika suami ada dua pria seperti mas parno yang daya seksnya begitu hebat serta suamiku yang sah
Setelah hilang penat di tubuh mereka, mas parno menciumi pipi dan bibirku.
"Kau puas Sayang?" tanya mas parno.
"Sangat puas Mas! Mas sungguh-sungguh perkasa. Ingin rasanya aku mengulangi semua itu. Percintaanku yang pertama. Aku bahagia kaulah pria yang mendapatkanku kepuasan bathin"
Mereka berbaring berpelukan. Jemariku yang lentik bermain di atas dada mas parno.
"Mas, apakah Mas akan mencintaiku selanjutnya?" aku ganti bertanya.
"Tentu saja Sayang! Aku bangga ada orang secantik dirimu yang memberikan kepuasan sex padaku."
"Aku ingin sekali bisa hamil dan mempersembahkan buah cinta kita padamu dari rahimku." mas parno tertawa mendengar khayalanku.
"Untuk apa?" tanyanya.
"Agar ada yang memanggilmu Papa dan memanggilku Mama," jawab ku centil dan manja. Mas parno tidak menjawab hanya meremas jemari ku dan menciumnya. Bagaimanapun juga semua berawal dari jemari lentik itu.
Sejak saat itu aku menjadi "istri kedua" mas parno dan mas parno menjadi "suami keduaku". mas parno sering melewatkan malam, bercinta denganku di rumahnya ketika suami sedang tidak ada dirumah, kadang-kadang sampai dua-tiga malam, dan aku melayaninya sebagaimana semestinya seorang istri yang setia.
 
Mantep ceritanya suhu.... Ditunggu updatean lebih WAH nya lagi
 
mohon maaf klo blum rapih maklum baru bisa nulis, dan makasih atas masukannya


akan di update di page 4
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
masih banyak typonya hu....terutama kata ganti orang dan pov nya....lanjut suhu....semangat terus
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd