Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Balada anak kosan

08.13 a.m
Teh Asri duduk mendekati posisi gue, setelah mereka puas tertawa. Gue masih merasa heran apa yang mereka tertawakan. Mba Er tanpa melepas tangannya terus mengelus kontol yang mulai menurun tegangannya.

"Ini udah gue rencanain A" kata Mba Er

"Cup" pipi gue dikecup Teh Asri

"Kita seneng liat ekspresi Aa kayak tadi tuh, lucu, gemesiinnn. Gapapa atuh ih iseng sesekali, iya ga bu?"

"Ba bu ba bu, panggil nama aja atuh teh"

"Woo pengen sok mudaaa"

"Jadi?" Tanya gue di tengah-tengah mereka

"Itu bu .. ehh, si Er bikin catetan di atas meja makan, katanya mau isengin kamu A"

"Deuuhh !!" gue belaga kesel

"Yaudah sesuai janji gue, nih teh sok teteh duluan sama Aa, ini udah gue panasin" sambil menarik keluar batang kontol gue dari sarangnya

"Tadi mah udah mayan keras, ini aga turun gara-gara kaget kali hahaha"

"Tenang Er, dia mah ngacengan ini orangnya" bibirnya langsung menyosor pipi dan merambat ke telinga gue

Sseerrrrr…. Setruman rangsangan birahi bergerak menjalar ke segala arah. Tangan Mba Er tak lepas mengocok kontol gue dengan pelan.

"Kita nikmatin sama-sama A" bisik Teh Asri di lubang telinga gue

Gue pun menoleh yang disambut bibir Teh Asri, kami pun berciuman. Bibir kami menyatu dan mata terpejam. Kami saling memagut, melilitkan lidah, menghisap dan menggigit.

Tangan kiri gue terasa ditarik Mba Er. Sedekit kemudian terasa kenyal di telapak tangan. Gue yang sedang berciuman dengan Teh Asri pun tau, kalau benda kenyal ini pasti toket Mba Er. Maka gue remas toket kenyal itu, ya walaupun masih dari luar tangtopnya.

"Sshhhh" Mba Er mulai mendesah, bersahutan dengan suara ciuman gue dan Teh Asri

"Mmhh hmmpfhhh"

Dibawah sana terasa kontolku terlepas dari genggaman Mba Er. Berganti tangan gue yang dicengkram lebih erat, kode supaya gue remas lebih kencang.

"Aawwhhh sshhh enak A"

Toket kiri dan kanan bergantian gue remas seiring bimbingan tangan Mba Er. Bibir gue turun ke meluncur menjilat leher Teh Asri, kedua tangannya sontak merangkul leher dan kepala gue. Dia memang sudah melepas kerudungnya sejak memasuki kamar.

"Uuhhhh A, gelii duuh shhh"

Tangan kanan gue bergerak meremas bokong Teh Asri yang berbalut jeans. Sementara tangan kiri gue sekarangg sudah basah berlumuran liur Mba Er, tapi dibawah sana kontol gue nganggur mangacung tegak.

"Ahh A, pengen liat teteh kayak Erlina?" Tanya Teh Asri dalam lenguhannya

Gue menoleh ke Mba Er di samping kiri gue. Ternyata dia sudah melepaskan celana pendeknya. Dia duduk dengan melipat kakinya ke belakang. Emok istilah bahasa sundanya. Jari gue diemutnya dengan lembut. Sebongkah toket sebelah kirinya keluar menyembul dari tangtopnya, puting kerasnya dia pilin dengan tangannya sendiri. Cd putih Yang Mba Er kenakan hanya terlihat bagian atas saja karena posisi duduknya itu. Mba Er mengedipkan sebelah matanya, genit dan seksi. Kemudian dengan memejamkan matanya Mba Er melanjutkan oralnya terhadap jari telunjuk dan jari tengah gue.

Gue balik menoleh ke Teh Asri dan menganggukan kepala. Teh Asri pun melepas tangannya dan duduk. Segera melepas kancing dan menurunkan sletingnya. Proses melepas jeans emang membutuhkan waktu, maka gue gunakan untuk meraba paha Mba Er yang dibalas dengan senyumannya. Tangannya makin kuat memainkan putingnya.

"Lho malah asik main sendiri Mba? Kontol gue dianggurin"

Mba Er melepaskan jari gue,
"jatah Teh Asri, kan udah janji tadi" jawabnya mantap.

Teh Asri yang mendengar hal tersebut berekspresi pura-pura kaget disusul senyuman lebar. Mba Er membalas dengan menjulurkan lidahnya ke arah Teh Asri.

Teh Asri Kini sama dengan Mba Er, hanya saja atasannya kemeja longgar. Dia duduk emok seperti Mba Er, lalu menungging, mendekatkan kepalanya ke selangkangan gue. Tangannya meraih batang kontol gue, Menolehkan kepalanya ke Mba Er lalu,

"Aku duluan ya Er" sambil mengedipkan sebelah matanya

Kontol gue digenggam tangannya, diacungkannya ke atas lalu Teh Asri mengumpulkan ludahnya. Ludah yang terkumpul itu ia kucurkan tepat ke lubang kencing, yang kemudian meleleh ke bawah. Teh Asri pun mulai mengocok pelan sambil meratakan air liurnya.

"Sshhh Teehh" gue pun mendesah akibat rangsangan itu

Gue menoleh ke Mba Er. Kami saling pandang dengan mulut mengemut jari, ada senyum tersungging dari ujung bibirnya. Tangan gue yang lagi meraba-raba paha mba Er naik menggantikan tangannya yang sedaritadi memainkan putingnya. Lalu gue tarik jari yang sedang Mba Er kulum, gue cium bibirnya dengan buas.

08.27
Kami bertiga di atas kasur empuk berseprei putih. Foreplay baru kami mulai beberapa menit yang lalu. Terlintas sesaat cerita Reno dan Rana. Mba Er adalah Ismi dan Teh Asri adalah Rana. Karakter dan hubungan yang telah kami jalani mirip dengan keadaan mereka. Sifat dan sikap ketika bercinta pun hampir mirip. Mba Er yang liar dan agresif, Teh Asri yang lembut penuh rasa.

Kelembutan Teh Asri terpancar pada kulumannya di kontol gue. Posisinya menungging disebelah kiri dengan hanya menggunakan kemeja dan cd. Bongkahan pantatnya yang semok sungguh membulat seksi jika menungging seperti ini. Mulut dan lidahnya bergerak pelan menikmati setiap inchi batang kejantanan gue. Tangan kiri menjadi tumpuan badan, tangan kanannya telaten mengocok atau memainkan buah zakar gue.

Sementara Mba Er bergerak erotis meliukan badannya ketika gue remas dan cubit kedua putingnya bersamaan. Bibirnya terlepas kepalanya mendongkak sebentar lalu metap gue penuh nafsu.

"Isepin toket gue A" seraya menyodorkan dua gunukan kembar berpuncak puting keras.

Gue langsung nyosor ke bagian kanan yang direspon dengan lenguhan manjanya.

"Ahhh sshhhhh enakk Aa"

Tangan kanan Mba Er menjambak rambut gue. Tangan kirinya kembali memainkan toketnya sendiri. Ia remas dan pilin putingnya.

Teh Asri pun makin terangsang dengan desahan seksi Mba Er. Dia mempercepat kulumannya, kepalanya naik turun di selangkangan gue. Tangannya menggenggam erat pangkal kontol, mulutnya terbuka memberi ruang batang kontol gue masuk dan keluar.

Gue pun melenguh sambil menghisap puting Mba Er. Gue coba sedikit gerakkin pinggul. Rasanya luar biasa, Teh Asri merespon dengan mengecilkan rongga mulutnya seperti mengempot.

Plak!! Gue tampar bokong Teh Asri, saking enak sepongannya.

"Awhhhh sshhh"

Setelah menampar bokong gue lanjutkan meremas dan terus bergerak ke paha, naik ke selangkanagan, terus naik sampai ke dada. Gue remas toket teh asri, dari luar kemeja. Dia gesit merespon dengan membuka kancingnya supaya gue lebih leluasa. Kini mulut gue menetek puting Mba Er tangan dan tangan gue memerah susu Teh Asri, posisinya yang menungging memebuat susunya mengantung berayun seirama gerakkan mulutnya.

"Teh nanti gantian nyepong ya, gue juga pengen" celetuk Mba Er

"Hm? Barengan aja sini, teteh juga lumayan pegel nih"
"Lagian si Aa mah curang, orang udah buka celana masih lengkap coba" lanjutnya sambil terus mengocok kontol gue

"Yauda yuk bugilin si Aa teh !" Ajak Mba Er

Tanpa basa basi, seakan mereka satu kesatuan dalam pembagian tugas. Keduanya tanpa perintah bersamaan berintuisi. Mba Er menarik ujung kaos gue sampe terlepas, sementara Teh Asri turun dari kasur berbarengan dengan celana jeans gue yang terlepas. Mba Er menyusul Teh Asri turun ke lantai beralaskan karpet.

Gue duduk dengan kaki terbuka menjutai ke bawah. Dibawah sana dua wanita setengahbaya bergelora nafsu bercinta terlihat begitu menggoda. Mereka saling pandang, tanpa diduga Mba Er menyosor mulut teh Asri. Mereka berciuman tanpa jeda. Seperti menonton adegan lesbian, gue kocok kontol sendiri.

Mereka lalu saling mempreteli apapun yang masih menempel di badan masing-masing. Aduhai telaten sekali. Satu persatu celana dalam yang sudah basah oleh cairan senggama telempar tepat ke muka gue.

"Nih buat orang mesum, kesukaan lo kan"
Kata Mba Er, disusul cekikian manja Teh Asri
"Iya nih nih" dia mengibaskan celana dalamnya sebelum diempar

Gue cuma bisa nyengir menikmati semua ini..

Mba Er mengambil aksi pertama. Badannya beringsut mendekat tepat ditengah antara dua kaki. Digenggamnya batang kontol gue, di kocok sebentar lalu di masukkannya ke mulut liarnya.

"Uugghhhh gilaaa"

Sepongan Mba Er memang beda selalu ada kenyotan di setiap gerakan.

Teh Asri pun ikut bergerak, dengan lutut sebagai tumpuan badan, dia berada di sebelah paha kanan gue. Didekatkan kepalanya ke selangkan gue lalu lidahnya menjulur menggapai buah zakar. Di lumatnya dengan lembut, lalu satu persatu begantian dua buah biji itu masuk ke mulut teh Asri.

"Ohhhh ssshhhhhh"

Sesekali mereka berciuman dan bergantian memasukkan batang kontol gue ke mulut. Tangan mereka pun aktif saling menjamah. Toket dan memek mereka rangsang dengan gaya masing-masing. Permainan tangan Mba Er yang gesit memang cepat membuat Teh Asri makin terangsang. Memeknya begitu basah sehingga terdengar bunyi kecipak ketika jari Mba Er keluar masuk di liang memeknya.

Memek Mba Er pun sama basahnya, walaupun Teh Asri bermain pelan dengan kelentit dan sedikit mengusap belahannya. Tapi karena Mba Er yang memang nafsunya tinggi, badannya merespon lebih untuk setiap rangsangan yang dia terima.

"Duuhhh ga kuaattt Eeer"
"Mau di kontolin sekarang?" Tanya Mba Er seraya melepas mulutnya dari kontol gue

Gue tau Mba Er menepati janjinya kalo gue yang main duluan dengan teh Asri. Tapi gue rasa dia belum puas bermain dengan kontol gue. Maka gue tarik tangan teh Asri, memintanya berdiri dan naik ke atas kasur.

"Sini Aa jilat memek teteh" ajak gue ke Teh Asri

"Idee baguuss A, gue belum puas nyepong kontol lo" sergah Mba Er

Teh Asri menaiki kasur berbarengan dengan badan gue yang terhempas terlentang.

"Gimana posisinya nih?" Tanya Teh Asri entah pada siapa

"Ngebalik sini kalo mau masih ngemut kontol" jawab Mba Er

Teh Asri pun memutar badanya. Mengangkat kaki kirinya melewat muka gue. Menurunkan pinggulnya sehingga memeknya tepat di muka gue. Gue harus sedikit mengangkat kepala untuk membuat posisi nyaman menjilat memek Teh Asri, maka gue tarik guling untuk dijadikan sandaran. Gue ber-69 dengan Teh Asri, sementar Mba Er bertumpu lutut menggerayangi kontol gue dengan tangan dan mulutnya.

"Aahhhhhh ummmmhhh A, enakk duuhh sshh" desah teh Asri dibawah sana

Mba Er menyambut desahan Teh Asri dengan langsung menciumnya lagi. Selagi mereka berciuman maka gue fokus menikmati suguhan memek tembem milik Teh Asri.

Entah kapan dia mencukur rambut kemaluannya sampai sebersih ini. Permukaan memeknya licin karena cairannya sendiri. Gue kecup setiap permukaannya, berakhir dengan emutan di klitorisnya. Lidah gue terjulur, bergerak naik membelah memeknya. Liangnya yang terbuka dan basah memudahkan gue memasukkan lidah tak bertulang ini.

"Aah ahh aahhh Aa duuhhh enak bnget ihh memek teteh"
"Biki iri lo teh, enak bnget kyknya" kata Mba Er menggoda
"Jago bnget dia Eerrr emmhhh sshhhh"
"Sshhhhh pengen gue jugaa tehh" genit namun jujur

Tangan Mba Er turun membelai memeknya sendiri. Memasukan satu jari dan mengobok-oboknyanya. Kontol gue cuma dikocoknya pelan. Napas yang keluar dari mulut Teh Asri yang mendesah seringkali mengenai kepala kontol gue. Saking merasa keenakan Teh Asri menyingkirkan tangan Mba Er yang sedang mengocok kontol gue lalu melahapnya dengan rakus. Mba Er tersulut nafsu melihat Teh Asri, dia pun mendaratkan mulutnya ke biji peler gue.

"Egghhh shhh" refleks kaki gue terangkat melipat di atas kasur, Mba Er makin lahap melumat dan mengulum buah zakar gue. Tangannya tak lepas dari memeknya sendiri, malahan kini dia menambah jarinya keluar masuk liang senggamanya.

Selagi lidah Gue bergerak kluar masuk liang memek Teh Asri, tangan gue meremas-remas pantatnya.

Plak plak plak!

Sesekali gue tepuk-tepuk pantat bahenolnya. Remasan remasan juga karena gemasnya.

"Sshhhhh Aah emmhhh A ga kuatt Aaa" Teh Asri menoleh ke belakang meminta dengan manja
Tiba-tiba Teh Asri sedikit berteriak,
"Awwhhh bukan pake jarii iihhh aduuhhh sshhh"

Dua jari gue keluar masuk memek teh Asri. Gue gerakin jari gue ke segala arah, kadang gue mentokin seluruhnya.

"Pake ummh Apa teh shh maunya?" Tanya Mba Er di bawah sana

"Pa.. paake ini Er" sambil ngocokkin kontol gue

"Sebut dong teh, sshhhh gatel nih gue juga, sebut teh biar Aa kasih"

"Kontol !! memek teteh gatel pengen kontol si Aa sshhhhh aahhgh"

____lanjutbesok, nguantukk, mata dah sepett euy
Nadi berdetak tanda pembuluh
Mbah Jojoonathan beli kenari
Ane disini yuri_90
Numpang tanya ada kosan kosong dimari?
 
Nice story suhu , betapa beruntungnya dikau dan untungnya punya otong yang kuat , kalo gak nasibnya bakal sama kaya lakinya hahahah
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd