Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Balada Istri Pelaut

BAB XXXIII


DEBURAN OMBAK BIRAHI



Eastern Bunkering Petroleum Anchorage Singapore

Crew MT Harmony Eridanus pagi ini lumayan sibuk, karena ada pemeriksaan dari pihak pencharther, dan juga ada survey dari Class yaitu KR atau Korean Registry, yang menjadi Badan Kelas Kapal untuk kelayakan kapal. Mereka hadir karena selain Annual Survey dari kelas, pihak pencharther juga ingin memastikan kalau kapal ini layak untuk mengangkut muatan mereka.

Captain Alex selaku nakhoda yang sudah berpengalaman tentu bukan hal yang baru untuknya, sehingga dengan santai dan sudah menjadi pekerjaan sehari hari baginya mendapat survey dan inspeksi seperti ini.

Jam 8-10 pagi dia sudah selesai dengan Class dari Korea, yang disurvey oleh Capt. Kim Jae Jin. Dan pukul 9.45 inspector dari Indian Oil, Capt Satish Bavana hadir. Dan seperti biasa, menghadapi inspector dari India memang sedikit berbeda dan harus ada treatment yang sedikit berbeda menghadapi inspector ini.

Namun Capt Alex bukan captain kebanyakan Indonesia yang sering gagap jika bertemu dengan inspector asing. Dia fasih dalam bahasa inggris, memiliki kemampuan managerial yang baik, serta sangat santun dan down to earth banget, sehingga inspector dari Indian Oil ini pun suka dengan dirinya.

“you are such a good Master….” Puji Capt Satish

“very rare I found Indonesian Master like you…”

Alex hanya tersenyum saja. Dan meski ada 7 item yang jadi temuan, dia mengucapkan terima kasih karena temuan itu sangat minor dan dengan cepat bisa di closing

“ we are very deligthfull to inform that your good vessel will accepted….” tuturnya lagi.

“thank you, Sir….”

Cara Alex meladeni inspector ini memang diancungi jempol oleh crew lain yang banyak dari Pilipina. Bukan rahasia, persaingan global antara pelaut Pilipina dan India sudah jadi rahasia umum di dunia marine, sehingga banyak crew Pilipina sering mendapat kesulitan jika bertemu inspector dari India yang cenderung intimidatif.

Tapi beda dengan Alex yang sangat pengalaman dan mampu menghadapinya. Dia dengan tenang dan mampu memimpin crew nya, sehingga kapal lancar dan bisa melewati dua inspeksi dalam sehari, sehingga bisa selesai.

“bunkering will be on 15.00 hrs, Capt…” ujar agent kapal

“oke….”

Lalu dia berbisik

“your wife already at Sentosa Jetty, I told her to wait until this inspection done….”

Alex tersenyum, dia agak kasihan juga karena Soraya sudah hampir sejam menunggu disana, setelah menunggu di Changi juga karena berangkat pagi.

Sabar yah Neng

Iya A, ngga apa-apa atuh

Ngga sabar sayang

Sama, neng juga kangen sama Aa


Jam 11.15 dia sudah mendarat di Changi, dan setelah melewati imigrasi dan dijemput agent, dia jam 13.00 sudah di boat station untuk siap-siap ke kapal. Dan karena masih ada pemeriksaan di kapal, dia tertahan di boat station sudah mau sejam menunggu agent kapal menjemput.

Rasa senangnya luar biasa karena dapat kesempatan berjumpa lagi dengan Alex setelah sudah 4 bulan belum bertemu lagi. Alex sendiri sebetulnya kontraknya sudah selesai dari 2 bulan lalu, namun dia karena masih belum ada pengganti, dia memutuskan untuk tetap perpanjang kontraknya sampai 10 bulan atau maksimal 1 tahun lalu pulang kembali.

Dan akhirnya tepat jam 15.00 boat menjemputnya untuk membawanya ke kapal tempat Alex bekerja. Tempat dimana dia akan tinggal bersama Alex kurang lebih 4 hari kedepan, karena baru dua hari kedepan kapal akan masuk sandar, lalu muat 2 hari dan kemudian akan segera loading di Pulau Bukom Singapore dan berangkat ke Visakpatnam, India.

Rasa tidak sabar dan rindu yang mendera Soraya, juga dirasakan oleh Alex tentunya.

Wanita lembut, penyayang, dan penuh bakti dan sangat menyayanginya serta anak-anak, sungguh berbeda dengan istrinya yang sekarang, yang gayanya dan pola hidupnya jauh dari kata istri ideal.

Sayangnya Alex baru menyadari sekarang, dan bukannya berterus terang untuk meminta cerai atau selesai dengan Ina istrinya, dia malah memulai hubungan yang baru dengan Soraya dibelakang istrinya yang sah.

Senyuman Alex tidak putus dari wajahnya melihat Soraya muncul di boat servis yang dipakai agen. Dia bahkan ikut turun hingga ke bibir tangga menjemput Soraya dari boatnya. Segera dia menggenggam tangan Soraya, dan membantu membawa tas serta tentengannya yang berisi makanan.

Mereka berdua lalu berjalan bersisian untuk naik ke ruangan nakhoda, yang diikuti oleh tatapan agak heran oleh salah satu AB yang dari Indonesia, yang kebetulan dia kenal dengan istrinya Alex, karena dulu pernah sekapal dengan Alex, dan yang dia bingung karena kini istrinya captain sudah berhijab, dan badannya agak sedikit tinggi semampai, beda dengan istri yang dia kenal, yang selalu berpakaian seksi dan bertubuh sedikit lebih pendek, namun seksinya luar biasa.



+++++++++++++++++++++



Sementara itu itu di ruang kerjanya di kawasan Buaran Jakarta Timur, Ina sempat whatsappan dengan suaminya yang mengatakan sedang mampir di Singapore sebentar untuk bunker, lalu akan segera berangkat ke India. Dia sempat mengecek posisi kapal suaminya di aplikasi Marine Traffic untuk memastikan bahwa benar sedang di Singapore.

Hari ini dia sedang fokus dengan mengajukan penawaran ke sebuah perusahaan pelayaran yang sedang mencari bunker kapal di kawasan Patimban.

Permintaan klien untuk mencari bunker yang non PPN memang agak sedikit ribet, apalagi mereka minta speks bunkernya harus sama dengan kualitas minyak pertamina, membuat Ina harus lebih hati-hati, karena jumlahnya yang mencapai 80 KL, maka potensi keuntungan baginya jika minimal 500 perak untuk setiap liter, maka dia akan mengantongi 40 juta rupiah, dengan modal whatsapp, pinjam perusahaan, dan mengambil margin dari harga supplier.

Satria sendiri sedang kembali ke Padang untuk urus beberapa dokumen termasuk ikut acara perpisahan angkatannya dia di Padang. Sehingga sudah sekitar 3 hari ini dia sendirian berangkat ke kantor, malah kemarin dan hari ini Pak Kuswan yang dimintanya untuk mengantarnya, meski pacar brondongnya marah kalau tidak ada dirinya Ina masih meminta Pak Kuswan yang mengantarnya..

Pintunya tiba-tiba diketok

“permisi Bu “

“masuk…”

Ternyata Kuswan yang mengantar makan siang yang dipesannya lewat gofud.

“taruh aja disitu, Pak….” perintahnya tanpa melihat ke arah Pak Kuswan

Makanan itu diletakkan di atas mejanya

“ada lagi yang bisa saya bantu, Bu?” tanya yang mengantar

“ngga ada, Pak. Nanti jika ada saya panggil…” jawabnya tanpa menengok ke arah Kuswan

“siap Bu”

Pria itu lalu berbalik badan dengan tatapan yang agak kecewa.

Selain karena dicuekin dan jarang diajak kerja menyupir, Kuswan malah sekarang sering diperbantukan untuk antara barang. Dan yang paling memukul hati Kuswan ialah dia sudah berbulan bulan ini tidak mendapat jatah basah dari majikannya. Bahkan suruh menyupir yang merupakan kerjaan utamanya pun sudah jarang dia dipanggil.

Kehadiran Satria yang katanya keponakan dari Alex, ini yang ditenggarai menjadi biang dari semua masalah ini. Meski Ina selalu bilang kalau Satria adalah keponakannya, Kuswan jelas tidak percaya. Dia tahu Ina wanita yang tidak bisa dalam seminggu tidak digauli. Bahkan 1-2 hari dia sudah minta jatah ke Kuswan sebelum datangnya Satria.

Kedekatan mereka juga jauh dari kata bibi dan kepnakan. Jelas sekali Ina sering jalan berdua dengan Satria, termasuk saat dipergoki oleh Kuswan sewaktu mereka pulang, dan Ina dengan celana pendek yang sangat seksi dan tank top yang belahan dadanya terlihat, yang pasti bukan hal yang wajar seorang tante dan keponakannya pergi berdua dengan kondisi seperti itu.

Sebaliknya Ina bukannya tidak menyadari akan sikap dan gaya Kuswan yang seperti bayi kecil yang agak mencoba menarik perhatiannya. Namun dia merasa saat Satria datang, Kuswan sudah bukan pria yang menarik lagi baginya. Bagi Ina, Kuswan hanyalah sekedar pengisi waktu luang, atau kekasih yang benar-benar gelap alias hanya dia dan Kuswan yang tahu apa yang terjadi.

Sambil menyelesaikan pekerjaannya, sesekali dia membalas whatsapp dari Satria yang sebentar sebentar mengeceknya. Bocah itu benar-benar seperti kekasih yang pencemburu yang dikit-dikit mengecek dimana posisi kekasihnya. Meski agak kesal, namun Ina mencoba mengerti akan sikap anak muda dan brondong seusia Satria yang berangasan dan cemburuan.

Berbeda dengan Kuswan yang cenderung diam dan tidak pernah umbar terkait jauhnya hubungan mereka. Satri cenderung eksplosif, dan sering sekali memposting kebersamaan mereka berdua di status whatsappnya. Meski orang tahu mereka berdua tante dan keponakan, tetap saja ada mulut-mulut nyinyir yang curiga dengan mereka berdua.

Seketika dia agak kasihan dengan Kuswan.

Memang tidak adil rasanya perlakuan dia ke Kuswan.

Padahal pria itu benar-benar menjaganya. Semua instruksi dan perintahnya tidak pernah dibantah oleh pria mantan tentara itu. Bahkan dikerjakan dengan penuh tanggung jawab. Cerita hubungan mereka pun rapi tersimpan. Dan meski sekarang sudah tidak pernah diajak atau bahkan untuk tugas utama dia sebagai sopir pun jarang diminta oleh Ina, dia tetap setia dan mengerjakan apa yang disuruh oleh Ina.

Dari CCTV yang terkoneksi ke Ipad Ina, dia tersenyum melihat Kuswan yang sedang membersihkan mobil yang terparkir di depan ruko.

Semenjak punya barang baru yang muda, bertenaga dan jauh lebih enak dilihat, Ina memang sudah tidak pedulid engan Kuswan lagi. Dia bagai lupa dengan pelayanan Kuswan selama ini, dan melupakannya seperti dia sering lakukan itu dengan pria-pria lain selama ini. Mungkin karena Kuswan yang banyak diam, maka Ina pun juga mendiamkannya, karena milik Satria jauh lebih menantang, dan punya sensasi berbeda untuk diajak bercinta.



++++++++++++++++++++++++

Pintu pun tertutup

Dengan segera Alex memeluk Soraya, dan meletakkan tas itu di lantai ruang tamu kabin miliknya itu.

“kangen….”

“sama atuh…..”

Tatapan sang captain terlihat begitu rindu akan kekasihnya. Matanya menatap mata indah Soraya, dan dengan lembut lalu bibirnya menyentuh bibir Soraya. Lembut dan perlahan, lalu berubah dengan ciuman yang hangat, dan mulai mengganas melumat bibir lembut itu, dan keduanya pun saling mengulurkan lidahnya untuk saling berpilin, dan saling mendorong.

Nafsunya yang sudah diujung, begitu melihat Soraya dan datang dan mencium bau harum khas wanita itu, membuat Alex semakin mengeratkan pelukannya, dan bibirnya menempel erat dengan bibir Soraya.

“aa…..” rintih Soraya saat bibir mereka terlepas, dan tangan Alex dengan lembut meremas buah dada yang masih lengkap dengan baju gamisnya membungkus tubuhnya

Ciuman Alex kembali bibir Soraya. Tangannya memeluk dan merangkul kekasihnya. Bibirnya saling melumat dan jari Alex turun ke pantat Soraya, meremasnya dengan pelan. Baju gamis dan celana legging panjang seakan tidak mampu menahan jemari sang captain yang meremas pantat montok itu.

Kaki Soraya lalu dengan tumitnya dia menekan kaki yang satu untuk membuka sepatunya, sambil tetap bibirnya bertautan dengan Alex. Dan setelah kedua sepatunya copot, baju gamisnya lalu perlahan retsluiting di punggungnya dibuka Alex

“sayang……”

“hmmmmm…..”

“nakal ih…..”

Alex tersenyum, sambil menurunkan baju gamis itu ke lantai, dan buah dada yang masih tersanggah bra coklat tua itu muncul didepan mata Alex. Kini celana legging Soraya diturunkan oleh Alex, dan kemudian bra coklatnya copot sehingga buah dada indahnya muncul menggantung.

Dengan rakusnya Alex melahap buah dada putih dengan puting kecoklatan yang menyapanya. Pilinan lidah dan jepitan bibir Alex, membuat Soraya berteriak kecil. Dan Alex dengan gemasnya melumat payudara yang menggantung itu dengan penuh nafsu.

Satu persatu baju di badan Alex pun ikut turun ke lantai.

Kini pertempuran itu pindah ke ranjang di bagian kamar dalam Alex. Celana dalam coklat tua beserta kaos kaki milik Soraya menjadi bagian terakhir yang dicopot Alex. Dan kebun hitam yang membentang di pangkal paha Soraya kini jadi sasaran ciuman bibir Alex.

Bibir dan lidah sang captain bergantian melumat dan mencumbu belahan itu. Pantat Soraya yang sudah lama merindukan cumbuan di vaginanya, bergerak tidak menentu mengikuti setiap jelajahan lidah Alex

“enak Aa……” rintih Soray tanpa malu lagi kini

Bibir itu terus menelusuri belahan yang mengeluarkan bau khas yang membuat Alex makin bernafsu membenamkan lidahnya dan hidungnya bergantian disana. Lebatnya bulu kemaluan Soraya bagaikan jadi mainan bagi lidah Alex.

Cumbuan dan jilatan di bagian kelentitnya, membuat Soraya bagaikan terkejang kejang. Rindunya yang menumpuk, ditambah jilatan lidah yang nakal, membuat dia sulit menahan dirinya untuk tidak menggapai titik.

Dia mencoba menarik kepala Alex agar menuntaskan dengan batang kemaluan yang dilihatnya sudah mengeras di bawah sana. Namun Alex tetap mencumbu belahan itu, dan sulit bagi Soraya untuk menahan.

“aa……” rintihnay lagi

Jilatan itu tetap menjalarinya

“aku mo keluar Aa…..”

Getaran lidah malah semakin liar

Dan kemudian

“Aaa….. argh……..” rintihan dan teriakan sambil menekan kepala Alex ke pangkal pahanya dan diiringi oleh getaran hebat yang menandakan orgasmenya tiba.

Wajah Alex tersenyum lebar melihat Soraya yang sudah mencapai puncak lewat jilatan lidahnya itu.

“aa……” Soraya menarik Alex kedalam pelukannya.

Bibirnya kembali melumat bibir yang tidak pernah menyentuh alkohol dan rokok itu.

Kini Alex yang terlentang, dan dengan cekatan Soraya melepas satu-satunya yang masih tersisa di badan Alex, yairu segitiga berwarna hitam.

Kemaluan Alex yang tegang kini mengangguk angguk seakan meminta Soraya untuk menyentuhnya. Sambil tersenyum lembut, lalu Soraya membuka bibirnya, dan batang kemaluan itu pun masuk ke dalam mulutnya.

Kepala Soraya lalu turun naik memasukkan batang kemaluan Alex ke dalam mulutnya yang hangat dan basah itu. Membuat Alex merem melek menikmati sentuhan lidah dan bibir kekasihnya yang kini menjepit urat kemaluannya.

Soraya agak enggan saat Alex menarik kepalanya

“curang…..” bisiknya genit

Alex mendorong Soraya agar telentang

Wanita itu kini pasrah menelentang, kedua pahanya membuka lebar, seakan mempersilahkan Alex untuk menancapkan batang jantannya kedalam vaginanya yang kini basah dan siap untuk diterobos.

Perlahan tapi pasti, batang Alex kemudian masuk kedalam vagina Soraya. Sedikit menggigit bibirnya saat proses masuk, namun akhirnya semua batang itu tenggelam, dan membuat Alex meringis akibat jepitan urat vagina Soraya

“enak A?” tanyanya lembut berbisik

“banget Neng…..”

Kaki Soraya melingkar di pantat Alex, tangannya menekan punggung pria itu agar menempel erat ke tubuhnya.

Deburan ombak kecil, suara suling kapal yang sesekali terdengar, seakan tidak diperdulikan dua insan yang sedang bertatapan dengan mesra, dan berpagutan erat dalam pelukan penuh rasa cinta, dan kedua kaki yang saling mengunci, membuat tekanan ke vagina Soraya semakin dalam rasanya.

Goyangan dan pompaan yang perlahan tapi pasti mulai mengganas dan agak cepat iramanya.

Sesekali Alex terlihat berhenti untuk mencoba mengatur iramanya

Namun tekanan dan tarikan kedua tangan Soraya membuat dia kembali memeacu tusukannya. Soraya tahu Alex ingin menunggunya, tapi dia ingin kekasihnya itu mendapatkan apa yang dia rindukan juga, tanpa harus menunggu dirinya yang sudah terlebih dahulu menggapainya tadi.

“keluarin A……” serak suara Soraya sambil menjepit vaginanya, seraya menekan agar pompaan itu terus bergoyang.

Lalu

“neng…..”

“iya Aa……”

“mau keluar….”

“keluarin A…..”

Dan tiba-tiba dengan cepat Alex mencabut batangnya, lalu menumpahkan semua isinya yang sudah lama dipendam diatas perut mulus Soraya.

Alex lalu tumbang disamping Soraya

Wanita itu lalu mendekap kekasihnya yang sedang mengatur nafasnya

“neng belum?”

“ih, Aa… khan neng udah tadi…..”

Bisik Soraya sambil memeluk Alex dengan eratnya. Dia mencium pipi pria itu lalu meletakkan kepalanya di dadanya.

“ nanti kita lanjut lagi……” bisiknya

Alex menganggukkkan kepalanya

“biar Aa enteng dulu….”

Alex tertawa kecil lalu mendekap erat Soraya

Suara sahut-sahutan pertukaran informasi dari radio walkie talkie yang diletakkan Alex di ruangan kerjanya sesekali terdengar suara 2nd Officer yang bertugas memberi order ke AB yang jaga. Suasana area labuh jangkar yang ramai di pelabuhan Singapore ini memang perlu penanganan khusus dan penjagaan yang teratur, karena sibuknya area dan kapal lalu lalang.

Sementara itu di kamar, sambil berbalut handuk, Soraya membuatkan minuman serta membuka ole-ole makanan ringan untuk kekasihnya. Sedangkan Alex dengan celana pendek tanpa kaos, membantu Soraya untuk mengangkat koper kecilnya, dan meletakkan di dekat lemari pakaiannya di kamar dalam.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd