Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY BBCHALLENGE

So.... Who's the winner?

  • Layla

    Votes: 30 28,3%
  • Lisa

    Votes: 43 40,6%
  • Vivi

    Votes: 33 31,1%

  • Total voters
    106
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
Up hu!! Gue yakin dibalik updatetan yg lama trdapat kualitas cerita.. gua udh ikutin ini suhu dari yg "bidadari pembawa kebahagiaan"
Tak pernah mengecewakan dehh :adek:
 
Hari berikutnya, Lisa sedang berada di kelas dan mendengarkan ceramah dosennya saat sebuah notifikasi muncul di layar hpnya. Lisa membuka notifikasi itu dan terbelalak saat ia melihat ada email masuk, dan email itu tak lain berasal dr [email protected]. Lisa segera membuka email itu dan mulai membaca isi emailnya.

'Selamat siang nona Lisa, setelah menilai dan mempertimbangkan apa yg sudah nona Lisa kirimkan pada kami, dg senang hati saya memberitahukan pada nona Lisa bahwa nona Lisa memenangkan 'Beauty and the Beast Challenge'! Kami akan segera memberikan uang hadiah kepada anda. Jika anda masih tertarik, kami masih membuka kesempatan bagi anda untuk meraih hadiah tambahan dr bonus challenge. Mohon segera membalas email ini jika anda berkenan. Uang hadiah tetap akan dikirim meski anda menolak bonus challenge dr kami'
Lisa tak percaya, ia menang. Di satu sisi ia senang, karena ia mendapatkan uang yg cukup besar, 100juta rupiah! Ia tak bs percaya dg apa yg ia lihat, dan dg cepat Lisa membuka aplikasi perbankannya. Matanya terbelalak saat melihat ada uang masuk sebesar 100juta rupiah di rekeningnya. Ia makin percaya dg website 'Beauty and the Beast Challenge' itu. Tak mungkin penipu berani2nya mengirimkan uang sebesar itu pada korbannya. Lisa tahu uang itu masih blm cukup, ia tahu ia butuh uang yg lbh banyak lg dan hadiah bonus itu terlihat begitu menggiurkan karena sudah terbukti uang yg didapat memang benar adanya.

Lisa mengirimkan sebuah pesan di aplikasi whatsapp, ia membuka salah satu chat di list chat nya, dan kemudian ia menuliskan pesan yg berisikan ia sudah mendapat uang dan akan mengirimkan uang itu sebagai sebagian dr uang pelunasan. Ia melanjutkan dg membuka kembali emailnya dan mengirimkan konfirmasi bahwa ia bersedia melakukan tantangan tambahan demi uang bonus itu. Ia tak bs mundur lg sekarang.

Lisa berdebar2, ia tak percaya di usianya yg masih muda ini, merelakan dirinya untuk dinikahi dan dihamili oleh tukang sampah tua jelek. Tapi kalau ia tak melakukan itu, ia khawatir dg masa depan adik2nya yg masih sekolah, dan kalau apa yg ia lakukan bs menjamin masa depan adik2nya, maka ia pasrah merelakan masa depannya sendiri. Setidaknya, ia tak merendahkan dirinya dg menjadi seorang pelacur yg menjual dirinya pada banyak lelaki. Tp menikah diluar rasa cinta tetap terasa berat bagi Lisa. Selesai kuliah hari itu, Lisa pulang ke rumah kontrakannya. Setelah turun dr sepeda motor ojek, Lisa menatap sebuah mobil mewah yg terparkir di depan kontrakannya. Ia tak tahu mobil siapa itu, yg ada dibenaknya hanya ia merasa sedikit jengkel karena ada yg parkir seenaknya didepan rumahnya.
"Huh, mentang2 mobil mewah, seenaknya aja...", kata Lisa melewati mobil itu dan kemudian membuka pintu rumahnya.
Lisa sontak kaget saat menyadari ada seseorang yg duduk di sofa rumahnya, tapi belum sempat Lisa mengatakan sesuatu, orang itu sudah membuka mulutnya.
"Ah nona Lisa, akhirnya kita bertemu juga", kata orang itu, seorang pria berbaju formal yg duduk di ruang tamu Lisa.
"Ka... Kamu siapa? Aku bisa teriak sekarang kalo km gk pergi!!", kata Lisa panik. Ia tak tahu harus apa diposisi ini.
Tapi ancaman Lisa ditanggapi dg tawa kecil pria itu,"Haha, tidak perlu nona Lisa. Saya datang kesini bukan untuk maksud yg buruk. Ah, maaf, saya sepertinya kurang sopan", Pria itu kemudian berdiri dan mendekati Lisa yg terlihat masih sangat was2.
Lisa menatap dg was2 apa yg dilakukan pria itu, Lisa tidak langsung lari atau berteriak karena selain penampilan pria itu yg terlihat sangat rapi dg baju bisnisnya dan potongan rambut rapinya, wajah pria itu terlihat bukan orang yg berniat buruk. Tapi Lisa hampir melompat mundur saat pria itu tiba2 mengangkat tangan kanannya.
"Perkenalkan nona Lisa, nama saya John, saya wakil dr BBChallenge" , kata John dg wajah tersenyum ramah.
Lisa terbelalak, rasa was2nya mulai hilang mendengar itu,"BBChallenge? Pak John dr website itu?".
Meski Lisa tak membalas jabat tangannya, John menurunkan tangannya dan wajahnya seolah sudah terbiasa mendengar tanggapan itu,"Benar sekali nona Lisa, dan dr informasi yg saya terima dr rekan saya, anda berniat melanjutkan fase berikutnya, anda ingin mendapatkan hadiah dr tantangan bonus kami?"
"I... Iya..."
"Ah saya senang mendengar itu, dan karena itulah saya datang kemari, supaya kita bs membicarakan aturan2 ekstra dr fase ini dan juga supaya anda bs mendapatkan jawaban secara langsung jika anda memiliki pertanyaan", kata John.
"O... Oh... Tentu, umm...", kata Lisa masih tak yakin ia harus apa.
"Mungkin kita bs duduk? Bicara sambil berdiri bukan hal yg baik dalam pembicaraan bisnis", kata John sambil melirik sofa.
Sikap John yg benar2 terlihat, profesional, membuat Lisa mengikuti saja apa perkataan pria itu meski seharusnya ialah yg menentukan apakah mereka bs duduk atau tidak, ini adalah rumahnya meski ia hanya mengontrak.
John duduk di kursi sofa yg td ia duduki dan kemudian mengambil sebuah koper yg tersembunyi di samping kursi sofanya dan menaruh koper itu keatas meja. Lisa melihat John, ia menilai mungkin pria itu usianya sekitar 30an tahun, ia terlihat cukup tampan meski senyumnya sedari tadi terlihat seperti kewajiban saja dan bukanlah senyuman yg tulus. Ia makin penasaran dg asal usul website itu, website mana yg menawarkan uang jutaan dan lagi siapa sebenarnya pria yg ada dirumahnya ini.
Setelah koper itu dibuka, John mengeluarkan beberapa kertas yg sudah tertata rapi disebuah stopmap.
John menaruh dokumen itu didepan Lisa dan membuka halaman dokumen itu,"Silahkan nona Lisa baca2 dulu dokumen perjanjian ini"
"Ini, dokumen apa?", kata Lisa mulai was2 lagi. Ia takut apa yg akan ia setujui bisa berakhir buruk kalau ia tak paham dg apa yg ia setujui dr dokumen ini.
"Well... Secara singkatnya, dokumen ini adalah perjanjian antara nona Lisa dg organisasi kami. Tapi anda tak perlu takut karena perjanjian ini berisi jaminan2 yg bs kami berikan pada nona Lisa, seperti yg nona Lisa sudah pernah minta pada kami dalam bentuk gelang dan juga bodyguard"
Lisa teringat dg gelang yg ada dilengannya, ia tak pernah memakai gelang itu, tp ia tak yakin apakah gelang itu memang berfungsi selayaknya,"Jadi... gelang ini beneran bs dipakai?"
"Tentu saja, karyawan kami akan langsung datang secepat mungkin untuk melindungi anda jika anda merasa kondisi anda mengancam atau kurang nyaman bagi anda", kata John.
Lisa mulai membaca isi dokumen itu, John terlihat menunggu dg sabar meski Lisa beberapa kali membaca baris yg sama beberapa kali.
"Ini... Apa maksudnya dg pengawasan penuh dg alat perekam khusus? Dan semua hak video dan gambar ada ditangan organisasi BBChallenge?", tanya Lisa.
"Oh itu, seperti yg anda tahu, untuk mengikuti tantangan dr kami anda harus memberikan bukti tantangan dlm bentuk video, gambar, dll? Jika anda setuju dg poin itu, maka anda tak perlu lg khawatir kalau apa yg anda sajikan tidak terekam. Anggap saja, kami memiliki teknologi terbaru dalam hal perekaman sehingga anda tak akan tahu kalau anda sedang direkam"
"Berarti, klo saya setuju, kalian bs ngerekam semua kegiatanku?", tanya Lisa merasa agak was2.
"Well, secara kasar seperti itu, tapi tenang saja nona Lisa kami tak akan menyebarkan video ataupun gambar yg kami terima. Kami harap, fakta bahwa video yg sudah anda kirimkan pada kami tidak tersebar sudah menjadi jaminan profesionalisme kami"
Mendengar itu Lisa mendapat pertanyaan lain,"Tapi... Video2 itu dipakai untuk apa? Bukan untuk dijual di situs2 porno kan?"
John terlihat seperti teringat dg apa yg seharusnya ia jelaskan sebelumnya,"Ah ya, tenang saja nona Lisa, video yg anda kirim sama sekali tidak dipergunakan untuk, hmmm apa kata yg tepat... Ah, khalayak ramai, haha, hampir saja saya bilang rakyat jelata. Tapi yah, video2 anda hanya akan dapat diakses oleh d0natur (jadi d0natur HANYA melalui admin team, BUKAN lewat staff lain) kami"
Lisa tak familier dg kata itu,"d0natur (jadi d0natur HANYA melalui admin team, BUKAN lewat staff lain)?"
"Orang2 yg membayar hadiah anda dan, haha, gaji saya sendiri dan rekan2 kerja saya tentunya", John tertawa seolah apa yg ia katakan sedari tadi adalah hal yg normal sebagai guyonan diantara teman2nya.
"Jadi... Pak John tak bs melihat videoku?"
"Well saya bisa, karena saya perlu menentukan apakah video yg direkam memang layak untuk dinikmati d0natur (jadi d0natur HANYA melalui admin team, BUKAN lewat staff lain) kami atau tidak. Tp tak perlu takut, dg video yg akan kami ambil, kami juga pakai supaya kami tahu bahwa kondisi anda tetap aman"
"Ta... Tapi pak John bisa lihat kan?", kata Lisa makin was2. Ia tak bs membayangkan video pergumulannya dg pak Juki ditonton oleh banyak orang.
"Tentu, kalau tidak, bagaimana anda bisa menang?", kata John seolah tak paham pertanyaan Lisa. Pria itu kemudian mendekatkan badannya kearah Lisa. "Nona Lisa, sadar kan nona Lisa memberikan video kepada kami? Bagaimana kami bisa memberi penilaian kalau kami tak bs melihat isi video anda?"
Lisa seolah tak bs menjawab, pria itu benar, seharusnya ia sadar ia memberikan video itu pada orang tak ia kenal. Video yg ia kirimkan itu bisa saja disalah gunakan dan seperti yg Lisa takutkan, tersebar dg bebas di dunia maya. Ia hanya bs memegang kata2 pak John bahwa apa yg ia kirimkan tidak akan tersebar bebas.
"I... iya pak, maaf. Saya hanya takut kalau video saya tersebar luas. Saya tak mau orang tahu soal ini pak", kata Lisa sedikit gugup
Pak John terlihat relaks lagi,"Tenang saja nona Lisa, d0natur (jadi d0natur HANYA melalui admin team, BUKAN lewat staff lain) kami menjunjung tinggi ekslusifitas. Mereka juga terikat perjanjian supaya tidak menyebarkan apapun yg mereka dapat"
Lisa merasa sedikit lega, ia melihat kembali dokumen yg diserahkan padanya, ia tak pernah melihat dokumen resmi yg dr tebakannya adalah dokumen kontrak seperti ini. Tapi ia mempertimbangkan banyak hal, dr penampilan pak John, sikap pria itu dan juga dokumen yg ia pegang sekarang ini. Setelah beberapa saat terdiam, Lisa mendapatkan pertanyaan baru,"Apakah, perjanjian ini mengikat secara hukum?"
Pak John terlihat sedikit kaget mendengar itu, tp kemudian senyum kembali muncul diwajahnya,"Tentu, meski kami menjaga supaya semua klien kami tak perlu sampai menuntut secara hukum. Kenyamanan semua pihak adalah prioritas bagi kami"
"Siapa klien bapak?"
Pak John tersenyum, seolah ia memiliki misteri yg terlalu menggelitik untuk disimpan sendiri,"Anda adalah klien kami, dan juga para d0natur (jadi d0natur HANYA melalui admin team, BUKAN lewat staff lain) kami. Jadi, apa nona Lisa masih tertarik melanjutkan tantangan dr kami?"
Lisa masih merasa takut, ia merasa harus membaca dokumen ini lebih jauh lagi, apa lagi kalau dokumen ini memang mengikat secara hukum,"Bisa... Bisa saya baca lagi dokumen ini pak?
"Tentu saja, jika anda merasa sudah siap untuk bekerja sama dg kami, silahkan anda hubungi nomor ini", kata pak John mengeluarkan sebuah kartu nama.
Lisa menerima kartu itu dan kemudian melihat pak John menutup kopernya kemudian berdiri, Lisa kemudian ikut berdiri setelah menaruh dokumen tadi di meja.
"Saya tunggu kabar baiknya nona Lisa, kalau boleh jujur, banyak d0natur (jadi d0natur HANYA melalui admin team, BUKAN lewat staff lain) kami yg sudah tak sabar melihat, ummm, petualangan nona Lisa", kata pak John dg senyum diwajahnya.
Lisa mulai merasa tak nyaman dg senyuman itu, pak John bersikap seolah apapun yg ia lakukan disini adalah hal normal yg ia hadapi sehari2. Dibanding Lisa yg tak percaya dg apa yg sedang terjadi ini.
Saat pria itu sampai di pintu depan, Lisa teringat dg apa yg seharusnya ia tanyakan saat ia melihat pak John ada diruang tamu nya.
"Pak John, kok bs masuk kerumah ini?", kata Lisa, ia melihat pintunya tidak menunjukkan tanda2 kekerasan atau pemaksaan supaya pintu itu terbuka.
Pak John berbalik dan menatap Lisa, ia tersenyum, "Well, anggap saja saya punya sumber daya besar yg mampu melakukan apapun yg saya butuhkan. Sampai bertemu lagi, nona Lisa"
Lisa hanya bs melihat pria itu berjalan menuju mobil mewah yg terparkir di depan rumah Lisa dan kemudian menghilang saat ia masuk kedalam mobil. Pikiran Lisa masih tak bs lepas dr apa yg baru saja terjadi sementara mobil mewah itu pergi meninggalkan dirinya sendirian.
Lisa kembali masuk kedalam rumah, ia sedikit paranoid dg apa yg ada disekitarnya, ia tak tahu apa maksud pak John dg pengawasan penuh, ia merasa sekarangpun ia sedang diawasi. Tapi, apakah ia rugi sejauh ini? Selain ia harus rela disetubuhi pria tua jelek seperti pak Juki, ia mendapatkan uang yg cukup besar dr itu. Bagi Lisa, ini bukan kemungkinan terburuk yg bs terjadi padanya.
Lisa menutup pintu rumahnya, dan membawa dokumen tadi kekamarnya dan mulai membaca isinya lebih seksama.
Setelah sekitar 1 jam, Lisa menangkap beberapa poin yg dijabarkan di dokumen itu, sebagian besar memang menjelaskan soal perlindungan dirinya dr hal2 yg bs mengancam keselamatannya jika ada hal yg tidak diinginkan terjadi, selain itu juga ada bagian yg menjelaskan dimana ia bs mendapatkan dukungan keuangan dasar selama menjalani tantangan ini. Tapi ada juga bagian2 yg agak sulit dipercaya, seperti bagaimana organisasi pak John siap menerima bayi yg mungkin tidak diinginkan dr hasil tantangan ataupun bagian dimana organisasi akan menyediakan layanan medis dr rumahsakit yg sudah ditentukan jika penantang hendak menjalani proses melahirkan. Selain itu juga ada bagian2 lain yg menjelaskan organisasi siap memberikan tempat yg akan mendukung kebutuhan penantang dan juga jika diperlukan, relokasi jika ada ancaman dr lingkungan setempat. Lisa hampir tak percaya dg apa yg ia baca, ia tak tahu organisasi macam apa yg bisa dg mudahnya memberikan uang besar dan seolah bs mengendalikan apapun yg mereka inginkan. Lisa makin tak tahu, ia sudah terlibat dg apa sekarang.
Pikiran Lisa teralihkan saat hp nya membunyikan nada yg nyaring, ia segera mengambil hp yg ada di dalam tasnya. Jantungnya berdegup kencang saat ia melihat siapa yg menelponnya.
"H.. Halo"
"Aaah Lisa, akhirnya lu angkat juga. Kirain gw lu cuekin lagi", kata seorang laki2 dr speaker telpon Lisa.
"Ngg.. Nggak kok, gw lg sibuk aja td", kata Lisa masih tergagap.
"Hmmm ok... Gw barusan liat rekening gw, uang gw belum nambah 100juta, apa gw td salah baca WA lu?", kata pria itu dg nada sarkastis.
Lisa terbelalak, ia terlalu fokus dg dokumen ditangannya dan kemunculan pak John yg terlalu tiba2 sehingga ia lupa mentransfer uangnya,"Oh sorry, gw bakal lgsg transfer skrg juga"
"Haha, nah gitu donk, yah tapi lu gk bs bayar pun gw tetep bakal untung toh. Titip salam ke adik lu ya Lis", kata laki2 itu kemudian tertawa dan menutup telpon.
Lisa merasa muak, perasaan yg jauh lbh buruk yg ia rasakan dibandingkan saat ia diperkosa oleh pak Juki. Malah, disetubuhi pak Juki akan jauh lbh baik drpd harus mendengarkan suara laki2 itu.

Ketetapan hati Lisa makin mantap sekarang, ia benar2 harus mendapatkan uang dr organisasi BBChallenge itu. Demi keselamatan dirinya, dan terutama adik2nya yg tak tahu apa2. Ia hanya bs beraharap setidaknya adik2nya tak akan tahu soal apa yg harus ia lakukan demi masa depan mereka.
"Masa depan... Apa gw msh punya masa depan skrg...", gumam Lisa.
 
baique,, fondasi zdh terbentuk, kita liat kelanjutannya
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd