Hypermaniax69
Semprot Holic
- Daftar
- 25 Jul 2020
- Post
- 338
- Like diterima
- 216
Oke punya ini keknya
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
Benerin rumah paman: aku fantasi tanteku Bi Rani dan sepupuku Wita
- Thread starter presidente
- Start date
Kadalboenting25
Semprot Holic
- Daftar
- 2 Oct 2017
- Post
- 383
- Like diterima
- 296
menitip jejak hu
nieh suhuu
budakcorpp
Semprot Addict
Permulaan yang seruu. Lanjutkan suhuu
presidente
Suka Semprot
- Daftar
- 15 Aug 2011
- Post
- 13
- Like diterima
- 447
Nanti kalau sempat saya buat ya.
maulTheateaer
Semprot Addict
- Daftar
- 1 Jan 2018
- Post
- 444
- Like diterima
- 960
mantap suhu
presidente
Suka Semprot
- Daftar
- 15 Aug 2011
- Post
- 13
- Like diterima
- 447
Lanjutan cerita
Setelah beberapa saat, gw mendengar Wita masuk ke kamar mandi. Wajar sih, tiap bangun malam setiap orang suka ke kamar mandi untuk pipis. Namun saat itu gw yang pikirannya uda kemana-mana malah jadi membayangkan. Apa Wita tadi benar mendengar dan melihat Bi Rani bermastrubasi dan saat ini dia jadi terangsang dan mencoba menyalurkannya di kamar mandi?
"Apa yang kupikirkan? Aku terangsang melihat mami bermastrubasi membayangkan Arif. Bagaimana dengan papi?" Gw membayangkan Wita bergumam seperti itu di kamar mandi. Ia tidak tahu harus berbuat apa dan merasa sedikit khawatir tentang situasi ini.
Tetapi ternyata tidak. Wkwkwkw. Gak berapa lama sudah terdengar suara flush toilet dan WIta sudah langsung keluar untuk menuju kamar tempat gw berada ini.
“Hi, A” Sapanya singkat. Mungkin karena WIta juga masih mencoba membaca situasi memastikan apakah gw jg mendengar apa yang dilakukan Bi Rani.
“Eh, Wit” Jawab gw juga singkat.
Waktu itu Wita langsung ke Kasur dan tiduran, namun posisi kami berjauhan, gw diujung yang satu dan miring kearah samping kasur, dan Wita sebaliknya langsung mengambil posisi di ujung sebelahnya dengan posisi tidur menyamping juga. Jadi kita dalam posisi kaya pasangan yang lagi marahan saling memunggungi.
Gw yang dari tadi sudah gak tahan ngerasa harus dikeluarin karena si ‘Joni’ uda tegang banget, bangkit untuk menuju keluar untuk ke kamar mandi. Wita tanpa melihat ke arah gw bertanya pelan, “kemana, A?”
“Pengen pipis”, jawab gw.
Ketika jalan ke kamar mandi gw sengaja berjalan pelan sekali sambil sesekali berharap Bi Rani melanjutkan hal yang kaya tadi, hehehe. Bahkan gw sengaja pura-pura mainin hp di dekat pintu kamar Bi Rani. Tapi ternyata tidak ada suara-suara aneh, meskipun memang ada suara-suara yang menandakan Bi Rani masih terbangun. Akhirnya gw langsung ke kamar mandi aja dan pipis.
Selesai pipis ketika berbalik gw baru nyadar kalau ada celana dalam tergeletak diujung dekat pintu.
“Eh, itu punya siapa ya”, gumam gw.
Yang jelas pasti itu kalau bukan punya Bi Rani ya Punya Wita. Kecuali kalau Mang Enjang punya kelainan suka pakai celana dalam cewek, kwkwkwkw.
Kalau dilihat dari ukuran dan modelnya yang ada corak-corak bunga gw rasa ini punya Wita. Pas banget nih gw lagi mau coli jadi ada bahan tambahan, daripada liat bokep di hp, kayanya pakai celana dalam Wita yang habis pakai sambil bayangin dia bakal lebih ok.
Gw ambil celana dalam tersebut, dan coba gw endus-endus. Ternyata bau khasnya masih kuat banget. “Apa ini tadi baru Wita lepas ya”, pikir gw.
Gw melihat bagian dalam celana dalam tersebut dan dibagian dalam depannya gw kaget gak hanya basah, karena kalau hanya basah kan biasa cewe karena habis pipis atau hal lainnya. Namun yang membuat gw langsung deg-deg serr… adalah ada lendir-lendir kental. Jujur gw ga tau sih itu apa. Tapi gw jadi langsung membayangkan kayanya gw td bener deh ngebayangin Wita sebenarnya bangun pas kejadian Bi Rani tadi. “Apa beneran dia jadi terangsang ya”, gumam gw. Ya wajar sih, melihat kejadian kaya tadi siapapun orangnya pasti nafsu manusiawinya bangkit.
Gw yang tadinya niat coli di kamar mandi langsung membatalkan niat gw. Gw mau bertaruh peruntungan aja deh dikamar Wita, siapa tau dapat jackpot malah bisa ngapain sama Wita, hehehe. Meskipun gw ga tau juga sih, karena setau gw Wita anaknya baik-baik. Tapi ya pikir gw uda kaya gini kalau ternyata ga dapet ya gw bisa ke kamar mandi lagi atau diem-diem aja coli dikamar ketika Wita tidur. Gw copot celana dalem gw jg, biar samaan sama Wita, hehe.
Akhirnya gw balik lagi ke kamar Wita. Gw liat Wita masih di posisi kaya tadi, tapi gw gak tau dia tidur apa masih bangun. Ya gw langsung ambil posisi lagi aja di ujung sebelahnya seperti sebelumnya. Cm kali ini gw ga membelakangi Wita, gw miring menghadap dalam kearah Wita meskipun dia membelakangi gw. Karena sama-sama dalam selimut yang sama setidaknya dengan posisi ini gw sekarang bisa sedikit melihat badannya Wita. Gw sengaja masukin seluruh badan sampai kepala kedalam selimut. Padahal niat gw cuma supaya bisa ngeliatin Wita, hehehe.
Keadaan sempet hening agak lama. Gw Cuma bisa ngaceng sambal ngeliatin Wita tapi juga ga bisa ngapa-ngapain takut malah dianggap melecehkan atau Wita teriak kalau gw ada gerakan aneh-aneh malah berabe nanti.
Yang gak diduga adalah gw kemudian mendengar suara dari kamar sebelah. Bi Rani mengunci pintu kamarnya dan seperti berlalu-lalang di kamarnya memastikan sesuatu. Gw kemudian dengar suara kaya Bi Rani membuka lemari dan mengambil sesuatu. Karena nantinya gw tahu Bi Rani ngambil apa, gw jadi kadang membayangkan situasi saat itu kayaknya Bi Rani mengambil barang itu sambil senyum nakal penuh nafsu di wajahnya.
Kayanya saat itu kemudian Bi Rani duduk dengan hati yang berdegup kencang. Gw bayangin Bi Rani menggenggam alat itu erat-erat di tangannya, merasa sedikit gugup dan tidak sabar untuk mencobanya. Ia sepertinya memeriksa pintu kamarnya lagi dan memastikan bahwa tidak ada orang lain di sekitarnya. Ia terdengar mengeluarkan beberapa suara ketawa kecil entah kenapa.
Setelah itu, Bi Rani nampaknya mengambil ponselnya dan mengirim WA ke Mang Enjang. Bi Rani sepertinya ingin memastikan bahwa Mang Enjang masih lama pulang.
"Duh, mudah-mudahan papi masih lama pulangnya," gumam Rani pada dirinya sendiri (bayangan gw aja sih ini). Gw bisa bayangin gini karena samar mendengar suara notifikasi WA saat itu.
Kemudian terdengar Bi Rani menyalakan alat tersebut dan mulai menggunakannya. Nampaknya ia mulai merasakan sensasinya, sesuatu yang membuatnya merasa lupa diri. Gw bayangin kaya gitu karena setelah gw denger alat itu dinyalain, Bi Rani seperti tidak peduli dengan apapun yang terjadi di luar sana. Ia seperti fokus pada pengalaman yang sedang ia alami dan gak ragu mengeluarkan suara-suara yang gw jamin bakal membuat semua laki-laki yang mendengarnya langsung tegang,
Gw rasa Bi Rani pakai vibrator, karena gw bisa mendengar setiap kali Bi Rani mengatur tingkat getarannya, gw ngebayangin Bi Rani merasakan kenikmatan yang bertahap. Ketika Bi Rani mengatur getarannya pada tingkat maksimal, gw Rasa Bi Rani merasakan sensasi yang sangat kuat, hingga ia makin tidak bisa menahan suara dari dirinya sendiri.
"Mungkin suaraku terdengar oleh Arif dan Wita," gw bayangin ini ada dalam pikiran Bi Rani. Namun, Bi Rani Nampak tidak peduli. Ia terus memainkan vibratornya dan menikmati setiap sensasi yang diberikannya.
“plop…plop…clop….”. Gw mendengar suara kaya gitu jg. Imajinasi gw jadi makin gila saat itu. Gw langsung mikir gila ni apa Bi Rani pakai dua ya vibrator untuk klitorisnya sambil masukin dildo. Apa malah mungkin pakai yang memang gabungan vibrator dan dildo, gw langsung membayangkan macem-macem bentuk vibrator dan dildo. Wkwk.
"Suara itu? Mami lagi apa?" (mungkin pikiran Wita saat itu). Gw yang masih memandangi Wita juga jadi kepikiran apakah WIta masih bangun, mendengar itu, dan memikirkan apa yang gw bayangkan ini. Gw sih yakin Wita bangun, karena gw merasa ada sedikit gerakan. Gw yakin wajahnya memerah, malu tapi nafsu.
Wita (bayangan gw dalam hatinya Wita): "Mami pakai apa itu? Apa ini yang kubayangkan?"
Tiba-tiba.
Bi Rani: "Ahh... Arif... Oh ya... Arif..."
Gw (dalam hati): "What? Apakah Bi Rani bayangin gw lagi?"
Wita (mungkin dalam hati Wita): "Oh tidak, situasi ini semakin canggung. Apa yang harus aku lakukan sekarang?"
Bi Rani: "Rif aku tidak bisa menahan lagi, bentar lagi keluar. Yang cepat Rif"
Bi Rani: "Ahh... Arif... Tolong, aku hampir mencapai klimaks..., Papi sambil jilatin itil aku dong cepat"
Ah gila gw pas mendengar bagian ini langsung si ‘Joni’ tegang setegang-tegangnya. Gak salah denger gw, Bi Rani kayanya lagi ngebayangin di en**t gw sambil klitorisnya dijilatin sama Mang Enjang, suaminya. Situasi menggila mendengar ini.
Situasi semakin canggung di tempat gw karena Bi Rani terdengar memanggil nama gw, tetapi juga menyebut Mang Enjang. Gw gak bisa bayangin Wita kaya gimana dengan situasi ini, tapi gw juga yakin Wita sekarang uda terangsang. Gw lihat dia menjepitkan tangan kirinya diantara pahanya. Dia sepertinya gak nyadar gw dalam selimut bisa melihat gerak-geriknya meskipun tidak terlalu jelas.
Wita (mendesah pelan): "ehhmmmm…”.
Ketika Bi Rani merasa semakin dekat dengan klimaks, suaranya semakin intens dan semakin sulit untuk diabaikan.
Bi Rani: "Ahh... Enjang... Oh ya... Arif..."
Bi Rani: "Aku tidak bisa menahan lagi. Aku bentar lagi mau keluar Ahh... Enjang... minum semua sampai habis"
Bi Rani: “Arrgghhhhh” (teriakan ini terdengar keras dan agak panjang), “jangan dimuntahin papi, Ahhh enak banget Rif”
Gila gila gila, gak salah denger kan gw. Bi Rani bayangin klimaks sama gw, dan bayangin nyuruh cairan klimaksnya diminum sama Mang Enjang, suaminya. Gw yang uda gak bisa mengendalikan diri langsung ngocok kon**l gw meskipun tetap agak pelan karena ada Wita, tapi disatu sisi gw juga pengen langsung nekat aja karena gw liat Wita juga sekarang badannya terutama bagian pantat terlihat digoyang-goyangkan sedikit. Gw rasa dia juga uda ga bisa menahan nafsunya.
Sedangkan di saat bersamaan, setelah hening sejenak, dari kamar sebelah terdengar suara vibrator dinyalakan lagi. Tapi kali ini agak berbeda, dzeeg deg dzeeg deg dzeeg deg, kaya suara mesin maju mundur.
“Rif, papi, mami masih mau, sekarang masukin berdua ya!” terdengar pelan suara Bi Rani.
“Ahhhh’’ (gw dalam hati). Makin menggila, lagi bayangin apa Bi Rani, dan mau melakukan apa dia, gw mempercepat kocokan. Sedangkan Wita kini …
Bersambung, hehehe. Segini kepanjangan ga ya untuk sekali update.
Nanti saya coba kasih ilustrasi Wita juga ya kalau sempat bikinnya.
Setelah beberapa saat, gw mendengar Wita masuk ke kamar mandi. Wajar sih, tiap bangun malam setiap orang suka ke kamar mandi untuk pipis. Namun saat itu gw yang pikirannya uda kemana-mana malah jadi membayangkan. Apa Wita tadi benar mendengar dan melihat Bi Rani bermastrubasi dan saat ini dia jadi terangsang dan mencoba menyalurkannya di kamar mandi?
"Apa yang kupikirkan? Aku terangsang melihat mami bermastrubasi membayangkan Arif. Bagaimana dengan papi?" Gw membayangkan Wita bergumam seperti itu di kamar mandi. Ia tidak tahu harus berbuat apa dan merasa sedikit khawatir tentang situasi ini.
Tetapi ternyata tidak. Wkwkwkw. Gak berapa lama sudah terdengar suara flush toilet dan WIta sudah langsung keluar untuk menuju kamar tempat gw berada ini.
“Hi, A” Sapanya singkat. Mungkin karena WIta juga masih mencoba membaca situasi memastikan apakah gw jg mendengar apa yang dilakukan Bi Rani.
“Eh, Wit” Jawab gw juga singkat.
Waktu itu Wita langsung ke Kasur dan tiduran, namun posisi kami berjauhan, gw diujung yang satu dan miring kearah samping kasur, dan Wita sebaliknya langsung mengambil posisi di ujung sebelahnya dengan posisi tidur menyamping juga. Jadi kita dalam posisi kaya pasangan yang lagi marahan saling memunggungi.
Gw yang dari tadi sudah gak tahan ngerasa harus dikeluarin karena si ‘Joni’ uda tegang banget, bangkit untuk menuju keluar untuk ke kamar mandi. Wita tanpa melihat ke arah gw bertanya pelan, “kemana, A?”
“Pengen pipis”, jawab gw.
Ketika jalan ke kamar mandi gw sengaja berjalan pelan sekali sambil sesekali berharap Bi Rani melanjutkan hal yang kaya tadi, hehehe. Bahkan gw sengaja pura-pura mainin hp di dekat pintu kamar Bi Rani. Tapi ternyata tidak ada suara-suara aneh, meskipun memang ada suara-suara yang menandakan Bi Rani masih terbangun. Akhirnya gw langsung ke kamar mandi aja dan pipis.
Selesai pipis ketika berbalik gw baru nyadar kalau ada celana dalam tergeletak diujung dekat pintu.
“Eh, itu punya siapa ya”, gumam gw.
Yang jelas pasti itu kalau bukan punya Bi Rani ya Punya Wita. Kecuali kalau Mang Enjang punya kelainan suka pakai celana dalam cewek, kwkwkwkw.
Kalau dilihat dari ukuran dan modelnya yang ada corak-corak bunga gw rasa ini punya Wita. Pas banget nih gw lagi mau coli jadi ada bahan tambahan, daripada liat bokep di hp, kayanya pakai celana dalam Wita yang habis pakai sambil bayangin dia bakal lebih ok.
Gw ambil celana dalam tersebut, dan coba gw endus-endus. Ternyata bau khasnya masih kuat banget. “Apa ini tadi baru Wita lepas ya”, pikir gw.
Gw melihat bagian dalam celana dalam tersebut dan dibagian dalam depannya gw kaget gak hanya basah, karena kalau hanya basah kan biasa cewe karena habis pipis atau hal lainnya. Namun yang membuat gw langsung deg-deg serr… adalah ada lendir-lendir kental. Jujur gw ga tau sih itu apa. Tapi gw jadi langsung membayangkan kayanya gw td bener deh ngebayangin Wita sebenarnya bangun pas kejadian Bi Rani tadi. “Apa beneran dia jadi terangsang ya”, gumam gw. Ya wajar sih, melihat kejadian kaya tadi siapapun orangnya pasti nafsu manusiawinya bangkit.
Gw yang tadinya niat coli di kamar mandi langsung membatalkan niat gw. Gw mau bertaruh peruntungan aja deh dikamar Wita, siapa tau dapat jackpot malah bisa ngapain sama Wita, hehehe. Meskipun gw ga tau juga sih, karena setau gw Wita anaknya baik-baik. Tapi ya pikir gw uda kaya gini kalau ternyata ga dapet ya gw bisa ke kamar mandi lagi atau diem-diem aja coli dikamar ketika Wita tidur. Gw copot celana dalem gw jg, biar samaan sama Wita, hehe.
Akhirnya gw balik lagi ke kamar Wita. Gw liat Wita masih di posisi kaya tadi, tapi gw gak tau dia tidur apa masih bangun. Ya gw langsung ambil posisi lagi aja di ujung sebelahnya seperti sebelumnya. Cm kali ini gw ga membelakangi Wita, gw miring menghadap dalam kearah Wita meskipun dia membelakangi gw. Karena sama-sama dalam selimut yang sama setidaknya dengan posisi ini gw sekarang bisa sedikit melihat badannya Wita. Gw sengaja masukin seluruh badan sampai kepala kedalam selimut. Padahal niat gw cuma supaya bisa ngeliatin Wita, hehehe.
Keadaan sempet hening agak lama. Gw Cuma bisa ngaceng sambal ngeliatin Wita tapi juga ga bisa ngapa-ngapain takut malah dianggap melecehkan atau Wita teriak kalau gw ada gerakan aneh-aneh malah berabe nanti.
Yang gak diduga adalah gw kemudian mendengar suara dari kamar sebelah. Bi Rani mengunci pintu kamarnya dan seperti berlalu-lalang di kamarnya memastikan sesuatu. Gw kemudian dengar suara kaya Bi Rani membuka lemari dan mengambil sesuatu. Karena nantinya gw tahu Bi Rani ngambil apa, gw jadi kadang membayangkan situasi saat itu kayaknya Bi Rani mengambil barang itu sambil senyum nakal penuh nafsu di wajahnya.
Kayanya saat itu kemudian Bi Rani duduk dengan hati yang berdegup kencang. Gw bayangin Bi Rani menggenggam alat itu erat-erat di tangannya, merasa sedikit gugup dan tidak sabar untuk mencobanya. Ia sepertinya memeriksa pintu kamarnya lagi dan memastikan bahwa tidak ada orang lain di sekitarnya. Ia terdengar mengeluarkan beberapa suara ketawa kecil entah kenapa.
Setelah itu, Bi Rani nampaknya mengambil ponselnya dan mengirim WA ke Mang Enjang. Bi Rani sepertinya ingin memastikan bahwa Mang Enjang masih lama pulang.
"Duh, mudah-mudahan papi masih lama pulangnya," gumam Rani pada dirinya sendiri (bayangan gw aja sih ini). Gw bisa bayangin gini karena samar mendengar suara notifikasi WA saat itu.
Kemudian terdengar Bi Rani menyalakan alat tersebut dan mulai menggunakannya. Nampaknya ia mulai merasakan sensasinya, sesuatu yang membuatnya merasa lupa diri. Gw bayangin kaya gitu karena setelah gw denger alat itu dinyalain, Bi Rani seperti tidak peduli dengan apapun yang terjadi di luar sana. Ia seperti fokus pada pengalaman yang sedang ia alami dan gak ragu mengeluarkan suara-suara yang gw jamin bakal membuat semua laki-laki yang mendengarnya langsung tegang,
Gw rasa Bi Rani pakai vibrator, karena gw bisa mendengar setiap kali Bi Rani mengatur tingkat getarannya, gw ngebayangin Bi Rani merasakan kenikmatan yang bertahap. Ketika Bi Rani mengatur getarannya pada tingkat maksimal, gw Rasa Bi Rani merasakan sensasi yang sangat kuat, hingga ia makin tidak bisa menahan suara dari dirinya sendiri.
"Mungkin suaraku terdengar oleh Arif dan Wita," gw bayangin ini ada dalam pikiran Bi Rani. Namun, Bi Rani Nampak tidak peduli. Ia terus memainkan vibratornya dan menikmati setiap sensasi yang diberikannya.
“plop…plop…clop….”. Gw mendengar suara kaya gitu jg. Imajinasi gw jadi makin gila saat itu. Gw langsung mikir gila ni apa Bi Rani pakai dua ya vibrator untuk klitorisnya sambil masukin dildo. Apa malah mungkin pakai yang memang gabungan vibrator dan dildo, gw langsung membayangkan macem-macem bentuk vibrator dan dildo. Wkwk.
"Suara itu? Mami lagi apa?" (mungkin pikiran Wita saat itu). Gw yang masih memandangi Wita juga jadi kepikiran apakah WIta masih bangun, mendengar itu, dan memikirkan apa yang gw bayangkan ini. Gw sih yakin Wita bangun, karena gw merasa ada sedikit gerakan. Gw yakin wajahnya memerah, malu tapi nafsu.
Wita (bayangan gw dalam hatinya Wita): "Mami pakai apa itu? Apa ini yang kubayangkan?"
Tiba-tiba.
Bi Rani: "Ahh... Arif... Oh ya... Arif..."
Gw (dalam hati): "What? Apakah Bi Rani bayangin gw lagi?"
Wita (mungkin dalam hati Wita): "Oh tidak, situasi ini semakin canggung. Apa yang harus aku lakukan sekarang?"
Bi Rani: "Rif aku tidak bisa menahan lagi, bentar lagi keluar. Yang cepat Rif"
Bi Rani: "Ahh... Arif... Tolong, aku hampir mencapai klimaks..., Papi sambil jilatin itil aku dong cepat"
Ah gila gw pas mendengar bagian ini langsung si ‘Joni’ tegang setegang-tegangnya. Gak salah denger gw, Bi Rani kayanya lagi ngebayangin di en**t gw sambil klitorisnya dijilatin sama Mang Enjang, suaminya. Situasi menggila mendengar ini.
Situasi semakin canggung di tempat gw karena Bi Rani terdengar memanggil nama gw, tetapi juga menyebut Mang Enjang. Gw gak bisa bayangin Wita kaya gimana dengan situasi ini, tapi gw juga yakin Wita sekarang uda terangsang. Gw lihat dia menjepitkan tangan kirinya diantara pahanya. Dia sepertinya gak nyadar gw dalam selimut bisa melihat gerak-geriknya meskipun tidak terlalu jelas.
Wita (mendesah pelan): "ehhmmmm…”.
Ketika Bi Rani merasa semakin dekat dengan klimaks, suaranya semakin intens dan semakin sulit untuk diabaikan.
Bi Rani: "Ahh... Enjang... Oh ya... Arif..."
Bi Rani: "Aku tidak bisa menahan lagi. Aku bentar lagi mau keluar Ahh... Enjang... minum semua sampai habis"
Bi Rani: “Arrgghhhhh” (teriakan ini terdengar keras dan agak panjang), “jangan dimuntahin papi, Ahhh enak banget Rif”
Gila gila gila, gak salah denger kan gw. Bi Rani bayangin klimaks sama gw, dan bayangin nyuruh cairan klimaksnya diminum sama Mang Enjang, suaminya. Gw yang uda gak bisa mengendalikan diri langsung ngocok kon**l gw meskipun tetap agak pelan karena ada Wita, tapi disatu sisi gw juga pengen langsung nekat aja karena gw liat Wita juga sekarang badannya terutama bagian pantat terlihat digoyang-goyangkan sedikit. Gw rasa dia juga uda ga bisa menahan nafsunya.
Sedangkan di saat bersamaan, setelah hening sejenak, dari kamar sebelah terdengar suara vibrator dinyalakan lagi. Tapi kali ini agak berbeda, dzeeg deg dzeeg deg dzeeg deg, kaya suara mesin maju mundur.
“Rif, papi, mami masih mau, sekarang masukin berdua ya!” terdengar pelan suara Bi Rani.
“Ahhhh’’ (gw dalam hati). Makin menggila, lagi bayangin apa Bi Rani, dan mau melakukan apa dia, gw mempercepat kocokan. Sedangkan Wita kini …
Bersambung, hehehe. Segini kepanjangan ga ya untuk sekali update.
Nanti saya coba kasih ilustrasi Wita juga ya kalau sempat bikinnya.
budakcorpp
Semprot Addict
Wuihhmakin penasaran sama update selanjutnya.makasih suguhannya suhu
adipelayar
Pendekar Semprot
- Daftar
- 11 Aug 2017
- Post
- 1.751
- Like diterima
- 900
Lanjutkan suhuu
check_mate
Pertapa Semprot
- Daftar
- 23 Apr 2018
- Post
- 4.967
- Like diterima
- 22.462
Darto_helm
Guru Besar Semprot
- Daftar
- 3 Aug 2017
- Post
- 2.278
- Like diterima
- 17.598
Matur suwun updetnya...
- Daftar
- 1 Dec 2011
- Post
- 637
- Like diterima
- 1.230
dindingnya pake apa ya hu bs kedengeran gt 
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
