Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Bengkel saksi bisu

Status
Please reply by conversation.
Ini masih ada lanjutannya gak nih hu, jangan lama2 updatenya hu nanti keburu digembok sama om momod hu lanjutkeun
 
Nice hot story Hu @Jagungmaniss
Step by step. Gambaran dilema pov wanitanya jg natural. Antara hasrat, mau, takut, kuatir penasaran semua campur aduk yg membuat maju mundur.
Ga kebawa arus harapan para reader yg gregetan dan gak sabaran juga. Pdhl udah banyak dukungan buat segera ekse wkwkwk...
Satu kata sampe update yang terakhir:
Keren :jempol:
Mustinya ampe tamat Hu. Nubie mohon dan berharap banget buat cerita sebagus ini mah Hu hehehe...
Monggo dilanjut karyanya Hu
 
Selang beberapa saat suamiku pun masuk kedalam rumah lalu menuju ke dalam kamar untuk persiapan mandi,
" Kok mama baring-baring, ini sudah mau magrib loh,
tanya suamiku ketika memasuki kamar
" Gak kok pah ini cuman rebahan aja sebentar.
jawabku agak gelagapan karena dikagetkan suamiku,aku yang dari terlungkup langsung membalikkan badanku,
" Mama sehat-sehat aja kan?
tanya suamiku sambil mencari-cari handuk
" Iya pah mama sehat-sehat aja kok, jawabku sambil bangun dari tempat tidur,
'sebenarnya hari ini aku gak baik-baik aja pak, Kejadian hari ini hampir saja membuat perhiasanmu yang sangat berharga ini pecah dan jatuh ke tangan orang lain' ucapku dalam hati
" Mah kok tadi tumben ikut nimbrung waktu papa bicara sama pak Sano tentang lemburnya? Biasanya kan mama paling gak mau ikut campur masalah begitu?
Tanya suamiku yang hendak keluar dari kamar menuju kamar mandi,
"Pah ini suda mau magrib loh, buruan sana mandi nanti terlambat ke masjidnya,
Jawabku sedikit kaget dengan pertanyaan sumiku yang tiba-tiba mengar kesitu,



Tanpa menunggu jawabanku suamiku segera melangkah ke kamar mandi, aku dibuat kaget atas pertanyaannya barusan, sungguh aku gak tau jawaban apa yang mesti kuberikan ke suamiku jika dia Masi bertanya lagi tentang itu,


Aku lalu bangun dan merapikan tempat tidurku yang sedikit kusut, lalu beranjak kedepan melihat anakku yang masih asik bermain di depan tv,


Setelah suamiku keluar dari kamar mandi menandakan dia telah selesai dari aktifitas mandinya gantian aku dan anakku unutk bersih-bersih, sengaja aku tidak memndikan anakku disaat waktu suda petang karena dampak buruk mandi saat menjelang malam yaitu bisa menyebabkan asma Perubahan suhu yang mendadak diketahui bisa memicu gangguan pada pernapasan. Tak hanya asma, mandi menjelang malam hari bisa menyebabkan penyakit pernapasan lainnya seperti sinusitis menjadi kambuh,




Setelah membersihkan anakku lalu membawanya kekamar dan memakaikan baju solatnya, suamiku pun suda bersiap-siap menuju masjid yang pastinya akan membawa anak kesayangannya,



Tidak lama azan magrib pun berkumandang mereka pun berangkat, aku mengantarnya Sampai kedepan rumah, disaat mereka suda hilang dari pandanganku aku melihat ke sekeliling unutk mencari seseorang tetapi tidak aku dapatkan, ' mungkin dia belum lembur'

Akupun kembali kedalam rumah memulai aktifitas ku sebagai ibu rumah tangga, sebelumnya tak lupa menjalankan tugasku sebagai hamba,


Setela selsai aku menuju kedapaur unutuk memasak tetapi pikiranku Masi terus terbayang-bayang tentang kejadian tadi siang bisa-bisanya aku mau mengikuti permintaan pak Sano, rasa penasaran tentang keputusan suamiku apakah pak Sano di izinkan lembur atau tidak, ada rasa kecewa ketika mengetahui ternyata pak Sano tidak ada, yang artinya suamiku tidak mengizinkannya lembur hari ini,

Harusnya aku bahagia karena kesempatan pak Sano unutk menggodaku gagal, tetapi kenapa ada rasa di dalam hatiku yang menginginkan jika dia benara-benar ada disini, sosoknya suda membuatku nyaman hingga dibutakan dengan norma-norma yang telah lama aku anut,


Bahkan aku rela untuk membantunya agar suamiku mengijinkannya untuk lembar sedangkan aku tahu sendiri apa yang akan terjadi jika dia benar-benar lembur,



Tidak terasa suamiku suda pulang dari masjid, persiapan unutuk makan malam pun sudah siap di meja makan,

Setelah selasai mengganti pakainya dengan pakaian santai suamiku menuju ke meja makan,

Sebagai istri yang baik aku memyendokkan makanana ke suamiku kemudian ankkku,


Sambil menyuapi anakku sumiku membuka pembicaraan ya,


" Maah kok tadi pertnyanku gak dijawab?
"Pertanyaan yang mana pah? Balasku bertanya
" Itu kenapa barusan aku liat ikut nimbrung, biasnya kan diam-diam aja,
" Oo ituu, emanya salah pah kalo aku ikut bicara,
Jawabku dengan nada sinis, aku sebenarnya sangat takut dengan pertnyaanya tetapi aku berusaha se santai mungkin agar tidak menimbulkan kecurigaan suamiku,
" Gak sihh tapi kan biasanya mama gak gitu,
" Aku kasian aja liatnya pah dari dulu dia minta lembur tapi papa gak pernah izinin, apa susahnya si pah unutk di izinkan lembur dia kan butuh tambahan juga untuk kelurganya lagian bagus kalo dia lembur supaya motor tidak banyak numpuk disitu lama-lama jadi sarang tikus kalo semakin banyak numpuk , kotor juga melihatnya semakin sempit juga ruang kerjanya ujung-ujung nya ayah juga yang repot,
Terangku kepadanya dengan panjang lebar dan sedikit ketus, aku tidak tau dari mana kata-kata itu muncul dari pikiranku tiba-tiba aku begitu lancar unutuk menjelaskan kesuamiku,
" Iya iya, santai aja dong
" Kan papa sendri yang minta penjelasnya, saat di jelaskan malah gak terima, jawabku dengan agak kesal, untuk menghindari kecuriganya dan agar pembahasan ini cepat berlalu aku segera menyudahi menyuapi anakku dan mengajaknya untuk besiap- siap untuk tidur,


Aku heran dengan diriku kenapa aku begitu berani mulai mendebat suamiku hanya karena pak Sano, padahl sebelumnya aku tida pernah sedikitpun untuk membantah kata-kata suamiku,
'pak Sano apa yang suda kamu lakukan padaku kenapa Samapi begitu cepat aku berubah terhadap suamiku, maafkan aku suamiku'


Setelah selasai membringkan anakku kemudian kembali menuju dapur aku lihat suamiku suda selsai makan dan melihatnya di dapan tv, selsai memberaskan tempat makan aku pun ikut menuju ke depan tv dimana suamiku berada,


" Maaf ya pah kalo tadi aku agak ketus, ucapku ke suamiku sambil duduk disampingnya dengan agak berdempet
" Soalnya papa sihh bertnya gitu, gitu aja kok di tanyakan, kan bagus pak kalo sekali-kali aku ikut nimbrung juga agar pak Sano tidak takut sama aku,
Ucapku lagi tanpa menjawab jawaban suamiku,
Aku sangat tau cara memdamkan amarah suamiku jika dia sedang marah hanya dengan duduk di samping kemudian pegang tanyanya dan tersenyum,


Diapun melunak dan ikut tersenyum,
"Ia mahh selama pak Sano aku gak pernah liat kalian berbicara, jangn terlalu cuek ma sama dia nanti di gak betah,
Terang suamiku,
Tidak tau kenapa mendengar ucapan suamiku seperti itu aku begitu senang, aku gak tau senang karena apa, apa karena kecuriganya telah hilang atau karena suamiku tidak marah jika akunkominaksi denganya,
"Ia pahh lain kali aku ajak ngobrol,
Balasku padanya,
'maaf pak selama ini aku suda begitu jauh dengan pak Sano tanpa sepengetahuanku,
disaat Susana seprti aku malah berdebar-debar lagi membayangkan pak Sano,


Akupun mengajak suamiku untuk tidur, kami pun berjalan menuju kamar dan mulai bersiap-siap untuk tidur, tetapi karena hasratku yang mulai dari tadi siang dan bangkit lagi setelah mendengar ucapan suamiku yang menyuruhku untuk Ramah ke pak Sano, membuatku ingin mengajaknya untuk bercinta, aku gak tau kenapa beberapa Minggu ini hasratku begitu cepat muncul,



Sambil berbaring aku memeluk suamiku sambil megelus-ngelus dadanya, saat tanganku hendak mengarah ke bawa,
"Mah besok aja yaa soalnya Uda ngantuk banget, ucapnya sambil mencium keningku,

Aku melepaskan pelukan dan berbalik membelakanginya dengan hati yang begitu jengkel,

Disaat perasaan jengkel seperti ini kantuttkku pun ikut hilang aku mengambil hp ku yang ada di atas laci meja hias yang ada di samping ranjangku,


Sudah kuduga cet pak Sano suda begitu banyak, menyakan tentang kenapa aku begitu cuek, kemudian ucapan terimkasi karna telah membatunya untuk meyakinkan suamiku agar dia bisa lembur,


"Aku gak cuekko pak,buktinya tadi aku bantuin bapak supaya bisa lembur,
Balasku dengan hati yang senang,
Inilah salah satu alasanku hingga sampai saat ini masih berhbngn dengan pak Sano kehadirnya membutku seakan ada tempat untuk mencurahkan unek-unek, dia juga sangat pandai menjadi pendengar dan pembicra yang baik, sehingga masalah yang kualami seperti hilang begitu saja,

" Iya sihh tapi kan sebelumnya adek gak mau bals-balas cet aku, ini jga cetku lama baru di bals, adek marah ya sama aku,
"Gak ada yang marah kok pak, buktinya aku balas, kalo aku marah aku suda gak bals cetanya bapak,
"Sukurlah kalo gak marah, aku kira adek marah karena kejadian tadi siang
"Aku gak suka marah lohh pah, ehh pak kok gak jadi lembur?
Tanyaku padanya untuk mengalihkan pembicaraan tentang kejadian tadi siang yang sangat membuatku malu jika di ungkit-ungkit,
"Senangnya liat perempuan kayak gini gak suka marah, penurut lagi, iya dek aku gak lembur hari ini firman gak izinin padaha aku Uda mau banget lemburnya,
"Kok gak di izinin pak
"Katanya sihh besok aja karena peralatan Uda di rapikan,
"Oo gitu, yang pentingkan bapak Uda di izinin lembur,
" Iya maksi ya dek Uda bantuin aku, tambah sayang dehhh
" Ihh gak boleh sayang-sayng dengan istri orang,
balasku sambil senyum-senyum, ada perasaan yang senang ketika pak Sano mengatakan itu padaku, hingga ingin memngcingnya untuk lebih jujur apa yang sebenarnya dia inginkan,
" Biasa gak dek kalo aku panggil sayang aja?
Astga, aku dibuat kaget lagi dengan pertanyaan ini sehingga tanpa terasa wajah putihku memerah di buatnya, ada-ada aja permintaan pak Sano,
"Ihh barusan aku bilang gak boleh panggil sayang ke istri orang ko,
Aku ingin sekali mengatakan tersera tetapi rasa gengsiku begitu tinggi,
" Emanya kenpa, kan panggil sayang itu baik agar kelihatan lebih akrab lagi gitu
" Janganlah pak nanti kedapatan suamiku, apa jadinya kalo cet bapak diliat suamiku ada kata sayngnya,
" Usahakan agar tidak ketahuan, ata ganti namaku jadi nama permpuan,
Betul-betul pak Sano selalu berusah mengubahku agar aku bisa semakin dekat dengan dia,


Capek berdebar dengan pak Sano aku mengiyakan aja permintanya, lagia-lagi aku telah mengizinkan untuk lebih dalam memasuki hidupku,

"Jadi mulai sekarng aku panggil sayang yaaa,
" Iya tersera bapak aja
Jawabku dengan singkat
"Maksi sayang, senangnya, seakan seperti kembali disaat aku masih muda
"Mulai lagi keluar aslinya, jadi bapak besok mulai lembur?
"Iya sayang, besok aku lembur temanin ya
"Temanin gimna,
"Yaa temanin klo firman Uda berangkat aku gak usah kerja dulu kita cerita-cerita aja,
" Ih kok gitu sih pak nanti pekerjanya gak selsai dong,
Pancingku
" Klo pirman Uda pulang baru aku kerjain semuanya, aku ahli Lo dalam mengotak Atik, kan adek sendri aku mau lembur karena hanya ingin bisa berduan sama adek,
Aku yang membaca balsnya membutku lagi -lagi gemetar , dan hasratku hilang ketika ditolak suamiku muncul lagi,
"Emnya mau ngapin pak kalo tidak ada firamn?
Tanyaku dengan dada yang berdebar,sengaja aku membahas ke masalah itu karena saat ini aku suda tidak bisa mngntrol nafsuku
"Ya bincang-bincang aja dek, memngnya mau ngapain,
Balsnya kembali bertnya, dugaanku ternyta salah ternyata dia Masi belut terlalu berani mungkin dia Masi takut jika aku marah mndengar kata-katanya saat ini aku ingin sekali mendengar kata-kata fulagrnya,
"Yakin bincang-bincang aja
Pancingku lagi
" Sebenarnya si bukan sekedar bincang-bincang tetapi ingin melanjutkan permintaanku yang tadi belum kesampaian sayngkuuu..
Inilah yang kutunggu dibawa sana sungguh begitu basah hanya dengan membaca pesanya membuatku begitu basah,
"Permintaan yang mana?
Balasku pura-pura tidak tau
" Ituloh tadi dek saat aku mau pulang Uda hampir kebuka tapi tiba-tiba ada suara orang yang bikin kaget,
"Ternyata bapak penakut juga ya,
Balasku sambil mngrimkn imotion tertawa
"Bukan takut dek, tapi aku kirain firman, aku hanya hawatirkan dirimu sayang, coba jika aku tau tadi itu yang ribut bukan firman, aku Uda peluk kamu sayang,
"Ihh bapak ngerii Uda peluk-peluk aja,
Tadi itu kok aku liat ada yang berdiri dibalik celananya pak, itu apa pak,
Pancingku yang mulai hilang kontrol, trnyata nafsu dapat mngalh lkan segalnya,
"Itulah buk yang membuat istriku keenakan hingga dia gak bisa jalan, adek mau liat aslinya?
" Ihh gak pak, aku takut,
"Kok takut, palingan klo adek Uda liat sekali seterunya mau terus,
"Gak lahh pak, tadi aja aku sampai takut liahtnya,
"Kalo gitu adek aja yang liatin aku yang tadi siang,
"Aku malu pak,
Walupun hasratku suda tinggi aku tetap Masi memiliki rasa malu untuk memperlihatkan asetku ke orang lain,
" Kok malu sihh dek yaduh kalo adek malu aku duluan,
Diapun mengrimkn foto kelaminnya yang sedang tegang berurat dan hitam ditumbuhi bulu-bulu yang lebat, aku begitu sok melihatnya smapi-sampai hp ku terjatuh, aku pun menarik nafas beberapa kali tidak percaya pak Sano suda sangat berani, dia sangat yakin aku tidak akan marah, sejujurnya rasa marah di hatiku tida ada SMA sekali hanya perasaan gengsi jika aku hanya menggapai tu biasa-biasa aja,
"Pak kok kirimkan seperti itu aku kan gak minta
Balasku agak sedikit ketus agar seolah-olah aku marah
" Sengaja dek supaya adek gak malu lagi,
"Tapi kan gak begitu juga pak,
Padahal di dalam hatiku ingin sekali dikirmknk foto yang seperti itu lagi,
" Jadi harusnya gimna dong supaya adek gak malu juga,
Aku tidak tau jawaban apa yang harus aku berikan, aku takut jika aku marah malah membuat dia malah menghapus fotonya, tetapi aku juga takut jika mengiyakannya sehingga dia akan lebih berani,

Tetapi hasrat ini suda dari tadi kusimpan hingga aku tidak bisa mngntrol diriku sendri,

"Bapa benar mau liaht punyaku juga?
Balasku dengan gemetar
"Iya sayang
Jawabnya bgitu cepat
"Yasuda tunggu ya liaht suamiku dulu
"Iya sayang cepatan
Aku melihat-meliaht suamiku yang sedang nyanyak tidur, lampu yang TDK terlalu terang membuat pengambilan foto agak gelap,
"Pak disini gelap, aku takut bangun nanti suamiku ikut ke angin
"Bangunya pelan-pelan aja dek baru pergi cari tempat yang terang,
Uacapn-ucapn pak Sano seperti sugesti bagiku untuk segera mengikutinya, didalm hatiku Masi ada bisikan yang mangatkan ini tidak baik tapi di lain sisi hasrat yang begitu memuncak, di dukung dengan pembenaran bahwa ini semua bukan salahkusendri karena suamiku yang tidak mau manggauliku,


Saat ini aku memakai daster yang begitu minim panjangnya sejengkal dari paha, tanpa lengan dan di depannya menggunakan kancing smapi perrtngahn ,


Aku semakin gemetar untuk mewujudkan ke inginan pak Sano,
"Tunggu pak,
Balasku agar dia tau aku sedang berusaha mewujudknya,

Akupun bangkit dari tidurku dengan begitu pelan, melihat kesmaping dimna suamiku sedang tertidur nyanyak,

Lalu menyampingkan selimut yang aku gunakan, terliahtalah paha putihku yang begitu mulus,


Kaki suda menginjak lantai, kemudian berjalan menuju pintu, aku menggangm gagng pintu kuputr secara perlahan, saat pintu suda terbuka aku melangkah keluar






Bersambung...
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd