Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Bengkel saksi bisu

Status
Please reply by conversation.
Ceritanya memang mantap dan bagus hingga dapat membuatkan pembaca penasaran dan tak sabar utk menantikan sambungannya..cuma sikao ana yg menunjukkan kepada pak sano akan kehendaknya..biarlah sikap ana berterusan menangkis akan godaan pak sano bahawa dia seorg isteri yg baik dan tak mudah tunduk pada godaan..buarlahypak sano menggunakan pengalamannya utk menggoda serta menundukkan ana...baru ada umphhhhh...bak kata perumpaan sikap ana Jinak2 Merpati..
 
Saat aku hendak keluar kamar menuju ke ruang tamu yang pencahayaannya lebih terang atas permintaan pak Sano, aku seperti melangkah kan kaki di atas kepingan-kepingan kaca begitu hati-hati dan sangat pelan sehingga tidak memunculkan suara sedikitpun,


Degub jantung yang begitu kencang, suasana panas sedangkan aku berada di dalam ruang yang ber AC, kaki dan tangan gemetar sehingga mempersulit aku untuk melangkah,


Perjalan menuju pintu seakan begitu jauh, begitu banyak rintangan yang harus dilalui, setiap langkah beribu fikir yang berkecamuk di otakku, serta sisi baik dan sisi buruk begitu sengit bertarung untuk memperebutkan pendapatnya,



Tetapi walaupun begitu aku tetap melangkah seperti orang yang tidak tau arah dan tujuan, sungguh sangat bimbang diriku saat ini,


Antara mengikuti hawa nafsu dan moral, dalam keadaan seperti ini tentu hawa nafsulah yang lebih dominan karena di dukung oleh suasan dan kondisi,


Hatiku kecilku berharap agar aku tidak melakukannya tetapi pikiranku berkata lain,

Sambil berjalan kedepan aku berharap ada sesuatu yang menggalkanku untuk melakukanya karena jika aku mengandalkan diriku sendiri sangatlahh susah,


Kaki kananku sudah melangkah keluar di ikuti dengan kaki kiri ku, secara perlahan aku menutup pintu bak seperti seorang pencuri yang begitu profesional,


Saat pintu hampir tertutup kekuatanku seperti hilang begitu saja, seakan tulang-tulang yang menyanggah dibalik dagingku telah tiada aku ambruk didepan pintu hampir pingsan, ketika mendengar suara suamiku mengigau, seketika pula hawa nafsuku hilang seperti ditelan bumi tak tersisa,


Bahkan aku sampai menitipkan air mataku karena rasa takut dan sesal yang datang menyeruak kedalam hatiku,


Pikiran-pikiran negatif yang ada di kepalaku berganti dengan pikiran-pikiran positif dengan logika, membuatku berfikir betapa bodohnya aku mau mengikuti permintaan pak Sano,


Rasa sesalpun datng disertai dengan rasa sedih telah sejau ini menghianati suamiku,

Aku tidak akan menyalahkan siapapun, aku menyalahkan diriku yang memiliki siapat sabar setipis kertas, dan nafsu sebesar gunung, hingga mengalahkan logika,


Kuliahta hp ku, pak Sano melakukan panggilan vidio, aku langsung mematikan hp ku, kemudian menuju ke kamar mandi membasuh wajahku lalu keluar menuju kedapaur mengambil segelas air putih lalu meminumnya,


Sejenak aku terdiam di dapur untuk menenangkan pikiranku, selang beberapa menit aku lalu menuju ke kamar dengan langkah yang agak begitu cepat, untuk menghilangkan kepenatan ku akupun langsung berbaring dan berusah agar secepat mungkin aku terlelap,



Pagi pun, aktifitas sehari-hari seperti biasa kami lalui, tidak hal aneh yang pak Sano lakuka,


Begitulah memang perilaku pak Sano begitu sopan ketika ada suamiku, tetapi jika tidak ada seakan-akan ingin segera menerkamku,


Sampai saat ini aku masi mematikan hp ku, aku sengaja menghindar dengan cara ini, karena aku tau hatiku sungguh begitu lemah, dengan mendengarkan penjelasan pak Sano aku pasti akan kembali melupakan niatku untuk berhenti, jadi lebih baik aku hindari,


Di kursi warung pun yang biasa aku tempati untuk jualan, hanya fokus bermain-main dengan anakku, dan melayani pelanggan-pelabggan yang ingin dibuatkan minum, aku gak mau sekalipun melihat ke arah pak Sano, aku takut dengan hanya saling menatap suda membuatku salah tingkah,walupun dari sudut mata seakan-akan di berusa untuk elalu meliaht kearahku,


Melihat caraku seperti ini, dia seakan-akan tau apa yang aku rasakan, sehingga dia juga seperti tau diri unutuk tidak lagi menggodaku dengan pendangnya, akuliah seharian ini dia hanya fokus sja mengerjakan pekrjaanya,


Saat bengkel suda mau tertutup sipat dinginkupun tetap aku tunjukkan padanya, begitupun dia tidak ada sedikit pun gerakan untuk menggodaku,


Aku suda bertekat tidak akan memberikannya lagi celah unutuk merayuku, biarlah jika alsan itu dia nantinya akan keluar, aku suda begitu jauh merespon setiap kata-katanya,


Aku pun suda mengatur jika nantinya dia akan lembur aku akan mengunci pintu rumahku dan tidak akan membukanya sampai suamiku pulang,

Tetapi ternyata aku salah dia yang lebih dulu membatalkan unutuk lembur malam ini dengan alsan yang dibuatnya, aku mndengar dia mngtakan ke suamiku unutuk hari ini dia tidak bisa lembur karena ada urusan diluar,

Suamiku lali mengoyaknya aja, dan mengatakan kalo mau lembur bilang saja,

Saat itu aku kembali merasa tidak enak hati dengan pak Sano,saya yakin dia membatalkan lemburnya karena aku yang seharian ini sangat bersifat dingin padanya, sebenarnya itulah yang aku harapkan tetapi kenapa malah hatiku dibuat gunaa, oohhh hatiku apa yang sebenarnya kamu inginkan,....


Rasa bersalah mulai muncul dihatiku aku yang awalnya suda bertekat untuk menjaga jarak darinya malah dibuatnya tidak berkutik saat melihat tingkahnya,


Aku benar-benar merasa kosong saat dalam sehari aku tidak berkomonikisi dengannya apa jdinya jika dia benara-benar keluar nantinya dan tidak pernah lagi melihatnya dan mendengar celotehnya,


Aktifitas ku hari ini Samapi menjelang tidur serasa tidak ada gairah, ditambah dengan perasaan bersalah yang begitu dalam,


Saat semuanya suda tidur aku mencoba menyalakan kembali hp ku yang seharian aku non aktifkan,

Begitu banyak pesan pak Sano masuk yang membahas tentang kenapa vcnya semalam dimatikan, apakah aku baik-baik saja, apakah ketahuan sama suamiku, apakah aku sakit, apakah aku marah, sungguh aku sangat sedih melihat pesanya yang begitu perhatian,

Hingga aku membaca pesan yang lumayan panjang yang menanyakan jika memang aku marah dia meminta maaf atas sebesar-besarnya, dan jika memang aku suda tida bisa memfknya dia akan keluar saja karena tujuannya disini semata-mata agar bisa dekat denganku, dia mengatakan barusan meliahta sosok wanita yang begitu anggun dan menyangkan untuk dipandang sehingga dia rela meninggalkan pekerjanya untuk bekerja di bengkel suamiku yang masih baru untuk membuatnya menjadi maju suda sangat bersyukur suda Samapi sejauh ini katanya,,


Membaca pesanya hatiku sangat rersentuh dan membuat mataku berkaca-kaca lagi aku dibuat luluh hanya dengan kata-katanya,

Dia pun menulis di pesan terakhirnya jika aku tidak membalas pesanya maka besok akan meminta berhenti ke suamiku,


Harusnya aku senang karena inilah jalan yang baik untuk menyelesaikan semuanya, tohh bengkel suamiku juga suda mulai rame, tentunya dengan ketidak hadiran pak Sano tidak terlalu mempengaruhinya,

Tetapi hatiku berkata lain, seakan tidak rela jika pak Sano berhenti, bukan karena tidak ada lagi yang membantu suamiku tetapi lebih ke Susana hatiku yang sangat membutuhkannya,


Seakan aku ingin segera menelpon ya untuk meminta maaf atas sipataku seharian ini tetapi rasa takut ketahuan suamiku dan rasa gengsiku membuatku untuk membungn jauh-jauh pikiranku ,

Aku masi bimbang harus berbuat apa karena penentu atas nasibuku sendri berada di tanganku sendri,


Bayangn tentang kejadian selama ini pun melintas difikiranku, seakan ada tujuan dan pertanyaan yang belum terjawab dan belum terselesaikan bersamanya, tetapi tentu aku tidak tau itu apa,


Aku lalau menarik nafas yang begitu dalam kemudian menghembuskanya lalu membalas cetanya,


" jangan berhenti"


Bersambung......
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd