Hai semua . Disini aku ingin menceritakan sebuah karya fiksi ku yang berjudul " Berbalas Dendam " . Pada awalnya aku ingin membuat backstory yang cukup detail . Tapi karena mager banget ,jadinya aku hanya akan mengambil point besarnya aja . Dan aku juga yakin , seperti JAV kalian juga pasti skip untuk hal yang bertele-tele . Jadi kurasa itu buang buang waktu buat ngetik wkwk .
Baiklah tanpa basa basi aku akan langsung menceritakannya .
PEMBUKA
Aryo , seorang anak kecil yang di tinggal ibunya karena kanker hati . Pada saat mamanya meninggal, Aryo masih belum terlalu mengerti tentang yang namanya kehilangan . Saat dia berumur 5 tahun , papanya menikah lagi dengan seorang wanita bernama Siska . Pada awalnya, perlakuan Siska ke Aryo sangat ramah dan penuh kasih sayang. Meskipun Aryo memang anaknya sangat hyperaktif , tapi Siska dengan sabar mengurus dan mendidik Aryo .
Hingga suatu saat lahirlah anak dari rahimnya Siska . Disitulah mulai terlihat sifat aslinya . Aryo mulai sering di bentak dan dipukulin. Dan beberapa tipikal penyiksaan mama tiri lainnya. Tapi ketika papa Aryo yang bernama Bagas pulang kerumah. Sifat kasar itu berubah jadi sangat lembut . Dia juga pintar menyembunyikan efek dari penyiksaan yang ia lakukan. Sehingga Bagas sama sekali tidak curiga bahkan dia salut ke Siska yang berhasil membuat anak yang suka grasak grusuk itu berubah jadi pendiam dan penurut.
Tapi penderitaan itu tak berlangsung lama
Suatu hari , rumah mereka didatangi pak RT bersama istrinya serta 2 orang yang tak ia kenal . Tentu saja Siska dengan keramah tamahannya menyambut mereka . Tapi setelah berbincang sesaat dan mendengar penjelasan dari pak RT tentang maksud dan tujuan mereka . Ekspresi Siska berubah menjadi panik . Awalnya dia sempat menolak untuk menelpon suaminya. Tapi setelah melihat tatapan bengis dari salah satu orang itu dan juga ancaman kalau tidak mau akan dibawa ke jalus hukum , mau gak mau Siska akhirnya nurut .
20 menit kemudian Bagas pulang . Seketika dia langsung menyalami kedua orang itu dengan hormat. Disitu juga diketahui bahwa kedua orang itu adalah kakek dan paman Aryo dan sisi almarhum ibunya. Dan maksud kedatangan mereka karena mendapat informasi kalau Aryo di telantarkan dan di perlakukan tidak layak oleh mereka berdua .
Hal itu tentu saja membuat Bagas kaget sekaget kagetnya. Dia menyangkal semua tuduhan itu . Bagas memang mengakui kalau dia gak sempat mengurus putranya karena waktunya dihabiskan untuk bisnisnya yang lagi sibuk-sibuknya .Jadi semua urusan rumah dan anak dia percayakan ke Siska sebagai mama penggantinya.
Tapi ketika dia melihat kearah Siska, terlihat raut wajah yang panik dan penuh ketakutan. Ekspresi yang menunduk sambil memainkan jari. Dari situ sudah tergambarkan dengan jelas tentang kebenaran yang telah diucapkan oleh paman dan kakeknya Aryo. Dan juga tidak ada pembelaan atau alibi yang keluar dari mulut Siska. Itu sudah menjadi bukti yang cukup untuk Bagas melayangkan tamparan keras ke pipi Siska.
Bagas yang tak pernah bertindak kasar terhadap wanita, kini tak kuasa meluapkan amarahnya . Berbagai cacian yang keluar dari mulut Bagas. Dan disaat itu tidak ada yang membela Siska . Karena mereka tau bahwa betapa kejinya apa yang telah ia lakukan .
Satu jam kemudian, setelah perbincangan yang cukup alot . Akhirnya mau gak mau di putuskan kalau Aryo akan di asuh oleh kakeknya. Keputusan ini dengan berat hati di terima Bagas. Itu juga berdasarkan pertimbangan yang sangat berat .
Tak lama kemudian Aryo pulang sekolah ,dan ketika Bagas melihat bekas luka di tubuhnya, ia menangis dan memeluk putranya . Beliau meminta maaf karena menjadi tak bisa menjadi ayah yang baik untuknya . Lalu setelah berbincang dan perkenalan pada kakek dan pamannya , besoknya mereka bertiga langsung berangkat ke kampung halaman kakeknya.
Bagian pembuka sampai disini . Cerita ini akan terdiri dari Pembuka ( post ini ) dan 3 segmen utama serta Penutup .
Baiklah tanpa basa basi aku akan langsung menceritakannya .
PEMBUKA
Aryo , seorang anak kecil yang di tinggal ibunya karena kanker hati . Pada saat mamanya meninggal, Aryo masih belum terlalu mengerti tentang yang namanya kehilangan . Saat dia berumur 5 tahun , papanya menikah lagi dengan seorang wanita bernama Siska . Pada awalnya, perlakuan Siska ke Aryo sangat ramah dan penuh kasih sayang. Meskipun Aryo memang anaknya sangat hyperaktif , tapi Siska dengan sabar mengurus dan mendidik Aryo .
Hingga suatu saat lahirlah anak dari rahimnya Siska . Disitulah mulai terlihat sifat aslinya . Aryo mulai sering di bentak dan dipukulin. Dan beberapa tipikal penyiksaan mama tiri lainnya. Tapi ketika papa Aryo yang bernama Bagas pulang kerumah. Sifat kasar itu berubah jadi sangat lembut . Dia juga pintar menyembunyikan efek dari penyiksaan yang ia lakukan. Sehingga Bagas sama sekali tidak curiga bahkan dia salut ke Siska yang berhasil membuat anak yang suka grasak grusuk itu berubah jadi pendiam dan penurut.
Tapi penderitaan itu tak berlangsung lama
Suatu hari , rumah mereka didatangi pak RT bersama istrinya serta 2 orang yang tak ia kenal . Tentu saja Siska dengan keramah tamahannya menyambut mereka . Tapi setelah berbincang sesaat dan mendengar penjelasan dari pak RT tentang maksud dan tujuan mereka . Ekspresi Siska berubah menjadi panik . Awalnya dia sempat menolak untuk menelpon suaminya. Tapi setelah melihat tatapan bengis dari salah satu orang itu dan juga ancaman kalau tidak mau akan dibawa ke jalus hukum , mau gak mau Siska akhirnya nurut .
20 menit kemudian Bagas pulang . Seketika dia langsung menyalami kedua orang itu dengan hormat. Disitu juga diketahui bahwa kedua orang itu adalah kakek dan paman Aryo dan sisi almarhum ibunya. Dan maksud kedatangan mereka karena mendapat informasi kalau Aryo di telantarkan dan di perlakukan tidak layak oleh mereka berdua .
Hal itu tentu saja membuat Bagas kaget sekaget kagetnya. Dia menyangkal semua tuduhan itu . Bagas memang mengakui kalau dia gak sempat mengurus putranya karena waktunya dihabiskan untuk bisnisnya yang lagi sibuk-sibuknya .Jadi semua urusan rumah dan anak dia percayakan ke Siska sebagai mama penggantinya.
Tapi ketika dia melihat kearah Siska, terlihat raut wajah yang panik dan penuh ketakutan. Ekspresi yang menunduk sambil memainkan jari. Dari situ sudah tergambarkan dengan jelas tentang kebenaran yang telah diucapkan oleh paman dan kakeknya Aryo. Dan juga tidak ada pembelaan atau alibi yang keluar dari mulut Siska. Itu sudah menjadi bukti yang cukup untuk Bagas melayangkan tamparan keras ke pipi Siska.
Bagas yang tak pernah bertindak kasar terhadap wanita, kini tak kuasa meluapkan amarahnya . Berbagai cacian yang keluar dari mulut Bagas. Dan disaat itu tidak ada yang membela Siska . Karena mereka tau bahwa betapa kejinya apa yang telah ia lakukan .
Satu jam kemudian, setelah perbincangan yang cukup alot . Akhirnya mau gak mau di putuskan kalau Aryo akan di asuh oleh kakeknya. Keputusan ini dengan berat hati di terima Bagas. Itu juga berdasarkan pertimbangan yang sangat berat .
Tak lama kemudian Aryo pulang sekolah ,dan ketika Bagas melihat bekas luka di tubuhnya, ia menangis dan memeluk putranya . Beliau meminta maaf karena menjadi tak bisa menjadi ayah yang baik untuknya . Lalu setelah berbincang dan perkenalan pada kakek dan pamannya , besoknya mereka bertiga langsung berangkat ke kampung halaman kakeknya.
Bagian pembuka sampai disini . Cerita ini akan terdiri dari Pembuka ( post ini ) dan 3 segmen utama serta Penutup .
