Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Bermula dari Tante Dina (STW Hunter)

Part 6



Kamis pagi aku masuk kantor seperti biasa tapi agak lebih awal hari ini, maklum karena jalanan lumayan sepi dan aku naik motor sedikit ngebut jadi lebih cepat sampai ke kantor. Bikin kopi enak nih pagi2 mumpung sepi juga bisa santai di pantry bentar pikirku, cepat2 kuparkir motorku dan segera naik lift sampai di lobby lantai kami segera aku menuju ruanganq menaruh tas kerja dan jaket, ketika berjalan lewat front office tercium parfum semerbak memenuhi ruangan front office, dari bau parfumnya tampak parfum mahal nih gumamku, terlihat sosok wanita berdiri memainkan hp nya memunggungiku, memakai rok terusan ketat selutut dan bewarna biru tua dengan sepatu high heel hitam dengan alas merah menyala bertuliskan Luis Vuitton memakai blazer formal model slim fit lengan panjang sedikit ditarik setengah lengan. Bagi suhu2 yg familiar dengan naughty america : my first sex teacher, seperti itulah penampakan sosok wanita ini







gambar diatas ilustrasi model pakaian yg dipakai tp dengan warna dan sepatu yg beda



terlihat dari belakang sungguh menarik hati, wanita memakai pakaian slim fit yg terlihat lekuk tubuhnya ditambah rambut yang sebagian terdapat cat pirang (mungkin bekas disemir warna blonde, dan sekarang mulai hilang karena tumbuh rambut baru).

Kupuaskan sejenak mataku melihat lekukan pinggang dan pantatnya dengan cetakan cd terlihat tipis, belum puas aku melihat pemandangan ini tiba2 wanita itu menoleh

“Pagi dek, ini bener kantornya Dina? Dina Indriani PT.Karya Abadi ?

“Hah....aku hanya terbengong, dipanggil adek tampaknya aku terlihat seperti anak2.heheh

“eh, iya bu ini kantor PT. Karya Abadi, Bu Dina Manajer Kami..Ibu siapa ya?ada perlu dengan bu Dina?

“Iya, aku temennya dina sekolah dulu, kenalin namaku Nita (sambil mengedip genit)

“Enak ya si Dine, karyawannya muda2 ganteng2, hmmmm lumayan nih. Klo Aku paling ya sudah.......ehmmmmm (sambil tertawa kecil)

“Eh iya bu, ibu masuk saja ke ruang tunggu manager lebih nyaman disana, mari saya antar bu”

“iihhh sudah ganteng sopan lagi, hmmmm bahagianya si dina.hihihihi



Setelah menaruh tas kerjaku di ruangan, aku kembali ke ruangan tengah melihat tamu tadi.

“Ibu mau minum apa, saya pesenkan OB sebentar ujarku

“ehmmmm apa ya, oh iya aku minta air putih hangat saja soalnya buat minum obat (sambil membuka tasnya dan mengeluarkan botol obat) “yah klo seusia tante mah kudu minum beginian sayang, ini obat diet impor bagus buat menjaga body tetep langsing,hihihi. Makasih ya sayang sudah ditawari minum”

“eh, iya bu g pa2”

Segera aku mencari si budi di pantry

“Bud kamu baru datang ya?ambilkan air putih hangat buat tamu bu dina di ruang tunggu

“sampean juga mas, sekalian g bikin kopi?

Boleh deh bud ujarku



Kutunggu beberapa saat budi membuatkan kopi, setelah selesai cepat2 budi mengantar minuman buat tamu tadi sementara aku masih duduk santai sambil menyeruput kopi. Setelah beberapa saat terdengar ramai pegawai lainnya mulai masuk menandakan mereka sudah siap beraktivitas pagi. Kuambil cangkir kopiku dan kubawa keruangan. Kulihat tante tadi masih duduk diruang tunggu manajer sambil sibuk memainkan hpnya, dari arah belakangku terdengar suara teriakan heboh

“Nitaaaaaaaaaa!!!!!!!! (kutoleh kebelakang terlihat bu dina tampak sumringah dengan kedua tangan terbuka dan berjalan cepat menuju arah tamu tadi)

“Haloo sayangku, Dina yg cantik”

“mmmuach..muach” terlihat kedua wanita yang sedang cipika cipiki dan tampak gembira seperti sepasang anak sma sedang bertemu kawannya.

“lama banget say g ketemu kangen aku sama kamu”

“iya mentang2 sdh punya suami baru, tajir lagi, sekarang sering maennya ke luar negeri” (ujar bu dina)

“Bosen nih say, kangen nongki2 sama kamu, sama temen2 lainnya seperti biasa, yuk kapan kita nongki lagi kangen aku tuh”

“Eh, masuk ke ruanganku yuk, kita ngobrol2 melepas kangen di dalam saja, g enak diluar nanti banyak yg lihat” ngomong2 tambah cantik saja km nita, tambah langsing dan keset, g sia2 duit lakimu buat perawatan , hahahah( disambut tawa mereka berdua)

“oh, iya2 lebih enak di dalam...km mau ikut juga sayang ganteeng?menoleh padaku sambil tersenyum”

belum sempat aku menjawab bu dina menyaut “ehhh enak saja baru kenal main2 ajak, g sopan tau”

“eh, baik loh mas ganteng itu tadi yg ajak aku nunggu di sini dan ditawari minum”

Aku segera berlalu sambil kulihat mereka asyik sendiri ngobrol ngalor ngidul sambil menuju ke dalam ruangan.



Seperti biasa jam sudah beranjak siang, saatnya makan siang bersama tante dina,hehe. Tapi kali ini aku sangsi bisa mengulang kegiatan kami kemarin diparkiran karena siang ini kami janjian di TP. Karena kucari budi di pantry tidak ada maka cepat2 aku memesan ojol untuk menuju pom bensin tempat kami biasa janjian. Belum sempat aku order ada wa masuk : “say langsung ketemuan di TP saja yaaa, cepetan g pake lamaaaa (wa dari bu dina), akupun segera order trip dari aplikasi.

Setelah melihat aplikasi go*ek kulihat sudah nyantol drivernya segera aku turun ke lobby bawah, tak berapa lama menunggu terlihat sepeda motor vario putih dengan driver memakai jaket khas warna ijo, aku berjalan perlahan menuju ke depan

“mas bayu ya?? terdengar suara cewek, kuperhatikan dengan seksama setelah kaca helmnya dibuka tampak wajah memakai masker rambut pendek sebahu.

“eh iya mbak, tumben dapat driver cewe,hehe mau saya setirin mbak?

“oh, ga pa2 mas sudah biasa kok, monggo...(menyodorkan helm kepadaku)

“g pa2 nih mbak saya pegangan?soalnya sy g biasa dibonceng belakang, ujarku sambil basa basi

“g pa2 mas, silahkan saja” di perjalanan menuju TP kami basa basi ngobrol mencairkan suasana, sambil tanganku memegang bahunya, sesekali sambil berpegangan ke perutnya, sepertinya mbak driver ini g risih. ya sambil menyelam minum air akhirnya sekalian aku “nyabuk” (memegang tanganku melingar ke tubuhnya) tercium keringat khas driver tp kali ini lebih wangi karena parfumnya. beberapa pengendara motor yg melintas sempat melihat ke arahku seakan tidak percaya klo aku merangkul driver cewek ini dan tubuh kami berdempatan,termasuk si otong yg menempel ke punggung bawahnya, mungkin dia terasa tp hanya diam seolah biasa saja.hehe.

Sampailah di lobby bawah TP, segera kuberikan helmnya kembali sambil mengucap terima kasih kuberi rating 5star dan tips 10.000 di aplikasi karena sudah kupegang2 tadi selama di jalan.hehe



Aku segera berjalan ke lift, menuju lantai 6 tempat foodcourt karena bu dina ingin makanan jepang akhirnya kami memesan tempat di salah satu stall mie khas jepang. Sampai depan stall kulihat nampak wanita cantik melambaikan tangan kepadaku dari arah dalam.

“sini say.....” sambil berteriak bibir tanpa bersuara.

Karena jam makan siang nampaknya lantai 6 ini lumayan penuh orang lalu lalang mencari makan, di stall jepang ini tidak terlalu banyak orang ya sekitar setengahnya saja yg terisi.

“Kamu pesan apa, buruan sana...

“males makan aku yank, aku pesen tempura saja sama minuman, sementara kulihat bu dina asyik menyeruput mie dengan sumpit. Kami bercanda seperti biasa menghangatkan suasana sambil sesekali kuselipkan tangan meremas dan meraba pahanya dibalik meja karena kulihat orang2 disini sibuk sendiri2 dan tidak begitu memperhatikan kami bahkan pelayan juga sibuk mengurusi orderan yg masuk dan menata meja.

Setelah makanan habis kami masih belum beranjak dan masih cekikikan bercanda dan saling menggoda seperti biasa.

Tak terduga dari arah belakang terdengar suara keras mengarah ke meja kami

“ow, ow, ow patesan di kantor jaim g taunya asyik mesra2an di luar”

Kutoleh ke belakang ternyata bu nita eh tante lebih tepatnya menyapa kami sambil tertawa, kulihat bu dina hanya senyum cengar cengir

“hmmmmm kalo aku g tau mas ganteng ini pacamu din, sudah kubungkus paling,heheheh (sambil cipika2 dengan bu dina, eh dilanjutkan cipika cipiki kepadaku. T kusiakan kesempatan mencium wangi tubuh bu nita yg seksi,hehe)

“heeeeh, udah jangan lama2 cium pipinya nanti km ketagihan” ujar bu dina dengan mimik ketus tapi bercanda (dan kamipun terbahak bersama)

“ya ampun din, km klo ada yg seger2 gini apa g mau bagi?hihihi, kasihan aku din meranggas nih.hehe

“ya ampun nita udah dapat suami baru masih saja kurang”

“aduh say kamu kaya g tahu mas benny sibuknya kaya apa, hampir jarang pulang beb ayangku satu itu ya lumayan jatah belanja g pernah telah malah nambah2.heheh

“eh, bayu tau g dulu kami pernah punya mantan yg sama jaman kuliah dulu, jadi habis putus sama aku dia nyantol ke dina, yah emang cowok g pacar g sahabat pacarnya ya diembat juga. tp aku sih udah puas, g tau si dina bagaimana,hehe. untungnya kami g sempat bagi2 tubuh bareng coba klo waktu itu kejadian, bisa main bertiga kali. hihihi

“hussh, nitaaaa nita km ini masih ember spt dulu, malu tahu udah umur bahas2 gituan, di depan bayu lagi”

“ha.ha.hahhah (aku hanya bisa tertawa dan cengar cengir melihat percapakan meraka berdua)

“Km udah lama bayu jalan sama dina”?

“Ya sudah lumayan bu, setahunan lah. iya kan yank...sambil kutoleh dina

“iya kali lupa aku, tapi enaknya inget,heheheh sambil mengece tante nita (jawab bu dina)

“eeeeh, no..no (menggerakkan jari) jangan panggil ibu ya, tante saja masa kamu panggil dina sayang aku dipanggil ibu kan usia kami g beda jauh (mencubit lenganku) panggil sayang juga g pa2.hihi.hi

“eh din, bikin acara yuuuuk kaya dulu, ke batu. Di villa temenmu itu loh siapa namanya lupa aku?

“Oh, villanya si dani? g tau ya apa dia masih disana soalnya terakhir aku wa sama dia, dia sekarang di jakarta. (ujar bu dina)

“iya, kangen aku kumpul2. nanti teman2 lainnya kuajak ya? mas jaka sekalian kamu ajak.heheh

si bayu juga, kan enak bisa 3 on 3,heheheh

“huss apaan ngawur kamu ini”

‘Emang acara apa te? sambil menoleh nita

“Ya biasa bayu, gathering tipis2 sama teman dan keluarga dekat, kumpul makan2 sama jalan2 sekitar batu. ya paling caranya banyak di villa, ya kan din (melirik panjang)

“eeh, anu iya di villa” (sempat terkaget), ya udah dibahas nanti, km pesen makan dulu sana katanya lapar, makanya ngomel terus dari tadi.

“oh iya yaaach, sebentar2 aq ke depan pilih makanan....



Sesaat setelah kami selesai makan dan berjalan keluar bu dina berkata padaku:

“bay, km duluan saja balik kantor g pa2, aku masih mau kangen2an sama nita nich” apa bawa mobilku saja?

“eh jangan, nanti malah ketahuan anak2. udah aku naik goc*r saja cepet.

“nanti jadi kan nginep rumah? nanti t kasih surprise

“iya donk, masa lupa aku sudah bawa baju ganti loh,heheh. wow g sabar nih kejutannya, pokoknya aku nati sudah minum suplemen pemberianmu,heheheh.

“ihh, dasaaaar ngesek aja mikirnya, ya udah aku lanjut ya, Ayo beb kita belanja2 bentar, hihih (sambil tertawa ke nita dan menggandeng tangannya)



Singkat cerita sore pun tiba, saat absen finger sore kulihat kiri kanan bu dina tak nampak sementara teman2 kantor lainnya sudah bertebaran pulang. Apa enaknya kutunggu di kantor saja ya Bu dina, tapi nanti kawan2 tambah curiga akhirnya kuputuskan ke kosan saja sebentar sekalian ambil kaos dan celana pendek. siapa tahu menginapku nantinya bisa lebih, hehe

Sampai parkiran bawah kulihat teman2ku sibuk sendiri menyiapkan motor masing, ada yg masih pakai helm, ada yg sudah berangkat pulang dan ada yg masih bercakap2. Kulihat Budi sudah ngacir, berboncengan dengan pacarnya si Indri anak OB sebelah. Cepat2 kustarter motorku segera meninggalkan tempat parkiran ternyata dari arah belakang ada klakson motor beberapa kali, kuhentikan sejenak motorku tepat di pintu keluar gedung

Heru : “Mas, tunggu sebentar”

Aku : Eh koen her, lapo ngebel2 cumpleng kupingku cuk,hehe (eh kamu her, ngapain klakson2 , ndengung kupingku cuk)

Heru : halah sampean iki mas, wes mulai wingi t goleki aku arep ngomong (halah kamu ini mas, mulai kemarin t cari aku mau bicara)

Aku : “kate lapo her?koyo penting2 o ae (mau ngapain her?kaya penting2 saja)

Heru : ini masa, soal duit yg tak pinjem dulu itu?

Aku : sing endi toh? (yang mana?) akeh utanganmu cuk,hehehe( banyak utangmu cuk, heheh)

Heru : itu mas, yang aku pinjam jumlahnya lumayan, buat tambah DP rumah waktu itu..

Aku : Ooooo, yang itu, ya kenapa memangnya?kan aku wes bilang pokok e kamu ada duitnya ya bayaren ae, masio sitik2 disek g po2 (walopun sedikit2 dulu g pa2), Aku ya belumbuth2 duit juga her

Heru : lha itu masalahnya mas, wes habis ini aku ke kosanmu ngomongin masalah ini, g neka klo disini

Aku : ya wes, ojo lama2 aku mau keluar, mau janjian sama temenku (padahal mau ke bu dina, hehe)

Akhirnya kami sepakat bertemu di kosanku habis ini, saat mau kunyalakan motorku, terdengar notofikasi pesan wa masuk

“say, km langsung ker rumah ya habis isya,soalnya aq masih di TP sana nita, lagi asyik belanja. aku g balik kantor. Kita nanti ketemuan di rumah. (pesan dari bu Dina)

“Ok say” , balasanku



Sampai di kosan seperti biasa aku langsung membuat kopi dan cepat2 mandi, selesai mandi dengan santai rebahan di kasur sambil browsing2 hp. Kulihat jam di HP menunjukkan 17.30, ku wa si Heru

“Her, jadi jam berapa ke kosan?aku hbs magrib mau keluar, klo g sempat, besok2 di kantor g masalah

Sekitar 10 menitan kutunggu belum ada balasan wa si Heru, aku siap2 berangkat saja gumamku. Segera kusiapkan bajuku ke dalam tas, tiba2 ada suara pintu diketuk.

Tok..tok....”Mas Bayu,,,,,mas bayyyy dari arah luar terdengar suara yg familier.

Segera aku menuju pintu “eh wes kate t tinggl cuk awakmu, t wa g mbok bales. (eh, sudah mau kutinggal km cuk, ku wa g km bales)”

“Iya mas bayu, aku buru2 kerumah langsung ke kosan sampean ini istriku t ajak”, Ma..mama masuk sini g pa2 kan sudah kenal mas bayu.

“loh lapo kamu ngajak istrimu? Eh, monggo mbak maya masuk sini. mau minum apa?sekalian t pesankan ke warung pak jon di depan..

“Emmm, g usah mas, g usah repot2” , iya mas bayu aku cuma sebentar kok, timpal heru..

Belum sempat aku duduk, si Heru menarik tanganku berbisik, “Mas bisa ngobrol sebentar diluar, penting”?! oh, ok ok ,ujarku. “sebentar ya ma, tunggu di dalam sini, aku mau perlu sama mas bayu sebentar ujar Heru pada Istrinya.



Akhirnya kuajak Heru duduk di gazebo depan kamar kosanku, tampak dia mulai berbicara serius dan ku mendengarkan dengan seksama. Mataku terbelalak dan terkejut mendengarkan cerita heru dan masalah yang mau disampaikannya kepadaku tadi sore.

“Cuuukkkk, lambemu her!! ngawur koen iku (Cuuuk, mulutmu her, ngawur kamu itu)

“Ya gimana mas, aku sekarang sudah g ada simpanan. mau ngembalikan ke sampean juga g enak, sementara duitku cukup untuk sehari2 saja.

“Yo g pa2 kan kataku, pelan2, sedikit2. Tapi idemu tadi edan, g mau aku, Gila kamu. Ujarku pada heru berkali2”

“ya sampean pertimbangkan dulu mas, sampean pikir dulu. Ga harus kasih keputusan sekarang. nanti aku sampean kabari klo sudah ada keputusan” Ujar heru dengan mata serius dan berharap.

“Terus??istrimu tahu soal ini? soal duit dan yg lain2 barusan kamu sebutkan

“Tahu sih mas, tapi soal barusan gampang nanti aku ngomong pelan2 ke dia, yo we mas aku keburu2 soalnya mau jemput anakku dulu di rumah mertua, sampean segera kabari ya?ujarnya masih serius dan mengernyitkan mata..

“yo wes, nanti t pikir dulu”

Segera si Heru buru2 pamit, dia dan istrinya menyapa sopan ketika akan pulang. Kulihat sekilas istrinya, dia tersenyum padaku sambil pamitan pulang.

Aku kembali ke kamar kos, masih tidak percaya dengan perkataan heru tadi. Dia memintaku untuk kencan dengan istrinya sebagai ganti uang yg kupinjamkan kepadanya. Seketika aku kaget dan merenung lama obrolan kami tadi. Gila juga si Heru sampe “menawarkan istrinya padaku”, ya aku tahu klo si heru juga seneng main perempuan dan istrinya mungkin sudah tahu kelakuan suaminya tapi kadang aku berpikir kenapa ya si Maya masih mau bertahan sama heru, padahal dia juga g jelek2 amat bodynya masih bagus untuk ukuran ibu dengan satu anak. Apa omongan heru bertuah, sehingga istrinya nurut?atau memang maya sudah kadung cinta? ah, entahlah semakin kacau saja pikiranku. Aku walopun doyan cewe tapi klo nantinya merusak rumah tangga teman sendiri aku juga g mau, Klo sama Bu dina lain cerita karena kami sama2 terbuka dan suaminya pak jaka juga g keberatan dengan hubungan kami.

Tapi klo duitku g dikembalikan Heru ya amsyong pikirku, karena jumlahnya lumayan. kurang lebih 5jtaan, ya meskipun saldo tabunganku masih ada beberapa juta tapi tetap saja uang segitu ya lumayan jumlahnya. Aku memang g tll suka belanja dan jajan (kecuali pijat dan sesekali B), hehe. selebihnya karena masih singgle duit kerjaan dan bonus2 kusimpan saja di tabungan sebanyak2nya, siapa tahu nanti ada kebutuhan mendadak aku siap.



Aku masih bengong memikirkan obrolan dengna heru barusan, kulihat sudah pukul 18.30, aku ingat klo harus ke rumah Dina, sudah tidak sabar menanti kejutannya,hehe. Ku wa Dina “say sudah makan belum?mau kubelikan bebek goreng?atau yg lain?

Segera ada balasan pesan : “aku sudah makan say tadi sama nita, km klo mau bawa makanan ya g pa2 siapa tahu nanti malam lapar,hihihiih (balasnya, dengan emoji tertawa menutup mulut)

Hmmmm tampaknya bakalan ada apa2 nih nanti, pikiran mesumku sudah bergerak kemana2.heheh

Kusempatkan membeli martabak Holl*nd di perjalanan menuju rumah Bu dina, cepat2 ku gas motorku sampai tempat tujuan.

Sampai depan komplek di pos satpam, aku ingat petunjuk bu Dina Kemarin. Kubuka kaca Helmku saat pak satpam melambaikan tangan mengisyaratkanku berhenti.

“Selamat malam mas, mau kemana?ujarnya”

“oh, ini pak mau main ke tempat sodara, ke pak jaka..”

“Oooo pak Jaka suaminya bu Dina? oh, ya monggo silahkan mas.

Sepertinya lancar g ada masalah, karena mungkindianggap aku kerabatnya beneran. Segera aku lanjut menuju Rumah Bu dina. Kulihat dari luar tampak Mobil Pajero Putih terparkir di depan halaman rumah, segera aku membuka pagar dan memasukkan sepedaku ke samping garasi depan dan cepat2 menuju pintu. Kupencet bel rumah , g nampak orang batinku, kupencet lagi kali ini berulang2 dan terdengar suara dari dalam

“iya...iya tunggu sebentaaaar, dan pintu terbuka ternyata Bi lilis yg membuka pintu.

“Loh bi lilis, Kemana Du Dina? “itu mas lagi mandi kok, aku tadi di dapur lagi masak air makanya g kedengeran klo mas datang,hihihi. (belum sempat aku menjawab, kutelan ludahku kulihat bi lilis sangat sexy malam itu, memakai daster motif bali u can see diatas lutut, terlebih tali dasternya dobel dengan tali Bh yg kulihat berwarna merah, terlihat jelas pundaknya yg mulus dan putih. Emang bener cewe sunda cantiknya g bohongan, terlebih rambutnya klimis terlihat basah sepertinya habis keramas,hehe)

Belum2 sudah bikin konak si otong, batinku. Lanjut aku dengan santainya menuju ruang tengah dan kunyalakan TV agar tidak tll sepi,.

“ini bi, t bawain martabak manis buat cemilan”

“aduh mas bayu kok tahu siiih, aku seneng banget martabak manis.hehe. si Teteh juga seneng, tapi katanya tadi sudah makan tp nanti masih bisa diangetin lagi kok. Makasih ya mas, hehe (sambil pamit ke belakang bi lilis mengerlingkan matanya. genit sekali pikirku, huuuuh ingin segera kutancapkan kontol ini padanya batinku)

“Hmmmmm udah dari lama sayy?datang bu dina hanya memakai piyama pendek model hotpant, tanpa BH karena kulihat pentilnya ngecap di balik piyama. Tanpa basa basi aku langsung disambut pelukan dan ciuman mesra, langsung duduk di pangkuanku, menarik kepalaku dan diciuminya bibirku dengan lahapnya. “mmmuach, cepak cepuk...suara bibir beradu. mmmppphhh, sleeerp lidah bu dina semakin masuk ke dalam dan pinggulnya sedikit menggoyangku, mmmmmaaahhhhhhhh, cup,,,cup,sluurrrp, akupun meremas pantatnya yg duduk di pangkuanku sambil setengah masuk ke balik celana hotpantnya.

“udaaahhhh, kangen aku say. sambil mendorongku menjauh.

“Loh kok berhenti, nanggung nih udah ngaceng tuh (sambil menunjuk kontolku yg sudah keras dibalik celana)

“Udah ah, aku mau maskeran bentar km nonton tv saja. Tuh ada Lilis, nonton bareng aja biar g sepi. Dina beranjak menuju kamarnya tapi sebelum beranjak dia mendekatiku sambil berbisik nakal : “jangan lama2 yaach sayang nontonnya, nanti masih ada jatah sama aku,hihi sambil mengecup pipiku dan berlalu pergi ke kamarnya. Kedipan mata bu Dina seperti mengisyaratkan sesuatu tapi aku tidak tahu apa maksudnya, hanya menerka mungkin dia mau ngesex gila2an malam ini.hehe



Kutunggu bu dina selesai maskeran di ruang tv, batinku. tak lama berselang seperti biasa bi lilis mengantar minuman keruang tengah. “ini mas bayu kopinya barusan lilis buatin”

“eh iya bi lilis, ujarku

Kulihat bi lilis tak segera beranjak ke belakang seperti biasa, sepertinya dia agak malu2 menundukkan mukanya yg tampak memerah. “Eh, anu mas boleh lilis ikut nonton?daripada di belakang sepi, tau2 nanti terdengar suara aneh dari tengah sini”

Eh, suara aneh apa bi? (ujarku penasaran)

“ya itu mas, suara ah uu ah uuu, seperti tempo hari di belakang.hihih (sambil tersenyum malu)

(benar dugaanku sepertinya bi lilis melihat kami ngesex tempo hari, fantasi liar dan kondisi sange akibat bercumbu tadi dengan bu dina semakin membuat aku lupa daratan dan berani.)

“Loh, hayoo berarti bi lilis ngintip ya kemarin di belakang? (bi lilis hanya mengangguk malu)

“eh, anu mas bayu ehmmmm gimana ya ngomongnya..aku sama teteh kan sudah deket banget dan kami sama2 g menyimpan rahasia. Setelah mas bayu pulang aku bicara berdua sama teteh soal kejadian di belakang, Lilis panas mas, g tahu tubuh lilis rasanya panas dingin melihat mas bayu sama teteh bercinta di sofa belakang.

“ya mau gimana lagi bi, hehe ujarku.

“Yaaa lilis kan jadi kepengen mas, inget suami di kampung. Udah lama lilis g begituan, paling ya klo pengen cuma bisa pakai ini (sambil menunjukkan tangannya)



Ohhh, my god jalan semakin terbuka batinku...

Kudekatkan tubuhku ke bi lilis dan sengaja kugoda “emang bi lilis mau beginian (kuacungkan tanganku, mengisyaratkan jempol kejepit) tak menjawab dia hanya tersipu dan menundukkan mukanya.

Terlihatlah belahan susunya dibalik daster u can see saat bi lilis menunduk. Karena sudah sange berat dari tadi segera kurangkul bi lilis, kucium lehernya kusenderkan kepalanya menyender ke sofa dan kulumat pelan bibirnya. tak berapa lama tubuhnya menggelinjang seperti menahan geli dan hasrat yg sudah menggebu...



“ahhhhhh, mas bayuuuu sambil memegang kedua kepalaku dan membalas cumbuanku. Bibir kami beradu sekian lama sampai kusedot lidahnya masuk ke dalam yg membuat bi lilis semakin bergairah.

“ehmmmm, ahhh mas....oooowh, tiba2 bi lilis berbisik kepadaku : Lilis udah bilang sama teteh, malam ini lilis mau sama mas bayu. ahhhhhhhhk (kuremas susunya) sambil terus kucumbu lehernya dan bibirnya, sesekali kujilat telinganya. “Owwwwwwwwhhh mas bayu”

(Sepertinya ini kejutan yg dikatakan dina sebelumnya, hehe)

Segera kuarahkan tangan bi lilis ke dalam celanaku dan matanya seketika membelalak karena merasakan genggaman kontol hangat yg mengeras. Tanpa banyak bicara bi lilis tiba2 berdiri di depanku dan segera mencopot dasternya, tampak pemandangan indah seorang wanita paruh baya membuka daster dan aku terkejut karena bi lilis ternyata memakai semacam lingerie model terusan pendek (rok) pas diatas paha dan balutan g string yg senada bewarna merah.

“ini dibelikan teteh sore tadi mas, katanya lilis boleh pakai”

(aku hanya melongo, tak bisa berkata2, segera kulepas celanaku dan kaosku sambil duduk terlentang, sepertinya bi lilis paham keinginanku dan segera mendekat, duduk diatasku lalu mencumbu dan menciumiku dengan liar)

“mmmuch, ahhhh, ooohhhhhh. (sambil menggesek2kan memeknya ke kontolku sementara kedua tangannya memegang kepalaku dan mengadu bibirnya dengan lidahku, kulihat pinggulnya bergerak naik turun menggesek2kan bibir memeknya)

“Jangan panggil bibi sayang, Lilis aja mas, Lilis pengen mas bayu ewe lilis”

“iya sayang, akan ku ewe kamu sampai puas”

Belum sempat aku selesai bicara, lilis langsung menarik batang kontolku , tanpa ba bi bu langsung dimasukkannya dalam memeknya yg memang sudah basah.



(Cleeeppph, kontolku dengan mudahnya masuk ke damal tempik Lilis. kurasakan sedikit longgar tapi ketika kontolku masuk penuh kedalam seperti ada sensasi tersedot dinding memeknya)



Ahhhh, maaaaassss, enak banget nihhhh. Plak...plak hanya terdengar suara naik turun pantat Lilis yg beradu dengan kontolku. kurang lebih 10 menitan lilis dalam posisi wot hingga kudengar erangan “Ahhhk, mas Lilis geli ahhhhhhhhhhhhhh (lenguhan panjang yg menandakan orgasme, kulihat tubuhnya bergetar menahan nikmat)

Cepat2 kuangkat, kubalik badan Lilis dengan posisi setengah menungging, segera aku jongkok di depan sofa menghadap pantatnya yg menungging, sedikit kudorong keatas supaya nampak leluasa memeknya tanpa basa basi.....”sluuuuurrrrppph sluuuuurph, kulijat bibir memeknya yg basah dan berkedut. Lilis hanya bisa mendesah dan mengerang tidak karuan yg membuatku semakin bernafsu. Kulijat berulang2, kumasukkan ujung lidahku ke dalam memeknya yg membuat pinggulnya bergoyang g karuan. kupegang kedua pantatnya agar tidak bergerak, dengan cepat kuarahkan jilatanku ku lubang pantatnya naik dari memek dan kujilat memutar lobang pantatnya.



“ooooowwwh, ya aaam puuuuun,, mas baaa aaa yuuuu, apa itu ???ahhhhk oowow, diapain silit Lilis mas?ahhhh enaaaaak banget mas. Ingin segera kuanal Lilis karena dia sedang dalam birahi yang tinggi tapi melihat lubang pantatnya yg masih rapat pertanda dia belum pernah dianal. terus kujilat sampai di menggelinjang, melihat lilis sudah meminta ampun dan memohon kontolku segera kutancapkan kasar posisi doggy. “ohh enak sayang, enak lilis tempik kamu Owwwhh” terus kugenjot dari belakang dan lilis hanya pasrah dan membuka kakinya semakin menungging.



Kucabut kontolku, kuarahkan ke mulut lilis dan tanpa perlawanan dilumatnya kontol ini dengan liarnya, sambil dielus bijiku dan tetap dikocok dengan tangan satunya. Kulihat Lilis seperti hilang kendali dan benar2 liar menghisap batang kontolku sampai penuh ke dalam mulutnya dan dalam.

“Lilis mau peju mas bayu, ahhhhhhh sambil terus menghisap kontolku dengan cepat”

“ohhhh, iya lis, bentar lagi aku ngecrot” ujarku

“enak aja mau ngecrot?hmmmm aku juga mau say (dari belakang kulihat Dina mendekati dan segera memelukku dari belakang dan menciumku, dengan posisi lilis dibawah berjongkok sedang menghisap kontolku)

“Gimana sayang, kejutannya?

Owwh luar biasa kamu say, tau aja aku pengennya gimana, hehe.

(Bu dina beberapa saat juga mengocok kontolku pelan sambil terus mencium bibirku, dia segera beralih duduk di sofa, melihat aku dan lilis sedang bercita_lilis menghisap kontolku tak henti)

Sambil membuka kedua selangkangannya dengan perlahan bu dina mengusap memeknya dengan tangan kanannya sementara kulihat tangan kirinya sibuk meremas payudanya)

Segera kutarik lilis sehingga tubuhnya menghadap ke arah bu Dina dan membelakangiku, Denganposisi berdiri kusikat lilis dari belakang “plak..plak..plak, suara kontolku yg bertemu dengan pantat lilis membuat Dina semakin bergairah dengan masturbasinya..

“ahhhhh, enak mas bayuuuu ahhh terus jangan berhenti Lilis mau kontol mas bayu”

Owwhhh ahhhhh, tehh aku pinjam kontol mas bayuuuuu ahhhhhh, ooooohhh Kucepatkan sodokanku dan kulihat Dina semakin bergairah melihat kami bercinta dengan kasar.

“Aku mau keluar sayang, ujarku

“Iya mas Lilis juga,aaahhhk, mana pejumu mas Lilis mau rasain di mulut Lilis, Lilis sudah lama g rasain pejuhhh ahhhh ,ooohhhhhhhh. Teteh, maafin lilis ya, Lilis mau peju mah bayuuuuu ahhhhh sambil kucepatkan sodokanku.

Bu dina semakin cepat mengusap2 memeknya yg basah dan tak lama kemudian....”cccuuuuurrrrrrrr” keluar cairan dari memek dina yg menyembur pelan keluar. “aaaaahhhhk, aku keluaaaar saayang

Melihat Dina yg orgasme tak kuasa kutahan kontolku yg semakin cepat berkedut...

Cepat2 kucarik tangan lilis tanda aku mau dikocok, “aku mau keluar lis” ahhhh

“iya mas bayu, lilis mau pejuuuu, Sluuuurph2 dikulumnya kepala kontolku sambil dikocok cepat oleh lilis. tak lama kemudian pertahananku jebol. Crooooooooot, crooooooooth keluarlah cairan peju hangat menyembur ke mulut dan muka Lilis yg sebagian terlelan saat lilis membuka mulutnya.

“owwwwh, hangat mas pejunya Lilis suka”ujarnya

Kulihat Bu dina menghampiri kami..

“Nih tisue nya, jangan belepotan ya lis,hihi

Gimana sayang suplemennya?enak kan, bikin tahan lama.

“Iya nih say, kayaknya aku masih pengen nih, apaan ya yg kamu kasih kemarin?

‘rahasia donk, aku sampe pesen online lewat temen dari luar negeri’ hihihi



Lilis segera berpakaian sementara aku hanya memakai boker, tak berselang lama bu dina menyeretku ke kamarnya

“udah say, kamu rebahan bentar di kamar, biar lilis bersih2 dulu, Ya kan lis?

“iya teh, lilis ke belakang sebentar”

Aku berkata pada dina : “sebentar sayang, aku mau bersihin diri di belakang saja kasihan lilis g ada yg bersihin”

“Hmmmm dasar cowok, dikasih enak minta lebih (sambil mencubitku)

“awwww sakit tahu sayang, tapi makasih ya kejutannya aku jadi tambah cinta deh”

“ih dasar gombal, klo sudah dapat maunya mesti ngomong manis2”



Dina kembali sebentar ke kamarnya, sementara aku cepat2 ke belakang menyusul Lilis.....





Rani

https://www.imagebam.com/view/ME7S1K4



Lilis topless

https://www.imagebam.com/view/ME7S1OL



Lilis daster

https://www.imagebam.com/view/ME7S1OM



Lilis lingerie1

https://www.imagebam.com/view/ME7S1ON



Siap dihajar

https://www.imagebam.com/view/ME7S1OO



Doggy is my life

https://www.imagebam.com/view/ME7S1OQ



Becek beud

https://www.imagebam.com/view/ME7S1OR
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd