Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG berpetualang dengan sepupu-sepupuku

Status
Please reply by conversation.
Sesampai di parkiran rumah sakit, ku melihat ada percecokan antara sepasang kekasih. Karna ku penasaran perhatian ku terus terhadap mereka berdua.

"Plak" tamparan keras mendarat di pipi perempuan tersebut.

Segera ku turun dari mobil ku, ku datangai mereka.

"Maaf bang, gak baik melakukan kekerasan terhadap wanita loh"

"Apa lagi ini di muka umum" ucap ku pada pria tersebut.

"Ehhh.. anjing, ini bukan urusan kau"

"Sekali lagi saya minta maaf, tapi saya gak enak aja liatnya, laki laki memperlakukan kasar wanita"

Tiba tiba pria tersebut melayangkan tinjuan ke muka ku.

Dengan cepat ku tangkap tangan nya lalu ku plintir kan tangannya ke punggungnya.

"Arrghhhhhhhhh"

"Maaf bang, karna abang memulai terpaksa saya seperti ini ke abang"

"Binatang kau, kau siapa berani berani ikut campur urusan ku" ucap pria tersebut sambil menahan rasa sakit akibat tangannya ku plintir

"Aku bukan siapa siapa, tapi aku emang tidak suka melihat orang menyakiti fisik wanita, liat sama abang, semua orang memerhatikan kita sekarang, apa bang gak malu?"

Tiba tiba 2 orang satpam rumah sakit datang dan melerai kami. Ku lepaskan plintiran tangannya. Lalu dya pergi meninggalkan kami.

"Ang caliak beko, alun tau ang jo sia ang beurusan yo ( kamu liat nanti, belum tau kamu beurusan sama siapa ya)" ancam pria tersebut

Ku liat satpam tadi sedang menenangkan wanita yang sedang menangis itu.

Karna ku merasa urusan ku selesai, ku tinggalkan mereka.

"Bang, tunggu bang"

"Ya, ada apa kak" ucap ku terhadap wanita itu

"Makasih ya udah menolong saya, tapi semua gak selesai disini bang, dya pasti lakukan hal lebih dari tamparan tadi ke saya," ucap wanita itu sambil terseduh seduh menangis.

"Haduh kak, kok di gitukan diam aja sih kak, tinggal lapor polisi semua beres kak, negara kita, negara hukum kok, jadi kakak gak perlu takut kalau dya berani berbuat kekerasan lagi terhadap kakak"

"Iya loh tin, ngapain juga kamu takut, walaupun pacar mu, kalau dya udah kasar, buat apa lagi di pertahankan" ucap salah satu satpam kepada wanita tersebut.

"Kalian semua gak tau apa yang terjadi, kalau memang abang mau bantu aku, jangan tanggung tanggung bang, saya minta tolong sama abang antarkan saya pulang, dan abang akan liat apa yang terjadi saat ini di kosan aku"

"Karna ku merasa tertantang dengan ucapan wanita tersebut, ku berniat untuk membantunya"

"Baik lah kak, saya akan antar kakak pulang, dan saya pengen liat apa yang terjadi dengan kosan kakak"

Setelah berpamitan dengan satpam rumah sakit, aku dan wanita itu pergi menuju ke kosan nya.

Di dalam mobil aku dan dya tidak banyak bicara, dya hanya bicara petunjuk arah menuju kosannya.

"Stop di pagar biru depan itu bang"

"Baik kak"

Ku liat pria tadi dan teman nya sedang mengeluarkan baju baju beserta kasur ke luar pagar.

Saat wanita itu ingin turun dari mobil ku, ku tarik tangannya.

"Kakak diam disini, sekarang dya urusan ku kak" ucap ku.

"Hey bencong, cuma itu yang bisa kau lakukan lepaskan sakit hati kau"

"Itu dya...itu dya yang memukul ku tadi"

Tiba tiba kawan pria tersebut lari kedalam rumah besar.

Dan keluarlah seorang oknum aparat negara yang memakai seragam.

Ku liat wajah oknum tersebut tidak asing bagi ku.

"Itu nyo da, yang maninju awak tadi da ( itu dya bang, yang memukul saya tadi bang" ucap pria itu kepada oknum tersebut.

"Maaf da, ndak ado wak maninju nyo da, wak ingin malarai inyo jo dek bacakak jo ceweknyo ( maaf bang, tidak ada saya memukul dya bang, sya ingin melerai dya sama pacarnya sedang berkelahi " ucap ku

Ang kalau den caliak caliak muko ang ndak asiang jo den, anggota juo ang yo ( kamu kalau saya liat wajah mu gak asing sama sya, anggota juga kamu ya) ucap oknum tersebut.

Indak do da, awak cuma pengajar beladiri bo##r di satlat ko####l, mungkin uda mancaliak awak di situ ndak da ( tidak bang, saya cuma pengajar beladiri bo##r di satlat ko####l, mungkin abang liat abang di situ mungkin ) ucap ku.

"Ouh yo, berarti ang anggota irul yo ( oh iya, berarti kamu anggota irul ya ) "

"Iyo da, sekali lai wak minta maaf da, wak ndak do maninju adiak uda,(iya bang, sekali lagi saya minta maaf bang, saya tidak ada memukul adek abang)"

"Den picayo jo ang, den tau anggota bo##r indak ado yang babuek gaduh, ouh yo sia namo ang ( saya percaya sama kamu, saya tau anggota bo##r tidak mau yang berbuat rusuh, ouh ya siapa nama kamu? "

"Ambo rian da ( saya rian bang )" sambil ku julurkan tangan ku untuk bersalamaan.

"Andi"

Tiba tiba bang andi menampar adiknya dan menyuruh dya pergi.

Maafan adiak uda yo ian, inyo memang mada ian, indak bisa di kecekan, tapi kalau laah kanai jo urang baru mangadu jo awak, malu wak sabananyo ian, tapi baa lah dek manenggangang urang gaek wak nyo ian ( maafkan adek abang ya ian, dya memang nakal ian, tidak mau di bilang, tapi kalau sudah kenak sama orang, baru mengadu sama bang, malu bng sebenarnya ian, tapi mau gimana, karna menghormati orang tua bg aja ian,)"

Yo lah da, dek barang barang cewek ko lah di lua kini da, taposa wak baok yo da, dan mintak tolong wak jo uda, sabuik an ka adiak uda jan gaduah juo cewek ko lai, mambana wak da ( iya lah bang, karna barang barang wanita ini sudah di luar, terpaksa saya bawa ya bang, dan minta tolong saya bang, sampaikan sama adek abng jangan ganggu cewek ini lagi, mohon saya bang) "

"Oke ian beko uda sampaikan"

"Makasi da"

Ku angkat tas dan baju2 yang berserakan, segera ku masuk kan ke bagasi belakang mobil ku.

Setelah semua barang selesaai ku susun di mobil ku. Segera ku tinggalka. Kosan itu.

Wanita itu hanya bisa terdiam saja.

"Maaf kak, apa kakak udah ada tempat kontrakan baru?"

Wanita itu hanya menggelengkan kepalanya.

"Kalau seperti itu,, tinggal saja dulu di rumah kakak ku ya kak, menjelang kakak dapat rumah kontrakan"

Dya tidak menjawab perkataan. Sekarang dya menatap tajam ke arah ku.

"Kalau saya tidak salah, abang yang brewokan tadi siang itu kan, yang bertanya sama saya pada saat saya mau antar kan bayi pasien"

"Iya kak, udah beda ya kak, dengan yang tadi siang," ucap ku sambil melihatnya.

Memang aku memerhatikan suster yang membawa bayi ku tadi siang.

"Aku rian kak"

"Titin" ucapnya.
 
Siipp bagus bang.
Cuman terlalu pendek. Jd susah nemiin alur ceritanya...

Tp tetep semangat bang
 
Tambah wawasan soal bahasa daerah abang.
Makasih udah ada translatenya jdi sekalian belajar jg.
 
Yeeaaay wanita baru '-')/

##

Btw gan,
Boleh ga langsung pakai b.indonesia aja, ga usah pakai bahasa daerah.
aga pusing baca nya,

thanks update nya
 
Dengan semangaaad Baru .. apakah titin Jadi yg pertama .. ahhaayy .. hahaha
 
Brewok juo kawan surang iko yo :D

Di gas juo si titin ko ndak kwn ?? :D
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd