Maaf apa ga bisa dititipin dulu sama orang tua barang seminggu 2 Minggu??
Aku tau anak itu penting banget..
Cuma ini menyangkut rumahtangga, yg notabene rumah tangga itu hanya suami dan istri.
Beda halnya kalau bilang harfiahnya keluarga, otomatis selain suami dan istri ya anak2 juga masuk dalam golongan itu.
Aku juga tau sebagai ibu itu harus menjaga dan merawat anak-anaknya, taoi dan jangan lupa kamu juga seorang isteri ya harus memelihara rumah tangga dan suami.
Jangan anak mulu.
Suami kamu begitu menurut saya ada faktor dimana, dia kurang berselera lagi karena.. (mohon maaf banget)..
Dia merasa terabaikan, karena dunia mu sudah teralihkan ke anak2. Ga ada waktu buat kamu manjain dan urus2 suami secara khusus tanpa berat sebelah dengan anak2.
Dia juga merasa Sist ga peduli dengan diri sendiri karena ga sempat/ogah/emang sudah merasa laki laki jadi ga perlu care dengan merawat diri.
Makanya dia beralih seperti itu.
Mohon maaf banget, ini ga bisa kita bilang semua laki begitu sih ya..
Kamu menikahinya ya kamu seharusnya udah tau terburuknya sifatnya dia (dalam hal gairah, dalam hal membimbing & dalam hal mengayomi) juga terburuknya laki kamu memperlakukan kamu itu seperti apa.
Suami istri itu selalu saling berkesinambungan, saling sangkut paut saling terintergritas satu sama lain. Jadi karena ga mungkin kalau ada asap tapi ga ada api.
Aku tau karena kamu masih menyusui dan merawat rumah juga 2 anak lainnya alhasil diri kamu jadi terbengkalai.
Tapi ga bisa gitu Sist, pria makhluk visual kecuali emang dia punya fetisch atau tipenya begitu pasti dia dengan akan otomatis akan nerimain bentuk yg berbeda dari bentuknya diri (fisik) kita sebelum menikah dan punya anak.
Jadi bohong sih, cowo kalau cinta dengan tulus awal mulanya ga melihat + menerima dari fisik (awal) atau body language dulu baru sifat kita, dan akhirat sampailah ditahan seorang pria bisa jor joran ngasih ketulusan.
Jadi ya kamu ga bisa memaksakan suami seperti itu. Kamu anggaplah kasarnya inginkan take n give, tapi dia ga dapat apa2.
Soal kamu udah bebenah rumah, jaga harta bendanya dan urus anak2nya ibaratnya itu bukan soal bagian take n give lagi tapi emang kewajiban. Wlwpn sebenarnya yg berkewajiban bebenah rumah itu dari jaman Sebelum Masehi ya seorang pria, selain2 mereka mencari nafkah.
Cuma ya namanya namanya jaman semakin modern semakin terbolak balik sistemnya, alhasil itu lah tugas seorang isteri. Dan hal ini lah yg mesti di lalui seorang istri di abad ini.
Ya bersyukurlah kalau ada suami2 yg masih sadar mikir plus baik hati punya nurani untuk bantuin istrinya bebenah.
Jadi dari take n give itu, kamu dapat kesetiaan dan perubahan dia positif dirinya dia pada akhirnya, sedangkan dia dapat apa?
Sorry, aku udah melibatkan kata take and give karena tanpa sadar/sadar mu kamu sudah melibatkan kata tsb dalam perilaku mu.
Menurut ku sepertinya kamu harus KB sesegera mungkin setelah lepas ASIP anak ke-3 mu, dan fokuskan untuk rawat juga olah diri lalu kembali lagi tingkatkan kualitas dirimu dna rumahtangga mu dengan suami.
Libatkan aja ART kalau memang kamu sudah kehilangan handle yg seharusnya kamu tetap genggam. Jujur aja, aku terka kamu sudah keteteran.. jadi kamu kan jadi busa fokus masak dan urus anak aja.
Kenapa Suami mu kayak ogah2an dan malas membahas mengenai lebih lanjut, karena dari nurani dia sadar kalau dia ngomong yg ada malah bikin sakit hati kamu.. apa yg akan dia ucapkan ga ngenakin hati banget karena akan berakibat kamu merasa gagal menjadi seorang istri yg baik untuk dia dan rumahtangga.
Akupun juga sama, sebegitu ngedownya aku ketika aku tau aku bukan idaman laki ku.
Sekarang pun juga masjh mengumpulkan apa yg bisa ku kumpulkan untuk bangkitin kepercayaan diri.
Tapi setidaknya aku bersyukur lakiku masih respect ke aku, dengan bersedia bilang dan berkata jujur.. setidaknya wlwpn aku sakit tapi ini semua untuk kebaikan aku dan kemajuan rumahtangga bersama.
Yg sebenarnya rumah tempat untuk pulang bagi suami itu adalah istri, bukan rumah sesungguhnya atau anak.
Setiap hari tiap bertatap muka apakah sudah lakukan senyum tulus dna say hello sambil kecup juga peluk suami??
Itu juga faktor penentu sekaligus menjadi tameng untuk suami dari Pelakor2, karena sudah membuat suasana hati suami tetap ada kita di pikiran juga hatinya.