sinratense
Semprot Baru
- Daftar
- 24 Dec 2022
- Post
- 41
- Like diterima
- 635
PERHATIAN !
Cerita ini adalah karangan fiktif belaka tanpa ada unsur cerita asli, jika terdapat kesamaan nama, karakter, tokoh, latar ataupun kejadian itu adalah tanpa unsur kesengajaan. mulustrasi digunakan tanpa niat menjatuhkan foto pemilik asli. jika ini menyinggung beberapa pihak mohon untuk tidak dipermasalahkan. segala hal terkait Agama, Ras, Suku, dll murni hanya hayalan semata dan tak ada niat sedikitpun untuk menjelekkan atau menghina. jika memang tidak cocok dengan fantasi ini silahkan buka situs lain atau cerita lain.
( Saran mulustrasi tokoh bisa dikirim lewat pesan, sesuai dengan karakter tokoh )
Bidadari-Bidadari Tersesat
[ intro karakter ]
Suatu siang di depan sebuah ruko yang sedang tutup, Melisa terlihat gelisah berulang kali melihat hapenya berharap segera ada telfon dari sang Ayah. ia sudah dikabari bahwa ayahnya akan menjemputnya jam 14.00 tepat. sudah berulang kali ia menelfon kontak milik Atmajaya Raharjo ayahnya itu. tapi tak juga ada respon. terik matahari yang kian bergerak ke barat kian menambah derita gadis cantik itu, kepulan asap kendaraan yang lewat menambah suasana jadi makin menyebalkan untuk Melisa. ia coba sekali lagi menghubungi sang ayah, sekitar 30 detik menunggu akhirnya timer mulai berjalan menandakan ayahnya merespon.
" Ayah jadi jemput ga? udah jam berapa ini yaahh "
" oh iya kak, ayah hampir lupa. ini baru saja selesai meeting dengan klien penting. ayah segera kesana. kamu dimana ini? " jawabnya.
" Lisa ada di depan ruko bangunan samping sekolah yah, Lisa dah kepanasan ini "
"iyaa.. ayah segera kesana"
"cepeettt ! "
melisa menghela nafas akhirnya ia bisa segera pulang. ia sudah sangat lelah dengan berbagai kegiatannya hari ini, apalagi tadi ia belajar matematika, bukan karena materinya yang bikin susah tapi karena Pak Adit yang bikin ia sangat kesal. gurunya itu memang sudah ia benci dari awal ia masuk ke sekolah SMA AL B****AH. sikapnya yang garang, menyebalkan dan suka menghukum siswa lah yang bikin Melisa sangat jengah. meski mempunya wajah yang rupawan dan badan yang gagah atletis ia tak peduli. mungkin hanya Melisa yang benci kepadanya, berbeda dengan teman-temannya yang tak mempermasalahkan kegarangan guru itu, bahkan banyak yang tertarik dan modus untuk mendapat perhatiannya.
ttiiinn... tiinn...
" ayo masuk, malah bengong, katanya suruh cepet "
" ih ayaaahh.. ngagetin aja deh "
dengan muka cemberut khasnya ia menutup pintu mobil dengan bantingan yang keras tanda ia kesal dengan sang ayah.
" maafin ayah ya kak.. "
" lagian mama kenapa sih yah kok gabisa jemput? "
" mama tadi bilang ke ayah dia lagi acara pengajian sama temennya, jadi nyuruh ayah yang jemput kamu "
ucap sang ayah dengan melihat spion depannya. ia memandangi paras ayu putrinya, mata yang indah, hidung mancung diiringi dengan bibir merah tipis dan kulit yang putih bersih tanpa bulu.
ia tak sadar bahwa sang anak ternyata sudah dewasa, ia hampir lupa bahwa anaknya kini sudah 17 tahun. terlihat menggoda dengan bentuk tubuh yang mulai ranum, payudara yang sudah mulai terlihat, kecantikan yang memang turun darinya dan istrinya. baru ia sadari belakangan ini. ia menelan ludah ketika anaknya itu membuka jaket yang ia kenakan dengan membusungkan dada. ia terpukau melihat pemandangan itu, ia hampir saja lupa bahwa yang ia amati dengan nafsu ini adalah melisa, anaknya sendiri. putri yang dari dulu ia jaga dan rawat sepenuh hati.
" yaahh... "
" ha, iya kak, kenapa?"
" ih ayah malah gantian bengong, devia tadi yang jemput siapa?
" oh adekmu tadi mama yang jemput, sekalian mama berangkat pengajian katanya "
" oh gitu.. "
" oh ya, kata mama, kamu bentar lagi ujian akhir ya kak? "
" iya yaah.. meli pusing, takut ga bisa ngerjain nanti "
sambil makan eskrim yang sempat ayahnya beli tadi.
Ayahnya kembali tergoda dengan tingkah Melisa memakan eskrim, jilatannya memutar, dan kuluman di eskrim itu ia visualisasikan ke dirinya. ia tak bisa berfikir jernih melihat anaknya yang sudah jadi buah segar ini berprilaku seperti itu bersamanya. tak sadar ada pergerakan didalam celananya yang mulai berontak.
ia membayangkan bagaimana jika melisa mengulum kemaluannya dengan gerakan seperti itu. ah sangat berdosa sekali pikirnya.
tak lama mereka sudah sampai di rumah megah miliknya. terlihat Pak Herman buru-buru membukakan gerbang rumah setelah diklakson majikannya. dengan hormat pak herman mempersilahkan tuan rumah itu untuk masuk, dan tak lupa ia juga memperhatikan dan memberi salam kepada melisa, setelah mereka masuk pak Herman kembali menutup gerbang dengan senyuman penuh arti.
rumah lantai 2 dengan desain ala eropa itu berwarna putih khas orang kaya, rumah yang mencerminkan kesuksesan seseorang dan kebahagiaannya. bagaimana tidak Atmajaya adalah pewaris tunggal dari PT Jaya Abadi milik Jaya Kusuma, Ayahnya. ia memimpin setelah ayahnya itu meninggal setahun silam. dan istrinya adalah anak dari pimpinan pondok pesantren yang menjadi sahabat dari Ayahnya. pemimpin ponpes adalah Ust. Samsul. sahabat sedari kecil Jaya Kusuma dalam berbagai hal, sampai mereka bisa sesukses seperti sekarang. dan sebagai bukti persahabatan, mereka menjodohkan Atmajaya dan Wulan. anak perempuan Ust. Samsul. namun kebahagiaan bukan melulu tentang harta itu yang baru-baru ini disadari oleh atmajaya dan wulan. karena mereka memang bersatu bukan atas dasar cinta sehingga kerap kali terjadi perseteruan diantara keduanya. tapi hal itu tak pernah sampai ditelinga kedua putri mereka. Melisa dan Devia. karena menurut mereka kebahagiaan merekalah yang utama, menjaga dan membesarkan mereka dengan layak lebih penting dari keegoisan keduanya.
setelah turun dari mobil BMW i3 milik ayahnya itu, Melisa langsung naik ke lantai dua, ia membuka kamar dan langsung menghempaskan tubuhnya yang lelah ke kasur miliknya. fikiran tentang apa yang ayahnya tanyakan tadi adalah hal yang harus ia pertanggungjawabkan, ia sebentar lagi akan mengikuti ujian akhir, ia harus berusaha keras bagaimanapun caranya, ia tak mau membuat kedua orangtuanya kecewa. memang Melisa adalah anak yang sangat menghormati dan sayang orangtua, apapun yang mereka katakan Melisa selalu siap patuh. karena itu yang diajarkan oleh sang ibu, wulan, kepadanya sedari kecil. menjadi seorang putri sejati. berparas cantik, berprilaku baik, dan punya segala kharisma menarik. tak berselang lama ia tersadar dari putaran lamunannya dan bangkit
" aku kayaknya harus mandi deh, ga banget kalo badan lengket gini " asap kendaraan, bau matahari dan keringat tubuh membuatnya jengah sedari tadi.
perlahan ia kemudian melepas seragam putih abu-abunya satu persatu. tampak buah dada yang ranum tak begitu besar namun juga tidak kecil, sedang. berukuran sekitar 34 dengan puting pink segar menjulang. terlihat juga kemaluan yang mulai ditumbuhi rambut tipis berjajar rapi membentuk segitiga di area itu. bagian tubuh yang tak pernah siapapun melihat apalagi menyentuhnya. Wulan, mamanya, selalu mengingatkan bahwa bagian tubuhnya adalah harga dirinya yang harus ia jaga dari mata lelaki manapun. perlu diakui kombinasi bulu halus dan garis rapat itu sangat indah. tubuh melisa seperti makanan restoran. segar, lezat dan mahal. ia kemudian menuju ke cermin dan mengagumi tubuh indahnya sendiri, ia mengingat pesan orang tuanya untuk selalu menjaga dan merawat dirinya, bukan hanya tubuh namun juga sikap dan akhlaknya. tiba tiba
" kakaa.. kok telanjang gitu sih. habis ngapain hayoo "
kata devia adiknya yang sontak membuat melisa kaget.
" eh devi, kalo mau masuk ketok dulu, kaka mau mandi ! " buru- buru ia menutupi bagian selangkangan dan dadanya. tapi tetap saja tak cukup.
"kata ayah kamu tadi sama mama, mama sudah pulang? "
"devi tadi disuruh mama pulang duluan sama tante indah, mama masih ada keperluan disana"
devi tanpa sengaja sedang terkagum dengan tubuh kakanya, ia sangat iri dengan kakanya. sang kakak sangatlah cantik, sexi dan baik hati. ia dalam berbagai hal memang mengagumi sang kakak. memang dalam usia antara devi dan melisa tidaklah cukup jauh jaraknya. melisa 18 tahun dan devi kini sudah menginjak 16 tahun.
" tubuh kakak sexi banget sih kak, apalagi payudaranya itu loh. bagus bgt " sambil menghampiri melisa dan mencoba menyentuh bagian tubuh kakaknya itu.
" ih.. apaan sih dev, kan kamu punya sendiri. "
" punyaku kan ga sebagus punya kakak, kakak ni sengaja yaa mau pamerin tubuh kakak ke aku. awas nanti aku perkosa loh kak. hihihi "
" aneh kamu ya masa kamu suka jeruk sama jeruk "
" ya kalo jeruknya kaya kakak aku gabakal nolak "
sambil terus melihat butiran merah muda diujung benda putih itu tanpa sadar devi sangat tergoda, batinnya menahan gejolak aneh didadanya ia tak tahu mengapa ini terjadi, apalagi yang ia lihat dengan nafsu ini adalah kaka kandungnya, segera ia menghapus pikiran jorok itu dan menghela nafas melihat kakanya pergi kemudian ia merasakan handphonenya bergetar dan tertera nama Farah.
" iya far, aku nanti malam jadi kesana kok. kamu udah izin ayah kamu kan kalo aku nginep? oh okee. byee farah "
devi memang sangat berbeda dengan kakanya, ia sangat periang, energik namun juga pemalas dalam belajar dan susah diatur, tidak seperti melisa yang bagus dalam segala hal. itu terjadi karena pengaruh efek dari dulu ia selalu dibandingkan dengan melisa oleh kedua orangtuanya. ia dituntut untuk meniru sang kakak yang memang mendekati sempurna dalam berbagai hal. tapi dengan paksaan seperti itu malah merubah devi menjadi sosok yang berbeda, ia merasa kesal dibandingkan dan memilih berontak dengan cara menentang orangtuanya. meskipun ia masih sedikit patuh karena memang ia sudah dari kecil dididik untuk taat beragama. sampai ia bertemu dengan farah, teman sekelasnya yang ia sayangi, ya, farah adalah satu-satunya sosok yang menerima segala hal dari devi. ia yang selalu sabar mengajari devi pelajaran yang padahal itu adalah kesalahan devi sendiri karena terlelap saat guru mereka menjelaskan. farah juga yang selalu mengingatkan dan mengajari devi dalam berpakaian dan merawat diri itulah kenapa kedekatan mereka berdua sangat spesial untuk devi, mungkin juga farah. kedekatan yang tak terjadi antara kakak adik, melisa dan devia.
didalam kamar mandi melisa menunduk, ntah sudah beberapa kali ia memergoki devi melihat bagian intimnya. ia terkaget dan tak habis pikir dengan adiknya. namun ia mencoba berfikir positif mungkin itu hanya kekaguman adiknya kepadanya.
setelah fikiran itu selesai dan tanpa ujung ia melanjutkan mandinya, ia merasakan setiap aliran air dari atas sampai bawah tubuhnya merasakan lelah pusing dan masalahnya ikut terhempas bersama noda tubuhnya. ia mulai menggosok bagian tubuhnya lupatan demi lipatan dengan perlahan, tak lupa bagian-bagian penting ia juga bersihkan dengan sabun mandi cair merek ternama. menimbulkan banyak busa dibeberapa bagian, terlebih dibagian payudaranya nampak begitu banyak busa. karena melisa memang berniat membersihkan ketiak dak selasela diantara payudaranya supaya bersih. setelah itu ia memutar mengelus pantatnya dan menggosoknya dengan busa sabun perlahan. ia memang sangat sabar dan telaten dalam membersihkan diri. setelah itu ia berjongkok dan meletakan jari-jarinya dipangkal selangkangannya untuk membersihkan kotoran disamping kemaluannya. maka tak heran jika bagian tubuhnya tak ada sedikitpun yang berwarna hitam apalagi kotor. namun saat melisa sedang asik bergumul dengan busa ia tak sadar ternyata adegan mandinya itu dilihat seseorang melalui kamera tersembunyi diatas plafon kamar mandinya.
pengintip itu tesenyum bangga, akhirnya ia bisa mendapatkan dokumentasi indah ini setelah sekian lama. dengan cepat ia mengeluarkan kemaluannya dan mengocoknya penuh semangat
" ah.. non melii.ah... ah... non ssuudhaahh besaaarr yah nonn... ohh.. ehm.. tubuuhhmmu inndaahh baanggettt nonn " pria tua itu terus mengocok barang besar berurat miliknya sambil melihat rekaman cctv. ia melihat sentuhan melisa ketika menggosok tubuh indahnya, apalagi ketika melisa membersihkan kedua pantatnya dengan dua tangan itu menghasilkan visual sangat seksi baginya sampai ia tak bisa menahan isi barang pusakanya keluar..
ohhh... ahh.. aaahhh... crett creettt crettt
" puass bgttt.. baru liat telanjang aja udah kaya gini. apalagi bisa ngerasain langsung, susunya, bokongnya , bibirnya, sangat sempurnaaa "
dengan nafas sedikit ngosngosan ia menutup celananya dan bergegas pergi melanjutkan pekerjaannya dirumah itu.
pria tua itu kini berjalan ke belakang rumah, mengambil parang untuk membersihkan ranting pohon di kebun milik keluarga kaya itu.
melisa yang sudah selesai mandi, keluar dengan handuk berada ditubuhnya. sebelum sampai kamar ia mengintip sebentar dan ternyata devi sudah pergi ntah kemana.
kemudian ia mengambil celana dalam dan bh dengan warna senada putih. bh itupun tak diduga sudah terlalu sempit karena memang ia tak pernah meminta orangtuanya untuk membelikannya barang-barang baru. baginya selama masih bisa dipakai kenapa harus beli lagi. tapi kali ini ia harus beli yang baru, karena payudaranya semakin besar berbeda dengan 3 tahun yang lalu saat ia masih dibangku SMP dan celana dalamnya pun sudah tak lagi muat dengan ukuran pantatnya yang semakin menonjol dan bulat. setelah berpakaian ini ia berniat ingin menelfon mamanya untuk mencoba minta izin untuk membeli pakaian dalam yang baru.
" halo maa.. mama dimanaa ini? "
" waalaikumsalam kak "
" oh iya, assalamualaikum mah, mamah sedang dimana? "
" mamah ini perjalanan pulang sama tante indah. ini mau sampe kok. 15 menit lagi "
" wah tante indah ikut pengajian juga ternyata. yaudah nanti saja deh aku bilangnya kalo mama dah sampai "
" iya tantemu ikut karena katanya ommu lagi dinas ke luar kota, makanya mama ajak dia, eh kak, kakak sudah makan belum? devia mana? "
" belum maah.. ini baru selesai mandi, devi gatau kemana mungkin lagi kerja kelompok sama temennya "
" oh ya sudah nanti mama beliin makanan kalo gitu. sudah ya kak.. assalamualaikum "
" waalaikumsalam "
melisa bersyukur ia mempunya seorang ibu yang nyaris sempurna, berparas cantik 30 tahun, taat beragama, dan bisa jadi teladan untuknya. bahkan Ibunya, Wulan, selalu menjaga penampilannya apalagi diluar rumah, ia adalah sosok yang sangat istimewa, ia mempunyai tubuh yang terlihat 10 tahun lebih muda, tubuh ramping namun berisi, payudara berukuran lumayan besar dan kencang , sangat menggairkan. dan yang isimewa adalah pantat yang selalu mencoba ditutupi namun tetap saja menggiurkan, pantat yang semok dan sekal namun tidak begitu besar. banyak pria yang memperhatikan dan tergoda dengan tubuh indahnya itu, namun karena ia seorang ustadzah, para pria itupun tak berani nekat. apalagi ia adalah istri atmajaya , Bos PT Jaya Abadi yang terkenal itu. meskipun dengan segala hingar bingar harta dan statusnya Wulan pun tak pernah egois untuk dirinya saja, ia sering berbagi makanan dan uang ke para pengemis, pemulung, gelandangan dan banyak lagi. dan ia juga selalu mendidik anaknya untuk berbuat demikian dan karena sosok seperti itulah tak heran ia sering diundang untuk memberikan ceramah keagamaan dilingkungannya karena memang pada dasarnya ia adalah alumni pondok pesantren dan anak dari pimpinan ponpes. jadi sudah sangatlah layak jika ia menjadi teladan dari masyarakat dan juga anak-anaknya.
....
setelah tadi mengantar sang anak pulang Atmajaya kembali ke kantornya yang berjarak memang lumayan dekat dengan daerah tempat tinggalnya. sekarang ia seperti biasa , di selakangannya terlihat seorang gadis muda 25 tahun berjongkok sedang melaksanakan tugasnya. ya gadis itu memang sudah terbiasa dengan tugasnya melayani Bos perusahaan itu. dia adalah Salsa, gadis desa dengan postur tubuh sempurna, kecantikan oriental, berkulit kuning langsat bersih, berpayudara luar biasa indah, sedang berlutut mengoral kemaluannya tanpa terpaksa. namun bagi laki-laki itu proses menjinakkan sang betina tidaklah sebentar butuh banyak cara untuk membuat seorang gadis desa lugu mau berubah menjadi gadis pemuas nafsunya. tapi yang isimewa adalah Salsabila Andini bukanlah gadis desa biasa. ia adalah istri tercinta dari seorang pimpinan polisi kota B******* dan atmajaya berhasil membuatnya melupakan suaminya.
......
Request Mulustrasi sesuai karakter tokoh ya hu, bisa kirim ke ane. di season 1 akan ada 18 tokoh yang saling berkaitan.
Daftar Tokoh ( Season 1 ) :
1. Melisa Wulandari ( tokoh utama/gadis polos )
2. Devia Wulandari ( adik melisa )
3. Atmajaya Raharjo ( bos perusahaan/ayah melisa)
4. Wulan Aina Rahma ( istri atmajaya/ustadzah kondang )
5. Indah novitasari ( adik atmajaya/istri burhan )
6. burhan ( suami indah/ anggota dewan )
7. Nabila zahra ( teman wulan / ustadzah )
8. andina maulina ( ustadzah senior)
9. Farah Zulfa ( sahabat devi )
10. Salsabila Andini ( perawat/istri Andi )
11. Andi ( polisi/suami salsa )
12. Aditya Karsa ( guru matematika )
13. bambang prasetyo ( kepala yayasan mesum/ayah farah)
14. zico ( orang timur/teman melisa )
15. reza ( adek nabila/ teman devi )
16. Hermanto ( tukang kebun atmajaya)
17. Bangor ( sopir indah )
18. Pardi ( pemulung )
2. https://www.semprot.com/threads/bidadari-bidadari-tersesat.1452021/post-1907337888
3.
Post in thread 'BIDADARI BIDADARI TERSESAT' https://www.semprot.com/threads/bidadari-bidadari-tersesat.1452021/post-19073411603.
4.
Cerita ini adalah karangan fiktif belaka tanpa ada unsur cerita asli, jika terdapat kesamaan nama, karakter, tokoh, latar ataupun kejadian itu adalah tanpa unsur kesengajaan. mulustrasi digunakan tanpa niat menjatuhkan foto pemilik asli. jika ini menyinggung beberapa pihak mohon untuk tidak dipermasalahkan. segala hal terkait Agama, Ras, Suku, dll murni hanya hayalan semata dan tak ada niat sedikitpun untuk menjelekkan atau menghina. jika memang tidak cocok dengan fantasi ini silahkan buka situs lain atau cerita lain.
( Saran mulustrasi tokoh bisa dikirim lewat pesan, sesuai dengan karakter tokoh )
Bidadari-Bidadari Tersesat
[ intro karakter ]
Suatu siang di depan sebuah ruko yang sedang tutup, Melisa terlihat gelisah berulang kali melihat hapenya berharap segera ada telfon dari sang Ayah. ia sudah dikabari bahwa ayahnya akan menjemputnya jam 14.00 tepat. sudah berulang kali ia menelfon kontak milik Atmajaya Raharjo ayahnya itu. tapi tak juga ada respon. terik matahari yang kian bergerak ke barat kian menambah derita gadis cantik itu, kepulan asap kendaraan yang lewat menambah suasana jadi makin menyebalkan untuk Melisa. ia coba sekali lagi menghubungi sang ayah, sekitar 30 detik menunggu akhirnya timer mulai berjalan menandakan ayahnya merespon.
" Ayah jadi jemput ga? udah jam berapa ini yaahh "
" oh iya kak, ayah hampir lupa. ini baru saja selesai meeting dengan klien penting. ayah segera kesana. kamu dimana ini? " jawabnya.
" Lisa ada di depan ruko bangunan samping sekolah yah, Lisa dah kepanasan ini "
"iyaa.. ayah segera kesana"
"cepeettt ! "
melisa menghela nafas akhirnya ia bisa segera pulang. ia sudah sangat lelah dengan berbagai kegiatannya hari ini, apalagi tadi ia belajar matematika, bukan karena materinya yang bikin susah tapi karena Pak Adit yang bikin ia sangat kesal. gurunya itu memang sudah ia benci dari awal ia masuk ke sekolah SMA AL B****AH. sikapnya yang garang, menyebalkan dan suka menghukum siswa lah yang bikin Melisa sangat jengah. meski mempunya wajah yang rupawan dan badan yang gagah atletis ia tak peduli. mungkin hanya Melisa yang benci kepadanya, berbeda dengan teman-temannya yang tak mempermasalahkan kegarangan guru itu, bahkan banyak yang tertarik dan modus untuk mendapat perhatiannya.
ttiiinn... tiinn...
" ayo masuk, malah bengong, katanya suruh cepet "
" ih ayaaahh.. ngagetin aja deh "
dengan muka cemberut khasnya ia menutup pintu mobil dengan bantingan yang keras tanda ia kesal dengan sang ayah.
" maafin ayah ya kak.. "
" lagian mama kenapa sih yah kok gabisa jemput? "
" mama tadi bilang ke ayah dia lagi acara pengajian sama temennya, jadi nyuruh ayah yang jemput kamu "
ucap sang ayah dengan melihat spion depannya. ia memandangi paras ayu putrinya, mata yang indah, hidung mancung diiringi dengan bibir merah tipis dan kulit yang putih bersih tanpa bulu.
ia tak sadar bahwa sang anak ternyata sudah dewasa, ia hampir lupa bahwa anaknya kini sudah 17 tahun. terlihat menggoda dengan bentuk tubuh yang mulai ranum, payudara yang sudah mulai terlihat, kecantikan yang memang turun darinya dan istrinya. baru ia sadari belakangan ini. ia menelan ludah ketika anaknya itu membuka jaket yang ia kenakan dengan membusungkan dada. ia terpukau melihat pemandangan itu, ia hampir saja lupa bahwa yang ia amati dengan nafsu ini adalah melisa, anaknya sendiri. putri yang dari dulu ia jaga dan rawat sepenuh hati.
" yaahh... "
" ha, iya kak, kenapa?"
" ih ayah malah gantian bengong, devia tadi yang jemput siapa?
" oh adekmu tadi mama yang jemput, sekalian mama berangkat pengajian katanya "
" oh gitu.. "
" oh ya, kata mama, kamu bentar lagi ujian akhir ya kak? "
" iya yaah.. meli pusing, takut ga bisa ngerjain nanti "
sambil makan eskrim yang sempat ayahnya beli tadi.
Ayahnya kembali tergoda dengan tingkah Melisa memakan eskrim, jilatannya memutar, dan kuluman di eskrim itu ia visualisasikan ke dirinya. ia tak bisa berfikir jernih melihat anaknya yang sudah jadi buah segar ini berprilaku seperti itu bersamanya. tak sadar ada pergerakan didalam celananya yang mulai berontak.
ia membayangkan bagaimana jika melisa mengulum kemaluannya dengan gerakan seperti itu. ah sangat berdosa sekali pikirnya.
tak lama mereka sudah sampai di rumah megah miliknya. terlihat Pak Herman buru-buru membukakan gerbang rumah setelah diklakson majikannya. dengan hormat pak herman mempersilahkan tuan rumah itu untuk masuk, dan tak lupa ia juga memperhatikan dan memberi salam kepada melisa, setelah mereka masuk pak Herman kembali menutup gerbang dengan senyuman penuh arti.
rumah lantai 2 dengan desain ala eropa itu berwarna putih khas orang kaya, rumah yang mencerminkan kesuksesan seseorang dan kebahagiaannya. bagaimana tidak Atmajaya adalah pewaris tunggal dari PT Jaya Abadi milik Jaya Kusuma, Ayahnya. ia memimpin setelah ayahnya itu meninggal setahun silam. dan istrinya adalah anak dari pimpinan pondok pesantren yang menjadi sahabat dari Ayahnya. pemimpin ponpes adalah Ust. Samsul. sahabat sedari kecil Jaya Kusuma dalam berbagai hal, sampai mereka bisa sesukses seperti sekarang. dan sebagai bukti persahabatan, mereka menjodohkan Atmajaya dan Wulan. anak perempuan Ust. Samsul. namun kebahagiaan bukan melulu tentang harta itu yang baru-baru ini disadari oleh atmajaya dan wulan. karena mereka memang bersatu bukan atas dasar cinta sehingga kerap kali terjadi perseteruan diantara keduanya. tapi hal itu tak pernah sampai ditelinga kedua putri mereka. Melisa dan Devia. karena menurut mereka kebahagiaan merekalah yang utama, menjaga dan membesarkan mereka dengan layak lebih penting dari keegoisan keduanya.
setelah turun dari mobil BMW i3 milik ayahnya itu, Melisa langsung naik ke lantai dua, ia membuka kamar dan langsung menghempaskan tubuhnya yang lelah ke kasur miliknya. fikiran tentang apa yang ayahnya tanyakan tadi adalah hal yang harus ia pertanggungjawabkan, ia sebentar lagi akan mengikuti ujian akhir, ia harus berusaha keras bagaimanapun caranya, ia tak mau membuat kedua orangtuanya kecewa. memang Melisa adalah anak yang sangat menghormati dan sayang orangtua, apapun yang mereka katakan Melisa selalu siap patuh. karena itu yang diajarkan oleh sang ibu, wulan, kepadanya sedari kecil. menjadi seorang putri sejati. berparas cantik, berprilaku baik, dan punya segala kharisma menarik. tak berselang lama ia tersadar dari putaran lamunannya dan bangkit
" aku kayaknya harus mandi deh, ga banget kalo badan lengket gini " asap kendaraan, bau matahari dan keringat tubuh membuatnya jengah sedari tadi.
perlahan ia kemudian melepas seragam putih abu-abunya satu persatu. tampak buah dada yang ranum tak begitu besar namun juga tidak kecil, sedang. berukuran sekitar 34 dengan puting pink segar menjulang. terlihat juga kemaluan yang mulai ditumbuhi rambut tipis berjajar rapi membentuk segitiga di area itu. bagian tubuh yang tak pernah siapapun melihat apalagi menyentuhnya. Wulan, mamanya, selalu mengingatkan bahwa bagian tubuhnya adalah harga dirinya yang harus ia jaga dari mata lelaki manapun. perlu diakui kombinasi bulu halus dan garis rapat itu sangat indah. tubuh melisa seperti makanan restoran. segar, lezat dan mahal. ia kemudian menuju ke cermin dan mengagumi tubuh indahnya sendiri, ia mengingat pesan orang tuanya untuk selalu menjaga dan merawat dirinya, bukan hanya tubuh namun juga sikap dan akhlaknya. tiba tiba
" kakaa.. kok telanjang gitu sih. habis ngapain hayoo "
kata devia adiknya yang sontak membuat melisa kaget.
" eh devi, kalo mau masuk ketok dulu, kaka mau mandi ! " buru- buru ia menutupi bagian selangkangan dan dadanya. tapi tetap saja tak cukup.
"kata ayah kamu tadi sama mama, mama sudah pulang? "
"devi tadi disuruh mama pulang duluan sama tante indah, mama masih ada keperluan disana"
devi tanpa sengaja sedang terkagum dengan tubuh kakanya, ia sangat iri dengan kakanya. sang kakak sangatlah cantik, sexi dan baik hati. ia dalam berbagai hal memang mengagumi sang kakak. memang dalam usia antara devi dan melisa tidaklah cukup jauh jaraknya. melisa 18 tahun dan devi kini sudah menginjak 16 tahun.
" tubuh kakak sexi banget sih kak, apalagi payudaranya itu loh. bagus bgt " sambil menghampiri melisa dan mencoba menyentuh bagian tubuh kakaknya itu.
" ih.. apaan sih dev, kan kamu punya sendiri. "
" punyaku kan ga sebagus punya kakak, kakak ni sengaja yaa mau pamerin tubuh kakak ke aku. awas nanti aku perkosa loh kak. hihihi "
" aneh kamu ya masa kamu suka jeruk sama jeruk "
" ya kalo jeruknya kaya kakak aku gabakal nolak "
sambil terus melihat butiran merah muda diujung benda putih itu tanpa sadar devi sangat tergoda, batinnya menahan gejolak aneh didadanya ia tak tahu mengapa ini terjadi, apalagi yang ia lihat dengan nafsu ini adalah kaka kandungnya, segera ia menghapus pikiran jorok itu dan menghela nafas melihat kakanya pergi kemudian ia merasakan handphonenya bergetar dan tertera nama Farah.
" iya far, aku nanti malam jadi kesana kok. kamu udah izin ayah kamu kan kalo aku nginep? oh okee. byee farah "
devi memang sangat berbeda dengan kakanya, ia sangat periang, energik namun juga pemalas dalam belajar dan susah diatur, tidak seperti melisa yang bagus dalam segala hal. itu terjadi karena pengaruh efek dari dulu ia selalu dibandingkan dengan melisa oleh kedua orangtuanya. ia dituntut untuk meniru sang kakak yang memang mendekati sempurna dalam berbagai hal. tapi dengan paksaan seperti itu malah merubah devi menjadi sosok yang berbeda, ia merasa kesal dibandingkan dan memilih berontak dengan cara menentang orangtuanya. meskipun ia masih sedikit patuh karena memang ia sudah dari kecil dididik untuk taat beragama. sampai ia bertemu dengan farah, teman sekelasnya yang ia sayangi, ya, farah adalah satu-satunya sosok yang menerima segala hal dari devi. ia yang selalu sabar mengajari devi pelajaran yang padahal itu adalah kesalahan devi sendiri karena terlelap saat guru mereka menjelaskan. farah juga yang selalu mengingatkan dan mengajari devi dalam berpakaian dan merawat diri itulah kenapa kedekatan mereka berdua sangat spesial untuk devi, mungkin juga farah. kedekatan yang tak terjadi antara kakak adik, melisa dan devia.
didalam kamar mandi melisa menunduk, ntah sudah beberapa kali ia memergoki devi melihat bagian intimnya. ia terkaget dan tak habis pikir dengan adiknya. namun ia mencoba berfikir positif mungkin itu hanya kekaguman adiknya kepadanya.
setelah fikiran itu selesai dan tanpa ujung ia melanjutkan mandinya, ia merasakan setiap aliran air dari atas sampai bawah tubuhnya merasakan lelah pusing dan masalahnya ikut terhempas bersama noda tubuhnya. ia mulai menggosok bagian tubuhnya lupatan demi lipatan dengan perlahan, tak lupa bagian-bagian penting ia juga bersihkan dengan sabun mandi cair merek ternama. menimbulkan banyak busa dibeberapa bagian, terlebih dibagian payudaranya nampak begitu banyak busa. karena melisa memang berniat membersihkan ketiak dak selasela diantara payudaranya supaya bersih. setelah itu ia memutar mengelus pantatnya dan menggosoknya dengan busa sabun perlahan. ia memang sangat sabar dan telaten dalam membersihkan diri. setelah itu ia berjongkok dan meletakan jari-jarinya dipangkal selangkangannya untuk membersihkan kotoran disamping kemaluannya. maka tak heran jika bagian tubuhnya tak ada sedikitpun yang berwarna hitam apalagi kotor. namun saat melisa sedang asik bergumul dengan busa ia tak sadar ternyata adegan mandinya itu dilihat seseorang melalui kamera tersembunyi diatas plafon kamar mandinya.
pengintip itu tesenyum bangga, akhirnya ia bisa mendapatkan dokumentasi indah ini setelah sekian lama. dengan cepat ia mengeluarkan kemaluannya dan mengocoknya penuh semangat
" ah.. non melii.ah... ah... non ssuudhaahh besaaarr yah nonn... ohh.. ehm.. tubuuhhmmu inndaahh baanggettt nonn " pria tua itu terus mengocok barang besar berurat miliknya sambil melihat rekaman cctv. ia melihat sentuhan melisa ketika menggosok tubuh indahnya, apalagi ketika melisa membersihkan kedua pantatnya dengan dua tangan itu menghasilkan visual sangat seksi baginya sampai ia tak bisa menahan isi barang pusakanya keluar..
ohhh... ahh.. aaahhh... crett creettt crettt
" puass bgttt.. baru liat telanjang aja udah kaya gini. apalagi bisa ngerasain langsung, susunya, bokongnya , bibirnya, sangat sempurnaaa "
dengan nafas sedikit ngosngosan ia menutup celananya dan bergegas pergi melanjutkan pekerjaannya dirumah itu.
pria tua itu kini berjalan ke belakang rumah, mengambil parang untuk membersihkan ranting pohon di kebun milik keluarga kaya itu.
melisa yang sudah selesai mandi, keluar dengan handuk berada ditubuhnya. sebelum sampai kamar ia mengintip sebentar dan ternyata devi sudah pergi ntah kemana.
kemudian ia mengambil celana dalam dan bh dengan warna senada putih. bh itupun tak diduga sudah terlalu sempit karena memang ia tak pernah meminta orangtuanya untuk membelikannya barang-barang baru. baginya selama masih bisa dipakai kenapa harus beli lagi. tapi kali ini ia harus beli yang baru, karena payudaranya semakin besar berbeda dengan 3 tahun yang lalu saat ia masih dibangku SMP dan celana dalamnya pun sudah tak lagi muat dengan ukuran pantatnya yang semakin menonjol dan bulat. setelah berpakaian ini ia berniat ingin menelfon mamanya untuk mencoba minta izin untuk membeli pakaian dalam yang baru.
" halo maa.. mama dimanaa ini? "
" waalaikumsalam kak "
" oh iya, assalamualaikum mah, mamah sedang dimana? "
" mamah ini perjalanan pulang sama tante indah. ini mau sampe kok. 15 menit lagi "
" wah tante indah ikut pengajian juga ternyata. yaudah nanti saja deh aku bilangnya kalo mama dah sampai "
" iya tantemu ikut karena katanya ommu lagi dinas ke luar kota, makanya mama ajak dia, eh kak, kakak sudah makan belum? devia mana? "
" belum maah.. ini baru selesai mandi, devi gatau kemana mungkin lagi kerja kelompok sama temennya "
" oh ya sudah nanti mama beliin makanan kalo gitu. sudah ya kak.. assalamualaikum "
" waalaikumsalam "
melisa bersyukur ia mempunya seorang ibu yang nyaris sempurna, berparas cantik 30 tahun, taat beragama, dan bisa jadi teladan untuknya. bahkan Ibunya, Wulan, selalu menjaga penampilannya apalagi diluar rumah, ia adalah sosok yang sangat istimewa, ia mempunyai tubuh yang terlihat 10 tahun lebih muda, tubuh ramping namun berisi, payudara berukuran lumayan besar dan kencang , sangat menggairkan. dan yang isimewa adalah pantat yang selalu mencoba ditutupi namun tetap saja menggiurkan, pantat yang semok dan sekal namun tidak begitu besar. banyak pria yang memperhatikan dan tergoda dengan tubuh indahnya itu, namun karena ia seorang ustadzah, para pria itupun tak berani nekat. apalagi ia adalah istri atmajaya , Bos PT Jaya Abadi yang terkenal itu. meskipun dengan segala hingar bingar harta dan statusnya Wulan pun tak pernah egois untuk dirinya saja, ia sering berbagi makanan dan uang ke para pengemis, pemulung, gelandangan dan banyak lagi. dan ia juga selalu mendidik anaknya untuk berbuat demikian dan karena sosok seperti itulah tak heran ia sering diundang untuk memberikan ceramah keagamaan dilingkungannya karena memang pada dasarnya ia adalah alumni pondok pesantren dan anak dari pimpinan ponpes. jadi sudah sangatlah layak jika ia menjadi teladan dari masyarakat dan juga anak-anaknya.
....
setelah tadi mengantar sang anak pulang Atmajaya kembali ke kantornya yang berjarak memang lumayan dekat dengan daerah tempat tinggalnya. sekarang ia seperti biasa , di selakangannya terlihat seorang gadis muda 25 tahun berjongkok sedang melaksanakan tugasnya. ya gadis itu memang sudah terbiasa dengan tugasnya melayani Bos perusahaan itu. dia adalah Salsa, gadis desa dengan postur tubuh sempurna, kecantikan oriental, berkulit kuning langsat bersih, berpayudara luar biasa indah, sedang berlutut mengoral kemaluannya tanpa terpaksa. namun bagi laki-laki itu proses menjinakkan sang betina tidaklah sebentar butuh banyak cara untuk membuat seorang gadis desa lugu mau berubah menjadi gadis pemuas nafsunya. tapi yang isimewa adalah Salsabila Andini bukanlah gadis desa biasa. ia adalah istri tercinta dari seorang pimpinan polisi kota B******* dan atmajaya berhasil membuatnya melupakan suaminya.
......
Request Mulustrasi sesuai karakter tokoh ya hu, bisa kirim ke ane. di season 1 akan ada 18 tokoh yang saling berkaitan.
Daftar Tokoh ( Season 1 ) :
1. Melisa Wulandari ( tokoh utama/gadis polos )
2. Devia Wulandari ( adik melisa )
3. Atmajaya Raharjo ( bos perusahaan/ayah melisa)
4. Wulan Aina Rahma ( istri atmajaya/ustadzah kondang )
5. Indah novitasari ( adik atmajaya/istri burhan )
6. burhan ( suami indah/ anggota dewan )
7. Nabila zahra ( teman wulan / ustadzah )
8. andina maulina ( ustadzah senior)
9. Farah Zulfa ( sahabat devi )
10. Salsabila Andini ( perawat/istri Andi )
11. Andi ( polisi/suami salsa )
12. Aditya Karsa ( guru matematika )
13. bambang prasetyo ( kepala yayasan mesum/ayah farah)
14. zico ( orang timur/teman melisa )
15. reza ( adek nabila/ teman devi )
16. Hermanto ( tukang kebun atmajaya)
17. Bangor ( sopir indah )
18. Pardi ( pemulung )
2. https://www.semprot.com/threads/bidadari-bidadari-tersesat.1452021/post-1907337888
3.
Post in thread 'BIDADARI BIDADARI TERSESAT' https://www.semprot.com/threads/bidadari-bidadari-tersesat.1452021/post-19073411603.
4.
Terakhir diubah: