Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

BILIK ASMARA

wah kentang euy padahal lagi mau mulai tuh haha
 
Update hari ini ya Sis
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Update 1


Bagian celana dalam yang menggembung itu membuatku penasaran. Dengan jantung berdebar-debar, aku memberanikan diri... menyelinapkan tanganku ke balik celana dalam lelaki muda itu. Dan... o my God... yang kugenggam ini adalah sebatang kontol yang sudah ngaceng dan hangat... ! Yang kuremas perlahan, dengan nafsu yang semakin menggoda.

Ini membuat batinku kleyengan, karena mulai membayangkan seperti apa enaknya kalau kontol yang sudah ngaceng itu diteroboskan ke dalam liang kewanitaanku... oooo... sesungguhnyalah aku jadi mulai lupa segalanya. Karena arus nafsu mulai bergejolak begini hebatnya... !

Maka kubiarkan saja Santos menurunkan celana dalamku sampai terlepas dari kakiku. Kubiarkan juga ia menciumi kemaluanku yang terasa mulai membasah ini.

Dan... ketika ia mulai menjilati kemaluanku, sepasang pahaku pun sengaja kurentangkan selebar mungkin, agar Santos leluasa menjilatinya.

Bayangan wajah Mas Pandu berkelebatan lagi di pelupuk khayalanku.

Tapi bayangan itu sirna ketika Santos sudah mulai menjilati kemaluanku dengan lahapnya. Bahkan ketika is mulai menjilati itilku, wow, aku mulai mengejang-ngejang sambil memegang rambutnya yang agak kribo.

Aneh memang. Mas Pandu juga sering menjilati memekku. Tapi rasanya tidak seenak jilatan Santos ini. Sehingga dalam tempo singkat saja memekku terasa sudah basah sekali.

Itulah sebabnya kukilik-kilik lubang telinga Santos dengan jari kelingkingku, “Udah San... mainkan aja kontolmu... udah... udah... “

Santos mengikuti permintaanku. Celana dalamnya dilepaskan dan kontolnya yang sudah ngaceng sekali itu tak tertutup apa-apa lagi... tuiiiing.... ! Langsung menunjuk ke depan.

Dan ketika Santos meletakkan moncong kontolnya di permukaan memekku, tanganku pun ikut campur, untuk membetulkan letaknya agar tidak meleset pada waktu ia mendorongnya nanti. Setelah terasa tepat letaknya, aku pun memberi isyarat dengan kedipan mataku.

Dan... terasa moncong kontol Santos mendesak mulut kemaluanku... ooooh... mulai menyelundup ke dalam liang memekku. Yang spontan kusambut dengan merengkuh leher Santos ke dalam pelukan dan ciuman hangatku. Dan... oooh... inilah pertama kalinya liang memekku diterobos oleh kontol yang bukan punya suamiku.

Lalu terasa kontol Santos bergeser-geser maju mundur di dalam liang kewanitaanku. Gila... ini luar biasa enaknya... !

Aku tidak mengerti kenapa waktu Santos mulai mengentotku, kurasakan luar biasa enaknya ? Apakah karena persetubuhan ini bernada selingkuh, meski dianjurkan oleh suamiku sendiri ? Jadi benarkan selingkuh itu lebih indah daripada dengan pasangan sah sendiri ?

Entahlah. Yang jelas, ketika Santos mulai lancar mengentotku, aku pun mulai emnggoyang-goyang pinggulku. Berputar-putar dan meliuk-liuk seperti angka 8.

Dan Santos menyambut goyangan pinggulku dengan celucupan jilatannya di leherku. Terkadang ia pun mengemut pentil toketku, diiringi dengan isapan dan jilatan ujung lidahnya. Bahkan terkadang ia pun tak ragu lagi untuk menjilati ketiakku... !

Terus terang ini semua indah sekali rasanya. Jauh ;lebih indah daripada waktu Mas Pandu yang melakukannya.

Kenapa harus seperti ini ? Entahlah. Aku hanya ingin menikmati entotan kontol Santos yang makin lama makin nikmat rasanya. Bahkan rasa nikmat ini seolah mengalir terus dari ujung jari kakiku sampai di ubun-ubuku... !

Aku bahkan tak malu lagi untuk mengakuinya, karena aku sudah lupa segalanya. Dan terlontarlah kata-kata yang berlompatan begitu saja dari mulutku, “Ooooh... Santos... ini... ini entotan yang paling enak di sepanjang hidupku... enak sekali Saaan.... ooooh.... entotanmu...ooooh... luar biasa.... “

Namun seringkali rengekan histerisku tersumpal oleh ciuman dan lumatan Santos. Ini semua seolah melengkapi sentuhan-sentuhan nikmat yang tengah kurasakan. Terlebih lagi ketika kontol Santos dilambatkan entotannya... justru semakin terasa betapa indahnya gesekan antara liang senggamaku dengan batang kemaluan lelaki muda itu.

Namun tanpa kusadari, aku terlalu menghayati nikmatnya disetubuhi oleh Santos ini. Sehingga aku lebih cepat orgasme daripada biasanya.

Ooooh.... aku tak bisa mempertahankannya lagi. Aku mengelojot, lalu terkejang-kejang di puncak nikmat dari segala nikmat surga dunia ini. Aku menahan nafasku. Lalu terasa seperti ada arus listrik menyetrum sekujur tubuhku. Pada saat inilah kujambak rambut Santos yang keriting sambil melepaskan nafasku yang tertahan selama beberapa detik.... oooh... betapa indahnya orgasme yang kurasakan ini.

Aku pun terhempas lemah... sementara Santos tetap mengentotku dengan perkasanya.

Tapi hanya 1-2 menit aku terkapar lemas. Lalu gairahku datang lagi, karena entotan Santos jadi cepat dan terus-terusan menumbuk-numbuk dasar liang kewanitaanku.

Akhirnya aku menanggapinya lagi. Dengan tenaga yang sudah pulih kugeolkan lagi pinggulku dengan gerakan naik dan menukik. Gerakan ini menyebabkan itilku bergesekan terus menerus dengan kontol Santos.

Tentu saja ini luar biasa nikmatnya. Karena itil alias kelentit alias clitoris ini adalah bagian yang terpeka di kemaluan wanita. Pergesekan itil dengan kontol ini memang sulit terjadi, kecuali kalau wanitanya menggesek-gesek itilnya dengan jari tangannya sendiri. Atau dengan goyangan yang menukik dan menghempas seperti yang kulakukan ini.

Keringat Santos pun mulai berjatuhan di permukaan wajahku, leherku dan dadaku. Bercampur baur dnegan keringatku sendiri. Namun kiamitak mempedulikannya sedikit pun. Bahkan keringat yang sudah membasahi leherku ini dijilati terus oleh Santos. Bahkan keringat di ketiakku pun dijilati terus. Ini memang geli. Tapi geli-geli enak rasanya. Menambah nikmatnya entotan kontol Santos.

Dan akhirnya aku merasa akan mencapai puncak kenikmatanku lagi. Aku pun berbisik terengah di dekat telinga Santos, “Santos... aku udah ma... mau lepas lagi. Ba... barengin yuk... “

Santos pun menyahut terengah juga, “Iiiii.... iiiiyaa... mmm... mbaaak... “

Lalu Santos mempercepat entotannya. Sampai akhirnya ia membenamkan kontolnya sedalam mungkin di dalam liang kewanitaanku.

Dan akhirnya kami berhasil mencapai klimaks secara bersamaan. Ketika aku sedang terkejang-kejang di puncak kenikmatanku, kontol Santos pun mengejut-ngejut di dalam liang memekku, sambil menyemprot-nyemprotkan cairan kental hangatnya. Creeeettt... cret... creeeettttt... crettt.... creeeeettttt.... creeeetttttttttttttt... creeeeettttthhh... !



Harus kuakui, bahwa sebenarnya aku ini seorang wanita bernafsu gede.

Namun aku selalu menyembunyikan nafsuku ini. Karena aku ini seorang wanita. Tak pantas rasanya kalau aku memperlihatkan jiwaku yang sesungguhnya.

Setiap kali melihat lelaki macho, diam-diam suka timbul khayalan yang memalukan ini. Membayangkan seperti apa rasanya kalau digumuli oleh lelaki macho itu. Namun aku hanya membayangkannya, sementara sikapku seolah-olah tak mempedulikan lelaki yang tengah kubayangkan itu.

Aku memang selalu berusaha untuk menjadi istri sejati, yang setia dan patuh kepada suami. Terlebih lagi kalau mengingat betapa baik dan penyabarnya Mas Pandu itu.

Aku selalu berusaha untuk menyenangkan hati Mas Pandu dalam segala hal. Pada saat aku habis disetubuhinya, terkadang Mas Pandu suka bertanya, “Bagaimana ? Puas ?”

Kalau sudah ditanya seperti itu, aku selalu menjawab dengan anggukan, “Puas Mas. “

Padahal aku sendiri belum tahu, puasnya bersetubuh itu seperti apa ?

Dan yang aku tahu, Mas Pandu itu tidak terlalu menggebu-gebu di atas ranjang. Mungkin sesuai dengan kepribadiannya yang pendiam dan penyhabar.

Tapi Santos terkesan jauh berbeda dengan suamiku. Apakah karena Santos itu masih bujangan sehingga ia seperti ingin menjamah setiap lekuk peka di tubuhku ?

Entahlah. Yang jelas, selain suamiku, Santos adalah lelaki pertama yang telah menyetubuhiku.

Lebih dari itu, Santos ternyata memiliki beberapa cara yang berbeda kalau dibandingkan dengan suamiku.

Dan sejujurnya harus kuakui, bahwa hubungan seks yang pertama dengan Santos malam itu, membangkitkan gairahku untuk melakukannya lagi yang kedua kalinya. Bahkan gilanya, setelah lewat tengah malam, Santos mengajakku bersetubuh lagi untuk ketiga kalinya.

Dan aku mulai mengerti apa yamng disebut puas di dalam hubungan seks ini.

Ya, terus terang saja, bahwa dengan Santos itulah aku merasakan apa itu kepuasan seksual.

Setelah Santos pulang, aku merebahkan diri di dalam kamarku, sambil merenungkan semua yang telah terjadi ini. Salahkah kalau aku membanding-bandingkan Santos dengan Mas Pandu ?

Seingatku, Mas Pandu tidak pernah menyetubuhiku lebih dari satu kali dalam semalam. Bahkan di malam pertama waktu kami baru disahkan sebagai suami-istri pun, Mas Pandu hanya menyetubuhiku satu kali saja.

Padahal aku sering mendengar cerita tentang malam pengantin yang gila-gilaan, di mana sang suami menyetubuhi istrinya lebih dari lima kali. Ketika cerita seperti itu kututurkan lagi di depan Mas Pandu, suami tercintaku itu cuma menanggapi dengan : “Aaah... buat apa terlalu memaksakan diri habis-habisan bersetubuh ? Kan masih ada hari-hari berikutnya yang bisa dinikmati. Daripada bersetubuh berkali-kali dalam semalam, lebih baik satu kali saja, asalkan persetubuhannya bermutu.

Lalu apakah persetubuhan-persetubuhan dengan suamiku selama ini termasuk bermutu ?

Entahlah. Yang jelas kami sudah dikaruniai anak cantik yang kami beri nama Monica itu, sebagai hasil dari hubungan seks kami berdua.
 
Update 1


Bagian celana dalam yang menggembung itu membuatku penasaran. Dengan jantung berdebar-debar, aku memberanikan diri... menyelinapkan tanganku ke balik celana dalam lelaki muda itu. Dan... o my God... yang kugenggam ini adalah sebatang kontol yang sudah ngaceng dan hangat... ! Yang kuremas perlahan, dengan nafsu yang semakin menggoda.

Ini membuat batinku kleyengan, karena mulai membayangkan seperti apa enaknya kalau kontol yang sudah ngaceng itu diteroboskan ke dalam liang kewanitaanku... oooo... sesungguhnyalah aku jadi mulai lupa segalanya. Karena arus nafsu mulai bergejolak begini hebatnya... !

Maka kubiarkan saja Santos menurunkan celana dalamku sampai terlepas dari kakiku. Kubiarkan juga ia menciumi kemaluanku yang terasa mulai membasah ini.

Dan... ketika ia mulai menjilati kemaluanku, sepasang pahaku pun sengaja kurentangkan selebar mungkin, agar Santos leluasa menjilatinya.

Bayangan wajah Mas Pandu berkelebatan lagi di pelupuk khayalanku.

Tapi bayangan itu sirna ketika Santos sudah mulai menjilati kemaluanku dengan lahapnya. Bahkan ketika is mulai menjilati itilku, wow, aku mulai mengejang-ngejang sambil memegang rambutnya yang agak kribo.

Aneh memang. Mas Pandu juga sering menjilati memekku. Tapi rasanya tidak seenak jilatan Santos ini. Sehingga dalam tempo singkat saja memekku terasa sudah basah sekali.

Itulah sebabnya kukilik-kilik lubang telinga Santos dengan jari kelingkingku, “Udah San... mainkan aja kontolmu... udah... udah... “

Santos mengikuti permintaanku. Celana dalamnya dilepaskan dan kontolnya yang sudah ngaceng sekali itu tak tertutup apa-apa lagi... tuiiiing.... ! Langsung menunjuk ke depan.

Dan ketika Santos meletakkan moncong kontolnya di permukaan memekku, tanganku pun ikut campur, untuk membetulkan letaknya agar tidak meleset pada waktu ia mendorongnya nanti. Setelah terasa tepat letaknya, aku pun memberi isyarat dengan kedipan mataku.

Dan... terasa moncong kontol Santos mendesak mulut kemaluanku... ooooh... mulai menyelundup ke dalam liang memekku. Yang spontan kusambut dengan merengkuh leher Santos ke dalam pelukan dan ciuman hangatku. Dan... oooh... inilah pertama kalinya liang memekku diterobos oleh kontol yang bukan punya suamiku.

Lalu terasa kontol Santos bergeser-geser maju mundur di dalam liang kewanitaanku. Gila... ini luar biasa enaknya... !

Aku tidak mengerti kenapa waktu Santos mulai mengentotku, kurasakan luar biasa enaknya ? Apakah karena persetubuhan ini bernada selingkuh, meski dianjurkan oleh suamiku sendiri ? Jadi benarkan selingkuh itu lebih indah daripada dengan pasangan sah sendiri ?

Entahlah. Yang jelas, ketika Santos mulai lancar mengentotku, aku pun mulai emnggoyang-goyang pinggulku. Berputar-putar dan meliuk-liuk seperti angka 8.

Dan Santos menyambut goyangan pinggulku dengan celucupan jilatannya di leherku. Terkadang ia pun mengemut pentil toketku, diiringi dengan isapan dan jilatan ujung lidahnya. Bahkan terkadang ia pun tak ragu lagi untuk menjilati ketiakku... !

Terus terang ini semua indah sekali rasanya. Jauh ;lebih indah daripada waktu Mas Pandu yang melakukannya.

Kenapa harus seperti ini ? Entahlah. Aku hanya ingin menikmati entotan kontol Santos yang makin lama makin nikmat rasanya. Bahkan rasa nikmat ini seolah mengalir terus dari ujung jari kakiku sampai di ubun-ubuku... !

Aku bahkan tak malu lagi untuk mengakuinya, karena aku sudah lupa segalanya. Dan terlontarlah kata-kata yang berlompatan begitu saja dari mulutku, “Ooooh... Santos... ini... ini entotan yang paling enak di sepanjang hidupku... enak sekali Saaan.... ooooh.... entotanmu...ooooh... luar biasa.... “

Namun seringkali rengekan histerisku tersumpal oleh ciuman dan lumatan Santos. Ini semua seolah melengkapi sentuhan-sentuhan nikmat yang tengah kurasakan. Terlebih lagi ketika kontol Santos dilambatkan entotannya... justru semakin terasa betapa indahnya gesekan antara liang senggamaku dengan batang kemaluan lelaki muda itu.

Namun tanpa kusadari, aku terlalu menghayati nikmatnya disetubuhi oleh Santos ini. Sehingga aku lebih cepat orgasme daripada biasanya.

Ooooh.... aku tak bisa mempertahankannya lagi. Aku mengelojot, lalu terkejang-kejang di puncak nikmat dari segala nikmat surga dunia ini. Aku menahan nafasku. Lalu terasa seperti ada arus listrik menyetrum sekujur tubuhku. Pada saat inilah kujambak rambut Santos yang keriting sambil melepaskan nafasku yang tertahan selama beberapa detik.... oooh... betapa indahnya orgasme yang kurasakan ini.

Aku pun terhempas lemah... sementara Santos tetap mengentotku dengan perkasanya.

Tapi hanya 1-2 menit aku terkapar lemas. Lalu gairahku datang lagi, karena entotan Santos jadi cepat dan terus-terusan menumbuk-numbuk dasar liang kewanitaanku.

Akhirnya aku menanggapinya lagi. Dengan tenaga yang sudah pulih kugeolkan lagi pinggulku dengan gerakan naik dan menukik. Gerakan ini menyebabkan itilku bergesekan terus menerus dengan kontol Santos.

Tentu saja ini luar biasa nikmatnya. Karena itil alias kelentit alias clitoris ini adalah bagian yang terpeka di kemaluan wanita. Pergesekan itil dengan kontol ini memang sulit terjadi, kecuali kalau wanitanya menggesek-gesek itilnya dengan jari tangannya sendiri. Atau dengan goyangan yang menukik dan menghempas seperti yang kulakukan ini.

Keringat Santos pun mulai berjatuhan di permukaan wajahku, leherku dan dadaku. Bercampur baur dnegan keringatku sendiri. Namun kiamitak mempedulikannya sedikit pun. Bahkan keringat yang sudah membasahi leherku ini dijilati terus oleh Santos. Bahkan keringat di ketiakku pun dijilati terus. Ini memang geli. Tapi geli-geli enak rasanya. Menambah nikmatnya entotan kontol Santos.

Dan akhirnya aku merasa akan mencapai puncak kenikmatanku lagi. Aku pun berbisik terengah di dekat telinga Santos, “Santos... aku udah ma... mau lepas lagi. Ba... barengin yuk... “

Santos pun menyahut terengah juga, “Iiiii.... iiiiyaa... mmm... mbaaak... “

Lalu Santos mempercepat entotannya. Sampai akhirnya ia membenamkan kontolnya sedalam mungkin di dalam liang kewanitaanku.

Dan akhirnya kami berhasil mencapai klimaks secara bersamaan. Ketika aku sedang terkejang-kejang di puncak kenikmatanku, kontol Santos pun mengejut-ngejut di dalam liang memekku, sambil menyemprot-nyemprotkan cairan kental hangatnya. Creeeettt... cret... creeeettttt... crettt.... creeeeettttt.... creeeetttttttttttttt... creeeeettttthhh... !



Harus kuakui, bahwa sebenarnya aku ini seorang wanita bernafsu gede.

Namun aku selalu menyembunyikan nafsuku ini. Karena aku ini seorang wanita. Tak pantas rasanya kalau aku memperlihatkan jiwaku yang sesungguhnya.

Setiap kali melihat lelaki macho, diam-diam suka timbul khayalan yang memalukan ini. Membayangkan seperti apa rasanya kalau digumuli oleh lelaki macho itu. Namun aku hanya membayangkannya, sementara sikapku seolah-olah tak mempedulikan lelaki yang tengah kubayangkan itu.

Aku memang selalu berusaha untuk menjadi istri sejati, yang setia dan patuh kepada suami. Terlebih lagi kalau mengingat betapa baik dan penyabarnya Mas Pandu itu.

Aku selalu berusaha untuk menyenangkan hati Mas Pandu dalam segala hal. Pada saat aku habis disetubuhinya, terkadang Mas Pandu suka bertanya, “Bagaimana ? Puas ?”

Kalau sudah ditanya seperti itu, aku selalu menjawab dengan anggukan, “Puas Mas. “

Padahal aku sendiri belum tahu, puasnya bersetubuh itu seperti apa ?

Dan yang aku tahu, Mas Pandu itu tidak terlalu menggebu-gebu di atas ranjang. Mungkin sesuai dengan kepribadiannya yang pendiam dan penyhabar.

Tapi Santos terkesan jauh berbeda dengan suamiku. Apakah karena Santos itu masih bujangan sehingga ia seperti ingin menjamah setiap lekuk peka di tubuhku ?

Entahlah. Yang jelas, selain suamiku, Santos adalah lelaki pertama yang telah menyetubuhiku.

Lebih dari itu, Santos ternyata memiliki beberapa cara yang berbeda kalau dibandingkan dengan suamiku.

Dan sejujurnya harus kuakui, bahwa hubungan seks yang pertama dengan Santos malam itu, membangkitkan gairahku untuk melakukannya lagi yang kedua kalinya. Bahkan gilanya, setelah lewat tengah malam, Santos mengajakku bersetubuh lagi untuk ketiga kalinya.

Dan aku mulai mengerti apa yamng disebut puas di dalam hubungan seks ini.

Ya, terus terang saja, bahwa dengan Santos itulah aku merasakan apa itu kepuasan seksual.

Setelah Santos pulang, aku merebahkan diri di dalam kamarku, sambil merenungkan semua yang telah terjadi ini. Salahkah kalau aku membanding-bandingkan Santos dengan Mas Pandu ?

Seingatku, Mas Pandu tidak pernah menyetubuhiku lebih dari satu kali dalam semalam. Bahkan di malam pertama waktu kami baru disahkan sebagai suami-istri pun, Mas Pandu hanya menyetubuhiku satu kali saja.

Padahal aku sering mendengar cerita tentang malam pengantin yang gila-gilaan, di mana sang suami menyetubuhi istrinya lebih dari lima kali. Ketika cerita seperti itu kututurkan lagi di depan Mas Pandu, suami tercintaku itu cuma menanggapi dengan : “Aaah... buat apa terlalu memaksakan diri habis-habisan bersetubuh ? Kan masih ada hari-hari berikutnya yang bisa dinikmati. Daripada bersetubuh berkali-kali dalam semalam, lebih baik satu kali saja, asalkan persetubuhannya bermutu.

Lalu apakah persetubuhan-persetubuhan dengan suamiku selama ini termasuk bermutu ?

Entahlah. Yang jelas kami sudah dikaruniai anak cantik yang kami beri nama Monica itu, sebagai hasil dari hubungan seks kami berdua.
Asyik... sudah ada update
 
Update 2



Pagi itu, ketika Mas Pandu pulang, ada perasaan takut dan cemas di hatiku. Karena pasti dia akan menanyakan masalah Santos.

Memang benar. Ketika Mas Pandu sudah berada di dalam kamar untuk menanggalkan pakaian kerjanya dan mengganti dengan baju serta celana piyamanya, ia tersenyum-senym sambil bertanya, “Bagaimana hasilnya tadi malam ? Sudah sampai mana usahamu untuk mendapatkan Santos ?”

“Mas kan masih capek, baru pulang kerja. Mendingan istirahat dulu, jangan langsung nanya soal dia, “ sahutku semakin degdegan. Karena pasti suamiku akan bertanya sampai ke detail-detailnya.

“Cape sih nggak. Di kantor aku hanya nunggu yang sedang kerja lembur, sambil tiduran di sofa. Ceritain aja... sudah sejauh mana ?” suamiku merebahkan diri di atas tempat tidur, sambil menarik tanganku.

Dengan keraguan kujawab juga, “Mmm... tadinya sih cuma cium bibir... tapi ya gitu deh... akhirnya berlanjut... Tapi... aku takut nyeritainnya... takut Mas marah. “

Mas Pandu malahmemelukku sambil berkata setengah berbisik, “Nggak Sayang. Aku malah akan semakin sayang padamu. Karena sudah melakukan apa yang kuminta. “

“Sedih aku nyeritainnya Mas. Karena aku telah menghianati Mas Pandu. “

“Tidak... kuanggap kamu melakukan sesuatu yang sangat kubutuhkan, untuk membangkitkan gairah seksualku, Sayang... makanya ceritakan deh... apa saja yang telah kamu lakukan bersama Santos ?”

“Ya gitu Mas... sesuai dengan perintah Mas, akhirnya kubiarkan Santos menyetubuhiku. “

“Hahahaa... bagus ! Berarti kamu sudah melaksanakan tugas sampai tuntas. Baru dengar ceritnya juga kontolku udah ngaceng gini nih... apalagi kalau Santos diajak menyetubuhimu di depan mataku nanti. “

Dan begitulah. Meski kami tidak telanjang bulat, tahu-tahu kontol suamiku sudah membenam ke dalam memekku yang celana dalamnya hanya disingkirkan ke kiri saja, sementara Mas Pandu pun hanya menurunkan celana piyamanya sampai lutut.

Kemudian kontol Mas Pandu mulai diayun, bergerak-gerak di dalam liang kewanitaanku.

Tapi masih sempat Mas Pandu bertanya, “Apakah Santos sudah dikasih tahu bahwa semuanya itu atas keinginanku ?”

“Belum Mas. Kalau langsung dijelasin, aku takut Santos menganggap Mas Pandu nggak normal. “

Lalu Mas Pandu semakin aktif mengentotku.

Tapi begitulah suamiku yang sebenarnya. Kalau mau menyetubuhiku, dia tidak mengenal foreplay. Kontolnya langsung dijeblosin ke dalam memekku. Dan mainnya pun tak pernah lama. Tidak sampai 10 menit sudah ngtecrot. Crot... crott... crootttttt... crottttttt... crooootttt.... !

Selesai sudah.

Dan aku tak pernah complain. Biarlah, yang penting kontol Mas Pandu sudah ejakulasi. Dan aku sudah melaksanakan kewajibanku sebagai seorang istri.

Mas Pandu bahkan mengeluarkan sesuatu dari dalam tas kerjanya. Entah kliping dari majalah atau koran. Lalu berkata, “Bacalah ini. “

kliping itu kubaca. Ternyata isinya seperti ini :





Fenomena Suami yang Senang Istrinya Digauli Pria Lain





Anda mungkin pernah atau bahkan sering mendengar istilah “cuckold.” Namun mengertikah Anda tentang arti sebenarnya dari kata ini?

Kata cuckold sendiri muncul pertama kali dalam sastra inggris di tahun 1562 dan adalah istilah yang digunakan untuk mewakili suami yang istrinya berselingkuh atau korban dari hubungan terlarang sang istri.

Dewasa ini, cuckold memiliki definisi yang agak berbeda dan sering dikaitkan dengan kinky sex. Menurut pakar seks Arianna Jerret, cuckold adalah sebuah praktek di mana seorang pria, dalam hal ini suami, menikmati (secara seksual) melihat sang istri digauli oleh pria lain.

Namun menurut seksolog ini, masih banyak orang yang gagal paham tentang istilah tersebut. Dalam artikelnya di situs YourTango.com, ia mencoba menjelaskan lebih dalam.



T. Apa yang sebenarnya terjadi pada mereka yang menjalani praktek ini?



J. Cuckold, dewasa ini digunakan untuk menyebut mereka (suami) yang menyaksikan pasangannya berhubungan intim tepat di matanya atau mendengar tentang petualangan sang istri dengan pria lain usai berhubungan.

Dalam subkultur cuckold, para wanita umumnya lebih dominan secara seksual dan pria lebih terkesan penurut dan hanya terlibat (dalam aksi ranjang) ketika sang wanita mengijinkannya.

Membandingkan ukuran penis sang suami dengan pria lain juga menjadi bagian dari permainan ini. Para istri umumnya akan membuat malu sang suami karena memilki penis yang lebih kecil dari pria lain. Ini salah satu bagian penting dari cuckold.

T. Apakah cuckold sama dengan swing atau open marriage?

J. Cuckold berbeda dengan swing atau open marriege. Dalam cuckold, sang suami adalah satu-satunya pria yang dicintai sang istri. Dalam praktek ini, sang suami mengijinkan istrinya untuk menikmati hubungan terlarang tersebut namun tidak mengijinkannya untuk jatuh hati pada pria lain.

T. Apalah normal bagi pria memiiliki fantasi ini atau pemikiran ini?

J. Cuckold sudah berlangsung dalam waktu yang lama dan tetap populer hingga hari ini. Malahan, penelitian yang dilakukan oleh Ogi Ogas dan Sai Gaddam menemukan bahwa cuckcold adalah genre nomor dua paling populer di situs-situs dewasa.
 
Asyiiik... updatenya ditambah pengetahuan segala...
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd