Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Binalnya Amoy Jakarta

Status
Please reply by conversation.
PEECAAHHH...fantasinya liar banget, main di velvet bioskop.
duuhh yang kaya gini gaboleh tenggelem sih harusnya..
SEMANGAAT suhuuuu!!!
 
Part 1

Mulustrasi by PM aja

Nama gue Cliff, gue asli surabaya dan tinggal di Jakarta sendirian untuk kuliah. Berlatar belakang dari keluarga yang berada, gue ngebeli sebuah rumah besar yang akan gue pake sebagai tempat tinggal dan usaha kos kosan selama gue kuliah di Jakarta. Berdasarkan informasi yang gue dapet, Kampus tempat gue daftar itu isinya mayoritas amoy amoy cantik.

Hari pertama gue masuk ke tu kampus, gue Cuma bisa nelen ludah gue. Begitu gue masuk gue uda ngeliat banyak banget amoy yang berlalu lalang dengan mengenakan kaos ketat yang memamerkan kemolekan badan mereka.
Gue pun ikutan desek desekan di lift untuk menuju lantai 4 tempat kelas pertama gue. sesampainya di lantai 4, gue pun menuju ruangan 401 tempat kelas gue. Seperti biasa, para anak baru saling berkenalan satu dengan yang lainya. Kesempatan ini tentunya gue manfaatin untuk deket dengan amoy amoy cantik yang sekelas dengan gue.

Salah satu amoy yang menarik perhatian gue adalah Catherine. Tingginya sekitar 165, berkulit putih mulus khas amoy dan yang menarik perhatian gue adalah ukuran toket Catherine yang besar. Saat itu Chaterine menggunakan kaos ketat yang membuat dadanya sangat menantang untuk diremas. Catherine juga bukan tipe cewek yang jaim, dia bisa dengan santainya bercanda yang menjurus kearah cabul.
Ga hanya Catherine, tapi amoy amoy lain juga bisa dengan santainya bercanda mesum. Tampaknya amoy amoy di Jakarta jauh lebih nakal dibandingkan dengan amoy di kota asal gue. Mungkin tidak seluruh Jakarta, tetapi paling ga di kampus ini tampaknya begitu.

Mata kuliah pertama pun dimulai, gue ga bisa konsen dengan materi yang dibawain sang dosen karena mata gue berfokus sama beningnya amoy amoy di kelas gue. "Cath, abis kuliah lu mau kemana?" tanya gue. "Belum tau ni. Kenapa emangnya Clif?" tanya Catherine. "Jalan jalan gimana? gue bosen soalnya di rumah sendirian." Jawab gue. "Emang orang rumah kemana?" tanya Catherine. "Gue kan tinggal sendiri di Jakarta Cath." Jawab gue. "Oia, gue baru inget lu dari Surabaya. Emang lu tinggal dimana?" Tanya Catherine. "Dideket sini kok Cath. Itu loh, Rumah yang disebelah toko roti dibelakang." Jawab gue. "Wah, gue tau tuh. Gede dong rumah lu. Kenapa ga lu jadiin kosan aja? Kan lumayan jadi duit dan ga sepi." Usul Catherine. Usul yang sama persis dengan tujuan gue. Tapi gue pun pura pura bego dan ngajak dia untuk ngekos ditempat gue. "Boleh juga ide lu Cath, tapi lu jadi yang pertama kos ya.haha." Ledek gue. "Kalau murah si boleh aja Clif.hihihi." jawab Catherine. "Loh, emang lu tinggal dimana?" tanya gue. "Gue kan juga ngekos Cliff. Kalau ada yang murah dan deket mah gue mau pindah." Jawab Catherine. "Boleh Cath, nanti aja lu pindahan. Emang tempt lu yang sekarang berapa?" tanya gue penasaran sama harga disekitaran. "1,5 juta Cliff. Itupun diluar listrik." Jawab Catherine. "Ya udah de, buat lu sebulan 500 ribu aja." Jawab gue. "Yakin lu Cuma 500? Murah banget." Jawab Catherine. "Ya kan tujuan gue biar ga sepi aja Cath.haha. Lu liat dulu aja nanti pas pulang. Kalau lu mau ya lu bisa pindah langsung." Ajak gue. "Masa dadakan gitu Clif, lagian sayang ah. Gue kan uda bayar bulan pertama. Masa gue tinggalin gitu aja." Tolak Catherine. "Ya udah de, bulan pertama lu free di tempat gue. Ga ada masalah lagi kan?" kata gue. "Ngebet amat lu Cliff.hihihi. Ya udah de, nanti pulang gue ke rumah lu buat liat dulu. Kalau cocok gue pindah. Tapi lu bantuin ya." Jawab Catherine. "Kan supaya gue ga sendirian gitu. Haha." Kelit gue.

Mata kuliah berikutnya pun mulai dan sama seperti mata kuliah pertama, fokus gue lagi lagi menuju ke amoy amoy. Mulai dari toket mereka yang jelas terjiplak dari balik kaos ketat sampai mulusnya kulit mereka yang pastinya enak untuk dielus.
Selesai kuliah, gue pun ngajak Catherine buat ngeliat rumah gue. "Gimana?" tanya gue sambil mempersilahkan dia masuk kedalem. "Gede banget. Sayang kalau Cuma isinya lu sendirian. Haha. Ada berapa kamar emangnya disini." Ada 4 kamar ukuran gede sama 7 kamar ukuran biasa." Jawab gue. "gue liat dulu ya kamarnya." Kata Catherine. Gue pun ngajak Catherine ngiterin rumah gue yang terdiri dari 3 lantai. Lantai 1 isinya dapur, meja makan, ruang tamu kecil dan 1 kamar untuk pembantu. Lantai 2 isinya 7 kamar yang berukuran sedang yang cukup untuk 1 orang dan 2 kamar mandi yang berada di luar kamar. Lantai 3 ada 4 kamar berukuran besar yang muat untuk 2 orang yang dilengkapi wc di dalam dan ruang tamu yang cukup besar yang dilengkapi dengan TV beserta 2 standing speaker disebelahnya.

"Bagus bener Cliff, yakin lu Cuma 500?" tanya Catherine. "yakin Cath, gimana? jadi pindah ga?" tanya gue. "Jadi lah kalau gini caranya. Ngomong ngomong gue bakalan tidur di kamar yang mana nih?" tanya Catherine. "di lantai 2 aja. Kan lu sendiri, cukup gede lah kamar yang di lantai 2 kalau Cuma sendiri." Jawab gue. "Yah, gue pengen yang WC dalem Clif, gue yang diatas aja. Boleh ya?" kata Catherine. "kamar diatas kan bisa buat 2 orang Cath, lu ajak temen lu aja buat sekamar sama lu. Gimana?" tanya gue. "boleh. Nanti gue ajak temen gue. sekampus sama kita juga kok." Jawab Catherine. "Cewek kan?" tanya gue. "Dasar lu. Iya cewe kok. Cantik juga." Jawab dia. "Yauda, ayu gue bantuin lu pindahin barang barang." Jawab gue buru buru takut dia berubah pikiran. Gue pun bantuin Catherine pindahan dengna mobil gue. Gue sama dia ngangkat barang dia dari mobil gue ke kamar di lantai 3. Setelah beberapa kali naik turun, akhirnya semua barang Catherine selesai dipindahin.

"Capek ya Cath?" tanya gue. "Lumayan." Jawab dia singkat. Gue bisa ngeliat badan Catherine yang basah sama keringet. Tanpa gue sadarin, kontol gue mulai berdiri ngeliat ni amoy keringetan. Gue ngambil satu kotak tisu dan gue kasih ke Catherine. "Thank you. Tapi ga pake keras juga kali.hihi." jawab dia yang sadar tonjolan di celana gue. "liat aja lu.haha." jawab gue. gue yang nahan malu langsung keluar dari kamar dia dan duduk di ruang tamu lantai 3. Gue pun nyalain TV nya dan istirahat mulihin tenaga gue yang abis dipake buat mindahin barang barang Catherine. Tanpa gue sadarin, Catherine jalan ke arah sofa tempat gue duduk dan dengan santainya dia duduk di pangkuan gue. "Cath." Kata gue yang kaget. "Kenapa? Ga mau? Uda keras juga.hihihi." pancing Catherine. Tanpa ngomong apa apa, gue langsung meluk dia dari belakang. Lehernya yang masih sedikit berkeringan gue cium ciumin. "Ah...geli tau Clif." Kata Catherine. Catherine mulai ngegoyangin pantatnya diatas kontol gue. Gesekan demi gesekan ngebuat kontol gue berdiri semakin keras, tangan gue pun sedikit bergeser ke atas dan meremas kedua gunung kembarnya yang udah ngebuat gue penasaran sejak pertama kali gue ketemu dia. "toket lu kenyel banget Cath." Kata gue sambil terus ngeremesin toket dia dari luar bajunya. Catherine yang mulai horny langsung mengarahkan tangan gue untuk menyusup masuk kedalem kaos ketat dia. Gue dengan senang hati ngikutin kemauan dia dan ngeremes toket dia dari dalem bhnya. Pentilnya sesekali gue pilin yang ngebuat dia ngedesah keenakan. "ahhh. Enak Clif." Racau Catherine begitu tangan gue memainkan pentilnya. Gue yang semakin bernapsu mulai nyodok nyodokin kontol gue ke pantat montok Catherine. "Uda ga sabar ya Clif" kata Catherine menggoda. "Iya Cath, badan lu seksi banget." Jawab gue mengagumi perut rata Catherine ditambah ukuran toketnya yang besar. "Mau disini atau di kamar?" tanya Catherine. "Disini aja Cath, mumpung Cuma ada kita berdua. Kalau diranjang kan kapan kapan juga bisa." Jawab gue. "Emang lain kali dikasih lagi. Pede banget. hihihi." Ledek Catherine. Gue yang uda ga sabar langsung nurunin celana dan kolor gue. Catherine pun mulai jongkok dan menjilati kontol gue yang uda berdiri keras. Tanganya sesekali mainin biji peler gue. "Cath,enak banget. Uda sering nih kayaknya." Ledek gue. Catherine menggigit kecil kontol gue begitu gue ngelecehin dia. "ah..ampun Cath." Kata gue yang kaget sama gigitan kecil Catherine. Catherine mulai menjilati biji peler gue dan ngebuat gue ngedesah keenakan. Perlahan tapi pasti, Catherine memasukan kontol gue ke dalem mulutnya. gue pun memegang kepala Catherine dan gue tekan supaya kontol gue masuk semakin dalam. "uhhh..." gumam Catherine sambil tersedak, mulut mungilnya ga mampu untuk mendeepthroat kontol gue. "ga bisa gue deepthroat.uhukkk." kata Catherine setelah gue keluarin kontol gue dari dalem mulutnya. Catherine langsung membuka baju dan celananya. Tubuh montoknya hanya terbalut oleh BH dan kolornya yang berwarna hitam. Warna dalemanya yang kontras dengan putihnya kulit ni amoy ngebuat pemandangan itu semakin seksi. Dengan gerakan yang menggoda, Catherine melepas BH dan kolornya sehingga gue bisa melihat toket gede dengan pentil yang bewarna pink muda dan memeknya yang dicukur sampai ga ada jembut yang tersisa.

Catherine langsung mendorong gue sampai gue jatuh di lantai. Dia langsung naikin kontol gue, dengan cekatan tanganya mengarahkan kontol gue ke memeknya. Jleb... kontol gue masuk ke dalem memeknya. "ah..." desah Catherine. "Memek lu rapet banget Cath." Kata gue yang keenakan rasain jepitan memeknya. "Iyalah, gue jarang main." Jawab Catherine sambil menggoyang pantatnya perlahan. Gue hampir ga percaya sama yang gue denger, gue bisa entotin ni amoy kurang padahal belum 1x24 kenalan dan dia bilang dia jarang ngewe. Gue ga peduli kalau dia jujur atau bohong yang jelas memek ni amoy rapet banget. Semakin lama goyangan Catherine semakin liar, tangan gue juga ngeremes toket Catherine yang ada tepat didepan muka gue. "ahhh...ahhh.ahhh" desah Catherine keenakan. Gue yang semakin ga tahan pun ngeganti posisi. Gue ngedorong Catherine sampai ke tembok, kakinya gue angkat sebelah dan gue masukin kontol gue ke memeknya. "ahhh....nakal ya." Goda Catherine dengan ekspresi muka binalnya. Ekspresi yang sulit gue jelasin tapi yang pasti cowo cowo pasti ngaceng kalau digoda dengan ekspresi kaya gini. Gue pun nyodok memeknya dengan cepet. Desahan Catherine makin lama makin keras, matanya juga tertutup menikmati sodokan demi sodokan kontol gue. Ga lama sejak gue ngentotin dia dengan posisi ini, badan Catherine mulai bergetar. "Fuck, gue mau orgasme" Racau Catherine. Gue langsung ngehentiin sodokan gue begitu gue denger perkataan Catherine barusan. "Kok berenti?" kata Catherine lemas. Gue ga ngejawab dan langsung ngeposisiin Catherine untuk nungging. Catherine ngejulurin tangan dan meraih kontol gue. Dengan pernuh napsu, kontol gue diarahin ke memeknya. Gue langusng menyodokin memeknya dengan cepet. Toket Catherine juga ikutan bergoyang setiap kali gue ngehujamin kontol gue ke memeknya. "Fuck, enak banget rasanya." Kata Catherine Keenakan. Gue langsung memeluk dia dari belakang dan gue remes remes toketnya yang kenyel. "Ahhhhh...ahhh." desah Catherine begitu mendapat rangsangan di toket dan memeknya disaat ayng bersamaan. Tampaknya Catherine uda terbuai sama napsu nya sendiri. Gue pun ngehentiin sodokan gue, Catherine langsung menggoyangkan badanya maju mundur sehingga kontol gue tetep keluar masuk ke memeknya. "Ayo Clif, jangan ditahan tahan. Gue pengen orgasme." Kata Catherine yang sadar kalau gue sengaja untuk nahan orgasme dia. "iya deh Cath, gue kasih lu orgasme kali ini." Jawab gue yang sadar kalau gue bisa ngentotin ni amoy yang bernapsu tinggi ini kapanpun gue mau. Geu membalikan badan Catherine dan gue nindih badan dia. dengan posisi man on top gue bisa mengontrol sodokan gue dengan lebih leluasa. Melihat muka sange Catherine, niat gue untuk memulai sodokan dengan perlahan pun kandas. "ahhh.ahhh....harder." racau Catherine begitu gue sosdok memeknya dengan cepat dan kasar. Tangan juga meremas remas toketnya sendiri sangking napsunya. "enak kan Cath, yakin ga mau ngasi gue jatah lain kali?" tanya gue sambila nyodokin memeknya. "enak banget clif..ah....kapanpun lu mau pasti gue kasih." Kata Catherine yang terbuai dengan nikmatnya seks. Gue ngerasa ga bisa nahan peju gue lebih lama lagi, gue pun mempercepat sodokan gue. "Clif, gue..udah mau...ahhh... orgasme..." kata Catherine sambil mendesah. Ga lama setelahnya, badan Catherine bergetar dan badanya tergeletak lemas. " ah Cath... gue juga mau keluar" kata gue yang udah ga bisa nahan lagi. Gue langsung nyabut kontol gue dan gue sodorin ke mulut dia. Catherine langsung memasukan kepala kontol gue ke dalem mulutnya, lidahnya menjilati kepala kontol gue di dalem mulutnya. Crooooot.... gue nyemburin peju gue di dalem mulutnya. Catherine menghisap kontol gue sampai ga ada peju lagi yang tersisa. "Enak banget Cath." Kata gue setelah gue ngeluarin kontol gue dari mulutnya.

Catherine ngebuka mulutnya dan memainkan peju gue di dalem mulutnya. Gila, liar banget ni amoy pikir gue. "telen dong Cath." Kata gue sambil nontonin aksi liar ni amoy. Catherine ngikutin kemauan gue dan nelen peju gue. "Kapan Cath lagi?" tanya gue yang udah kepengen lagi aja. "Kasih ga ya..hihihi." goda Catherine. "Emang lu ga kepengen?" tanya gue. "Kepengen lah sayang. Gue mandi dulu ah, keringetan" Jawab Catherine sambil noel kontol gue. Catherine pun jalan ke kamarnya sambil dengan sengaja menggoyangkan pantatnya untuk menggoda gue. Gue yang masih duduk di lantai Cuma bisa nontonin pantat sekel Catherine sambil ngebayangin nikmatinya kalau membenamkan muka gue di pantatnya yang montok.
mantapp
 
Klo uda ada mulusterasinya aq minta y om
 
mantep akhir nya ada update baru

dan ada target amoy baru nih
 
Gue baru baca dua part.. Menarik.. Bagi mulus nya dong om. cath, tia, bella aja dulu. Sambil menghayati ceritanya
 
Oh no...nubie ketinggalan part 11
:aduh:

Maapkan nubie Suhu Doraemon :ampun:
Ijin nyimak yah Hu:baca:
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd