sakadaek
Semprot Lover
- Daftar
- 6 Jan 2014
- Post
- 256
- Like diterima
- 1.634
Perkenalkan namaku Arya, aku adalah anak hasil adopsi dari kedua orangtuaku, dimana nama papaku adalah Armand dan mamaku adalah Aya. Menurut mamaku sich nama Arya itu merupakan penggalan dari nama kedua orangtuaku. Meskipun aku hanya anak hasil adopsi tapi kasih sayang papa dan mama tidak sekalipun berbeda jika dibandingkan dengan kasih sayang dari anak kandung.
Papa adalah sosok seorang ayah yang bertanggungjawab, beliau adalah orang sunda asli, wirausahawan, gagah, berkulit terang dan sangat sayang kepadaku sedangkan mama adalah seorang ibu yang sangat setia kepada ayah, berpenampilan cantik, body nya bak seperti biola spanyol, toket nya besar, pantat besar tetapi pinggul nya ramping. Warna kulit mama putih bersih, lesung pipit di pipinya menambah pesona kecantikan khas wanita keturunan Sunda - Pakistan.
Kehidupan keluarga kami bisa dibilang sangat harmonis, komunikasi antar anggota keluarga terjalin dengan baik, papa dan mama selalu memperlihatkan keromantisan nya dan dalam hal komunikasi, keluarga kami sangat terbuka. Ini terbukti ketika papa dan mama memberitahukan siapa sebenarnya aku, pada mulanya aku sempat sedih dan marah tetapi karena kasih sayang mereka berdua kepadaku, semua rasa itu sirna. Keterbukaan itu juga tercermin dari sikap mereka yang memberikan ruang kepadaku ketika memberitahukan hal ikhwal diriku dengan mempersilahkan aku untuk meluapkan rasa yang berada di dalam diriku. Tapi ada satu hal yang membuat aku penasaran yaitu kenapa mereka tidak mempunyai anak kandung. Karena itu memang privasi mereka berdua akhirnya aku urungkan niatku untuk bertanya hal itu, cukupkah dengan kasih sayang yang melimpah ruah ini menjadi jawaban atas kepenasaranku ini.
Kehidupan pendidikanku pun dijamin oleh mereka, aku disekolahkan dari SD sampai Perguruan Tinggi. Perawakanku tidak seperti beliau berdua yang tampan dan cantik sebab aku hanya seorang anak adopsi, cukuplah dengan wajah yang tidak membosankan dan kulit kuning langsat menjadi identitasku. Dalam hal berpakaian di dalam rumah, papa selalu terlihat modis dan santai sedangkan mama seringkali memakai pakaian2 yang seksi2 yang selalu memperlihatkan kemolekan dari lekuk tubuhnya. Apabila ke luar rumah mama selalu memakai pakaian yang ketat2 sehingga toket dan pantat nya selalu terekspose dengan jelas.
Semenjak aku kuliah, libido seks ku kian meningkat, aku terkadang mencuri2 pandang ke arah tubuh mama ku yang aduhai itu, kini aku mengetahui ukuran bh yang di pakai nya yaitu ukuran 36 cup FF, woowww besar juga pikirku. Kalo nafsu seks ku sudah di ubun2, biasanya aku suka bermasturbasi ria sambil membayangkan kontolku di jepit oleh kedua toketnya dan aku mengocok kontolku di belahan toket besarnya sampai aku berejakulasi. Sempat juga sich aku proses ke mama ku perihal gaya berpakaiannya.
"Ma, emang nyaman yaa, mama memakai pakaian seperti itu ?", tanyaku
"Yaa, iyaalah, Arya. Mama sangat nyaman dan menikmati sekali berpakaian seperti ini", kata mamaku ketika beliau hanya memakai daster berbahan tipis sebatas pangkal paha.
"Emang ga malu di liatin sama Arya ?", tanyaku
"Aku kan dah kuliah ma, pastinya nafsu terhadap wanita akan muncul bila melihat wanita cantik dan seksi dihadapan Arya", sambungku
"Enggak lah, Sayaang", jawab mama ku
"Lagian mama berbuat seperti ini kan bukan buat kamu tapi buat papamu supaya beliau makin nafsu sama mama", sambungnya
"Tapi kan Arya juga lelaki, wajar donk kalo arya juga menjadi nafsu bila melihat mama", kataku
"Sangan wajar, sayang", kata mama sambil mengelus rambutku.
Kala itu sore hari ketika kami sedang mengobrol di maja makan menunggu papa yang sebentar lagi pulang.
"Karena kamu udah dewasa jadi menurut mama sich, wajar kalo kita berbicara masalah seks", kata mama ku
"Sayang mama kasih tau yaa, papa itu dalam hal bersetubuh sangat hebat, dia lumayan cukup lama untuk ejakulasi trus gaya2 nya itu yang membuat mama kewalahan tapi mama sangat menyukai nya dan sangat menikmati nya", sambung nya
"Entotan papa mu sungguh sangat luar biasa, memek mama di buat KO oleh kontolnya", ceracau nya
"Loh, koq mama bicara nya ga kontrol gitu sich", ucapku
"Ga apa2, khan sama anak sendiri ini", jawabnya
"Oh, mama udah nafsu yaa. Pasti pengen cepet2 dientot memeknya sama papa", ucapku dengan vulgar juga
"iyaa, sayang. Kalo kamu mau tau, sekarang aza memek mama udah basah", katanya
"iicchh, kamu koq ikut2an ngomong nya jorok", katanya ketika menyadari anaknya berbicara vulgar
"Mama juga sich, mancing2 arya", kataku
Di bawah sana kontolku sudah sangat teramat tegang sekali, ingin rasanya menerkam ibu angkatku ini lalu mengentotinya. Aku termasuk orang yang sangat tinggi dalam urusan seks, buktinya hampir tiap hari aku mengocok kontolku sendiri sambil membayangkan mama Aya, ibu angkatku ini yang sungguh sangat menggairahkan. Tak berapa lama, papa ku pulang dan langsung ke meja makan tempat kita ngobrol.
"Haii, papa sayaang, udah pulang yaa", ucap mamaku
"Hai, cinta. Seksi amat, pasti pengen di apa apain nichh", seru papaku
"Acch, papa ini, pura2 ga tau aza keinginan betinamu ini", ucap mamaku dengan binal
"Acch mama, enggak malu tuch, didengerin sama Arya", timpal papaku
"Enggak lah, lagian dia kan udah dewasa. pasti udah tau arahan kita kemana. Iya kan Arya ?", tanya mama ku
Aku sedikit kikuk dengan situasi ini, aku hanya mengangukan kepala saja sambil tersenyum.
"Ayoo, sayang kita ke kamar", ajak mama ke papa ku
Lalu mama menggamit pinggang papa dan sambil mendesah2 manja ke papa, mamaku masuk ke kamar mereka, sebelum menutup pintu, mama sempat melihat kepadaku sambil mengerlingkan mata kanan nya setelah itu pintu pun tertutup. Aku sempat diam dulu di meja makan kurang lebih 10 menitan untuk mendengar apa yang mereka lakukan. Lama lama terdengar suara erangan manja dan teriakan2 kecil khas wanita yang dilanda birahi. Entah apa yang di lakukan oleh mama kepadaku dengan isyarat kerlingan mata itu. Akupun tak tahan dan segera masuk kamar untuk menuntaskan birahiku dengan masturbasi sambil membayangkan aku sedang mengentot dengan mama Aya
"Ohh, aya, oooh, toketmu, ayaaa, oohh", desahku
"Memek mu, ayaaa, nikmaattt, akuu entott memekmu, ayaaa, aaacchhh", erangku
Crrooottt
Akhirnya akupun ejakulasi. Setelah kejadian itu, aku semakin terobsesi sama mama ku, Aya. Selalu mamaku menjadi objek masturbasiku. Karena kami adalah keluarga yang sangat berkecukupan maka uang jajan untuk ku pun lumayan banyak. Mulai saat itu aku menabung untuk membeli sesuatu yang bisa mereflesikan tubuh mamaku ini. Dan Mulai saat itu pula tingkah laku mama semakin binal, baik itu ketika ada papa maupun ketika tidak ada papa. Dan Obsesiku terhadapnya makin menjadi2. Kelihatan nya mamaku ini orang yang hypersex, ini ditandai apabila papa ada di rumah mereka selalu menghabiskan waktunya di kamar.
Hari pun terus berlalu, setelah di rasa tabungan cukup maka aku memesan sebuah boneka sex yang sesuai dengan keinginaku dan untungnya pihak produsen menyanggupi permintaanku ini. Setelah Seminggu, akhirnya boneka sex itu dikirim kepadaku dan sampai ke tanganku langsung. Tidak ada yang mengetahui kalo aku memesan boneka itu, baik itu papa ataupun mamaku. Malam hari nya aku bisa lebih mengekpresikan birahiku ke boneka sex itu yang 90% mirip dengan mama Aya. Aku bisa dengan leluasa mengentot memek, meremas toket, mengentot lubang pantat dengan nikmat setiap saat tanpa harus mengocok kontolku dengan tangan.
Waktupun berlalu dengan cepat, tak terasa kuliahku pun lulus dengan predikat Sangat Memuaskan. Orang tuaku harir di acara wisudaku, setelah prosesi wisuda selesai, kami pulang ke rumah tetapi karena papa ada urusan bisnisnya maka papa langsung pergi ke luar kota. Kini hanya kami berdua di rumah, kami ganti baju dengan pakaian santai, tetapi kini mama Aya memakai pakaian kaos yang ketat dengan celana legging yang ketat pula sehingga tonjolan toket dan bongkahan pantat semok nya tercetak dengan jelas. Saat itu mama tidak memakai bh sehingga pentil susunya tercetak dengan pasti. Kami pun pergi ke ruang keluarga, sampai di ruang keluarga, mama memberikan selamat kepadaku sambil memelukku
"Selamat yaa, sayaaang. Kamu telah lulus. Mama bangga kepadamu", katanya
"Makasih yaa, maa", balasku
Mama memelukku dengan erat, tangannya melingkar di leherku sedangkan kedua tanganku memegang pinggangnya. Tanpa diduga, mama memberikan ciuman ke bibirku namun ciuman itu agak lama seakan2 bibir mama aya melumat bibirku. Mendapat perlakuan seperti itu, aku pun membalasnya dengan melumat bibir sensualnya. Kurang lebih 30 detik kami saling lumat.
"Mmmmmhhhhhssss, mmmuuuaaaacchhh", desahnya
.................................
Papa adalah sosok seorang ayah yang bertanggungjawab, beliau adalah orang sunda asli, wirausahawan, gagah, berkulit terang dan sangat sayang kepadaku sedangkan mama adalah seorang ibu yang sangat setia kepada ayah, berpenampilan cantik, body nya bak seperti biola spanyol, toket nya besar, pantat besar tetapi pinggul nya ramping. Warna kulit mama putih bersih, lesung pipit di pipinya menambah pesona kecantikan khas wanita keturunan Sunda - Pakistan.
Kehidupan keluarga kami bisa dibilang sangat harmonis, komunikasi antar anggota keluarga terjalin dengan baik, papa dan mama selalu memperlihatkan keromantisan nya dan dalam hal komunikasi, keluarga kami sangat terbuka. Ini terbukti ketika papa dan mama memberitahukan siapa sebenarnya aku, pada mulanya aku sempat sedih dan marah tetapi karena kasih sayang mereka berdua kepadaku, semua rasa itu sirna. Keterbukaan itu juga tercermin dari sikap mereka yang memberikan ruang kepadaku ketika memberitahukan hal ikhwal diriku dengan mempersilahkan aku untuk meluapkan rasa yang berada di dalam diriku. Tapi ada satu hal yang membuat aku penasaran yaitu kenapa mereka tidak mempunyai anak kandung. Karena itu memang privasi mereka berdua akhirnya aku urungkan niatku untuk bertanya hal itu, cukupkah dengan kasih sayang yang melimpah ruah ini menjadi jawaban atas kepenasaranku ini.
Kehidupan pendidikanku pun dijamin oleh mereka, aku disekolahkan dari SD sampai Perguruan Tinggi. Perawakanku tidak seperti beliau berdua yang tampan dan cantik sebab aku hanya seorang anak adopsi, cukuplah dengan wajah yang tidak membosankan dan kulit kuning langsat menjadi identitasku. Dalam hal berpakaian di dalam rumah, papa selalu terlihat modis dan santai sedangkan mama seringkali memakai pakaian2 yang seksi2 yang selalu memperlihatkan kemolekan dari lekuk tubuhnya. Apabila ke luar rumah mama selalu memakai pakaian yang ketat2 sehingga toket dan pantat nya selalu terekspose dengan jelas.
Semenjak aku kuliah, libido seks ku kian meningkat, aku terkadang mencuri2 pandang ke arah tubuh mama ku yang aduhai itu, kini aku mengetahui ukuran bh yang di pakai nya yaitu ukuran 36 cup FF, woowww besar juga pikirku. Kalo nafsu seks ku sudah di ubun2, biasanya aku suka bermasturbasi ria sambil membayangkan kontolku di jepit oleh kedua toketnya dan aku mengocok kontolku di belahan toket besarnya sampai aku berejakulasi. Sempat juga sich aku proses ke mama ku perihal gaya berpakaiannya.
"Ma, emang nyaman yaa, mama memakai pakaian seperti itu ?", tanyaku
"Yaa, iyaalah, Arya. Mama sangat nyaman dan menikmati sekali berpakaian seperti ini", kata mamaku ketika beliau hanya memakai daster berbahan tipis sebatas pangkal paha.
"Emang ga malu di liatin sama Arya ?", tanyaku
"Aku kan dah kuliah ma, pastinya nafsu terhadap wanita akan muncul bila melihat wanita cantik dan seksi dihadapan Arya", sambungku
"Enggak lah, Sayaang", jawab mama ku
"Lagian mama berbuat seperti ini kan bukan buat kamu tapi buat papamu supaya beliau makin nafsu sama mama", sambungnya
"Tapi kan Arya juga lelaki, wajar donk kalo arya juga menjadi nafsu bila melihat mama", kataku
"Sangan wajar, sayang", kata mama sambil mengelus rambutku.
Kala itu sore hari ketika kami sedang mengobrol di maja makan menunggu papa yang sebentar lagi pulang.
"Karena kamu udah dewasa jadi menurut mama sich, wajar kalo kita berbicara masalah seks", kata mama ku
"Sayang mama kasih tau yaa, papa itu dalam hal bersetubuh sangat hebat, dia lumayan cukup lama untuk ejakulasi trus gaya2 nya itu yang membuat mama kewalahan tapi mama sangat menyukai nya dan sangat menikmati nya", sambung nya
"Entotan papa mu sungguh sangat luar biasa, memek mama di buat KO oleh kontolnya", ceracau nya
"Loh, koq mama bicara nya ga kontrol gitu sich", ucapku
"Ga apa2, khan sama anak sendiri ini", jawabnya
"Oh, mama udah nafsu yaa. Pasti pengen cepet2 dientot memeknya sama papa", ucapku dengan vulgar juga
"iyaa, sayang. Kalo kamu mau tau, sekarang aza memek mama udah basah", katanya
"iicchh, kamu koq ikut2an ngomong nya jorok", katanya ketika menyadari anaknya berbicara vulgar
"Mama juga sich, mancing2 arya", kataku
Di bawah sana kontolku sudah sangat teramat tegang sekali, ingin rasanya menerkam ibu angkatku ini lalu mengentotinya. Aku termasuk orang yang sangat tinggi dalam urusan seks, buktinya hampir tiap hari aku mengocok kontolku sendiri sambil membayangkan mama Aya, ibu angkatku ini yang sungguh sangat menggairahkan. Tak berapa lama, papa ku pulang dan langsung ke meja makan tempat kita ngobrol.
"Haii, papa sayaang, udah pulang yaa", ucap mamaku
"Hai, cinta. Seksi amat, pasti pengen di apa apain nichh", seru papaku
"Acch, papa ini, pura2 ga tau aza keinginan betinamu ini", ucap mamaku dengan binal
"Acch mama, enggak malu tuch, didengerin sama Arya", timpal papaku
"Enggak lah, lagian dia kan udah dewasa. pasti udah tau arahan kita kemana. Iya kan Arya ?", tanya mama ku
Aku sedikit kikuk dengan situasi ini, aku hanya mengangukan kepala saja sambil tersenyum.
"Ayoo, sayang kita ke kamar", ajak mama ke papa ku
Lalu mama menggamit pinggang papa dan sambil mendesah2 manja ke papa, mamaku masuk ke kamar mereka, sebelum menutup pintu, mama sempat melihat kepadaku sambil mengerlingkan mata kanan nya setelah itu pintu pun tertutup. Aku sempat diam dulu di meja makan kurang lebih 10 menitan untuk mendengar apa yang mereka lakukan. Lama lama terdengar suara erangan manja dan teriakan2 kecil khas wanita yang dilanda birahi. Entah apa yang di lakukan oleh mama kepadaku dengan isyarat kerlingan mata itu. Akupun tak tahan dan segera masuk kamar untuk menuntaskan birahiku dengan masturbasi sambil membayangkan aku sedang mengentot dengan mama Aya
"Ohh, aya, oooh, toketmu, ayaaa, oohh", desahku
"Memek mu, ayaaa, nikmaattt, akuu entott memekmu, ayaaa, aaacchhh", erangku
Crrooottt
Akhirnya akupun ejakulasi. Setelah kejadian itu, aku semakin terobsesi sama mama ku, Aya. Selalu mamaku menjadi objek masturbasiku. Karena kami adalah keluarga yang sangat berkecukupan maka uang jajan untuk ku pun lumayan banyak. Mulai saat itu aku menabung untuk membeli sesuatu yang bisa mereflesikan tubuh mamaku ini. Dan Mulai saat itu pula tingkah laku mama semakin binal, baik itu ketika ada papa maupun ketika tidak ada papa. Dan Obsesiku terhadapnya makin menjadi2. Kelihatan nya mamaku ini orang yang hypersex, ini ditandai apabila papa ada di rumah mereka selalu menghabiskan waktunya di kamar.
Hari pun terus berlalu, setelah di rasa tabungan cukup maka aku memesan sebuah boneka sex yang sesuai dengan keinginaku dan untungnya pihak produsen menyanggupi permintaanku ini. Setelah Seminggu, akhirnya boneka sex itu dikirim kepadaku dan sampai ke tanganku langsung. Tidak ada yang mengetahui kalo aku memesan boneka itu, baik itu papa ataupun mamaku. Malam hari nya aku bisa lebih mengekpresikan birahiku ke boneka sex itu yang 90% mirip dengan mama Aya. Aku bisa dengan leluasa mengentot memek, meremas toket, mengentot lubang pantat dengan nikmat setiap saat tanpa harus mengocok kontolku dengan tangan.
Waktupun berlalu dengan cepat, tak terasa kuliahku pun lulus dengan predikat Sangat Memuaskan. Orang tuaku harir di acara wisudaku, setelah prosesi wisuda selesai, kami pulang ke rumah tetapi karena papa ada urusan bisnisnya maka papa langsung pergi ke luar kota. Kini hanya kami berdua di rumah, kami ganti baju dengan pakaian santai, tetapi kini mama Aya memakai pakaian kaos yang ketat dengan celana legging yang ketat pula sehingga tonjolan toket dan bongkahan pantat semok nya tercetak dengan jelas. Saat itu mama tidak memakai bh sehingga pentil susunya tercetak dengan pasti. Kami pun pergi ke ruang keluarga, sampai di ruang keluarga, mama memberikan selamat kepadaku sambil memelukku
"Selamat yaa, sayaaang. Kamu telah lulus. Mama bangga kepadamu", katanya
"Makasih yaa, maa", balasku
Mama memelukku dengan erat, tangannya melingkar di leherku sedangkan kedua tanganku memegang pinggangnya. Tanpa diduga, mama memberikan ciuman ke bibirku namun ciuman itu agak lama seakan2 bibir mama aya melumat bibirku. Mendapat perlakuan seperti itu, aku pun membalasnya dengan melumat bibir sensualnya. Kurang lebih 30 detik kami saling lumat.
"Mmmmmhhhhhssss, mmmuuuaaaacchhh", desahnya
.................................
