Waktu terus berjalan, tak terasa usia kehamilan bu apong menginjak minggu ke 32, lalu kami pun mempersiapkan diri untuk membeli peralatan dan perlengkapan untuk buah hati kami. Kami belanja di toko bayi.
"Her, kira2 anak kita laki2 ato perempuan yaa ?", tanya nya ketika memilih2 baju bayi
"entahlah, bu. mau laki2 ato perempuan yang penting sehat, sempurna, selamat dan ibu juga sehat selalu", jawabku
"Trus, sekarang mo belanjanya untuk bayi laki2 ato bayi perempuan ?", tanyanya lagi
"Gini aja,bu. sekarang kita pilih pakaian bayi yang cocok buat bayi laki2 dan bayi perempuan", jawabku
"cari motif yang bisa dipakai untuk keduannya", sambungku
"yang penting bahan nya yang bagus dan mudah menyerap keringat dan tidak panas", sambungku lagi.
Selama 2 jam kami habiskan untuk berbelanja perlengkapan bayi. Lalu kami pun makan siang bersama di food court. Menjelang sore kami pergi ke dokter kandungan untuk mengecek kehamilan dan kondisi buah hati kami, setelah menunggu beberapa saat suster memanggil bu apong untuk masuk ke ruangan lalu dokter yang menjadi langganan kami itu memeriksa kondisi kehamilan bu apong dengan cara di USG Setelah selesai dokter memberitahukan hasilnya
"Waah, sudah bagus dan sehat nich, bayi ibu dan bapak"
"Trus bayi nya udah masuk ke jalan lahir, tinggal tunggu aja yaa,buu"
"secara keseluruhan kondisi bayi dan ibunya sudah bagus, sehat dan sempurna"
"maaf, bapak sama ibu harus lebih sering lagi berhubungan dan sperma nya dikeluarin di dalam aja", jelasnya kepada kami
"emang supaya apa,dok", tanya bu apong
"Supaya nanti lahirnya bisa dengan mudah karena sperma memicu kontraksi", jelas dokter itu
"Tuuucch kan, apa kata dokter, herr. kamu harus sering ngentot memek ibu", ceracau bu apong tanpa sadar dengan omongan vulgarnya
"eeehh, maaf, dok, keceplosan bicara, maklum dok, selama hamil saya selalu terangsang", kata bu apong
"iyaaa, ga apa2 koq bu, saya bisa maklumi ini", balas dokter
Setelah kosultasi dan pembelian obat untuk bu apong, kami langsung jalan jalan menikmati keindahan dan keramaian kota kembang ini.
Sekitar jam 8 malam kami memutuskan untuk makan malam di rumah makan khas sunda. Selesai acara makan malam sekitar jam 10 malam, kami langsung untuk memutuskan pulang karena bu apong sudah ngebet pengen di entot memek nya.
"ayooo, heeerr,cepetan pulaangg", rengeknya
"iyaa, tenang, bu. ibu kan lagi hamil besar. enggak bisa ngebut naik motornya", cergahku
"cintaaa, ayooo dongg, memek ibu udah becek bangett niich"
"pengen cepet2 di entot sama kontol kamu ini", katanya sambil meremas2 kontolku
"aaaccchhh, apooong, nakal kamu yaaa", balasku
"sapaa suruh ngebuntingin janda semok ini", kata bu apong membela diri
"yaa, harus tanggung jawab dong, sayaaang"
"kamu harus siap sedia ngentotin memek apoongg", sambungnya lagi
"iyaa, apoong sayaangg", balasku sambil tangan kiri ku mengelus2 paha bu apong yang saat itu mengenakan legging putih ketatnya
"ini yang mau kontol itu", kataku sambil menelusupkan tangan kiriku ke memek tembemnya yang dari tadi mengelus paha semok janda kembang ini
"aaacchhh, herriii, nakal yaa tangan nya", desah bu apong
Tak berapa lama, kami sampai juga ke rumah ku lalu bu apong membuka pintu lalu masuk sedangkan aku masuk belakangan karena harus membereskan motor dulu. Setelah itu aku masuk ke dalam rumah dan langsung mengunci pintu. Terlihat bu apong sudah tidur terlentang sambil mengangkangkan paha semoknya, terlihat memek tembemnya yang sudah mengkilap karena sudah dibanjiri oleh cairan pelumas memeknya. Susu nya yang montok dan pentil susunya yang mencuat ke atas menambah eksotiknya tubuh bu apong.
"Cintaaa, ayooo, entot memek betinamu ini, uuuhhh", desahnya
"aku sudah tidak sabar, pengen merasakan kontol jantanmu, ooohhh", sambungnya
Secepat kilat aku loloskan semua pakaianku dan kini kami sama2 telanjang, kontolku yang sudah ngaceng membuat bu apong semakin terangsang
"uuuhh, kontolmu besar dan panjang, gigoloku, mmmsshhh, ayooo, entot memek aku", pintanya
Tanpa membuang waktu aku posisikan kontolku ke bibir memeknya dan menggesek2kan sehingga bu apong keojotan dibuatnya
"aaaaahhhh, uuuuhhhh, herrriii, ooohhh"
"jangaaann siksaa ibuuu, uuuhhh, ennttottt memek apoongg"
Lalu aku meluluskan permintaanya, aku posisikan kontolku ke lubang memeknya dan Blllessss, kontolku dengan mudah amblas ke dalam memek bu apong
"aaaaccchhhhh"
Dengan posisi konvensional, aku mengentot memek tembem janda bahenol ini.
"aaccchhh, uuuuhhh, teruuuss, cintaaa, uuuhhh, entott memek betinamu iniii, uuuuhhh"
Plllookk Plllookk Plllookk Plllookk Plllookk
Plllookk Plllookk Plllookk
Plllookk Plllookk Plllookk Plllookk
"aaaahhh, apooongg, memek muu, uuuhhh, yeeesss"
"nngenttooo memek kamuuu, nikmaattt, aaaccckkk", erangku
Tanganku tidak tinggal diam, kedua toketnya menjadi bulan-bulananku, aku remas, aku tarik2 pentil susunya. Saking besarnya telapak tanganku tidak bisa menggenggam buah dadanya secara penuh
"aapoong, susu kamuu, uuuhh, besaarr dan kennyaall, cintaaa, uuuhh"
"akkuu sukaaa", kataku sambil meremas2 ke dua toketnya
"herriii, uuh, akuu penggen pejuhhmu di memek ku dan rahimku, uuuhhh"
"aaacchh, penuhi rahimku dengan pejuhmu, heeeriii, aaaccchhh", ceracaunya
"aayooo yang kenceng entotannya, sayaangku, aaaahhhh"
Aku terus mengenjot memeknya dengan penuh nafsu, setelah 15 menit aku entot dengan posisi konvensional, kini kami berganti posisi yaitu aku masih di atas sedangkan bu apong tidur menyamping dan aku masukan lagi kontolku ke dalam memeknya. Dengan posisi ini memek bu apong sangat terasa menjepit kontolku.
Plllookk Plllookk Plllookk
Plllookk Plllookk Plllookk Plllookk
Plllookk
"oooohhh, apooong memek muuu semakiin sempiittt, uuuhhhh"
"eeenaakk bangeeett, kontolku terjepiitt memek muuu, mmmssshhh, aaahhh", erangku sambil terus mengentot memeknya
"aaaccchhh, kontolmuuu besaaaarr banggettt, heerrii, eennaak, hanggatt"
"enntottt yang kencengg, herrriii, ooohhh", erang bu apong
Kini tanganku kembali aktif, meremas2 yang bisa di remas. Satu tangan ku meremas toket bu apong sedangkan tangan yang satu meremas buah pantat yang semok milik bu apong. Terkadang jari jemariku mengelus2 lubang pantat bu apong sehingga bu apong semakin blingsatan, tubuhnya meliuk2 menahan kenikmatan yang sedang dialamainya.
"aaapoong, nikamatt sekalii ngentot memek kamuu, ooohhh", erangku
"iyaaa, apoong jugaa enaakkk dienttot sama kontolmu, herrriii, uuuhhh, aaacchhh", balasnya
Plllookk Plllookk Plllookk
Plllookk Plllookk Plllookk Plllookk
Plllookk
20 menit aku entot memek bu apong dengan posisi menyamping, tak terasa pejuhku berontak ingin keluar menuju memek bu apong.
"aaapoong, ayaa sudah ga tahaaan, oooohhhh"
"buuucaaatt, apooonggg"
Crrrottt crrroottt crrooottt
"aaacchhh, herrriii, hanggaaat pejuuh kamuuuu, uuuhhh"
"dikitt lagi apoong muncraaattt, ceeepettt yang kencengggg entotannyaa, oooohhh"
dengan sisi2 tenagaku aku hujamkan dalam2 kontolku ke dalam memek bu apong dan
"herrriii, memek appoonggg bucaaattt, oooohhhhh"
Seeerrrrrr seeerrrrrrr
Bu apong mendapatkan orgasmenya setelah aku ejakulasi. Kamipun terkulai lemas dan langsung istirahat. Begitulah kehidupan seks kami, tiap hari, tiap malam bahkan tiap pagi sebelum aku pergi kerja aku selalu mereguk kenikmatan bersama bu apong. Tiada kepuasan yang diraih selain kami mendapatkan orgasme dan ejakulasi.
Tiada rasa bosan aku menjamah dan mengeksekusi tubuh bahenol bu apong. Dengan tubuh yang semakin berisi, semok dan bahenol membuat aku mabuk kepayang. Sensasi mengentot wanita yang sedang hamil sungguh sangat berbeda dengan wanita yang biasa. Memek nya semakin mengembang, lubang memeknya sealu becek tapi rongga memeknya semakin menyempit.
Ditambah susunya yang semakin montok, pentil susunya yang semakin membesar juga di topang dengan pantat yang semakin bahenol. Sungguh luar biasa rasanya. Tak terasa waktupun tiba, di minggu ke 37, pagi hari perut bu apong mulas, aku pun segera membawa bu apong menuju RSIA XXX di kota ku dan langsung menghubungi dokter kandungan langgananku Dan untungnya dokter itu menyanggupi untuk menangani proses kelahiran bayi bu apong. Setelah sampai di RSIA XXX, bu apong langsung ke ruang tindakan di temani oleh dokter langgananku ini beserta aku juga.
"Heerr, addduhhh, muleees, peruut ibuuu", katanya
"iyaa, buuu, sabarr yaaa. tahan yaaa", balasku
"ibu takut, heerr. ibuu mau di gimanaiin, aadduuhhh saakkiiitt"
"ibuuu belumm pernah melahirkannn, temenin ibuu yaaa", pintanya
"iyaa, buuu. Saya akam menemani ibuu. saya ga akan kemana2", jawabku
Sekarang bu apong sudah terbaring di meja melahirkan, kakinya dikangkangkan dengancara menahan begian paha ke tempat penyangga lalu dengan aba2 dari dokter bu apong disuruh untuk mengeden.
"aayoo, bbuuu, ngedeeenn, yaaa, teruuuss", kata dokter
"aaaahhh, uuuuhhhh, sakiitt dokkk", pilunya
Aku terus menyemangati bu apong sambil menggenggam tangannya.
"äyoo, sayaang, ibuu, bisaa, ayyoo teruuss", kataku
"aaaaccchhhhh, oooohhhhh, saaakiiittt, uuuuuuhh", teriaknya
"1 2 3, ngeden laggi bbuuu, ayooooo", perintah dokter
Bu apong mengeden untuk mengeluarkan bayinya, terlihat urat2 lehernya tegang tanda bu apong sedang mengeluarkan tenaga untuk melahirkan, aku menbasuh peluh yang berada di keningnya, badannya berkeringat, tangan bu apong yang aku genggampun terasa basah.
"tahaaann, tarik nafaas dalam dalam yaa bu, trus ngeden yang kuaatt", perintah dokter
"iyaa buu, ibu kuat, ibu pasti bisa, ini nak kita buu, ayyoo bu sekali lagi yaaa", kataku
"1 2 3, ngeeden yang kuaat buuu", kata dokter
"mmmmmmhhhhh, uuuuuuuhhh, aaaaahhhhh, saakiiittttt", teriak bu apong
Dan tangisan bayi mungil nan imut menyeruak di ruangan itu Aku pun mengecup kening bu apong sambil berkata
"Makasih, sayaang, kamu berhasil, bayi kita selamatt"
Bu apong tidak menjawab, hanya senyuman dan tetesan airmata bahagia yang menjawabnya.
"Selamat, buuu, paakk, bayi nya laki2", kata dokter sambil menyerahkan bayi itu kepada bu apong untuk di peluknya.
Setelah puas memeluk bayi itu, suster meminta izin untuk membawanya ke ruang khusus bayi untuk perawatan sedangkan bu apong terlihat seperti kecapaian setelah proses melahirkan itu.
"Maaf, yaaa buuu, sekarang saya mau menjahit vagina ibu dulu", kata dokter
Bu apong hanya mengangguk pelan, sedangkan aku terus menggenggam tangan mulus dan putih milik janda kembang ini
"Heerr, makasiih yaa udah nemenin ibbuu", katanya dengan lirih
"jaga dan rawat anak kita yaaa"
"iyaa, sayaaangg", jawabku
"hari ini ibu bahagia sekali"
Selama proses penjahitan memek bu apong, aku selalu mendampinginya. Setelah selesai bu apong dipindahkan ke ruang pemulihan aku pun mendampinginya juga. Selama di kamar kami berbincang2 ringan, sebenarnya aku suruh bu apong istirahat namun bu apong menolaknya karena pengen ngobrol dengan ku tentang pengalaman tadi waktu melahirkan.
Tiba2 bu apong tidak mau diam
"ada apa bu ?", tanyaku
"Heerr, tolong liatin memek ibbuu"
"koq seperti ada yang mengalir yaaa, ooohhh", lirihnya
Akupun segera memeriksanya dan alangkah terkejutnya aku ketika darah mengalir deras dari memeknya. Aku segera menghubungi dokter dan dokterpun tiba
"ibu mengalami perdarahan, paakk", kata dokter
"ayyoo cepat, bawa ke ruang operasi", perintahnya kepada perawat2 itu
"bapak tunggu di luar aja, biar kami tangani ibu", perintah dokter itu kepadaku
20 menit bu apong ada di ruang operasi, aku lemas, kaget dan khawatir kepada bu apong. aku hanya bisa duduk dan berjalan2 di lorong RS itu menunggu tindakan dari dokter. Pikiran ku tidak karuan, takut terjadi apa2 pada bu apong sampai akhirnya dokter itu keluar dan berkata
"Maaf, paa. ibu mengalami perdarahan yang hebat, ini di akibatkan karena usia ibu ketika melahirkan terlalu tua"
"jadi resiko perdarahan setelah melahirkan semakin besar", jelasnya
"Mohon maaf, pak. ibu sudah tiada. Sabar yaa pak"
Kehawatiranku menjadi kenyataan, pandanganku gelap dan aku tak sadarkan diri.
=====================================T A M A T ==================================================