Razaromeo001
Semprot Baru
- Daftar
- 2 Jan 2018
- Post
- 37
- Like diterima
- 39
Kuhisap sebatang rokok ku sambil kupandangi wajah imut lugu yang terbaring di sampingku. Tak bisa ku percaya kami telah melakukan hubungan yang tak harusnya kulakukan dengan gadis seusianya.
Tapi penyesalan ini adalah penyesalan ternikmat yg pernah kurasa.
Dia adalah Lisa, gadis desa lugu anak Mang Karsam. Mang Karsam adalah seseorang yang dipercaya oleh orang tuaku untuk mengurus area persawahan kami.
Ceritanya berawal dari..
Kring..kring.. HP ayahku berbunyi. Cepat-cepat kuambil dan berikan kepada ayahku. Sedikit terdengar pembicaraan ayahku dengan orang yang menelponnya. Bisa di tebak itu adalah mang Karsam.
Dia mengatakan waktu panen telah tiba.
Keluarga memiliki kebiasaan jika musim panen tiba sekeluarga mendatangi desa dimana area persawahan kami dipanen. Disana kami makan bersama dan menginap selama beberapa hari sampai penghitungan jumlah hasil panen.
Kebetulan hari itu adalah hari kamis, dan ortu ku langsung merencanakan esok hari kami akan berangk menuju desa yang letaknya cukup memakan waktu. Hal ini dikarenakan jalan akses menuju desa tersebut cukup parah.
Setelah 2jam perjalanan akhirnya kami sampai.
Hmm..sungguh sejuk sekali suasana di desa ini.
Begitu kami turun dari mobil kami langsung disambut keluarga mang Karsam dan Bi Inah. Mata liarku menjelajahi pemandangan sambil mencari penampakan gadis2 desa yang ada disana.
Sesaat mataku tertuju pada sesosok mahluk indah, yang sedang duduk di rumah sawah, dia adalah Maya.
Gadis bertubuh imut berusia 15tahun berhidung mancung dan rambut hitam terurai.
Sesaat itu juga pandangan kami bertubrukan dan dia langsung menunduk malu sambil tersenyum.
Oia gw Adam gw sendiri kuliah jurusan informatika, perawakan GW sendiri tergolong idel dengan tinggi 178cm.
Sangat tenang rasanya didesain ini, smbil pandangan liarku terus kesana kemari sedangkan kakiku terus melangkah menuju rumah mang Karsam.
Bruk..Gw tersandung dan akhirnya jatoh. Insiden itu menyebabkan kaki ku memar dan kepalaku sedikit terbentur.
Sakit dan malu bercampur menjadi satu menciptakan perasaan yang sangat tak bisa diucapkan.
Sesaat suasana menjadi heboh. Mang Karsam langsung membantuku berjalan dan diletakkan nya kursi bambu yang ada teras rumahnya.
Kulihat wajah ayahku menggeleng2kan kepalanya.
Ayah: yasudah kamu istrahat saja dsini, ayah sama mang Karsam mau melihat sawah dulu.
GW: oke yah..
Semua keluarga gw langsung bergegas untuk pergi melihat sawah kami.
Tp sebelum pergi.
Mang Karsam : Lisa..Neng Lisa...
Dia memanggil anaknya yang ada di dalam rumah.
Bersambung...
Tapi penyesalan ini adalah penyesalan ternikmat yg pernah kurasa.
Dia adalah Lisa, gadis desa lugu anak Mang Karsam. Mang Karsam adalah seseorang yang dipercaya oleh orang tuaku untuk mengurus area persawahan kami.
Ceritanya berawal dari..
Kring..kring.. HP ayahku berbunyi. Cepat-cepat kuambil dan berikan kepada ayahku. Sedikit terdengar pembicaraan ayahku dengan orang yang menelponnya. Bisa di tebak itu adalah mang Karsam.
Dia mengatakan waktu panen telah tiba.
Keluarga memiliki kebiasaan jika musim panen tiba sekeluarga mendatangi desa dimana area persawahan kami dipanen. Disana kami makan bersama dan menginap selama beberapa hari sampai penghitungan jumlah hasil panen.
Kebetulan hari itu adalah hari kamis, dan ortu ku langsung merencanakan esok hari kami akan berangk menuju desa yang letaknya cukup memakan waktu. Hal ini dikarenakan jalan akses menuju desa tersebut cukup parah.
Setelah 2jam perjalanan akhirnya kami sampai.
Hmm..sungguh sejuk sekali suasana di desa ini.
Begitu kami turun dari mobil kami langsung disambut keluarga mang Karsam dan Bi Inah. Mata liarku menjelajahi pemandangan sambil mencari penampakan gadis2 desa yang ada disana.
Sesaat mataku tertuju pada sesosok mahluk indah, yang sedang duduk di rumah sawah, dia adalah Maya.
Gadis bertubuh imut berusia 15tahun berhidung mancung dan rambut hitam terurai.
Sesaat itu juga pandangan kami bertubrukan dan dia langsung menunduk malu sambil tersenyum.
Oia gw Adam gw sendiri kuliah jurusan informatika, perawakan GW sendiri tergolong idel dengan tinggi 178cm.
Sangat tenang rasanya didesain ini, smbil pandangan liarku terus kesana kemari sedangkan kakiku terus melangkah menuju rumah mang Karsam.
Bruk..Gw tersandung dan akhirnya jatoh. Insiden itu menyebabkan kaki ku memar dan kepalaku sedikit terbentur.
Sakit dan malu bercampur menjadi satu menciptakan perasaan yang sangat tak bisa diucapkan.
Sesaat suasana menjadi heboh. Mang Karsam langsung membantuku berjalan dan diletakkan nya kursi bambu yang ada teras rumahnya.
Kulihat wajah ayahku menggeleng2kan kepalanya.
Ayah: yasudah kamu istrahat saja dsini, ayah sama mang Karsam mau melihat sawah dulu.
GW: oke yah..
Semua keluarga gw langsung bergegas untuk pergi melihat sawah kami.
Tp sebelum pergi.
Mang Karsam : Lisa..Neng Lisa...
Dia memanggil anaknya yang ada di dalam rumah.
Bersambung...