Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
SiKumusTebal
Semprot Kecil
- Daftar
- 12 Aug 2018
- Post
- 77
- Like diterima
- 108
Gak bakal update host ngilang
Wibowo hadi
Semprot Sejati
- Daftar
- 5 Jul 2016
- Post
- 19.236
- Like diterima
- 53.666
Update oom
Monixxxxx911
Semprot Addict
- Daftar
- 25 Jan 2018
- Post
- 475
- Like diterima
- 324
Lancorotkan
Arwanianto
Semprot Lover
- Daftar
- 14 Feb 2021
- Post
- 250
- Like diterima
- 189
Selalu ditunggu updatenya huuu
kambing1903
Semprot Kecil
- Daftar
- 22 Oct 2017
- Post
- 56
- Like diterima
- 2.738
Part 4A. Ardi : Ibu membuatku kesal..
POV : Ardi
Pagi hari pun tiba aku pun akan segera berangkat menuju sekolah, sementara ibu menungguiku yg sedang mengenakan sepatu sebelum aku pamit berangkat sekolah.
" Bu Ardi berangkat sekolah dulu ya" Ucap ku kemudian mengalami tangan ibuku..
"Iyah di.. Nanti kamu langsung pulang kan kamu? " Tanya ibu padaku
"Iyah bu. Langsung pulang kok. Emang kenapa? Mau lanjutin pelajaran yg kemarin ya bu... Hehehe... " Ucapku tersenyum kepada ibu
"Hahaha... Maunya kamu itu mah... Dah sana kamu fokus belajar dulu.. Jangan malah inget kejadian kemarin terus... " Ucap Ibu mengingatkanku
"Hehehe siap nyonya besar.. Ardi berangkat ya bu. " Ucapku padanya lagi
"Iyah sayang.. Hati-hati kamu.. " Ucap ibuku lagi.
Akupun berangkat menuju sekolah tanpa menyampar ke rumah Bimo, karena semalam dia sudah mengirim pesan WA padaku bahwa ia hari ini masih izin sakit dan tidak bisa sekolah.
Sepanjang perjalanan menuju sekolah aku malah mengingat kata-kata ibu yg menanyaiku akan langsung pulang atau tidak.
"Apa maksud dari ibu bertanya seperti itu, apa ibu memberikan pelajaran seperti kemarin, apa jbu akan memberiku pertunjukan lagi" Pikiranku bekecamuk dalam hati sambil mengingat kejadian yg kemarin ku lakukan dengan ibu.
Memikirkan hal tersebut membuat penisku menjadi bangkit dari tidurnya..
"Aaah.. Pake bangun segala ni si joni.. Ingett. Fokus.. Jangan inget kejadian kemarin.. Fokus belajar.. " Ucapku bergumam sendiri.
Seperti pepatah mengatakan larangan adalah perintah, makin aku mencoba fokus dan mencoba melupakan makin aku kepikiran dan mengingat terus kejadian kemarin dengan ibu.
"Siall.. Makin keingetan gue.. " Gumamku sendiri saat berjalan.
Sampai tibalah di sekolah dan pelajaran pun di mulai.
Sambil belajar diriku makin gusar dan tak sabar ingin segera pulang kerumah. Bayangan-bayangan tentang ibuku terus hadir di dalam pikiranku.
Sampai tiba lah jam istirahat, akupun menuju Kantin untuk jajan seperti biasanya. Namun kali ini aku hanya sendiri karena sahabatku Bimo masih tidak masuk akibat cidera kakinya.
"Bu mie ya biasa.. " Ucapku memesan makanan pada ibu kantin.
Namun melihat ibu kantin malah membuatku kembali teringat kepada ibuku.
"Sial bisa-bisanya gw ngeliat ibun kantin kaya nyokap gw. Padahal jauh banget.. " Ucapku sambil melamun..
"Dii... Ardi.. Ardi... " Suara seorang wanita yg tiba-tiba membuyarkan lamunanku.
"Eehh.. Ada lo dind.. " Ucapku yg melihat dinda sudah berada di depanku.
"Ngelamunin apaan si lo.. Gw panggil berkali-kali ga nyaut-nyaut. " Ucap dinda protes padaku.
"Hehehe.. Engga ngelamun kok gue.. " Ucapku mencoba mengelak.
"Ngga ngelamun dari mane.. Orang dari tadi gw panggilin lu diem aja... " Ucap dinda kembali nyerocos.
"Hehehe.. Emang iya ya.. Gw cuma ga denger aja kok.. Emang kenapa tumben lo disini" Ucapku lagi
"Budeg lo.. Sampe gw ngomong di depan lu ga denger.... Bimo gimana keadaannya.?" Tanya dinda padaku..
"Hehehe.. Si Bimo masih cidera tuh.. Tapi katanya si kemarin udah sempet di urut." Ucapku menjelaskan pada dinda.
"Yaampun.. Parah ya cideranya Bimo? Apa gw kerumahnya aja ya..? " Ucap dinda padaku
"Ya lumayan dind, tapi smalem si WA sama gw kata nya udah mendingan palingan besok baru bisa masuk dia.. " Ucapku pada dinda
"Heemmhh... Giliran WA gw aja ga dijawab.. Jutek banget si temen lo itu.. " Ucap dinda protes padaku
"Hehehe.. Kayanya sama lo doang deh juteknya.. Malu mungkin sama lo terlalu agresif.. Hahaha.. " Ucapku pada dinda.
"Hahaha.. Sialan lo.. Yaudah aah.. Gw mau balik ke kelas. Kita gw Bimo udah masuk.. Salam ya kalo lo ke rumahnya dari fans sejatinya.. " Ucap dinda yg kemudian pergi meninggalkanku.
Akupun melihat dinda berlenggak lenggok berjalan pergi menjauhiku.
Menurutku dinda termasuk salah satu siswi yg cantik dengan tubuh yg proporsional di sekolahku ini apalagi bentuk payudaranya termasuk ke dalam kategori siswi toge yg ada disekolah ku.
Namun aku juga heran kenapa sahabatku Bimo tak tertarik kepada dinda, mungkin kalo aku yg jadi Bimo, sudah aku pacari si dinda ini.. Dan kunikmati payudara besarnya itu.
Membayangkan payudara dinda malah membuatku teringat kembali kejadian kemarin dengan ibuku..
"Haduhh... Kebayang lagi kan gue.. Kapan si nih sekolah pulangnya" Ucapku dalam hati.
Setelah selesai jajan di kantin akupun kembali kedalam kelas dan melanjutkan pelajaran, namun saat jam belajar pun aku tetap tidak fokus dan mengingat pelajaran yg kemarin di berikan ibuku.
"Teeettt.... " suara bel pulang pun tiba.
Aku buru-buru merapikan buku pelajaran ku dan memasukannya ke dalam tas.. Lalu saat guru sudah keluar akupun langsung cabut keluar dan bergegas untuk pulang.
Namun saat dia luar kelas tiba-tiba ada adik kelasku yg tergabung dalam team basket ku memanggilku.
"Bang.. Latihan engga.. " Ucapnya teriak dari jauh
"Engga dulu... Si Bimo nya lagi sakit.. " Ucapku menjawabnya dengan teriak juga..
"Ohhh... Yaudah bang.. Siapp... " Ucap dia menjawab.
Akupun bergegas dan langsung berlari untuk segera pulang menuju rumahku..
Sampailah akhirnya aku dirumah..
"Buu...Ardi pulang. " Teriaku sambil melepaskan sepatuku.
Namun taknada jawaban. Setelah melepaskan sepatuku akupun masuk kedalam rumah dan mencari sosok ibuku.
"Buu... Ibu... Ardi pulang bu.. " Ucapku sambil mencari ibu di sekeliling rumah.
Dari ruang tengah, dapur hingga kamar ibuku tak ku temukan keberadaan ibuku..
"Kemana ya ibu" Ucapku dalam hati..
Akupun membuka HP dan mencoba menghubungi ibuku.. "Tuttt... Tut... Tut... "
"Haloo di.. " Ucap Ibu menjawab telepon ku
" Haloo... Ibu dimana bu.. Kokngada di rumah? " Tanyaku pada ibu
"Ohh kamu udah pulang ya... Ini ibu lagi di rumah Bimo." Ucap Ibu padaku
"Haah... Ibu ngapain disana, Ardi nyusul deh kesitu" Ucap ku pada ibu
"Engga usah... Ini ibu juga udah mau pulang.. Tunggu aja di rumah di.. " Ucap ibu melarang ku dan langsung menutup teleponnya..
Pikiranku pun berkecamuk, "apa yg di lakukan ibu di rumah Bimo.. Apa dia melakukan hal yg sama seperti kepadaku kemarin" Pikir ku dalam hati..
"Ahh.. Masa sih ibu begitu juga ke orang lain.. Rasanya tidak mungkin" Ucapku mencoba berfikir positif
Sampai 5 menit kemudian ibuku pun datang,.
"Eehh.. Anak ibu udah pulang sekolah.. " Ucap ibu sambil tersenyum melihatku duduk di sofa ruang tengah.
"Ibu ngapain dj rumah Bimo? " Tanyaku dengan ketus.
"Hih.. Anak ibu kenapa nih.. Tiba-tiba ketus gitu sama ibu" Ucap ibu yg tidak menjawab pertanyaanku.
"Ardi nanya.. Ibu ngapain di rumah Bimo.? Bukan malah bahas sikap Ardi. " Ucapku dengan nada agak meninggi..
"Heemmhh... Ngapain ya.. Cieee.. Anak ibu cemburu ya... " Ucap ibu yg kembali meledeku dan tetap tak menjawab pertanyaanku.
"Apaan si ibu.. Ardi tanya apa, ibu jawab apa.. Udah ahh Ardi mau tidur aja kalo gitu... " Ucapku dengan kesal kemudian meninggalkan ibuku.
"Dii...ardi.. Makan siang dulu kalo mau tidur... " Ucap Ibu meneriaki ku..
Akupun tak menggubris panggilan ibuku dan terus melangkah menuju kamarku.
Dikamar aku pun langsung merebahkan tubuhku diatas kasur sambil menahan rasa kesal ku karena pertanyaan ku tak di jawab oleh ibu.
"Setelah kemarin membuatku senang kenapa hari ini ibu malah membuatku kesal" Pikir ku dalam hati.
" Heemmhh... Ngapain si ibu pake acara ke rumah Bimo pas aku gada, ngapain coba dia disana.. " Pikiranku pun mulai liar dan makin membuatku kesal..
Apa sebenarnya yg dilakukan ibu Ardi di rumah Bimo.. Nantikan kisah selanjutnya..
POV : Ardi
Pagi hari pun tiba aku pun akan segera berangkat menuju sekolah, sementara ibu menungguiku yg sedang mengenakan sepatu sebelum aku pamit berangkat sekolah.
" Bu Ardi berangkat sekolah dulu ya" Ucap ku kemudian mengalami tangan ibuku..
"Iyah di.. Nanti kamu langsung pulang kan kamu? " Tanya ibu padaku
"Iyah bu. Langsung pulang kok. Emang kenapa? Mau lanjutin pelajaran yg kemarin ya bu... Hehehe... " Ucapku tersenyum kepada ibu
"Hahaha... Maunya kamu itu mah... Dah sana kamu fokus belajar dulu.. Jangan malah inget kejadian kemarin terus... " Ucap Ibu mengingatkanku
"Hehehe siap nyonya besar.. Ardi berangkat ya bu. " Ucapku padanya lagi
"Iyah sayang.. Hati-hati kamu.. " Ucap ibuku lagi.
Akupun berangkat menuju sekolah tanpa menyampar ke rumah Bimo, karena semalam dia sudah mengirim pesan WA padaku bahwa ia hari ini masih izin sakit dan tidak bisa sekolah.
Sepanjang perjalanan menuju sekolah aku malah mengingat kata-kata ibu yg menanyaiku akan langsung pulang atau tidak.
"Apa maksud dari ibu bertanya seperti itu, apa ibu memberikan pelajaran seperti kemarin, apa jbu akan memberiku pertunjukan lagi" Pikiranku bekecamuk dalam hati sambil mengingat kejadian yg kemarin ku lakukan dengan ibu.
Memikirkan hal tersebut membuat penisku menjadi bangkit dari tidurnya..
"Aaah.. Pake bangun segala ni si joni.. Ingett. Fokus.. Jangan inget kejadian kemarin.. Fokus belajar.. " Ucapku bergumam sendiri.
Seperti pepatah mengatakan larangan adalah perintah, makin aku mencoba fokus dan mencoba melupakan makin aku kepikiran dan mengingat terus kejadian kemarin dengan ibu.
"Siall.. Makin keingetan gue.. " Gumamku sendiri saat berjalan.
Sampai tibalah di sekolah dan pelajaran pun di mulai.
Sambil belajar diriku makin gusar dan tak sabar ingin segera pulang kerumah. Bayangan-bayangan tentang ibuku terus hadir di dalam pikiranku.
Sampai tiba lah jam istirahat, akupun menuju Kantin untuk jajan seperti biasanya. Namun kali ini aku hanya sendiri karena sahabatku Bimo masih tidak masuk akibat cidera kakinya.
"Bu mie ya biasa.. " Ucapku memesan makanan pada ibu kantin.
Namun melihat ibu kantin malah membuatku kembali teringat kepada ibuku.
"Sial bisa-bisanya gw ngeliat ibun kantin kaya nyokap gw. Padahal jauh banget.. " Ucapku sambil melamun..
"Dii... Ardi.. Ardi... " Suara seorang wanita yg tiba-tiba membuyarkan lamunanku.
"Eehh.. Ada lo dind.. " Ucapku yg melihat dinda sudah berada di depanku.
"Ngelamunin apaan si lo.. Gw panggil berkali-kali ga nyaut-nyaut. " Ucap dinda protes padaku.
"Hehehe.. Engga ngelamun kok gue.. " Ucapku mencoba mengelak.
"Ngga ngelamun dari mane.. Orang dari tadi gw panggilin lu diem aja... " Ucap dinda kembali nyerocos.
"Hehehe.. Emang iya ya.. Gw cuma ga denger aja kok.. Emang kenapa tumben lo disini" Ucapku lagi
"Budeg lo.. Sampe gw ngomong di depan lu ga denger.... Bimo gimana keadaannya.?" Tanya dinda padaku..
"Hehehe.. Si Bimo masih cidera tuh.. Tapi katanya si kemarin udah sempet di urut." Ucapku menjelaskan pada dinda.
"Yaampun.. Parah ya cideranya Bimo? Apa gw kerumahnya aja ya..? " Ucap dinda padaku
"Ya lumayan dind, tapi smalem si WA sama gw kata nya udah mendingan palingan besok baru bisa masuk dia.. " Ucapku pada dinda
"Heemmhh... Giliran WA gw aja ga dijawab.. Jutek banget si temen lo itu.. " Ucap dinda protes padaku
"Hehehe.. Kayanya sama lo doang deh juteknya.. Malu mungkin sama lo terlalu agresif.. Hahaha.. " Ucapku pada dinda.
"Hahaha.. Sialan lo.. Yaudah aah.. Gw mau balik ke kelas. Kita gw Bimo udah masuk.. Salam ya kalo lo ke rumahnya dari fans sejatinya.. " Ucap dinda yg kemudian pergi meninggalkanku.
Akupun melihat dinda berlenggak lenggok berjalan pergi menjauhiku.
Menurutku dinda termasuk salah satu siswi yg cantik dengan tubuh yg proporsional di sekolahku ini apalagi bentuk payudaranya termasuk ke dalam kategori siswi toge yg ada disekolah ku.
Namun aku juga heran kenapa sahabatku Bimo tak tertarik kepada dinda, mungkin kalo aku yg jadi Bimo, sudah aku pacari si dinda ini.. Dan kunikmati payudara besarnya itu.
Membayangkan payudara dinda malah membuatku teringat kembali kejadian kemarin dengan ibuku..
"Haduhh... Kebayang lagi kan gue.. Kapan si nih sekolah pulangnya" Ucapku dalam hati.
Setelah selesai jajan di kantin akupun kembali kedalam kelas dan melanjutkan pelajaran, namun saat jam belajar pun aku tetap tidak fokus dan mengingat pelajaran yg kemarin di berikan ibuku.
"Teeettt.... " suara bel pulang pun tiba.
Aku buru-buru merapikan buku pelajaran ku dan memasukannya ke dalam tas.. Lalu saat guru sudah keluar akupun langsung cabut keluar dan bergegas untuk pulang.
Namun saat dia luar kelas tiba-tiba ada adik kelasku yg tergabung dalam team basket ku memanggilku.
"Bang.. Latihan engga.. " Ucapnya teriak dari jauh
"Engga dulu... Si Bimo nya lagi sakit.. " Ucapku menjawabnya dengan teriak juga..
"Ohhh... Yaudah bang.. Siapp... " Ucap dia menjawab.
Akupun bergegas dan langsung berlari untuk segera pulang menuju rumahku..
Sampailah akhirnya aku dirumah..
"Buu...Ardi pulang. " Teriaku sambil melepaskan sepatuku.
Namun taknada jawaban. Setelah melepaskan sepatuku akupun masuk kedalam rumah dan mencari sosok ibuku.
"Buu... Ibu... Ardi pulang bu.. " Ucapku sambil mencari ibu di sekeliling rumah.
Dari ruang tengah, dapur hingga kamar ibuku tak ku temukan keberadaan ibuku..
"Kemana ya ibu" Ucapku dalam hati..
Akupun membuka HP dan mencoba menghubungi ibuku.. "Tuttt... Tut... Tut... "
"Haloo di.. " Ucap Ibu menjawab telepon ku
" Haloo... Ibu dimana bu.. Kokngada di rumah? " Tanyaku pada ibu
"Ohh kamu udah pulang ya... Ini ibu lagi di rumah Bimo." Ucap Ibu padaku
"Haah... Ibu ngapain disana, Ardi nyusul deh kesitu" Ucap ku pada ibu
"Engga usah... Ini ibu juga udah mau pulang.. Tunggu aja di rumah di.. " Ucap ibu melarang ku dan langsung menutup teleponnya..
Pikiranku pun berkecamuk, "apa yg di lakukan ibu di rumah Bimo.. Apa dia melakukan hal yg sama seperti kepadaku kemarin" Pikir ku dalam hati..
"Ahh.. Masa sih ibu begitu juga ke orang lain.. Rasanya tidak mungkin" Ucapku mencoba berfikir positif
Sampai 5 menit kemudian ibuku pun datang,.
"Eehh.. Anak ibu udah pulang sekolah.. " Ucap ibu sambil tersenyum melihatku duduk di sofa ruang tengah.
"Ibu ngapain dj rumah Bimo? " Tanyaku dengan ketus.
"Hih.. Anak ibu kenapa nih.. Tiba-tiba ketus gitu sama ibu" Ucap ibu yg tidak menjawab pertanyaanku.
"Ardi nanya.. Ibu ngapain di rumah Bimo.? Bukan malah bahas sikap Ardi. " Ucapku dengan nada agak meninggi..
"Heemmhh... Ngapain ya.. Cieee.. Anak ibu cemburu ya... " Ucap ibu yg kembali meledeku dan tetap tak menjawab pertanyaanku.
"Apaan si ibu.. Ardi tanya apa, ibu jawab apa.. Udah ahh Ardi mau tidur aja kalo gitu... " Ucapku dengan kesal kemudian meninggalkan ibuku.
"Dii...ardi.. Makan siang dulu kalo mau tidur... " Ucap Ibu meneriaki ku..
Akupun tak menggubris panggilan ibuku dan terus melangkah menuju kamarku.
Dikamar aku pun langsung merebahkan tubuhku diatas kasur sambil menahan rasa kesal ku karena pertanyaan ku tak di jawab oleh ibu.
"Setelah kemarin membuatku senang kenapa hari ini ibu malah membuatku kesal" Pikir ku dalam hati.
" Heemmhh... Ngapain si ibu pake acara ke rumah Bimo pas aku gada, ngapain coba dia disana.. " Pikiranku pun mulai liar dan makin membuatku kesal..
Apa sebenarnya yg dilakukan ibu Ardi di rumah Bimo.. Nantikan kisah selanjutnya..
kambing1903
Semprot Kecil
- Daftar
- 22 Oct 2017
- Post
- 56
- Like diterima
- 2.738
Ane udah gitu bang. ane juga update di sini Tapi dengan jangka waktu.
Emperor3627
Semprot Holic
- Daftar
- 18 Nov 2019
- Post
- 397
- Like diterima
- 474
Wajib di pantau suhu
kambing1903
Semprot Kecil
- Daftar
- 22 Oct 2017
- Post
- 56
- Like diterima
- 2.738
Sama kaya username disini
Steeveennn
Guru Semprot
- Daftar
- 22 Apr 2021
- Post
- 723
- Like diterima
- 554
Perkosa tante gita
Gypsydanger
Semprot Holic
- Daftar
- 21 Nov 2018
- Post
- 378
- Like diterima
- 768
Puyeng bacanya, cerita loncat2 ternyata sengaja di skip utk promo di platform laen. Nie forum lama2 cuma jd ajang promo doang yak ?
Similar threads
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
