Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

BO Bini Orang

Bimabet
Di dalam kamar ini, dua insan tanpa busana tengah larut berpacu dalam birahi. Jiwa dan raga kami menyatu seperti meyatunya kedua alat kelamin kami. Kamar ini yang bukan kamar ane. Pun wanita ini tidak seharusnya ane gagahi seperti ini. Apakah ini semua karena uang? Apakah karena materi sehingga lelaki bernama Gito itu merelakan istrinya untuk ane tiduri?

Rp. 300,000 ???
Hanya 300 ribu ???

Rasanya untuk spek wanita seperti Laras ini, lelaki hidung belang manapun akan rela merogoh kocek sampai jutaan rupiah sekalipun. Ah, anggap saja rejeki anak soleh lah. Karena rasanya dengan keramahtamahan mereka, tempat ini, makan siang dan wanita secantik Laras sungguh tidak masuk akal kalo ane cuma mengeluarkan DC 300 ribu.

Rasanya kocak juga kejadian saat makan siang tadi. Ane tak henti-hentinya memandangi Laras yang duduk di sebrang ane. Sesekali dia membalas pandangan ane sambil tersipu. Sementara suaminya yang ada di sisinya seakan menjadi patung yang tak beraksi apa-apa ketika mata keranjang ane seolah-olah tengah menlanjangi istrinya itu.

Acara makan siang pun selesai. Harus ane akui perempuan ini terampil juga dalam memasak. Masakanya enak, walau sederhana. Hanya sayur asem dan goreng ayam kampung sebagai lauknya.

Setelah makan ane sempat kembali berbincang sebentar dengan Mas Gito di ruang tamu sambil menghabiskan sebatang rokok. Kemudian Mas Gito ijin dulu ke kamar mandi. Dan tak selang berapa lama Laras muncul dari arah dapur.

"Mau ke kamar sekarang, Mas?" tanya Mbak Laras sambil mengikat rambutnya sehingga memperlihatkan leher jenjangnya yag mulus.

"Mm.. ehh ii.." jawab ane kikuk.

“Mas gak minat ya sama saya?” tanya Laras ambil duduk di sofa dan merapatkan tubuhnya ke ane. Lengan ane bisa merasakan kekenyalan buah dada Laras. Tentu saja hal ini membuat si jumbo di balik celana udah berontak gak karuan.

“Tidak, Mbak. Bukan begitu...” jawab ane,

“Hanya saja saya merasa bingung harus bagaimana…” ujar ane.

Diapun semakin mendekatkan badannya ke ane. Ane coba memegang tangannya dan tidak ada penolakan. Dia balas memegang erat tangan ane. Begitu ane tatap matanya diapun balas menatap mata ane dengan matanya yang berbinar.

“Kenapa Mas?” tanya Laras.

“Saya bingung.. Tentu saya mau sama kamu, gimana nanti.....”

"Mas Gito???" ujarnga menyela.

Laras pun tersenyum. Dan tanpa ragu Laras memulai mengecup bibir ane.

Namanya juga laki-laki Hu, walau bagaimana ane pun langsung membalas ciumannya. Kami berdua saling berpagutan layaknya sepasang kekasih memadu asmara.

Kami kembali saling berpandangan. Muka Laras tampak memerah. Nafasnya mulai terengah-engah menayan birahi.

Ane kembali mendekati bibir dia dan melumatny. Laras pun langsung membalas ciuman ane. Sehinhha dirasa mulai panas, ane pun mulai memasukkan lidah ane ke mulutnya.

Dia pun langsung mengikuti ritme ciuman ane. Kami berciuman dengan ganasnya. Kesempatan ini ane manfaatkan untuk meraba payudaranya. Tangan ane mulai meraba buah dada Laras dari luar kaosnya. Pas di genggaman tangan ane.

Shhh.. Ooh..

Terasa lembut dan kenyal payudaranya.

Mata Laras terpejam merasakan nikmatnya rabaan tangan ane di buah dadanya.

“Ohh.. Terus Massss.. Hh… aaahhh” desah Laras sambil kembali menciumi bibir ane.

Saat tangan ane masuk dalam kaosnya yang sudah tak memakai BH, lalu meremas-remas buah dada dan memilin putingnya, diapun menghentikan ciumannya dan berkata,

"Dasar mesum, toket istri orang main remes aja." ujarnya sambil tersenyum.

"Suruh siapa kamu cantik?" jawab ane.

"Idih, gomballl..." imbuhnya.

Lalu kamipun melanjutkan ciuman kami, dan tangan ane kembali bergerilya di toketnya, diapun menghentikan lagi ciumannya,

"Ah, ribet banget sih..." ujar Laras sambil membuka kaosnya yang sudah tidak memakai daleman.

Dan terpampang di hadapan ane sepasang buah dada yang super indah. Sungguh tidak ada celanya. Benar-benar bulat dan padat sempurna dengan puting yang berwarna merah muda.

Tanpa ragu lagi ane melahap payudaranya yang sebelah kiri. Tak henti-hentinya mulut dan lidah ane menghisap serta menjilat-jilat putingnya sambil meremas-remas payudaranya. Istri Mas Gito hanya bisa memegang kepala ane dengan menahan kenikmatannya. Desahan-desahan kecil mulai terkuak dari mulutnya,

"Shhhh..m aaaaaahhhh ..terusshh massshh..."

Sungguh pemandangan yang menegangkan. Seorang wanita muda yang sangat cantik dan sudah bersuami, membiarkan mulut lelaki lain hinggap di payudaranya yang mulus, padar dn mengkal.

Ane makin rakus melumat toket dia, diapun mendesah keenakan dan menjilati kuping ane. Lalu ane arahkan tangan doi ke batang milik ane,


"Uihhhh bezaaarr amaattt, titit apaan niihhhh..?" tanyanya.

"Ini namanya kontolll." jawab ane.

Kemudian ane lanjut menjilati puting kiri dan pindah ke puting kanan, doi pun mengelus kontol ane. Dengan cekatan tangan doi membuka resleting celana ane dan masuk ke dalamnya mencari ular kadut raksasa milik ane.

Tangannya terasa amat lembut memainkan batang penis ane. Dikocoknya naik turun penis ane itu, sementara ane masih dalam posisi melumati buah dadanya sambil meremas-remasnya.

Rasanya sperma ane udah berada di ujung tanduk. Kapan saja ane bisa meledak....
.
.
Dan..
.
.
.
"Ehem!"

Suara deheman itu mengagetkan aksi kami. Setelah dilihat ternyata Mas Gito ada di situ entah sejak kapan.

Ane segera menghentikan aksi ane dan kembali memakai celana. Sementara Laras dengan cueknya masih bertelanjang ngeloyor menuju arah dapur.

"Maaf Mas.. saya..."

Belum selesai ane ngomong udah dipotong sma dia...

"Gak apa-apa Mas. Mainnya silahkan di kamar saja. Sudah kami siapkan kok."? kata Mas Gito.

Tak selang berapa lama, Laras kembali muncul dari arah dapur masih bertelanjang dada. Dan kali ini dia membawa dua botol minuman dingin.

"Diminum dulu Mas. Habis itu kita lanjut di kamar saja." ujar Laras.

Setelah menghabiskan minuman, Laras langsung menggandeng ane masuk ke dalam kamar. Tak lupa ane ijin dulu ke Mas Gito kalo ane mau menggagahi istrinya.

"Mas Gito, saya mohon ijin ngamar dulu sama istri Mas Gito." tanya ane.

"Monggo Mas. Silahken." ujarnya.

Bersambung....​
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd