Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Bond is Lost

Dcuproy

Suka Semprot
Daftar
30 Jan 2021
Post
8
Like diterima
110
Bimabet
Bond is Lost

Salam kenal kepada seluruh pembaca a.k.a semproter sekalian.
Para moderator yg terhormat izinkan saya yang seorang newbie ini menuliskan kisah-kisah dari saya pada kesempatan kali ini.
Saya sudah menjadi silent reader semprot sejak 2014-an dan baru berani untuk membagikan pengalaman2 yg saya sekarang ini.


To the story......


Intro
31 Januari 2018.


Tiiit....tiit....tiit... (Alarm HP kumatikan)
"Yak pas jamnya, semua persiapan sudah selesai saatnya kita berangkat" ujarku.
"Gimana Bun, dah beres semua di koper kan ?" Tanyaku.
"Sudah yah, ayo,, mereka dah nunggu ditempat mama, ayah siap-siap untuk jadi sopir loh. Jangan ngantuk." Jawab istriku.


"Aman aja, sudah biasa ayah bawa mobil lintas kota lintas propinsi. Periksa kompor, air, dan kunci pintu." Pesanku.


"OK sudah semua, aman. Kunci nanti kita titipkan ke mama aja, biar bisa ngecek buat nyalain/matiin lampu, sekalian kasih makan ikan piaraan ayah." Istriku mengingatkan.


" Dah yok"


Kami pun berjalan menuju rumah diujung jalan, sekitar 100 m, rumah mertuaku.


Kulihat istriku memasuki rumah orangtuanya dan menitipkan kunci serta sedikit berbincang dengan adiknya.


Aku langsung menuju mobil Innova yang terparkir di depan rumah tsb dan menyapa orang2 yg ada di dalamnya.


" Weh mas, silahkan diisi posisi drivernya, kami pindah ke belakang dulu. Masih ngantuk abis jaga malam tadi, di kompleks lagi musim maling soalnya." Adam mempersilahkan.
" Ayo dek, kita pindah ke belakang" Adam mengajak istrinya, Nur, untuk pindah bangku.
"Iya" jawabnya singkat.


Sesaat kemudian istriku langsung duduk di bangku depan bekas Nur.
Mereka saling sapa dan ngobrol ngalor ngidul dengan mereka.
Aku langsung tancap gas karena untuk mengejar waktu karena lama perjalanan sekitar 3-4 jam untuk sampai tujuan.


Di dalam mobil ini selain kami berdua ada 4 orang lainnya.
Adam dan Nur pasutri yang keduanya berprofesi sebagai guru dan teman istriku dulu waktu masih mengajar di sekolah swasta.
Kemudian ada juga Dion dan Mai, mereka juga pasutri. Istriku, Nur, dan Mai dulunya adalah teman kerja di sekolah swasta. Dion adalah kakak kelasku jaman SMA dan jadi teman kuliahku satu angkatan di kampus dulu.


Tak terasa sudah hampir 2 jam berkendara, mereka memintaku untuk berhenti di warung makan dulu untuk makan siang dan pergi ke toilet.
Ku tepikan mobil ini dari jalan dan mereka langsung berhamburan keluar.
Para istri langsung menuju ke toilet, ya mungkin karena AC di mobil ini cukup dingin karena aku set di 23 C.


Aku, Adam, dan Dion bergerak ke arah warung untuk memesan makanan dan minuman.


" Gimana kerjaan mas Hery, aman aja?" Buka obrolan oleh Adam


"Aman aja mas, cuma harus adaptasi lagi ditempatkan di posisi yg baru" Mas Adam gimana ngajar, ku dengar minta mutasi balik ke asal ?"


"Yah itu belum disetujui sama sekolah, karena semenjak pindah ke negeri agak susah cari pengganti" kernyit Adam


"Iya begitulah mas, kemaren kami juga diskusi mau minta mutasi pindah ke daerah juga kantor belum bisa kasih" sambar Dion.


"Klo kalian pada pindah gak bisa jalan2 lagi kayak gini nanti, hahahaha..."tawaku.


Tak terasa para istri sudah menghampiri kami dan pesanan kami sudah datang.
Kami lanjut makan dan setelah selesai langsung tancap gas lagi ke arah tujuan.


Ternyata ada kendala selama di jalan. Jalur yg kami lewati terkena banjir dan kami harus memutar alhasil memakan waktu sampe 6 jam baru sampai di kota tsb.


Kami langsung menuju penginapan yg telah dipesan sebelumnya untuk kami.

Bersambung.....
 
Bagian 1
Penginapan 1


Sore itu kami menuju kamar penginapan yang sudah dipesan.
Penginapan ini seperti sebuah rumah yang disewakan saja. Bisa harian, mingguan, atau bulanan.


Setelah mandi dan berganti baju aku dan istriku bersiap mencari makan malam.
Di lobby kami berpapasan dengan Adam dan Nur.
" Ayok kita cari makan dulu, yg dekat sini2 aja." Kemana si Mai dan lakinya?"
Ajak istriku.


"Tadi dah ku ajak jeng, tapi mereka bilang nanti aja" jawab Nur.
"Oh yaudah kasih tau aja klo mau nitip biar sekalian dibelikan" ujar istriku.
"Siip" jawab Nur.


Kami makan disalah satu depot yg menjual sate kambing di dekat penginapan. Kami pergi dengan berjalan kaki, mobil sementara diistirahatkan dulu habis perjalanan jauh.


"Lanjut kemana ini ? Enak makan jajanan di depan itu kayaknya, rame pasti enak" ucap istriku.
"Aku balik duluan klo gitu, kalian aja kesitu. Aku titip belikan sprite aja yg kecil" jawabku.


"Ya sudah,...ayah pasti capek, ini kunci kamarnya. Kita mau kesitu dulu." ucap istriku.


Setelah membayar makanan, mereka kulihat langsung mendatangi penjual jajanan yg ramai itu. Aku putar balik ke penginapan dan menuju ke kamar.


Ku rebahkan badan ini, lumayan capek masih terasa dari perjalanan ini. Belum sempat 5 menit mencoba pejamkan mata, ku dengar sayup suara desahan dan erangan yang asalnya dari kamar disebelah kiri kami. Ku pastikan itu kamar Dion dan Mai.


"Sssshhh... Ayo sayang genjot yg kenceng, sssh....," Desis Mai


Ku coba bangun dari kasur ku dan ku dekatkan telinga ke dinding kamar....


"sssshhh....plak...plak...plak...gimana kurang kenceng?" Ujar Dion sambil mendesis.


"Terus syg udah mau keluar ini... sssshhh...udah mau nyampe....."
Ah...ah...ah...nyampe aku yg...aaaahhh....."


Plak...plak...plak...plak....plak.
"Aku juga mau keluar yang...ah ah ah...."


Seketika hening sejenak, "Pantesan gak mau diajak makan bareng, masih mau ngentot sekalinya mereka" pikirku.


"Jangan nyaring2 klo ngedesah sayang, nanti kedengaran sebelah. Inikan bukan di rumah." Ujar Dion.


" Gakpapa lah orang kita kan pasutri." Jawab Mai. "Suka suka lah, orang enak kok, Kontolmu besar dan enak banget soalnya, sampe rahimku kesodok2, perempuan mana yang gak keenakan klo gitu."
" Hush...mulutnya, emang segitu enaknya ?" Tanya Dion.
"Banget..., klo si Nur sama Rea sampe kena kontolmu juga pasti ampun2 mereka, hihihi..." Puji Mai ke suaminya.


" Ayo kita mandi habis itu cari makan, gara2 ini kita ditinggal mereka makan. Aku dah laper."
"Ayo"


Perlahan ku jauhkan telingaku dari tembok dan tak terasa kontolku menegang akibat mendengar permainan mereka...


Bersambung...
 
hijab pasutri swing...pasti mantul nih...:mantap: jarang ada biasanya hijab binal,selingkuh atau hijab budak seks...lanjut bos
 
Bagian 2
Penginapan 2



Jam menunjukkan pukul 19.00,
Kudengar langkah kaki di depan kamar, pintu kamar pun diketuk dan terdengar istriku memanggil untuk dibukakan pintu
"Yah, ayah, tolong bukain pintu" seru istriku
"Iya sebentar" jawabku langsung membuka pintu.


Istriku langsung masuk kedalam, ditangannya ada 2 kantong plastik.
"Ini sprite pesanan ayah, ini juga bunda belikan camilan biar ayah ikut ngerasain, enak kok rasanya, pantes aja rame betul tadi." Sodor istriku.
"Gimana istirahat nya udah lumayan segerkah ?" tanyanya.


"Iya, makasih ya Bun, lumayan lah tapi tadi itu......." Langsung kubisikan ke istriku semua yg kudengar tadi.


Muka istriku terlihat memerah.
"Memang si Mai orangnya begitu, ngomong sering gak disaring" pungkasnya.
"Kok bunda mukanya merah, malu apa mau ?" Godaku.
"Issshh... Ayah ah... mulai mancing2 ni" istriku mengelak.


"Coba cerita lah yang lengkap soal temen2 mu, yg jelas gitu, kayak ayah cerita ttg temen2 ayah. Detail jelas luar dalam." Pancingku.
"Iya sebentar bunda ceritakan".


Istriku pun mulai bercerita,..
Mai pernah bercerita bahwa ia termasuk salah satu wanita yg terbuka untuk urusan seks. Teman berceritanya siapa lagi kalau bukan istriku dan Nur, hanya mereka yang tau itu semua. Mulai dari gaya, fantasi, dan sampai detail2 urusan seks yang dilakukan dengan suaminya pun diceritakan ke mereka.


Istriku sebenarnya tipe wanita yg cenderung lurus2 saja sebenarnya namun kepo klo masalah ranjang. Dia tipe yang banyak nanya ini itu dan lain2.


Dari sikap istriku yang kepo ini bisa disimpulkan si Mai dan Dion keduanya memiliki fantasi cuckold, kehidupan seks mereka selalu panas membara walaupun mereka sudah dikaruniai 1 anak berusia 5 tahun. Dan mereka belum berani mewujudkan fantasinya itu.


Cerita lain dari sisi kehidupan seks Nur dan Adam. Mereka walaupun sudah menikah hampir 10 tahun tapi belum memiliki anak. Mereka sudah periksa ke laboratorium dan menyatakan keduanya normal. Kehidupan ranjang mereka bisa dibilang kurang. Seminggu hanya maksimal 2 kali berhubungan. Alasan capek setelah kerja biasanya yg dikemukakan.
Untuk fantasi mungkin tipe melihat orang lain berhubungan baru bisa membangkitkan libido. Hal ini diketahui saat si Nur mengatakan bahwa suaminya senang menonton bokep sebelum mereka berhubungan. Istilahnya pemanasan dulu.


Tak terasa 1 jam istriku bercerita mengenai kehidupan teman-temannya itu. Jam dinding menunjukkan pukul 8 malam. Camilan yg dibawakan dan sprite pun sudah habis.
Ketika mau beranjak ke kamar mandi untuk gosok gigi, ku dengar pintu diketuk. Istriku membuka pintunya.
Dari sini kulihat ada Mai, Dino, Nur, dan Adam di depan pintu.
Istriku berbincang dengan mereka.


" Tadi bilangnya mbak yg dibawah, kolam belakang sudah dibuka, gimana klo kita coba." Ucap Adam
"Jarang2 kita bisa berendam di kolam air panas alami, bagus loh buat kesehatan." Sambung Adam.


"Gimana mas Rifan ? Ayolah kita semua mau kesana. Ikut ya ?" Ajak Adam.


Aku pun memberikan tanda OK, "Sebentar ya abis gosok gigi" jawabku.


Setelah itu kami semua bergegas ke kolam air panas yg dimaksud. Jaraknya sekitar 50 meter dari penginapan kami.


Kolam ini dikelilingi tembok tinggi sekitar 3 meter. Kolam terbagi dua sisi. Terlihat dari tanda petunjuk. Sisi kanan untuk laki-laki dan sisi kiri untuk perempuan. Dari depan kami sudah bisa melihat kepulan asap yang melewati dinding tembok kolam.


"Selamat datang di kolam air panas Tirta Sedayu bapak ibu sekalian, mohon dibaca dulu peraturan yang ada di depan." Sapa seorang wanita 40-an didepan pintu masuk.
"Karena kolam ini baru pertama kali dibuka lagi setelah renovasi, mohon hati2 ya karena lantai masih ada yang licin." Lanjutnya.
"Baik Bu, terimakasih" jawab kami hampir bersamaan.


Perlahan ku baca peraturan yg terpampang di depan.


Peraturan tata tertib kolam air panas Tirta Sedayu
1. Tidak diperkenankan memasuki kolam dengan pakaian, termasuk pakaian dalam
2. Sebelum memasuki kolam harap bilas tubuh terlebih dahulu
3. Tidak diperkenankan membawa makanan atau minuman ke dalam area kolam
Sekian.


"Oke kita pisah disini kalian ke arah kiri kami ke arah sini, ok selamat berenang" ujarku ke istriku dan sahabatnya.


" Oke sampai jumpa, oh ya jangan lama2 paling sampe jam 9 aja, biar gak masuk angin" jawab istriku


"Oke setuju"
balasku.


Di sini kami bertiga, Aku, Adam dan Dion menuju ke kamar bilas.
Kami melepas semua pakaian termasuk pakaian dalam dan meletakkannya di tepian kolam, sebelum masuk ke kolam.

Bersambung....
 
Bagian 3
Penginapan 3


Setelah selesai membilas tubuh kami berjalan ke arah kolam, dari sini aku bisa deskripsikan badan kami karena posisi sudah telanjang bulat.


Dimulai dari diriku dulu,
Aku, Rifan, Usiaku 28 tahun berkulit kuning langsat, tinggi 175 cm, BB 75 kg, badan ku tipe yang biasa aja, ada otot dan abs namun tidak terlalu menonjol karena aku tidak terlalu sering berolahraga. Rambut gelombang dan pajang sedang. Kontolku ukuran panjang sekitar 15 cm saat ereksi dan diameter lebih kurang 5 cm.


Lalu lanjut ke Adam. Adam sendiri usianya sudah 36 tahun berkulit putih, tinggi sekitar 168 cm, BB 55 kg, tipe badan yang agak kurus ramping. Rambut pendek sekitar 1 cm. Ukuran kontol Adam sekitar 13 cm dan diameter 4 cm saat ereksi.


Terakhir adalah si Dion. Dion usianya 30 tahun berkulit sawo matang, tinggi 183 cm, BB 80 kg, tipe badan atletis karena mungkin nge gym dan kerjaan di lapangan. Rambut cepak samping. Ukuran kontol nya panjang sekitar 19 cm dan diameter 6 cm saat ereksi.


" Wah enaknya bisa nikmatin kolam air panas dan gak ada orang lain kayaknya selain kita disini." Ujar Dion


"Iya mas kayaknya baru kita yg pertama masuk dan belum ada yg tau klo udah dibuka lagi" sambung ku


" Ya sudah mumpung berendam kita sambil cerita-cerita apa ini ?" Ujar Adam


" Jangan bahas kerjaan ya, yg lain aja" potongku.
" Bahas yang seru2 aja kali dulu" lanjutku.


"Apa ? Aku gak ada bahan" bilang Dion
" Gini, selama ini ada yang kalian bayangkan atau khayalkan gak sih saat berhubungan sama istri" aku memulai.
" Wes bahas selangkangan lagi ini" lanjut Adam." Klo aku belum nemu "
"Belum nemu atau belum mau ngomong?" Cecar Dion.
"Hehehehe ...." Adam nyengir.


"Ok, aku dulu, klo aku pengin nyoba cuckold, aku pernah nonton kategori bokep yang itu dan kayaknya seru klo dicoba di dunia nyata, tapi apa ada yang mau ?" Ungkap Dion


" Mungkin klo itu harus dibicarain sama istri bro, biar sama2 open minder, gak saling menyakiti tapi saling menikmati." Jawabku.


"Klo aku sih pengen nyoba juga, cuma belum ada ngomong ke istriku. Hahahaha." lanjutku. " Mas Adam gimana ?"


"Aku agak susah naikin libido kalo gak ngebokep dulu, biasanya begitu. Mungkin klo nonton live lebih seru kali ya ? Hahahaha..." Adam mulai berkelakar.


Kami pun lanjut ngobrol tentang fantasi kami masing2 dan rencana-rencana untuk
mewujudkannya.
Tak terasa jam hampir menunjukkan pukul 21.00 sudah satu jam kami berendam saatnya naik dan balik ke penginapan.


(Sementara itu di sisi lain kolam)


Istriku dan kedua temannya sudah bugil setelah bilas dan mulai menceburkan diri untuk berendam di kolam.
Berikut gambaran dari tubuh para istri yang ada di sebelah.


Dimulai dari istriku dulu. Namanya Rea, umur 28 tahun, kulit kuning, TB 165, BB 60 kg, Toket ukuran 36E, rambut bergelombang panjang sepunggung. Tipe body istriku yang sekel namun karena selalu memakai hijab gamis panjang jadi tidak begitu terlihat. Matanya bulat dan senyumnya manis. Jembutnya dicukur rapi. Memeknya berwarna merah dan terlihat tertutup.


Lanjut ke Nur, istrinya Adam. Umurnya 35 tahun, berkulit putih, TB 168 cm, BB 50 kg, toket ukuran 32C, rambut lurus sebahu. Tipe body yang ramping dan lurus atas bawah. Sama seperti istriku yang memakai gamis panjang jadi kelihatan lebih kurus si Nur ini. Matanya meruncing dan bibirnya tipis. Jembutnya dipangkas habis. Memeknya berwarna pink dengan bibir dalam yang sedikit menjumbai.


Terakhir adalah Mai, istrinya Dion, Umur 34 tahun, berkulit putih, TB 173 cm, BB 65 kg, toket ukuran 34D, rambut ikal sepunggung. Hanya Mai yang tidak terlalu sering mengenakan gamis. Biasanya memakai jilbab + kemeja + celana kain saat berkumpul. Matanya bulat dan bibirnya merekah. Jembutnya di trim model Brazilian. Memeknya terlihat berwarna merah dengan bibir sedikit terbuka.


"Jadi jeng apa kesibukan belakangan" istriku membuka obrolan
"Yah gitu2 aja jeng, masih ngajar" jawab Nur.
"Yah sama gitu juga" jawab Mai.
Obrolan mulai gak asik, istriku berganti topik
" BTW, aku tau kenapa jeng Mai dan mas Dion tadi gak ikut kita cari makan?" Pancing istriku
"Hah, kenapa, kenapa?" Tanya Mai agak gelagapan.
"Kalian ngentot dulu kan tadi sore, suamiku yang cerita, soalnya dia tadi ada di kamar, pulang duluan abis makan, hihihiihihi" istriku cekikikan.
" Dia denger semua soalnya kedengaran sampe sebelah" jawab istriku.


Wajahnya Mai pun memerah,
"BTW gimana klo apa yang kamu bilang itu tadi jadi kenyataan ?" tanya istriku ke Mai
"Bilang apa sih, sumpah cuma aku yg gak ngerti disini" ucap Nur


Istriku pun menceritakan semua yang aku ceritakan tadi kepada kedua temannya itu.


Seketika kedua wajah temannya itu menjadi merah.
" Gini2 sudah, kita semua kan saling kenal, dan sudah terbuka mengenai urusan ranjang masing2, gimana ada yang berani nyoba ?" Pancing istriku.
" Kalo aku berani. Tapi gak boleh pake perasaan. Just like play a game" ungkap istriku
"Oke lah antara kira2 aja ini loh ya, aku juga mau coba." Jawab Mai.


Nur hanya mengangguk tanda setuju.
"OK Deal, klo gitu." Tutup istriku.
"Laksanakan malam ini"
"Begini rencananya...." Istriku membisikkan rencananya ke mereka dan mereka bertiga saling berpandangan. Mengangguk tanda setuju.


Bersambung.......
 
Bagian 4
Penginapan 4
Jam 21.30
Kami masuk ke kamar penginapan masing2. Istriku mendekat dan membisikkan sesuatu saat kami duduk di ranjang penginapan.

"Ayah,.... Gimana tadi berendam, segerkan ?" Tanyanya.
" Iya, enak, seger, cuma kita2 aja yg ada ternyata. Bunda gimana sama temen2nya?" Balasku.
"Sama, eh.... Bunda tadi cerita sama mereka apa yg ayah dengar dll dsb..." Istriku lanjut mengoceh....
" Bunda pancing2 kayaknya bener si Mai punya fantasi sesuai insting ayah" sambung istriku.
"Terus...?" Tanyaku.
"Begini yah......" Istriku memaparkan rencananya.
"Serius mereka mau?" Aku memastikan.
Istriku mengangguk.
"Oke lah klo gitu, sesuai rencana bunda,(sekilas melihat jam) sebentar si Nur dan suaminya bakal kesini." Sambar istriku.

Tiba2 dirinya menciumku, bibir dan lidahnya mulai bergerilya ganas mengorek mulutku. Sekejap istriku sudah meloloskan meloloskan baju dan roknya, tertinggal CD, BH, dan hijab berwarna merah marun yang masih melekat pada tubuhnya.

"Ayah...bukain dong ini kaitannya nyangkut nih," istriku merengek.

Lalu aku pun membuka semua pakaianku sampai bugil, tak lupa ku lepaskan CD dan BH istriku. Ia sekarang bugil hanya tinggal mengenakan hijabnya. Lalu ia menunduk.

"Ssssmmmm....eemmmppss...slurrpp"tampak istriku menikmati mengoral kontolku di bawah sana.
Tak lupa kumainkan kedua puting susu yang coklat itu.

Tanpa disadari ternyata ada 2 pasang mata yang memperhatikan kami dari ambang pintu. Kalo dari cerita dan rencana istriku dipastikan itu Adam dan Nur.

"Gantian yah," istriku melepaskan sepongannya.
Lalu ia naik dan berbaring di ranjang. Ku buka kedua pahanya lebar-lebar sehingga tampak vaginanya yang basah. Ku mainkan lidahku menyapu bibir bawahnya, tak lupa ku julurkan lidahku sampai kedalam lubangnya. Sesekali ku mainkan klitorisnya yang mulai membesar.
Tanganku pun tak tinggal diam, ku pelintir-pelintir kedua putingnya sampai mengeras.
Lima menit kemudian
"Ahhh...ssssst....aaah...ayahh....bunda mau keluar...sssttt....aahh...". Racau istriku.
Belum selesai satu kalimat, vagina istriku sudah berkedut-kedut dan cairannya mulai meleleh keluar.
Ku hentikan sejenak kegiatanku, ketika ku tolehkan kepala melihat arah pintu tampak Adam dan Nur melihat kami. Mereka seperti terbengong-bengong.
Karena sudah diceritakan istriku maka aku tak kaget.

"Mas, kalian masuk aja, ngapain di situ." Panggilku.
" E...e...eh... Iya iya..." Mereka berjalan masuk ke kamar dan menutup pintu.
" Tenang aja tadi Rea sudah cerita, aman aja. Klo mau nonton lanjutannya silahkan aja duduk di sofa situ. Aku mau lanjut dulu." Jelasku.

Mereka seperti kerbau yang dicucuk hidungnya lanngsung mengikuti arahan dariku.

" Sudah Nur, santai aja, anggap aja lagi nonton film tapi ini versi live nya, hihihiihihi..." Istriku cekikikan.
Adam dan Nur hanya tampak mengangguk angguk saja.

Kembali ke kami. Rea ku posisikan telentang di ranjang, ku angkat paha nya ke atas. Ku arahkan kontolku ini ke vaginanya. Tapi tidak langsung ku masukkan melainkan ku gesek-gesek dulu di bibir bawanya.
"Ayah....geli...ayo langsung cucuk aja" istriku memanja.
Dengan sekali hentakan dan karena vaginanya telah basah tadi langsung semua kontolku terbenam ke dalam vaginanya.
Ku genjot istriku dengan ritme 3-1. 3 kali tusukan pendek, 1 kali hentakan dalam. Mulutku terus mengulum bibir dan lidahnya. Matanya mulai memutih. Mulutnya hanya bergumam tanda kenikmatan yang dirasakannya. Sekitar 5 menit kami di posisi itu. Lalu ku minta ia merubah posisi doggy style.
Di sudut mata ku lihat Adam mulai memegangi selangkangannya dan Nur mulai gelisah. Tanda bahwa mereka mulai terangsang akibat menonton kami.
" Agak naik sedikit Bun" pintaku untuk membetulkan posisi istriku.

Ku ambil ancang-ancang dan dengan sekali hentakan kembali ku genjot vagina istriku dengan ritme yang agak lebih kencang dari yg tadi.
" Ah...ayah...ah....eeeenak....yang dalem ayah...." Istriku kembali meracau.
Posisi kami membelakangi Adam dan Nur, sehingga mereka bisa melihat jelas bagaimana kontolku keluar masuk menggenjot vagina istriku ini. Kembali aku agak menunduk dan memainkan puting istriku. Setiap kali aku memainkan putingnya pasti bagian dalam vaginanya akan semakin mencengkram. Setelah 5 menit diposisi itu...
"Ayah, bunda mau keluar lagi ni...ssshh..."
Ku percepat genjotanku dan beberapa saat kemudian...
"Bunda keluar yah...yah...yah....aaaahhh..." Istriku orgasme yang kedua kali.
"Ayah juga mau keluar Bun,sssshh..."
Semakin kuhentak vagina istriku, kurasakan beberapa kali kepala kontolku mengenai mulut rahimnya dan dalam hitungan detik...
"Cret....cret...cret...cret..."
Ku keluarkan semua spermaku didalam rahim istriku.
Kudiamkan beberapa saat tanpa melepasnya. Tampak lelehan sperma melewati celah2 pahanya. Lalu ku lepaskan kontolku dari vagina istriku. Nafas kami pun tersengal senggal dan kami jatuh berbaring bersebelahan.

Di sisi sofa pemandangan yg bisa diduga mulai tampak.....
Bersambung......
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd