Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Breaking News: Hercules TNI AU Jatuh...

Bimabet
C-130 sudah mengontak dengan radio TNI
Jd harusnya tidak ada friendly fire
Sebenarnya bukan AA yang menembak C-130 melainkan MiG-21 yang posisi ada di Utara

Aneh aja kalau tidak sengaja menembak pesawat sendiri, secara sudah mengontak radio TNI bahwa ada pendekatan / approach C-130 milik AURI (Nama TNI AU saat itu)
Dan kalau menurut versi ditembak Fishbed, apakah mungkin ditembak padahal camo terlihat khas AURI dan kliatan logo AURI

Indonesia pengguna seri B pertama
Itu juga hasil pertukaran dengan Agen CIA yang ditembak jatuh.

Tipe E indonesia ga punya
 
C-130 sudah mengontak dengan radio TNI
Jd harusnya tidak ada friendly fire
Sebenarnya bukan AA yang menembak C-130 melainkan MiG-21 yang posisi ada di Utara

Aneh aja kalau tidak sengaja menembak pesawat sendiri, secara sudah mengontak radio TNI bahwa ada pendekatan / approach C-130 milik AURI (Nama TNI AU saat itu)
Dan kalau menurut versi ditembak Fishbed, apakah mungkin ditembak padahal camo terlihat khas AURI dan kliatan logo AURI

Indonesia pengguna seri B pertama
Itu juga hasil pertukaran dengan Agen CIA yang ditembak jatuh.

Tipe E indonesia ga punya

Wah anda dapet info ditembak fisbed darimana lagi itu? dalam sejarahnya fishbed tidak pernah sampai digelar di kalimantan paling pol di medan dan palembang, Long bawan sendiri udah termasuk wilayah paling utara Indonesia, jdi utara mana lagi nih?
 
seri C-130 E diperoleh dari US bekas pake perang vietnam medio tahun 75
 
seri C-130 E diperoleh dari US bekas pake perang vietnam medio tahun 75

Gak pernah ada tuh cerita C-130E hibah dari AS,adapun hibah ya baru2 aja dari australia atau dari sipil, itupun tipe H dan L-100-30
 
....... Ketika konfrontasi dengan Malaysia yang dikenal dengan
kampanye Dwikora, Indonesia menyiagakan pembom
Tu-16 dan MiG-21. Karena jangkauannya yang kecil,
pesawat harus ditempatkan di Palembang dan Medan.
Selama pengabdiannya di AURI, memang tidak ada
pengalaman perang udara hebat yang ditinggalkan
MiG-21 bagi generasi berikutnya. Selama Dwikorapun,
hanya beberapa kali berpapasan dengan pesawat Hawker
Hunter atau HS Buccaneer Inggris saat mengawal Tu-16.
Leo Wattimena sendiri memang tidak menghendaki
adanya duel udara di antara kedua belah pihak. “Kecuali
ditembak,” perintah Leo. Namun begitu, dua rudal K-13A
atau NATO menyebutnya AA-2 Atoll dan kanon 30 mm,
tetap disiagakan. Biarpun dilarang bertindak provokasi,
ada saja beberapa penerbang yang berbuat iseng.
Maksudnya hanya ingin melihat kesiapan radar lawan.
Dengan airborne dari Medan, pesawat terbang low level
menyusuri selat Malaka. Begitu menjelang perbatasan,
tower akan berteriak memberitahu ada pesawat naik dari
Butterworth. “Kita langsung pull up, kabur,” jelas
Jahman yang menjabat komandan Skadron 14 setelah
Rusman. Saat pesawat Inggris tiba di perbatasan,
MiG-21 AURI sudah terbang jauh. “Kita (MiG-21)
memang tidak pernah perang. Sebagai pencegat, kita
hanya menunggu lawan yang tidak pernah jelas. Itulah
tugas kita, menunggu dan menunggu,” tutur Jahman
yang menerbangkan MiG-21 nomor 2164.
http://tni-au.mil.id/pustaka/mig-21-fishbed-auri-benteng-indonesia-yang-ampuh
 
Kata sapa fisbed ga pnh digelar di kalimantan?
Dalam op dwikora kalau gak salah 3-5 fishbed gugur

bukan di kalimantan jatuhnya, 1 jatuh di cepu menggasak hutan jati saat latihan terbang malam, 1 jatuh saat berusaha take off di madiun karena afterburner gagal pilot eject tapi tewas, 1 lagi jatuh karena pilot kaget waktu mau landing pilot eject tapi selamat, sperti tulisan yang disadur om princeville diatas, Mig-21 selama dwikora ditempatkan di medan dan palembang
 
Hingga tahun 1974 TNI AU hanya memiliki 10 Pesawat C-130 B Hercules dibawah kendali skadron 31, tahun 1975 mendapat tambahan 3 Pesawat C-130 E Hercules dari Amerika Serikat yang digunakan dalam operasi udara selama perang Vietnam.
http://tni-au.mil.id/content/auri-p...ertama-di-luar-angkatan-udara-amerika-serikat

Oke terimakasih koreksinya coba saya telusuri lagi, ada sumber yg bilang tipe B juga soalnya, perbedaan tipe B dan E itu kmampuan bawa bahan bakar tambahan dimana tipe E bisa bawa tanki tambahan di sayapnya, berarti yg hibah AS itu bisa jadi yang punya tail number A-1311, A-1312, A-1313

Naah gini, kadang gw bingung ma sejarah

Padahal dulu bokap ane yang ngalami

Tapi terkadang sejarah beda

coba om ceritain pengalaman bokap anda, siapa tahu ada sejarah yang terlewat..
 
Bokap ane kompi pertama yg masuk malaysia bersama marinir lainnya setelah op.papua barat.
Melakukan pengintaian dan mata2
MiG21 pun diterbangkan untuk memantau udara

Dan pernah bilang MiG21 jatuh 1 kena AA misi patroli

Makanya ane bingung ma sejarah kita
Banyak berubah n diubah
 
ada kabar simpang siur mengenai peremajaan alutsista TNI, antara mempertahankan pola menerima hibah ato membeli bekas dengan pola pembelian baru untuk semua peralatan/alutsista.
kira2 yang mana lebih menguntungkan buat TNI??
kl ane sih tetap dengan: "bekas boleh asal berkualitas"
 
Kalau darat n laut bolehlah bekas atau istilah kerennya retrofit. Krn kl ada kecelakaan masih bisa menyelamatkan diri.
Kalau urusan udara harus baru.
Kaya negara kismin aja beli bekas
 
ada kabar simpang siur mengenai peremajaan alutsista TNI, antara mempertahankan pola menerima hibah ato membeli bekas dengan pola pembelian baru untuk semua peralatan/alutsista.
kira2 yang mana lebih menguntungkan buat TNI??
kl ane sih tetap dengan: "bekas boleh asal berkualitas"

technically 2nd hand bukan pilihan buruk selama berkualitas dan harga sesuai budget.
 
biar bekas namun kt mampu dan memiliki kemampuan untuk melakukan manajemen perawatan yang baik maka akan tetap optimal, sampai pada batas usia pakai maksimal (memang ada ya batas usia pake maksimal utk alutsista TNI, sepanjang masih laik dipake)
 
biar bekas namun kt mampu dan memiliki kemampuan untuk melakukan manajemen perawatan yang baik maka akan tetap optimal, sampai pada batas usia pakai maksimal (memang ada ya batas usia pake maksimal utk alutsista TNI, sepanjang masih laik dipake)

ad, semisal pespur ad batasan flight hour pemakaian dari pabrikan meliputi airframe dan engine. in case gripen C/D memiliki umur airframe 8000 flighthour dan engine 4000 flighthour.
 
iya jg sih itu kan umur pake yang dikeluarkan oleh pabrikan, namun disisi lain TNI sering memperpanjang usia pemakaian dengan banyak cara (mungkin jauh melebihi usia pakai yang seharusnya). nilai plusnya: manajemen pemeliharaan kt sangat baik ato penggunaan metode "akal2an" untuk menyiasati usia pakai. contoh banyak ranpur dan kapal tua yang dinegara asalnya sdh tidak ada bahkan negaranya sdh bubar masih tetap jd andalan TNI.
untuk ukuran pesawat temput hal itu sangat berbahaya...
 
Bimabet
Ya kalau urusan darat n laut tidak bahaya. Tapi kalau urusan udara itu nyetor nyawa

Perawatan kita pun juga sudah mumpuni ini terbukti spare part F16 F5 hawk dll sudah diproduksi DI walaupun hanya part kecilnya.

Dan pengganti hercules pun kalau saya lihat lebih condong ke A400 daripada C17
Karena :
- A400 multirole (bs angkut dan air refueling)
- Airbus lebih familiar dengan Indonesia karena dikomersil pun Indonesia tergolong banyak.

C17 dia daya angkut lebih berat tapi gak bisa air refueling

TNI pun pasti pilih yang banyak fungsi. A400 pun pilihan tepat
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd