Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Bu Guru Tetangga Kontrakan Baru

Terbangun dari tidurku, ku perhatikan tidak ada lagi Rani yang tadi malam bersamaku di tempat tidur ini. Entah kapan Rani keluar dari kamar dan kembali ke kontrakannya, aku tidak menyadarinya. Segera ku beranjak, merapikan tempat tidur dan bergegas ke belakang untuk cuci muka sembari membuat kopi. Ku lihat jam dinding masih menunjukkan pukul 06.00 wib, masih banyak waktu untuk mempersiapkan diri sebelum menunaikan kewajiban rutin aktivitas kantor. Setelah kopi sudah ku seduh, segera ku buka pintu kontrakan agar udara segar pagi hari mengisi ruang ini. Ku nyalakan rokok putih kesukaanku dan kemudian duduk di beranda teras sambil menikmati secangkir kopi. Kesibukan pagi ku saksikan dari beberapa pintu kontrakan, ada yang mau kerja, ada yang menjemur pakaian dan ada juga yang hening masih lelap dalam tidurnya.

Tinn.. tiiin.. "selamat pagi, mas Tama" klakson motor yang mengagetkan ku dari lamunan nikmat sebatang rokok dan secangkir kopi. Rupanya itu Rani, ternyata dari tadi ada di parkiran yang sudah rapi dan siap untuk berangkat mengajar. Tetaplah cantik dengan setelan baju cokelat khas ASN dengan bawahan rok selutut. Senyumnya sungguh manis di balik helm hello kitty yang di kenakan nya. "Ehh, pagi.. udah rapi aja nih, cepat benar berangkatnya" ujar ku menyapa balik. "Iya mas, biasa ini kan hari senin di sekolah ada upacara, gak enak klo datang terlambat" katanya tetap dari atas motor. "Oh begitu, ya udah hati-hati di jalan yaa" aku pun menimpali. Rani tersenyum sambil mengangguk dan kemudian perlahan menarik tuas gas dan melaju meninggalkan kontrakan ini. Rokok ku sudah habis, kopi pun sudah tegukan terakhir. Segera ku masuk ke dalam untuk bersiap-siap kerja juga.

Tidak perlu waktu lama, 30 menit sudah cukup bagiku untuk bersiap mulai dari mandi hingga berpakaian. Aku pun segera mengikat tali sepatu dan mengunci pintu kontrakan. Segera ku starter starlet andalan ku, dengan perlahan gas ku tekan dan melaju membelah jalan kota ini yang mulai padat oleh rutinitas hari senin. Sambil menyetir aku pun tersenyum sendiri, mengingat kejadian tadi malam. Rani yang baru pindah di sebelah kontrakan ku sudah masuk dalam buaian dan tampilan ku ini. Sesekali ku lihat ke arah spion tengah, klo di pikir ternyata ganteng juga aku ini. Tepat pukul 07.15 aku tiba di kantor, sudah ada beberapa rekan kerjaku yang tiba juga. Segera ku parkirkan gerobak tua ini di tempat biasa parkir.

Tak banyak cerita hari ini di kantor, seperti hari-hari biasanya menyelesaikan tugas yang sudah ku susun dalam kerangka kerja dan sesekali bergabung ke meja rekan kerjaku di sebelah ruangan sambil bercerita topik apa pun. Hari pun menjelang sore, waktunya untuk pulang. Dalam prinsip ku, jangan sampai kerjaan di tumpuk dan akan jadi lembur. Tetap di sesuaikan dan di tuntaskan selama jam kerja saja. Setelah absen fingering pulang, aku pun kembali menuju ke kontrakan. Mampir sebentar untuk membeli martabak ketan hitam sebagai teman cemilan sore ini. Jam 17.00 aku sudah tiba kembali di kontrakan. Ku lihat, Rani sudah duduk di beranda teras kontrakannya. Sepertinya baru saja mandi sore, karena ku lihat rambutnya yang basah. Mungkin, Rani baru keramas sore ini kata ku dalam hati.

"Ehh, bu guru sudah pulang ini" sapa ku pada Rani. Rani pun tersenyum dan menjawab sapaan ku "iya mas Tama, sudah dari jam 15.00 tadi, kan di sekolah jam nya tidak sampai terlalu sore. Lalu ku serahkan kantong berisi martabak tadi ke Rani, "ini ku bawa martabak, buatkan kopi ya" ujarku meminta. "Ihh, mas Tama ini.. alasan bawa martabak tapi minta kopi" katanya sambil tertawa. Aku mandi dan salin sebentar yaa, sambil menunggu kopi buatan bu guru cantik. Rani pun ngeledek sembari berdiri masuk ke dalam, membuatkan kopi sachet untuk ku.

Sore ini ku habiskan waktu bersama Rani bercerita pengalaman pertama kerjanya sebagai guru dan cerita canda lainnya sambil menikmati potongan martabak dan secangkir kopi buatannya di tambah rokok yang ku hisap. Tentu yang lebih melengkapi sore itu, memandangi wajah Rani yang menggunakan setelan piyama pendek berbahan satin dengan belahan dada rendah. Sesekali ketika Rani menunduk untuk mengambil martabak, terpampang kembali dua gundukan yang telah ku jamah malam sebelumnya. Kembali terbayang olehku nikmatnya memainkan puting kecil Rani, sampai mengeluh erang kecil ahh... ahh.. otomatis, batang kejantanan ku juga bergolak ingin lepas dan dari cengkeraman CD yang ku kenakan. "mas.. nanti malam sibuk gak?" Rani berkata. "Ohh, gak sih ada apa Ran?" jawabku. "Rani boleh minta temanin ke supermarket, buat isi persediaan kebutuhan di kulkas, nanti Rani traktir makan malam deh" ujar Rani berharap. Tentu saja, aku tidak menolaknya, dan ku-iyakan dengan anggukan kecil tanda setuju. Azan maghrib menyudahi obrolan sore itu, cakrawala senja telah tiba berganti malam dengan kerlip bintang nan jauh disana.

Bersambung di Page 10​
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd