Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Bu hanny yang aduhai

ninja8484

Semprot Lover
UG-FR
Daftar
31 May 2011
Post
220
Like diterima
192
Bimabet
Perkenalkan namaku Bima Handrono umur 28 tahun tinggi 180cm dan berat 70 kg.Cerita ini terjadi pada saat aku mau bersilaturahmi ke partner bisnisku yang ada di kota M.
"Hallo?", kataku ketika telepon sudah tersambung.
"Hallo?", terdengar suara wanita menjawab.
"Ini pasti Bu Bu Hanny, ya? Saya Bima, Bu..", kataku.
"O, Nak Bima.. Apa kabar?", tanya Bu Hanny ramah.
"Baik, Bu.. Bisa bicara dengan Pak Ronny, Bu?", tanyaku.
"Suami saya sejak kemarin malam pulang ke Semarang, Nak Bima...sekitar 5 hari katanya", kata Bu Hanny.
"O begitu ya, Bu.. Well, kalo begitu saya pamit mundur saja, Bu..", kataku cepat.
"Sebentar, Nak Bima!", kata Bu Hanny menyela.
"Ya ada apa, Bu?", tanyaku.
"Tidak ada apa-apa kok, Nak Bima. Hanya saja rasanya kita sudah lama tidak pernah bertemu", katanya.
"Betul sekali, Bu. Kebetulan saja saat ini sebetulnya saya ada perlu dengan Pak Ronny tentang masalah bisnis kami, Bu", kataku.
"Ada yang bisa saya bantu, Nak Bima?", tanya Bu Hanny serius.
"Mm.. Kayaknya tidak ada, Bu. Terima kasih..", kataku lagi.
"Sekarang Nak Bima sedang dimana?", tanyanya kian melebar.
"Saya sedang di jalan, Bu. Tadinya mau ke rumah Ibu. Tapi ternyata Pak Ronny tidak ada di rumah..", kataku seadanya.
"Kesini saja dulu, Nak Bima!", ajak Bu Hanny.
"Gimana, ya?", kataku ragu.
"Ayolah, Nak Bima.. Teman suami saya berarti teman saya juga. Please..", pintanya.
"Baiklah, saya akan mampir sebentar..", kataku setelah berpikir sejenak.
"Okay.. Saya tunggu, Nak Bima. Bye", kata Bu Hanny sambil menutup telepon.
Segera aku menuju ke rumah Pak Ronny, teman bisnisku. Di teras sebuah rumah di kawasan Cipinang Indah, tampak seorang wanita tersenyum ketika aku mendekat, itulah istri teman bisnisku yang bernama Bu Hanny. Aku biasa memanggilnya dengan Ibu Hanny. Usianya sekitar 47 tahun, wajah lumayan enak dipandang. Kulit putih, postur tubuh sedang saja. Yang membuatku suka adalah tubuhnya yang seksi terawat. Aku kenal dia sekitar satu tahun yang lalu ketika aku mengantar Pak Ronny suaminya, pulang dari urusan bisnis. Sejak pertemuan itu kami masih sering bertemu. Dan memang dalam pertemuan-pertemua itu mataku dan mata bu Bu Hanny sering bentrok tanpa setahu suaminya. Dan kerlingan matanya kadang mengandung birahi terpendam.
Bahkan pernah ketika aku nekat mengedipkan mata...ia membalasnya dengan menggigit bibir bawahnya dengan gaya yang nakal... Tapi itu semua berlalu...
Sampai suatu ketika...
"Silahkan masuk, Nak Bima", katanya sambil membuka pintu rumahnya.
"Terima kasih", kataku sambil duduk di ruang tamu.
"Mau minum apa, Nak Bima?', tanyanya sambil tersenyum manis.
"Apa saja boleh, Bu..", jawabku sambil membalas senyumannya.
"Baiklah..", katanya sambil membalikkan badan dan segera melangkah ke dapur.
Mataku tak berkedip melihat penampilan Bu Hanny pagi itu. Dengan memakai kaos tank-top serta celana pendek ketat/hot span, membuat mataku dengan jelas bisa melihat mulusnya punggung serta bentuk dan lekuk paha serta pantat Bu Hanny yang bulat padat bergoyang ketika dia berjalan.Bu Hanny ini benar-benar semok....
"Maaf kelamaan..", kata Bu Hanny sambil membungkuk menyajikan minuman di meja. Saat itulah dengan jelas terlihat buah dada Bu Hanny yang besar. Darahku berdesir karenanya.
"Silakan diminum..", katanya sambil duduk.
Kembali mataku selintas melihat selangkangan Bu Hanny yang jelas menampakkan menggembungnya bentuk memek Bu Hanny.
"Iya.. Iya.. Terima kasih..", kataku sambil meneguk minuman yang disajikan.
"Sudah lama sekali ya kita tak bertemu..", kata Bu Hanny membuka percakapan.
"Betul, Bu. Sudah sekitar enam bulan saya tidak kesini..", jawabku.
"Senang rasanya bisa bertemu Nak Bima lagi..", kata Bu Hanny tersenyum sambil menyilangkan kakinya
Kembali mataku disuguhi pemandangan yang indah. Bentuk paha indah dan sekal-padat Bu Hanny membuat darahku berdesir kembali. Ini perempuan kayaknya bisa juga.., pikiranku mulai kotor.
"Hei! Nak Bima lihat apa?", tanya Bu Hanny tersenyum nakal ketika melihat mataku tertuju terus ke pahanya.
"Eh.. Mm.. Tidak apa-apa, Bu..", jawabku agak kikuk.
"Hayoo.. Ada apa?", kata Bu Hanny lagi sambil tersenyum menggoda dan kerlingan matanya menatapku. Aku suka tatapan matanya yang terkesan binal.
"Saya suka lihat bentuk tubuh Ibu, jujur saja..", kataku memancing.
"Memangnya kenapa dengan tubuh saya?", tanyanya sambil matanya menatap tajam mataku.
"Mm.. Nggak ah.. Nggak enak mengatakannya..", jawabku agar dia penasaran.
"Tidak enak kenapa? Ayo dong Nak Bima..", katanya penasaran.
"Sudah ah, Bu.. Malu sama orang.", kataku sambil tersenyum.
"Iihh! Nak Bima bikin gemes deh..", katanya sambil bangkit lalu menghampiri dan duduk di sebelahku. Aroma tubuhnya benar-benar membangkitkan birahi...
"Saya cubit nih..! Ayo dong katakan apa?", katanya sambil mencubit pelan tanganku.
"Yee.. Ibu ternyata agresif juga ya?!", kataku sambil tertawa.
"Tapi suka, kan?", katanya nakal dan manja.
"Iya sih..", kataku mulai berani karena melihat gelagat Bu Hanny seperti itu.
"Kalau begitu, ayo dong Nak Bima kasih tahu ada apa dengan tubuh saya?", tanya Bu Hanny agak berbisik sambil tangannya ditumpangkan di atas pahaku. Aku tak menjawab pertanyaannya, hanya tersenyum sambil mataku tajam menatap matanya.
"Ihh, kenapa Nak Bima tak mau jawab sih?", suara Bu Hanny berbisik sementara matanya menatap mataku.
Beberapa saat mataku dan mata Bu Hanny saling bertatapan tanpa bicara. Sedikit demi sedikit kudekatkan wajahku ke wajahnya. Terdengar jelas nafas Bu Hanny menjadi agak cepat disertai remasan tangannya di pahaku ketika bibirku hampir bersentuhan dengan bibirnya.
"Tubuh Ibu seksi..", bisikku sambil menempelkan bibirku ke bibir merahnya.
"Ohhh...mmmmhh..", desahnya ketika kukecup dan kulumat perlahan bibirnya.
"Pantatmu bahenol Bu Bu Hanny..."kataku smbil tanganku meremasi pantatnya.
"Nggghhhh..."Bu Bu Hanny mendesah. Ia melepas bibirnya, lalu mendesakku makin rapat. Bibirnya terbuka...lalu melumat mulutku dengan liar. Ia memutar-mutar mulutnya dan sambil mendesah ia memaguti bibirku.
Tak kusangka nafsu Bu Bu Hanny begitu liar dan panas. Lumatan bibirku dengan sangat panas dan liar dibalas dengan pagutan yang lebih liar lagi. Lumatan bibir, hisapan dan permainan lidahnya benar-benar membuatku bergairah. Apalagi ketika tangan kiri Bu Bu Hanny dengan berani langsung memegang dan meremas celana bagian depanku yang sudah mulai menggembung. Tangan kanannya dengan lembut memegang belakang kepalaku dan meremasi rambutku.
"Mmhh..", desahnya ketika tanganku mulai meraba buah dadanya yang cukup besar menantang.
Kamu secara bersama-sama melepaskan bibir kami yang berpagut ketat...Lalu seperti dikomando kami saling menjilat leher... Di sela kilatanku di lehernya kudekati kupingnya lalu aku berbisik..."Ohh...bu...susumu montok..."desahku. Aku begitu intens meremasi susunya.
"MMhhhh.....mmm suka iyah...mmm..."desahnya di kupingku. Ia begitu liar menciumi dan menjilati leherku. Kadang ia mengigitnya lembut.
Lalu di sela-sela jilatanya di leherku ia berbisik di telingaku..."Kita pindah ke kamar saja, Nak Bima..", bisiknya. Ia melepaskan bibirnya. Matanya memandangi ku dengan nakal sambil tangannya meremasi kontolku....Ia memandangiku penuh birahi..."Kita ke kamar...aku mau ini...aku mau kontol ini...."desahnya pelan sambil meremasi kontolku dan memandangi mataku dengan tatapan penuh birahi mesum.
Aku tak sanggup menahan nafsuku. Kukelurkan lidahku lalu kujilati bibirnya yang tersenyum mesum itu...."Hmmmhhh....."desahku sambil mengusap lengannya dan mengajaknya bangkit.
Segera kuikuti Bu Hanny ke kamarnya sambil sesekali memegang dan meremas pantatnya. Di dalam kamar. Bu Hanny tanpa segan lagi langsung melepas semua pakaiannya hingga dengan jelas aku bisa menyaksikan betapa seksinya tubuh dia. Aku suka buah dadanya yang cukup besar dengan puting susu kecil berwarna agak coklat. Apalagi ketika melihat memeknya yang dihiasi bulu yang tak terlalu banyak tapi rapi.
 
"Ayo dong lekas buka pakaiannya..", kata Bu Bu Hanny ketika melihatku belum membuka pakaian.
"Tubuh Ibu sangat bagus...pinggul ibu sungguh bahenol dan padat..", kataku tersenyum sambil membuka pakaianku.
"Apa yang Nak Bima suka?", tanya Bu Hanny sambil menghampiri dan membantu membuka pakaianku.
"Saya suka ini..", kataku sambil meremas buah dadanya lalu meraba memeknya.
"HHHHmmm, nakal..!", katanya sambil memegang dan mengelus kontolku yang sudah mulai tegang. Kurengkuh belakang kepalanya lalu segera kulumat bibirnya, Bu Hanny pun segera membalas lumatanku sembari tangannya makin keras meremas kontolku.
"Uhh..", desah Bu Hanny ketika tanganku meremas buah dadanya dan sesekali memainkan puting susunya.
Sambil berdiri kami berciuman dan saling raba apa pun yang mau diraba, saling remas apapun yang mau diremas. Sampai beberapa saat kemudian, kudorong dan kurebahkan tubuh mulus telanjang Bu Hanny ke atas ranjang.
"Oww.. Nak Bima! Enakkhh..", desah Bu Hanny keras ketika bibirku menyusuri belahan memeknya sementara tanganku memegang dan meremas buah dadanya.
"Ohh.. Ohh..jilatanmu...", jerit Bu Bu Hanny sambil menggelinjang ketika lidahku menjilati kelentit dan lubang memeknya bergantian.
Tubuh Bu Bu Hanny makin bergetar dan melengkung ketika sambil kujilat kelentitnya, kumasukkan jariku ke lubang memeknya. Terasa di jariku jepitan-jepitan pelan lubang memeknya ketika jariku kukeluarmasukkan perlahan.
"Oohh..", jerit Bu Bu Hanny makin keras serta dengan keras menjambak kepalaku dan mendesakkan ke memeknya.
"Aku mau keluarrhh, Bimahh..", jerit Bu Bu Hanny sambil menggerakan dan mendesakkan memknya ke mulutku.
"Oohh! Nikmaatthh..!", jerit Bu Hanny ketika mendapatkan orgasme, lalu tubuhnya melemah. Aku bangkit lalu kutindih tubuhnya.
"Bagaimana rasanya, Bu?", tanyaku sambil mengecup bibirnya. Bu Hanny tidak menjawab pertanyaanku, tapi membalas kecupanku dengan lumatan ganas walau mulutku masih basah oleh cairan memeknya sendiri.
"Gantian, Nak Bima..", kata Bu Hanny sambil tersenyum lalu bangkit.
"Mm.. Enak, Bu..", kataku ketika kontolku dikocoknya sambil sesekali Bu Hanny menjilat kepala kontolku.
"Uhh..", desahku ketika terasa mulut dan lidah Bu Hanny dengan hangat melumat dan menghisap kontolku.
Jilatan dan hisapan Bu Hanny sangat terasa nikmat. Sangat lihay sepertinya Bu Hanny dalam hal ini. Apalagi ketika lidah Bu Hanny dengan tanpa ragu menjilat lubang anusku berkali-kali sembari tangannya tak henti mengocok kontol. Apalagi ketika ujung jarinya dimasukkan ke lubang anusku, lalu mulutnya tak henti menjilat dan menghisap kontolku.
"Bu Hanny... Enakk bangett..", kataku sambil terpejam lalu memegang kepalanya. Kemudian kugerakkan kontolku keluar masuk mulutnya.
"Uhh.. Enak sekali, Bu....", kataku sambil meremas rambut Bu Hanny.
"Sudah deh.. Naik sini!", pintaku. Bu Hanny menurut.
Setelah menghentikan hisapannya, dia segera bangkit lalu segera naik ke atas tubuhku. Kemudian dengan satu tangan dipegang kontolku lalu diarahkannya ke lubang memeknya. Bless.. Tak lama memeknya sudah mulai digerakkan ketika kontolku sudah masuk.
"Sudah lama saya memimpikan bisa bersetubuh dengan Nak Bima..", kata Bu Hanny sambil tetap menggerakan pinggulnya turun naik di atas kontolku.
"Memangnya kenapa, Bu.. Mhh..", kataku sambil meremas kedua buah dadanya yang bergoyang seiring gerakan tubuh Bu Hanny yang bergerak turun naik dengan cepat.
"Mmhh.. Karena.. Mmhh.. Karena sejak pertama kita bertemu, saya sudah suka dengan Nak Bima. Saya tertarik pada Nak Bima.. Mmhh..", kata Bu Hanny sambil mengecup bibirku. Aku tersenyum lalu membalas kecupannya sambil meremas pantatnya.
"Ohh, Nak Bima.. Enak sekali rasanya..", bisik Bu Hanny sambil mempercepat gerakannya.
"Ohh.. Sayaanngg.. Ohh..", jerit Bu Hanny sambil tubuhnya bergerak makin cepat seperti meronta. Sampai akhirnya, serr! Serr! Serr! Bu Hanny mencapai orgasme.
"Ohh..", jerit Bu Hanny sambil mendekap erat tubuhku sambil mendesakkan memeknya ke kontolku. Tubuhnya bergetar dan meronta merasakan nikmat yang amat sangat.
"Ohh.. Nak Bimay.. Enak sekali..", bisik Bu Hanny sambil mengecup bibirku. Aku tersenyum sambil membalas kecupannya.
"Mau posisi apa, sayang?", tanya Bu Hanny sambil tetap berada di atas tubuhku.
"Posisi kesukaan Bu Hanny apa?", aku balik bertanya.
"Doggy style.. Mau?", tanya Novie sambil tersenyum lalu mengecup bibirku.
"Whatever you want..", jawabku.
Bu Hanny bangkit lalu mulai nungging di pinggir ranjang. Tampak jelas memeknya merekah merangsang.. Segera kuarahkan kontolku ke lubang memeknya, lalu bless.. Bless.. Aku mulai memompa kontolku dalam-dalam di memeknya. Rasanya sangat nyaman dan nikmat.
"Ohh.. Enak banget memekmu Bu Bu Hanny...oh enaknya mengentotimu bu Bu Hanny..", kataku sambil meremas pantat Bu Hanny.
"Mmhh.. Ohhh Nak Bima...enotanmu enak...ohhh kontolmu dalem banget masuk dalammemekku...Oh..entotin...masukin sedalamnya sayang...ahhh....", erang Bu Bu Hanny sambil menoleh ke arahku, sementara pantatnya digoyang dan diputar mengimbangi pompaan kontolku.
"Remasshh.. Remass susuku, Nak Bima..", desah Bu Hanny sambil meremas buah dadanya sendiri.
Aku pun segera menuruti kemauannya. Sambil memompa kontol, tanganku segera memegang, meremas buah dada dan memainkan puting susu Bu Hanny bergantian.
"Ohh.. Ohh.. Nikmaatthh..", jerit lirih Bu Hanny sambil memegang tanganku yang sedang meremas-remas buah dadanya...."OOhhh...rasanya kontolmu makin keras dan besar dalam memekku...oh...setubuhi aku...oh entotanmu...oh enaknya..."
Lalu kembali kami merubah posisi. Ia langsung rebah mengangkang di ranjang... memeknya yang tembem benar-benar terlihat enak untuk di entot. Aku arahkan kontolku ke lobang memeknya...lalu....
""Ahhhhh,,,,,....OOOOhhhh....."kami mendesah bersamaan ketika kontolku masuk dalam memeknya.
Ia merangkul bahuku lalu menjilati leherku..dan berbisik "Ohhhh...entotanmu enak....kontolmu besar dan panjang....ohhh....dalam sekali Nak Bima..."
Aku tak kalah liar menjilati lehernya...dan kubalas bisikannya..." Memek ibu Bu Hanny tebal..memek ibu enak dientot...kntolku keenakan Bu..."
Kami terus berpacu di ranjang yang biasanya ia pakai tidur dengan suaminya itu. Lalu tiba-tiba ia merangkulku ketat. Tangannya meraih kepalaku...""Nak Bima..."desahnya.
Aku mengangkat kepalaku..lalu memandangi wajahnya...Ia menyentuh bibrku dengan bibirnya tetapi hanya sentuhan-sentuhan pelan...bibir kami bergesekan seirama goyangan pinggul kami yang saling menggenjot..."Ohhh..Nak Bimahh...aku bisa ketagihan dientoti kontolmu Nak Bima,,,ohh...enak Nak Bima..." Kedua tangannya berada di belakang kepalaku. Bibir kami bergesekan pelan...""Aku juga bu Bu Hanny....enak sekali mengentoti memek bu Hanyy....aku juga pasti ketagihan ngentot sama Bu Hanny..."
"Ohhh.. Nak Bima aku ketagihan kontolmu..."
"Ohh bu Bu Hanny aku ketagihan memekmu..."
Genjotan pinggul kami makin lama semakin ketat dan cepat...
"Ohh...bu Bu Hanny...aku akan ketagihan ngentot sama bu Bu Hanny..."desahku.
"Ahhh...ohhh...aku mau setiap waktu ngentot sama Nak Bima...kalau perlu tiap hari Nak Bima datang aja...kita bisa ngentot terus pak...ohhh...""
Ketika entotan-entotan kami semakin liar...dan nafas kami makin panas tak teratur...tiba-tiba ia menahan pinggulku...kami lalu begerak pelan...ia meraih kepalaku...bibirnya menjilati bawah kupingku...sambil saling menggenjot perlahan ia berbisik pelan..."Nak Bima...aku lagi subur loh..."
Aku kaget mendengar bisikanyya yang penuh birahi..."Oh bu Hanyy..."desahku. Lalu akupun mulai memompa memek bu Bu Hanny dengan entotan yang dalam. Aku meregangkan pahaku agar tusukan kontolku yang besar dan panjang makin dalam.
"Tekan kontolmu panjangmu sedalamnya Nak Bima...ohhh...iya gitu pak...masukin dalam-dalam pak..ohh..gitu...oh... iya tekan terus"
"Oh... Nak Bima...ohhh...masuki rahimku...masukkan kepala kontolmu dalam rahimku...oh gitu...okkkkhhh... Nak Bimaaaa..ohh...."
"Ohhh... Bu Hanny aku keenakan bu...oh...kontolku rasanya mentok bu...oh...enaknya bu....ohhhh...bu... Bu Hanny...maniku juga lagi banyak bu....udah tiga minggu aq tidak ngentot sama istriku bu...oookkkhhh...bu..."
"Oookkkkhhh Nak Bima ...oh... Nak Bima...aq suka Nak Bima...aku suka manimu banyak Nak Bima..."
Lalu tiba-tiba aku merasa kontolku diperas dan dihisap lobang memek bu Bu Hanny..."Oookkkhhh.....bu...oookkkkhhh..."erangku tak kuasa menahan nikmat.
"Iya sayang...okhh. Nak Bima...enaknya..."
"Ohh.. enak sekali, sayang..", kataku sambil mempercepat gerakan kontolku karena sudah mulai terasa ada sesuatu yang ingin keluar seiring rasa nikmat yang aku rasakan. "Buuuu...aku mau keluar bu..."
"Keluarkan saja di dalam memekku, sayang..semprot rahimku yang subur ini,,,,aaaa Nak Bima...", kata Bu Hanny sambil mempercepat goyangan pantatnya.
"Ohhh akan kusembur rahimmu yang subur ini bu Hanyy...aku akan semprot maniku sebanyak-banyaknya dalam rahimmu bu...ooohhh...ohhh...bu...ohhh bu Bu Hanny..aku akn membuatmu hamil Bu Hanny...aku akan membuntingim Bu Hanny...oookkkhhhh..."
"Iya Nak Bima...entoti...okkhhh...entotin memekkku...okk..Nak Bima...keluarkan manimu sebanyaknya....sirami rahimku...oh...hamili aku....entoti sampai aku bunting Nak Bima...aku pasti hamil oleh manimu...oookkkhhh....aku rela bapak entot sampai hamil..."
Kupercepat kontolku keluar masuk memeknya sambil meremas buah dadanya, lalu tak lama kemudian kudesakkan kontolku ndalam-dalam ke memeknya.. Croott! Croott! Croott! Air maniku menyembur sangat banyak di dalam memeknya seiring rasa nikmat dan nyaman kurasakan. Aku terus desakkan kontolku dalam-dalam ke dalam rahim bu Bu Hanny sambil kukerahkan otot dan nafasku agar maniku keluar sebanyak-banaykanya... sampai kurasakan air maniku habis keluar....Aku lakukan semua itu sambil mengulum bibirnya....
"OOkkkkkhhh...Nak Bima banyak sekali spermamu...oohhh....rahimku merasa hangat oleh manimu...ookkk...semprot terus pejuhmu yang banyak....aaahhh iya...oookkkhh iya..", kata Bu Bu Hanny sambil meliukkan pinggulnya.. Aku merasa lobang memeknya meremasi dan menghisap batang kontolku...kepala kontolku serasa diemut-emut oleh memknya...Bu Bu Hanny seolah ingin memeras spermaku sebanyak-banyaknya..
"Okkkhhhh....aku juga keluar Nak Bima...."desahnya..."Okkhhh..Nak Bima...aku enak Nak Bima...aku puas sayang...akkkhh...enaknya Nak Bima..."
Lalu ahkhirnya irama pergelutan badan kami berhenti...Ia mendesah dan memeluk kepalaku dalam dadanya...
Nafas kami memeburu.... Lalu bisikkanya terdengar lirih...
"Kontol Nak Bima enak...kontolmu besar dan panjang sayang...aku suka ngentot sama Nak Bima..."
"Ibu juga hebat, memek ibu tebal dan tembem...susumu besar bu...tubuh Bu Bu Hanny semok dan mulus...memek ibu enak dientot..", kataku lirih.
"Kapan pun Nak Bima mau, aku mau dientoti Nak Bima....aku suka birahimu Nak Bima...Kontol Nak Bima besar dan panjang...aku bisa ketagihan ngentot sama Nak Bima..", kata Bu Hanny sambil tersenyum lalu mengecup bibirku.
"Aku juga suka sama bu Bu Hanny...aku juga suka birahi dalam tatapn matamu bu...aku juga suka ngentoti ibu kapan saja...oohhh....", kataku sambil mengusap punggung telanjangnya.
"Saya mau mandi dulu, Nak Bima.. Mau ikut?", tanya Bu Hanny manja sambil bangkit dan turun dari ranjang.
"Mandi bareng wanita cantik siapa yang mau nolak?", kataku sambil bangkit pula.
"Ihh! Genit!", katanya sambil mencubit tanganku.
"Kalau sudah kena air dingin, bisa ada ronde kedua dong..", bisik Bu Hanny sambil memeluk tubuh telanjangku.
"Siapa takut..", jawabku sambil mengecup bibir ranumnya.
Bu Hanny, saya sayang kamu..
Dan semenjak itu saya dan bu hanny sering melakkukan hubungan sex saat suaminya tak di rumah,sampai akhirnya beberapa saat lalu Bu hanny ngasih kabar bahwa dia hamil.Kemudian dia memberitahuku kalau anak dalam rahimnya itu adalah anakku..........luv u Bu Hanny.......
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
mantab gan ... suami rekan kerjanya ... istrinya minta dikerjain ... :alamak:
 
Waaaallllaaahhhhh ..... jadi ngaceng nih, Bim
 
mantap... bikin ngecrot...
saran dan sedikit komentar aja...
kalo di copy dan edit dr cerita yg lain.. harus pake word checker kayaknya..
jangan sampe Novy nya ketinggalan... sama Pak instead of Nak... ehhehhee
keeep on writing gan... crooot terusss..
 
"Ayo dong lekas buka pakaiannya..", kata Bu Bu Hanny ketika melihatku belum membuka pakaian.
"Tubuh Ibu sangat bagus...pinggul ibu sungguh bahenol dan padat..", kataku tersenyum sambil membuka pakaianku.
"Apa yang Nak Bima suka?", tanya Bu Hanny sambil menghampiri dan membantu membuka pakaianku.
"Saya suka ini..", kataku sambil meremas buah dadanya lalu meraba memeknya.
"HHHHmmm, nakal..!", katanya sambil memegang dan mengelus kontolku yang sudah mulai tegang. Kurengkuh belakang kepalanya lalu segera kulumat bibirnya, Bu Hanny pun segera membalas lumatanku sembari tangannya makin keras meremas kontolku.
"Uhh..", desah Bu Hanny ketika tanganku meremas buah dadanya dan sesekali memainkan puting susunya.
Sambil berdiri kami berciuman dan saling raba apa pun yang mau diraba, saling remas apapun yang mau diremas. Sampai beberapa saat kemudian, kudorong dan kurebahkan tubuh mulus telanjang Bu Hanny ke atas ranjang.
"Oww.. Nak Bima! Enakkhh..", desah Bu Hanny keras ketika bibirku menyusuri belahan memeknya sementara tanganku memegang dan meremas buah dadanya.
"Ohh.. Ohh..jilatanmu...", jerit Bu Bu Hanny sambil menggelinjang ketika lidahku menjilati kelentit dan lubang memeknya bergantian.
Tubuh Bu Bu Hanny makin bergetar dan melengkung ketika sambil kujilat kelentitnya, kumasukkan jariku ke lubang memeknya. Terasa di jariku jepitan-jepitan pelan lubang memeknya ketika jariku kukeluarmasukkan perlahan.
"Oohh..", jerit Bu Bu Hanny makin keras serta dengan keras menjambak kepalaku dan mendesakkan ke memeknya.
"Aku mau keluarrhh, Bimahh..", jerit Bu Bu Hanny sambil menggerakan dan mendesakkan memknya ke mulutku.
"Oohh! Nikmaatthh..!", jerit Bu Hanny ketika mendapatkan orgasme, lalu tubuhnya melemah. Aku bangkit lalu kutindih tubuhnya.
"Bagaimana rasanya, Bu?", tanyaku sambil mengecup bibirnya. Bu Hanny tidak menjawab pertanyaanku, tapi membalas kecupanku dengan lumatan ganas walau mulutku masih basah oleh cairan memeknya sendiri.
"Gantian, Nak Bima..", kata Bu Hanny sambil tersenyum lalu bangkit.
"Mm.. Enak, Bu..", kataku ketika kontolku dikocoknya sambil sesekali Bu Hanny menjilat kepala kontolku.
"Uhh..", desahku ketika terasa mulut dan lidah Bu Hanny dengan hangat melumat dan menghisap kontolku.
Jilatan dan hisapan Bu Hanny sangat terasa nikmat. Sangat lihay sepertinya Bu Hanny dalam hal ini. Apalagi ketika lidah Bu Hanny dengan tanpa ragu menjilat lubang anusku berkali-kali sembari tangannya tak henti mengocok kontol. Apalagi ketika ujung jarinya dimasukkan ke lubang anusku, lalu mulutnya tak henti menjilat dan menghisap kontolku.
"Bu Hanny... Enakk bangett..", kataku sambil terpejam lalu memegang kepalanya. Kemudian kugerakkan kontolku keluar masuk mulutnya.
"Uhh.. Enak sekali, Bu....", kataku sambil meremas rambut Bu Hanny.
"Sudah deh.. Naik sini!", pintaku. Bu Hanny menurut.
Setelah menghentikan hisapannya, dia segera bangkit lalu segera naik ke atas tubuhku. Kemudian dengan satu tangan dipegang kontolku lalu diarahkannya ke lubang memeknya. Bless.. Tak lama memeknya sudah mulai digerakkan ketika kontolku sudah masuk.
"Sudah lama saya memimpikan bisa bersetubuh dengan Nak Bima..", kata Bu Hanny sambil tetap menggerakan pinggulnya turun naik di atas kontolku.
"Memangnya kenapa, Bu.. Mhh..", kataku sambil meremas kedua buah dadanya yang bergoyang seiring gerakan tubuh Bu Hanny yang bergerak turun naik dengan cepat.
"Mmhh.. Karena.. Mmhh.. Karena sejak pertama kita bertemu, saya sudah suka dengan Nak Bima. Saya tertarik pada Nak Bima.. Mmhh..", kata Bu Hanny sambil mengecup bibirku. Aku tersenyum lalu membalas kecupannya sambil meremas pantatnya.
"Ohh, Nak Bima.. Enak sekali rasanya..", bisik Bu Hanny sambil mempercepat gerakannya.
"Ohh.. Sayaanngg.. Ohh..", jerit Bu Hanny sambil tubuhnya bergerak makin cepat seperti meronta. Sampai akhirnya, serr! Serr! Serr! Bu Hanny mencapai orgasme.
"Ohh..", jerit Bu Hanny sambil mendekap erat tubuhku sambil mendesakkan memeknya ke kontolku. Tubuhnya bergetar dan meronta merasakan nikmat yang amat sangat.
"Ohh.. Nak Bimay.. Enak sekali..", bisik Bu Hanny sambil mengecup bibirku. Aku tersenyum sambil membalas kecupannya.
"Mau posisi apa, sayang?", tanya Bu Hanny sambil tetap berada di atas tubuhku.
"Posisi kesukaan Bu Hanny apa?", aku balik bertanya.
"Doggy style.. Mau?", tanya Novie sambil tersenyum lalu mengecup bibirku.
"Whatever you want..", jawabku.
Bu Hanny bangkit lalu mulai nungging di pinggir ranjang. Tampak jelas memeknya merekah merangsang.. Segera kuarahkan kontolku ke lubang memeknya, lalu bless.. Bless.. Aku mulai memompa kontolku dalam-dalam di memeknya. Rasanya sangat nyaman dan nikmat.
"Ohh.. Enak banget memekmu Bu Bu Hanny...oh enaknya mengentotimu bu Bu Hanny..", kataku sambil meremas pantat Bu Hanny.
"Mmhh.. Ohhh Nak Bima...enotanmu enak...ohhh kontolmu dalem banget masuk dalammemekku...Oh..entotin...masukin sedalamnya sayang...ahhh....", erang Bu Bu Hanny sambil menoleh ke arahku, sementara pantatnya digoyang dan diputar mengimbangi pompaan kontolku.
"Remasshh.. Remass susuku, Nak Bima..", desah Bu Hanny sambil meremas buah dadanya sendiri.
Aku pun segera menuruti kemauannya. Sambil memompa kontol, tanganku segera memegang, meremas buah dada dan memainkan puting susu Bu Hanny bergantian.
"Ohh.. Ohh.. Nikmaatthh..", jerit lirih Bu Hanny sambil memegang tanganku yang sedang meremas-remas buah dadanya...."OOhhh...rasanya kontolmu makin keras dan besar dalam memekku...oh...setubuhi aku...oh entotanmu...oh enaknya..."
Lalu kembali kami merubah posisi. Ia langsung rebah mengangkang di ranjang... memeknya yang tembem benar-benar terlihat enak untuk di entot. Aku arahkan kontolku ke lobang memeknya...lalu....
""Ahhhhh,,,,,....OOOOhhhh....."kami mendesah bersamaan ketika kontolku masuk dalam memeknya.
Ia merangkul bahuku lalu menjilati leherku..dan berbisik "Ohhhh...entotanmu enak....kontolmu besar dan panjang....ohhh....dalam sekali Nak Bima..."
Aku tak kalah liar menjilati lehernya...dan kubalas bisikannya..." Memek ibu Bu Hanny tebal..memek ibu enak dientot...kntolku keenakan Bu..."
Kami terus berpacu di ranjang yang biasanya ia pakai tidur dengan suaminya itu. Lalu tiba-tiba ia merangkulku ketat. Tangannya meraih kepalaku...""Nak Bima..."desahnya.
Aku mengangkat kepalaku..lalu memandangi wajahnya...Ia menyentuh bibrku dengan bibirnya tetapi hanya sentuhan-sentuhan pelan...bibir kami bergesekan seirama goyangan pinggul kami yang saling menggenjot..."Ohhh..Nak Bimahh...aku bisa ketagihan dientoti kontolmu Nak Bima,,,ohh...enak Nak Bima..." Kedua tangannya berada di belakang kepalaku. Bibir kami bergesekan pelan...""Aku juga bu Bu Hanny....enak sekali mengentoti memek bu Hanyy....aku juga pasti ketagihan ngentot sama Bu Hanny..."
"Ohhh.. Nak Bima aku ketagihan kontolmu..."
"Ohh bu Bu Hanny aku ketagihan memekmu..."
Genjotan pinggul kami makin lama semakin ketat dan cepat...
"Ohh...bu Bu Hanny...aku akan ketagihan ngentot sama bu Bu Hanny..."desahku.
"Ahhh...ohhh...aku mau setiap waktu ngentot sama Nak Bima...kalau perlu tiap hari Nak Bima datang aja...kita bisa ngentot terus pak...ohhh...""
Ketika entotan-entotan kami semakin liar...dan nafas kami makin panas tak teratur...tiba-tiba ia menahan pinggulku...kami lalu begerak pelan...ia meraih kepalaku...bibirnya menjilati bawah kupingku...sambil saling menggenjot perlahan ia berbisik pelan..."Nak Bima...aku lagi subur loh..."
Aku kaget mendengar bisikanyya yang penuh birahi..."Oh bu Hanyy..."desahku. Lalu akupun mulai memompa memek bu Bu Hanny dengan entotan yang dalam. Aku meregangkan pahaku agar tusukan kontolku yang besar dan panjang makin dalam.
"Tekan kontolmu panjangmu sedalamnya Nak Bima...ohhh...iya gitu pak...masukin dalam-dalam pak..ohh..gitu...oh... iya tekan terus"
"Oh... Nak Bima...ohhh...masuki rahimku...masukkan kepala kontolmu dalam rahimku...oh gitu...okkkkhhh... Nak Bimaaaa..ohh...."
"Ohhh... Bu Hanny aku keenakan bu...oh...kontolku rasanya mentok bu...oh...enaknya bu....ohhhh...bu... Bu Hanny...maniku juga lagi banyak bu....udah tiga minggu aq tidak ngentot sama istriku bu...oookkkhhh...bu..."
"Oookkkkhhh Nak Bima ...oh... Nak Bima...aq suka Nak Bima...aku suka manimu banyak Nak Bima..."
Lalu tiba-tiba aku merasa kontolku diperas dan dihisap lobang memek bu Bu Hanny..."Oookkkhhh.....bu...oookkkkhhh..."erangku tak kuasa menahan nikmat.
"Iya sayang...okhh. Nak Bima...enaknya..."
"Ohh.. enak sekali, sayang..", kataku sambil mempercepat gerakan kontolku karena sudah mulai terasa ada sesuatu yang ingin keluar seiring rasa nikmat yang aku rasakan. "Buuuu...aku mau keluar bu..."
"Keluarkan saja di dalam memekku, sayang..semprot rahimku yang subur ini,,,,aaaa Nak Bima...", kata Bu Hanny sambil mempercepat goyangan pantatnya.
"Ohhh akan kusembur rahimmu yang subur ini bu Hanyy...aku akan semprot maniku sebanyak-banyaknya dalam rahimmu bu...ooohhh...ohhh...bu...ohhh bu Bu Hanny..aku akn membuatmu hamil Bu Hanny...aku akan membuntingim Bu Hanny...oookkkhhhh..."
"Iya Nak Bima...entoti...okkhhh...entotin memekkku...okk..Nak Bima...keluarkan manimu sebanyaknya....sirami rahimku...oh...hamili aku....entoti sampai aku bunting Nak Bima...aku pasti hamil oleh manimu...oookkkhhh....aku rela bapak entot sampai hamil..."
Kupercepat kontolku keluar masuk memeknya sambil meremas buah dadanya, lalu tak lama kemudian kudesakkan kontolku ndalam-dalam ke memeknya.. Croott! Croott! Croott! Air maniku menyembur sangat banyak di dalam memeknya seiring rasa nikmat dan nyaman kurasakan. Aku terus desakkan kontolku dalam-dalam ke dalam rahim bu Bu Hanny sambil kukerahkan otot dan nafasku agar maniku keluar sebanyak-banaykanya... sampai kurasakan air maniku habis keluar....Aku lakukan semua itu sambil mengulum bibirnya....
"OOkkkkkhhh...Nak Bima banyak sekali spermamu...oohhh....rahimku merasa hangat oleh manimu...ookkk...semprot terus pejuhmu yang banyak....aaahhh iya...oookkkhh iya..", kata Bu Bu Hanny sambil meliukkan pinggulnya.. Aku merasa lobang memeknya meremasi dan menghisap batang kontolku...kepala kontolku serasa diemut-emut oleh memknya...Bu Bu Hanny seolah ingin memeras spermaku sebanyak-banyaknya..
"Okkkhhhh....aku juga keluar Nak Bima...."desahnya..."Okkhhh..Nak Bima...aku enak Nak Bima...aku puas sayang...akkkhh...enaknya Nak Bima..."
Lalu ahkhirnya irama pergelutan badan kami berhenti...Ia mendesah dan memeluk kepalaku dalam dadanya...
Nafas kami memeburu.... Lalu bisikkanya terdengar lirih...
"Kontol Nak Bima enak...kontolmu besar dan panjang sayang...aku suka ngentot sama Nak Bima..."
"Ibu juga hebat, memek ibu tebal dan tembem...susumu besar bu...tubuh Bu Bu Hanny semok dan mulus...memek ibu enak dientot..", kataku lirih.
"Kapan pun Nak Bima mau, aku mau dientoti Nak Bima....aku suka birahimu Nak Bima...Kontol Nak Bima besar dan panjang...aku bisa ketagihan ngentot sama Nak Bima..", kata Bu Hanny sambil tersenyum lalu mengecup bibirku.
"Aku juga suka sama bu Bu Hanny...aku juga suka birahi dalam tatapn matamu bu...aku juga suka ngentoti ibu kapan saja...oohhh....", kataku sambil mengusap punggung telanjangnya.
"Saya mau mandi dulu, Nak Bima.. Mau ikut?", tanya Bu Hanny manja sambil bangkit dan turun dari ranjang.
"Mandi bareng wanita cantik siapa yang mau nolak?", kataku sambil bangkit pula.
"Ihh! Genit!", katanya sambil mencubit tanganku.
"Kalau sudah kena air dingin, bisa ada ronde kedua dong..", bisik Bu Hanny sambil memeluk tubuh telanjangku.
"Siapa takut..", jawabku sambil mengecup bibir ranumnya.
Bu Hanny, saya sayang kamu..
Dan semenjak itu saya dan bu hanny sering melakkukan hubungan sex saat suaminya tak di rumah,sampai akhirnya beberapa saat lalu Bu hanny ngasih kabar bahwa dia hamil.Kemudian dia memberitahuku kalau anak dalam rahimnya itu adalah anakku..........luv u Bu Hanny.......
Manstaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaapppppp gaaan!
 
mantap... bikin ngecrot...
saran dan sedikit komentar aja...
kalo di copy dan edit dr cerita yg lain.. harus pake word checker kayaknya..
jangan sampe Novy nya ketinggalan... sama Pak instead of Nak... ehhehhee
keeep on writing gan... crooot terusss..
Tuuuuuuuuuuuuuuulllll HUuuuuuuuuuu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd