Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Bukan Aladdin

Bimabet
Masih ada projek dulu gan di dunia nyata. Beres kerjaan ane update.
:mantap::mantap::mantap:
selesaikan dulu proyeknya hu,
ane tunggu apdetnya ya hu klo dah beres, ane mah cuma bisa crot.
semoga sehat dan di lancarkan crotnya:beer:.

btw klo lg kerja jangan lupa lampunya di bawa
 
Boleh di perawani tapi jgn di hamili hu.. Ngomong2 apa masih kuat hu... Habis tempur sama vina, masih mau ngentot salma
 

Salma

30 Menit sebelum Paijo menggarap Salma

Ustadz Heru adalah seorang pemuka agama dan tokoh masyarakat di tempat Paijo dan Salma tinggal. Dia bekerja sebagai PNS dan juga rutin mengajarkan agama kepada masyarakat. Salma adalah salah satu murid privatnya. Ayah Salma meminta Heru untuk mengajarkannya mengaji. Ustadz Heru yang sudah berusia 50 tahun tersebut telah 10 tahun menduda, istrinya meninggal 10 tahun yang lalu karena sakit. Anaknya sudah mulai beranjak dewasa usia kuliah dan SMA. Salma bagi Heru sudah dianggap seperti anak sendiri.

Sampai suatu hari, Heru melihat Salma ada di rumah Paijo. Heru memperhatikan Salma dan Paijo, kemudian mereka berdua masuk ke dalam. Heru mulai curiga karena pintu kontrakan Paijo ditutup. Namun Heru masih menunggu mereka keluar, barangkali Heru terlalu berburuk sangka. 10 menit berlalu tidak ada tanda-tanda Salma keluar dari rumah Paijo. Heru pun berniat untuk menyergap mereka berdua, Heru curiga telah terjadi kemaksiatan di dalam rumah Paijo. Heru mendekat dan berdiri di depan rumah Paijo. Heru mencari celah untuk mengintip apa yang terjadi di dalam. Namun tak ada celah, Heru pun mencoba menguping apa yang terjadi di dalam. Sekilas terdengar desahan mereka berdua, tak salah lagi. Pasti telah terjadi maksiat di dalam. Heru kemudian mengetuk pintu kontrakan Paijo.



POV Paijo

Aku lega banget akhirnya bisa orgasme di atas perut Salma, walau belum bisa menembus keperawanannya. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu.

“Wah, Sal, itu ada yang mengetuk pintu, cepat rapikan bajumu ya.” Ujarku

“Iya kak.” Aku dan Salma segera ke kamar mandi membersihkan peju dan merapikan pakaian kami.

Setelah rapi, aku kemudian membuka pintu.

“Eh, pak ustadz, apa kabar?” ujarku sambil menyalaminya. Salma aku suruh sembunyi di kamar.

“Hhm.. Paijo, aku gak mau basa-basi, dimana Salma?” tanya Heru.

“Wah, gak ada pak ustadz, Silahkan duduk dulu.” Ujarku.

“Jangan bohong kamu, aku tadi lihat Salma masuk rumah ini, pasti kalian berdua sudah melakukan perbuatan maksiat.” Ujar Heru sambil berjalan ke dalam kontrakan Paijo.

“Sial, ternyata pak ustadz mengetahui Salma di sini.” Ujarku di dalam hati.

“Pasti kamu sembunyikan Salma ya?” tanya Heru.

“Eh, iya pak ustadz. Tapi kami tidak melakukan maksiat di sini.” Ujarku.

“Nah, ternyata kamu ada di sini ya Salma. Ngapain kamu sama Paijo?” ujar Pak Ustadz yang baru melihat Salma di kamar.

“Eh, anu pak ustadz. Gak apa-apa. Tadi Salma habis mengantarkan bingkisan ulang tahun.” Ujar Salma.

“Tuh kan pak ustadz, jangan suuzhan.” Ujarku.

“Gak mungkin, pasti kalian macam-macam, tadi aku nguping mendengar desahan.” Ujar Heru.

Hhm... Tiba-tiba terlintas dibenakku untuk mengerjai ustadz Heru. Aku pun mendekati Salma lalu membisikan sesuatu di telinga Salma. Salma tersenyum dan mengangguk.



“Pak Ustaaadddzzz” Salma memanggil Heru dengan nada manja, lalu perlahan dia membuka kancing kemejanya sehingga branya mulai terlihat...

Aku kemudian menuju ke pintu dan mengunci pintu kamar kontrakanku. Kita bertiga terkunci di kamar.

“Eehhh.. Eeehhh... Salma, kamu ngapain? Paijo kenapa kamu kunci?” tanya Heru..

“Pakkk ustadz... Salma dah gak tahan... Pengen dientot Pak Ustadz...” ujar Salma dengan kemeja sudah terlepas, tinggal rok, bra dan jilbab yang menempel di tubuhnya. Salma kemudian mendekati pak ustadz, lalu memeluk Pak Ustadz. Diam-diam Paijo merekam kejadian tersebut dengan hpnya.

“Jangan Salma, lepasin pak ustadz, ini dosa, zina itu dosa.. Jangan Salma..” sungguh tak pernah terbayangkan dalam hidupnya bahwa murid privat mengajinya akan merangsang birahinya. Memang Pak Ustadz mengakui kecantikan dan keseksian Salma, namun tak pernah terlintas sedikitpun untuk bisa menyetubuhi Salma. Namun kali ini Salma sendiri yang menawarkan untuk disetubuhi. Tangan Salma perlahan mengarah kepada kontol Heru dibalik sarungnya. Heru hanya memakai sarung dan celana dalam, hal ini membuat Salma mudah memegang kontol Heru yang sudah ngaceng..

“Aaahhh... Salma... sadar sayang... Kamu dipelet apa sama Paijo kok jadi begini...Aaahhh... jangan Salma.. Aaaahhhh..” ujar Heru. Sebenarnya dalam dirinya terjadi konflik batin antara rasa berdosa dengan kenikmatan surga dunia. Biar bagaimanapun kontolnya yang ngaceng tak mampu menyembunyikan perasaan nikmat yang sedang di alami Heru.

“Halah... Pak Ustadz.. Jangan munafik deh,... mending nikmati aja..kontol dah ngaceng gitu... kapan lagi bisa ngentot kembang komplek kayak Salma” ujarku...

Setelah memegang-megang kontol Heru dari balik sarungnya, Salma kemudian mendorong Heru untuk berbaring di ranjang. Lalu Salma menarik sarungnya, terlihatlah tonjolan kontol di balik sempak Heru...

“Iiihhh.. kontol pak ustadz dah ngaceng gitu.... Salma suka deh...” ujar Salma.

Tak puas dengan menarik sarung, Salma kemudian menarik sempak Heru. Terlihatlah kontol yang lusalman besar dan panjang. Heru reflek menutup kontolnya dengan tangannya. Salma kemudian membuka bra dan roknya. Salma hanya tinggal memakai celana dalam jilbab di kepalanya.

Salma kemudian menyingkirkan tangan Heru dan mulai mengocok kontolnya. Tak hanya itu Salma pun menyepong kontol Heru.

“Aaahhh... Salma... Oooohhh... jangannn.... Aaaahahhhh...” kali ini penolakan Heru mulai melemah, justru lebih dominan desahan kenikmatan yang keluar dari diri Heru.

Setelah puas menyepong, Salma kemudian mencium Heru, lalu payudara Salma digesek-gesekan ke muka Heru.

“Shiittt.. Enak banget tuh Pak Ustadz... Gue jadi ngaceng lagi...” ujarku melihat Heru dengan Salma..

Tangan Pak Ustadz kemudian meremas-remas payudara Salma... Akhirnya Pak Ustadz menyerah dan mengikuti nafsunya sendiri... Salma kembali menyepong dan mengocok kontol Pak Ustadz..

“AAAaaaahhh... Salmaaaaaa...... Aku gak tahan lagi... Aaaaahahhh...” ujar Pak Ustadz... dan crot... crot.... crot..... Air mani Pak Ustadz masuk ke dalam mulut Salma... Salma pun memuntahkan air mani itu ke tangannya.

“Pak Ustadz... banyak banget air maninya...” ujar Salma...

Heru pun lemas...

Aku yang tak tahan lagi segera membaringkan Salma di sebelah Heru, celana dalam Salma aku lepas terlihat memeknya yang indah. Kakinya terentang membuat posisi vaginanya jelas terbuka, pelan pelan kutempatkan ujung penisku dilubang vagina Salma tetapi aku masih dian. Aku ingin dia merasakan sensasi dan getaran hangat dari ujung penisku. Salma menyodorkan payudara untuk kuhisap ” Mmmmm . ” aku langsug menghisapnya, tubuh Salma kembali bergetar hebat dan tanpa dia sadari. Ujung runcing penisku pelan pelan telah membuka jalan masuk ke vaginanya. ” Kaaakkkk .. perih” Salma mendekapku ketika batang penisku telah hampir separuh jalan menuju singgasananya. Dinding vagina Salma yang masih perawan terasa menjepit dan menahan gerakan maju penisku, itu mungkin yang membuat dia merasa sedikit perih. Kutarik penis ku dengan pelan, ujungnya kuarahkan ke Clitorisnya.

Dengan gerakan mencongkel yang lembut ujung penisku beradu dengan clitorisnya. “oooouuuuuuuuOOOOOOOOOO!!!!!, Kak aku nggak tahan.. Oh ouhhhh masuk semua ya kak..! rasanya sesak sekali.” Ujar Salma

” Masih perih sayang? ….” kataku berbisik dikupingnya

” Ngak papa kaaakkkk terus aja kakak tusuk ya.. yang dalam kakkkk .” Gerakan keluar masuk penisku di dalam vagina Salma dilakukan berulang dengan kecepatan yang konstan. Jerit lirih kesakitan Salma telah hilang secara total tergantikan oleh sensasi kenikmatan yang dirasakannya..

“ Ouh…kak….nikmat…, Ouh kak…. Ouhhhh…” demikian erangan dan lenguhan Salma keluar dari mulutnya berulang-ulang.
Hingga akhirnya pinggul Salma turut bergerak memberikan tambahan sensasi nikmat yang berlebihan bagiku maupun dirinya
“Auh…auh…” erang Salma

Dengusan dan erangan bersatu dalam keriuhan deru nafas kami. Rasa nikmat ini terus membuat melayang-layang sehingga erangan nikmatku bersahutan dengan erangan nikmat Salma. Sehingga menghasilkan suatu konser desahan kenikmatan yang bisa membuat terangsang bagi yang mendengarnya.

Gerakanku dan goyangan pinggul Salma semakin cepat dan mulai kejang-kejang tanpa dapat dikendalikan. Dan deraan nikmatpun semakin membuat kami lupa diri. Aku dan Salma terus mendengus dan mengerang bersahutan dengan gerakan yang sudah tidak beraturan lagi, seolah sedang menggapai nikmat yang semakin lama semakin bertambah tinggi.
“Ouh…kak…., ouh…nikmat….ouh…..auwh…” Salma semakin meracau
“ Oh … Salma…. Oh …..” Dengus nikmatku semakin nyaring
Tiba-tiba ada dorongan tenaga yang sangat besar dari dalam tubuhku yang tidak bisa dilawan. Badanku melenting kejang kaku, kontolku tertanam dalam menekan vagina Salma hingga ke pangkalnya dan dari mulutku keluar jeritan nikmat yang panjang tak tertahan

“Aaaahkkks…..”
Pada saat yang sama Salma mengalami hal yang sama. Badannya melenting, kukunya menancam dipunggung Ku dan pinggulnya naik menekan selangkanganku serta kepala terdongak dan keluar jeritan panjang

“Aaaaaaahhhhkkkks……..”
Sedetik kemudian…. Cret….cret…cret… spermaku keluar dengan derasnya membasahi seluruh rongga liang vagina Salma dan disambut dengan kontraksi yang sangat hebat dari dalam liang vagina Salma yang memeras dan memijit-mijit kontolku serta menghisap-hisap seluruh sperma yang terpancar dari kontol Ku menghasilkan suatu puncak kenikmatan yang tak terbandingkan secara bersamaan yang kami rasakan.
Setelah itu, Badan Ku seolah melayang ringan jatuh terhempas diatas tubuh Salma yang juga merasakan hal yang sama seperti yang kurasakan..

Pak Ustadz hanya terbengong melihat orgasme kami berdua.
 

Salma

30 Menit sebelum Paijo menggarap Salma

Ustadz Heru adalah seorang pemuka agama dan tokoh masyarakat di tempat Paijo dan Salma tinggal. Dia bekerja sebagai PNS dan juga rutin mengajarkan agama kepada masyarakat. Salma adalah salah satu murid privatnya. Ayah Salma meminta Heru untuk mengajarkannya mengaji. Ustadz Heru yang sudah berusia 50 tahun tersebut telah 10 tahun menduda, istrinya meninggal 10 tahun yang lalu karena sakit. Anaknya sudah mulai beranjak dewasa usia kuliah dan SMA. Salma bagi Heru sudah dianggap seperti anak sendiri.

Sampai suatu hari, Heru melihat Salma ada di rumah Paijo. Heru memperhatikan Salma dan Paijo, kemudian mereka berdua masuk ke dalam. Heru mulai curiga karena pintu kontrakan Paijo ditutup. Namun Heru masih menunggu mereka keluar, barangkali Heru terlalu berburuk sangka. 10 menit berlalu tidak ada tanda-tanda Salma keluar dari rumah Paijo. Heru pun berniat untuk menyergap mereka berdua, Heru curiga telah terjadi kemaksiatan di dalam rumah Paijo. Heru mendekat dan berdiri di depan rumah Paijo. Heru mencari celah untuk mengintip apa yang terjadi di dalam. Namun tak ada celah, Heru pun mencoba menguping apa yang terjadi di dalam. Sekilas terdengar desahan mereka berdua, tak salah lagi. Pasti telah terjadi maksiat di dalam. Heru kemudian mengetuk pintu kontrakan Paijo.



POV Paijo

Aku lega banget akhirnya bisa orgasme di atas perut Salma, walau belum bisa menembus keperawanannya. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu.

“Wah, Sal, itu ada yang mengetuk pintu, cepat rapikan bajumu ya.” Ujarku

“Iya kak.” Aku dan Salma segera ke kamar mandi membersihkan peju dan merapikan pakaian kami.

Setelah rapi, aku kemudian membuka pintu.

“Eh, pak ustadz, apa kabar?” ujarku sambil menyalaminya. Salma aku suruh sembunyi di kamar.

“Hhm.. Paijo, aku gak mau basa-basi, dimana Salma?” tanya Heru.

“Wah, gak ada pak ustadz, Silahkan duduk dulu.” Ujarku.

“Jangan bohong kamu, aku tadi lihat Salma masuk rumah ini, pasti kalian berdua sudah melakukan perbuatan maksiat.” Ujar Heru sambil berjalan ke dalam kontrakan Paijo.

“Sial, ternyata pak ustadz mengetahui Salma di sini.” Ujarku di dalam hati.

“Pasti kamu sembunyikan Salma ya?” tanya Heru.

“Eh, iya pak ustadz. Tapi kami tidak melakukan maksiat di sini.” Ujarku.

“Nah, ternyata kamu ada di sini ya Salma. Ngapain kamu sama Paijo?” ujar Pak Ustadz yang baru melihat Salma di kamar.

“Eh, anu pak ustadz. Gak apa-apa. Tadi Salma habis mengantarkan bingkisan ulang tahun.” Ujar Salma.

“Tuh kan pak ustadz, jangan suuzhan.” Ujarku.

“Gak mungkin, pasti kalian macam-macam, tadi aku nguping mendengar desahan.” Ujar Heru.

Hhm... Tiba-tiba terlintas dibenakku untuk mengerjai ustadz Heru. Aku pun mendekati Salma lalu membisikan sesuatu di telinga Salma. Salma tersenyum dan mengangguk.



“Pak Ustaaadddzzz” Salma memanggil Heru dengan nada manja, lalu perlahan dia membuka kancing kemejanya sehingga branya mulai terlihat...

Aku kemudian menuju ke pintu dan mengunci pintu kamar kontrakanku. Kita bertiga terkunci di kamar.

“Eehhh.. Eeehhh... Salma, kamu ngapain? Paijo kenapa kamu kunci?” tanya Heru..

“Pakkk ustadz... Salma dah gak tahan... Pengen dientot Pak Ustadz...” ujar Salma dengan kemeja sudah terlepas, tinggal rok, bra dan jilbab yang menempel di tubuhnya. Salma kemudian mendekati pak ustadz, lalu memeluk Pak Ustadz. Diam-diam Paijo merekam kejadian tersebut dengan hpnya.

“Jangan Salma, lepasin pak ustadz, ini dosa, zina itu dosa.. Jangan Salma..” sungguh tak pernah terbayangkan dalam hidupnya bahwa murid privat mengajinya akan merangsang birahinya. Memang Pak Ustadz mengakui kecantikan dan keseksian Salma, namun tak pernah terlintas sedikitpun untuk bisa menyetubuhi Salma. Namun kali ini Salma sendiri yang menawarkan untuk disetubuhi. Tangan Salma perlahan mengarah kepada kontol Heru dibalik sarungnya. Heru hanya memakai sarung dan celana dalam, hal ini membuat Salma mudah memegang kontol Heru yang sudah ngaceng..

“Aaahhh... Salma... sadar sayang... Kamu dipelet apa sama Paijo kok jadi begini...Aaahhh... jangan Salma.. Aaaahhhh..” ujar Heru. Sebenarnya dalam dirinya terjadi konflik batin antara rasa berdosa dengan kenikmatan surga dunia. Biar bagaimanapun kontolnya yang ngaceng tak mampu menyembunyikan perasaan nikmat yang sedang di alami Heru.

“Halah... Pak Ustadz.. Jangan munafik deh,... mending nikmati aja..kontol dah ngaceng gitu... kapan lagi bisa ngentot kembang komplek kayak Salma” ujarku...

Setelah memegang-megang kontol Heru dari balik sarungnya, Salma kemudian mendorong Heru untuk berbaring di ranjang. Lalu Salma menarik sarungnya, terlihatlah tonjolan kontol di balik sempak Heru...

“Iiihhh.. kontol pak ustadz dah ngaceng gitu.... Salma suka deh...” ujar Salma.

Tak puas dengan menarik sarung, Salma kemudian menarik sempak Heru. Terlihatlah kontol yang lusalman besar dan panjang. Heru reflek menutup kontolnya dengan tangannya. Salma kemudian membuka bra dan roknya. Salma hanya tinggal memakai celana dalam jilbab di kepalanya.

Salma kemudian menyingkirkan tangan Heru dan mulai mengocok kontolnya. Tak hanya itu Salma pun menyepong kontol Heru.

“Aaahhh... Salma... Oooohhh... jangannn.... Aaaahahhhh...” kali ini penolakan Heru mulai melemah, justru lebih dominan desahan kenikmatan yang keluar dari diri Heru.

Setelah puas menyepong, Salma kemudian mencium Heru, lalu payudara Salma digesek-gesekan ke muka Heru.

“Shiittt.. Enak banget tuh Pak Ustadz... Gue jadi ngaceng lagi...” ujarku melihat Heru dengan Salma..

Tangan Pak Ustadz kemudian meremas-remas payudara Salma... Akhirnya Pak Ustadz menyerah dan mengikuti nafsunya sendiri... Salma kembali menyepong dan mengocok kontol Pak Ustadz..

“AAAaaaahhh... Salmaaaaaa...... Aku gak tahan lagi... Aaaaahahhh...” ujar Pak Ustadz... dan crot... crot.... crot..... Air mani Pak Ustadz masuk ke dalam mulut Salma... Salma pun memuntahkan air mani itu ke tangannya.

“Pak Ustadz... banyak banget air maninya...” ujar Salma...

Heru pun lemas...

Aku yang tak tahan lagi segera membaringkan Salma di sebelah Heru, celana dalam Salma aku lepas terlihat memeknya yang indah. Kakinya terentang membuat posisi vaginanya jelas terbuka, pelan pelan kutempatkan ujung penisku dilubang vagina Salma tetapi aku masih dian. Aku ingin dia merasakan sensasi dan getaran hangat dari ujung penisku. Salma menyodorkan payudara untuk kuhisap ” Mmmmm . ” aku langsug menghisapnya, tubuh Salma kembali bergetar hebat dan tanpa dia sadari. Ujung runcing penisku pelan pelan telah membuka jalan masuk ke vaginanya. ” Kaaakkkk .. perih” Salma mendekapku ketika batang penisku telah hampir separuh jalan menuju singgasananya. Dinding vagina Salma yang masih perawan terasa menjepit dan menahan gerakan maju penisku, itu mungkin yang membuat dia merasa sedikit perih. Kutarik penis ku dengan pelan, ujungnya kuarahkan ke Clitorisnya.

Dengan gerakan mencongkel yang lembut ujung penisku beradu dengan clitorisnya. “oooouuuuuuuuOOOOOOOOOO!!!!!, Kak aku nggak tahan.. Oh ouhhhh masuk semua ya kak..! rasanya sesak sekali.” Ujar Salma

” Masih perih sayang? ….” kataku berbisik dikupingnya

” Ngak papa kaaakkkk terus aja kakak tusuk ya.. yang dalam kakkkk .” Gerakan keluar masuk penisku di dalam vagina Salma dilakukan berulang dengan kecepatan yang konstan. Jerit lirih kesakitan Salma telah hilang secara total tergantikan oleh sensasi kenikmatan yang dirasakannya..

“ Ouh…kak….nikmat…, Ouh kak…. Ouhhhh…” demikian erangan dan lenguhan Salma keluar dari mulutnya berulang-ulang.
Hingga akhirnya pinggul Salma turut bergerak memberikan tambahan sensasi nikmat yang berlebihan bagiku maupun dirinya
“Auh…auh…” erang Salma

Dengusan dan erangan bersatu dalam keriuhan deru nafas kami. Rasa nikmat ini terus membuat melayang-layang sehingga erangan nikmatku bersahutan dengan erangan nikmat Salma. Sehingga menghasilkan suatu konser desahan kenikmatan yang bisa membuat terangsang bagi yang mendengarnya.

Gerakanku dan goyangan pinggul Salma semakin cepat dan mulai kejang-kejang tanpa dapat dikendalikan. Dan deraan nikmatpun semakin membuat kami lupa diri. Aku dan Salma terus mendengus dan mengerang bersahutan dengan gerakan yang sudah tidak beraturan lagi, seolah sedang menggapai nikmat yang semakin lama semakin bertambah tinggi.
“Ouh…kak…., ouh…nikmat….ouh…..auwh…” Salma semakin meracau
“ Oh … Salma…. Oh …..” Dengus nikmatku semakin nyaring
Tiba-tiba ada dorongan tenaga yang sangat besar dari dalam tubuhku yang tidak bisa dilawan. Badanku melenting kejang kaku, kontolku tertanam dalam menekan vagina Salma hingga ke pangkalnya dan dari mulutku keluar jeritan nikmat yang panjang tak tertahan

“Aaaahkkks…..”
Pada saat yang sama Salma mengalami hal yang sama. Badannya melenting, kukunya menancam dipunggung Ku dan pinggulnya naik menekan selangkanganku serta kepala terdongak dan keluar jeritan panjang

“Aaaaaaahhhhkkkks……..”
Sedetik kemudian…. Cret….cret…cret… spermaku keluar dengan derasnya membasahi seluruh rongga liang vagina Salma dan disambut dengan kontraksi yang sangat hebat dari dalam liang vagina Salma yang memeras dan memijit-mijit kontolku serta menghisap-hisap seluruh sperma yang terpancar dari kontol Ku menghasilkan suatu puncak kenikmatan yang tak terbandingkan secara bersamaan yang kami rasakan.
Setelah itu, Badan Ku seolah melayang ringan jatuh terhempas diatas tubuh Salma yang juga merasakan hal yang sama seperti yang kurasakan..

Pak Ustadz hanya terbengong melihat orgasme kami berdua.

Pembaca setia hehe 😁 semangat di tunggu update selanjutnya 🤤😁🔥
 
pasti ini soal esek" trus kaya nya nihh...jd kurang ada tantangannya gitu hu,jd kesannya lurus lurus amat gituuu
 
Crooottttt lagi padahal yg td blm keriinnggg hahahaha salwa mantep tuh pantat juga sexy,
Setelah konti paijo terlepas dr memek salwa, salwa sambil mengusap2 memek yg penuh dengan pejuh paijo mengalir menawarkan kepada pak ustad, ayo pak apa g'pengin ngerasaain crooottt mumpung masih basah pak pasti mudah masuknya
Wkwkwkw crooottt lg aneee
 
Crooottttt lagi padahal yg td blm keriinnggg hahahaha salwa mantep tuh pantat juga sexy,
Setelah konti paijo terlepas dr memek salwa, salwa sambil mengusap2 memek yg penuh dengan pejuh paijo mengalir menawarkan kepada pak ustad, ayo pak apa g'pengin ngerasaain crooottt mumpung masih basah pak pasti mudah masuknya
Wkwkwkw crooottt lg aneee
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd