Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Bumil Fucker : Season 2

Keesokan harinya, aku bangun seperti biasa. Menunaikan ibadah dan sarapan pagi. Pergumulan dengan Sifa membuatku agak kecapekan. Karena bertarung dua kali dalam sehari. Yang satu lewat pemerkosaan, yang satu lagi dengan sembunyi-sembunyi di kosan. Aku bisa menyetubuhinya setiap saat sekarang. Karena telah mendapatkan lampu hijau darinya. Enaknya menyetubuhi istri yang kesepian seperti itu, to the point tanpa harus banyak drama bila dengan perawan. Apalagi dengan wanita hamil, ngga harus khawatir dengan resiko bunting. Toh udah terisi oleh suaminya duluan.

Hari ini aku pergi ke tempat Heru seperti biasa, sambil menunggu panggilan wawancara dari dinas perpustakaan kota. Dari tempat kos ke rumah Heru aku riang sekali. Ya iyalah, kalau Heru pergi selingkuh sampai malam, aku bisa menikmati istrinya yang lagi hamil tua. Win-win solution lah istilahnya. Ketika sampai di rumahnya, Heru sedang bersiap untuk berangkat ke kantor. Istrinya, yaitu Sifa, sedang menyediakan sarapan untuknya. Aku masuk rumah seperti biasa, mengucap salam, lalu ke tempat print buku. Sebelum berangkat, Heru memberikan catatan berupa buku mana yang harus di cetak hari ini. Heru juga berkata bahwa dia akan pulang larut dan tidak bisa membantuku. Padahal tanpa dikasih tahu sekalipun, aku sudah tahu jika dia akan pergi selingkuh. Heru kemudian pergi berpamitan ke Sifa, istrinya. Heru pergi bekerja sekaligus mengantarkan kedua anaknya ke sekolah. Mobil melaju keluar rumah meninggalkan aku dan istrinya di rumah.

Aku kemudian bergegas untuk mencetak buku sesuai yang ada di catatan. Ternyata tidak banyak buku yang dicetak, hanya 100 buku paket sekolah. Kalau segini saja ngga sampai 3 jam sudah selesai dengan pengemasannya. Aku dengan semangat mencetak buku itu agar cepat beristirahat. Ketika baru saja selesai mengatur mesin print, sebuah tangan memegang selangkanganku. Sontak aku kaget, namun menyadari bahwa itu adalah Sifa, aku biarkan saja.

"Eh, ngapain. Masih pagi loh" kataku
"Ayo ih, mumpung anak-anak di sekolah" kata Sifa
"Bentar, aku atur dulu mesinnya" jawabku

Pagi-pagi udah sange aja ini perek bunting. Apa emang gini ya kalo istri orang kalo kesepian, apalagi kalo suaminya udah ketahuan selingkuh. Jangan sampai aku kaya Heru pas punya istri. Kasihan istriku nanti. Aku kemudian mengatur mesin untuk cetak otomatis, jadi saat kutinggal sebentar bisa selesai dan tinggal menyusun saja. Kemudian aku tinggalkan mesin print itu. Sifa dengan tangannya yang putih mulus menggandengku untuk menuju ke kamarnya. Di dalam kamarnya hanya tampak seperti kamar biasa. Kamarnya berisi kasur, meja rias, dan meja kerja lengkap dengan komputer. Mungkin buat Heru nglembur kayaknya.

Sifa kemudian menyuruhku duduk di kasur. Dia sendiri terlihat memandangiku dengan nafsu sambil memilin teteknya yang ranum itu.

"Kamu belum pernah lihat aku penuh kan ? Lihat ya" kata Sifa
"Okey" jawabku

Sifa kemudian melepaskan long dress miliknya. Setelah itu melepaskan CD dan BH. Lalu yang terakhir melepaskan jilbab miliknya. Wajahnya saat ini di depanku sangat cantik. Rambutnya sendiri dicat warna pirang. Wah, tertutup saja cantik, apalagi kalau terbuka. Lengkuk tubuhnya yang sedang hamil tua sangat menambah nafsuku. Sifa kemudian merebahkan diri di sampingku. Menungguku melakukan hal yang sama dengannya. Aku yang tak mau berlama-lama segera melepas semua pakaianku.



Aku menikmati pemandangan itu, saat Sifa rebahan ke samping. Memperlihatkan perutnya yang membuncit besar. Tubuhnya yang montok makin terlihat jelas karena posisi tidurnya itu. Sambil tersenyum nakal untuk menggodaku. Menggoda untuk segera menusuk vaginanya.

Aku yang telah selesai melepas semua pakaianku, langsung memposisikan diri untuk rebahan disampingnya. Aku ingin menyodoknya dari posisi menyamping.

"Udah siap Sifa ?" Kataku sambil membelai rambut pirangnya.
"Ayok sebelum anak-anak pulang" jawabnya.

Aku kemudian melakukan pemanasan dengan mencoba menciumnya dari belakang. Memainkan teteknya dari belakang. Sambil sedikit-sedikit menyapa selangkangannya dengan jari kananku.

Shhh shhh shhhh
Ahhhh ahhhh ahhhh
Mmmmm mmmm mmmmm

Begitulah suara pemanasan kami beradu di pagi hari itu. Masih pagi ternyata, gumamku saat itu. Yang masih belum percaya kalau aku sudah mencicipi istri orang yang sedang hamil tua. Tak perlu lama-lama untuk Sifa cepat keluar. Baru pemanasan sudah langsung lemas.

"Brammmm"

Teriaknya kecil saat sudah keluar. Memang berbeda kalau wanita hamil, pasti cepat keluar. Karena memang jarang lelaki yang tertarik untuk ngentotin wanita hamil. Karena saat hamil dianggap berbahaya, tidak menarik, ataupun hal lain. Padahal secara medis pun membantu kelahiran. Aku kemudian memulai penetrasi pada posisi menyamping ini. Jujur saja, posisi ini sebenarnya nyaman, namun entah kenapa kalau orangnya belum pas jadi ngga enak gitu.

"Aku masuk ya" kataku
"Ehem" jawab Sifa

Aku kemudian menyodok lubang vaginanya pada posisi ini dengan pelan namun pasti. Vaginanya yang telah becek membuatku lebih leluasa dalam bergerak.

Plok pok pok

Begitulah suara pergumulan kami pada posisi itu.

"Kontolmu kok enak gini gimana sih ceritanya Bram ?"
"Kamu sering ngewe sama pacar ya"
"Ngga kok, aku cuma ngewe sama wanita hamil kaya kamu aja"
"Ahhh mmmm ahhhh tapiii enakkk kayaa kamu sering ngeweee Bramm"

Plok plok plokk pok

Sifa terus mengoceh menikmati sodokanku. Wanita seperti dirinya memang butuh pelampiasan nafsu. Karena ditinggal suami. Yang kedua juga tidak ada yang memuaskan batinnya.

"Kamu di atas Sif" kataku berhenti menyodok memeknya

Kami berdua lalu beranjak dari posisi itu. Saat menoleh ke depan kasur, kulihat ada kursi meja kerja Heru. Langsung saja kusuruh Sifa beranjak dari kasur. Kemudian aku duduk di kursi itu. Sifa yang paham langsung memposisikan dirinya di atasku. Agar memudahkan dia untuk bergoyang di atasku.

Plok plok plok plok

Suara pergumulan kami semakin keras karena Sifa lah yang bergerak aktif di atasku. Aku hanya merem melek menikmati goyangan liarnya di atasku.



Selama 15 menit kami di posisi itu. Sampai akhirnya...

"Ahhhh Brammmmm"

Sifa mencengkram dadaku dan bertumpu padaku saat orgasme. Cairan itu sedikit meleleh di vaginanya. Kami kemudian berganti posisi untuk nungging. Sifa memposisikan diri menungging dengan bertumpu pada meja kerja Heru. Sementara aku menyodoknya dari belakang.



PLOK PLOK PLOK PLOK

Suara pertempuran kami makin keras saking beceknya vagina Sifa yang telah berisi anak ketiganya itu. Setelah 5 menit, kami kemudian kembali ke kasur. Sifa kemudian mengangkangkan kakinya secara lebar pada posisi misionary, agar aku lebih mudah untuk penetrasi.



Aku kemudian menyodoknya dengan tempo yang cepat. Namun belum aku sampai klimaks, Sifa telah keluar duluan.

"Brammmm Achhh" teriak Sifa

Aku yang belum keluar tetap menyodok memeknya dengan cepat agar dapat melancarkan jalan lahirnya. Ya bantu orang lah sambil enak juga. Ups

Dan akhirnya

Crotttt crottt

Aku keluar juga pagi itu, memuaskan ibu hamil yang satu ini. Ku tutup dengan french kiss kepadanya. Aku kemudian melanjutkan pekerjaanku hari itu. Saat pulang ke kos, aku memperoleh telepon dari dinas bahwa besok aku wawancara dengan kepala bidang terkait. Wow, rejeki nomplok hari ini.
 
Keesokan harinya, aku bangun seperti biasa. Menunaikan ibadah dan sarapan pagi. Pergumulan dengan Sifa membuatku agak kecapekan. Karena bertarung dua kali dalam sehari. Yang satu lewat pemerkosaan, yang satu lagi dengan sembunyi-sembunyi di kosan. Aku bisa menyetubuhinya setiap saat sekarang. Karena telah mendapatkan lampu hijau darinya. Enaknya menyetubuhi istri yang kesepian seperti itu, to the point tanpa harus banyak drama bila dengan perawan. Apalagi dengan wanita hamil, ngga harus khawatir dengan resiko bunting. Toh udah terisi oleh suaminya duluan.

Hari ini aku pergi ke tempat Heru seperti biasa, sambil menunggu panggilan wawancara dari dinas perpustakaan kota. Dari tempat kos ke rumah Heru aku riang sekali. Ya iyalah, kalau Heru pergi selingkuh sampai malam, aku bisa menikmati istrinya yang lagi hamil tua. Win-win solution lah istilahnya. Ketika sampai di rumahnya, Heru sedang bersiap untuk berangkat ke kantor. Istrinya, yaitu Sifa, sedang menyediakan sarapan untuknya. Aku masuk rumah seperti biasa, mengucap salam, lalu ke tempat print buku. Sebelum berangkat, Heru memberikan catatan berupa buku mana yang harus di cetak hari ini. Heru juga berkata bahwa dia akan pulang larut dan tidak bisa membantuku. Padahal tanpa dikasih tahu sekalipun, aku sudah tahu jika dia akan pergi selingkuh. Heru kemudian pergi berpamitan ke Sifa, istrinya. Heru pergi bekerja sekaligus mengantarkan kedua anaknya ke sekolah. Mobil melaju keluar rumah meninggalkan aku dan istrinya di rumah.

Aku kemudian bergegas untuk mencetak buku sesuai yang ada di catatan. Ternyata tidak banyak buku yang dicetak, hanya 100 buku paket sekolah. Kalau segini saja ngga sampai 3 jam sudah selesai dengan pengemasannya. Aku dengan semangat mencetak buku itu agar cepat beristirahat. Ketika baru saja selesai mengatur mesin print, sebuah tangan memegang selangkanganku. Sontak aku kaget, namun menyadari bahwa itu adalah Sifa, aku biarkan saja.

"Eh, ngapain. Masih pagi loh" kataku
"Ayo ih, mumpung anak-anak di sekolah" kata Sifa
"Bentar, aku atur dulu mesinnya" jawabku

Pagi-pagi udah sange aja ini perek bunting. Apa emang gini ya kalo istri orang kalo kesepian, apalagi kalo suaminya udah ketahuan selingkuh. Jangan sampai aku kaya Heru pas punya istri. Kasihan istriku nanti. Aku kemudian mengatur mesin untuk cetak otomatis, jadi saat kutinggal sebentar bisa selesai dan tinggal menyusun saja. Kemudian aku tinggalkan mesin print itu. Sifa dengan tangannya yang putih mulus menggandengku untuk menuju ke kamarnya. Di dalam kamarnya hanya tampak seperti kamar biasa. Kamarnya berisi kasur, meja rias, dan meja kerja lengkap dengan komputer. Mungkin buat Heru nglembur kayaknya.

Sifa kemudian menyuruhku duduk di kasur. Dia sendiri terlihat memandangiku dengan nafsu sambil memilin teteknya yang ranum itu.

"Kamu belum pernah lihat aku penuh kan ? Lihat ya" kata Sifa
"Okey" jawabku

Sifa kemudian melepaskan long dress miliknya. Setelah itu melepaskan CD dan BH. Lalu yang terakhir melepaskan jilbab miliknya. Wajahnya saat ini di depanku sangat cantik. Rambutnya sendiri dicat warna pirang. Wah, tertutup saja cantik, apalagi kalau terbuka. Lengkuk tubuhnya yang sedang hamil tua sangat menambah nafsuku. Sifa kemudian merebahkan diri di sampingku. Menungguku melakukan hal yang sama dengannya. Aku yang tak mau berlama-lama segera melepas semua pakaianku.



Aku menikmati pemandangan itu, saat Sifa rebahan ke samping. Memperlihatkan perutnya yang membuncit besar. Tubuhnya yang montok makin terlihat jelas karena posisi tidurnya itu. Sambil tersenyum nakal untuk menggodaku. Menggoda untuk segera menusuk vaginanya.

Aku yang telah selesai melepas semua pakaianku, langsung memposisikan diri untuk rebahan disampingnya. Aku ingin menyodoknya dari posisi menyamping.

"Udah siap Sifa ?" Kataku sambil membelai rambut pirangnya.
"Ayok sebelum anak-anak pulang" jawabnya.

Aku kemudian melakukan pemanasan dengan mencoba menciumnya dari belakang. Memainkan teteknya dari belakang. Sambil sedikit-sedikit menyapa selangkangannya dengan jari kananku.

Shhh shhh shhhh
Ahhhh ahhhh ahhhh
Mmmmm mmmm mmmmm

Begitulah suara pemanasan kami beradu di pagi hari itu. Masih pagi ternyata, gumamku saat itu. Yang masih belum percaya kalau aku sudah mencicipi istri orang yang sedang hamil tua. Tak perlu lama-lama untuk Sifa cepat keluar. Baru pemanasan sudah langsung lemas.

"Brammmm"

Teriaknya kecil saat sudah keluar. Memang berbeda kalau wanita hamil, pasti cepat keluar. Karena memang jarang lelaki yang tertarik untuk ngentotin wanita hamil. Karena saat hamil dianggap berbahaya, tidak menarik, ataupun hal lain. Padahal secara medis pun membantu kelahiran. Aku kemudian memulai penetrasi pada posisi menyamping ini. Jujur saja, posisi ini sebenarnya nyaman, namun entah kenapa kalau orangnya belum pas jadi ngga enak gitu.

"Aku masuk ya" kataku
"Ehem" jawab Sifa

Aku kemudian menyodok lubang vaginanya pada posisi ini dengan pelan namun pasti. Vaginanya yang telah becek membuatku lebih leluasa dalam bergerak.

Plok pok pok

Begitulah suara pergumulan kami pada posisi itu.

"Kontolmu kok enak gini gimana sih ceritanya Bram ?"
"Kamu sering ngewe sama pacar ya"
"Ngga kok, aku cuma ngewe sama wanita hamil kaya kamu aja"
"Ahhh mmmm ahhhh tapiii enakkk kayaa kamu sering ngeweee Bramm"

Plok plok plokk pok

Sifa terus mengoceh menikmati sodokanku. Wanita seperti dirinya memang butuh pelampiasan nafsu. Karena ditinggal suami. Yang kedua juga tidak ada yang memuaskan batinnya.

"Kamu di atas Sif" kataku berhenti menyodok memeknya

Kami berdua lalu beranjak dari posisi itu. Saat menoleh ke depan kasur, kulihat ada kursi meja kerja Heru. Langsung saja kusuruh Sifa beranjak dari kasur. Kemudian aku duduk di kursi itu. Sifa yang paham langsung memposisikan dirinya di atasku. Agar memudahkan dia untuk bergoyang di atasku.

Plok plok plok plok

Suara pergumulan kami semakin keras karena Sifa lah yang bergerak aktif di atasku. Aku hanya merem melek menikmati goyangan liarnya di atasku.



Selama 15 menit kami di posisi itu. Sampai akhirnya...

"Ahhhh Brammmmm"

Sifa mencengkram dadaku dan bertumpu padaku saat orgasme. Cairan itu sedikit meleleh di vaginanya. Kami kemudian berganti posisi untuk nungging. Sifa memposisikan diri menungging dengan bertumpu pada meja kerja Heru. Sementara aku menyodoknya dari belakang.



PLOK PLOK PLOK PLOK

Suara pertempuran kami makin keras saking beceknya vagina Sifa yang telah berisi anak ketiganya itu. Setelah 5 menit, kami kemudian kembali ke kasur. Sifa kemudian mengangkangkan kakinya secara lebar pada posisi misionary, agar aku lebih mudah untuk penetrasi.



Aku kemudian menyodoknya dengan tempo yang cepat. Namun belum aku sampai klimaks, Sifa telah keluar duluan.

"Brammmm Achhh" teriak Sifa

Aku yang belum keluar tetap menyodok memeknya dengan cepat agar dapat melancarkan jalan lahirnya. Ya bantu orang lah sambil enak juga. Ups

Dan akhirnya

Crotttt crottt

Aku keluar juga pagi itu, memuaskan ibu hamil yang satu ini. Ku tutup dengan french kiss kepadanya. Aku kemudian melanjutkan pekerjaanku hari itu. Saat pulang ke kos, aku memperoleh telepon dari dinas bahwa besok aku wawancara dengan kepala bidang terkait. Wow, rejeki nomplok hari ini.
Moga ditempat kerja baru dapat mangsa baru.. tapi dibikin soft aja gan.. curhat nyaman berahir diranjang.. jangan ada perkosaan.. cuma saran 😁😁
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd