Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Bumil Fucker : Season 2

simple story dikemas dengan bahasa yg sederhana dan menjadi menarik thk
 
Cerita yg sangaat asik, bumil di trimester akhir memang harus sering dibikin jalan lahir Hu.... wkwkkw
 
Bimabet
2 hari kemudian

Aku kembali melanjutkan pekerjaanku di kantor kelurahan. Input data dari pekerjaan yang dilakukan oleh Mas Eko dan Bu Intan. Mas Eko rencananya akan mengajukan cuti selama 3 hari untuk menemani istrinya lahiran. Sehingga dia makin rajin untuk segera menuntaskan tugasnya. Makin sering juga aku melihat Mas Eko dan Bu Intan bersetubuh di kantor. Mas Eko nantinya ngga akan menyentuh istrinya selama beberapa bulan setelah melahirkan.

Hari ini adalah hari sabtu, namun karena data yang diperlukan sangat banyak dan harus mengejar target, apalagi anggota tim akan ada yang cuti bergantian, maka aku disuruh oleh Pak Irwan untuk tetap masuk. Nantinya aku akan dihitung lembur kerja. Lumayan sih, daripada gabut di kosan. Karena hari sabtu, maka kantor kelurahan otomatis sepi sekali. Hanya aku seorang yang ada di kantor. Kunci kantor aku peroleh dari Pak Irwan yang sudah mengambilnya dari rumah OB yang tak jauh dari kantor. Saat aku sedang lembur, tiba-tiba ada pesan masuk dari Novi.​

"Mas Bram, mampir mas. Mas Eko lagi ke rumah mertua sampai sore sama anak."

"Maaf, aku lagi lembur di kantor" balasku

"Ditinggal bentar aja mas"

"Ngga bisa, ada tanggungan hari ini"

"Yaudah aku yang kesana aja"

"Eh, jangan. Kalo ketahuan gimana ?"

"Kantor sepi, gapapa mas"

"Yaudah deh, tapi segera balik ya"

Karena aku tak bisa mencegah keinginan Novi, maka aku membiarkannya untuk menyusul kemari. Sambil main diam-diam agar tak ketahuan bawa wanita ke kantor tentunya. Aku lalu melanjutkan kembali input data yang harus kuselesaikan hari ini. Sambil menunggu Novi untuk datang.

20 menit berlalu dengan cepat karena aku fokus pada pekerjaan input data yang cukup banyak di hari Sabtu itu. Ruangan di kantor yang sepi, ditambah di luar kantor angin di siang itu menderu keras mengayunkan ranting dan dedaunan. Membuatku ingin segera menyelesaikan pekerjaanku agar bisa istirahat santai di kantor. Terdengar ketukan pintu di luar. Ketika aku mendengar bahwa suara yang menyahut kemudian adalah Novi, maka aku mempersilakannya masuk ke ruangan.​

Novi saat itu memakai long dress berwarna merah muda, celana legging hitam, kerudung portabel berwarna hitam, dan sepatu sandal warna coklat. Penampilannya membuatku sedikit melupakan rasa bosanku di kantor sendirian. Di tambah lagi perutnya yang membuncit sangat besar, membuatku ingin segera melepaskan nafsuku di siang bolong itu.​

"Mas kenapa sih ngga mau ke rumah aja ? Kan sepi loh enak" ucapnya begitu masuk ke ruangan.

"Aku tu lagi sibuk lembur disini, gegara suamimu itu ga bener kerjanya" jawabku sambil ketawa dan cengar-cengir

"Sini Novi sayang" ucapku

Novi lalu mendekat kepadaku, sambil duduk di kursi kerja kantor yang bisa diputar itu. Ketika Novi mendekat, aku lalu mendekapnya. Sambil duduk di kursi, ku arahkan badannya menghadap kakiku. Lalu aku pangku tubuhnya. Pantatnya yang berada otomatis di selangkanganku, membuat penisku lama-kelamaan mengeras. Aku lalu mengecup bibirnya dari belakang, sambil meremas-remas payudaranya yang ranum itu dari belakang.

"Mas main sosor ajahhh" desah Novi

"Gapapa, enak kan ?" Jawabku

"Enak masss mmmm ahhh" sahut Novi sambil mendesah

Kami melakukan fore play itu, dengan rasa nikmat dan suara desahan dari sepasang manusia yang melakukan hubungan terlarang. Kami yang melakukan itu tidak sadar bahwa ada manusia lain yang sedang menuju ke ruangan. Derap langkah sepatu yang datang tidak terdengar oleh kami yang sedang dimabuk oleh nafsu. Secara tiba-tiba...

"Mas Bram..Mbak Novi" ucap seseorang itu.

Kami pun tersentak kaget bukan kepalang saat melihatnya. Itu adalah Bu Intan ada disitu. Bu Intan yang kaget segera berlalu keluar. Aku yang tak ingin diketahui tentang hal ini oleh siapapun, segera menyusulnya. Novi aku tinggal begitu saja di kursi. Bu Intan yang tak bisa berlari akhirnya pasrah ketika kucengram tangannya dari belakang. Dia lalu aku bawa ke ruangan. Bu Intan saat itu memakai long dress berwarna kuning, dengan jilbab segi empat warna kuning juga.​


"Ngapain lu disini" ucapku

"Suka-suka aku, mau ambil barang" jawabnya

"Mau ambil barang atau mau ngentot ha ?" Jawabku

"Apa ini mas, kamu ngga hanya mau menguasaiku, namun juga Mbak Novi !!!" Ucap Bu Intan

"Salah sendiri selingkuh di kantor !!!" Jawabku ketus.

"Novi, ada tali disitu. Ikat tangannya !!!" Perintahku pada Novi. Novi yang memang mempunyai dendam kesumat pada Bu Intan langsung menuruti apa yang kumau. Kedua tangan Bu Intan dia ikat dengan sehelai tali rafia yang dia temukan di laci meja kantor. Seolah tahu apa yang kuinginkan, Novi lalu memposisikan tubuh Bu Intan untuk menungging menghadap meja kantor. Aku terkejut ketika dia dengan mudah melakukannya, karena mereka sama-sama sedang hamil besar. Dan seolah pasrah, Bu Intan hanya memejamkan kedua bola matanya. Aku lalu menarik terusan warna kuningnya ke atas. Yang terpampang di hadapanku kini hanya celana dalam warna hitam milik Bu Intan. Aku yang gemas dengan pantatnya yang semok, lalu menamparnya dengan keras.​

"Awwwwwww" jerit Bu Intan

Novi hanya tertawa kecil dan tersenyum menikmati apa yang tersaji di depannya. Seolah menikmati apa yang ia ingin balas kepada wanita yang telah tega selingkuh dengan suaminya, bahkan hamil karenanya. Aku kemudian merobek celana dalam hitam itu. Lalu melemparkannya ke lantai. Aku kemudian memelorotkan celanaku. Batang penisku yang sudah tegang lalu kuarahkan ke liang vagina Bu Intan. Dan blessss...agak keras namun aku memaksa untuk masuk.​

"Akhhhhhhhhhhhhh" jerit Bu Intan

Aku lalu menyodok liang vagina Bu Intan dengan posisi menungging menghadap meja kantor. Sodokanku terhujam langsung cepat, namun aku tetap memainkan tempo. Karena aku juga mengkhawatirkan janin kembar Bu Intan. Novi yang melihat itu lalu merekamnya dengan ponselnya. Dia sepertinya ingin benar-benar balas dendam sebelum melahirkan. Setelah merekam ekspresi Bu Intan saat kusetubuhi, Novi kemudian melepas celanan leggingnya. Lalu masturbasi di depanku yang sedang menyodok Bu Intan.​

Ahhhhhh akkkkkhhhj

Mmmmm ahhh emmmm

Ahhhhh

Suara-suara 3 insan manusia itu segera memenuhi ruangan itu. Bu Intan yang sudah kepayahan dengan perut buncit berisi janin kembar itu lalu orgasme.

"Mas Brammm aku keluarrrrr ahhhhhh"

Bu Intan lalu terkulai lemas, aku segera menopang tubuhnya. Agak berat memang, namun aku berhasil untuk membuatnya duduk di kursi untuk saat ini. Aku yang masih bertahan lalu mendekati Novi yang masih asik mengocok vagina dengan jarinya. Novi yang sudah paham maksudku, lalu segera berdiri. Namun, Novi segera memposisikan dirinya menungging menghadap Bu Intan yang masih terkulai lemas di kursi. Novi lalu mendekat, menungging sembari membuka selangkangan Bu Intan. Dia menggoyangkan pantatnya, memberi isyarat untukku agar segera melakukan penetrasi. Aku lalu mendekat, dan blesss....penisku dengan mudah masuk ke vagina wanita hamil ini. Jilbabnya terlihat agak awut-awutan dari belakang. Aku kemudian memompa dengan tempo sedang. Novi lalu mendekatkan kepalanya ke arah selangkangan Bu Intan. Lidahnya menjulur menjilati vagina Bu Intan. Sambil maju mundur kusodok dengan posisi menungging itu, Novi tetap menjilati selangkangan Bu Intan. Bu Intan yang sudah lemas hanya pasrah sambil mendesah.​

Ahhhh ahhh ahhh

Plokkk plokkk plokkk

Suara pergumulan itu kembali memenuhi ruangan. Tanda-tanda Novi akan orgasme, dia sudah berhenti menjilati vagina Bu Intan.

Sreettt srettttt

Srettttttt

Dua wanita hamil ini squirt secara bebarengan. Bu Intan orgasme untuk kedua kalinya. Cairannya menyembur membasahi wajah dan jilbab hitam Novi. Sementara Novi sendiri sudah agak lemas. Aku yang sudah mencapai ujung sudah tak kuat lagi menahan, dan akhirnya...​

Crottttttttt

Aku akhirnya keluar, semuanya aku tumpahkan di dalam vagina Novi. Siang hari di sabtu itu, menjadi hari pembalasan. Pembalasan nafsu, dan juga pembalasan dendam dari Novi. Bu Intan juga menyadari kesalahannya. Dia telah masuk lingkaran ini. Namun, karena desakan Novi maka dia tidak akan memberi tahu apa yang terjadi ke Mas Eko maupun ke suaminya. Hari itu juga menjadi hari terakhirku menikmati tubuh hamil Novi. Karena dia nanti akan di rumah dan dijaga oleh mertuanya untuk menunggu kelahiran anaknya. Dan memang akhirnya dia melahirkan pada hari Senin. Mas Eko cuti selama satu pekan untuk mengurus keperluan istrinya itu. Karena itulah, kemudian tugas lapang dibebankan kepadaku dan juga Bu Intan.​
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd