Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Bumil Fucker : Season 2

Ijin nitip sendal suhu, disini rajin update sepertinya 😀
 
Ditunggu updetan bumil selanjutnya setelah bu Intan cuti hamil, gk ada settingan anak kuliahan hamil lg praktek di kantor kah om? .... Hehehe
 
Hari ini adalah hari senin. Hari dimulainya awal pekan untuk bekerja. Monday vibes, begitulah anak muda zaman sekarang sepertiku menyebutnya. Harus semangat dan menjaga pikiran dan tubuh selama 5 hari ke depan untuk bekerja. Tenggat waktu bagi divisiku untuk mengerjakan bagian pendataan semakin dekat. Dan pekan depan personil kami akan berkurang karena Intan akan cuti melahirkan mengingat usia kandungannya sudah mencapai 35 minggu.

Seperti biasa, aku sudah berada di kantor untuk melakukan pekerjaan input data. Pak Irwan selalu mengawasi dan membantu jika aku mendapatkan kesulitan disini. Sementara Intan ditugaskan untuk merapikan berkas-berkas wawancara yang telah dikonversi datanya ke dalam komputer. Pak Irwan memang sengaja mengurangi beban kerja Intan mengingat usia kandungannya. Sehingga nanti pekerjaan lapang akan dibebankan ke Mas Eko sebagai ganti dia cuti minggu kemarin. Saat ini juga, Mas Eko sedang mengambil data di sebelah utara desa.

Intan hari ini memakai terusan warna hitam dengan setelan blazer warna hijau. Walaupun hari ini adalah aturan dengan memakai pakaian coklat pns, namun dia diberi kelonggaran oleh kantor karena memang baju pns sudah tidak muat lagi di badannya. Dia memakai jilbab dengan corak warna-warni yang sangat mencolok, namun sesuai dengan setelannya hari ini. Perutnya yang besar dan berisi janin kembar itu memang sudah sangat tidak muat dengan pakaian ketat, apalagi jika memakai kemeja. Sambil duduk, Intan merapikan berkas-berkas yang ada di ruangan.​

Hari ini berjalan begitu cepat, dan masih banyak hal yang harus dikerjakan esok hari. Jam sudah menunjukan pukul setengah empat sore. Masih 30 menit lagi sebelum jam kerja kantor berakhir, namun namun semua pegawai telah bersiap-siap untuk meninggalkan kantor. Namun demikian kerjaan divisiku belum selesai karena masih banyak data yang belum diinput. Pak Irwan kemudian menyusul yang lain untuk berpamitan pulang, namun meminta ke Intan untuk pulang saja agar pekerjaan dilanjutkan olehku. Intan hanya mengiyakan saja, karena aku telah memintanya untuk berada di kantor sebentar. Namun, ada hal tak terduga terjadi. Mas Eko datang setelah pekerjaannya selesai, dia lalu presensi. Mas Eko lalu mengajak Intan untuk pulang bareng bersamanya. Namun, setelah berpamitan padaku, mereka ternyata berpindah ke ruangan Pak Lurah. Aku yang penasaran, lalu berhati-hati mengikuti mereka. Sampailah di ruangan Pak Lurah, pintu yang tidak tertutup sempurna memudahkanku untuk mengintip.

"Ayo dek, kita main sebentar. Udah seminggu mas ga main" kata Mas Eko sambil menggerayangi Intan dari belakang.

"Ihhh, Mas Eko jangannn, kalo ketahuan gimanaaa" jawab Intan sambil mendesah menikmati apa yang Mas Eko lakukan.

Mereka lalu melepas pakaian masing-masing. Mas Eko hanya melepaskan celananya saja. Sementara Intan melepaskan terusan dan blazernya. Sehingga yang tersisa hanya jilbab, BH, dan CD nya saja. Mas Eko kemudian duduk di kursi pejabat yang biasa digunakan Pak Lurah. Kemudian Intan beringsut duduk dan mendekati selangkangan milik Mas Eko. Intan lalu dengan cepat melepaskan celana dalam milik Mas Eko. Setelah itu, Intan lalu memainkan sebentar penis milik Mas Eko. Lalu dengan mulutnya, Intan mulai mengoral batang penis itu dengan lahap. Seolah-olah Intan adalah aktris porno profesional. Ditambah penampilannya saat ini. Mas Eko yang menikmatinya hanya merem melek saja.

"Ahhhhhhh emmmmm enak Innnn terussss" ucap Mas Eko dengan nikmatnya

Walaupun posisi Mas Eko menghadap pintu, namun karena dia sudah fokus pada persetubuhannya sore itu sehingga tidak melihatku yang mengintip sekaligus merekam aksi mereka berdua. Intan juga hanya fokus mengoral dengan lahap seolah-olah dia sudah lama tidak bercinta. Seolah cukup dengan sepongan yang dilakukan oleh Intan. Mas Eko lalu menyuruh Intan untuk berhenti. Lalu Intan melepas CD dan BH nya.​

Terlihat dengan jelas lekukan tubuh Intan yang hanya berbalut jilbab. Dengan payudara yang semakin membengkak dan perut yang membuncit berisi janin kembar itu. Kemudian Intan melepas kedua sepatu pantofel miliknya. Tubuhnya kini hanya tersisa jilbab yang menutupi kepala sampai lehernya saja. Kemudian Mas Eko lalu menyuruh Intan untuk berada diatasnya. Mas Eko lalu memasukkan penisnya ke dalam vagina milik Intan. Blesss, aku lihat dengan sekali percobaan penis itu lalu masuk dengan mudah ke liang vagina milik Intan.​

Plokk plokkk plokkkk plokkk

"Sayang, kok becek banget sih. Kamu main sama siapa lagi ?" Tanya Mas Eko

"Ihhh, sama suami aku lah, Mas kan ngga ada seminggu ini buat aku" jawab Intan dengan ketus

"Eh, iya juga ya. Yakali sama setan hehe" ucap Mas Eko

Ahhhhh ahhhhh ahhhh

Mmmm mmmmhmmmhh hhhmmmm

Suara persetubuhan dengan posisi Woman On Top itu membuat ruangan berasa agak gaduh. Semuanya terekam dengan jelas di ponselku. Mereka yang menikmatinya tentu saja tidak sadar aku sedang merekam apa yang mereka lakukan sekarang. Mas Eko tampak sangat menikmati persetubuhan itu.​

"Ahhh enak banget yanggg, kamu harus ada buat aku nanti sebelum kamu lahiran. Istri di rumah lagi ngga bisa diajak mainnn" ucap Mas Eko saat asik bermain dengan Intan

"Ahhh emmm iyahhh masss" jawab Intan yang menari di atas tubuh Mas Eko.

"Akhhhhhh" Mas Eko berteriak kecil, tampaknya dia sudah keluar duluan

"Ahhh mas, kok udah keluar duluan sih ? Ucap Intan dengan nada kesal

"Maaf yang, udah seminggu ngga main jadi loyo aku" jawab Mas Eko

Tulilut tuuuuttt

Sebuah nada ponsel berbunyi, aku yang kaget langsung bersembunyi di ruang sebelah. Terdengar suara orang menelpon, ternyata Mas Eko sedang berbicara dengan orang lain disana. Aku kemudian mendengarkan dengan baik-baik dengan menempelkan telingaku di tembok.​

"Iya sayang, kerjaan mas udah selesai. Ini mau otw pulang....oh, nitip popok ? Iya nanti mas mampir dulu...oke.. dadaa"

Ternyata yang menelpon istrinya.

"Aduh, mana pas lagi ya sayang. Aku pulang dulu ya."

"Yaudah"

Terdengar percakapan antara Mas Eko dan Intan di ruangan itu. Aku lalu segera kembali ke ruangan kerjaku. 15 menit kemudian terdengar suara motor Mas Eko yang keluar meninggalkan area kantor kelurahan. Lalu dengan cepat aku menuju ke ruangan pak Lurah. Aku lihat Intan sedang duduk di kursi pejabat sambil memainkan itil dan payudaranya. Bumil yang satu ini memang haus nafsu.​

"Gimana ? Enak kan belum nyampe tapi udah ditinggal" tanyaku sambil masuk ke ruangan.

"Ga enak, aku belum keluar loh tadi." Jawab Intan

"Nungging sana" ucapku. Lalu aku melepaskan resletinngku. Intan lalu memposisikan dirinya menungging sambil berpegangan pada kursi. Penisku yang sudah tegang lalu aku masukkan ke dalam vagina yang sudah basah itu. Blessss. Penisku ternyata bisa mentok dan secara kasar masuk ke vaginanya.​


"Akhhhhhh" jerit Intan

"Aduh mas, jangan keras-keras. Kalo brojol disini gimana ?" Ucap Intan

" Ya gapapa" jawabku dengan nakal

Aku kemudian memaju-mundurkan penisku ke dalam vaginanya. Suara persetubuhan dan erangan kami bercampur jadi satu di dalam ruangan itu. Selama kurang lebih 20 menit dalam posisi itu, Intan akhirnya keluar.​

Creeetttt cretttt

Cairan kenikmatan miliknya tumpah ruah di dalam. Membanjiri penisku yang masih memompa di dalam. Sambil memompa aku juga meraba dan mengelus perut buncitnya agar tidak kram. Intan sudah agak kelelahan walaupun belum setengah jam kami bercumbu. Tiba-tiba ponsel Intan berbunyi, seketika aku berhenti. Membiarkan Intan untuk menjawab teleponnya.​

"Iya pah, mamah masih di kantor...kenapa...oh ya mamah tunggu ya...okeyyy"

"Siapa beb ?" Tanyaku

"Suami, mau jemput kaya biasanya" jawab Intan

Kemudian aku melanjutkan memompa kembali vagina milik Intan. Aku sudah sampai di ujung dan...​

Crotttttttt

Dalam sekali hentakan tumpah semua air maniku di dalam vagina Intan. Intan yang masih lemas aku bantu untuk memakai pakaiannya. Suaminya akan tiba menjemput beberapa saat lagi. Pakaian dalam yang berserakan, terusan dan blazer aku membantu dia memakai pakaiannya. Sebuah klakson berbunyi tak lama kemudian, dan disusul Intan yang pulang bersama suaminya. Aku kemudian kembali melanjutkan pekerjaanku.​
Mantap gan.... Di tunggu updatenya. Tks..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd