Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Bumil Fucker : Season 2

Hari ini berjalan seperti biasa. Pekerjaan seperti biasa kulakukan untuk menginput data milik kelurahan. Pendataan warga kelurahan di kampung ini sudah hampir selesai dilakukan. Mulai dari wilayah utara, selatan, timur, dan barat. Berkas-berkas menumpuk disisi meja kerjaku. Untuk mempercepat input data, maka Mas Eko dan Intan membantu input data lewat laptop. Sedangkan aku lewat komputer yang ada di ruangan.

Hari ini seragam yang dipakai adalah batik pns yang berwarna biru. Namun, karena aku adalah karyawan kontrak sampai proyek ini selesai maka aku memakai batik bebas. Seluruh penghuni kantor kelurahan memakai batik tersebut, tak terkecuali Intan. Dia seperti biasa memakai terusan berwarna hitam, dengan batik yang sudah tidak muat dengan tubuhnya yang membengkak. Dia memakai jilbab yang bermotif warna-warni. Usia kehamilan yang telah menginjak 36 minggu semakin membuatnya terlihat menarik di mataku. Namun, untuk menikmati servisnya aku harus menunggu saat Mas Eko selesai dengannya.​

Hari telah mencapai siang. Cuaca lumayan panas membuat kami di ruangan lumayan berkeringat. Cuaca seperti ini sebenarnya telah melanda beberapa hari terakhir. Sehingga beberapa diantara kami membawa baju ganti agar merasa nyaman. Karena keringat yang dihasilkan lumayan untuk membuat baju kami basah. Untungnya Pak Lurah lumayan agak longgar untuk hal ini. Tentunya hal ini melegakan, terutama untuk Intan yang sedang hamil tua.

Jam istirahat telah tiba. Aku segera berhenti sejenak untuk melepas lelah dan beribadah di mushola yang ada di area kantor kelurahan. Beberapa karyawan lainnya segera makan siang, atau yang lainnya menuju ke toilet untuk mengganti baju batik mereka yang basah karena keringat. Salah satunya Intan. Intan yang berjalan dengan lamban dan santai menuju ke toilet. 20 menit kemudian sudah berganti batik coklat. Namun begitu keluar dia memakai masker, mungkin untuk melindungi dari debu yang bersamaan hadir karena terik matahari.​

Intan masih terlihat sama, perut yang membuncit ke depan. Aku ketika melihatnya jadi ingin segera menikmati tubuhnya. Namun hari masih siang, dan pekerjaan masih banyak. Apalagi nanti Mas Eko masih minta jatah ke Intan. Harus menunggu lagi lebih lama. Karena Intan rencananya akan cuti melahirkan minggu depan.

Jam menunjukan pukul 4 sore. Semua karyawan sudah pulang. Aku masih mengerjakan tugasku untuk menginput data yang masih menumpuk di ruangan ini. Mas Eko dan Intan seperti biasa bermain kucing-kucingan denganku agar bisa bercinta di ruangan Pak Lurah. Namun kali ini aku tidak merekam aksi mereka, karena sudah cukup aku merekam apa yang mereka lakukan tiap sore. Apalagi pekerjaan masih banyak untuk dikerjakan.

Setengah jam kemudian Mas Eko meninggalkan kantor kelurahan. Terdengar khas suara motornya yang menandakan dia meninggalkan area kantor kelurahan. Segera aku simpan data yang telah aku input di komputer. Lalu aku mendekati ruang Pak Lurah. Segera aku ingin melepaskan nafsuku pada Intan. Sesampainya disana, Intan ternyata masih berposisi menungging di sofa ruang Pak Lurah yang biasa digunakan untuk bercengkrama dengan tamu. Intan telanjang bulat, bahkan jilbabnya ditaruh di lantai.​

Aku kemudian mendekatinya, lalu bertanya

"Udah dapet belom tadi ?"

"Belom, Mas Eko buru-buru tadi"

"Yaudah tetep kaya gitu aja"

"Oke deh"

Aku lalu melepas celanaku, sehingga yang terpampang jelas adalah penisku yang sedari tadi sudah tegak siap menghujam vagina miliknya. Aku kemudian duduk di belakang pantatnya yang semok itu. Lalu aku mencoba menghujamkan penisku ke vaginanya. Blessss. Becek sekali vagina milik Intan sekarang, mungkin akibat sering dimainkan oleh aku dan Mas Eko setiap sore di kantor.​

Plokk plokkk plokkk plokkk

Suara-suara pertemuan antara dua selangkangan itu cukup keras karena hujamanku dan pantatnya itu. Rasanya nikmat sekali setelah seharian bekerja dan langsung mendapatkan pelampiasan.​

"Ahhhh mmmm ahhhh masssss"

"Akkkhhhh mmmmm massss brammmm"

"Kenapa sayang, kurang keras nyodoknya ?" Tanyaku dengan nakal

"Minggu depan aku mau cuti" ucap Intan

"Trus kalo aku pengin ntar gimana ?" Tanyaku lagi

"Mampir dong ke rumahhh" ucap Intan sambil mendesah saat kusodok dari belakang

"Suamimu gimana ?" Tanyaku

"Ga tau" ucapnya

"Yaudah, nanti bisa diatur" ucapku, namun aku terbesit untuk menggunakan obat bius yang dulu aku pakai ketika iseng dengan Sifa beberapa bulan yang lalu.​

"Akhhhhh massss aku keluarrrr" jerit Intan saat dia orgasme

"Kita barengan sayangggg ahhhh" ucapku yang sambil menumpahkan cairan cintaku di vagina miliknya.

Teeeettttt tettttt

Bunyi klakson mobil terdengar dari luar kantor.

"Eh, suamiku udah datang mas" ucap Intan

"Yaudah kamu beres-beres dulu" jawabku

Seperti biasa Intan di jemput suaminya, aku kemudian melanjutkan pekerjaanku.​
 
Sedikit terlambat namun tetap nikmat Suhu. Terima kasih atas update nya hari ini Suhu..... Sehat selalu dan terus semangat berkarya Suhu....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd