Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Bumil Fucker Season 3

Alur ngentot bumil paling enak yang apa nih dari season 1-3?


  • Total voters
    175
Season 3 Episode 2


Hari jumat siang.
Hari ini adalah jadwal aku bertemu dengan PSK yang kupesan 4 hari yang lalu. Seharusnya kami bertemu 2 hari yang lalu. Namun karena adanya operasi yang terjadi di hotel tempat kami bertemu, maka kami sepakat menunda pertemuan kami. Aku juga belum mengatakan bahwa aku akan mewawancarainya sebagai narasumber. Sehingga tujuan awalku belum tercapai. Namun itu lebih baik, karena bisa saja dia enggan bertemu denganku karena takut aku adalah polisi yang menyamar untuk mengusut jaringan pelacur yang ada di kota metropolitan ini. Aku paham karena itu akan bisa mengurangi jalannya mendapatkan pendapatan tambahan, walaupun dengan cara yang di mata orang lain sangat hina.

Ponselku berdering. Ada pesan masuk di aplikasi. Setelah kulihat, ternyata dari Nana. Aku kemudian membuka pesan itu. Aku memang sudah seharian. Dan siang terik di hari jumat ini aku baru mendapatkan pesan darinya.

"Mas, aku sudah di hotel ya. Aku pake short dress warna item. Kalo udah otw, nanti aku tunggu di cafe hotel ya. Mucihh"

Begitulah isi pesan itu. Singkat, padat, dan jelas. Namun memiliki kalimat nakal yang seperti menunjukan kalau dia siap untuk melayani nafsu setiap pria hidung belang yang akan menggunakan jasanya. Dia juga mengirimkan foto dirinya saat sedang di kasur. Terlihat perutnya sangat membuncit. Apakah dia beneran hamil ? Pikiran ini memenuhi otakku sejak kemarin. Walaupun aku sendiri sudah melihat dirinya secara langsung. Walaupun dari jarak jauh sih. Namun, aku tak bisa begitu saja percaya kepadanya. Bisa jadi itu hanya perut palsu. Kembali aku lihat fotonya. Namun aku segera bergegas untuk pergi.​

Setengah jam kemudian aku sudah sampai di hotel. Aku segera memarkiran motor bebek kesayanganku di basement hotel. Aku kemudian mengabarinya kalau aku sudah sampai di hotel. Dia lalu mengatakan bahwa dia sudah berada di cafetaria hotel. Aku kemudian bergegas menuju cafe hotel yang berada di lantai 3.

Aku akhirnya sampai di cafe hotel. Dia sudah menungguku disana. Sangat mudah menemukannya. Karena hanya dia wanita yang memakai short dress warna hitam, ditambah rambut yang dicat warna oranye. Aku kemudian mendekat. Dia sepertinya sudah paham siapa yang mendekat. Sehingga dia melempar senyum kepadaku sambil mempersilakan aku untuk duduk. Aku kemudian lekas duduk di hadapannya.​

Aku duduk di hadapannya. Setelah aku lihat dari dekat, ternyata dia berparas sangat cantik. Rambut oranye miliknya seolah menambah aura kecantikan miliknya. Wajahnya mulus tanpa goresan sedikitpun. Badannya juga tampak ideal. Perutnya terlihat sangat membuncit. Namun, aku belum benar-benar percaya kalau dia sedang hamil sebelum nanti berada di dalam kamar.​

"Nana ya ?" Ucapku

"Iya mas. Mas yang mesen kan ?" Ucapnya agak lirih​

"Iya saya yang mesen" jawabku

"Langsung ke kamar aja ya mas, lebih enakan disana" ucapnya sembari berdiri.

Saat bergerak dari duduk ke berdiri, kemudian berjalan memang seperti wanita yang sedang hamil tua. Namun, bisa saja itu sudah akal-akalan dia agar tidak dicurigai. Aku mengikutinya dari belakang. Memandangnya sambil mengekor. Bentuk tubuhnya sangat bagus. Pantat yang semok, tubuh yang sintal dan padat, serta paras yang cantik. Aku hanya menyayangkan dia menjadi PSK saja. Kalau dia menemukan agensi model pasti dia dapat pekerjaan.

Akhirnya kami sampai di kamar. Kamar ini berada di lantai 10 hotel ini. Dekorasi sederhana dengan satu ranjang. Sprei warna putih, bantal putih, dan selimut yang berwarna sama. Bagiku memang tampak seperti hotel yang biasa. Namun bagi PSK sepertinya, ini adalah tempat untuk mendapatkan uang guna bertahan hidup di kota metropolitan yang keras ini. Aku lalu melihat sekeliling, ternyata dia tidak membawa anaknya.​

"Kamu ga bawa anakmu ya ?" Tanyaku

"Oh ngga mas, tadi udah diurus suami" jawabnya

Aku kemudian meletakkan barang bawaanku di samping ranjang. Dia kemudian duduk di tepi ranjang sambil meletakkan tas kecilnya. Aku kemudian mencoba berbasa-basi untuk mendapatkan informasi untuk artikelku nanti.

"Oh iya, itu kamu beneran hamil ?" Ucapku sambil jari telunjukku mengarah ke perut buncitnya.

"Loh, ini beneran mas. Kan udah aku kasih tau di bio aku." Balasnya

"Kirain itu perut palsu biar kamu cepet laku Na" ucapku memancing

"Ini loh mas, beneran. Coba kesini bentar kamu pegang perut aku." Ucapnya menyuruhku mendekat.

Aku kemudian mendekat, lalu kuusapkan tanganku pada perutnya. Aku kemudian mengelus-elus perutnya yang buncit itu. Aku merasakan ada tendangan kecil disitu. Jadi memang benar, itu adalah janin. Dia tidak berbohong. Semakin aku mengelusnya, semakin kuat tendangan bocah dalam perutnya.

"Ahhh masss dedeknya nendang" ucapnya mendesah menikmati apa yang kulakukan

Aku yang melihatnya seketika ingin segera untuk mencicipi liang vaginanya. Tanganku lalu turun meraba selangkangannya. Aku merangsek masuk ke area kewanitaannya. Aku gesek-gesekkan dan raba-raba. Suara desahannya semakin keras.​

"Ahhhh masss teruss ahhhh"

Dia kemudian secara reflek mengganti posisinya menjadi berbaring di tepi ranjang. Lalu melebarkan posisi kakinya. Aku tetap merangsangnya lewat gerakan tanganku. Dia tetap mendesah dengan kedua tangannya yang mulai memainkan putingnya yang berisi asi. Aku lalu menarik lepas sepatu yang dia kenakan. Kemudian melepas celana dalam miliknya. Dia sepertinya paham untuk segera bermain, lalu dengan cepat melepas short dress hitam miliknya. Setelah lepas aku bisa melihat bentuk tubuh aslinya. Ternyata memang benar-benar hamil tua. Perutnya yang buncit seksi, ditambah kulitnya yang putih mulut menambah nafsuku. Aku kemudian segera melepas semua pakaian yang aku kenakan. Sehingga aku telah telanjang seutuhnya.

"Na, nungging aja yang di pinggir kasur." Ucapku

"Iya mass" jawabnya setengah mendesah

Nana lalu beringsut nungging di depanku. Pantatnya menghadapku sambil lututnya bertumpu di pinggiran kasur. Dia menghadap sisi kasur yang lain. Sisi yang dia hadapkan ada cermin besar seukuran badan manusia. Sehingga saat ini aku melihat bayangan kami terpantul disana. Aku kemudian menaruh jari-jariku untuk melihat apakah liangnya sudah basah atau belum. Aku melakukannya sambil mengocok vaginanya seperti yang aku lakukan tadi.

"Hhhhhnnnnn ahhhh massss ayokkk" desah Nana saat aku mengocok vagina miliknya. Lonte satu ini memang sesuai dengan mata pencahariannya. Aku kemudian segera memposisikan tubuhku di belakangnya. Dengan sekali hentakan.​

Blessss

"Akhhhhh mass kok kasar sih" ucapnya

"Oh kasar ya ? Kalo gini gimana ?" Tanyaku, dan kemudian...​

Plokkk plokkk plokkkk

Penetrasiku langsung kasar karena keburu nafsu yang sudah lama tak aku lampiaskan. Sudah lama aku tidak mencicipi liang vagina wanita hamil tua. Sekalinya dapat seperti ini aku langsung menghajarnya secara kasar dengan penisku. Nana tampak menikmatinya. Desahannya memenuhi kamar hotel ini. Sepertinya dia memang suka dengan gaya kasarku ini.

"Akhhh hiyaaa terus mass akhhh akhhhh akhhh aku keluarrrr" ucapnya setelah 15 menit menikmati sodokan penisku dengan kasar. Aku yang belum mencapai puncak kenikmatan di siang bolong ini terus menghajarnya. Tak peduli dia mendesah terus menerus. Dan posisiku sekarang adalah posisi terbaik untuk melakukannya. Aku pada posisi berdiri dan dia pada posisi menungging di tepi kasur. Dengan begini aku bisa bergerak leluasa dan tak perlu takut kalau menekan perut yang berisi janin itu.​

Sudah 30 menit dalam posisi itu kami bermain. Dia telah keluar sebanyak 2 kali. Aku kemudian telah mencapai puncak. Aku ingin memuntahkannya di dalam saja agar tidak mubazir. Lalu...

"Akhhh aku keluar Naaaa" ucapku setengah berteriak melepas kenikmatan.​

Crottttt

Aku lalu mencengkram pantatnya. Menyodok liang vagina miliknya dengan hujaman air kenikmatan yang hangat. Aku lalu mencabut penisku dari vaginanya. Inilah persetubuhanku setelah dengan Intan. Aku puas sekali. Walaupun belum mendapat informasi darinya, paling tidak aku bisa melepas penatku terlebih dahulu. Tubuhnya yang bugil itu aku hempaskan dengan halus ke samping. Tubuhnya sangat seksi sekali.​

"Mas ternyata mainnya begini ya, kalo aku yang minta boleh ?" Ucap Nana

"Boleh kok, asal gratis aja haha" ucapku dengan meledek

"Nanti jangan di hotel mas, di rumah aja" balas Nana​

"Serius ?" Tanyaku

....
 
Mantaps Suhu....
Ditunggu aksi berikutnya yang dirumah....
Tetap semangat dan semoga semua urusan lancar......
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd