Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Bumil Fucker Season 3

Alur ngentot bumil paling enak yang apa nih dari season 1-3?


  • Total voters
    175
Episode 24

"Terus Buuuu...Terussss Iyaa Bagusss atur nafasnya lagi...Iyaa Bagusss...Dorongggg..."

Begitulah ucapan Bu Bidan ketika membimbing Sekar ketika persalinan berlangsung. Setelah persetubuhanku yang sebentar itu, Bu Bidan langsung membereskan ranjang. Kemudian membantu Sekar yang sudah mulai pembukaan 10. Sekar saat ini hanya memakai gamisnya saja. Dia sudah lepas jilbab karena keringat yang membasahi tubuhnya. Sekar sedari tadi sudah mengerahkan tenaganya. Aneh sekali aku melihat proses persalinannya. Seorang wanita hamil sedang berjuang mati-matian melahirkan, dengan dibantu oleh Bidan yang sedang hamil besar pula.​

Oekk oekkk oekkk

Suara tangis pecah malam itu. Aku sujud syukur setelah Sekar dan bayinya sehat selamat setelah melahirkan. Aku kemudian disuruh keluar dulu oleh Bu Bidan. Beliau harus membersihkan bayi ini terlebih dahulu. Setelah itu baru bisa diberikan ke ibunya.

20 menit kemudian aku lalu masuk ke ruangan. Kudapati Sekar dalam kondisi lemas berbaring. Bayi mungil merah berada di sisi kanan ranjangnya. Bu Bidan berada di sebelah kiri meja ranjang Sekar. Seperti sedang merapikan sesuatu. Kemudian Bu Bidan menyuruhku mendekat ke arah Sekar. Segera aku menuruti apa yang dia katakan.

"Mas, aku minta tolong anak perempuan ini kamu adzanin" Ucap Sekar memintaku.

"Gapapa nih ? Kan aku bukan orang tuanya" Ucapku

"Bapaknya aja di penjara, masa iya aku panggil kesini." Balas Sekar

Segera aku mengangguk. Lalu aku gendong bayi mungil itu. Manusia baru yang terlahir ke dunia. Aku melihat bayi perempuan itu. Kasihan sekali, udah lahir miskin, bapaknya masuk penjara, ibunya jadi lonte pemuas nafsuku pula. Hahaha.

Segera aku adzan di malam itu. Suaraku tidak semerdu muadzin. Namun aku lantang dan meyakinkan menyuarakannya. Tak apalah. Toh dia bukan anakku. Hanya kewajiban yang kulakukan. Sebagai pengganti suaminya yang dipenjara.​

..............

Seminggu kemudian

Aku kembali terbangun di tengah malam. Menyaksikan Sekar menyusui bayi perempuan yang berumur seminggu itu. Ranjang bayi itu berada di sebelah ranjang kami. Sekar akan berada di rumah susun ini sampai bayinya cukup umur untuk dibawa pulang ke rumah orang tuanya. Setelahnya, biar dia mengurus kehidupannya sendiri.​

Beep....beep....

Suara notifikasi ponselku berdering di waktu dini hari itu. Dengan malas aku meraih ponselku. Ternyata sebuah pesan dari Wida. Dengan gambar dan kata. Lalu kubuka aplikasi pesan itu. Ternyata dia mengirimkan foto dan pesan.​

"Kamu ga kangen aku dan anak kita ?"​

.......

Bersambung
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd