Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Cahaya Gulita

Ch. 5: Bagas Movement​


Di malam harinya, setelah pertemuan dengan Pak Bagas yang penuh kejutan itu. Ara sudah berada di rumahnya, dan sedang menyantap makan malamnya yang baru saja datang. Ara tinggal sendiri disana, tanpa pembantu atau siapapun. Ia sanggup mengerjakan semuanya sendiri karena memang Ara adalah anak yang cukup mandiri, walaupun rumahnya tergolong rapi dan bersih untuk bujangan sepertinya, tapi terkadang juga pernah berantakan ketika ia tidak punya waktu yang cukup untuk membersihkan rumahnya.

Kini Ara sedang berpikir matang tentang syarat yang di ajukan oleh Pak Bagas. Meski itu tidaklah sulit tapi ia akan melibatkan orang lain yang sebelumnya sama sekali tidak pernah ia sangka akan menjadi bagian penting untuk melanjutkan perusahaannya. Walau Ara belum sepenuhnya setuju dengan syarat yang di ajukan Pak Bagas. Tapi ia hanya di minta waktu 2 hari untuk memberikan jawaban. Meski kabar baiknya selain bantuan itu adalah kini Arad an Pak Bagas pun sudah resmi menjadi partner karena proposal kerja sama itu juga sudah di setujui oleh Pak Bagas. Yang mana juga tentunya itu membuat Ara menjadi tidak enak jikalau ia menolak syarat yang di ajukan olah Pak Bagas.

Ara juga sudah memberi kabar pada Reno, dan meminta sahabatnya itu untuk membantu mencarikan solusi terkait syarat yang di ajukan Pak Bagas. Reno yang awalnya terkejut, namun cukup senang kalau ada orang baik yang akan membantu dan itu akan membuat mereka bertahan dan melanjutkan usaha mereka untuk jauh lebih berkembang. Reno tentu saja setuju dengan syaratnya, dan tidak mempermasalahkan orang baru yang akan menjadi bagian penting perusahaannya nanti. Karena dalam benak Reno utamanya adalah bagaimana menyelamatkan perusahaan yang ia bangun bersama Ara sekarang.

Di lain tempat. Saat Riki dan pacarnya akan masuk ke sebuah restoran ia melihat Reno bersama seorang wanita dan pria yang sedikit familiar di matanya, namun Riki tak mengenalnya. Riki hendak menyapa Reno, tapi Reno keburu masuk kedalam mobil bersama wanitanya. Hingga akhirnya Riki tidak jadi memanggilnya di karenakan juga ia sedikit melihat wajah Reno yang sedang tampak kesal.


***
“Kamu lagi kenapa sih, sayang?” tanya seorang pria pada sang kekasih yang terlihat bête dan muram, padahal saat itu mereka sedang makan malam romantis.

“Gpp, masalah kerjaan,” jawab si wanita cemberut.

“Yah cerita dong ke aku. Aku nggak mau Suasana romantis kita jadi kelabu gini karena kamu yang lagi bête,” balas si Pria.

“Papah tuh rese, masa aku mau di pindahin ke perusahaan dia yang baru, yang mana tuh aku sama sekali nggak ngerti di bidang usahanya. Bête tau nggak, sih. Males aku tuh ketemu orang baru lagi,” jelas si wanita tetap cemberut, karena memang malam ini moodnya sudah rusak sebelum ia makan malam dengan pria yang adalah tunangannya tersebut.

“Yaudah kamu jalanin aja, kan ini bisa jadi pembuktian kamu ke Papah juga, sayang?” ucap si Pria memberi semangat pada tunangannya itu.

“Hih, kamu mah pasti malah belain Papah. Nyesel aku cerita!” jawab si wanita ketus.

“Aku nggak bela Papah kamu, kok. Tapi aku yakin Papah kamu itu udah memilih jalan yang baik buat kamu kedepannya. Toh gimana pun juga, kan. Kamu itu penerus satu-satunya, lho,” si pria menjelaskan maksud dari ucapannya tadi.

“Kalo Papah kasih yang terbaik buat aku, yah bukan dia kasih perusahaan yang belum maju dong, itu malah nyusahin aku, dan bikin aku malah jauh lebih sibuk lho nantinya,” jawab si wanita masih kesal tentunya.

“Yaudah yaudah gini aja, kita nggak usah bahas kerjaan dulu, ini kan waktunya kita kangen-kangenan. Abis makan malam kita cari hotel aja yuk, aku kan udah lama nggak di manjain kamu juga. Itu satu-satunya cara yang bikin bête kamu ilang juga, kan?” jelas si Pria sambil menggoda tunangannya.

“Ahhh, kamu tau aja sih, yaudah hayuk, aku juga udah kangen banget pengen di goyang,” balas si Wanita dengan penuh semangat.

Setelah pasangan itu menyelesaikan makan malam mereka, dengan terburu-buru mereka pergi dari restoran menuju ke hotel yang sudah di pesan lewat aplikasi online tersebut. Di dalam mobil bahkan keduanya sudah saling terlibat ciuman mesra.

Hanya membutuhkan waktu 30 menit untuk mereka berdua sampai di hotel tujuan.

“Udah dulu dong, sayang. Kita udah sampai nih,” ucap si Pria sambil mengelus rambut tunangannya.

“Dikit lagi, aku masih kangen,” balas si wanita yang dari tadi di jalan sudah melancarkan aksi pemanasan. Dengan memberikan servis dari mulutnya pada penis yang sudah berdiri tegak menantang di selangkangan tunangannya.

Hanya beberapa menit saja, mereka berdua pun akhirnya turun dari mobil dan dengan terburu-buru menuju lobby hotel agar mereka dengan segera melanjutkan aktivitas yang tertunda tadi di kamar hotel tempat nantinya mereka memadu kasih dan berlomba meraih kepuasan rindu yang beberapa hari ini tak mereka dapatkan.



***​


“Kenapa bukan aku saja yang kau panggil, Tuhan?” ucap seorang pria muda yang terisak bermandikan air mata seraya menatap batu nisan yang berada di depannya.
Pria yang baru saja datang ke makam calon istrinya yang meninggal akibat kecelakaan. Pria itu juga baru siuman dari ketidak sadarannya akibat benturan keras yang di dapatnya setelah kecelakaan yang ia buat karena kecerobohannya tidak memperhatikan jalan. Apalagi saat itu malam hari dan sedang hujan deras. Tentunya pria itu saat sadar dan mengetahui bahwa calon istrinya meninggal menjadi sangat merasa berdosa karena kesalahan besar yang dia buat.

Perasaaan bersalah itu semakin dalam membekas saat ia mendengar bahwasanya ada makhluk hidup lain yang baru saja tumbuh benih di dalam kandungan calon istrinya. Ya, benih yang seharusnya akan menjadi anaknya kelak. Yang kini keduanya di makam kan dalam satu liang lahat.

Tak henti-hentinya pria muda itu merasa bersalah dan berdosa atas kesalahan yang ia perbuat. Mengakibatkan ia kehilangan kedua orang yang seharusnya akan menjadi bagian penting hidupnya untuk menyambut masa depan. Kini bayangan keindahan itu sirna begitu saja.

Rencananya tak sejalan dengan rencana Tuhan. Yang membuat ia menjadi hidup sendiri tanpa gairah berbulan-bulan. Pria muda sebatang kara yang kini tinggal sendiri di rumah impian bersama calon istri dan buah hatinya.

Hidup dalam kesalahan, hidup sebagai pendosa. Kadang ia merasa sebagai pembunuh, lalu menjadi gila dengan mengutuk dirinya sendiri. Sempat terlintas untuk bunuh diri, tapi di dalam bayangannya ia malu kalau nanti bertemu dengan calon istri dan anaknya di akhirat. Lagipula ia berpikir tak akan bertemu walaupun ia sudah berhasil singgah di akhirat. Karena ia yakin akan di tempatkan di neraka sedangkan calon istri dan anaknya sudah pasti berada di surga.

Jadi di dalam benak kesedihannya ia berpikir untuk melanjutkan hidup sebagai pilihan yang akan ia anggap bahwa hidupnya ini adalah sebuah hukuman.

Berbulan-bulan ia lewati hidupnya yang kelam. Mungkin belum teratasi, mungkin juga ia belum menikmati kehampaan ini, tapi pria muda itu sudah menerima dan pasrah atas kelanjutan hukuman hidup yang akan ia jalankan entah sampai kapan. Dalam mimpinya suatu hari saat ia bertemu dengan calon istrinya. Wanita itu berkata; “Jadilah lebih baik, tetap menjadi lelaki yang bertanggung jawab. Aku tak bersamamu disana karena Tuhan menyelamatkanku. Suatu saat nanti di akhirat setelah penebusan dosamu berakhir, kita akan bersama lagi. Jadi tetaplah hidup.”

Kata-kata itu yang membuat pria muda itu termotivasi untuk terus hidup dan menebus kesalahannya. Bertahun-tahun ia lewati, dan kini menjadi pribadi yang lebih baik. Perlahan-lahan ingatan dosa masa lalunya sudah bisa ia hadapi. Ia lewati dengan aktivitas dan kesibukannya yang cukup tinggi. Namun kesalahan tetaplah akan menjadi dosa, dan akan terus bersemayam dalam hidupnya.
 
***

“Gimana masalah lu?” tanya Rika yang kini sedang berada di depan rumah Ara.

“Udah nemuin titik terang,” jawab Ara singkat.

“Lihat, kan. Lu pasti bisa lewatin ini semua, Ra,” balas Rika.

“Iya, makasih,” ucap Ara seraya tersenyum. Tapi ia merasa tidak nyaman dengan kehadiran Rika di pagi ini, saat ia akan berangkat menuju kantornya. “Gue cabut duluan, ya, Rik,” lanjut Ara berpamitan dengan Rika sambil terburu-buru menghindari obrolan lanjutan nantinya.

“Hmm…, Ok!”

Di dalam ruangan meeting kantornya pagi ini. Ara sedang bersama Riki yang baru saja tiba. Ya, Riki mendapat amanah dari Pak Bagas untuk terlibat dari syarat yang di ajukan pada Ara tempo hari. Yang mana syarat tersebut sudah di setujui oleh Ara.

“Lo duluan sampe, Rik? Bos lu mana?” tanya Ara saat Riki sudah menyapanya.

“Nggak tau gue, nggak berani nanya, lu aja yang tanya deh, hehehe…,” jawab Riki.

“Oh ya, ini kenalin Bu Renata, Manajer. Ini Frida pengantin baru, Manajer finance, dan Bimo, manajer HRD,” balas Ara yang malah memperkenalkan teman-teman yang juga sudah berada di ruangan meeting tersebut.

“Oh baik, salam kenal semua,” jawab Riki ramah. “Lho, Reno kemana, Ra?” lanjut Riki pada Ara yang bertanya kemana Reno, karena ia tidak melihat kehadiran Reno.

“Dia lagi izin untuk urus berkas-berkas pernikahannya minggu depan,” jawab Ara.

“Oh,” gumam Riki.

“Jadi kita sudah bisa mulai meetingnya nih, bos?” tanya Bimo.

Wait, tunggu satu orang lagi,” jawab Ara.

Dan setengah jam berlalu begitu saja. Meeting pun belum di mulai karena menunggu sosok satu orang yang tak kunjung hadir. Riki mulai terlihat gelisah, sedangkan Ara sedikit kesal, walau Ara sudah mendapatkan peringatan tentang orang yang ia tunggu sebelumnya.

Tok…, Tok…, Tok…,

“Silahkan masuk,” ucap Ara.

Pintu terbuka, menampilkan sosok wanita cantik yang mana ia adalah orang yang di tunggu-tunggu untuk memulai meeting penting ini.

“Huh…, sorry sorry gue telat,” ucap wanita cantik itu yang langsung duduk tanpa berdosa sekalipun karena ketelatannya itu. Padahal semua orang di dalam ruangan itu sudah terlihat kesal menunggunya. Walaupun beberapa dari mereka tetap tersenyum tipis termaksud Ara.

Dan meeting pun di mulai. Ara menjelaskan kepada teman-temannya bahwa wanita cantik tersebut itu adalah Eleanor, yang akan menjabat sebagai komisaris baru di perusahaan Ara.

“Panggil saya Lea,” ucap Lea memperkenalkan diri.

Ya. Syarat yang di minta Pak Bagas pada Ara saat itu adalah Dia akan membantu Ara melunasi hutang pada Rendra dengan sebagai gantinya adalah seluruh saham perusahaan Ara menjadi miliknya. Namun ia tetap mempercayai Ara untuk mengurus dan bertanggung jawab, karena Pak Bagas tidak akan turut mencampuri segala urusan baik dan buruknya perusahaan yang Ara pegang sebelumnya. Tujuan utama Pak Bagas mau membantu Ara adalah ia ingin putri semata wayangnya berkembang dengan orang yang ia anggap tepat. Yaitu; Ara.

Tapi ada hal lain yang di sembunyikan oleh Pak Bagas, karena selain ia ingin putrinya berkembang, ia juga ingin sedikit membantu menyelesaikan masalah Ara. Maka itu ia tunjuk Riki untuk mencari tahu dalang di balik sabotase pengiriman yang sebelumnya terjadi. Karena Pak Bagas yakin, Rendra tidak mungkin bekerja sendiri, pasti ada orang lain yang menjadi pengkhianat di dalamnya. Yang juga tentu saja kecurigaan itu tidak ada sama sekali bahkan tidak terpikirkan oleh Ara.

Setelah meeting selesai. Ara, Lea dan Riki berjalan bersama, karena mereka hendak menunjukkan ruang kerja yang akan di tempati oleh Lea.

“Ini ruangan lu,” ucap Ara saat mereka bertiga sudah tiba.

“Oke sesuai pesanan,” balas Lea. “Oke thanks, kalian boleh pergi dulu, karena gue mau istirahat sebentar,” lanjut Lea seraya mengusir Ara dan Riki.

“Ok,” jawab Ara singkat.

Riki hanya menggelengkan kepalanya melihat sikap Lea yang seenak jidat di hadapan Ara.

“Lama-lama gedek juga gue sama Lea,” keluh Riki saat dia dan Ara sudah keluar dari Ruangan Lea.

“Udah gpp, santai aja,” jawab Ara tersenyum. “Nanti agak sorean gue mau ngajak dia makan malam lah, biar sedikit cairin suasana kantor ini, Rik, buat besok-besok.
Kesannya pas ada dia kok jadi pada kaku semua gini,” lanjut Ara sambil tertawa.

“Bebas dah sekarang mah, Ra,” balas Riki, tak lagi mengingatkan Ara seperti yang pernah ia lakukan sebelumnya.



***

“Brengsek! Bajingan! Ngapain si Tua Bangka itu ikut campur di bisnis ini?” ujar Rendra menggerutu. “Gue nggak mau tau, lo cari cara buat nyingkirin si Lea itu, karena ini nanti bakal menghambat tujuan kita,” lanjut Rendra seraya memberi perintah pada pria muda yang ada di depannya.

“Ara bakal jadi urusan gue. Kalo nggak bisa pake cara ini, mungkin tanda biru di mukanya entar bisa ngingetin dia untuk menjauh dari jalur bisnis gue,” Rendra makin terlihat kesal dan emosi sampai-sampai ia berniat menghabisi Ara dengan cara kejam.

Sedangkan Pria muda di depannya hanya tertunduk diam tak berani membantah pada Rendra.



***

Ara kini hanya berdiam diri di rumahnya. Ia baru saja tiba sepulang dari kantornya, ia masih berpikir tentang perusahaannya yang kini malah mendapat ancaman masalah baru karena kehadiran Lea. Ya, Ara baru saja mendapat penolakan untuk makan malam bersama Lea untuk membahas perusahaannya dengan alasan yang cukup tidak masuk akal.

“Besok aja kita bahas, kalo malem gue nggak pernah mau bahas kerjaan,” itu alasan Lea yang menolak ajakan Ara untuk makan malam.

“Sialan tuh cewek!” maki Ara saat ia baru saja duduk di sofa.

“Kayanya dia nggak cocok deh, jadi partner kerja kamu,” tiba-tiba terdengar suara wanita dari arah tangga.

“Kok kamu disini?” ucap Ara terkejut saat melihat wanita tersebut.

“Terus kenapa? Nggak boleh?” jawab si wanita santai, yang kini langsung menuju dapur untuk mengambil minuman dingin dari dalam kulkas.

“Bukan gitu, yah kamu nggak bisa dong masuk rumah orang seenaknya aja,” balas Ara ketus.

“Yah siapa suruh tadi pagi kamu lupa kunci pintu. Jadi aku disini, deh. Lihat rumah kamu jadi rapih, kan?” jawab si wanita santai sambil berjalan menuju Ara dengan membawa dua gelas minuman dingin. “Nih, minum dulu, biar dingin pikiran kamu,” lanjut si wanita seraya menyerahkan satu gelas pada Ara.

“Hmm…, Tujuan lu apa sih, Rik. Kenapa lu ganggu hidup gue terus?” tanya Ara.

“Cinta,” jawab si wanita yang ternyata adalah Rika.

“Cuma itu?” tanya Ara lagi.

“Ya!” jawab Rika singkat.

“Rik, pliss gue nggak mau denger kata itu, tolong lu keluar dari rumah ini karena gue mau istirahat,” ucap Ara yang kini mulai meninggikan suaranya. Ara seketika mulai emosi saat Rika menyebut satu kata yang tidak membuat nyaman Ara.

“Hehehe…, gimana kalo kita bercinta dulu baru gue akan pergi,” balas Rika santai seraya berdiri dan membuka seluruh pakaian yang ia kenakan sampai tak ada satupun yang tersisa.

Ara menelan ludah menatap tubuh telanjang Rika. Tubuh indah yang memang sudah berulang kali ia rasakan kenikmatannya itu. Tak ayal tubuh indah Rika seketika meredam emosi Ara sebelumnya. Ara yang tak kuat lagi menahan birahi yang sudah lama terpendam pun langsung bangkit menerjang rika. Sedangkan Rika hanya tersenyum puas karena rencananya untuk memadu kasih berhasil. Ia pun bersiap untuk melayani Ara dengan sepenuh hati. Agar pria yang di cintainya itu terpuaskan.
 
Widih sehari dua chapter.
Bloody giveaway guys! 1 kaos dari salah satu brand local indonesia.
Caranya gampang.
1. Kasih komen yang menarik, ulasan dari ch1 sampai 5 ini. Trus kritik dan sarannya juga.
Nanti yang paling menarik gue PM untuk konfirmasi pengiriman.



:ngeteh:
 
Jadi paling di alunkan aja dulu ceritanya

Buat perusahaan si ara jalan dulu
Lalu lea di culik

Ara berjuang
Tapi ketangkep karna ternyata reno adalah musuh dalam selimut
Tapi dia bangkit karna rika memberitahukannya

Sampai akhirnya ara suka sama lea
Tapi lea jual mahal
Karna dia mencintai cowoknya

Trus rika udah membuat ara cinta
Lalu lea lihat pacarnya lagi wik wik ama cewek baru nya

Akhirnya lea mau bunuh diri
Eh ara malah menggagalkan bunuh diri lea
Trus lea mulai cinta sama ara

Tapi arah udah sehari lagi mau nikah

Eh di rika tertembak sama rendra

Akhirnya lea sama ara menikah

Happy ending
 
Jadi paling di alunkan aja dulu ceritanya

Buat perusahaan si ara jalan dulu
Lalu lea di culik

Ara berjuang
Tapi ketangkep karna ternyata reno adalah musuh dalam selimut
Tapi dia bangkit karna rika memberitahukannya

Sampai akhirnya ara suka sama lea
Tapi lea jual mahal
Karna dia mencintai cowoknya

Trus rika udah membuat ara cinta
Lalu lea lihat pacarnya lagi wik wik ama cewek baru nya

Akhirnya lea mau bunuh diri
Eh ara malah menggagalkan bunuh diri lea
Trus lea mulai cinta sama ara

Tapi arah udah sehari lagi mau nikah

Eh di rika tertembak sama rendra

Akhirnya lea sama ara menikah

Happy ending
Yah ketebak endingnya. :mati:
 
Makasih double updatenya Suhu @superpuss
Mantaappp :jempol:
Alur ceritanya Nubie bener suka. Kesulitan Ara kayaknya belum berakhir dengan turun tangannya Pak Bagas. Soalnya Rendra ngotot beeuuddd pengen ngancurin bisnis Ara. Mau maen kasar malah. Yg kedua, pengkhianat di dlm perusahaan Ara. O o siapa dia?? Siapapun, mustinya nama si pengkhianat udah disebutin nie ama Suhu @superpuss.
Penasaran ama tokoh misterius yg tabrakan dan ceweknya meninggal. Masa lalu Arakah?
Lea dan Rika? Nubie mah pengennya sih Lea ntar ada special relation ama Ara yak. Kan bumbu roman antar rekan kerja yg saling benci biasanya bikin nyut nyut crott wkwkwk...
Yah karena Suhu @superpuss minta saran, boleh ya Hu Nubie kasih dikit. Klo bisa Hu, sesuai dengan lokasi thread di cerita panas, gmn klo adegan wik wik wik nya di buat sedetail mungkin ;) yah gak musti sampe banyak ah uh ah uh juga sih :pandaketawa:
Biar abis serius, terbitlah sange hahahaa... :Peace:
Dah ah. Mnrt Nubie mah udah bagus kok Hu, karyanya :beer:
Monggo dilanjut
 
Makasih double updatenya Suhu @superpuss
Mantaappp :jempol:
Alur ceritanya Nubie bener suka. Kesulitan Ara kayaknya belum berakhir dengan turun tangannya Pak Bagas. Soalnya Rendra ngotot beeuuddd pengen ngancurin bisnis Ara. Mau maen kasar malah. Yg kedua, pengkhianat di dlm perusahaan Ara. O o siapa dia?? Siapapun, mustinya nama si pengkhianat udah disebutin nie ama Suhu @superpuss.
Penasaran ama tokoh misterius yg tabrakan dan ceweknya meninggal. Masa lalu Arakah?
Lea dan Rika? Nubie mah pengennya sih Lea ntar ada special relation ama Ara yak. Kan bumbu roman antar rekan kerja yg saling benci biasanya bikin nyut nyut crott wkwkwk...
Yah karena Suhu @superpuss minta saran, boleh ya Hu Nubie kasih dikit. Klo bisa Hu, sesuai dengan lokasi thread di cerita panas, gmn klo adegan wik wik wik nya di buat sedetail mungkin ;) yah gak musti sampe banyak ah uh ah uh juga sih :pandaketawa:
Biar abis serius, terbitlah sange hahahaa... :Peace:
Dah ah. Mnrt Nubie mah udah bagus kok Hu, karyanya :beer:
Monggo dilanjut
Thanks sarannya. Aku jawab gpp yak.
Untuk sex scene pasti ada. Tapi nggak akan sebanyak cerita2 lain. Karna untuk cerita ini emang selling pointnya nggak di situ.

But thanks sekali lagi. :beer:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd