Dalam keadaan seperti ini aku gak bisa menahan nafsu birahi yg terus menerus makin memuncak akibat tubuhku yg menempel dengan mama, sejenak aku melirik kesamping kananku yg kini mama bersandar pada bahuku terlihat mata mama terpejam. Kalau dalam berpakaian mama seperti biasanya mungkin posisi begini gak bakal bikin aku konak namun sekarang berbeda, dibalik baju tidur mama yg tipis itu aku bisa melihat bh hitam yg berenda dengan cukup jelas, apa lagi saat tayangan televisi menampilkan cahaya yg lebih terang hingga seperli sorot cahaya tambahan yg mampu menembus baju tidur yg mama pake.
Aku bingung harus harus bagaimana dengan keadaan ini, disatu sisi aku bener - bener konak dengan penampilan mama dan di sisi lain beliau adalah wanita yg sangat aku hormati,,aaaarrggghhh,, kenapa harus seperti ini sih pikirku dalam hati, tapi kalau di rasakan napas mama masih belum teratur selayaknya orang sedang tidur,,berarti saat ini mama sebenarnya belum tidur, aku coba mencari tahu nya ahh. Kugerakkan badanku supaya mama terbangun namun tetap saja mama tak bergeming dari posisinya, lagi dan lagi kegerakkan badanku tapi masih saja tak bergeming, makin bingung aku dengan situasi ini, untuk terakhir kalinya aku gerakkan badan dengan sedikit keras dan hasilnya tetap sama 'apa mama beneran tidur apa hanya berpura - pura tidur, tapi apa maksudnya kalau mama hanya berpura - pura tidur.
"Mam bangun mam" ucapku sembarari mengelus pipinya
"Eeeeemmmmhhhh" desah mama yg malah makin merapatkan tubuhnya hingga tangan kananku kini digencet gunung kembar mama, terasa sekali kenyal kenyal lembut.
Walau aku makin bernafsu pada mama namun akal sehatku masih tetap unggul dari nafsu birahiku
"Mama tidurnya pindah aja ke kamar mam" kembali aku mencoba membangunkannya
"Temenin mama tidur malam ini yg nak" ucap mama yg memintaku menemaninya tidur namun matanya masih dengan terpejam dan tangan mamah memelukku dari samping.
Ya tuhan kuatkan imanku malam ini, godaan dari mama semakin membuat nafsu birahiku membesar bersama penisku. Kuberanikan diri tuk mengecup pipinya yg berada di bahuku, sekali dua kali sampai ketiga kalinya kecupanku akhirnya mama membuka matanya dan dengan cepat memanggut bibirku. Sungguh luar biasa hangat lembut serta masah bibir mama yg kini berpagutan dangan bibirku hingga mama memasukan lidahnya kedalam mulutku serta memainkannya pada lidahku,, aku pun ikut terbawa nafsu dan membalas lidah mama dengan menghisap kuat lidahnya hingga terasa mama seolah olah - olah sesak dan akupun melepaskan lidahnya juga mulutnya
"Kasar bgt km nak" ucap manja mama setelah melepaskan pegutan bibirnya
"Maaf mam aku kebawa nafsu" jawabku yg merasa bersalah pada mama, akupun menundukan kepalaku karena merasa bersalah dan malu sekali pada mama, mamapun menyadari perasaanku dan dengan cepat memelukku dangan sangat erat
"Gak apa- apa nak,,,wajar kalau kamu terbawa nafsu,, mama juga sebenarnya sangat bernafsu sekali karena sudah 4 hari ini tak di sentuh oleh laki - laki" terang mama dalam pelukan, aku pun menyadarinya karena kepergian papa yg menyebabkan mama jadi seperti ini dan selama yg aku tau kalau papa dan mama tak pernah sekalipun bertengkar hebat, kalau cuma marah - marahan biasa itu pernah terjadi dan tak sampai berlarut - larut, bahkan kerung dari 2 jam saja sudah baikan lg.
Dengan penuh kesadaran aku mengabulkan keinginan mama untuk malam ini aku bakal menemaninya tidur namun hanya sebatas menemaninya saja
"Ya dah mam ayo sekarang tidur,,aku temenin mama malam ini" ucapku saat melepaskan pelukannya, mama tak menjawab ucapanku namun terlihat senyum bahagia yg terlihat di wajahnya yg cantik.
Mama mangajakku ke kamarnya dengan menggandeng tanganku dan kepala mama bersandar di bahuku dengan manja. Saat sampai di dalam kamarnya aku teringat dengan hasil penemuanku yg mampu merekam video dan durasinya cukup lumayan bisa sampai 20jam nonstop serta hasil rekamannya bisa langsung aku lihat di phonselku langsung.
Saat aku sudah berada di sisi ranjang kamar mama dan hendak naik ke atasnya namun mama memintaku agar bersih - bersih dulu ke kamar mandi, aku laksakan apa yg mama minta. Setelah aku keluar dari kamar mandi ternyata kini mama yg harus bersih - bersih dan aku segera menuju tempat tidur namun aku kembali teringat akan penemuanku itu dan aku putuskan untuk menguji cobanya dan ini kesempatan yg pas karena saat ini mama sedang bersih - bersih di kamar mandi.
Aku rogok saku celanaku yg menyimpan camera spy penemuanku itu, kini aku mencari sudut yg pas untuk aku simpan camera spy itu secara tkak di ketahui namun harus bisa merekam kejadian seluruh kamar ini, akhirnya aku menemukan spot yg pas untuk camera spy ku di atas lemari pakaian mama dan dari sudut itu pasti bisa merekam semua yg terjadi di kamar ini dan cameranya bakal tak di ketahui oleh siapapun karena bentuk kamera hanya sebesar uang logam seratus rupiah sangat serasi dengan ukiran lemari pakaian mama yg memiliki ukiran yg mirip berada di atasnya sehingga walaupun di cari -cari oleh siapapun pasti camera ini bakal tak diketahui.
Oke kupasang cameranya dan kunyalakan tanda rekam serta kukoneksikan ke hp ku, akhirnya semuanya sudah siap dan aku kantongin hp ku ke saku celana. Tak berselang lama mama muncul dari pintu kamar mandi dan terlihat senyum yg sangat menawan tersirat di wajah putihnya, segera ku ajak mama untuk tidur karena sekarang memang sudah jam 2 lebih
"Ayo mam kita tidur" ajakku
"Mama belaum ngantuk nak" tolak mama atas ajakanku
"Loh tadi aja ketiduran liat tv" ucapku
"Kan tadi mama pura - pura tidur nak,, sengaja supaya bisa di nakalin anak mama" jawab mama yg kini mulai menggodaku, aku kaget denger ucapan mama yg terang - terangan padaku
"Emang mau di nakalin gimana mam" pancingku
"Ya dinakalin kayak tadi sayang" ucap mama yg semakin menggoda, aku juga tak mau kalah dengan godaan mama
"Emang tadi kita ngapain mam" pacingku pura - pura bodoh
"Ahh anak mama sekarang kok jadi pinter ngegodain mama kandungnya sih" rengek manja mama
"Ohh aku ini anak kandung mama yah,, aku kira aku ini pacar mama" godaku supaya mama tersinggung akan statusnya, tapi sungguh berbalik dengan kenyataan yg justru mama semakin berani
"Ohh kamu mau jadi pacar mama,, ya udah deh mama terima kamu jadi pacar mama" ucap mama yg sungguh membuatku tercengang dan mama dengan santainya memeluk tubuhku dengan mesra serta mendorong tubuhnya yg berdiri di dekat tempat tidur, aku yg masih dalam keadaan syok otomatis terjungkal ke atas tempat tidur, mama dengan sigap menindihku dan dengan nafsu segera melumat bibirku, awalnya aku hanya diam saja akan perlakuan mama yg dengan nafsunya melumat bibirku akhirnya aku pun mengikuti permainan mama dengan membalas lumatan wanita cantik dan anggun ini, semakin lama lumatan kami makin panas dingga lidah kami kini sudah mulai saling sapu serta saling belit, tanganku dan tangan mama saling meraba tubuh lawan mainnya, merasa risih dengan pakaian yg kami kenakan sangat mengganggu akhirnya kami hentikan kegiatan pada mulut kami dan kami langsung membuka baju yg kami kenakan. Sungguh pemandangan yg sangat mangagumkan kini berada di depan mataku yg berjarak kurang dari satu meter kini terpampang tubuh bagian atas mama sudah polos tanpa ada sehelai benang pun yg menutupi tubuh putih mulus tanpa cacat serta gundungan payudara yg sangat menantang dengan puting pink nya dan aerola sebesar uang logam 500 rupiah berwarna coklat muda, sungguh sempurna menurutku payudara yg aku taksir 34C itu kencang menantang bagai seorang gadis perawan yg tak memperlihatkan tanda turunnya payudara itu
"Kenapa pacarku sayang,,kok liatin tetek aku gitu bgt" ucap mama yg menyadarkanku
"Sungguh sempurna tubuh mama" ucapku dengan spontan
"Hihihi,,,kamu bisa saja sayang" ucap mama sembari cekikikan dan terlihat bersemu merah pipinya
"Beneran mam,,,pantas papa setia dan sayang sama mama" jawabku terus terang
"Ihh masa mau diliatin doang sih sayang,, ayo cepet isep dan remas tetek aku sayang" tegus mama yg kini menyuruhku agar segera menjamah gunung kembar sempurna itu
Tanpa menjawab ucapan mama itu aku langsung mendekati tubuh mama yg saat itu duduk di tempat tidur dan hanya berjarak kurang dari satu meter jadi aku hanya perlu bergeser saja kedepan, kini dalam jarak 10cm terlihat amat sangat jelas puting payudara yg berwarna pink itu begitu halus dan kulit permukaan payudara yg begitu bersih sangat terawat
"Ayo dong sayang cepet di hisap" rengek mama
"Bener - bener payudara yg sangat sempurna" ucap ku secara tidak sadar
Mama yg sedari tadi merengek agar segera aku hisap payudaranya itu akhirnya hilang kesabaran, dengan cepat menarik kepalaku dan di tekankan pada gunung kembar tersebut
"Uuuuuuccchhhh" desahan mama saat menekan kepalaku pada payudaranya, walau sedikit terkejut dengan sikap mama yg secara mendadak menarik kepalaku akhirnya aku secara perlahan membuka mulutku dan melahap payudara kiri mama
"Uuucccchh,,,aaaccchhh,,,terus sayang,,hisap yg kuat" desahan mama
Terus kuhisap pink niple itu dengan kuat dan tangan kananku meraih payu dara kanan mama serta meremasnya lembut, begitu terasa kenyal dan keras payudara yg kini terus kujamah bergantian dengan tanganku
Aaauuucchh,,aaaacchhh,,,sssssstttttt
Desahan serta desisan mama kini semakin intens terdengar.
Tak pernah aku bermimpi bahkan membayangkannya saja aku gak berani untuk menjamah payudara mama kandungku ini, namun kini bagai sebuah keajaiban aku bisa merasakan payudara mama yg sangat aku hormati. Tak bosan - bosannya aku terus menghisap, menjilat serta meremas payudara ini sampai mama memintaku untuk melepas celana berta cd yg aku pakai
"Gantian dong sayang,,aku juga mau ngemut penis sayang" pinta mama, aku segera turun dari ranjang ini karena akan sangat sulit kalau melepas celana beserta cd yg aku pake bila dalan posisi duduk, saat aku berdiri di sisi tempat tidur aku sempat melirai ke arah kiri yg terdapat lampu kamar yg berada di sisi kiri tempat tidur itu dan di depannya terlihat bingkai fhoto yg terlihat di fhoto itu papa sedang mencium pipi mama sembari memeluknya dari belakang. Seketika aku terdiam dengan pandangan lekat pada fhoto itu dan secara tak sadar air mataku tiba - tiba keluar dari sudut mataku. 'Ya tuhan kenapa aku sehina ini menghianati papa yg sangat sayang padaku' gumamku dalam hati
Segera aku berlari keluar dari kamar mama itu tanpa memperdulikan apapun karena perasaan bersalahku pada papa
"MAAFIN JAMAL PAAAA" teriakku di saat berlari menuju kamar.
Saat kubuka kamar aku tak melihat adanya Rizal sobatku di kamar ini dan kucoba mencarinya, selang beberapa detik Rizal muncul terlihat seperti tergesa - gesa namun coba di tutupinya
"Lhu knapa Jem" tanya Rizal saat melihatku meneteskan air mataku
"Gak apa - apa Zal,, ayo kita tidur" jawab berbohong dan segera mengajaknya tidur. Rizal tak berani menanyakan lg padaku karena dia tau kalau sekarang aku belum bisa cerita padanya, segera ku baringkan tubuh ini menghadap tembok sudut kamarku yg membelakangi arah pintu serta membelakangi Rizal yg tidur terlentang.
Aku tak tau dengan keadaan sekitarku hingga aku larut dalam rasa bersalah pada papa yg telah kuhianati, lama aku menerangan ke alam yg penuh dengan rasa bersalah hingga aku terasa lelah dan hanyut ke alam tidurku..................................................................................
Ditunggu saran dan kritiknya