Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Cerita Agung yang Rumit atau Bukan

Chapter I

Andi berjalan tergesa-gesa dengan sesekali berlari. Ia sudah terlambat. Harusnya ia sudah hadir 30 menit yang lalu, kalau saja bensin yang ia pakai tidak kehabisan di jalan. Ia teledor tidak mengecek bensin motor yang ternyata tidak diisi oleh kakaknya tadi malam. Alhasil, ia harus mendorong motornya 2 km ke pom bensin terdekat.
Setelah dekat dengan tempat tujuan, dilihatnya dari kaca dinding kafe, sekelompok orang berkumpul di meja yang kekecilan. Ia perlahan masuk dengan dengan bulir keringat yang langsung terhapus karena suhu dingin kafenya. Ia mendekati sekelompok orang tadi yang tengah serius mendengar penjelasan orang yang duduk di ujung meja.
“Maaf kak, gue telat”, bukanya.
Semua mata memandang kearahnya,
“ooh, Andi ya?” tanya orang yang di ujung meja.
“Iya kak, gue Andi”
“Oh silahkan duduk, ndi”
“Kenapa telat ndi?”
“Ng.. hm.. tadi motornya.. kehabisan bensin jadi dorong dulu, kak” Pandangan orang-orang yang melihatnya membuat ia agak gugup. Maklum ini adalah tahun pertamanya kuliah dan mengikuti rapat ini.
“Hm, oke, yaudah, kalau haus pesan dulu aja... gue simpulkan sedikit, Gue Agung, koor Dokumentasi acara Spinoza. Tadi udah pada kenalan nih, ini Mira, Tanu, Sudibjo, Natalie, Teguh dan wakil sekaligus sekretaris dokumentasi Fitri. Sebelum pesan, lo kenalan dulu, ndi” kata Agung.
“Hm.. ya halo semuanya, gue .. Andi, Komunikasi 2018,”
“Hobi? Makes mikes?” tanya Teguh yang disambut tawa yang lain.
“Hah, makes mikes?” Andi mengernyitkan dahinya.
“Ohh, beda generasi ya” Teguh satu angkatan dengan Agung, namun ia pernah menganggur dua tahun sebelum kuliah.
“Makanan kesukaan, minuman kesukaan” jelas Fitri.
“haha yaudah, gausah dijawab, pesan dulu aja” perintah Agung.
Andi pun pergi memesan sesuatu counter.
Agung lalu melanjutkan penjelasannya mengenai deskripsi acara, apa yang akan mereka lakukan dan sebagainya. Untuk anggota dokumentasi sendiri berisikan anggota yang lintas generasi. Agung, Fitri dan Teguh adalah angkatan 2016. Lalu Mira, Tanu dan Sudibjo adalah 2017. Disusul Andi dan Natalie yang angkatan 2018 alias anak baru.
Dokumentasi termasuk divisi yang diincar oleh kebanyakan anak komunikasi karena bisa menjadi modal mencari kerja nanti. Namun, Agung tidak serta merta menerima siapapun yang melamar karena ia termasuk selektif saat wawancara. Teguh dipilih karena punya pengalaman menjadi citizen journalism dan punya kemampuan videografi yang bagus. Mira, Tanu dan Sudibjo karena merupakan anak fotografi kampus. Andi memiliki dasar fotografi saat SMA dan Natalie, walaupun fotografinya tidak begitu bagus, namun dia cantik dan ingin belajar. Paling utamanya sih cantik, agar bisa jadi talent (reporter) juga kalau dibutuhkan.
Fitri sendiri adalah pilihan pertama Agung untuk menjadi sekretaris. Ia dikenal sebagai orang yang teliti, agak nerdy, berkacamata dan menyukai fotografi. Agung juga beberapa kali terlibat proyek bersamanya dan merasa klop. Ajakan Agung pun langsung diterima oleh Fitri waktu itu.
Setalah 2 jam, rapat pun selesai dan mereka semua berniat pulang.
Agung membonceng Fitri yang sedang tidak dijemput oleh pacarnya.
“Pacar lo kemana fit?” tanya Agung di perjalanan.
“Lagi naik gunung, Gung”, jawab Fitri kalem.
“Btw, nyantai kan tadi rapatnya, tugas-tugas yang gue kasi gak ngeberatin mereka ya”
“Hm, engga kok, udah sesuai dengan jobdesc-nya”
Omongan singkat itu terhenti karena perjalanan yang singkat juga.
“Makasi ya gung” kata Fitri. Tiba-tiba, bak air bah hujan turun dengan derasnya.
“buset buset buset” buru-buru Agung turun dari motornya dan berlari menyusul Fitri ke teras kosan.
“Hujannya mendadak banget”, kata Agung.
“Iya nih... lah, gue basah lo basah juga, Gung” kata Fitri
Agung menaikkan alisnya sedikit
“hm ya iyalah hujannya gede begitu”
Layaknya de javu Agung teringat dengan Putri di semester pertama. Hujan dan berakhir dengan lepasnya keperjakaan Agung. Apakah saat ini juga ia akan...
“yaudah masuk dulu aja Gung, lo... hm keringin badan di kamar gue dulu” kata Fitri.


Fitri

Agung hanya menelan ludah sedikit.
Petualangan seksnya yang terakhir adalah 3 bulan lalu saat Ia, Putri, Bagas dan Sarah melakukan pesta seks di pantai. Ia mengekor Fitri dari belakang. Rambutnya yang sebahu terlihat pas dengan leher jenjangnya. Fitri lalu merogoh pantatnya yang dibalut jeans untuk mengambil kartu di saku belakangnya. Sedangkan tangan yang satu lagi merapatkan laptop dan buku catatan ke dadanya.
Kosannya mewah sehingga untuk masuk ke kamar pun menggunakan kartu. Dan seperti kos mewah lainnya, penghuninya sama-sama tidak peduli dengan keadaan disekitarnya. Mereka bebas membawa masuk teman yang berbeda kelamin.
“Hah, masuk gung, gue pakai duluan kamar mandinya.... nih”, Fitri melemparkan handuk ke arah Agung.
Ia sendiri setelah mengambil beberapa pakaian langsung masuk ke kamar mandi.
Agung lalu mengeringkan rambut dan bajunya dengan handuk yang diberikan oleh Fitri. Dilihatnya kamar Fitri yang kurang lebih sama mahalnya dengan kamar Putri. Tiga kamera dan dua tripod terlihat di kamar itu. Beberapa poster film lawas terlihat di dindingnya. Agung mengamati isi kamar Fitri sambil menyelami sisi baru dari Fitri.
Fitri keluar dari kamar mandi dengan balutan handuk di kepala, kaos hitam dan celana selutut.
“lo mau pakai kamar mandinya, Gung”
“Hm, iya, Cuma gue gak ada baju ganti juga sih” katanya.
“Lo basah kuyup banget ya, lantai gue jadi basah. Yaudah lo masuk dulu aja gue ada sarung sama jaket agak gedean haha”
Tidak pikir panjang, Agung lalu masuk ke kamar mandi. Ia membuka seluruh pakaiannya. Dilihatnya juniornya sudah tegang. Antara kedingingan atau sensasi de javu seperti saat bersama Putri dahulu. Tapi yang pasti adalah ia tegang karena Fitri tidak memakai BH!
Ia jelas melihat pentil Fitri tercetak di kaos hitamnya. Agung mengelus sedikit penisnya. Terasa enak. Ingin ia melanjutkan untuk coli tapi dengan ada Fitri diluar sepertinya coli tidak bisa menjadi pilihan.
“Woi Gung, lama amat”, teriak Fitri dari luar.
Agung lalu buru-buru memakai handuk dan bertelanjang dada. Pelan-pelan ia buka pintu kamar mandinya agar jaga image.
“Lo telanjang Gung?” Fitri dengan seenaknya membuka pintu kamar mandi. Untungnya Agung sudah memakai handuk. Agung hanya terdiam dengan tindakan Fitri.
“Ini sarung sama jaketnya”, kata Fitiri cuek.
Diluar terdengar hujan masih lebat. Agung memakai sarung dan jaket pemberian Fitri lalu keluar dari kamar mandi.
“Ini handuk gue taruh mana fit?”
“itu tuh disitu” katanya menunjukkan tempat gantungan handuk.
“Gile hujannya deras bener ya” Hujan lebat terdengar dari luar dan disusul oleh beberapa kali suara gemuruh. Agung berjalan mendekati jendela sambil melihat begitu gelapnya langit walaupun masih sore.
“Ng, Gung, duduk disini aja gausah sungkan, hujannya juga masih lama sih kayaknya.” Fitri lalu menyalakan tv.
Agung duduk diatas kasur bersama Fitri. Fitri sendiri masih sibuk bermain smartphone. Matanya terlihat serius dibalik kacamata bulatnya.
Agung mencoba rileks duduk di ujung kasur. Sedangkan Fitri di ujung juga yang menempel ke dinding. Dibalik sarung yang ia pakai, ia tidak mengenakan apa-apa lagi sehingga sedikit salah gerakan bisa memperlihatkan juniornya yang mengacung.
Lama Agung menonton sambil sesekali mengecek hapenya dan juniornya pun melemah. Sesekali terdengar dengkuran Fitri yang ternyata tertidur dengan smartphone masih di tangan.
Agung melihat keadaan diluar masih hujan. Ia teringat dengan perkataan Fitri yang pacarnya sedang naik gunung. Apakah ia juga bisa naik gunung juga ...? gunung Fitri....
Karena suasananya yang dingin dan suara merdu hujan, Agung pun merasa mengantuk dan akhirnya tertidur juga di sebelah Fitri.

Baru tidur 30 menit, Agung merasa juniornya tengah mengacung dan ada sesuatu yang lembut dan basah mengusap-usap batangnya. Agung kaget karena melihat Fitri tengah menelan juniornya dengan ganas.


Fitri minum air kelapa

“Hmmphh”
PLOP! Suara juniornya terlepas dari mulut Fitri. Fitri lalu mengocok junior Agung dengan telaten.
“Fit...”
“Nikmatin aja Gung” Fitri kembali menelan juniornya Agung.
Bagaikan di surga Agung tidak tahan dengan kuluman Fitri yang cepat. Dipegangnya kepala Fitri agar dan mengelus rambutnya yang terasa licin. Fitri terlihat masih mengangguk-ngangguk dengan penis Agung di mulutnya.
“Akhh... Ahh.. Fit enak banget sepongan lo”
Penisnya terasa tersedot-sedot dan rasa ingin keluar muncul dengan cepat
“Terus fit.... terus fit... gue keluar!!” Semprotan sperma terasa meluncur dari ujung penis Agung ke mulut Fitri. Fitri hanya diam sambil berkonsentrasi menelan semua semprotan dari penis Agung.
“Ah.. enak banget fit”, lututnya terasa lemas setelah melepas tumpukan sperma yang ia tahan selama tiga bulan.

“Gung, Gung... bangun Gung...”
Agung perlahan membuka matanya, dan ada Fitri dengan kacamatanya.
“Lo mimpi apaan dah” tanyanya
“eh, eh mimpi?” Agung langsung tersadar jika hal yang ia alami tadi adalah mimpi.
“iya, lo ngigau bilang ‘enak banget fit’” jelas Fitri.
“Eh, eh sori, gue gak ingat tadi mimpi apaan”
Selagi panik, mata Agung melihat juniornya yang masih sedikit mengacung. Fitri juga ikut-ikutan melihat dan agak kaget karena penis Agung terlihat mengembul dari balik sarung.
“Eh, eh sori Fi” Buru-buru Agung mengapit pahanya agar penisnya yang tegak tidak terlihat. Namun, gerakan tersebut justru menyingkap noda basah di seprei kasur Fitri.
“Lha, lo ngomopol Gung??” Tanya Fitri dengan kaget.
“Anjir ya kagak lah, itu.. itu... itu kayaknya...” Agung sadar dan ragu-ragu untuk menjawab.
“Oooh, sperma lo ya, lo mimpi basah bayangin gue Gung!” Tuduhan Fitri menohok Agung.
“Gatau Fit, gue lupa, beneran” Agung berbohong
“Yaudah sana buruan, lo pakai baju lo lagi, udah terang tuh” Fitri terlihat malu dan mengusir Agung.
“I... iya fit, sori ya, mau gue laundry gak sprei sama sarungnya?”
“Udah... udah gak usah, lo cepat-cepat balik deh”
“I.. iya fit” Agung pun bergegas ke kamar mandi.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Om...si agung nya masih dikamar mandi gak keluar2...kasian kelamaan di kamar mandinya.......
 
Gung kamar mandi nya mau di pake gantiaaaaan busyet dah putri juga mau mandi.......
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd