Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

cerita Derita sasa dan cerita nadia assyfia versi andi_sange1996 (reupload)

kausarsaja

Kakak Semprot
Daftar
23 Oct 2015
Post
153
Like diterima
269
Bimabet
disuatu hari gitu kan , gw lagi liat liat archive di hp gw gitu, eh ada archivenya cerita ini gan, tapi cuma ampe day 3 aja, day 4,5,6 kan ceritanya bagustuh terus kan gw kepikiran kok gw pengen bagi bagiya ceritanya di mari tapi ya itu gan masalahnya , cuma ampe day 3 doang
hayuk mari ditonton aja langsung

derita-sasa-gadis-jilbab-binal-yang-malang day 1 (page 1)
derita-sasa-gadis-jilbab-binal-yang-malang day 2 (page 1)
derita-sasa-gadis-jilbab-binal-yang-malang day 3 (page 1)
derita-sasa-gadis-jilbab-binal-yang-malang side story 1 (page 1)
derita-sasa-gadis-jilbab-binal-yang-malang day 4
derita-sasa-gadis-jilbab-binal-yang-malang side story 2
derita-sasa-gadis-jilbab-binal-yang-malang day 5
derita-sasa-gadis-jilbab-binal-yang-malang day 6
derita-sasa-gadis-jilbab-binal-yang-malang last day

Petualangan si Bunga Kampus "Nadia Assyifa"

thanks buat suhu @rotan92 atas sumbangannya cerita Petualangan si Bunga Kampus "Nadia Assyifa"

Day 1

Sasa adalah seorang mahasiswi modis berumur 21 tahun, tubuhnya bisa dibilang semampai 168 cm dengan kaki jenjang , ukuran dada 34C dan juga pantat yang sekal. Hari itu sasa berlari menuju kelasnya, “ah sial! udah jam 9, gue telat nih” sambil melihat jam nya. Ketika berlari, dada nya yang dibalut gamis lebar warna pink naik turun mengikuti irama larinya, legging hitam nya pun tak sanggup menutupi goyangan pantanya.

“maaf pak saya terlambat, tadi pagi perut saya sakit”, sasa memberikan alasan lalu duduk sambil membetulkan kerudung nya. “kali ini kamu boleh masuk kelas, tapi jika kamu telat lagi nilai ujian akutansi kamu akan bapak kurangi” ujar pak Sardi “iya pak, maaf”. Kelas pun dimulai kembali, namun alasan sasa bukanlah karena dia sakit perut tapi….

3 jam sebelumnya,

Sasa baru keluar dari kamar mandi kamarnya, lalu tiba tiba hp nya berbunyi. Seketika sasa terkejut setelah dia melihat isi pesan yang masuk ke handphone nya “gue punya rekaman mesum lo sama pacar lo lagi ml di mobil. Kalo ga mau kesebar ke temen2 kampus, dateng ke wc gedung D lantai 3. Jam 8”

“apa apan lo?! Lo mau duit berapa dari gue?”

“tenang manis, gue ga butuh duit lo, sekarang lo turutin aja semua mau gue kalo ga mau video ini kesebar, oh dan jangan lupa, lo juga skrg harus pake legging dan baju yang ketat ke kampus.”

“….” Telpon pun ditutup

“ah sial, ini semua gara-gara rendi cium dan grepe2 gue kemarin di mobil” sasa menggerutu sambil memakai legging hitam dan kaosnya.

Di gedung D merupakan gedung lama yang sudah jarang dipakai, apalagi di pagi hari ketika mahasiswa yang datang baru sedikit. Sasa menaiki tangga menuju lantai tiga, lalu berjalan di lorong dengan pikiran yang berkecambuk, akhirnya dia sampai di pintu wc, wc ini sebenarnya jarang dipakai mahasiswa karena letaknya yang jauh, biasanya wc ini dipakai oleh para petugas kebersihan untuk merokok sambil beristirahat.

“dimana lo?” sasa berteriak sambil masuk ke dalam wc.

“hai manis, perkenalkan nama saya pak marjo, saya kebersihan di kampus ini” seloroh lelaki itu sambil mendekati sasa.

“lo mau duit berapa?”

“udah gue bilang gue ga butuh duit lo, lagi pula video lu bisa gue jual ke saingan kampus ini biar nama kampus ini ancur dan pasti haraganya ga sanggup lu bayar hahahahahah”

“ terus mau lu apa?”

“gue cuman minta lo buat nurutin semua keinginan gue selama seminggu, itu udah cukup bikin video ini ga kesebar ke temen2 lo” ucap pak marjo sambil memutar video mesum sasa di handphonenya.

“saya ga mau pak! Hapus video itu atau saya lapor polisi!” ancam sasa

“ahahahahha, lo mau laporin gue kepolisi juga kaga apa2, gue paling dipenjara 3 bulan, tapi lo bisa malau seumur hidup lo kalo video ini sampe kesebar ahahahah”

Sasa pun terdiam karena perkataan pak marjo telah menyudutkannya.

“kalo lu diem aja berarti artinya setuju kan nona manis, hanya seminggu aja ko”

“tapi bapak menginginkan apa dari saya?”

“semuanya! Ahahah dan gue juga liat lo udah nurutin permintaan gue yang pertama buat pake baju yang gue pengen, sekarang gue pengen lo sepongin punya gue!” perintah marjo sambil membuka ikat pinggangnya.

“tapi pak, saya ga bisa”

“alah, kemarin malem aja lo di grepe2 cowo lo keenakan, sekarang lo sepong gue ! yang ini pasti lebih enak ahahhhaha”

Sasa pun dengan enggan mendekat lalu berlutut di depan pak marjo.

“ayo buka celana gue!”

Sasa pun membuka celana pak marjo, dan dia pun terkejut karena penis pak marjo yang besar sudah menggeras, urat2 nya terlihat membuat sasa merinding ketakutan.

“ahhahaha, baru liat kontol segede ini ya? Punya cowo lo pasti kecil kan! Sekarang lu isep cepet”“

Sasa pun tanpa menjawab langsung memegang kontol pak marjo dengan ragu, lalu memasukannya ke mulutnya, dia menjilati kepala nya terlebih dahulu karena dia tidak yakin penis itu bisa masuk semua,

“jilatin semuanya, terus lu jilatin juga tuh peler gue!”

Sasa pun mulai menjilati setiap bagian batang pak mar, dia menjilat dari kepala sampai pangkal nya.

“slurp,Slurpp” sasa mulai menjilati peler pak mar, membuat batang pak mar yang panjang dan besar melintang di wajahnya dan juga membasahi sebagian dari jilbab motif bunganya.

“enak ga kontol gue? Enakan mana sama kontol pacar lu?”

Sasa tidak menjawab, dalam hatinya kontol pak mar memang lebih besar dengan ukuran 20cm dan diameter 5cm, baunya yang menyengatpun entah mengapa membuat sasa malah jadi horni, berbeda dengan kontol pacaranya yang ketika dia hand job hanya berukuran 8cm.

“heh lonte, kalo gue Tanya lu jawab! Keenakan lo ya nyepongin kontol gue”

Sasa merasa terkejut sekaligus terangsang ketika pak mar merendahkannya, apalagi posisinya yang sedang menjilati batang pak mar.

“iya pak” jawab sasa yang mulai terangsang

“iya apa? Terus mulai sekarang lu panggil gue tuan, bukan pak! Ngerti?”

Ketika sasa menjawab pak mar malah memegang kepala sasa sambil memaju mundurkan kontolnya ke mulut sasa.

“iya tuan, enakan emmhh…kon…mpph tol…tuan.ahhh”

“ahahahah, bagus kalo lo suka, sekarang gue lu kenyotin tuh kepala kontol gue sambil kocokin kontol gue”

Sasa pun melakukan tugasnya, dia mengulum kepala penis pak mar sambil mengocok batangnya, namun tiba tiba pak mar mendorong penisnya masuk ke dalam mulut sasa sambil menarik jilbabnya sehingga kepala sasa terdorong membuat penis pak mar masuk menyentuh tenggorokan sasa.

“hmmmpp, Hmmmph, Hmmmp” sasa mengerang namun suaranya tertahan oleh batang penis pak mar.

“hahahah, rasain ni kontol, dasar lu lonte” sambil terus menahan kepala sasa.

Setelah sekitar 1 menit pak mar baru melepaskan kontolnya.

“haaah haaah, ohok ohok!” sasa terbatuk sambil terengah engah mencari udara.

“gue udah mau keluar nih, sekarang lu kocokin”

“iya tuan” sasa mulai ngecocok kontol pak mar di depan wajahnya, dia Nampak takut sperma pak mar berbekas di baju atau kerudung nya.

Setelah 5 menit sasa mengocok penis pak mar, akhirnya pak mar mulai mengerang dan penisnya pun berkedut kedut

“lu telen semua peju gue, atau gue semprotin ke kerdung ama baju lo biar orang2 pada tau lu abis nyepong”

Sasa tidak punya pilihan selain menelan semua sperma pak mar.

“crooot, crooot, arrgghhht enaak bangeeet mulut lonte jilbab!”

“emmmhp” sasa membiarkan kontol pak mar masuk dan muncrat kemulutnya

“jangan ditelen dulu sayang, lu tampung dulu, gue mau liat peju gue dimulut cewe jilbaban kaya lo”

Sasa pun menahan sprema pak mar di mulutnya, ini pertama sasa merasakan sprema dimulutnya, bau dan teksturnya membuat sasa mual.

“buka mulut lo” sasa pun membuka mulutnya yang penuh dengan cairan putih dan kental milik pak mar.

“bagus, sekarang lu telen!”

“glekk” sprema yang kental itu agak sulit ditelan sasa, namun dia tetap mencoba menghabiskannya karena dia tidak memiliki pilihan lain. Sasa merasa mual dan menahan rasa ingin muntah karena ini adalah pertama kalinya dia menelan sperma.

“mhh, ga enakk banget, tapi demi video ga kesebar gue harus kuat” ujar sasa dalam hati.

“bagus, sekarang dengerin gue, setiap pagi lu harus pake baju yang gue pengen dan inget lu ga boleh pake cd atau bh, abis itu lu datang ke wc ini buat gue cek, siangnya pas istirahat lu harus dateng ke kamar gue di belakang gedung D, dan pas lu selesai kuliah, lu harus dateng lagi ke kamar gue. Terakhir, selama lu di kampus ini, kapanpun gue kasi lo perintah, lo harus nurut. Ngerti?!”

“i…iya tu..tuan” jawab sasa dengan tergagap karena dibentak oleh pak mar.

“Setiap lu ga patuh, lu harus dihukum. Dan kalo lu ud bikin 3 keslahan, gue ga segen2 nyebarin video lo! Ahahahah. Ngerti?!” bentak marjo yang diakhiri senyuman menyeringai

“Iyaa tuan” sasa menjawab sambil masih membersihkan sisa sprema pak mar yang meluber di dagu dan bibirnya.

“gue masih liat lo pake cd sama bh, sekarang lepas semuanya!”

“tapi..tapi…”

“kaga ada tapi- tapian, sekarang lu lepas atau lu mau nerimah hukuman gue yang pasti bikin lu nyesel.

Sasa yang terancampun mulai melepas jilbab nya perlahan, lalu meloloskan gamis lebarnya yang tipis, dan menarik turun legging hitamnya. Sekarang tubuh indah sekalnya hanya berbalut bh berwana cream dan cd yang berwarna senada. Pak mar melotot dihadapanya tersaji tubuh putih mulus yang sekarang akan menuruti setiap keiinginanya, dia bisa saja langsung menerkam dan memperkosanya, namun dia menahan diri agar rencananya tidak sia-sia.

“lepas BH sama CD lo! Cepet!”

Sasa masih terdiam, dia merasa malu dan terhina telanjang di hadapan pak mar.

“ayoo cepetan, lempar cd sama bh lo kesini, terus lu pake baju sama jilbab lu lagi”

Sasa pun mulai membuka bh nya, terlihat lah buah dada 34C yang bulat sempurna, dihiasi oleh putting mungil berwarna pink yang agak mengeras. Lalu dia menurunkan cd nya dengan ragu, mulailah terlihat sedikit bulu2 halus kemaluan wanita berjilbab ini, sebuah vagina yang montok, berwana pink dengan bulu bulu halus yang terawat.

“hahaha, sini bh sama cd lo, gue ambil dulu, ntar lu bisa ambil lagi sehabis kuliah beres, dan ingat siang ini lo harus ke kamar gue” pak mar pergi sambil memasukan cd dan bh ke kantong kresek yang dia temukan.

Sasa menatap nanar melihat pakaian dalamnya dibawa, sambil memakai kaos dan leggingnya, dia sedang membayangkan bagaimana dia bisa menjalani perkuliahan tanpa menggunakan bh dan cd.

Akhirnya dia selesai mengenakan semua pakaiannya, tak terkecuali jilbab yang dibentuk modis mengikuti zaman, dia serakarang menatap cermin meliat tubuhnya dari atas sampai bawah, kerudung nya sudah tertata rapi, menutupi hanya sampai leher saja, lehernya terbalut dalaman kerudung berwarna cream. Keringat membuat, gamis lengan panjang pink nya makin menempel ditubuhnya, gamis lengan panjang yang biasa dia kenakan untuk jalan" itu begitu basah memeluk dadanya sampai sepasang putting sasa bisa samar terlihat. Lalu dia menurun kan pandangannya ke arah kakinya, legging hitam ketat itu juga membalut kakinya yang jenjang, memperlihatkan lekukan bokongnya, dia dengan tidak menggunakan celana dalam sekarang jika dia membungkuk maka bagian belakang leggingnya akan tertarik dan menjadi transparan, dan yang terburuk karena legging itu begitu ketat sekarang vaginanya tercetak jelas membentuk gundukan dan garis di bagian depan leggingnya.

Sekarang sasa sudah duduk dikelas mendengarkan kuliah pak sardi, dia berusaha focus pada kuliah, namun percuma saja karena kelas ini begitu panas disebabkan ac yang rusak, membuat keringat sasa bercucuran. Bagian depan gamisnya yg basah oleh keringat sudah hampir transparan, buah dada sasa yang sekal pun semakin memperlihatkan bentuknya. Sasa berusaha menutupi dadanya dengan jilbabnya, namun jilbab itu terlalu pendek. Di kursi paling belakang sasa mulai mendengar bisikan-bisikan teman sekelasnya mengenai tubuhnya “sst, liat tuh men badan si sasa, sexy banget” “pantatnya bro, mantep banget tuh pas duduk” “liat dah kaga ada Garis bh nya, apa die kaga pake?”. Mendengar kalimat yang terakhir sasa langsung panic sekaligus terangsang, dia tidak ingin temen2 nya tahu bahwa saat ini dia tidak memakai pakaian dalam dan juga merasakan perasaan senang orang2 melihat dan memuji tubuhnya. Sasa mulai menghayal kemungkinan teman2 lelaki dibelakangnya mengerubunginya lalu mulai menyetubuhi sasa beramai – ramai, sasa mulai terbawa lamunanya, memikirkan dia mengoral penis teman2 nya membuat nya horny, karena nafsu yang tak tuntas tadi, ditambah jika sasa menggerakan pinggulnya, maka jahitan legging akan menggesek clitorisnya. Beberapa saat dia memejamkan matanya sambil menggerakan pinggulnya maju mundur, terasa nikmat clitoris nya tergesek jahitan legging.

Beberapa saat sasa menikmati gesekan2 di klitorisnya, memejamkan mata sambil medesah pelan tiba-tiba dikejutkan dengan suara pak sardi. “sasa, coba kamu kedepan lalu tulis ini di papan!”. Sasa yang sedang menikmati fantasinya buru2 berdiri dari kursinya lalu berjalan ke depan. Bokongnya yang semok bergoyang mengikuti irama tanpa ada cd yang menahan, semua lelaki di kelas menatap bokongnya dengan pikiran mesum. Di depan kelas pak sardi memberikan kertas materi yang harus di tulis di depan,”kamu tulis paragraph ini di depan ya” sasa menerima nya lalu mengambil spidol yang ada di papan tulis, namun sasa baru sadar dia harus sedikit berjinjit karena papan tulis di bagian bawah sudah penuh terisi. Sasa pun mulai menulis dengan berjinjit membuat bokongnya semakin terbentuk dan lekuk2 tubuhnya terlihat jelas. Sebenarnya pak sardi memang ingin melihat pemandangan ini dari tadi karena sejak sasa masuk dia sudah menyadari kemolekan tubuh mahasiswinya hari ini.

Ketika semua menikmati pemandangan indah dari lekuk tubuh dan bokong sasa, sasa masih menulis dan tak menyadari apapun. Ketika dia sampai di kalimat terakhir, spidolnya jatuh, sasa pun membungkuk untuk mengambilnya, gerakan itu membuat bagian bokong leggingnya menjadi transparan dan menampilkan bokongnya yang tanpa cd. Semua orang di kelas terbelalak melihat kejadian itu. Para lelaki pun mulai menyoraki sasa “mantep banget tuh bokong” “suiit suit kaga pake cd nih”. Sasa baru menyadari apa yang terjadi, dia cepat2 berdiri lalu mulai menulis lg, dia benar2 malu bagian tubuh nya yg seharusnya tersembunyi malah terlihat di depan kelas. Ketika selesai menulis, sasa pun membalikan tubuhnya dengan cepat, dia berjalan menuju kursinya dengan cepat. “sasa, jangan kamu bawa spidolnya!” ternyata sasa lupa mengembalikan spidol pak sardi, diapun berbalik dan memeberikan spidolnya kepada pak sardi. akal mesum pak sardi bekerja, ketika sasa memberikan spidol itu ketangannya, pak sardi sengaja tidak menerimanya dengan baik, membuat spidol itu jatuh di bawah meja dosen. Dia pun meminta sasa untuk mengambil spidol yang ada di bawah meja,”sasa tolong ambilkan spidol yang jatuh itu ya, ada di kolong meja, bapak sedang sakit pinggang tidak bisa membungkuk”. “baik pak” sasa sadar bahwa pak sardi sengaja menjatuhkan spidol itu, namun dia sekarang bingung karena letak spidol itu agak masuk kedalam jadi sasa harus ke depan meja itu lalu menungging untuk mengambilnya, dia tidak ingin menungging ke hadapan teman2 nya karena bokongnya akan terllihat lagi. Dengan terpaksa dia pelan pelan membungkuk untuk mengambil spidol itu, gerakan perlahan sasa malah semakin menambah keseksian bokongnya ketika menunduk, dia berusaha menggapai spidol itu tetapi kaki pak sardi malah menjauhkan spidol itu sehingga dia harus masuk lebih dalam ke kolong meja, sekarang teman2 nya bukan hanya bisa melihat pantanya secara samar tetapi juga dengan vaginannya yang montok menempel ketat dengan leggingnya ketika menungging kontur vaginanya semakin jelas karena ternyata legging nya telah basah oleh pelumas yang tadi dikeluarkan ketika berfantasi. “akh, dapet juga” sasa berhasil meraih spidol itu, lalu dia pun segera memberikannya ke pak sardi, ketika dia kembali kemejanya “suit suit kaga pake cd nihhh” “keabisan yaa cd yyaaa” “ngompol enak nihh” seloroh teman2 nya, sasa malu sekali, dia kembali duduk dengan wajah merah Manahan malu. Dia baru kali ini merasa di lecehkan seperti itu “ini semua gara-gara pak marjo” kesal sasa dalam hati. “sudah-sudah sekarang kita lanjutkan lg kuliah, kalian jangan ribut”. Kelas pun dimulai kembali.

Pada jam 12 Kelas pun berakhir, sasa melihat ada 2 sms yang masuk ke hp nya. Pertama sms dari rendi pacarnya yang mengajaknya makan siang dan satu lagi dari pak marjo yang isinya perintah untuk segera ke kamarnya yang ada di belakang gedung D. sasa bingung, dia akan memberi alasan apa pada pacaranya karena biasanya mereka selalu makan siang bersama. Ketika diam dalam lamunan, nada dering hp nya berbunyi. Itu nomer pak marjo, “halo” sasa menerima telfon nya. “Cepet kesini, setiap menit keterlambatan ada hukumannya” “clik” telfon itu pun langsung ditutup marjo. Sasa yang tidak ingin mengalami hukuman langsung berjalan cepat kea rah belakang gedung D. di area belakang gedung itu memang sepi, karena hanya ada kebun dan alang2 yang tidak terawatt,t ditengahnyalah ada sebuah gubuk yang dipakai pak marjo tinggal setiap hari.

Sasa pun sampai di depan pintunya lalu mengetuk pintu, “tok, tok” “masuk”. Di dalam ruangan itu sunggulah tidak nyaman, ruangan itu nyaris seperti gudang, barang2 berantakan tidak teratur, di pojok ada sebuah kasur usang dan di sebelahnya ada meja dosen yang telah usang dan sebuah kursi kayu reyot. Di kursi itulah pak marjo duduk, “lu udah telat 5 menit, lu bakal kena hukuman, tapi sekarang gue pengen jatah dari lo, gue pengen lu striptis depan gue” “apa? Ga mungkin pa” “ya terserah,tapi inget kan perjanjian kita, semua yang gue pengen! Kalo ga gue sebar video lo sekarang!” pak mar pun merogoh hp nnya lalu memutar lagu Vicky shu mari bercinta2. “ayo mulai sekarang!” perintah pak mar. sasa tertunduk malu membayangkan dia striptis di hadapan orang sperti marjo, dia menjatuhkan tas nya ke kasur, dia mulai meliuk liukan tubuhnya mengikuti irama lagu, namun dia terus mendudukan kepalanya menahan malu. “ngapain nunduk terus, liat muka gue! Kalo gue ga puas, lo ga boleh berenti!” dengan terpaksa sasa mengangkat wajahnya kearah pak marjo, “sekarang angkat kaos lo sampe keliatan toketnye” sasa pun perlahan mengangkat kaosnya, terlihatlah 2 puting berwarna pink yang ada di buah dada 36b nya. “Ayo goyangnya yang hot dong” sasa yang mengikuti kelas tari perut untuk menjaga bentuk tubuhnya pun mulai meniru gerakan2 tari perut yang pernah dia pelajari, karena gerakan itu sekarang buah dada nya ikut bergoyang, “wow, mantep!, sekarang deketan kesini” sasa mulai menggerakan tubuhnya mendekati pak marjo yang duduk di kursi,

mata pak mar tak berkedip melihat wanita berjilbab yang bertelanjang dada sedang meliuk2 di depan matanya, selama 15 menit sasa disuruh bergoyang mengikuti perintah pak mar, goyang ngebor dan patah2 pun tak terlewatkan. “sekarang gue mau lo goyang itik, lo tau kan!” sasa yang sedang berdiri menunggingkan pantanya kerarah wajah pak mar, dan mulai bergoyang itik. Pak mar yang sudah tidak tahan membuka celananya lalu menggesek2 kan kontolnya yang setengah mengeras ke arah pantat sasa yang masih berbalut leging, “hehehe, udah basah juga ya, tadi dikelas ngapain aja bisa basah gini, dasar lonte” sasa mulai panik karena benda milik pak mar digesekan ke pantatnya namun dia tidak bisa bergerak karena pak mar mendorongnya ke arah tembok dan memeganginya “terus goyang! Jangan berhenti sebelum gue suruh”

“tapi tuan…”

“plaak” sebuah tamparan di pantat sasa

“kaga ada tapi2, sekarang giliran gue yang bikin lu enak” pak sardi pun menarik legging sasa sampai robek dibagian selangkangan, lalu dimasukan komtol nya yang besar perlahan lahan membuat sasa merasakan setiap tekstur kontol pak mar, dimaju mundurkannya sehingga sasa mendesah tak karuan “aakkh, paak…..jang..aaakk…an”. tak peduli dengan racauan sasa, pak mak makin semangat menggenjot vagina sasa, sensasi yang begitu luar biasa menggenjot seorang mahasiswi berjilbab. Sasa sekarang mulai merasakan nikmat dari genjotan pak mar, dia mulai menikmati penis 20cm pak mar keluar masuk di vaginanya, dia sudah jauh terbawa birahi bahkan lupa bahwa pak mar adalah orang yang mengambil perawannya, “plak, plak plak” bunyi yang dihasilkan dari persenggamaan mereka, vagina sasa yang sudah basah sekarang semakin membanjir, legging bagian paha nya sudah basah terkena cairan vaginanya sendiri, ketika dia digenjot, dia sempat melihat ke cermin usang yang ada di sebelah kiri kamar pak mar, dilihatnya seorang mahasiswa berjilbab yang dihormati sekarang sudah berubah menjadi budak seks dari petugas kebersihan, legginya sudah sobek dari bagian vagina sampai pantat, gamisnya sudah tersingkap sampai leher, buah dadanya yang menggantung sedang diremasi pak mar, dan vaginanya sekarang terasa penuh oleh kontol raksasa pak mar.

“Arggghhhhh” sasa mendapatkan orgasme pertamanya, “ahahah, dasar lonte, tadi kaga mau, sekarang teriak keenakan” hina pak mar. sasa merasa terhina dengan omongan pak mar, tapi di sisi lain dia juga merasakan kenikmatan yang luar biasa dari kontol pak mar. “ahh akkhh aakhh” sasa terus terbawa birahi di setiap genjotan pak mar. “plop” ketika sasa diujung orgasmenya yang kedua, tiba2 pak mar melepas kontolnya, sasa yang sedang birahi sudah tidak bisa berfikir jernih “akkh tuan, kenapa dilepas?”

“ya terserah gue, emg lo masih mau?”

“mmmm mau tuan”

“mau apa?”

“mau di genjot”

“lo minta dong ke gue”

Sambil masih menungging berpegangan pada tembok “tuan, tolong entotin saya lagi tuan, saya suka kontol tuan”

“ahahhaah, nih terima” pak mar menggenjot sasa lagi sampai sasa mendapatkan orgasmenya yang kedua.

Setelah merasa sasa reda dari gelombang orgasemnya, pak mar mencabut penisnya dan menarik kepala sasa yang bejilbab untuk mengulum kontolnya. “heh, sekarang lu sepongin ni kontol” perintah pak mar. “iya tuan” sasa pun menggenggam kontol pak mar, lalu mulai megocoknya perlahan, sambil dia mengocok, mulutnya mulai menjilati dan mengulum kepala kontol pak mar.

“ahhh enak banget dah sepongan jilbaber”

“slurp slurrrp” Sasa mulai menikmnati dan mulai menjilati seluruh kontol pak mar, tak terkecuali kedua pelernya.

“argghh, mantep” pak mar mendesah menikmati sepongan sasa, dilihatnya sekarang seorang mahasiswi berjilab sedang berlutut di dahadapan nya sambil men deep troath kontolnya, sebuah pemandangan yang menggirahkan, membuat pak mar semakin bernafsu.

Sasa pun demikian, dia mulai menikmati perkosaan pak mar, dia mulai diperbudak oleh nafsunya, sekarang pikirannya sudah diambil alih nafsunya, dia menikmati menjilati kontol pak mar yang berbau tak sedap, baginya bau itu begitu merangsang, tekstur nya yang berurat pun membuat sasa semakin bernafsu.

“mmmmhhh” sasa mencoba menelan seluruh kontol pak mar.

“tadi aja kaga mau, sekarang lo keenakan juga kan, lu suka kan?”

“iya suka tuan” sambil mengocok kontol pak mar.

“suka apa?”

“suka kontol”

“kontol siapa?”

“kontol tuan marjo” sasa menjawab sambil menilati pelir pak mar.

“lu bakal nurut, gue entotin dan gue ngecrotin kapanpun dimanapun gue mau ?”

“iya tuan, entotin saya kapanpun….sluurp” kontol pak mar kini melintang diatas wajah sasa karena sasa sedang menjilati bagian bawah batang pak mar.

Sudah 10 menit sasa mengulum dan menjilat batang pak mar, sekarang pak mar sedang menggenjot mulut sasa sambil tangan pak mar memegangi kerudung nya. Sasa menikmati mulutnya disodok2, mulut sasa sudah meneteskan liurnya karena terus terbuka dimasuki kontol, tiba2 sasa merasa kedutan2 di kontol pak mar.

“Arggghhhhhhh” pak mar mencabut kontolnya lalu menyemprotkan sprema nya ke wajah sasa.

Sasa yang terkejut tidak bisa menghindar dari semprotan sprema pak mar, 4 semprotan menerpa wajah sasa, cairan kental itu sekarang menempel di pipi, kening dan bibir sasa. Pak mar langsung mengarahkan kontolnya yang setengah ereksi ke arah wajah sasa, dia meratakan sprema nya ke seluruh wajah sasa.

“ini hukuman buat lo yang tadi datang telat, sekarang lo ga boleh cuci muka sampe lu pulang ke rumah. Ngerti?’

“iya tuan” sasa sebenarnya bingung bagaimana cara dia pulang ke rumah dengan wajah penuh sprema dan juga legging yang sobek tepat di selangkangan.

Sambil membereskan pakaian dan kerudungnya, sasa melihat bayangannya dicermin, wajahnya kini penuh sperma dan dari depan putingnya masih terlihat menonjol dari gamisnya, leggingnya terlihat baik2 saja dari depan, tetapi jika dilihat dri belakang ada lubang yang cukup besar memperlihatkan vaginanya dan sebagian bongkahan pantatnya.

“sekarang lo boleh pulang, jangan lupa lo besok pagi harus kesini lagi dan ngikutin perintah gue yang bakal gue sms malem ini” perintah marjo

Tak terasa jam sudah menunjukan pukul 3 hampir 3 jam sasa dipermainkan dan disetubuhi oleh pak mar, untungnya hari ini tidak ada kuliah lagi jadi sasa tidak perlu bingung masuk kelas dengan pakaian compang camping dan bau sprema disekujur tubuh. Sasa pun keluar dari kamar pak mar, dia langsung berlari menuju toilet yang ada di gedung D, untunglah saat itu jam perkuliahan jadi hanya sedikit orang yang terlihat. Sasa berlari menuju wc sambil menutupi lobang di leggingnya berharap tidak ada orang yang menyadari. Di dalam wc dia mengambil tissue basah dari tas nya dan membersihkan sperma yang sudah mengering di wajahnya karena tidak mungkin dia berjalan ke parkiran kampus dengan wajah yang belepotan sperma.

Setelah selesai berbenah diri dan menggunakan parfum agar aroma bekas persetubuhan tidak tercium dia mengecek hp nya, ternyata ada 4 sms dari pacarnya rendi menanyakan keberadaanya karena tidak membalas ajakannya untuk makan siang, buru2 dia membalas sms rendi dengan beralasan dia pergi pada jam makan siang untuk mengerjakan tugas bersama teman2 nya. Tiba2 ketika dia selesai mengirim sms ke rendi, ada telfon dari pak mar.

“halo”

“heh lonte, gue liat lo masuk wc, kalo sampe lo keluar wc tu peju udah ilang dari muka lo, lo bakal dapat hukuman, sekarang lo keluar!”

Sasa sudah tidak bisa berkutik lagi, dia dengan ragu keluar dari wc. Di luar ternyata pak mar sudah menunggunya.

“sekarang anter gue ke mobil lo!”

Sasa pun menuruti perintah pak mar, tanpa bicara dia berjalan menuju mobilnya di parkiran basement diikuti oleh pak mar.

“Buka pintu mobilnya, sekarang lo masuk duduk di kursi penumpang biar gue yang nyetir!” bentak pak mar

Sasa pun membuka kunci mobil Toyota yaris nya

Ketika sasa akan duduk, ternyata pak mar yang berdiri dibelakangnya mendorong sasa hingga kepalanya berada didekat persneling, lalu pak mar membuatnya dalam posisi menungging, tiba2 pak mar memegang pinggul sasa dan mengarahkan kontolnya ke vagina didepannya, sasa kaget dengan persetubuhan itu, dia kembali diperkosa di depan pintu mobilnya,

“lo jangan teriak, mumpung parkiran lagi sepi”

“tapi, nanti ada yang lewa…arggh”

“lo parkir di pojok, semua yang masuk ke parkiran bisa gue liat lagian dari samping juga ketutupan pintu” pak mar sambil terus mengegenjot sasa.

“aahhh, aaaah” sasa merintih merasakan nikmatnya kontol pak mar, vagina sasa terasa penuh setiap menerima sodokan pak mar. pak mar pun merasa beruntung bisa mencicipi memek sasa yang imut menjepit dan memijat kotolnya.

Tiba2 lewat 3 orang mahasiswa.

“argh pak ada orang…”

Pak mar malah mempercepat genjotannya sehingga sasa mulai melenguh lebih keras. Sasa mencoba menahan teriakannya namun apa daya dia tidak bisa apa2 ketika disodoki kontol perkasa milik pak mar.

“AAAAHHH” sasa pun menjerit

“men, ada cewe teriak tuh lo denger ga?” kata seorang mahsiswa

“gue denger sih, dimana ya?”

“hih, mening kita cepetan keluar deh dri sini, disini kan angker, siapa tau itu suara penunggu sini” kara mahasiswa ketiga

“Bener juga lo, ayo cepetan. Mana disini sepi lagi”

Merekapun lari terbirit2 keluar dari basement parkir

“arrrghhh tuan, sasa keluar” sasa medapatkan orgasme ketiga nya hari itu. Selang beberapa menit, akibat kontraksi orgasme sasa, pak mar menunjukan tanda2 dia akan keluar juga, dia lalu mecaabut penisnya dan mengarahkannya ke punggung dan pantat sasa.

“agggghhh, terima nih peju”

sasa merasa seluruh tulang ditubuhnya terlolosi, tubuhnya lemas sekali, dia merangkak untuk duduk di kursi, dia sudah tidak peduli dengan sprema di punggung dan pantatnya.

“itu hukuman dari gue karena lo ngelanggar, sekarang lo diem, biar gue yang anterin lo ke rumah” pak mar berbicara sambil masuk ke dalam mobil.

Merekapun keluar dari kampus dan menuju rumah sasa. Diperjalanan sasa hanya diam saja, dia merasakan lemas disekujur tubuhnya. Baru mobil berjalan 10 menit terdengar bunyi getar hp sasa. Sasa mengambil hp nya dari tas, ternyata dari pacarnya, pak mar yang meliat itu langsung merebut hp itu dari tangan sasa.

“apa2an sih pak…”

“ini dari cowo lu ya, kaga usah diangkat. Sekarang lo harus selipin ini hp di memek lo”

“tapi….”

“kaga ada tapi2!”

Sasa pun mengambil handphone yang masih bergetar itu untuk diselipkan di vaginanya, dia memasukan hp nya kedalam legginya dan menaruh hp nya persis didepan vaginanya, legging yang ketat membuat hp itu menempel kuat divaginanya, sekarang hp itu bagaikan vibrator yang getarannya merangsang sasa. Hp it uterus bergetar karena telefon dari pacarnya, sasa mulai terangsang oleh getaran dari hp itu, dia mulai mendesah nikmat. Tapi setiap sasa mulai menikmati getaran nya, getaranya berhenti karena telfon ditutup, lalu bergetar lagi dan begitu terus selama 5 menit.

“horny ya? Pengen kontol?” pak mar yang melihat sasa duduk tegak dengan kaki mengangkang dan wajah merah menahan birahi mulai mengambil kesempatan.

“eehhmm” sasa tidak bisa menjawab, dalam hati kecilnya dia menginginkan sebuah kontol besar yang bisa memuaskan birahinya,tapi dia gengsi dengan status pak mar yang jauh dibawahnya.

“yaudah kalo kaga mau, kaga akan gue kasih lagi”

Sasa terus menahan birahi itu, namun karena sudah tidak tahan akibat rangsangan yang tanggung dari getaran hp tersebut. diapun langsung menurun kan kepalanya dan membuka celana pak mar yang sedang menyetir.

“heh,pelan2, udah ga tahan banget ya butuh kontol. Dasar lonte “

Didalam pikiran sasa sekarang hanya bagaiamana agar dia puas, dia sudah tidak peduli harga dirinya ataupun status sosial, yang penting dia sekarang terpuaskan birahinya, bahkan hinaan pak mar malah makin membuat sasa terangsang.

“emang bener yang jilbab lebih hot. Ahahahaha”

Sasa mengulum batang kejantanan pak mar, kepalanya naik turun menjilati batang yang sudah mengeras itu, sementara pak mar masih mencoba terus menyetir.

“bagus, coba masukin semuanya, mainin lidahnya”

Sasa menuruti perintah, dia mengulum dan menjilati lubang kencing pak mar sambil tangannya tak berhenti mengocok batang berurat itu. Sasa tidak menyadari bahawa ternyta mobil sedang berhenti di lampu merah, sasa baru menyadari ketika dia mendengar bunyi jendela diturunkan. Dibalik jendela itu bediri seorang pengamen yang ternyata dari tadi melihat aksi sasa.

“ayoo terusin nyepongnya” bentak pak mar sambil mendorong kepala sasa.

“Mmphhh” sasa yang tak berdaya meneruskan sepongannya yang tadi sempat terhenti, namun dia sekarang merasa sangat malu ada orang yang menonton aksi binalnya.

“nah gitu dong, lonte harusnya jangan malu diliat orang”

“lonte nya mantep ya pak”

“iyaa dong, sedotannya mantep keliatanya aja alim, padahal kalo udah ketemu kontol ya kaya gini. Ahhahaha”

“bagi boleh kali pak?”

“lo mau? Lo punya duit berapa?”

Degg, sasa kaget mendengar ucapan pak mar, dia ingin melawan namun tangan pak mar yang memegangi kepalanya membuat mulutnya sulit bicara karena tertahan kontol. Dia tidak percaya pak mar akan menjual tubuhnya.

“saya Cuma ada 3000 pak”

“yaudah sini duitnya, terus lu masuk tuh ke jok belakang”

“beneran nih pak, aseeek” pengamen itu pun membuka pintu belakang mobil itu lalu duduk didalamnya, tak berapa lama lampu sudah hijau dan mobil kembali berjalan. Pak mar menjambak kerudung sasa agar melepaskan kulumannya.

“lu sekarang pindah jok belakang, lu sepong kontol tu pengamen”

“jangan pak, saya ga mau”

“lo lakuin atau video gue sebar”

Sasa tidak punya banyak pilihan, dia pindah tempat duduk ke belakang namun sebelumnya dia mencabut hp dari dalam leggingnya, terlihat hp itu basah oleh carian vaginanya. Sekarang dia sudah duduk di belakang, dia melihat wajah jelek engamen itu giginya tongos, wajahnya berjerawat dan bau badannya sangat menyengat dan pakainnya kumal sekali.

“tapi tuan rumah saya sudah dekat, saya ga bisa”

“ya lo harus bikin dia keluar cepet kalo gamau ketauan nyepong di depan rumah lo, ahahahahah”

“ayo buka celananya”

Sasa pun mulai membuka celana pengamen itu, pengamen itu duduk selonjor di jok mobil, sementara sasa disebelahnya mulai menurunkan cd yang sudah menonjol itu, dilihatnya sekarang kontol milik pengamen itu yang kira2 berukuran sedikit lebih kecil dari pak mar, namun yang menjadi masalah adalah bau dari selangkangan itu yang begitu menyengat. Sasa mulai menggenggam batang itu dan mengocoknya perlahan. Wajah pengamen itu terlihat sangat menikmati.

“Gue kaga suruh lu ngocokin dia, sepong!” bentak pak mar

“ii…iya tuan” sasa terkejut dibentak seprti itu, dia akhirnya membuka mulutnya dan memasukan kontol milik pengamen itu kemulutnya.

“argghh, enak banget bos” ujar sang pengamen sambil menikmati kuluman mulut sasa

Sasa mencoba mecoba mengulum batang itu, tapi baunya membuat sasa mual dan ingin muntah, si pengamen pun menyadari sasa nterganggu dengan baunya.

“maaf ye neng, abang belom mandi udah 3 hari. Eheheh”

Sasa makin tak tahan, dia melepas kulumannya.

“heh lonte, lu bilang rumah lu udah deket kan, kalo sampe pengamen ini belum crot, beratri lu harus terusin di depan rumah lo” ancam pak mar

Sasa panic, dia tak punya pilihan, tak mungkin dia menyepong seorang pengamen di depan rumahnya, banyak yang bisa melihat kejadian itu. Akhirnya sasa mencoba kembali memasukan kontol pengamen itu ke mulutnya, dia mulai menjilati, dan menyedot2 kepala kontol d si pengamen, dia mencoba untuk tidak mengiraukan bau tak sedap, dia hanya ingin pengamen itu cepat keluar. Maka dia mengeluarkan semua kemampuannya agar si pengamen cepat keluar, dia menjilati seluruh batang dan peler, lalu menyedoti kepala kontol, diteruskan dengan deep troath yang diselingi kocokan tangan nya yang halus.

“arggh” pengamen itu kelonjotan menikmati sepongan terbaik sasa.dia seperti berada mimpi, bidadari secantik dan sebohay sasa sedang menyedot2 kemaluannya, ditambah lagi sasa melakukannya dengan jilbab yang masih menempel di kepalanya

Sudah 10 menit sasa mengulum batang si pengamen, namun belum ada tanda2 dia akan keluar.

“Heh, rumah lu di komplek ini kan? Nomer berapa?”

“10, tuan” sasa berhenti lalu mulai mengulum lagi, dia mulai panic karena si pengamen belum juga orgasme.

“neng, kayanya saya susah keluar nih, kayanya kalo sambil jilatin memek neng bakal cepet nih keluarnya”

“ahahahah, bagus juga ide lu, yaudah lo 69 sekarang” ujar pak mar

Pengamen itu langsung dengan sigap merebahkan badannya di jok lalu menyuruh sasa memposisikan memeknya didepan wajah si pengamen. Sasa tidak berontak, dia tau dia tidak bisa melawan dan dia tidak ingin ada kemungkinan orang rumahnya mencurigai sasa.

“wah udah dilobangin nih celananya, mantep dah” pengamen itupun dengan rakus menjilati dan vagina sasa yang tembem berwarna pink, dia menilati bibir vaginanya lalu menyedot2 itilnya, terkadang dia memainkan ujung lidahnya di itil sasa sehingga sasa semakin bernafsu menjilati dan mnegulum kontolnya. Pak mar melihat kejadian itu lewat kaca, namun dia tak melawatkan momen ini, sejak sasa pindah ke jok belakang, pak mar sudah memposisikan hp nya untuk merekam setiap kejadian di jok belakang. Sekarang dia bisa dengan puas menonton video sasa sorang mahasiswi berjilbab sedang 69 dengan seorang pengamen yang ditemui dijalan.

“udah sampe” berbarengan dengan kalimat pak mar, si pengamen dan juga sasa berbarengan mendapatkan orgasmenya.

“argggghhhhh” pengamen itu mengeluarkan seluruh spremanya di dalam mulut sasa. Sasa terus menyedot dan menelan sprema yg keluar, dia terpaksa karena dia tidak ingin sprema itu mengotori wajah dan bajunya.

“mantep banget bos, makasih ya lontenya” teriak si pengamen sambil berjalan keluar kompleks. Sasa masih ada di dalam mobil membereskan pakaian dan kerudungya.

“lo sekarang pulang ke rumah, mobil gue bawa dulu, besok lu pake bis ke kampus”

‘iya tuan” sasa menuruti perintahnya karena dia ingin segera pulang dan membersihkan diri di rumahnya.

Sasa pun masuk kedalam rumahnya yang cukup mewah, kebetulan hari ini kedua pembantunya bi inah dan pak edi sedang pulang kampong dan kedua orang tuanyapun baru pulang larut malam. jadi sekarang dia bisa tenang masuk kerumah tanpa dicurigai orang.

Dia sudah dikamarnya sekarang, sebelum dia masuk ke kamar mandi dia melihat bayangannya di cermin, terlihat wajah sasa yang sayu, dengan jilbab yang bernoda sprema, gamis yang basah oleh keringat menampakan kedua putingnya dan leggingnya sudah rusak memperlihatkan vaginanya yang masih terasa becek. Sasa hanya ingin 7 hari ini cepat berakhir.

apa yang terjadi dengan sasa di hari berikutnya? akan kah sasa bebas dari perbudakan pak marjo? tunggu kisah sasa selanjutnya!!

--bersambung—
 
Terakhir diubah:
day 2

Day 2

aku masih tak mampu mengingat kejadian kemarin saat perbuatan tercela ku dg pacar direkam oleh penjaga kampus yang mesum dan memanfaatkannya untuk menjadikanku budaknya,

semalaman aku menangis mengingat kejadian itu, aku tak abis pikir apa yang akan penjaga kampusku itu lakukan selama seminggu kedepan, untuk melupakan semua nya aku pun mengunjungi yulia salah satu teman baik ku sejak semester 1,

yulia juga salah satu temanku yang tak menertawai atau mencela ku saat kejadian memalukan ku di kelas saat pelajaran pak sardi,

namun ternyata kunjunganku ke kosan yulia tidak lebih baik dari apa yang pak marjo lakukan padaku kemarin,

Kejadian itu bermula pada saat aku datang untuk main ke tempat yulia. Kadangkala aku memang datang ke tempat yulia kalau aku bosan belajar di rumahku sendiri, itupun kami lakukan dengan janjian dulu. Sebelum kejadian itu aku tidak pernah berpikiran macam-macam ataupun curiga kepada yulia, Sama sekali tidak! Memang pernah aku menangkap basah yulia yang memandangi dadaku lekat-lekat, pernah juga dia menepuk pantatku. Tapi aku kira itu hanya sekedar iseng saja.

Siang itu aku pergi ke tempat yulia dengan motor matic milik ibuku, aku menaiki motor karena mobil yang biasa aku bawa ke kampus ditahan oleh pak marjo dan Ditengah jalan tiba-tiba hujan menyerang ku. Aku yang tak memakai jas hujan langsung tancap gas menembus hujan. Deras sekali hujan itu sampai-sampai aku benar-benar basah kuyup. Sampai di rumah yulia dia sudah menyongsong kedatanganku. yulia menyambutku dengan gamis tipis dan rok lebar tapi ada hal yg cukup menarik perhatianku, ternyata yulia tak memakai BH , terlihat jelas karena pentilnya tercetak di balik gamisnya yang tipis itu. Lebih heran lagi karena yulia menyambutku sampai ikut berhujan-hujanan.

“Aduh sa, kehujanan yah? Sampai basah begini..” sambutnya dengan dialek jawanya,

“yull, kenapa kamu juga ikut-ikutan hujan-hujanan sih, jadi sama-sama basah kan.”

“Nggak apa-apa nanti saya temani kamu buat bareng mengeringkan badan.”

Kami masuk lewat pintu garasi. yulia mengunci pintu garasi, aku tak menaruh kecurigaan sama sekali. Bahkan ketika aku diajaknya ke kamar mandinya, aku juga tak punya rasa curiga. Kamar mandi itu cukup luas dengan perabotan yang mahal, walau tak semahal milik ibuku. Di depanku nampak cermin lebar dan besar sehingga tubuh setiap orang yang bercermin kelihatan utuh.

“Ini handuknya dibuka aja yah sa. Aku ambilkan baju kering, nanti kamu masuk angin loh sa,”

yulia keluar untuk mengambil baju kering. Aku segera melepas semua pakaianku, sehingga kini aku bugil polos di kamar mandi yulia, lalu aku memasukkan pakaian basahku tadi ke tempat pengeringan pakaian di sudut ruangan.

“Ini pakaiannya,”

Aku terperanjat. yulia menyerahkan baju kering itu tapi tubuh yulia juga sama sekali tak memakai selembar kain pun. Aku tak berani menutup muka karena takut yulia tersinggung. Tapi aku juga tak berani menatap payudara yulia yang sangat besar dan montok ,

“yulia, kenapa kamu nggak pakai baju sih?”

yulia hanya tersenyum nakal sambil sekali-sekali memandang ke arah dadaku yang terpantul di cermin. Kemudian yulia melangkah ke arahku. Aku jadi was-was, tapi aku takut. Aku kembali teringat pada peristiwa percobaan pemerkosaanku.

yulia berdiri tegak di belakangku dengan senyum mengembang di bibir tipisnya. Jemarinya yang lentik mulai meraba-raba mengerayangi pundakku.

“yulll! Apa-apaan sih, geli tahu!”

Aku menepis tangannya yang mulai menjalar ke depan. Tapi secepat kilat yulia menempelkankan tangannya di toketku. Aku kaget banget, tak percaya yulia akan melakukan itu kepadaku.

“yull ,kamu kenapa sih” aku mulai terisak ketakutan.

“kenapa sa? enak kan. Aku ingin kamu menikmati setiap remasan yang aku lakukan kepadamu sa.” Ujar yulia mendesis-desis di telinga ku

“Maumu apa yull?”

“Aku mau sama ini.. ini juga ha..ha..”

“Auh..”

Seketika aku menjerit ketika yulia menyambar payudaraku kemudian meremas kemaluanku dengan kanan kirinya. Tahulah aku kalau sebenarnya yulia itu sakit, pikirannya nggak waras khususnya jiwa sex-nya. Buah dadaku masih terasa sakit karena disambar jemari yulia, Aku harus berusaha menenangkan yulia.

“yull ingat dong, aku ini sasa. Please, lepaskan aku..”

“Oh.. sasa sayang, aku bergairah banget sama kamu.. oh.. nurut aja yah ama aku,..” yulia mendesah-desah sambil menggosok-gosokkan kewanitaannya di pantatku. Sedangkan buah dadanya sudah sejak tadi menempel hangat di punggungku. Matanya menyipit menahan gelegak birahinya.

“yull, jangan dong, jangan aku..”

Muka yulia merah padam, matanya seketika terbelalak marah. Nampaknya ia mulai tersinggung atas penolakanku. remasan itu makin terasa sakit di urat-urat toketku.

“Okey, okey yull, terserah deh mau ngapaim aku Tapi tolong, jangan sakiti aku please..” rintihku membuat yulia tertawa penuh kemenangan.

Wajah wanita yang sebenarnya kebule"an itu semakin nampak cantik ketika kulit pipinya merah merona. yulia meletakkan kedua telapak tangannya di pinggangku Kemudian dia mulai menggerayangiku.

yulia mulai mencumbui pundakku. Merinding tubuhku ketika merasakan nafasnya menyembur hangat di sekitar leherku, apalagi tangannya menjalar mengusap-usap perutku. Udara dingin membuatku semakin merinding.

Jemari yulia yang semula merambat di sekitar perut kini naik dan semakin naik. Setiap sentuhan yulia tanpa sadar aku resapi, jiwaku goyah ketika jari-jari haus itu mengusap-usap dengan lembut. Aku tak tahu kalau saat itu yulia tersenyum menang ketika melihatku menikmati setiap sentuhannya dengan mata tertutup.

“Ah.. ehg.. gimana sasa sayang, asyik?” kata yulia sambil meremas-remas kedua buah dadaku.

“Engh..” hanya itu yang bisa aku jawab. Deburan birahiku mulai terpancing.

“Engh..” aku mendongak-dongak ketika kedua puting susuku diplintir oleh yulia “yuuullll..ohh..”

Aku tak tahan lagi kakiku yang sejak tadi lemas kini tak bisa menyangga tubuhku. Akupun terjatuh ke lantai kamar mandi yang dingin. yulia langsung saja menubrukku. Kini kami saling berhadapan dg posisiku yang berbaring di lantai

“kamu cantik banget sih sa, ehmmmh..” yulia melumat bibirku dengan binal.

“Balaslah sa, hisaplah bibirku.”

Aku balas menghisapnya, aku balas dg menggigit-gigit kecil bibir yulia Terasa enak dan berbau wangi. Jude menuntun tanganku agar menyentuh buah dadanya yang sangat montok. Dengan sedikit gemetar aku memegang buah dadanya lalu meremas-remasnya.

“Ah.. ugh.. sa, oh..” yulia mendesis merasakan kenikmatan remasan tanganku. Begitupun aku, meletup-letup gairahku ketika yulia kembali meremas dan memelintir kedua bukit kembarku.

“Teruslah sa, terus ..”

Lalu yulia melepaskan ciumannya dari bibirku.

“Agh.. Oh.. yulll.”

Aku terpekik ketika ternyata yulia mengalihkan cumbuannya pada buah dadaku secara bergantian. Buah dadaku rasanya mau meledak.

“Ehg.. No!!” teriakku ketika jemari yulia menelusuri daerah kewanitaanku yang berbulu tipis dan halus,

“ayo sa nikmatin dong ini masih pemanasan lohh,,.”

Pemanasan dia bilang? Lendir vaginaku sudah mengucur deras dia bilang masih pemanasan. Rasanya sudah capek, tapi aku tak berani menolak. Aku hanya bisa pasrah menjadi pemuas nafsu sakit yulia. Walau aku akui kalau game ini melambungkan jiwaku ke awang-awang.

yulia merebahkan diri sambil merenggangkan kedua pahanya. Bukit kemaluannya nampak jelas di pangkal paha. Plontos licin. Lalu yulia memintaku untuk mencumbui vaginanya. Mulanya aku jijik, tapi karena yulia mendorong kepalaku masuk ke selakangannya akupun segera menciumi kewanitaan yulia, Aroma wangi menyebar di sekitar goa itu. Lama kelamaan aku menciuminya penuh nafsu, bahkan makin lama aku makin berani menjilatinya. Juga mempermainkan klitorisnya yang mungil dan mengemaskan.

“Ahh.. ehmmmm..” teriak yulia sedikit mengejang.

Lalu beberapa kali lubang itu menyemburkan lendir berbau harum.

“saa , hisap sa... please..” rengek yulia.

Slurppp. tandas sudah aku hisap lendir asin itu.

Suur.. kini ganti vaginaku yang kembali menyemburkan cairan cinta,

“yulll aku keluar..” ujarku kepada yulia

“Oya?” yulia segera mendorongku merebah di lantai. Lalu kepalanya segela menyusup ke sela-sela selakanganku.

Gadis jawa itu menjilati lendir-lendir yang berserakan di berbagai belantara yang tumbuh di lubang nikmat milikku. Aku bergelinjangan menahan segala keindahan yang ada. yulia pandai sekali memainkan lidahnya. Menyusuri dinding-dinding vaginaku yang sudah tak perawan lagi,

“Aaah..” kugigit bibirku kuat kuat ketika yulia menghisap klitorisku, lendir cintakupun kembali menyembur dan dengan penuh nafsu yulia menghisapinya kembali.

“Mmm.. nikmat sekali” Gumamnya.

yulia segera memasukkan batang dildo yang aku tak tahu dari mana asalnya ke dalam memek mulusku.

“Ahh..!! yull sakit..”

“Tahan sayang..... nanti juga enak..”

yulia terus saja memaksakan dildo itu masuk ke vaginaku. Walaupun perih sekali akhirnya dildo itu terbenam juga ke dalam vaginaku. yulia menggoyang-goyangkan batang dildo itu seirama. Antara perih dan nikmat yang aku rasakan. yulia semakin keras mengocok-ngocok batang dildo itu. Tiba-tiba tubuhku mengejang, nafasku bagai hilang. Dan sekali lagi lendir vaginaku keluar. Setelah itu tubuhku pun melemas.

Air mataku meleleh, Aku sudah tak peduli lagi sekelilingku. Sayup-sayup masih kudengar suara erangan yulia yang masih memuaskan dirinya sendiri. bahkan kurasa ia kini menggesekkan vagina nya ke vaginaku, Aku sudah lelah, lelah lahir batin. Hingga akhirnya yang kutemui hanya ruang gelap.

ketika ku terbangun aku ternyata berada di kamar yulia dengan tubuh masih bugil dan hanya tertutup selimut, disampingku ada yulia yg nampaknya menyesal atas kejadian barusan ,

"maafin aku yah sa, aku kebawa nafsu jadinya kamu gini deh"

"udah gpp kok yul, aku juga enak tadi hehe"

lalu kami pun berciuman dg penuh mesra dan manja di kamar yulia, lalu setelahnya aku dibawakan makanan oleh mamah yulia yang setahunya aku drop gara" kehujanan tadi, kami pun menyantap hidangan itu dengan lahap, tapi tiba" aku dikirimi sms oleh mamah yang isinya bahwa ada dosen ku yang main ke rumah, ehh dosen? ngapain coba ke rumah,

oke deh setelah itu aku izin ke yulia untuk pulang karena ada urusan mendadak ku bawa lah baju basah yang ku kenakan tadi, dan ku lihat jam sudah menunjukkan pukul 15.30 wahh aku harus cepat" nih, aku segera mengendarai motor matic ku secepat yang aku bisa,

dan sesampainya di rumah, "lohh kok ini ada mobilku bukannya ada di tangan pak marjo?", terus ketika aku masuk ke rumah aku dikejutkan oleh kehadiran pak marjo yg ternyata mengaku sebagai dosenku!!!,

nak sasa sini kemari, panggil pak marjo yang berpura" manis sebagai dosenku, aku yang masih menggunakan kaos disuruh ganti oleh mamah sehingga kini aku memakai gamis pink dan jilbab kain berwarna biru dan tentunya tanpa dalaman apapun lagi,

pak edi yang daritadi membuatkan teh pun kini datang membawakan 3 teh yang telah di buat tadi, lalu kami saling mengobrol entah apapun itu tentang kampus, nampaknya pak marjo cukup lihai dalam penyamaran di depan mamah,

setelah itu pak edi kembali ke kebun untuk mengurus tanaman yang ada di rumah ku, sedangkan mamah akan mengikuti arisan di rumah tetangga maka ditinggalah aku dan pak marjo di rumah berdua,

"mamah izin keluar sebentar yah, mohon pak nitip sasa nya"

"baik bu akan saya jaga sebaik mungkin"

aku yang sudah mengerti situasinya kini merasa grogi dan takut akan kejadian apa yang bakal menimpaku

"heh lonte"

"iya tuan , ada apa?"

pak marjo dengan berani membuka resletingnya dan mengeluarkan kontol nya yang sudah menegak sepanjang 20 cm,

aku yang kaget pun memohon kepada pak marjo untuk mengingat situasi karena ini berada di ruang tamu dan akan sangat berbahaya kalau ketauan,

tapi pak marjo tak peduli, dia lalu menarik jilbab ku dan mengarahkanku ke kontolnya,

"uhhhuukk uhhukkk, ampun tuan, pliss jangan disini sasa takut ketauan, apa kata keluarga tuan?" aku terbatuk-batuk akibat paksaan yang pak marjo lakukan kepadaku

"hehh diam lo dasar lonte, apapun yg gue suruh harus lo lakuin paham?"

"tapi tuan"

plakkk , ditampari lah pantatku yang sedang menungging akibat kondisiku yang sedang menyepongnya,

lalu ditariklah diriku menuju kamar mandi yang tak jauh dari ruang tamu, setelah kami masuk pak marjo segera membuka seluruh pakaiannya dan terpampang lah dg jelas kontol panjangnya yg sedang menantang ku,

aku sempat kagum dg kontolnya yang begitu panjang dan keras itu, tapi aku tak diberi waktu lebih untuk mengagumi kontol nya, aku dipaksa jongkok didepannya dan ehmmm,

hampir setengah dari kontolnya telah masuk ke dalam mulutku, pak marjo yang sudah dikuasai oleh nafsu kini memaju mundurkan pinggulnya semakin lama semakin cepat,

bahkan saking cepatnya aku harus berpegangan pada paha pak marjo, "ehmm ehmm tuannnn" aku memukul-mukul pahanya berharap ia mau memperlambat sodokannya di mulutku,

tapi yang ada malah sebaliknya, malahan kini ia memegangi kepalaku bagian belakang dan mendorong kontolnya sedalam mungkin ke mulutku,

"ehmmm ehmmm uhhukkk" aku memejamkan mata dan sempat terbatuk akibat perlakuan kejam yg dilakukan pak marjo, tapi pak marjo seperti ketagihan , bahkan ia kembali memaksaku untuk men deep throat kontol nya,

"uhhukk uhuukkk cuihhh" akhirnya aku bisa terbebas dari kontolnya, ku lihat kontolnya sudah sangat basah oleh ludah yang ku berikan padanya, lalu dengan paksa ia menarik kedua lenganku agar diriku cepat berdiri lalu diciumi lah diriku,

"pak marjo dengan penuh nafsu menyaplok bibir bagian atasku, lidahku pun tak luput dari kulumannya, ludah kami saling bertukar bahkan pak marjo menjilati wajah ku khususnya pipiku,

lalu diangkatlah kaki kananku dan rok yang selama ini ku kenakan di naikan setinggi mungkin sehingga memek ku yang tak terlindungi oleh bulu" yg lebat terekspos olehnya,

lalu diludahi lah tangannya sendiri dan segera mengusapnya ke memekku, uhhh enak sekali rasanya ketika kulit kasarnya menyentuh memek ku ini,

"lu dah siap lonte buat babak selanjutnya?"

"heem" aku hanya mengangguk saja

namun jawabanku seperti belum memuaskan nya sehingga ia mencubit klitorisku sehingga aku meloncat dan menjerit keblingsatan

"auu iya tuan maaf , sasa udah siap tuan"

"nah gitu dong kalau ditanya harus dijawab, siap yah "

dengan tenaga penuh pak marjo mencoba untuk menusuk dinding memek ku, ahhhh sakitt tuan,

tapi sial hanya palkonnya saja yang masuk ke dalam memek ku, nampaknya kontol besarnya masih kesulitan untuk menembus rapatnya memek ku

"ciaaaa rasakan ini, argghh"

"auuu sakit tuann, ampunn, ahhh ahhh"

akhirnya sepertiga kontol nya berhasil memasuki memek ku yang sempit itu, dan tanpa ampun pak marjo langsung menggenjot ku sekuat mungkin,

aku yang digenjot dalam posisi berdiri ini hanya merem melek dan mendesah keenakan akibat permainan brutalnya,

"ahhh tuann enak tuann, ahhh ahhh ouchhh" aku kini dengan berani menggantung kan tanganku di belakang lehernya, dg tatapan yang penuh nafsu dan mulut agak terbuka aku di genjot olehnya,

bahkan pak marjo dengan berani meludahiku yang tepat masuk ke mulutku, anehnya bukannya aku jijik tapi aku justru senang di lecehkan seperti itu,

setelah kami mulai jenuh dg posisi seperti itu, kami pun berganti posisi dengan aku yang menungging dengan berpegangan ke arah bak sedangkan pak marjo mendoggy ku dari belakang,

kini rok ku telah di lepas oleh pak marjo , pak marjo yang gemas dg pantat ku yang terekspos kini meraba" bongahan pantatku yang sekal ini bahkan tak jarang ia menampar" pantatku dg tangannya, sekarang ia menjilati pantat ku bahkan memasukan jarinya ke dalam lubang boolku,

"auuuu tuann, pelan , sakitt tuan jangan disitu, auuu awwww"

"diam kamu lonte, " plakkk dengan keras nya pak marjo menampar pantatku sehingga pantatku berubah menjadi warna merah,

setelah cukup puas mengobel" pantatku lalu ia mengambil sabun yang berada di sampingnya dan diolesi lah pantatku dg sabun yang ada ditangannya,

bahkan kini ia mengolesi sabun di kontolnya dengan mengocok" nya dg sabun, setelah ku lihat kearah kontolnya kini kontol yang panjang itu telah terlihat licin dan kinclong, membayangkan kontol besar itu masuk ke lubang boolku yang sempit membuatku terangsang dan bergairah,

aku pun memancing pak marjo dengan menggoyang"kan pantatku supaya dia tergoda dan semakin bersemangat mengentotiku,

pak marjo yg seperti termakan umpan kini mulai menampar bahkan meremas pantat ku dan mulai memosisikan kontolnya ke arah anus ku,

dan slusss, dengan mudahnya berhasil masuuk menerobos sempitnya lubang boolku, tapi itu masih terasa sakit bagi diriku bahkan rasanya seperti teriris pisau, sakittt sekali

dengan cengkramanku yang ku kuatkan di bak mandi aku menahan pedih ini yang kurasakan di anus ku, pak marjo yang tak peduli kondisiku dengan nikmatnya memasuk keluarkan kontolnya bahkan ia menggesekannya memutar sehingga dinding anusnya seperti di pijit oleh kontol kerasnya,

setelah itu ia menarik jilbabku sehingga diriku terangkat menegak lalu di remasilah kedua toket ku dg ganas, sekali di luar gamis dan sekali di dalam gamis, begitu lah secara terus menerus ia melakukannya sehingga darah di dalam diriku berdesir menikmati rangsangan pak marjo,

lalu ia menaikan gamisku dan meloloskannya dari tubuhku sehingga diriku hanya mengenakan jilbab saja tanpa bawahan apapun lagi, kini dengan tubuh yang sama" bugil, pak marjo semakin bernafsu untuk menggenjotku, diremeslah toket sebelah kananku dg sangat kuat dan satu tangannya lagi mencekik leherku, sehingga aku kesulitan bernafas,

pak marjo melakukannya dg penuh nafsu tanpa memperdulikan ku lagi, ia hanya mementingkan dirinya sendiri, disodok lah kuat" kontolnya ke dalam anus ku, setelah puas mencekik ku tadi dalam posisi doggy kini ia menampar" pantatku, lalu ia mengarahkan wajahku untuk menghadap ke belakang sehingga ia bisa menciumiku sepuasnya,

"gimana lonte? puas gak lo? apa lo mau yang lebih ganas lagi hahh?" pak marjo semakin bernafsu akibat memandang wajahku yang sayu dengan tatapan penuh nafsu,

"ehmm iyya tuan, puas kan aku, aku gak tahan lagi, ouchh " aku tanpa sadar menciumi pak marjo karena saking nafsunya,

lalu dengan dorongan terakhir yang begitu kuat sehingga hampir 3/4 nya masuk ke dalam anusnya, lalu pak marjo dengan penuh nafsu mengobel memek ku dg kuat nya,

2 lubangku yang sudah penuh membuatku semakin bergairah, sampai akhirnya aku tak tahan lagi, aku ingin keluar,

"ahhh iyya tuan dikit lagi, teruss terusss ahhh ahhh"

"hahaha dasar lonte cuihh cuihhh" pak marjo semakin bernafsu dg meludahi punggungku,

aku yang sudah tak kuat lagi akhirnya mengejang hebat dan

"ahhhh tuannn marjoooo" crottt crotttt , aku mengalami orgasme terdahsyat bahkan dahsyatnya melebihi lesbianku dg yulia siang tadi,

segera setelah aku orgasme, pak marjo tak memberi ku waktu untuk beristirahat, pak marjo langsung menggenjot kontolnya di dalam anusku, bahkan seperti nya ia ingin keluar juga,

kurasakan kontolnya mulai berkedut dan hangat, lalu pak marjo melepaska kontol nya dari anusku dan menyuruhku untuk jongkok dan membuka mulut,

dan tanpa jijik lagi aku disuruh mengulum kontol yang bekas anusku tadi, kurasakan dalam mulut cairan yang kurang mengenakan tapi aku justru semakin bernafsu,

sodokan yang tak kenal lelah dari pak marjo di dalam mulut ku seperti membuahkan hasil

"ehmm gimana tuan sudah mau keluar?"

"arghhh ahhh rasakan ini lonte, gwe pejuhi lo gwe lecehi lo"

crotttt crottttt semburan hangat diterima olehku yang sebagian mengenai wajah khususnya kelopak mataku sehingga aku kesulitan untuk membuka mataku,

tiba" tokk tokk tokkk, "non sasa gpp didalem? kok non teriak-teriak didalem?"

astaga itu pak edi pembantu ku, aku panik, aku takut pak edi melapor semua ini ke mamah, tapi pak marjo biasa saja tanpa takut sedikitpun bahkan dengan berani ia membuka pintu nya dan kagetlah pak edi

"lohh pak dosen, non sasa!!!"

pak edi kini melihatku tanpa mengenakan apapun hanya jilbab kain dan wajahku sudah dinodai oleh lelehan pejuh hangat pak marjo,

"ehh pak edi , aku bisa jelaskan, jangan bilang mamah" kata ku

"jadi gini pak edi, non sasa ini memang anaknya binal, saya saja dipaksa untuk berbuat mesum dengan majikan bapak yang tak lain adalah mahasiswi saya, liat saja ini" pak marjo dengan entengnya merendahkan ku

"ayo lonte bersihkan kontol gwe"

aku yang terpaksa harus menuruti nya akhirnya memegang kontolnya dan mengulum kontolnya yang masih lengket akibat semburan tadi,

"lihat kan pak edi , atau jangan-jangan pak edi belom tau kalau majikan bapak sebinal ini? wah harus dicoba loh pak" goda pak marjo

"jadi non sasa selama ini kaya gini yah di belakang saya, tau gini udah gwe entot lo dari dulu," pak edi nampak termakan godaan nafsu pak marjo

pak edi kini mengeluarkan kontolnya yang sebesar 18cm dan apabila ereksi mampu berdiameter 4 cm, dipaksa lah kembali diriku untuk mengulum kontolnya, bahkan pak edi menutup kedua lubang hidungku supaya aku tetap membuka mulutku, dipompa lah kontol pak edi dengan ganasnya dengan kecepatan penuh,

sementara pak marjo dengan bangga merekam kejadian ini dan akhirnya dia mampu memiliki video pribadi yang baru,

--3 jam kemudian--

"sasa, pak dosen sama pak edi mana?" tanya mamah

"tadi udah pulang mah sekitar jam 5 an sore,"

"ohh begitu maaf yah mamah baru pulang , seru soalnya tadi, udah makan belum nih mamah bawa makanan"

"nanti aja mah , sini aku bawa ke kamar, udah yah mah aku mau tidur dulu capek"

"loh tumben udah capek aja sa? oh ya deh mamah juga mau istirahat , nice dream yah sa"

"iya mah"

aku yang masih memakai mukena berwarna merah membawa makanan yang tadi mamah beri ke kamar, saat ku buka pintu kamar


"assalamualaikum pak" dengan senyum yang lebar aku menyapa mereka, iyya mereka siapa lagi kalau bukan pak marjo dan pak edi, yups aku tadi berbohong dengan mamah supaya malam yang panjang ini kami bisa memadu kasih all night, pak edi yang drtd menunggu menggunakan handuk saja dan pak marjo yang sudah bugil karena baru saja mandi kini menghampiri ku,

aku yang masih mengenakan mukena diciumi oleh pak marjo sedangkan pak edi masuk ke dalam mukena ku dan menyiumi dan mengulum pentilku,

yups di dalam mukena ku aku tak memakai apa" lagi, hal ini dilakukan supaya aku dapat memudahkan mereka untuk meyodokku semaximal mungkin,

pak edi yang dari tadi belom mencicipi memekku kini tiduran diatas kasur sedangkan aku bersiap untuk posisi woman on top, setelah pak edi berbaring kini aku mulai mengangkat mukenaku ke belakang sehingga memek dan kedua toketku terlihat olehnya, aku lalu memposisikan diri untuk menduduki kontolnya dan dengan memejamkan mata aku bersiap untuk persenggamaan selanjutnya,

"uhhhh tuannn enakkkkk auuh pelan tuan ahhh ahh"

"rasain nh dasar majikan lonte, anjing kau gak bilang dari dulu, rasakan ini rasakan ini" pak edi yang penuh nafsu langsung menggagahi ku dg ganasnya, diremasi pula toketku dari bawah

pak marjo yang masih menunggu waktu seperti melihat sekeliling lalu ia menaruh handy cam yang ku miliki di sudut tertentu supaya persetubuhan kami dapat terlihat,

setelah itu pak marjo ikut gabung dalam persetubuhan kami lalu ia mendorongku sehingga kini wajahku dan wajah pak edi berdekatan, tapi mukena merah yang aku angkat tadi kini dipegangi oleh pak marjo , sambil menarik mukenaku kebelakang pak marjo berusaha untuk memasukan kontol besarnya di dalam lubang boolku

"auuu sakitt tuan, ampun jangan disitu lagi, pedih tuann pedihh"

pak marjo yang tampak terganggu dg teriakanku lantas menarik mukena merah ku sehingga leherku seperti tercekik,

"uhhukk uhuukkk tuann, ahhhhhhhh"

akhirnya pak marjo mampu men sandwich diriku sekarang, lalu ditindihilah tubuhku oleh pak marjo sedangkan pompa an yang pak edi lakukan dari bawah juga tak ada henti"nya, sedangkan aku yang diapit oleh kontol rasa bor bertenaga kuda ini kewalahan dan mulai capek oleh persenggamaan ini,

"tuann cukup tuann, aku capek, aku gak kuat lagi, ahh ahhh"

tiba" crottt crottt aku yang tak mampu menahan gejolak birahi ini akhirnya bobol juga, tapi pak edi yg bertanggung jawab dalam.memek ku tak berhenti setidaknya memberiku istirahat, hal ini membuatku merasakan multi orgasme yang begitu hebat,

"ahh ahhhh ahhhhhhhhhhghh" mataku hampir gelap akibat siksaan birahi ini, toket ku terasa perih bahkan kedua lubang yang di genjot secara terus menerus ini mulai kurasa pedih, sepertinya luka, tapi mereka para penjahat kelamin tak memperdulikanku,

pak marjo yang stok pejuhnya menipis akhirnya tak kuat lagi, crottt crottttt

"mati kau lonte, lonte biadab, ahhh ahhgggh" semburan nya yang masih banyak mengenai lubang bool dan punggung bagian bawah diriku, setelah puas memejuhi diriku, pak marjo mengambil handy cam ku dan mulai menggerakan kamera mencari view terbaik

kini tinggal pak edi yang sanggup bertahan , didekatilah wajahku ke arahnya lalu diciumilah bibirku dg ganasnya, sedangkan sodokan pak edy yang bertenaga ini nampak diambang batas,

aku yang daritadi kelojotan menerima sodokannya akhirnya mulai tak tahan lagi, aku seperti gelombang kedua ku mau meledak, pak edy juga, kini posisi terbalik, aku yang berbaring di atas kasur sedangkan pak edy dengan gaya missionaris menggenjot ku dg nafsunya,

dg remasan yang kuat di toket pak edi mulai tak kuat lagi dan

"ahhhhhhhh mampus kau lonte, hamil kauuuuuhh"

crottt crotttt crottttt, pejuh yang pak edi semburkan menembus ke dalam memekku dan sedikit mengenai perut, dada dan wajahku sedikit,

"hufttt hufttt, aku capek sekali, makasih tuan tuan, aku puas" dadaku yang ngos"an naik turun akibat capek yang ku alami saat ini, aku pun tertidur saking lelahnya, sedangkan pak edy dan pak marjo beristirahat sambil memakan bekal yang tadi mamah berikan padaku,

setelah memakan bekal pak marjo segera berpakaian dan bersiap" untuk persiapan hari ketiga besok, dan dengan tersenyum puas pak marjo berkata "bersiap lah untuk esok wahai sasa si lonte hahaha"

pak edy yang masih bertenaga setelah memakan bekalku seperti ingin melahapku lagi, maka digagahi lah tubuhku sampai esok, namun aku yang lelah sudah tertidur dan tak peduli apa yang pak edi lakukan padaku, nampaknya malam ini akan semakin panjang, ayo semangat sasa tinggal 5 hari lagi!!

--bersambung—
 
day 3 udah di perbaiki bos ku,
articleBody": "
day 3
Spoiler: Pemeran Utama
Pemeran Utama :

https://web.archive.org/web/20180312165304/http://www***mbar123.com/friedrice_409e903d5baa523d698ae0dd440b9008d85080df.jsp?id=3801470540aHR0cDovL3RodW1iczIuaW1hZ2ViYW0uY29tLzA5Lzg1LzUyLzMyMTBlOTcyOTc1NzA5My5qcGc%3D&hash=00a62fa407369c8bb8fa92d5d005672e538d335a
Sasa
seorang mahasiswi modis berusia 21 tahun yang memiliki tinggi 168 cm dan berat 46 kg, memiliki lingkaran bra 34C , merupakan gadis alim yang masih perawan dan cukup aktif dalam kegiatan kerohanian di kampus, namun karena kesalahan sedikit saja ia kini jatuh terperangkap dalam perbudakan pak marjo

https://web.archive.org/web/20180312165304/http://www***mbar123.com/friedchicken_71691.html?id=0fadcd3ed5aHR0cDovL3RodW1iczIuaW1hZ2ViYW0uY29tLzM4Lzc0LzAxLzFjM2QwNTcyOTc1OTcxMy5qcGc%3D&hash=1a7cbb0e9fbad193a4b79fcc11394f9dc02c6578
Pak Marjo
seorang penjaga kampus tamatan SMA berusia 54 tahun dengan kulit gelap , memiliki perawakan yang tak terlalu tinggi karena hanya sekitar 164 cm dan berat 60 kg, pak marjo merupakan seseorang yang memiliki keahlian mampu menaklukan wanita hanya dengan kejantananya.
Spoiler: Pemeran Pembantu
dalam pemeran pembantu bisa cuma muncul dalam cerita tanpa adegan sex tapi mungkin akan ada adegan sex di episode selanjutnya
Cameo :
https://web.archive.org/web/20180312165304/http://www***mbar123.com/opensesame_88469.jsp?id=56cf63ec47aHR0cDovL3RodW1iczIuaW1hZ2ViYW0uY29tL2RkLzJhLzU2LzAwM2I5MzcyOTc1Njk1My5qcGc%3D&hash=c8215602834fa5c6b9e9fb0539cfe614f6e93a2d
Pak Eko

https://web.archive.org/web/20180312165304/http://www***mbar123.com/mantap_17233.html?id=1661ff33d4aHR0cDovL3RodW1iczIuaW1hZ2ViYW0uY29tLzQ1L2RjL2UxL2ViNjk0OTcyOTc2NDkyMy5qcGc%3D&hash=1ab2c11353fa239c276789593347ce8f11dd6cee
Nadia
Nadia yang bernama lengkap Nadia Ramadhani merupakan mahasiswi modis yang selalu menggunakan hijab sebagai style nya, karena kecantikan dan senyumannya yang manis, nadia sering diundang untuk meng-endorse barang” entah dari followers IG atau temannya, nadia 1 angkatan dengan sasa yang berarti semester 6, nadia cukup aktif dalam kegiatan kampus khususnya ceramah, sering ia mengisi pengajian entah itu di wilayah kampus atau sekitaran rumahnya, Nadia berumur 23 tahun dengan tinggi 171 cm dan berat 51 kg, lingkaran bra yang nadia miliki sekitar 34C, cukup montok memang, apalagi hidungnya yang mancung, gak heran banyak cowok yang kepincut buat jadi pacarnya, nadia berasal dari jurusan hukum, nadia merupakan ketua dari geng trio macan yang terdiri dari Nadia, nafisah dan putri.

https://web.archive.org/web/20180312165304/http://www***mbar123.com/opensesame_76405.html?id=dc018a0bb4aHR0cDovL3RodW1iczIuaW1hZ2ViYW0uY29tLzAwLzA4LzNmL2E3YmE2ZTcyOTc2NTIxMy5qcGc%3D&hash=247d512e8915d884d65a5b2d241bdee249c20c98
Nafisha
Nafisah yang bernama lengkap Nafisah Fauziyyah juga seorang mahasiswi yang aktif dalam sosmed khususnya Instagram, merupakan bunga kampus, banyak mahasiswa bahkan dosen yang mengagumi kecantikannya, di usianya yang masih 22 tahun nafisah telah mendapatkan banyak prestasi khususnya tentang fashion, nafisah merupakan mahasiswa semester enam dari jurusan Syariah dengan tinggi 165 cm dan berat 46 kg, nafisah termasuk jenis cewek berpayudara kecil, hanya sekitar 32B, tapi dengan postur bak model siapa juga yang tak bernafsu ingin menggenjotnya.

https://web.archive.org/web/20180312165304/http://www***mbar123.com/tempe_30831.jsp?id=6b8131756faHR0cDovL3RodW1iczIuaW1hZ2ViYW0uY29tL2ZiLzk1Lzg0LzcyNzA5NDcyOTc2NTQyMy5qcGc%3D&hash=7c4f72e2130dda8e38d054f4e861b6cedce1b363
Putri
Sama seperti nadia dan nafisah, putri yang bernama lengkap Putri Ayu Indriati merupakan anggota dari trio macan yang mana apabila mereka lewat pasti selalu menjadi pusat perhatian, putri juga salah satu mahasiswi semester 6 , postur putri agak sedikit mungil dengan tinggi 160 cm dan berat 43 kg, tak heran kalau putri memang salah satu mahasiswi yang berpayudara kecil, kira” ukuran bh nya 32C,

"arghhh ternyata sudah pagi , astaga pak edi!!"

aku mengingat lagi kejadian semalam, oh iya semalam aku dikerjai oleh pak marjo dan pak edi di kamarku, ehh pak marjo mana? apa sudah pulang?, pak edi bangunn, bangunn ntar ketahuan mamah lohh,

hehh susah amat sih nih orang dibangunin, hmm aku pun berjalan tanpa sehelai benang pun menuju cermin, astaga di wajah, toket bahkan daerah memek ku penuh dengan bekas sperma yang telah mengering!!, dan oh iya hari ini aku ada kuliah, jam berapa sekarang??

astaga sudah jam setengah 10, berarti aku melewatkan kuliah ku dong hari ini, aduhhh siall siall!!

tiba-tiba ada sms masuk ke hp ku, oh no ini kan nomor nya pak marjo, "temui gwe di taman jam 10 pagi dengan gamis lebar tipis tanpa daleman dan jilbab lebar yang paling lo suka dan ingat, lo harus pake stocking, kalau engga akan ada hukuman"

sejenak aku berfikir, stocking yang ku miliki telah kotor semua, aku tak memilikinya lagi, ahh sudah lah mungkin nanti bisa beli di jalan, segera aku mengambil handuk dan mandi,

setelah mandi kini jam menunjukkan pukul 9.50, tersisa 10 menit lagi di tempat pertemuan, aku kini hanya memakai handuk saja dan aku hampir lupa, di kasur masih ada pak edi, kalau aku tak membangunkannya bisa" mamah curiga dong,

"pak edi bangunn , bangunn aku mau pergi jangan tidur disini!!"

"hmm iyya iya bentar, wahh pake anduk doang nih lonte, udah siap abang entot lagi nih? hah?? hahaha"

"ehh apa sih aku disuruh pak marjo buat ketemuan jam 10 buruan bangun ihhh"

iyya iya bentar, pak edi pun akhirnya bangun dan dengan nakal menarik handuk yang ku kenakan hingga kini aku polos di depannya, diciumi lah bibir ku dan toket ku tak luput dari kuluman dan remasannya,

"ahh pak edi ihh, ehmmm aku ada ahhh janji ama pak uhhh marjooo"

"iya maaf lonte, lo menggoda sih" plakkkk, dengan tamparan yang keras di pantatku akhirnya pak edi pergi meninggalkan kamarku , huftt akhirnya pergi juga tuh si pembantu mesum, segera aku berganti pakaian sesuai apa yang dijanjikan dan berdandan secantik mungkin,

setelah itu aku langsung bergegas menuju taman tapi sialnya ketika aku sudah sampai taman sudah jam 10.12 dan aku belom sempet beli stocking yang pak marjo inginkan, setelah masuk ke mobil ku yang pak marjo pinjam, pak marjo segera mengintrogasiku.

"kenapa lo lama banget lonte?"

"maaf tuan tadi pak edi mengganggu saya sehingga tadi agak lama dikit tuan"

"lo tau kan disetiap keterlambatan akan ada hukuman?"

aku hanya mengangguk, setelah itu dengan cepat pak marjo langsung mendekap mulut ku dan mengangkan rok ku sehingga memek ku ini keliatan oleh siapapun yang melihatnya,

tanpa malu dan khawatir pak marjo menyeretku menuju tanaman dan melecehkan ku di situ,

di tempat yang agak tersembunyi ini lah pak marjo meremas kedua toketku dengan ganasnya, bahkan rok ku juga telah diangkat sehingga pantatku menyentuh trotoar yang ada di tepi taman,

beruntung tanaman ini mampu menutupi perbuatan tercela kami,

setelahnya tangan nakal pak marjo menyentuh memek ku dan mengobel nya tanpa ampun, rasa pedih yang aku rasakan semalam seakan tak hiraukan olehnya.

dengan posisi sama" duduk di trotoar , tangan kanannya meremas toket kananku sedangkan tangan kirinya sibuk mengelus" memek mulus ku yang tak terlindungi oleh jembut lagi,

"ahhh tuann ampunn, disini banyak orang aku malu" ucapku dengan lirih

"kalau ingin cepat. diam dan resapi lah, dasar lonte kampus" katanya dan di akhiri dengan remasan yang begitu keras di toketku,

uhhh uhhhh aku pun menuruti perkatannnya, otot" vagina ku ku kerahkan agar aku bisa segera klimaks,

tingkah pak marjo semakin keterlaluan, gamis yang ku kenakan di angkatnya sampai keleherku,

sekarang siapapun bisa melihat kedua toketku yang mulus dan memek ku yang tengah di kobel olehnya,

ahhh ahhh aku meresapi disetiap kobelan dan remasan yang pak marjo berikan padaku, perlahan aku mulai merasakan aku akan mencapai O,

ahhh iyya terus tuann, terusss!!, aku bahkan menggoyang"kan pinggulku agar aku bisa cepat orgasme,

badanku mulai mengejang, puting ku saja sudah mengacung seakan" menantang siapapun untuk meremas atau menghisapnya,

pak marjo semakin bersemangat karena yakin aku hampir dapat, kobelan pak marjo makin cepat, aku tak mampu menahan lagi.

ku lebarkan kaki ku selebar"nya dan ehmm ehmmm tuannnnn

"ahhhhhhhh"

aku berteriak sekeras"nya setelah orgasme ku ini, aku tak peduli lagi bahwa aku berada di tempat yang ramai,

ku lihat tanah di depanku begitu basah oleh cairan dari diriku ini,

tapi tiba" aku mendengar langkah jejak kaki orang", tau ada yang datang pak marjo langsung berlari dan bersembunyi ke dalam mobil ku,

"ada apa non kok teriak??" tanya orang" yang datang menghampiri ku,

aku yang beruntung sudah membenarkan pakaianku berkata, "engga pak tadi ada tikus didepan saya, ahh ahh maaf yah pak hehe

"ohh kirain kenapa, ya sudah hati" yah nak" mereka pun pergi meninggalkan ku,

aku pun kembali ke mobil dan duduk dengan terengah"

"hehh sini lonte hukuman blom selesai"

"tapi tuan, tadi kan"

"halah lo mah kebanyakan alasan, sini mulut lo, sekarang sepong gwe selama perjalanan!!"

"baik tuan"

aku yang memang sudah kecanduan kontolnya pak marjo sudah tak mengelak lagi ketika disuruh untuk mengulumnya,

segera aku keluarkan teknik oral ku, aku jilat kontol bagian bawahnya, aku sepong palkonnya dan aku kocok" batang nya yang besar itu,

"ohh iyya begitu lonte, lo emang lonte sejati, terus kulum gwe"

ehmm iya tuan, segera setelah mendengar pujian itu aku langsung menjilati lubang kencingnya, dan kantung kemihnya yang sudah keluar dari resleting pun tak luput dari kulumanku, ku masukan salah satu buah dzakarnya ke mulutku dan ku emut laksana sebuah permen, selagi aku mengulumnya aku mengocok" kontol besarnya itu secara perlahan, tak lupa palkon lelaki memang yang paling sensitif, maka dengan telapak tangan ku aku menyentuhnya atau kalau gak dengan lidah ku supaya pak marjo puas,

tak terasa mobil ku yang dikendarai oleh pak marjo sampai di suatu tempat, ketika aku bangkit ternyata ini berada di pom bensin

"sekarang lo lonte ikut gwe"

pak marjo menyuruhku untuk mengikutinya ke suatu tempat, setelah ku ikuti ternyata pak marjo menuju toilet pom bensin, setelah kami berdua masuk, pak marjo segera mengecek kaki ku, oh tidak aku baru ingat, stocking!!!!

"mana stocking lo?"

kotor semua tuan, maaf"

"ohh gitu, tapi lo siap kan atas segala konsekuensinya?"

"siap tuan"

"kalau gitu lo sekarang duduk diatas pangkuan gwe"

pak marjo segera duduk diatas toilet duduk yang berada di pom, segera setelahnya aku di tumpangi nya dan bermaksud menyuruh ku untuk wot,

"auhhh tuan pelan, memek aku masih sakit akibat semalam"

"bodo amat itu urusan lo, diem lo"

pak marjo langsung menekanku ke arah bawah dan ahhhhhhhhhh

aku menjerit sekeras"nya, "sakit tuannnnnn, ahhhhhhh"

dorongan yang pak marjo berikan memang membuat seluruh kontolnya masuk ke memek ku tapi kondisi memekku yang masih kering tanpa pelumas dan dorongan paksa dari pak marjo membuat memekku serasa seperti teriris pisau, sakittt sekali!!

pak marjo merasa sangat bangga karena saat ini berhasil mengentot jilbaber cantik sepertiku, apalagi kini aku telah takluk seluruhnya oleh nya, tanpa perlu paksaan lagi kapanpun dimana pun aku harus siap apabila ada panggilan oleh pak marjo,

"tuan tuann halooo"

"ehh iyya iya lonte"

sial ternyata pak marjo melamun sambil memandang wajahku, apa yang difikirkan oleh si bajingan mesum tua ini,

segera setelah sadar dari lamunannya, pak marjo mulai menaik turunkan diriku diatas toilet duduk ini,

memek ku yang masih kering tak sanggup tuk menahan lagi, perihh sekaliii, maka dg inisiatif aku mencaplok bibir pak marjo supaya teriakanku tak terdengar sampai keluar,

akan tetapi sepasang mata tengah mengamati kami dari samping, pak marjo sepertinya telah mengetahui kejadian ini tapi dia diam" saja dihadapanku seakan" kami tak ketahuan oleh siapapun,

memekku sepertinya telah basah dan aku mulai menikmati persetubuhan ini, bahkan kini pak marjo yang terkesan diam dan aku yang aktif menaik turunkan tubuhku, rok panjang yang kukenakan tadi kini telah lolos dari tubuhku supaya aku lebih bebas menggoyang pak marjo,

"ahh ahhh gimana tuan enak kan goyanganku? ehmm ehmm ahh"

air liurku tanpa sadar menetes dari mulutku karena saking nafsunya oleh kontol besar pak marjo, pak marjo yang nafsu oleh persenggamaan ini kini mulai menciumi daerah bibirku,

air liur kami saling menetes akibat rasa nikmat ketika bertemunya kelamin kami, plok plok plokkk begitu lah bunyinya ketika kelamin kami bertabrakan, nikmat sekali

tapi tiba" plop, pak marjo melepas tusukannya dan menyuruh ku untuk ganti posisi, aku kini disuruh menungging dengan tangan bertumpu pada toilet duduk, dan "ahhhhhhh"

lengukan panjang yang aku teriakan menandakan ada benda tumpul yang memasuki memekku, ahh tuan nikmat sekali, sodok aku yang kencang ahhh ahhhhhhh

baju yang kini ku kenakan diangkat olehnya hingga ke leher sehingga badan polosku terekspos jelas olehnya, dan ketika aku melihat ke belakang aku terkejut ternyata yang menyetubuhiku bukan pak marjo tapi salah satu karyawan pom bensin bernama pak eko,

pak eko ini berwajah buruk dengan tompel di bawah bibirnya, badannya yang kurus semakin menambah kesan buruk dirinya,

"ehhh bapak siapa lepasin, lepasin aku"

aku mendadak panik karena ulah orang asing yang dg mudahnya menyetubuhiku dan sialnya aku menikmatinya,

"udah diem aja lu lonte tadi juga lu keenakan kan?" pak marjo menimpali

"hahahha lonte nya bagus pak boleh kan saya pakai sepuasnya" timpa pak eko

"pake aja sepuasnya pak, lonte ku ini emang demen kontol klo bisa kasarin aja biar tau rasa nih lonte"

"siapp bosss"

aku yang mendengarnya mendadak merinding membayangkan apa yang akan terjadi nanti,

pak eko yang seakan" mendapat kan durian runtuh kini mulai agresif,

ditegakkan lah tubuhku hingga kini aku membelakanginya, pak eko lalu memompa diriku dalam posisi berdiri, dengan tubuh ku yang tinggi pak eko mulai menjilati tubuhku bagian belakang, dijilatinya punggung ku dg penuh nafsu, kedua toket ku yang drtd turun naik mengikuti irama ngentot nya kini mulai jinak akibat remasan yang pak eko lakukan,

pak eko merasa baju yang menggantung di leherku mengganggu sehingga kini aku hanya bugil dengan jilbab saja yang gantung di kepalaku,

setelah itu aku dipaksa untuk menungging dg posisi kepala berada di bawah lantai , kedua lutut ku yang menempel ketanah memudahkan pak eko untuk memasukan kontolnya kembali ke dalam memek ku,

setelah kembali masuk pak eko mulai menghayati persetubuhan ini, dan dengan gerakan tiba" pak eko menginjak kepala ku yang memang sedang tergeletak di lantai, pak marjo yang dari tadi merekamku tak ingin melewati kejadian ini, di zoom lah diriku ketika kepala ku diinjek olehnya,

harga diriku seperti di injak" oleh pak marjo, selain membiarkan diriku dientot orang yang bahkan tak kami kenal, perlakuan pak eko bahkan seperti menganggapku hanya pemuas seks saja bukannya wanita yang butuh orgasme juga,

pak eko hanya mementingkan durasi dan kecepatan tanpa adanya kepuasan yang kurasakan,

pak eko yang drtd menggenjot diriku dengan penuh nafsu akhirnya lengser juga, dg lolongan nikmat akhirnya

"ahh ahhhhhhhgg " semburan hangat telah masuk ke dalam memek sempitku, hufttt aku lelah sekali bahkan aku seperti tak merasakan kaki ku karena saking lelahnya, lalu ketika aku berdiri dan duduk di toilet aku merasakan sperma nya tengah mengalir keluar dari memek ku,

"makasih yah pak lonte nya, untuk pengisian bensin kali ini gratis deh dan kalau bisa sering-sering bawa lonte nya kemari yah pak"

"ohh itu gampang pak, asal bapak puas saya ikut senang kok hahaha" tawa pak eko dan pak marjo

aku yang tak peduli lagi dg mereka kini mengangkangkan kaki ku dan membilas nya dg air, dan ketika dirasa semua bersih aku segera memakai kembali pakaianku dan kembali masuk ke dalam mobil, namun sebelum aku masuk ke mobil pak eko sempet"nya meremas kedua toketku yang sekal ini,

"gimana lonte, lo masih berani ngelanggar aturan yg udh gwe buat?"

"engga tuan,maaf"

"hahaha , klo lo masih ngelanggar lo bakal ngerasain fantasy sex yg sebelumnya hanya ada dalam pikiran lo aja"

"auuuu"

pak marjo mencubit pentilku karena saking gemasnya dengan 2 buah bola dada yang ku yang miliki ini,

akhirnya mobil yang kami tumpangi berhenti di sebuah tempat, ternyata ini adalah sebuah kolam renang yang berada di area kampus, kolam renang ini sebenernya biasa digunakan untuk latihan atau hanya sekedar melepas penat saja tapi dikarenakan sekarang masih jam kuliah maka pengunjung yang berada di kolam ini masih sangat sepi,

"loh ini kolam renang tuan? tapi aku gak bawa baju ganti tuan"

"udah jangan banyak alesan, sini mana dompet lo, tinggal beli yang baru aja ribet"

aku dengan terpaksa memberinya dompet yang ku miliki dan akhirnya aku dibelikan sebuah pakaian renang berlengan panjang lengkap dg jilbab khususnya,

setelah itu kami menuju ke ruang ganti pakaian, tapi pak marjo menyuruhku untuk berada dalam seruangan, dan ketika pak marjo mencopot semua pakaiannya, aku kembali disuruh untuk memuaskan nafsunya,

disuruh lah aku untuk berjongkok didepannya, lalu jari lentik ku yang halus menyentuh batang kontolnya yang kasar, secara perlahan aku mengocoknya dengan penuh perasaan, pak marjo sepertinya menikmati kocokan ku,

jari jempol ku kuusapkan pada lubang kencingnya dan tangan kiriku dg manja memijat" kantung kemihnya, lidah ku yang sudah tak tahan pun menjilat"i palkonnya, ehmm entah kenapa kontol pak marjo makin lama makin lezat,

kontol pak mar akhirnya berhasil ereksi dg sempurna, wahh kejantanannya membuatku bergairah, begitu panjang dan keras semua itu terasa dalam genggamanku, dengan penuh nafsu aku mengulumnya sekali lagi, dan ku paksakan untuk men deepthroat nya,

senti demi senti kontolnya aku lahap agar bisa masuk seluruhnya di mulutku,

"ehnmn ehmmnn"

"nah bagus arghhhh lonte mahasiswi emang yahud, ahhh terus anjinggg ahhhh"

slurpppp, ahhhh setelah lama melahap kontolnya aku akhirnya melepaskan kontolnya dari kulumanku, terlihat basah dan mengkilat di kontolnya, lalu ku pegang batang kontolnya yg menggoda itu lalu ku jilati bagian bawahnya selayaknya menjilati es krim,

"slurpp slurpp ehmm enak sekali tuan, slurppp"

pak marjo nampak bangga kepada ku, sepertinya aku telah menjadi budak seks yang baik bagi dirinya,

setelah puas dengan kulumanku, pak marjo lalu menyuruhku untuk membuka seluruh pakaianku, dan ketika aku ingin membuka jilbabku pak marjo melarang nya karena aku lebih menggoda kalau bugil hanya mengenakan jilbab,

"ughhh ughhh iyyya tuannn ahhh ahhhh ehmmm terusss terussss"

pak marjo kini menggarapku dalam posisi doggystyle, tanganku yang menggantung ke belakang dipegang oleh pak marjo sehingga aku tak memiliki tempat untuk bertumpu pada sesuatu apapun,

pinggangku yang langsing juga sepertinya merupakan daerah yang membuat gairah pak marjo semakin tinggi, dirangkulah pinggangku oleh tangannya sehingga aku kini berdiri tegak , walau dalam posisi berdiri pak marjo tak berhenti untuk memompaku, gerakan pompanya bahkan semakin cepat, selain tangan kanan nya memelukku , tangan kirinya yang bebas kini meremas kedua toketku dg ganasnya, rangsangan yang menakjubkan ini membuat diriku seakan terbang melayang, aku pun melempar pandanganku ke atas untuk bisa meresapi semua gejolak birahi ini,

ketika aku sedang asyik"nya digenjot oleh pak marjo, tiba" kami mendengar suara kalau ada beberapa akhwat yang sedang mengobrol di dekat ruang ganti yang kami pakai ini,

aku panik, aku takut apabila mereka memergokiku sedang bercumbu mesra dengan penjaga kampus ini, sial nya pak marjo malah mempercepat ritme dalam menyodok ku, tubuhku terguncang makin cepat bahkan kedua toket bergerak keatas dan ke bawah dengan cepatnya,

"ehmmm ehmmmn" aku berusaha menahan semua gejolak nikmat ini,

tapi pak marjo tak mau kalah, ia tetap mengenjotku dengan keras bahkan suara ketika kelamin kami berubrukan begitu kencang, "plok plok plok"

aku ketakutan sekali sekaligus was was apa yang bakal terjadi nanti, pak marjo terus saja menggenjotku dengan penuh nafsunya, aku yang kewalahan dan dipenuhi rasa grogi ini akhirnya mengejang, aku tak kuat lagi "ahhhhhh"

crottt crotttt, aku keluar, desahanku yang begitu keras membuatku takut apabila nanti para akhwat yang sedang kemari mendengarku

ketika itu,,

"loh ukh, tadi kok kaya denger suaranya ukhty sasa yah" tanya ukhty nafishah

"ehh masa sih, kapan?" jawab ukhty nadia

"iyya kaya teriak gitu kan fit" tanya ukhty putri

mereka seperti nya khawatir apa yang terjadi denganku, apalagi tadi pagi aku diketahui absen akibat aku yang terlalu lelah dikerjai mereka,

aku yang mulai tepar akhirnya disuruh ganti oleh pak marjo dengan pakaian rengan yang dibelikan oleh pak mar tadi,

setelah pakain renang ketatku telah terpakai, aku sedikit malu karena kedua pentilku tercetak jelas di balik baju renang yang ku pakai ini, untungnya jilbab yang ku kenakan ini mampu menutupi kemolekan buah dada ku ini,

aku akhirnya keluar dengan kondisi perih di memek ku, aku segera menuju kamar mandi untuk bersantai di dalam kolam renang,

para akhwat yang dari tadi khawatir akhirnya dapat melihat ku dan semua nya pada heboh

"ehh ukh sasa ada apa kok teriak tadi" tanya ukh nafishah panik

"kami khawatir loh ukh" kata ukh putri dan nadia hampir berbarengan

ana gpp kok ukh, cuma sedikit capek kataku

capek tapi kok pucet gitu wajahnya sini", para akhwat yang panik pun akhirnya merawatku, mereka membawa ku ke ke tepian kolam dan saling memijitku bahkan kami bersenda gurau , akhirnya waktu kebahagiaan ku kembali walau cuma sebentar,

soalnya tak jauh dari sini pak marjo mulai mendatangi kami,

"assalamualaikum para ukhty sekalian, wahh cantik-cantik yah pagi gini udah pada berenang"

"hehe ahh bapak bisa aja, ini kami abis ngerawat ukh sasa kayaknya pucet deh" kata ukh nadia

deg , kenapa dia bilang aku sakit sih ntar yang ada aku diculik lagi ama dia, aduhhhh

"oh iya? coba sini bapak antarkan ke uks aja"

deg, oh tidakk

"wah bapak baik sekali, minta tolong yah pak rawat ukh sasa" para akhwat nampaknya percaya sekali pada pak marjo, bahkan memberinya senyuman, aku yang sudah tau apa yang bakal terjadi sekarang ketakutan, takut memek ku semakin perih akibat gesekan antara kelamin kami,

pak marjo dengan senang hati menggendongku, dan dengan sengaja nya tangan pak marjo memposisikan nya di bawah pantatku,

disetiap kesempatan pak marjo meremas pantatku dengan gemasnya, dan sesampainya kami di uks, aku ditempatkan di bilik paling pojok oleh pak marjo, setelah aku dibaringkan di atas kasur , pak marjo dengan ganas langsung menggerayangi kedua toketku,

diremas nya dg kuat bahkan pak marjo sedikit menampar toketku dg nafsunya, aku yang sedikit pasrah tampak memohon kepadanya agar aku diberi waktu istirahat sejenak karena hampir 3 hari ini aku selalu jadi pemuas nafsu orang",

setelah resleting yang berada di punggungku diturunkan sampai ke pantat, pak marjo langsung dg paksa membugili diriku, akhirnya tubuh polosku terlihat kembali oleh dirinya, pak marjo seperti tak bosan"nya memandangi tubuh polosku, pak marjo menenggak ludah, bohay sekali wanita ini, beruntung aku mampu mengentotnya kapanpun ku mau, hahahaha,

ehmmphh ehmphh pak marjo mencumbui mulutku tanpa ampun, dengan posisi menindihiku, ia kini bebas menjilati wajahku bahkan dada ku, remasan" ringan di toketku ditambah gigitan kecil di telingaku membuat ku terbang ke angkasa, nikmat sekali

belom lagi permainan 2 jari pak marjo di memek dan klitorisku, jepitan 2 jari di klitorisku membuatku terbang, ahhhh ini nikmat sekali, jilatan pak marjo kini berpusat di dada ku, dada seorang akhwat yang hancur akibat skandal kecil 3 hari yang lalu, kini hanya dengan sentuhan ringan saja aku dengan mudahnya ditaklukan oleh birahi diriku sendiri,

jilatan yang pak marjo lakukan makin lama makin turun ke arah lubang kenikmatan ku, dilahapnya memekku dengan penuh nafsu, aku yang berbaring nikmat menikmati rangsangan ini,

kini pak marjo mengangkat kedua kakiku ke atas sehingga aku mengangkangi wajahnya, jilatan yang pak marjo lakukan tidak hanya di memek tapi disekitar selangkangan bahkan klitorisku digigitinya dengan pelan

"ahhh ahhhhh ohh yahhh ohhhh, ouhhhh" aku mendesah seenaknya

aku akui service oral yang pak marjo lakukan sempurna, aku semakin bergairah atas oral sex ini,

"gimana lonte? masih sakit memek lo? hahh??

"ehm ehmmm enggak tuan, nikmat ahhh, ini enak bangett, terus tuannn , terusss ohhh yahhhhh"

pak marjo tertawa bangga karena mampu menaklukan ku, kini pak marjo seakan ingin melakukan penetrasi ke dalam memekku, cuihh setelah meludahi memek ku, pak marjo kini bersiap" untuk menyoblosku,

"ohhhhhhh terus tuan, sodokkk aku ahhhhh"

uhhh dengan sekuat tenaga pak marjo mulai memasukan kontolnya, perlahan secara perlahan kontol nya mampu menembus nikmatnya nikmat duniawi ,

"ahhh iyya enakkk banget tuan, aku suka kontol tuan, kontol tuan yang terbaik ahhh, aku lonte mu tuann"

sluppppp, akhirnya kontol pak marjo mampu masuk seluruhnya di dalam memek ku, enak sekali tuan ini ahhh ahhh ahhh

pak marjo langsung menggenjotku dengan cepat, plokk plokk plokkk, pak marjo dengan ganasnya menyetubuhiku dg gaya missionaris, dikangkangi lah kaki ku sehingga kakiku terangkat keatas dan melebar, akibatnya lubang memekku semakin terbuka lebar, lalu pak marjo mendekati tubuhku sehingga dada kami saling menempel, dan dg cumbuan di bibirku kami menikmati persetubuhan kami kali ini,

"ehmm ehmm ehmm,"

cumbuan yang di lakukan pak marjo kini telah pindah ke kedua toket ku, toket yang sebelah kananku di remasnya begitu kencang sehingga puting ku pun mengacung, nah disitu lah kesempatan pak marjo untuk menjilati, mengulum bahkan menggigit" pelan putingku dg nafsunya,

mengkilat , begitulah kondisi toket ku saat ini , menggairahkan sekali, kondisi jilbab ku yang kusut, dan tatapan ku yang sayu menambah kesan sexy yang melekat pada diriku, tak heran pak marjo tak bosan bosan menggenjotku setiap saat,

"hehh lonte kita ganti posisi yah,"

aku yang mengangguk hanya mengiyakan apa saja yang pak marjo suruh karena aku sudah terlalu lemah tuk semua ini,

pak marjo kini duduk menyender di dinding dengan kaki dilebarkan dan aku disuruh duduk dengan menaiki kontolnya dg kondisi wajah kami saling berhadapan,

jilbab ku yang kepanjangan ku angkat ke samping dan dg nafsunya aku memegang kedua pipi pak marjo dan aku mengecup bibirnya,

pak marjo yang terkena getaran birahi akibat cumbuanku juga aktif, dibalasnya cumbuanku dg penuh gairah, bahkan pinggulnya juga aktif untuk menaik turunkan tubuhku,

dan sambil memelukku dg erat , pak marjo mengulum lidahku dg kuat, ku pandang wajahnya dia memejamkan mata, lalu digenjotlah tubuhku dengan kencang, rasanya begitu dalam akibat sodokan yang pak marjo berikan padaku, aku sendiri tak mampu bergerak karena pelukan pak mar di tubuhku begitu erat,

desahan dan eranganku yang tertahan mungkin masih bisa terdengar begitu keras akibat derasnya sodokan dari pak marjo,

"ahhh ahhhh lonteee rasakan ini, rasakan ini"

"arggggghhh ahhhhh tuannn, iyyahhh "

aku merasa aku hampir sampai, tubuhku mengejang, getaran birahi yang begitu kuat membuatku kelabakan,

"tuannn aku hampirrr sampaiii, dikit lagi tuannn, genjott terusss"

"ahhh lonte bangsat, enak bangettt ahh ahh, ku hamili kau lonte, rasakan ini, lonte jahannammm"

"iyyahhhhh" "arghhhhhh"

crotttt crotttt baik aku maupun pak marjo akhirnya sampai ke puncak kenikmatan, kurasakan dalam rahimku begitu penuh dan hangat akibat semprotan dari pak marjo, sedangkan orgasme ku yang disumpal oleh kontol besarnya membuat diriku begitu tegang dan lega,

diirku lemas lalu aku ambruk terlentang diatas kasur karena pelukan pak marjo tak begitu erat lagi, lalu secara perlahan pak marjo mencabut kontolnya yang masih tegang dan menampar"kan kontolnya di perutku,

kurasakan perutku begitu basah dan lembab akibat tamparan kontolnya, lalu ia mendekatkan kontolnya ke mulut ku dan aku disuruh untuk membersihkan sisa" orgasme ku sendiri

"ahhh ahhhh kerja bagus lonte, itu baru lonte didikan gwe"

"ahh makasih tuan, aku puas banget hehe"

setelah selesai persetubuhan kami, pak marjo lalu mengelap kontolnya dg jilbab yang ku kenakan tadi lalu bergegas meninggalkanku di ruang uks,

aku yang sangat lelah akhirnya terlelap di ruang uks dengan kondisi saat ini, yups tanpa pakaian apapun, karena aku sudah mengunci bilik kamar jadi aku tak perlu takut lagi apabila ada seseorang yg tiba" masuk ke kamar ku, akhirnya tinggal 4 hari lagi,

namun sebelumnya tanpa diketahui keduanya ada sepasang mata yang mengintip kami dari atas bilik, "ohhh ohh kontol pak marjo gede bgt, beruntung bgt sasa" ehmm seseorang ini mengelus" memeknya dari balik bilik,

siapakah seseorang yang mengintip persetubuhan kami? apa yang terjadi dg sasa di hari berikutnya? apa permainan yang pak marjo berikan pada sasa setelahnya? apakah ada korban baru atau tersangka baru? tunggu di episode selanjutnya ,,,,,

--bersambung--
",
 
Terakhir diubah:
ini cerita sudah seperti urban legend dulu sempat ada yang rewrite tapi mandek lagi
 
  • Like
Reactions: rdy
Sidestory 1 Derita Sasa
Spoiler: Pemeran Utama
--Suatu ketika di Kolam renang,,,,
“Loh ini kan tas nya sasa, waduh gawat kalau ditinggal gini nanti bisa hilang dong” kata nadia
“Ukh sebentar yah mau nyusul sasa ke ruang UKS mau ngasih tasny sasa yang ketinggalan”
“iyya cantikk, buruan yah bentar lagi kita mau pulang nih, kasian tuh ukh putri udah kedinginan hehe” jawab nafisah
“iyya ukh” setelah mengambil barangnya sasa , nadia berjalan melewati Lorong dan menuju UKS, tapi ketika sudah sampai di ruang UKS nadia mendengar sesuatu,
“ahhh ahh ehmmm pelan tuan, sakitttt awwhhh”
Loh ada apa itu, nadia pun menelusuri asal suara itu, ternyata asal muasalnya berasal dari bilik paling pojok dan setelah nadia intip ternyata,
Astaga, ini merupakan pemerkosaan yang dilakukan pak marjo kepada sasa, tapi anehnya kenapa sasa tidak menolak, justru sasa juga agresif, baru pertama kali nadia melihat perbuatan maksiat ini, bahkan dari laptop atau hp pribadinya pun tak pernah,
Dan setelah diperhatikan kok besar banget yah penis yang dimiliki pak marjo, apa sasa kesakitan? Ahh tidak dari suaranya ia Nampak menikmati? Tapi kok bisa sih ??
Nadia yang mulai terangsang kini mengelus” memek dari luar cdnya, ehmmm kok enak sih, ahhhhh, nadia tanpa sadar mulai terbawa nafsu, bahkan kini ia membayangkan apabila ia yang menjadi sasa
“uhh uhhh besar sekali beruntung banget sasa , gimana sih rasanya digenjot dengan penis sebesar itu, duh sadar nadia, kamu tuh orang yang baik awwwww”, nadia yang daritadi mengintip persenggamaan sasa dengan pak marjo Nampak bimbang, dirinya yang masih perawan sangat penasaran bagaimana rasa nya bersetubuh seperti sasa, tapi hatinya bergejolak karena dirinya sadar kalau nadia itu akhwat alim bukan type cewek liar,
Tapi nafsu mengalahkan segalanya, dengan berbekal apa yang tadi dilihatnya, nadia mengelus dan memasukan salah satu jarinya ke dalam memeknya, ahhhh iyyahhh enak bangettttt, pantes sasa sampai mendesah kegirangan gitu, ehmmm rekam ahh lumayan buat belajar nakal hehe
Setelah nadia merekam nya nadia buru” kembali ke kolam renang karena takut ketauan pak marjo dan teman”nya yang menunggu di kolam curiga, setelah nadia kembali ke kolam renang mereka hanya bermain dan berenang, tapi siapa sangka nadia masih penasaran akan rasanya seperti sasa tadi,
ehh gimana kalau ngerjain tugas di rumahku sahut nadia, di rumah aku sendirian loh soalnya papah mamah ada urusan ke luar kota jadi selama ini aku cuma tinggal sendiri deh di rumah, nanti urusan makan aku deh yang traktir, hasut nadia
wahh boleh juga tuh, yaudah yukk kita capcus ke rumah nadia, sahut nafisah dan putri antusias,
sesampainya di rumah nadia , mereka langsung masuk dan menuju kamar nadia untuk mulai mengerjakan tugas,
"ehh aku ke luar dulu yah mau mesen mie ayam langgananku awas jangan nakal yah , hihihi" canda nadia
"yeayy nakal ya engga lah awas nanti yang ngomong jangan nakal malah yang nakal nggodain tukang mie ayam, hayoo" canda nafisah juga
hahhaha udah udah ihhh, nikmatin yah rumah ku sepuasnya,
sesampainya di tukang mie ayam langganan nadia yang berada tepat di depan rumah, nadia seperti biasa memesan dg canda, karena memang nadia sudah sering beli sehingga mereka telah akrab,
[/URL
]
Mulustrasi pak somad
"pak somadd mesen mie ayam nya 3 dong"
"ehh si non manis, banyak amat non penggemukan badan yah"
"yeeee enak aja, ada temen ku tau yang main ke rumah dan mau makan mie ayam juga huuuu"
"hahahah beres non mau diantar apa makan sini,"
"di antar ke rumah lah pak dah tau cuma aku sendiri wahh gak fokus nih bapaknya"
"ohh iya non, aduh jadi malu oke deh secelat kilat akan datang"
"oke pak" jawab nadia yang diakhiri dg senyuman dan gerakan jari menandakan oke,
sesampainya di rumah, nadia masih penasaran dg apa yang pak marjo dan sasa lakukan tadi, maka nadia kembali melihat rekaman yang diam" dia rekam saat persetubuhan tadi,
nadia lalu terduduk di ruang tamu dan secara tak sadar ia meremas" sendiri payudara nya dan mengelus vagina nya dari luar,
semua yang ia lakukan di lakukannya tanpa ia sadari, desahan lirih juga keluar dari mulut mungilnya,
disaat nadia fokus ke hp nya dan bermasturb ria, pak somad telah datang dan terkejut dg apa yang diliatnya,
"astaga nonn!!"
nadia lebih kaget lagi, hp nya terjatuh ke lantai, mulutnya tak mampu mengucapkan sepatah kata apapun saking bingungnya,
pak somad menaruh pesanan mereka di meja lalu mendekati nadia secara perlahan, nadia terpojok, pak somad sudah tak mampu berfikir jernih lagi, tangan pak somad sudah menyentuh paha nya, nadia ingin berontak tapi dia tak berani, jarak mereka semakin dekat dan pak somad akhirnya menyentuh payudara nadia dari luar,
“Wow, tetek Non gede juga yah, kayanya enak dipake nyusu, boleh ya Non” pintanya dengan tangan meraih kancing paling atas kemeja putihnya.
"jangan pak jangann, nadia malu jangann!” nadia menepis pelan tangan pak somad pura-pura menolak. akibat melihat persetubuhan pak marjo dan sasa, diam" nadia memiliki rasa penasaran akan rasanya sex tapi di lain hati ia brontak karena sadar dirinya adalah ketua aktifis rohis yang disegani di kampusnya,
“udah tenang aja non manis gak usah malu-malu gitu dong, gemes kan jadinya, udah nurut aja yah” ujarnya sambil membuka satu persatu kancing kemeja Nadia.
kemeja itu kini telah terbuka sehingga terlihat di baliknya bra berwarna ungu tanpa tali bahu. Pemandangan yang menggairahkan itu, ditambah lagi sikap Nadia yang malu-malu kucing membuat pak somad semakin terbakar birahi. Dengan terburu-buru disingkapkannya ke atas cup bra yang sebelah kanan. Pria beruntung itu menatapi buah dada Nadia yang montok dan kencang itu dengan bernafsu, bentuknya yang bulat dan membusung dengan puting kemerahan itu memang meneteskan liur setiap pria normal yang melihatnya. Tanpa buang waktu lagi, dia segera melumat bongkahan kenyal itu dengan gemas.
“Aahh…ahhh…jangan digigit, oohh…perih !” Nadia meringis sambil meremas rambut si penjual mie ayam itu yang menyedoti payudaranya dengan disertai gigitan-gigitan keras maupun lembut.
Tangan pak somad mulai merayap ke punggungnya mencari kaitan branya, setelah ketemu dia membukanya lalu menarik lepas bra itu. Mulutnya berpindah melumat payudara yang satunya sementara tangannya turun ke bawah mengelusi pantat dan paha yang masih terbungkus celana kain longgarnya. Nadia menggigit bibir dan memejamkan mata, tubuhnya menggeliat menikmati setiap rangsangan seksual dari si tukang mie ayam itu.
Tanpa berhenti mengenyot payudara Nadia, tangan pak somad yang nakal mulai meraba perut halus nadia hingga menerobos masuk celana kain nya Kemudian disusupkannya tangannya lewat atas celana dalamnya. nadia makin mendesah dan memeluk erat kepala pak Somad ketika jari-jari pria itu menyentuh kemaluannya, dia merasakan darahnya makin bergolak, putingnya mengeras dan kemaluannya semakin basah. Tidak disangka si tukang mie ayam langganan nya itu mampu membawanya ke awang-awang. Rasa enggan dan jijiknya mulai berkurang berganti menjadi libido yang meledak-ledak menuntut pemuasan. Tangan gadis itu kini mulai merambat ke selangkangan pak somad dari luar celana kolor pendek nya, berbekal pelatihan singkat saat menonton show pak marjo dan sasa, tangan nadia mulai memelorotkan kolor pak somad beserta celana dalamnya , lalu nadia meraba sebuah batang yang sudah mengeras.
“Hehehe, udah gatel yah pengen coba kontol saya Non , wah ternyata akhwat yang sering beli dagangan saya binal juga yah?” kata pak somad sambil menurunkan kolornya sehingga bagian bawah pak somad kini telah polos dan terekspos lah penisnya yang hitam menyembul keluar,
Kemudian pak somad menarik lepas celana Nadia beserta celana dalamnya beserta melepaskan kemeja nya yang kancingnya sudah terbuka itu. Sejenak kemolekan tubuhnya membuat si penjual mie ayam terpana, tubuh putih mulus dengan pinggang ramping, paha jenjang, dan bulu kemaluan tidak terlalu lebat itu sungguh menggiurkan. ditambah hijab modis nya yang masih terbalut dikepalanya menambah kesan anggun pada diri nadia,
Tangan pak somad menyusuri pelosok tubuh nadia dengan liar sebelum berbaring di sofa dan memintanya naik ke tubuhnya dengan posisi 69. Begitu gadis itu naik ke wajahnya, dia langsung menjilati bibir kemaluannya, dengan jarinya dia buka daerah itu sehingga lidahnya dapat menelusuri lebih ke dalam. Tanpa diminta nadia juga mulai berusaha melakukan tugasnya. Penis pak somad yang hitam dengan ujungnya yang bersunat berbentuk helm tentara itu digenggam dan dikocok perlahan. Dengan lidahnya dia jilati kepala penis itu sehingga batang itu beserta badan pemiliknya bergetar.
“Oohhh…enak banget Non, udah pengalaman yah keliatannya !” desah pak somad saat menerima serangan pertama dari gadis itu.
padahal nadia baru melihat trik ini saat sasa tadi mengulum penis pak marjo, sungguh murid yang pintar nadia ini karena cepat belajar terhadap sesuatu sekalipun itu hal baru,
Selain dengan lidah, pak somad juga mengerjai liang vagina gadis itu dengan jari-jarinya, jadi sambil menjilat jarinya juga aktif mengorek-ngorek liang itu sehingga area itu semakin berlendir. Sesekali dia mengerang merasakan enaknya oral seks yang diberikan nadia kini nadia sudah memasukkan batang itu ke mulutnya setelah memberikan pemanasan dengan menjilati permukaan batang hingga kantong pelirnya.
“Bener kan Non ketagihan tuh nyepongnya, emangnya belajar dari mana non kok udah jago gitu" tanya pak somad sambil menjilati dan menampar bongkahan pantat gadis akhwat tersebut.
Nadia terus melakukan aktivitasnya tanpa menghiraukan celotehan pak somad, yang terpikir di benaknya kini adalah pemuasan birahi secara total. Dia mengintensifkan permainannya terhadap penis itu, gerakan menyedot dan menjilat divariasikannya dengan lihai.
pak somad menemukan daging kecil seperti kacang yang merupakan bagian paling sensitif dari wanita. Bagian itu dijilatinya dengan ujung lidahnya sehingga nadia pun tidak bisa menahan erangannya dan gelinjang tubuhnya. Sambil terus menjilat pak somad juga mengelusi bongkahan pantat dan paha yang putih itu. pak somad menggigit pelan klitorisnya dan mulutnya melakukan gerakan mengisap. Hal itu membuat tubuh nadia mengejang hebat tak lama kemudian,
pak somad sadar bahwa di rumah ini terdapat beberapa teman nadia yang masih mengerjakan tugas kampus maka pak somad memasukan penisnya dalam" ke mulut nadia saat nadia mengejang sehingga teriakannya dapat teredam,
nadia merasa cairan kewanitaannya tumpah semua. Dengan rakusnya pak somad menyeruput cairan bening yang masih hangat itu.
segera setelah mulutnya lepas dari penis besarnya itu, nadia lemas, baru pertama kalinya ia mengalami orgasme dan rasanya sangat hebat, tak heran sasa mampu menyerahkan tubuhnya ke pak marjo,
ehh tapi aku belom merasakan rasanya penis seseorang di vagina ku, wahh baru mulut saja sudah seenak ini, gimana kalau dimasukan penis yahh,
tiba" lamunan itu dibuyarkan oleh suara pak somad
“Hhhmm…uenak Non…ssrrpp..srrpp…gurih banget cairannya !” ceracau pak somad dari bawah sana.
Setelah puas melahap cairan kewanitaan Nadia, penjual mie ayan itu mengajaknya bangkit, dia duduk di sofa dan nadia didudukan di pangkuannya dalam posisi membelakangi,
“Enak Non barusan ? jurus isep memek saya gimana ?” tanya pak somad,
nadia hanya mengangguk malu dengan nafas masih terengah-engah akibat orgasme hebat pertamanya seumur hidup,
setelah itu nadia semakin tak mampu untuk mengontrol nafsunya, seakan" nadia telah di perbudak oleh nafsunya sendiri,
tau bahwa nadia masih "pengen" pak somad kembali merangsang nafsu nadia agar semakin bangkit, diciumi lah bibir nadia dengan ganasnya,
Keduanya terlibat percumbuan panas selama beberapa saat, lidah mereka saling belit dan jilat, ludah saling bertukar. Selama bercumbu pak somad selalu menggerayangi kedua buah dada nadia, sesekali juga mengelusi bagian tubuh lainnya seperti perut dan paha. Tanpa melepas cumbuan yang makin panas itu Thalib mengarahkan penisnya ke vagina Nadia yang bereaksi dengan mengangkat sedikit tubuhnya, dengan tangan satunya dia bahkan membuka liang vaginanya mempersilakan penis Thalib memasukinya. Nadia melepas ciumannya untuk berkonsentrasi melakukan penetrasi, walaupun sebenarnya nadia takut tapi dia menekan tubuhnya ke bawah sehingga batang itu melesak masuk ke dalam vaginanya, desahan lirih terdengar dari mulutnya yang kembali tersumpal pak somad. nadia merasa kesakitan sekali, selaput dara yang selama ini dijaganya telah robek, hebatnya nadia dg suka rela membiarkan semua itu terjadi begitu saja , penyesalan mulai dirasakan olehnya,
tau bahwa raut wajah nadia berubah, pak somad menanyakan sesuatu kepada nadia,
"non kenapa? kok muka nya sedih begitu? atau jangan-jangan non masih perawan yah?" tanya pak somad
nadia hanya mengangguk lirik dan air matanya mulai mengalir dari matanya yang sayu itu,
pak somad tersentuh ia kini juga menyesali perbuatannya , lalu ia mencoba menghibur nadia dan mengusap air mata nya,
"udah non tenang aja, kita sama-sama khilaf kok, lagipula banyak wanita sekarang yang udah gak perawan lagi tapi sukses di luar sana, mumpung kita sudah sejauh ini lebih baik di asyikin aja yah non" hibur pak somad sambil mengambil kesempatan, padahal dalam hati ia merasa senang karena berhasil mendapatkan perawan seorang akhwat yang kecantikannya begitu di puja dalam kompleknya,
setelah nadia mulai tenang aktifitas kembali dimulai, pak somad mulai menaik-turunkan tubuh nadia, kadang disertai gerakan memutar. pak somad memain-mainkan puting susunya yang menggemaskan itu. Mulut pria itu menciumi daerah pundak dan lehernya, hijabnya yang menutupi ambutnya memudahkan pak somad mencupangi leher jenjangnya. nadia kembali mengerang sejadi-jadinya, kadang erangannya tersendat saat diselingi berciuman, nampaknya nafsu kembali menguasai nadia, dengan suka rela kini nadia bergoyangan semakin liar bahkan meremas payudaranya sendiri,
Setelah limabelas menitan dalam posisi demikian, pak somad melepas sejenak tubuh mereka yang telah bersatu untuk ganti gaya. tampak lelehan bening berbalut darah perawan nadia keluar dari vagina nya, Kali ini nadia dibaringkan telentang di sofa, setelah menyelipkan bantal kursi ke bawah kepala nadia kembali dia masukkan penisnya ke dalam vagina gadis itu dan meneruskan genjotannya. Buah dada nadia yang bulat itu nampak turut bergoyang-goyang mengikuti goncangan tubuhnya.
“Aahhh…aaahh…Bapak mau ngecrot nih Non, pengen dimana !” sahutnya dengan nafas memburu karena sudah diambang klimaks.
“terserah aja pak dimana asal jangan sampe aku hamil ngghh…aahh !” jawab nadia dengan refleks.
pak somad pun lalu mencabut penisnya dan membawanya ke dekat wajah nadia. Maka crroootttt....crottttttttt dua semburan sudah keburu mengenai wajahnya sebelum sempat dimasukkan ke mulut. Di dalam mulut gadis itu, penis pak somad terus memuntahkan isinya yang diterima nadia dengan hisapannya yang dahsyat.
“Oohh…enak Non…telen terus pejunya…iyahh…enak !” ceracaunya menikmati klimaks di mulut Nadia,
Nadua menyedot dan menelan habis untuk pertama kalinya setiap tetes sperma yang menyemprot dari lubang penis pak somad , selain cipratan di wajah yang karena terlambat dimasukkan mulut, tidak ada lagi tetes lainnya yang terbuang, semua habis disedot sampai penis itu mengendur di mulutnya. pak somad benar-benar puas dengan teknik oral gadis ini yang begitu ahli. Setelah mengeluarkan penis itu dari mulutnya, nadia menyeka cipratan sperma di hidung dan pipinya dengan jari dan kemudian diemutnya jari itu. Wajah nakalnya ketika itu sungguh membuat pak somad semakin kesengsem dengannya.
nadia secara perlahan mulai memahami cara" untuk memuaskan nafsu seorang pria, walau tadi agak ada sedikit penyesalan namun rasa puas yang di berikan dalam persetubuhan ini membuatnya ketagihan bahkan sudah berniat untuk mengulanginya lagi suatu saat nanti,
disaat itu pula tiba" nafisah dan putri memasuki ruang tamu dan melihat kami yang sama" bugil, cairah putih kental di wajahku semakin membuatku takut,
pak somad yang panik juga akhir berlari menuju ke arah mereka dan berusaha menarik mereka ke ruang tamu supaya tidak ada yang kabur,
nafisah dan putri memberontak tapi apa daya tenaga mereka sama" tak mampu menandingi kekuatan pak somad, mereka berdua didudukkan di sofa,
"ukh nadia, ada apa ini? kok tega tega nya sih melakukan ini semua kepada kami" tanya putri
"diam semua, bentak pak somad, ini semua bukan kesalahan non nadia, tapi lebih mengarah ke khilaf, btw kalian kok manis juga mau gak saya enakin kaya non nadia ini?" bentak pak somad
baik nadia, nafisah atau pun putri nampak ketakutan atas bentakan pak somad, perasaan bersalah kembali menghampiri nadia, gara" perbuatannya kedua temen baiknya harus menghadapi semua ini,
penis pak somad yang dari tadi lemas kini mulai mengacung tegak lagi akibat melihat kedua wajah teman nadia yang manis ini,
penis tegak nya tepat berdiri di depan wajah nafisah, nafisah menelan ludah, indah sekali katanya dalam hati, baru kali ini ia melihat kelamin seorang pria, begitu juga dengan putri, ia memandang penis pak somad dengan penuh nafsu,
sadar penis nya di lihat terus oleh pak somad, pak somad lalu memaju kan pinggulnya hingga penis nya yang mengacung itu mengenai pipi kiri nafisah, begitu nikmatnya ketika penis itu menyentuh kulit halus nafisah, gairah pak somad tak mampu ditahan lagi,
dengan penuh paksa pak somad mulai melepasi kancing dari kemeja nya nafisah dan putri, lalu terpampang lah kedua bh dari gadis manis yang tak bersalah ini, lalu di copoti lah bh tersebut dan ia buang jauh" karena saking bernafsunya,
kemeja mereka yang tanpa di kancingi lagi membuat siapapun takjub atas tubuh mulus mereka, sungguh indah tubuh kedua gadis manis ini, Dengan jilbab yang masih mereka kenakan dan payudara yang putih dan empat buah putting berwarna coklat yang kecil sungguh indah sekali, pak somad pun tak mampu menahan nafsunya, segera ia mainkan empat buah payudara gadis manis ini secara bergantian, dari remasan, plintiran pada puting2 payudara mereka hingga hisapan hisapan dan gigitan2 kecil membuat mereka menggelinjang mendesah menikmati permainan pak somad. Lalu pak somad menghentikan permainannya dan ia memerintahkan kedua gadis ini untuk mengangkat kedua roknya perlahan. Pelan2 ia melihat kaki mungil mereka yang dibungkus stocking tinggi yang menutup dari betis mereka, lutut, dan aww, paha paha yang putih , besar dan mulus lalu kemaluan yang masih tertutup celana dalam putih yang tipis.
pak somad sungguh tak kuat lagi, langsung ia tarik turun celana dalam mereka dan dipandanginya vagina Mereka yang masih rapat karena mereka yang masih perawan. pak somad mengambil celana dalam mereka dan ia lemparkan ke belakang meja yang berada di belakangnya.
“ ampun pak , apa salah kami sehingga bapak setega itu melakukan ini kepada kami” kata Nafisah yang khawatir dengan keadaanya yang berjilbab namun kemeja nya yang terbuka memperlihatkan dua buah payudaranya yang menggantung sambil mengangkat rok sampai pinggang yang memperlihatkan vaginanya. nafisah takut masa depannya akan terancam.
“ Udah enggk usah takut sayang, nggak papa kok, tanya aja non nadia, tadi dia juga takut tapi nanti kamu bakalan tau kalau jauh lebih nikmat rasanya kalau non non ini diam dan meresapi ” kata pak somad sambil menarik kedua gadis itu dan ia menyuruh kedua gadis ini untuk menungging dan bertumpu pada senderan sofa,
nadia menyesali perbuatan ini tapi nadia juga tak bisa berbohong bahwa ia mengamati dan tertarik apa yang bakal terjadi setelahnya
lalu tanpa basa basi pak somad mengangkat rok nafisah dan ia jilat" vaginanya, juga tangan kanannya masuk kedalam rok diantara kaki putri dan mengelitik vagina dan klitorisnya. Kedua gadis berjilbab ini hanya bisa menggelinjang dan mendesah pelan, perlahan nafsu mulai merasuki keduanya yang tampaknya sudah tak malu lagi dan mulai meremas remas payudara mereka sendiri. pak somad merasakan bahwa cairan mulai membasahi vagina kedua gadis manis ini.
pak somad semakin tak tahan, penisnya yang besar dan sudah mengacung tegak itu ia masukkan kedalam vagina nafisah sambil terus mengaduk2 vagina putri dengan 3 buah jarinya. "ahh penisku serasa dipijit2 didalam vaginanya" ujar pak somad,
"ahhh nafisah menjerit keras, perawan nya jebol oleh kebejatan nafsu pak somad, ia lalu menghentikan penetrasi nya dan melanjutkan mengocok" vagina putri, air mata kini membasahi pipi nafisah, tak disangka perjalanannya ke rumah nadia sahabat nya berakhir pilu, perawan yang ia jaga" kini direnggut oleh orang yang tak dikenalnya itu,
Walaupun awalnya susah karena sempit tapi ketika mulai disodok pelan2 serasa tak ada yang menghalangi, ternyata nafisah sudah mulai rilex begitu juga dengan putri yang sedari tadi pasrah penuh kenikmatan dengan tiga buah jari pak somad divaginanya. ia pun dengan cepat memajumundurkan penisnya idalam vagina nafisah bergantian dengan putri. Wajah mereka yang terbungkus jilbab sungguh tampak menggemaskan membuatnya semakin bernafsu meremas2 payudara2 mereka.
pak somad lalu memerintahkan kedua wanita ini untuk lebih menunduk dan bertumpu pada senderan sofa ,lalu ia mengangkat rok panjang mereka dan ia lipat dan ia selipkan dipinggang mereka, sehingga dengan bebasnya ia bisa melihat pantat, vagina dan bagian kaki gadis gadis ini.Mungkin kedua gadis manis ini belum orgasme mereka tampak mau melakukan apa saja asalkan terus vagina ia aduk",
nafsu mengalahkan segalanya, mereka kini tak mempermasalahkan statusnya yang merupakan akhwat kampus lagi, mereka kini hanya memikirkan bagaimana nafsu mereka terpuaskan.
Mereka tak malu walaupun mereka kini bersama lawan jenisnya yang biasanya saja berjabat tangan mereka menolak. pak somad pun semakin bernafsu dengan menyodokkan penisnya kedalam vagina mereka secara bergantian dari belakang sambil ia tarik jilbab mereka yang membuat mereka mendongak keatas sambil menikmati hentakan demi hentakan penis yang berada dilubang vagina mereka secara bergantian. Tak lama kemudian nafisah merasakan dirinya mengejang, suaranya makin berat desahan yang keluar dari mulutnya semakin keras,
pak somad yang paham bahwa nafisah akan segera orgasme, ia kini memfokuskan dirinya pada nafisah, dipeganginya pantat semoknya dan ia semakin menghentakan penisnya semakin dalam dan cepat, sehingga nafisah tak mampu menahan lagi,
"ahhhhh bapakkkk jahatttttt"
nafisah mengalami orgasme pertamanya dg hebat, sodokan dari pak somad yang tak berhenti membuatnya mengalami multi orgasme, dirinya pun tumbang dan lemas , ia kini berbaring di shofa dengan lemasnya,
nadia yang sangat panik langsung mendatangi nafisah,
"ukhti nafisah gpp kan ukh,"
"ahh ahhh enak banget, ahh ahhh"
ternyata nafisah juga mengalami kenikmatan yang luar biasa, dirinya masih ngos"an sehingga dada nya naik turun dengan sangat indah,
nadia yang kembali sange kini mengulum dan menjilati puting nafisah, nafisah menggelinjang , salah satu titik ter sensitif nya diserang oleh sahabatnya itu,
kembali ke pak somad, kini ia tinggal menghadapi ukhti putri, ukhti putri yang dahulu di kenal nakal tapi berhijrah kini kembali ke masa kelamnya seperti dahulu kala,
“ ihh pak, dari tadi kok aku dicuekin, kan aku juga udah nggak tahan pak pingin disodok vagina aku sama bapak” kata putri dengan cemberut nakal.
Walaupun payudara putri sedikit lebih kecil dari nafisah maupun nadia namun hasrat sexnya jauh melebihi mereka,
“ Ayo buruan pak, aku udah nggak tahan, ayo palk cepettt” kata putri sambil melepas kemeja dan rok panjangnya,
Aduh… duh… ternyata akhwat ini jauh lebih agresif dan maniak dari penampilannya. pak somad pun langsung menancapkan penisnya kevaginanya dari belakang yang sudah memasang posisi menunduk dengan menumpukan tangannya pada senderan sofa di ruang tamu ini. sambil ia genjot vaginanya, ia remas" payudara kiri putri dari belakang dengan tangan kirinya sementara tangan kanannya ia gunakan untuk memeluk putri sambil mencium bibirnya dan meraba" payudaranya , tak disangka putri ternyata begitu liar, dalam genjotan pak somad, dia menggoyang kan pinggulnya dan membalas ciuman yang pak somad berikan tadi.pak somad kini semakin bersemangat dalam mempermainkan vaginanya.
Tapi lama kelamaan ia bosan dengan posisi ini, ia balikkan tubuh putri, dan ia gendong lalu ia dudukkan ditepi sofa dan ia sandarkan putri di senderan sofa supaya nyaman, nadia dan nafisah yang dari tadi bermain lesbi kini mereka berdua berdiri disampingnya, pak somad melanjutkan aksinya dengan menancapkan penisnya kevagina putri sambil mencium dan menjilat jilat putting nadia , sedangkan nafisah dengan liar menjilati penisku yang sedang melakukan penetrasi di vagina putri dan kadang jilatannya mengenai klitoris putri. ohhh sungguh berlipat" rasanya menikmati tubuh seorang gadis manis yang masih mengenakan jilbab putih dan dua gadis lainyya membantu ku dengan rangsangan yang mereka berikan, Tak lama kemudian, putri mencapai titik puncaknya,dia menggelinjang dan mendongak keatas sambil memeluk kepala pak somad diantara dua buah payudaranya dengan erat dan tiba2 tiga kali ia merasakan semprotan cairan didalam vaginanya,
“ Aaaghhhhh…. pakkkkk…. aku mau keluar….ahhhhh” jeritnya… nafisah dan nadia hanya tersenyum melihat ulah putri yang sedang dalam titik puncaknya.
tak beberapa lama kemudian pak somad juga akan mengalami klimaksnya, tau pak somad akan segera klimaks, putri yang vagina nya masih digenjot mencabut paksa sehingga penis pak somad kini terbebas,
lalu para akhwat yang kini telah binal berebut penis pak somad untuk segera di kulum, nadia dan nafisah yang beruntung mendapatkan penis pak somad kini saling mengulum dan mencium penisnya dari sudut yang berlawanan dan tak jarang bibir kedua gadis ini saling bersentuhan akibat berebutan penis pak somad,
sedangkan putri hanya mencium dan mencubit puting pak somad sehingga gejolak birahi nya semakin memuncak,
"ahhh ahhhh ahhh kalian benar-benar nakal, kalian akhwat binal, kalian lonte, ahhhhhh"
crottttt crotttttt penisnya yang masih dikulum secara liar kini menyemburkan lahar panasnya yang sebagian mengenai nafisah dan nadia,
putri yang tau pak somad telah klimaks kini membersihkan penisnya dengan penuh nafsu dan ploppp terdengar suara dari kuluman putri yang telah beres membersihkan penis pak somad,
wajah nafisah dan nadia yang belepotan sperma ia bersihkan dengan jilbab masing" hingga jilbabnya kini kotor dengan pejuh pak somad,
pak somad ambruk di lantai ruang tamu dengan penis yang telah mengecil itu, putri tersenyum puas, nadia dan nafisah juga tampak bangga karena hubungan seks ini mereka merasa telah dewasa,
setelah itu mereka mandi bersama" di kamar mandi dan setelahnya ia menyantap mie ayam yang tadi dipesan walau sudah dingin,
Spoiler: trio macan telah mandi
lalu pak somad yang kini telah bersih namun hanya pakai kolor saja bertanya kepada mereka yang sudah rapih lengkap dengan jilbab mereka,
"minumnya mau apa non?"
lalu serempak para akhwat ini saling berhadapan dan menjawab kompak
"sperma pak somad"
langsung lah kolor pak somad melorot dan penisnya yang agak mengacung kembali dikulumnya dengan penuh nafsu secara bergantian.
--bersambung--
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Mantap hu cerita lama bersinar lagi.
Kalau ada cerita Nadia Assyifa tolong dishare juga dong hu.
 
wah keren nih, klo bisa semua cerita andy sange reupload juga bang, salah satu penggemar berat tapi sayang dah ilang semua n ga sempat save
 
Lanjut gan file ya klo ada
ane pernah bookmark nih cerita yg di buat Mimin Andy_sange tp kedelet apess emng😧😧
 
Semoga gak diblock sama mimin tercinta, suka banget sama ni cerita susah nyarinya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd