Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Cerita Kita

Pov Asya....

Ini sungguh nikmat benar benar surga dunia, aku dibuatnya melayang tak karuan, milik suamiku memenuhi milikku seluruhnya. Kurasa ini bertumbuh dan memanjang selama seminggu ini.

"ah ahh ahhh idannn ahhh shhh" desahku tak tertahan, kupandang suamiku yg sedang asyik menyusu dan meremas susuku. INI GILA RASANYA TERLAMPAU NIKMAT DAN AKU SUKA!!!

ku elus kepalanya sesekali menjambak rambutnya menyalurkan rasa yg tak bisa ku deskripsikan sama sekali, aku menggila dibuatnya goyanganku mulai tak karuan saat didalam sana ingin sekali lagi meledak. Idan gila! dia belum keluar juga padahal aku sudah dibuatnya banjir terus menerus!!

"Byyyy ahhhh a aku mmm mau kluar lagi shhh" bisikku. Tak tahan rasanya ingin meledakkan tubuhku, Idan membantuku dengan menghentakkan miliknya dan menahan pinggangku. Aku yg sudah tak tahan mencengkram pundaknya dengan kuat hingga ada goresan disana tapi aku tak peduli!

"shhhhhhh ahhhhh byyyyy!" teriakku saat cairanku meledak kembali didalam sana, aku memeluknya dengan erat menempelkan dadaku dengan dadanya yg bidang. Ini yg aku suka dari Idan dia selalu mampu membuatku tak berdaya berkali kali. Idan menggendongku ke tengah ranjang, duduk berhadapan adalah posisi favoritnya, sambil mengusap lembut pinggangku dan memelukku dia mulai memaju mundurkan kontolnya itu didalam sana.

"ah ah ah byyyy uhhhh" desahku yg mulai bernafsu kembali, aku mengikuti ritme sodokannya dibawah sana. aku melonggarkan pelukanku menatap wajah rupawan itu yg terus meniknati kegiatannya. Aku menggigit bibir bawahku saat tanganya mulai meremas susuku.

"shhh idaaann ahhhh ahhhh uhhh" desahku yg mulai bergejolak panas , Idan tersenyum liar sambil sesekali mencium puting susuku yg mencuat. cukup lama kami diposisi itu hingga Idan mempercepat ritmenya.

"aku mau keluar Syaaaa"ucapnya. Ia menidurkanku dengan satu gerakan dan membuat aku terlentang dibawahnya, genjotanya semakin liar dibawah sana. Aku merasakan milikku ngilu tapi nikmat!!!

"sayang aku mau keluar sayang shh" pekiknya sambil memeluk tubuhku dan dibawah sana semakin cepat disodoknya

"ahhhh idaan ah ah ah ah yg dalem sayang ahhhh" racauku mulai tak tahan dengan genjotanya yg tak terkendali itu. Dan tak terasa ada ledakan didalam sana kami keluar bersama sama dan itu membuat Idan memelukku dengan erat.

" ahhh lega banget aku yang" ucapnya berbisik. Aku mengelus punggungnya dengan kelembutan, menangkup wajahnya lalu menciumi seluruhnya.

"kuat banget baby, lama ih keluarnya" ucapku

"emang lama banget? biasanya juga gitukan sayang?tanyanya

"lebih lama sedikit! biasanya aku cuman keluar 2x ini sampe berapa kali tadi? aku aja lupa by hahaha"

"hahaha tapi enakkan? mungkin karna seminggu ga ngewe kamu jd gini hihi" cekikiknya tak berdosa

"jelas dong enak!! suami aku gitu hebat wkwk!" jawabku sambil mencium keningnya setelahnya

"sayang? kamu kok rapet bgt sih? kaya jebolin perawan lagi deh aku"tanyanya

"kepo! yg penting kamu puas!! biar gaberani jajan diluar!!"

"yaaaaah sayangnya aku gaakan pernah puas kalo sama kamu yang hahahaha"

"emang doyan ngewe aja kamu mah by!" celetukku

"biarin! yg penting cuman kamu yg aku ewe yeay!"

"YAP! EMANG CUMAN HARUS AKU GABOLEH SAMA YG LAIN ZAIDAAAAN!!!"

"iya sayangkuuu, Loveyouuu Asyaaaaaa" ucapnya sambil menciumi pipiku

"Loveyoumore Idan" balasku.
Pertempuranku dan Idan pun terus berlanjut hingga dini hari, tak terhitung berapa kali aku mencapai puncak kenikmatan itu, kita terus melakukannya hingga puas dan rindu yg ditahan selama seminggu itu tumpah semua di rahimku.
 
menarik update ceritanya @rahfannnnnnn14 kasih index bang biar mudah kelanjutan baca cerita
 
Jumat malam pasangan suami istri dan kawankawanya itu sudah berada di basecamp Gunung Gede, sesuai dengan kesepakatan mereka tempo lalu kalo weekend ini akan mendaki gunung tersebut.

Asya sudah siap dengan perlengkapannya ia hanya membawa backpack yg isinya cemilan serta kebutuhan darurat dan treckking pole karna pendakian ini pertama kalinya untuk Asya sedangkan Idan suaminya membawa Carrierbag yg menampung logistik dan pakaian mereka berdua beserta tenda yg cukup untuk 3 orang.

Mereka semua sepakat untuk melakukan tracking subuh nanti dan karna waktu masih menunjukan pukul 21.00 merekapun memutuskan untuk istirahat. Asya tertidur disamping Idan yang masih asyik berbincang dengan kawankawanya.

"semua udah amankan? jangan sampe ada yg lupa nih" ucap Deri memastikan

"aman der udah dicek tadi, pokoknya tinggal jalan aja kita nanti" jawab Aldi

"yg cewek gapada tidur hey? liat Asya aja udah lelap bgt tuh kayaknya"tegur deri pada teman* perempuannya

"kalem aja sih der kita dah biasa kali hahaha" jawab Tari, Idan yg mendengar jawabannya seperti menyindir istrinyapun langsung menatap Tari dengan tajam tanpa disadari oleh yg lainnya.

"yaudah terserah sih, pokonya tar gue bangunin jam 4 udah pada siap ye gada tuh tartartar!!" ujar Deri

"Syaaad lu swipper ya? kaya biasa" ucap Deri

"okesip, ohiya kalo nanti gue lama kalian duluan aja ya. Asya baru pertama soalnya takut dia kecapean trus banyak berenti bikin kalian ganyaman" jelas Idan

"santuylah santuy, inget diatas jangan nganu lu sama istri lu!!" balas Danu

"yakali anjir! gaakan lah , dah dijatahin gue kemaren malem wkwk tenang gue tau aturan kok yeee" jelas Idan

Sesaat mereka para laki laki berdiskusi ternyata kelompok perempuan sudah pergi ke alam mimpinya masing masing menyusul Asya yg sudah terlelap lebih dulu.

"suuut syaaaad, Tari masih ganggu lu?" tanya Rizal

"masih zal, tp Asya juga dah tau kok amanlah"

"kesemsem banget kayaknya dia sama lu hahaha"

"taudeh gangerti gue, gue juga risih bgt tiba tiba dia bilang suka kegue"

"dah lah biarin aja, yg penting ga lu respon aja syaad"

"yakali!! bini gue juga udah cukup. emangnya elu pada masih sasimo hahaha" canda Idan

"yaaa bujangan mah bebas kali wkwk" jawab Deri

"bujangan yang tak perjaka hahahaha!" balas Aldi
Merekapun saling menertawakan saat itu dengan segala candaan dan obrolan yg tak jelas arahnya. Hingga waktu menunjukan tengah malam mereka memaksakan untuk tidur, Idan berbaring di sebelah Asya, membawa istrinya kepelukannya agar lebih hangat lalu terlelap dengan nyenyak.

3.30 wib Idan membangunkan kawan kawanya, setelah seluruhnya bangun baru ia membangunkan Asya.

"syaaa syaaa heyyy yaaang" panggilnya dengan lembut, berbeda cara jika membangunkan yg lainnya wkwk. Idan menusuk nusuk pipi istrinya yg menggembung lucu hingga Asya terusik dan membuka matanya, biasanya Asya akan merengek jika dibangunkan tp sekarang dia langsung duduk bersila sambil mengucek matanya persis seperti bayi, tanpa disadari Idan, kawan lakilakinya semua menatap memandangi istrinya yg tetlihat menggemaskan itu.

"jangan dikucek sayang..." ucap Idan sambil menahan pergerakan tangan Asya

"hmmm..." jawab Asya malas

"aku anter kekamar mandi yuk buat cuci muka biar fresh" ajak Idan

"gendong by, matanya gamau kebuka iniiiii" ucap Asya, tanpa penolakan Idan langsung menggendong istrinya itu untuk pergi ke kamar mandi.

"Asya lucu ya kalo baru bangun gakaya istri orang malah kaya anak kecil hahaha"Ucap Rizal dengan cekikikan

"Iyaya bener, beruntung bgt tuh Arsyad" sambung Danu menimpali

"Gue juga mau nikah cepet kalo modelan ceweknya kaya Asya mah hahaha , gangebosenin liatnya" tukas Agil

"WOY SADAR! SEKIRANYA MUKA PAS PASAN MAH SADAR DIRI AJA WKWK! BELUM TENTU MODELAN ASYA MAU SAMA KITA HAHAHA!!" ucap Deri menyadarkan

Mereka berempatpun hanya tertawa karna pemikiran andai mereka, untungnya kelompok perempuan masih belum kembali dari kamar mandi jadi tak ada yg mendengar celotehan mereka tentang Asya barusan.

10orang tersebutpun memulai pendakiannya, semua terasa aman dan kondusif Asya yg baru pertama kali mendakipun tak banyak mengeluh dia hanya diam menikmati alam yg masih gelap sesekali menengok kebelakang memastikan suaminya ada disana. Setelah 3 jam mereka mendaki hingga sampai di pos 3 mereka memutuskan untuk istirahat.

Idan bersandar dengan carrierbagnya di batang pohon yg menjulang tinggi, sedangkan Asya duduk bersila di treck jalan.
"Lurusin Syaaa biar ga kram.." ujar Nova mengingatkan

"ehiya lupa hahaha" jawab Asya

"biasain Sya, biar gakapok naik gunung lagi nanti haha" balas Tia
 
menarik update ceritanya
 
Asya hanya tersenyum menanggapi ujaran teman barunya itu, semuanya baik pada Asya terkecuali Tari yg selalu sinis memandangnya. Asya disambut baik dan selalu diajak berbicara oleh teman lainnya.

"mau makan disini apa surken aja nih?" tanya Deri sang Leader

"Surken ajalah nanggung nih" jawab Tari

"yg lain gimana nih? Sya? Ti? Va? Re?" tanya Deri memperjelas, semua mata tertuju pada Asya karna ini pendakian pertamanya

"ikut aja aku mah, mau jalan lagi? hayu" jelas Asya, semua matapun tertuju pada Idan meminta persetujuan. Idanpun mengangguk tanda mengiyakan

10orang tersebut memulai lagi pendakiannya setelah cukup beristirahat. Baru setengah perjalanan Asya sudah kelelahan mungkin karna medan yg cukup berat dan jauh jalanya mulai memelan dan sedikit terseok, Idan menahanya ketika tubuh itu terlihat akan jatuh.

"duduk dulu Sya.." ucap Idan

"engga usah nanti ketinggalan yg lain" balas Asya, Idan menggelengkan kepala tanda tak percaya

"keras kepala bgt sih, biarin ketinggalan juga nanti sama sama ketemu disana " celoteh idan, Asya menunduk memajukan bibirnya seperti anak yg dimarahi ayahnya Asya merajuk pada Idan. Idan menghela nafas berat melihat prilaku istrinya itu sambil mengeluarkan madu sachet dalam kantong celananya.

"Cemil ini sambil jalan.." seraya membuka madu sachet trsbt dan memberikannya pada Asya

"iya by, makasih sayangggg" ujar Asya dengan senyumnya yg kembali mengembang, Idan mengangguk dan mengajaknya kembali berjalan.

Sesampainya di Surya Kencana dengan cuaca yg sangat cerah mereka berdua disuguhkan dengan pemandangan yg sangat indah, Asya senang bukan main ketika sampai, senyumnya tak lunrur dari bibir mungilnya.

"are you happy?" tanya Idan di sampingnya

"Happy bgt!!! aku baru pertama naik gunung kaya gini, ternyata indah banget ya by disini" seru Asya

"Hahaha nanti kita naik gunung yg lain deh kalo kamu seneng, yuk cari tempat sama temen" yg lain" ajak idan sambil menggenggam tangan Istrinya.

Asya dan Idanpun berjalan mencari keberadaan teman"nya yg sudah lebih dulu sampai diantara banyaknya tenda yg sudah berdiri tegak di alun-alun Surya Kencana. Cukup lama mereka berputar dan mencari dan akhirnya bertemu.

"Aman broddy??" sahut Deri, Idan menjawabnya dengan acungan jempol

"Wihhh sampe juga Syaa kirain mau balik kanan hahahha" canda Aldi

"Sampe donggg, hebatkan aku wkwk" balas Asya

"mantap mantap! Asya keren hahaha" sambut Danu sambil menepuk tangannya

"Kalian kaya lagi ngobrol sama anak kecil tauga?" sela Idan

"Hahaha emang istri lu kaya bocil Syad keliatanya wkwk!" jawab Aldi

Merekapun mulai berbagi tugas, ada yg memasak , mengambil air, dan memasang tenda. Semua dilakukan secara bersamaan agar cepat selesai dan bisa beristirahat. Ketika para laki-laki sibuk memasang tenda dan mengambil air, yg perempaun meracik berbagai masakan untuk disiapkan. Merekapun saling membantu agar cepat selesai, ada yg memotong, menumis , menanak nasi, menggoreng ayam dan menyiapkan minuman. Disela kegiatan memasak merekapun saling berbincang.

"Syaa, kalian dah lama nikah kan?" tanya Tari, Asyapun hanya menengok sekilas dan mengangguk

"kok belum punya anak sih?" cetus Tari, semua perempuan disana menatap Tari tak percaya, kenapa pertanyaan sesensitif itu ia lontarkan pada Asya. Ia mereka tau kalo Tari memiliki rasa yg lebih pada Idan tapi tak seharusnya bertanya demikian.

"apasih Tar pertanyaannya ganggu bgt!" ucap Nova risih

"iya nih ga etis tau lo tanya orang begitu, sama aja kaya lo ditanya kapan mati? gada jawabannya Tar! kalo nanya tuh mikir dulu, nyakitin orang engga. Bukannya malah nyeplos seenak jidat!" ketus Tia

"apasih pada marah marah heran ! gue cuman nanya juga lagian kalo Asya mandul kan kasian Arsyad masa udah ganteng gapunya keturunan!" jelas Tari

"TARI!!!!!" teriak Nova, Tia dan Rere.

Asya tersenyum tipis dan menghembuskan nafas berat, ia berjalan mendekat pada Tari.

"berharap gue marah apa gimana hmm?" tanya Asya dgn sinis

"ga sih, gue cuman nanya sekalian bilang kalo lo mandul aja" balas Tari tak kalah sinis

"hahaha mau gue mandul atau engga itu bukan urusan lo! lagian belum tentu suami gue milih lo kalo gue gabisa ngasih dia keturunan. bisa sih Tar, tp di MIMPI LO!" tunjuk Asya tegas! Tari diam tak menjawab merasakan aura berbeda pada Asya, Asya yg terlihat anggun menjelma seperti iblis.

"Lo suka kan sama suami gue? kesemsem bgt kan?! goda aja semampu lo kalo dia tergoda gue berani sujud dikaki lo!!!" sarkas Asya.

Asya mengenal suaminya seluruhnya tak akan mungkin Idan tergoda dengan wanita manapun tapi ketika dia di singgung tentang keturunan pikirannyapun ikut melayang, berfikir lebih jauh kesana. Ada rasa khawatir dan takut, banyak hal yg mengganggu fikiranya apalagi hal buruk yg kemungkinan terjadi tak bisa dipungkiri Asya overthinking karna ucapan Tari.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd